Pedoman Penelitian Tindakan Kelas | BERBAGI INFORMASI by AGUS SAHRIR ptk saji ril 1

PTK
PTK

Penelitian
Penelitian
Tindakan
Tindakan Kelas
Kelas
Khairil
Khairil Ansari

Penelitian tindakan
Ada

tindakan
Cermati proses dan akibat
tindakan
Lakukan tindakan berikutnya
Sampai dampak tindakan
sesuai tujuan


Fokus PTK guru



Berfokus pada PBM di
kelasnya untuk
peningkatan proses
dan hasil belajar

Latar
Belakang Siswa

Fokus PTK



Rancangan,
Sajian, Evaluasi
Pembelajaran




Manajeme
n

Hasi
l



Guru
 Tujuan,
kurikulum

 Sarana/prasara

na

CIRI-CIRI
PENELITIAN TINDAKAN

1.

2.
3.
4.
5.

MERUPAKAN KEGIATAN NYATA, HASIL
PEMIKIRAN YANG DIRANCANG GURU UNTUK
MENINGKATKAN MUTU KBM
MERUPAKAN TINDAKAN YANG DIBERIKAN OLEH
GURU KEPADA SISWA
TINDAKAN HARUS TAMPAK NYATA BERBEDA DARI
BIASANYA – HARUS TIDAK SEPERTI BIASANYA
TERJADI DALAM SIKLUS SEBAGAI EKSPERIMEN
BERKESINAMBUNGAN; MINIMUM DUA SIKLUS
HARUS ADA PEDOMAN YANG JELAS SECARA
TERTULIS, DIBERIKAN KEPADA SISWA AGAR
DAPAT MENGIKUTI TAHAP DEMI TAHAP.


Syarat PTK

Jangan gangu PBM
Jangan menyita waktu
Metodologi tetap
Ikuti etika
Bertujuan perbaikan profesi
Masalah sederhana, nyata,
jelas dan tajam

Masalah menarik
Metode Mengajar
Strategi pembelajaran
Evaluasi hasil-proses
Pemahaman sikap
Perancangan Pembelajaran
Pengelolaan, Motivasi,
dll
Adminsitrasi Sekolah, dll


Tindakan (action)
Sengaja

dilakukan
untuk mencapai
tujuan tertentu
Dalam rangkaian
siklus.

Contoh Judul dan Tindakannya


Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Sistem
Pencernaan Makanan Melalui Pembelajaran

Kooperatif Model Mencari Pasangan





Bagi Siswa SMP kelas ..dst
Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui
Metode Kerja Kelompok Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas VI SD…
dstnya
Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
Melalui Model Pembelajaran Problem Based

Instruction (PBI) ,

bagi siswa SMA ….dstnya

Tindakan

yang
bermanfaat
Peneliti yakin

(berdasar teori)
terhadap manfaat dari

tindakan yang akan
dilakukan

Contoh Teori

Ausubel (1963): Guru tidak hanya memberikan
sejumlah konsep kepada siswa untuk dihapal, tetapi
bagaimana konsep-konsep tersebut dapat bertahan
lama dalam pikiran siswa.
Siswa menjadi pusat pembelajaran, siswa sebagai
mitra aktif, bukan sekedar penerima pengajaran

Menurut
Sutomo
(1996:14):
bahwa
perencanaan pembelajaran harus optimal, dengan
salah satu metode yakni Pembelajaran Kooperatif
Model Mencari Pasangan. keunggulan yang dimiliki Model ini
yaitu memotifasi siswa aktif belajar dalam kelompok pasang-pasangan .


Siklus
Perencanaan
(1)

Refleksi
(2)

Siklus
3 dstnya…
SELESAI

1
Tindakan dan
Observasi ( 1 )

Tindakan dan
Observasi ( 2 )

Refleksi

(1)

Sikl
uPerencanaan
s 2

Prosedur
Penelitian

(2)

Berapa Siklus?
Tergantung

kepuasan peneliti

Minimum

2 siklus
Umumnya 3-5 siklus


1.
2.
3.
4.
5.

Untuk analisis di gunakan empat
macam instrumen penilaian yaitu :
Lembar pengamatan KBM
Lembar hasil belajar siswa
Lembar penilaian kinerja kelompok
Lembar informasi balikan siswa
Jurnal

Langkah PTK
Identifikasi dan analisis masalah

(apa, mengapa,


bagaimana?)

Merumuskan Masalah hub.variabelnya jelas dan

dpt

diuji.

Merumuskan tindakan (altenatif, pilih, cara
pengujiannya)

Melaksanakan Tindakan (rencana, lakukan,
amati hasil)
Melakukan Refleksi (analisis, tarik kesimpulan
untuk tindakan berikutnya…)

LAPORAN (KTI) PTK
I.

