Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung

(1)

i

yang besar terhadap sistem yang ada dalam suatu instansi ataupun perusahaan. SMA Negeri 1 Bandung merupakan sebuah lembaga pendidikan yang pada aktifitasnya memerlukan informasi akurat, relevan, dan lengkap. Akan tetapi pada faktanya data yang ada belum akurat dan tidak terintegrasi. Kesulitan yang terjadi di SMA Negeri 1 Bandung adalah dalam hal pendataan siswa baru, pendaftaran siswa baru, proses registrasi, proses pembagian kelas dan penjadwalan, serta proses pemberian bukti dan laporan kepada siswa dan kepala sekolah.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bermaksud untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi SMA Negeri 1 Bandung, yaitu dengan merancang suatu sistem informasi akademik untuk mengatasi masalah yang terdapat pada SMA Negeri 1Bandung. Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model Waterfall dengan tahapan-tahapan system enginering, analysis, design, coding, dan testing dengan pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram konteks, dan Data Flow Diagram ( DFD ). Sedangkan untuk perangkat lunak aplikasi ini adalah bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dengan database SQL Server 2000.

Yang diharapkan dari hasil pengembangan sistem informasi akademik ini adalah pengolahan data akademik bisa lebih cepat dan mengurangi kesalahan dalam proses pengolahan data, dan dalam penyampaian laporan akademiknya tidak mengalami keterlambatan.


(2)

ii

Information technology in this time have expanded fastly and having big influence to existing system in an institution or company. Bandung first senior high school is one of

education institute which is on the activity needing accurate information, relevant, and complete. However fact of exiting data is not yet accurate and not integrated.Many difficulities happen at Bandung first senior high school especially about a new data student, an acceptance for a new student, registration process, distribution process class and scheduling, and also giving an evidence and report to the student and the head master.

From research result which have been done, research have an eye to assist solving problem faced by SMA Negeri 1 Bandung, that is designedly an academic information system , to solve the problem which exist in SMA Negeri 1 Bandung. As for used development model is waterfall model with steps system enginering, analysis, design, coding, and testing, with strucured approach using some assitive appliance and workmanship technique like flowmap, context diagram, and data flow diagram (DFD). While for the software of this application is language programme Visual Basic 6.0 with database SQL Server 2000.

From development result of this academic information system hence academic data processing can be quicker and lessen mistake in data processing, and in forwarding academic report do not experience of delay.


(3)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seperti yang telah kita ketahui bersama dunia teknologi informasi yang semakin berkembang ke semua bidang, baik dalam dunia pendidikan, dunia hiburan, dunia bisnis, bahkan dunia pemerintahan dan banyak hal lagi, pemanfaatannya sangat membantu, sebagai faktor penunjang dalam hal keberlangsungan pengoptimalan di semua bidang yang sudah menjadikan kemajuan teknologi informasi ini sebagai bagian dari kegiatannya.

Dengan berkembangnya dunia IT (Information Technology) mendorong banyak pihak untuk ikut serta menjadi bagian dari salah satu pengaruh era globalisasi ini. Perkembangan dunia IT ini ditandai dengan banyaknya produk-produk komputer yang bermunculan setiap harinya, hal ini dikarenakan oleh kebutuhan masyarakat yang juga semakin meningkat akan produk tersebut. Selain produk komputer yang tergolong perangkat keras (Hardware), kebutuhan akan produk perangkat lunak (Software) pun juga terus berkembang pesat. Adanya kebutuhan untuk pengolahan data secara komputerisasi mendorong banyak kalangan bisnis untuk mengembangkan sistem usaha mereka dari manual menjadi terkomputerisasi, karena akan lebih efisien dan menghemat waktu dalam pengerjaannya.

Salah satunya pada Dunia Pendidikan, saat ini sudah berkembang sangat pesat dalam bidang teknologi, terutama di sekolah-sekolah negeri pada umumnya. Perkembangan teknologi pada saat ini sudah masuk ke sistem informasi yang


(4)

lebih baik. Telah terbukti pada saat ini pengenalan akan teknologi sudah mulai di perkenalkan sejak dini kepada anak-anak dari mulai sekolah dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas. Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi. Selain itu dapat juga menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk dapat menyelesaikan suatu masalah diberbagai sektor. Sehingga mendorong setiap instansi baik itu pemerintahan maupun swasta untuk menggunakan dan memanfaatkannya secara optimal.

