Pengertian Hakikat dan Tujuan Model Pemb

Pengertian, Hakikat, dan Tujuan Model Pembelajaran
serta perkembangan Model Pembelajaran Blanded Learning
ditinjau dari Cakupan dan Proses Pembelajaran
Nabila Zakiya (1506950)
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
nabilaza@student.upi.edu

Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak pernah terlepas
dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,
maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Belajar tidak pernah dibatasi usia,
tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas
belajar itu juga tidak pernah berhenti. Keberhasilan proses pembelajaran tidak
terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang
berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam
proses pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di
gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran
dan pengelolaan kelas (Arends, 1997: 7). Hal ini sesuai dengan pendapat Joyce

(1992: 4) bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran
untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran yang tepat bertujuan
untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar sehingga
tercapainya hasil belajar yang optimal.
Jika membahas pengertian model pembelajaran maka kita seringkali
mendengar istilah model pembelajaran blanded learning. Apa itu blanded
learning? Apakah blanded learning bagian dari model pembelajaran?

Secara

etimologi

istilah blended

kata blended dan learning. Kata

blend

learning terdiri


berarti“campuran,

dari

dua

bersama

untuk

meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula
suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan. Sedangkan learning memiliki
makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola
pembelajaran yang mengandung unsur percampuran, atau penggabungan antara
satu pola dengan pola lainnya. Elenena Mosa (2006) menyampaikan bahwa yang
dicampurkan adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas (classroom
lesson) dengan online learning.
Pada perkembangannya istilah yang lebih populer adalah blended e-learning
dibandingkan dengan blended learning. Kedua istilah tersebut merupakan isu

pendidikan terbaru dalam perkembangan globalisasi dan teknologi blended elearning. Zhao (2008:162) menjelaskan “issu Blended Blended e-Learning sulit
untuk didefinisikan karena merupakan sesuatu yang baru”.Berdasarkan pendapat
tersebut, terdapat persamaan antara Blended dan Blended e-learning yaitu
penggabungan aspek blended e-learning yang termasuk web-based instruction,
streaming video, audio, synchronous and asychronous communication atau aspek
terbaik pada aplikasi teknologi informasi blended e-learning, dengan kegiatan
tatap muka. Dapat dikatakan secara sederhana Blended Blended e-Learning
adalah kombinasi atau penggabungan pendekatan aspek blended e-learning yang
berupa web-based instruction, video streaming, audio, komunikasi synchronous
dan asynchrounous dalam jalur blended –learning system LSM dengan
pembelajaran tradisional “tatap-muka” termasuk juga metode mengajar, teori
belajar dan dimensi pedagogik.
Belakangan ini blanded learning juga mulai di kembangkan pada sebuah
lembaga kursus bahasa inggris di Anadolu University. Penelitian ini bertujuan
untuk memperkenalkan lingkungan blended learning dan model untuk pengajar di
Program Pelatihan Pengajaran Bahasa Inggris di Anadolu University. Hal ini
diduga bahwa menyediakan lingkungan belajar yang dicampur untuk kursus
praktik mengajar akan meningkatkan praktek dan memberikan kontribusi pada
pertumbuhan profesional guru pre-service. Karena akan meningkatkan jam kontak
antara siswa dan pengawas universitas dan memfasilitasi hubungan di kalangan


guru di kursus bahasa inggris tersebut yang berguna menciptakan lingkungan
belajar yang produktif bagi pengajar dan peserta didik. (The Turkish online
journal of distance education TOJDE).
Dari hasil penelitian yang disajikan dalam jurnal dapat diampil kesimpulan
bahwa pengembangan model belajar blanded learning sudah mulai dilirik hal itu
dikarenakan perkembangan iptek yang semakin pesat sehingga campuran 2 atau
lebih model pembelajaran lebih diminati oleh para pendidik dan peserta didik.
Karena dengan adanya blanded learning proses pembelajaran berlangsung kapan
saja dan dimanapun. Sehingga peranan guru tidak terbatas dalam penyampaian
materi dan proses pembelajaran pun lebih efektif.

Referensi:
Wibowo, Reire. 2012. Model-Model Pembelajaran. [Online]. Diakses dari
https://www.academia.edu/7563424/MODEL-MODEL_PEMBELAJARAN
Mustafa, Carner. 2010. “A Blended Learning Model for Teaching
Practice Course”.
3.

The Turkish online journal of distance education TOJDE, 11 Issue