Permasalahan (latar belakang, rumusan,
tujuan dan manfaat, hipotesis tindakan)

II. Kajian

Pustaka

III. Metode

Penelitian (Rancangan, subjek,

Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Analisis
data)
IV.Hasil

penelitian dan pembahasan

V. Penutup (Kesimpulan dan Saran)

A. Kajian teori
1. Peningkatan prestasi belajar siswa
Hasil Belajar Siswa dapat ditingkatkan apabila siswa diberi waktu
yang cukup dan diberi bimbingan belajar yang memadai untuk mempelajari materi
yang diberikan
2. Kegiatan kelompok belajar tutor sebaya (KKBTS)
KKBTS adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan bersama guna menyelesaikan
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan belajar
a. Mengembangkan keterampilan belajar
b. Mengembangkan motivasi dan disiplin belajar
c. Meningkatkan hubungan sosial dengan teman sebaya
d. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKBTS
a. Pembentukan kelompok
b. Tempat Belajar
c. Persiapan belajar
d. Pengantar bicara
e. Waktu belajar
f. Cara pelaksanaannya

3.6. Instrumen Penelitian





a.
b.
c.
d.

Lembar tes tertulis pre tes dan pos tes
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar observasi
Catatan lapangan.

CIRI-CIRI PENELITIAN
TINDAKAN (LANJUTAN)
6.
.

TERLIHAT ADANYA UNJUK KERJA SISWA SESUAI
PEDOMAN TERTULIS YANG DIBERIKAN OLEH GURU

7.

ADA PENELUSURAN TERHADAP PROSES, DENGAN
PEDOMAN PENGAMATAN

8.

ADA EVALUASI TERHADAP HASIL DENGAN INSTRUMEN
YANG RELEVAN

9.

KEBERHASILAN TINDAKAN DILAKUKAN DALAM BENTUK
REFLEKSI, MELIBATKAN SISWA YANG DIKENAI TINDAKAN

10.

HASIL REFLEKSI HARUS TERLIHAT DALAM
PERENCANAAN SIKLUS BERIKUTNYA

1.
2.
3.
4.
5.

Untuk analisis di gunakan empat
macam instrumen penilaian yaitu :
Lembar pengamatan KBM
Lembar hasil belajar siswa
Lembar penilaian kinerja kelompok
Lembar informasi balikan siswa
Jurnal

KESALAHAN UMUM APA
YANG BANYAK
DILAKUKAN GURU?

HANYA
HANYA PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BIASA
BIASA
PENJELASAN:
GURU MERASA SUDAH MELAKUKAN
PENINGKATAN,
PADAHAL SEBETULNYA BARU MERUPAKAN
HAL
YANG BIASA / HARUS DILAKUKAN, TETAPI
SELAMA
INI GURU BELUM MELAKUKAN (???)
CONTOH:
1. MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA
2. MENGGUNAKAN ALAT PELAJARAN
3. MENGEVALUASI ASPEK AFEKTIF
4. MENGANALISIS PORTOFOLIO

PENELITIAN TINDAKAN

BUKAN
EKSPERIMEN KOMPARASI

APA MAKSUDNYA?

SIKLUS BERBEDA DENGAN
TINDAKAN YANG BERBEDA
CONTOH: -- SALAH!
* SIKLUS KE-1 : TUGAS KELOMPOK
* SIKLUS KE-2 :

HETEROGEN
TUGAS KELOMPOK
HOMOGEN

Menyusun
Usulan PTK
(Penelitian
Tindakan
Kelas)

Usulan Penelitian
Rencana Tindakan
dalam Pengembangan
Profesi
(bila akan melakukan Penelitian sbg
kegiatan pengembangan profesinya)

Untuk apa usulan penelitian?

1.RENCANA
KEGIATAN –
TINDAKAN
2.IZIN KEPALA
SEKOLAH
3.dan lain-lain

USULAN
PENELITIAN

PENELITIAN
di kelasnya

Laporan
Penelitian
sebagai
KARYA
TULIS
ILMIAH

KTI yang
APIK
Angka
Kredit KTI

Masalah
dalam PBM
di kelas
Anda?

Misalnya, siswa …..
• kurang berani
bertanya
• sulit memahami
konsep
• sukar dalam
menggunakan
prinsip
• suka bersikap agresif

Bagaimana cara kita
memecahkan masalah
tersebut?
• menggunakan metode
mengajar yang baru?
• memakai rancangan baru?
• memakai cara baru dalam
evaluasi?

Conto
h

Siswa kurang mampu
menggunakan rumus-rumus
(prinsip) dalam topik X pada mata
pelajaran Y di kelas Z ….
Menurut teori metode mengajar CTL tipe
3 (misalnya) mampu memberikan
manfaat yang lebih baik pada
penggunaan konsep..
• Mana yang lebih unggul dalam metode CTL
atau metode yang selama ini saya gunakan?
(penelitian eksperimen di kelasnya)

• Bagaimana penerapan metode CTL pada
pembelajaran agar dicapai hasil yang paling
optimal (penelitian tindakan kelas)

Latihan menyusun Usulan Penelitian
Langkah 1
Tuliskan masalah dalam proses PBM di kelas Anda..
Siswa-siswa kurang / tidak mampu / sukar dalam
….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………..
Pada topik bahasan …………………………………….
Pada mata pelajaran ………………………………………..
Di semester …………………………………………………..
Kelas …………………………………………………………..
Sekolah………………………………………………………..

Langkah 2

TINDAKAN yang akan
Anda lakukan
di semester yang

Tuliskan

akan datang untuk mengurangi masalah
tersebut
….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
…………………………………..
(apakah akan menerapkan metode mengajar
yang baru, atau metode evaluasi yang baru?)