Begitu pula halnya yang terjadi pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung sebagai tempat dilaksanakannya penelitian, Di temukan permasalahan dalam Pengolahan data Pendaftaran Siswa dan data Guru serta jadwal dan penempatan kelas yang sekarang dirasakan masih kurang efektif dan cara penginputan data siswa dan data nilai nilai siswa dalam penyimpanannya membutuhkan waktu yang lama dan terjadi penumpukan data yang diarsipkan. Contohnya penginputan data yang lama dengan memakai Microsoft Excel. Dengan terjadinya penumpukan data Pendaftaran Siswa dan data Guru serta jadwal dan penempatan kelas maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam belajar.

Penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun Sistem Informasi akademik tentang Pendaftaran calon Siswa dan data Guru serta jadwal kelas dan Penempatan kelas yang dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung. Ditujukan untuk melakukan kegiatan akademik yang terstruktur dan informatif , sehingga dapat dihasilkan proses kerja yang lebih baik dan maksimal


(5)

dengan menggunakan penyimpanan data yang tersentralisasi yang dapat memudahkan kegiatan penambahan data, pencarian dan publishing data dengan menggunakan teknologi computer. Sistem Informasi Akademik ini Diharapkan akan memudahkan pengolahan data Siswa dan Guru sehingga dapat diperoleh hasil yang Cepat, Tepat, Akurat, Efektif dan Efisien. Sistem informasi adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara yang menuntut adanya ketelitian dan ketepat waktuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun mengusulkan penelitian untuk membangun sebuah aplikasi yang diberi judul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, permasalahan yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Proses penyimpanan data siswa dan guru serta jadwal dan penempatan kelas masih berupa dokumen yang diarsipkan.

2. Sistem pengolahan data Pendaftaran siswa serta jadwal dan penempatan kelas yang ada disekolah ini masih menginput data-data secara langsung dan sering terjadi penumpukan data-data.

3. Proses penginputan dan pencarian data siswa dan guru serta jadwal, penempatan kelas, dan data nilai siswa yang membutukan waktu lama.


(6)

4. Dengan proses yang masih kurang efektif maka laporan yang dihasilkan menjadi terhambat dengan waktu yang lama.

Dengan berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru yang berjalan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi data Siswa dan Guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.

3. Bagaiman Implementasi Sistem Informasi data Siswa dan Guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.

4. Bagaimana Pengujian Sitem Informasi data Siswa dan Guru pada sekolah Menegah Atas 1 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah Sistem Informasi Akademik Pada SMA Negeri 1 Bandung.

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru yang berjalan pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Bandung.

2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Bandung.


(7)

3. Untuk melakukan Implementasi Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 bandung.

4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah untuk membantu kinerja para Petugas bagian Tata Usaha supaya lebih cepat dalam pencarian data-data nilai yang suatu saat dibutuhkan oleh Guru dan kepala sekolah pada SMAN 1 Bandung.

1.4.1 Kegunaan Akademis

1. Pengembangan Sistem Informasi untuk ilmu pengetahuan diharapkan dapat menambah wawasan di SMA Negeri 1 Bandung.

2. Meningkatkan kualitas Sekolah agar menarik minat siswa dan siswi untuk bersekolah di SMA Negeri 1 Bandung.

3. Bagi penulis sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam menulis.

4. Dapat menambah wawasan dan menjadi bahan referensi khususnya bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil bahasan dalam penelitian ini untuk mengembangkan lebih jauh.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Membantu terjadinya kesalahan dalam Pengolahan data Siswa dan Guru.


(8)

2. Meningkatkan efektitas kinerja Guru dalam mengajar dalam memberikan materi pelajaran.

3. Memudahkan para karyawan dalam melakukan proses penyimpanan

data yang benar agar tidak terjadi penumpukan.

1.5 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan sasaran sistem informasi yang tepat dan tujuan dari penelitian dapat tercapai, penulis membatasi ruang lingkup sistem informasi yang akan dirancang ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi ini dibuat hanya untuk pengolahan data pendaftaran siswa dan data guru serta jadwal dan penempatan kelas siswa di SMA Negeri 1 Bandung.

2. Penjadwalan yang dibuat untuk semua kelas pada SMA Negeri 1 Bandung.

3. Penginputan data siswa dan guru serta jadwal dan penempatan kelas dilakukan oleh Bagian Adminnya Tata Usaha, Guru dan Wali kelas.. 4. Laporan yang dihasilkan terdiri atas laporan data siswa dan guru serta

perkelas dan permata pelajaran.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda no. 93 Bandung.


(9)

Adapun jadwal penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Maret 2011 – Juni 2011. Jadwal dan jenis kegiatan akan dilakukan seperti pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011

1

Analisis Sistem

2 Desain Sistem

3 Coding

4 Testing

5 Maintenance

6

Pembuatan Laporan


(10)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Definisi sistem menurut Jogianto HM (2001 : 12) Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.

“Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu

menurut Dr. Azhar Susanto (2007 : 18) system informasi manajemen:

konsep dan pengembangannya. Lingga Jaya Bandung.

“Sistem adalah kumpulan dari komponen apapun baik fisik atau non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan atau sasaran serta sistem yang baik adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan secara harmonis.

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen – elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya : 1. Tujuan Sistem


(11)

Tujuan Sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat, dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem, dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

a. Kontrol system

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut, dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), keluaran data (output), pengolahan data, umpan balik dan sebagainya.

b. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk

menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya. c. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. Misalkan sistem produksi akan


(12)

mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap digunakan.

d. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya.

e. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan suatu sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar 7.1.

Gambar 7.1

Elemen-elemen sistem (Sumber : Andri Kristanto)

Dari gambar 7.1, bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output.


(13)

Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada.

2.2 Konsep Dasar Informasi

“Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.” (Sumber : Teguh Wahyono)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan konsep dasar informasi ini diantaranya adalah :

2.2.1 Pengolahan data

"Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Jadi data merupakan gambaran suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.” (Sumber : Andri Kristanto)

Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu permasalahan yang menggunakan


(14)

perhitungan matematis atau fungsi-fungsi lainnya. Selain itu dengan komputer, permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan yang akan terjadi.

Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data (Sumber : Andri Kristanto) antara lain :

1. Input data meliputi

a. Mencatat transaksi data ke sebuah pengolahan data medium b. Melakukan pengkodean transaksi data ke dalam bentuk lain. c. Menyimpan data atau informasi untuk pengambilan keputusan. 2. Transformasi data meliputi :

a. Calculating, adalah operasi aritmetika terhadap data field yang dimasukkan.

b. Summarizing, adalah proses akumulasi beberapa data. c. Classifying.

3. Output data meliputi :

a. Displaying result, yaitu menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.

b. Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.

c. Telecomunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.


(15)

2.2.2 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data. Perhatikan gambar 7.2.

Gambar 7.2

Siklus pengolahan data (Sumber : Andri Kristanto)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai/penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari 4 hal yang sangat dominan (Sumber : Andri Kristanto), yaitu :


(16)

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang-orang yang menerima informasi tersebut. Adapun komponen akurat meliputi :

a. Completeness

b. Correctness c. Security 2. Tepat waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan yang ekonomis, efisien dan dapat dipercaya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

“Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.(Sumber : Teguh Wahyono)

“Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data


(17)

menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu dapat juga memegang peranan yang sangat penting dalam sistem informasi.” Data yang akan dimasukkan adalah sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya.(Sumber : Andri Kristanto)

Selain itu pula, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Maka dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang sengaja diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan informasi guna mencapai suatu tujuan tertentu.

2.4 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini adalah Sql Server 2000 sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi dengan menggunakan Visual Basic 6.0.


(18)

2.4.1. Pemrograman Visual Basic

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), seperti Visual Basic, hanya cara kerjanya yang berbeda. http://id.wikipedia.org/wiki/ Visual_Basic/ 21 November 2008.

2.4.2. SQL Server 2000

MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g. Saat ini versi terbaru adalah SQL Server 2000, sedangkan SQL Server 2005 masih dalam tahap Beta version. Versi 2000 memiliki feature-feature lengkap untuk membangun aplikasi mulai skala kecil sampai dengan tingkat enterprise.