Langkah 2, lanjutan

TINDAKAN yang
akan Anda lakukan
di
Rinci urutan

semester yang akan datang untuk mengurangi
masalah tersebut

1 ……………………..
2 …………………………
3 ………………………………..
4 ………………………………………..
5. dan seterusnya

Langkah 3

Apabila tindakan tersebut telah dilakukan
(misalnya selama 3 bulan) tuliskan hasil apa
yang Anda harapkan terjadi
Pada akhir kegiatan siswa diharapkan akan
…… ….
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………….

Langkah 4
Tuliskan bagaimana cara Anda dapat
mengetahui terjadinya perubahan yang
diharapkan…

Untuk mengetahui hasil kegiatan
akan dilakukan kegiatan berupa..
….
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
…………………………………………….
(apakah melalui tes, observasi, kuisener,
chek list, atau yang lain?)

Kerangka Isi

Usulan Penelitian
Bab Pendahuluan
Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan
Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil
Penelitian
Bab Kajian Pustaka
Bab Rancangan Metode
Bab Rancangan Paparan Hasil
Bab Penjelasan Kegiatan Pendukung

Judul penelitian
Tuliskan jelas namun singkat
permasalahan yang diteliti,
semua variabel (kata kunci) hendaknya
tercantum pada judul
Melalui judul pembaca tertarik untuk
membaca lebih jauh
Ditulis dalam kalimat deklaratif (pernyataan dan
bukan kalimat tanya) satu kalimat

Bab 1. Pendahuluan
Judul penelitian: Tuliskan judul penelitian
1. Tujuan penelitian : Uraikan apa yang akan dicapai
dengan penelitian ini.
2. Ruang lingkup/pembatasan masalah
3. Latar belakang masalah: Jelaskan pentingnya masalah
dan penjelasan mengapa masalah ini dipermasalahkan.
4. Rumusan masalah: Tuliskan dengan baik rumusanrumusan masalah
5. Tujuan dan Manfaat : jabarkan apa tujuan dan manfaat
dari hasil penelitian.

Latar belakang masalah
Uraian pentingnya masalah dan
penjelasan mengapa masalah ini
dipermasalahkan.

Alasan-alasan

Rumusan masalah hal
terpenting!
merupakan INTI dari masalah.
Nilai penelitian didasarkan pada
baik-buruknya rumusan
masalahnya

Variabel
variabel-variabel harus dapat
diamati dan diukur.
empat macam skala pengukuran
Rasio, Interval, Ordinal dan Nominal

Bab 2. Kajian Teori
•Tinjauan pustaka:
Tuliskan ringkasan hasil studi/teori-teori
yang relevan dengan permasalahan dan
digunakan dalam penyusunan hipotesis
•Hipotesis-hipotesis :
tuliskan dugaan sementara sesuai dengan
jumlah rumusan masalah yang diajukan.

Hipotesis
Jawaban sementara yang dirumuskan dari teori (tinjauan
pustaka).
Jawaban yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan
paling tinggi tingkat kebenaran teorinya.

Apakah harus mempunyai hipotesis?
dapat ya dan dapat pula tidak.
Jika penelitian merupakan penerapan dari metode ilmiah jawabannya
adalah ya.
Namun, terdapat pula penelitian yang komponennya tidak seperti itu.

Argumentasi ilmiah
dilakukan melalui kajian pustaka.

1. Kaji teori-teori yang berhubungan dengan
konsep-konsep yang dipermasalahkan
2. Bahas hasil-hasil penelitian yang
berhubungan;
3. Ajukan hipotesis dengan mendeduksi premispremis dari teori menuju kesimpulan yang
berupa jawaban sementara (hipotesis)
terhadap rumusan masalah.

Bab 3: Rancangan Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian: Jelaskan rancangan pelaksanaan
penelitian : rancangan percobaan yang akan dipakai,
pembagian kelompok sampel dll.
2. Uraikan mengenai variabel-variabel penelitian, populasi
dan sampel serta teknik pencarian dan penggunaan sampel
tersebut.
3. Tuliskan instrumen dan metode pengumpulan data
yang dirancangkan.
4. Jabarkan rancangan tabulasi data dan analisis data
yang akan dipakai dalam pengujian hipotesis.

Instrumen Penelitian.
instrumen penelitian pembelajaran adalah (a)
tes, (b) kuisener, (c) observasi atau pengamatan,
(d) skala penilaian dan lain-lain
jenis instrumen sangat tergantung kepada data yang akan
diambil, mentode pengambilan, ketersediaan waktu, dana
dan fasilitas lain serta yang paling utama adalah tujuan
penelitiannya.

Melaksanakan Penelitian
No

Macam
kegiatan

Rincian kegiatan

1

Memilih dan
menganalisis
masalah yang
penting untuk
dikaji/dipecahkan
di bidang TEP

Memilih masalah
Melakukan studi pendahuluan
Merumuskan masalah
Mengkaji kepustakaan guna penrikan hipotesis
Merumuskan hipotesis

2

Menentukan
strategi dalam
mengkaji atau
memecahkan
masalah

Menentukan
Menentukan
dikaji
Menentukan
variabel dan

3

Mengumpulkan
data

Menguji validitas instrumen
Melakukan proses pembelajaran dan melakukan
pengumpulan data sebelum, selama dan pada akhir
proses.