(19)

17

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian yang dilakukan adalah bertempat di SMA Negeri 1 Bandung Jl. Ir. H Juanda No. 93 Dago Bandung, sedangkan Objek dari penelitian tersebut adalah pada Bagian Tata Usaha Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Bandung

SMA Negeri 1 Bandung didirikan dan berjalan mulai tahun 1965 telah dan akan berupaya terus untuk mewujudkan mutu /standar sekolah sesuai dengan harapan orangtua siswa, masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara.Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kegiatan tersebut masih berlanjut pada tahun pelajaran berikutnya bersamaan dengan pelaksanaan Kurikulum-kurikulum di seluruh sekolah di Indonesia. Konsekuensi kegiatan tersebut bagi SMA Negeri 1 Bandung adalah berusaha sedapat mungkin mengimplementasikan kurikulum tersebut dalam proses pembelajaran, walau dalam pelaksanaan pada tahun pelajaran yang lalu masih terjadi beberapa penyesuaian draft kurikulum dan masih ada kendala keterbatasan kondisi fisik sekolah.

Adapun rangkaian sejarah SMA Negeri 1 Bandung diantaranya sebagai berikut :


(20)

1965

Juli 1965 merupakan tahun penyempuraan di bidang pendidikan. Untuk pertama kalinya SMAN IA membuka jurusan Ilmu Hayat, Ilmu Sosial dan Sastra Budaya. Sesuai dengan penamban jurusan yang didasarkan pada peraturan pemerintah, nama SMAN IA pun dirubah menjadi SMA Negeri 1 Bandung

1968

SMAN 1 Bandung dirubah lagi namanya menjadi SMAN Jl. Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. nPada tahun 1971 Drs. H. Abdullah Djumantradja mendapatkan hak pensiun. Dan untuk sementara pimpinan sekolah dijabat oleh Pengawas dari Kantor Pembina SMA Propinsi Jabar, yakni Drs Sidharta.

1972

Meulai 11 Januari 1972 SMA 1 dipimpin oleh Drs. Asep Setiadi, sebelumnya beliau adalah pimpinan SMAN Purwakarta. Beliaulah yang bercita-cita ingin membangun aula, yang kini dikenal dengan Aula SMAN 1. Aula ini sering digunakan sebagai tenpat pertemmuan antar Kepala SMP/SMA se- Kodya/Kabupaten Bandung bahkan se- Jabar, yang langsug dipimpin baik oleh Kepala Bidak Dikmenum maupun oleh Kepala Kanwil Depdikbud Prop. Jabar. Pada tahun 1974 Drs Asep Seteiadi ditarik ke Kanwil Depdikbud Prop. Jabar sebagai Pengawas


(21)

Drs. Hanafi yang sebelumnya sebagai Kepala SMAN Ujungberung mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Bapak Drs. Asep Setiadi. Pada tahun ini pula SMAN Jl. Ir. H. Djuanda berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Bandung hingga sekarang. Di bawah kepemimpinan beliau sekolah ini mencapai kemajuan yang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat berbagai bidang mengalami peningkatan. Antara lain, melanjutkan pembangunan Aula, pembangunan sarana Tata Usaha, Kantor Guru. Kantin, WC Ruru, Ruang belajar, Perpustakaan, Ruang OSIS, UKS, GIDEON dan yang mendapat bantuan dari Proyek Pelita yaitu satu ruangan ketrampilan, satu ruangan Lsb. Kimia, Biologi dan Fisika, halaman parkir dan lapangan basket yang berfungsi sebagai tempat Upacara Bendera. Di bidang edukarif secara berkala diadakan berbagai penataran, meningkatkan prestasi

siswa, meningkatkan disiplin, mempertinggi taraf mutu pendidikan,

mengembangkan ketrampilan dan kesenian, mendirikan Lab Bahasa (untuk sementara memakai ruangan belajar) demikian pula bidang olah raga tudak luput dari perhatuanya.

1985

Bidang edukatif mengalami perubahan sistem, tepatnya pada awal tahun pelajaran 1985/1986 Jurusan menjadi 3 Progtam. Yang terdiri dari Ptogtam A.1 (ilmu-ilmu Fisika); Program A.2 (Ilmu-ilmu Biologi) dan Program A.3 (Ilmu-ilmu Sosial). Pada pertenganhan bulan April 1985 Pak Hanafi meninggalkan SMAN 1, setelah sekitar sepuluh tahun beliau membina SMA 1 ini menjadi sekolah yang mempunyai nama di masyarakat. Sebelum beliau pindah ke Kanwil Depdikbud


(22)

Prop. Jabar sebagai pengawas, semangat mengelola Filial SMAN 1 Bandung di daerah Lembang. Yang kini telah mandiri sebagai SMAN 1 Lembang.