4

Mengolah,
menganalisis
dan
menginterpetas

Mendokumentasi semua data
Memilah-milahkan data untuk dapat dianalisis sesuai
tujuan
Menganalisis data

metode penelitian
variabel dan sumber data yang akan
dan menyusun instrumen sesuai dengan
data yang akan dikumpulkan

Mengumpulkan data
Metode
pengumpulan
data

Alat pengumpulan data

Angket

Angket, kuisener, yang dapat
berupa angket terbuka, isian,
rating scale, check-list, dan
lain-lain

Wawancara

Pedoman wawancara

Observasi

Panduan observasi

Dokumenter

Format pencatatan dokumen

Tes

Tes

Mengolah data
Kegiatan

Penjelasan

1

Mendokumentasi
Meneliti kembali semua data yang
dan mengolah data terkumpul dan termasuk mensortir
data yang tidak benar
Mengklasifikasi dan memberikan
kode-kode untuk keperluan tabulasi
dan analisis

2

Mentabulasi data
untuk dianalisis

Menata data dalam bentuk tabel. Pada
tahapan ini dilakukan pemberian skor,
pengubahan jenis data, dan lain-lain
yang diperlukan sesuai tujuan
penelitian

3

Menganalisis dan
menginterpertasi
data sesuai tujuan

Melakukan pengujian dengan
menggunakan analisis statistika yang
sesuai dengan jenis data dan tujuan
analisisnya. Bantuan berbagai
program perangkat lunak akan sangat
membantu akurasi dan kecepatan
analisis.

Kerangka Isi Laporan Penelitian
Bab Awal yang terdiri dari : halaman judul, lembaran persetujuan,
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar
lampiran (kalau ada) , serta abstrak atau ringkasan.
Bab Inti yang umumnya terdiri dari beberapa Bab sebagai berikut
Bab I Pendahuluan atau permasalahan, yang berisi latar
belakang masalah, pembatasan, rumusan masalah, tujuan,
kegunaan, definisi istilah, dan lain-lain
Bab II Kajian Teori atau pembahasan kepustakaan,
Bab III Metode Penelitian yang umumnya berisikan rancangan
penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian,
pengumpulan data, analisis data
Bab IV Hasil Penelitian dan Diskusi Hasil Penelitian,
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab Penunjang yang umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.

 Usulan

Peneilitian merupakan
kegiatan awal dari tindakan
pengembangan profesi yang
berupa riset.
 Kegiatan berikutnya adalah
melaksanakan penelitian sebagai
kegiatan pengembangan profesi

Contoh PTK

PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS NARASI MELALUI METODE
KERJA KELOMPOK PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI
KELAS VI SDN 17 ARO IV KORONG KOTA
SOLOK
INNA WAHYUNINGSIH, S. Pd.
Guru Sekolah Dasar Negeri 17 Aro IV Korong Kota Solok
Sumatra Barat

B. RUMUSAN
RUMUSAN MASALAH
MASALAH




Sejauh manakah peningkatan mutu
proses pembelajaran keterampilan
menulis narasi dengan menggunakan
metode kerja kelompok?
Sejauh manakah peningkatan hasil
belajar siswa pada pembelajaran
keterampilan menulis narasi setelah
menggunakan metode kerja kelompok?

JUDUL PENELITIAN

AGUS PRABOWO S.B, S.Pd
NIP. 131261329
SMP NEGERI 22 SEMARANG

A. Latar Belakang
1. Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika rata-rata di bawah
standar (banyak siswa tidak lulus)
2. Hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika rendah
B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII F SMPN 22 Semarang
pada mata pelajaran Matematika melalui kegiatan kelompok belajar tutor
sebaya (KKBTS)
2. Bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa Kelas VIII F SMP
Negeri 22 Semarang dengan kegiatan kelompok belajar tutor sebaya

C. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang,
pada Mata Pelajaran Matematika
2. Merubah sikap dan perilaku belajar siswa
D. Manfaat Penelitian
1. Meningkatkan kerjasama antara guru pembimbing dengan guru
mata pelajaran Matematika.
2. Membantu guru mata pelajaran Matematika
3. Melatih siswa menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial
4. Menjadikan siswa sebagai model pembelajaran

JUDUL PENELITIAN

ar Belakang
Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika rata-rata di bawah
standar (banyak siswa tidak lulus)
Hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika rendah

musan Masalah
Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII F SMPN 22 Semarang
pada mata pelajaran Matematika melalui kegiatan kelompok belajar tutor
sebaya (KKBTS)
Bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa Kelas VIII F SMP
Negeri 22 Semarang dengan kegiatan kelompok belajar tutor sebaya

uan Penelitian
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang,
pada Mata Pelajaran Matematika
Merubah sikap dan perilaku belajar siswa

nfaat Penelitian
Meningkatkan kerjasama antara guru pembimbing dengan guru
mata pelajaran Matematika.
Membantu guru mata pelajaran Matematika
Melatih siswa menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial
Menjadikan siswa sebagai model pembelajaran

A. Kajian teori
1. Peningkatan prestasi belajar siswa
Hasil Belajar Siswa dapat ditingkatkan apabila siswa diberi waktu
yang cukup dan diberi bimbingan belajar yang memadai untuk mempelajari materi
yang diberikan
2. Kegiatan kelompok belajar tutor sebaya (KKBTS)
KKBTS adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan bersama guna menyelesaikan
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan belajar
a. Mengembangkan keterampilan belajar
b. Mengembangkan motivasi dan disiplin belajar
c. Meningkatkan hubungan sosial dengan teman sebaya
d. Merencanakan kegiatan bersama secara efektif dan efisien
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKBTS
a. Pembentukan kelompok
b. Tempat Belajar
c. Persiapan belajar
d. Pengantar bicara
e. Waktu belajar
f. Cara pelaksanaannya

4. Komunikasi dan Interaksi dalam KKBTS
a. Model Interaksi dan Komunikasi
P
A

A

A

A

Keterangan:
P : Pemimpin
A : Anggota
Gambar 1 Komunikasi multi arah

b. Peranan anggota
c. Peranan pemimpin kelompok
5. Kelompok dan pemanfaatannya dalam KKBTS
Kelompok yang sehat dan baik dapat dimanfaatkan secara optimal
dalam pelaksanaan KKBTS
B. Temuan hasil penelitian yang relevan
1. Bimbingan belajar secara efektif dapat meningkatkan prestasi belajar
yang cukup signifikan (Jauharotun 2002:72)
2. Pemberian bimbingan belajar dapat meningkatakan minat belajar siswa
(Prayatno 2003:61)
C. Kerangka pikir
Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, untuk meningkatkan melalui KKBTS
D. Hipotesis tindakan
Apabila siswa dikondisikan belajar melalui KKBTS maka prestasi belajar
Matematika akan meningkat

A. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi penelitian
SMP Negeri 22 Semarang, Jalan Raya Gunungpati Semarang Jawa Tengah
2. Waktu penelitian
Tanggal 22 September – 15 November 2006

B. Subjek penelitian
Siswa kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Jumlah siswa 38 orang.

C. Prosedur penelitian
1. Disain penelitian
P
R

SIKLU
SI

P
T

O

R

SIKLU
S II
O

T

Keterangan :
P = Perencanaan (Planning)
T = Tindakan (Action)
O = Observasi (Observation)
R = Refleksi (Reflection)
Gambar 2 Disain Penelitian Tindakan
(action Research)

2. Data dan cara pengumpulannya
a. Sumber data : Siswa, guru Matematika, peneliti.
b. Teknik pengumpulan data : Panduan observasi, panduan wawancara
jurnal kegiatan siswa, tes pengukuran hasil belajar.
c. Instrumen pengumpulan data : Lembar Observasi, pedoman wawancara,
kamera, daftar nilai guru Matematika

3. Teknik analisis data
Secara kualitatif dan kuantitatif

D. Indikator Keberhasilan
Apabila hasil belajar siswa dapat direduksi mencapai rata-rata 80%

A. Hasil Penelitian
1. Pratindakan

Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Baik
Sangat Baik

12 siswa
10 siswa
9 siswa
7 siswa
0 siswa

(31,58%)
(26,32%)
(23,68%)
(18,42 %)
(0%)

Grafik 1 Pratindakan

Rata-rata kelas hanya mencapai 61,42
Batas tuntas yaitu 65

2. Hasil Siklus I
a. Perencanaan
- Membuat satuan layanan
- Pembentukan Kelompok
- Pelaksanaan KKBTS

b. Pelaksanaan
Hasil belajar siswa pada siklus I
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Baik
Sangat baik

8 siswa
8 siswa
10 siswa
10 siswa
2 siswa

(21,05%)
(21,05%)
(26,32%)
(26,32%)
(5,26%)

Rata-rata kelas pra tindakan 61,42
Rata-rata kelas siklus I 64,84
Terjadi peningkatan 3,42 atau 9 %

Grafik 2 Siklus I

Observasi dilakukan pada waktu KKBTS atau proses pembelajaran berlangsung.

c. Observasi

Berdasarkan hasil observasi siswa sangat aktif, antusias, saling mengemukakan

Pendapat serta bekerjasama memecahkan masalah

Gambar 3 Salah satu kelompok melaksanakan
Gambar 4 Siswa saling bekerjasama dalam
KKBTS dengan serius
Memecahkan masalah yang diberikan oleh guru

d. Refleksi
1) Siswa sangat senang dan tertarik dengan KKBTS
2) Siswa dapat memecahkan soal yang ditugaskan oleh guru
3) Siswa belum bisa memanfaatkan waktu dengan baik

3. Hasil Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II lebih meningkatkan pada uraian kegiatan
dan materi layanan, lebih menekankan pada peningktan KKBTS yang
efektif dan efisien.

b. Pelaksanaan
Dalam siklus II dilakukan KKBTS yang lebih intensif dan terprogram,bahkan
beberapa kelompok mendapat bimbingan langsung guru matematika,
sehingga pelaksanaannya lebih efektif dan efisien.

Gambar 5 Guru membimbing langsung pelaksanaan KKBTS

Hasil belajar siswa pada siklus II
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Baik
Sangat baik

0 siswa (0%)
3 siswa (7,89%)
17 siswa (44,74%)
13 siswa (34,21%)
5 siswa (13,16%)

Grafik 3 Siklus II

Rata-rata hasil tes pra tindakan 61,42
Rata-rata hasil tes siklus I 64,84
Rata-rata hasil tes siklus II 76,39
Pada silkus II mengalami peningkatan 14,97 atu 39,40 % dari tes pra tindakan.
Sedangkan siklus II mengalami peningkatan 11,55 atau 30,40 % dari siklus I.
Dengan demikian hipotesis 0 ditolak dan gagal menolak hipotesis tindakan

c. Observasi
1) Berdasarkan pengamatan pada siklus II KKBTS berlangsung lebih baik
2) Tiap-tiap anggota kelompok bisa memanfaatkan waktu dengan baik
3) Para siswa dapat memanfaatkan bimbingan guru Matematika
secara baik.