1986

Drs. Eddy Permadi menggantikan Pak Hanafi, beliau sebelumnya adalah Kepala SMA Simedang. Beliau berusaha meningkatkan kemajuan sekolah ini, antara lain di bidang sarana sekolah. Yaitu merampungkan pembangunan ruangan belajar berikut sarananya, penyempurnaan ruang perpustakaan, merehab Aula. Dan atas usaha beliau pembangunan ruangan Lab. Bahasa dimulai dengan dana bantuan Proyek Pelita. Namun sebelum pembangunannya rampung beliau mendapat tugas baru di Kanwil Depdikbud Prop. Jabar sebagai Pengawas Bulan Juli 1986 Bpk Muharam yang sebelumnya adalah Kepala SMAN 11 Bandung memimpin sekolah ini. Banyak hal mendapat perhatian beliau, antara lain pembangunan ruang Piket Guru, reboisasi lingkungan sekolah dan lain-lain. Namun pada 12 Desember 1989 beliau mendapat tugas baru sebagai Pengawas di lingkungan Kanwil Depdikbud Prop. Jabar.

1989

Sejak tanggal 2 Desember 1989 secara resmi Drs. Solichin Riva’I memimpin SMAN 1 Bandung. Usaha beliau antara lain merenovasi dua ruangan belajar, menyediakan seperangkat komputer guna keperluan siswa dan guru dalam menunjang KBM serta membangun ruangan khusus bagi para Pembantu Kepala Sekolah dan merenovasi mebeler ruangan Kepala Sekolah. Pada tahun 1991


(23)

beliau mendapat kepercayaan dari Depdikbud Prop. Jabar mengikuri pendidikan di Inggtis, yaitu mengikuiti “Coutses of Further Professional Study” di University Nottingham School of Education dalam bidang The Context of Education Management Development Service Work mulai 30 September s.d 20 Desember 1991 di Nottinghan, London.

1991

beliau mendapat kepercayaan dari Depdikbud Prop. Jabar mengikuri pendidikan di Inggtis, yaitu mengikuiti “Coutses of Further Professional Study” di University Nottingham School of Education dalam bidang The Context of Education Management Development Service Work mulai 30 September s.d 20 Desember 1991 di Nottinghan, London.

1994

Dra. Saetje Nitimihardja meneruskan kepimpinan Drs. Solichin Riva’I sebagai Kepala SMAN 1 tepatnya mulai 1 November 1994, yang sebelumnya beliau

adalah Kepala SMAN 22 Bandung. Beliau dalam melaksanakan

kepemimpinannya menerapkan motto 3D, yaitu Disiplin dalam bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan. Langkah awal dari pelaksanaan motto tersebut antara lain dimulai dengan meningkatkan kembali disiplin siswa, nenutup pintu belakang dan pintu depan sebelah utara. Jadi keluar masuk ke lingkungan sekolah hanya melalui pintu depan sebelah selatan. Kemudian menyediakan dua tenaga Satpam berikut ruangannya. Program lain yang sempat


(24)

dilaksanakan semaa kepemimpinan beliau antara lain adalah mempercantik lingkunan sekolah sedemikian rupa sehingga bersih, hijau dan membuat betah berada di lingkungan sekolah Tempat parkir motor guru, karyawan dan siswa disatukan di suatu tempat, yaitu di depan ruangan Perpurtakaan. Begitu pula sarana dan prasarana pendidikan lainnya yaitu merenovasi Aula, meningkatkan pengadaan Sound System, Wireless dan memasang paving blok di seputar lapangan Basket dan tempat lainnya. Membangun taman Biologi, penataan sarana ibadah dan membangun sumber air baru dengan Jet Pump sebagai penganti penggunaan air dari PDAM. Kegiatan imtakurikuler semakin baik dengan adanya peningkatan NEM yang didapat siswa tahun ajaran 1995/1996, kegiatan eksta kurikuler semakin tertib dan meninggkat dengan diperolehnya berbagai gelar juara oleh para siswanya. Dan pada awal tahun ajaran 1994/1995 mulai diberlakukan Kurikulum baru 1994, yang menggantikan Kurikulun 1984. Sistem Program A.1, A.2 dan A.3 Diganti dengan sistem jurusan IPA Jurusa IPS dan jhurusan Bahasa.