Gambar 6 Pelaksanaan KKBTS pada siklus II berjalan lebih serius
dan dapat memanfaatkan waktu

d. Refleksi
Dari hasil wawancara dengan siswa di peroleh hasil:
1) Berlatih hidup bermasyarakat
2) Siswa lebih mudah manerima penjelasan yang diberikan
oleh temannya
3) Kepercayaan diri siswa lebih besar

B. Pembahasan Hasil Penelitian
Rekapitulasi hasil penelitian pratindakan, siklus I, siklus II

Grafik 4 Rekapitulasi hasil penelitian

Rata-rata kemampuan kelas pada pratindakan mencapai 61,42 termasuk
kategori rendah. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata kemampuan
kelas mencapai 64,84 termasuk kategori cukup, hasil ini sudah cukup
menggembirakan. Kemudian setelah dilakukan tindakan ulang dengan perbaikan
pada siklus II rata-rata kemampuan kelas mencapai 76,39 termasuk kategori baik.

-PRA TINDAKAN
- SIKLUS I

61,42
64,84

NAIK 3,42 (9 %)
NAIK 11,55 (30,4 %)

-

- SIKLUS II

76,39

- TOTAL NAIK

14,97

39,40 %

Bersemangat dan percaya diri
Berani mengajukan pertanyaan
Berani menjawab pertanyaan dari guru

sekian

Terima kasih

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA
MANUSIA DAN HEWAN VERTEBRATA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL MENCARI PASANGAN
(PTK Pada Siswa SMP Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo
Tahun Pelajaran 2006/2007)

Oleh : Mis Agustina Hadji Ali

Bab I . Pendahuluan
Latar belakang
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan :
1. Siswa sulit memahami konsep sistem pencernaan
makanan pada manusia dan vertebrata disebabkan oleh
keterbatasan buku sumber dan metode yang digunakan
kurang menarik perhatian siswa.
2. siswa kurang dapat mengaitkan konsep satu dengan
lainnya menjadi satu pemahaman yang utuh.
3. siswa kurang dapat bekerjasama dalam kelompok.
4. siswa kurang aktif mengemukakan pendapat.
5. lebih banyak siswa yang pasif dibandingkan dengan
siswa yang aktif.

Ausubel (1963): Guru tidak hanya memberikan
sejumlah konsep kepada siswa untuk dihapal, tetapi
bagaimana konsep-konsep tersebut dapat bertahan lama
dalam pikiran siswa.
Siswa menjadi pusat pembelajaran, siswa sebagai mitra aktif,
bukan sekedar penerima pengajaran
Menurut Sutomo (1996:14): bahwa perencanaan
pembelajaran harus optimal, dengan salah satu metode yakni
Pembelajaran Kooperatif Model Mencari Pasangan.
keunggulan yang dimiliki Model ini yaitu memotifasi
siswa aktif belajar dalam kelompok pasang-pasangan .

Berikut ini tabel data hasil belajar siswa
Tahun
Pelajaran

Jumlah
Siswa

2004/2005
2005/2006

< 6,5

> 6,5

Jumlah

%

Jumlah

%

32 orang

14 orang

43,75

18 orang

56,25

30 orang

18 orang

60,00

12 orang

40,00

Rumusan Masalah
Bagaimanakah pembelajaran koopereatif model mencari
pasangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
konsep sistem pencernaan makanan pada manusia dan
vertebrata, pada siswa kelas VIII7 SMP Negeri 1 Tibawa.?

Pemecahan Masalah
Pembelajaran kooperatif dengan model mencari
pasangan mengharuskan siswa berpartisipasi aktif menemukan
pasangan jawaban dari masing-masing pertanyaan tanpa
memberitahukan jawaban dan pertanyaannya kepada siswa
peserta lain.
Dengan demikian melalui pembelajaran kooperatif model
mencari pasangan diharapkan nilai ketuntasan materi yang
disampaikan oleh guru terinternalisasi bahkan mungkin terjadi
proses personalisme dalam diri siswa.

TUJUAN PENELITIAN
1. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
biologi di kelas VIII7 SMP Negeri 1 Tibawa.
2. Memperoleh gambaran umum tentang solusi terbaik guna
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran biologi kelas
VIII7 dengan model mencari pasangan melalui pembelajaran
kooperatif dalam proses pembelajaran.
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Guru
1. Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar
dan mengajar
2. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah dan merupakan
salah satu syarat dari golongan IV a ke IV b

Bagi Siswa
Dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
Bagi Sekolah
Membantu memperbaiki pembelajaran biologi di sekolah.

HIPOTESIS TINDAKAN
“Jika Menggunakan Pembelajaran Kooperatif maka, Model
Mencari Pasangan pada konsep system pencernaan makanan
pada manusia dan vertebrata pada siswa kelas VIII¹ SMP
Negeri 1 Tibawa maka hasil belajar siswa akan meningkat ”.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.

KAJIAN TEORI
1. Belajar
2. Hasil Belajar
3. Pembelajaran Kooperatif
4. Pembelajaran Kooperatif Model MencariPasangan
5. Konsep Sistem pencernaan Pada Manusia dan Vertebrata
TEMUAN HASIL PENELITIAN
Nusantari Elya, Tahun, 2002, 2003, 2004.
- Pembelajaran Kooperatif TIPE STAD
“Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa”
- Pembelajaran Kooperatif TIPE JIGSAW
“ Meingkatkan Keaktifan, Kemampuan Berfikir Kritis
dan hasil belajar siswa”
2.
Labasengko (2005) Pembelajaran Kooperatif TIPE STAD “
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat

: SMP Negeri 1 Tibawa pada siswa Kelas
VIII7
Waktu
: Pada semester Ganjil Tahun Pelajaran
2006/2007 dilaksanakan selama 3
siklus. selama
3 Bulan
Subjek Penelitian
Jumlah siswa sebanyak = 30 orang
Laki – laki = 12 orang
Perempuan = 18 orang

Prosedur Penelitian
1.
2.

3.
4.

Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
- Siklus 1 dilaksanakan 3 kali pertemuan
- Organ-organ Pencernaan
- Kelenjar Pencernaan
- Jenis Makanan
- Kelainan dan Gangguan pada Organ-organ
Pencernaan
Makanan
- Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan
- Pencernaan pada Hewan
- Pencernaan ekstrasel dan intrasel
- Pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata
Tahap Pemantauan dan Evaluasi, oleh guru Bidang Biologi selaku
observer dan pendamping Peneliti yakni (Dosen Pendamping)
Analisis dan Refleksi

1.
2.
3.
4.
5.

Untuk analisis di gunakan empat
macam instrumen penilaian yaitu :
Lembar pengamatan KBM
Lembar hasil belajar siswa
Lembar penilaian kinerja kelompok
Lembar informasi balikan siswa
Jurnal

BAB IV
HASIL DAN PENELITIAN
Siklus 1 Pengamatan KBM
Pertemuan 1
Aspek yang diamati

B

CB

KB

TB

Jumlah

10

13

-

-

43,47%

56,52%

-

-

B

CB

KB

TB

12

11

-

-

52,17%

47,83%

-

-

Prosentasi
Pencapaian
Pertemuan 2
Aspek yang diamati
Jumlah
Prosentasi
Pencapaian
Pertemuan 3
Aspek yang diamati
Jumlah
Prosentasi Pencapaian

B

CB

KB

TB

14

9

-

-

60,87%

39,13%

-

-

Siklus 1 Hasil Belajar Siswa
Aspek yang diamati

SB

B

CB

KB

Jumlah Siswa

24

-

-

5

-

17,24%

Prosentasi Pencapaian

82,76%

Daya Serap

= 89,60%

Tabel hasil kinerja siswa untuk siklus 1
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Prosentasi Pencapaian
Ket;
Kategori sangat baik
Kategori baik
Kategori cukup baik
Kategori kurang baik

SB

B

CB

KB

5

5

17

1

17,85%

17,85
%

60,71
%

3,57%

: 85 – 100
: 75 – 84
: 65 – 74
: 60 - 64

Jurnal Kegiatan Mengajar Guru Mata Pelajaran Biologi
Kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa TP 2006/2007
No

Hari/tanggal

Materi

1

7 November 2006

Sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan vertebrata

2

8 November 2006

Organ – organ pencernaan
makanan

3

14 November
2006

Fungsi organ pencernaan makanan

4

15 November
2006

Kelenjar pencernaan

5

21 November
2006

Zat-zat makanan

6

22 November
2006

Kelainan/gangguan alat pencernaan

7

27 November
2006

Penilaian hasil siklus 1

Paraf

Ket

Berdasarkan kegiatan guru selama melaksanakan siklus 1 maka dapat
diuraikan hal-hal sebagai berikut







Guru telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik,
kekurangnnya : pengalokasian waktu belum sesuai
perencanaan karena siswa belum biasa sehingga perlu waktu
agak lama untuk melaksanakannya.
Guru masih mendapatkan siswa yang belum dapat
menyesuaikan dengan metode pembelajaran kooperatif model
mencari pasangan. Terlihat dari siswa kurang disiplin,
kurang aktif, kurang dapat bekerja sama dalam
kelompoknya.
Guru telah membuat pias-pias karton yang berisi pertanyaan
dan jawaban menyangkut materi yang disajikan. Namun
keaktifan siswa kurang optimal sehingga guru membuat
perencanaan yang lebih ekstra pada siklus 2

REFLEKSI
1.

2.

3.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih terdapat
kesulitan yakni interaksi siswa dengan siswa, interaksi
siswa dengan guru masih kurang optimal.
Beberapa siswa belum mempersiapkan materi yang
akan
dipelajari
sehingga
dalam
pelaksanaan
pembelajaran mengalami hambatan.
Guru kurang optimal mengelola waktu, porsi
pelaksanaan pembelajaran tidak seimbang

Berdasarkan refleksi diatas menjadi dasar untuk ke siklus
selanjutnya.

LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO

Aspek yang diamati

Ya (Ada) Skor

Tdk/Ada
4

1

Untuk Guru
Untuk Pengamatan
Kegiatan Belajar
Mengajar
A. Pendahuluan
1. Mengkaitkan
pelajaran sekarang
dengan yang
terdahulu

V

2. Memotivasi siswa

V

3. Menyampaikan
TPK

V

3

2

Catatan
1

B. Kegiatan Inti
1. Memprosentasikan informasi

V

2. Mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kelompok

V

3. Membimbing kelompok :

V



Mengajukan pertanyaan

V



Menjawab pertanyaan /
menanggapi

V



Menyampaikan ide/pendapat

V



Mendengarkan secara aktif

V



Bekerja dan belajar bersama

V

4. Memberikan tes berupa
resitasi/umpan balik/evaluasi

V

5. Memberikan pengakuan /
penghargan

V

C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
pelajaran
Memberikan PR

V

V

Suasana Kelas
V

1. Siswa antusias
2. Guru antusias

V

3. Waktu sesuai alokasi

V

4. Kegiatan belajar mengajar sesuai
skenario

V

Untuk Siswa
1. Mengajukan pertanyaan

V

2. Menjawab pertanyaan / menanggapi

V

3. Menyampaikan ide/pendapat

V

4. Mendengarkan secara aktif

V

Siklus 2 Pengamatan KBM
Pertemuan 1
Aspek yang diamati

B

CB

KB

TB

Jumlah

16

7

-

-

69,57%

30,44%

-

-

Pertemuan 2
Aspek yang diamati

B

CB

KB

TB

Jumlah

18

5

-

-

78,26%

21,74%

-

-

Prosentasi
Pencapaian

Prosentasi
Pencapaian
Pertemuan 3
Aspek yang diamati
Jumlah
Prosentasi Pencapaian

B

CB

KB

TB

21

2

-

-

91,30%

8,70%

-

-

Siklus 2 Hasil Belajar Siswa
Aspek yang diamati

SB

B

CB

KB

Jumlah Siswa

21

4

1

3

-

7,14%

Prosentasi Pencapaian

92,86%

Daya Serap

= 91,72%

Siklus 2 Hasil Kinerja Kelompok
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Prosentasi Pencapaian
Ket;
Kategori sangat baik
Kategori baik
Kategori cukup baik
Kategori kurang baik

SB

B

CB

KB

5

16

7

-

17,85%

57,14%

25,00
%

-

: 85 – 100
: 75 – 84
: 65 – 74
: 60 - 64

Jurnal Kegiatan Mengajar Guru Mata Pelajaran Biologi
Kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa TP 2006/2007
No

Hari/tanggal

Materi

1

27 November
2006

Penilaian hasil siklus I

2

28 November
2006

Sistem pencernaan makanan pada
hewan

3

5 Desember 2006

Pencernaan ekstrasel dan intrasel

4

6 Desember 2006

Pencernaa makanan pada hewan
vertebrata

5

12 Desember 2006 Pencernaan makanan pada
vertebrata

6

13 Desember 2006 Penilaian siklus II

Paraf

Ket

Berdasarkan kegiatan guru selama melaksanakan siklus 1
maka dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut

 Guru

telah melaksanakan kegiatan ini
dengan baik, kekurangannya pada siklus 1
telah disesuaikan karena siswa telah
berpengalaman.
 Keaktifan siswa lebih meningkat dibanding
siklus 1 .
 Terjadi kenaikan persentase ketuntasan
belajar siswa

Penghargaan Kelompok
Baik siklus 1 maupun siklus 2, kelompok yang
memiliki kinerja baik yang diukur dari jumlah nilai dari
anggota kelompok diberikan penghargaan berupa bonus
nilai dan tepuk tangan

Informasi Balikan
Melalui data lembar informasi balikan siswa sebanyak 85%
menyatakan sangat tertarik dan merasakan banyak
manfaatnya bila pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan Kooperatif model mencari
pasangan.
Sehingga pada pembelajaran selanjutnya siswa menginginkan
guru tetap menggunakan model pembelajaran mencari
pasangan

Hasil refleksi
Pada siklus 2 telah terjadi peningkatan baik
pada proses kegiatan belajar mengajar
maupun hasil belajar siswa, yakni pada
proses KBM presentase yang dicapai
sebesar 91,30 % kategori baik, kemudian
pada hasil belajar siswa sebesar 92,86 %
kategori tuntas.

Lembar Informasi Balikan Siswa
1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.

Apakah anda senang diterapkan model mencari pasangan pada pembelajaran
kooperatif konsep sistem pencernaan makanan pada manusia?
A. Ya
B. Tidak
Apakah anda sudah memahami tentang model mencari pasangan dapat
meningkatkan pemahaman tentang materi pencernaan makanan pada manusia ?
A. Ya
B. Tidak
Apakah dengan penerapan model mencari pasangan dapat meningkatkan
pemahaman tentang materi sistem pencernaan makanan pada manusia?
A. Ya
B. Tidak
Apakah dalam membagi kelompok belajar dikelas guru telah mengikuti kriteria yang
telah ditentufkan ?
A. Ya
B. Tidak
Apakah guru membimbing anda apabila menemui kesulitan dalamn kelompok?
A. Ya
B. Tidak
Apakah lembar kerja yang diberikan guru jelas dan dimengerti ?
A. Ya
B. Tidak
Apakah anda setuju apabila dalam pembalajaran biologi dikelas menggunakan model
mencari pasangan?
A. Ya
B. Tidak

Terima kasih

Terima
kasih

Kiss.exe