1996

Dra. Sadiyah Winarsih mulai 23Desember 1996 memimpin SMA Negeri 1 ii menggatikan kepemim,oin Pak Kriyodono, yang sebelumnya ibu Sadiyah adalah Kepala SMA Negeri 2 Cimahi beliau adalah seorang pengajar senior di SMA Negeri 5 Bandung. Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh ibu Sadiyah, antara lain, merenovasi Mushola, Kantin, Aula, pagar halaman samping kiri dan depan sekolah berikut pembenahan tamannya baik yang berada di halaman dengan sekolah maupun di lingkungan dalam sekolah berikut kolam ikannya,


(25)

pengaspalan halaman sekolah, merenovasi ruangan Perpustakaan pemasangan lantai keramik ruangan Tata Usaha. Guru Kepala Sekolah, membangun empat ruangan kegiatan ekstra kurikuler, ruangan piket guru, ruangan Koperasi Bina Sejahtera, membangun ruangan parkir motor khusus untuk guru dan siswa, membuat saluran baru khusus untuk pengadaan air minum dari PDAM, membangun Lab IPS, serta pemasangan jaringan internet. Dan yang paling membanggakan adalah bahwa ibu Hj. Sadiyah telah berhasil mengurus Sertikat Tanah SMA Negeri 1, ini terbukti dengan telah keluarnya Sertifikat (Tanda Bukti Hak) tertanggal 19 Agustus 1999 dari Kantor Pertanahan Kotamadya Bandung dengan nomor. 10.15.02.06.4.00011 dengan laas tanahnya sebesar 8.450 Meter persegi. Hal ini dapat menepis berbagai issue/gosip di masyarakat bahwa SMA Negeri 1akan dipindahkan ke lokasi/tempat lain. Di bidang tenaga pengajar telah mengijinkan tiga orang tenaga pengajar (Fisika dan Biologi ke Australia, Texas dan New Mexico untuk menimba ilmu setingkat S2 juga telah berhasil membenahi Koperasi Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 dengan baik sebagaimana layaknya koperasi yang telah berbadan hukum. Sementara prestasi siswa-siswinya pun tidak ka;ah menariknya., hal ini dapat dilihat pada rubrik tentang Prestasi siswa Tahun Pelajaran 1998/1999. Perlu pula dicatat dis ini bahwa pada 17 Mei 1999 atas prakarsa ibu Sadiyah KPRI Bina Sejahtera SMA Negeri 1 bertempat di Aula SMA 1 ini telah berhasil melaksanakan Pelatihan Koperasi Guru & Karyawan SMP dan SMA se-Kota Bandung bekerja sama dengan Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Kodya Bandung. Tujuannya tentu saja selain untuk meningkatkan upaya kesejahteraan anggota


(26)

koperasi juga dalam rangka meningkatkan kualitas SDM khususnya para pengurusnya. Dengan demikian sebagian besar program kerja beliau dalam menyongsong abad ke 21 telah berhasil dilaksanakan, ini berkat niat baik beliau sewrta kerja sama yang baik dengan para stafnya.

2000

Bertempat di Aula SMA Negeri 1 Bandung, Dra. Hj. Sadiyah Winarsih pada hari Senin/1 Mei 2000 menyerahkan tanggung jawab pengelolaan sekolah ini kepada Drs. H. Ruhaendi W sebagai Pejabat sementara dengan disaksikan oleh Kakandep Diknas Kota Bandung dan Staf. Beberapa Kepala SMA Negeri se-sub rayon Bandung Utara serta Staf Guru dan T.U SMAN 1. Pada tanggal tersebut di atas merupakan hari pertama ibu Hj Sadiyah memasuki masa pensiunnya setelah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama sekitar tiga dasa warsa, sementara Drs. Ruhaedi merupakan Kepala SMA Negeri 2 Bandung definitif. Mulai tanggal 11 Agustus 2000 secara resmi Drs. H. Ili Setiadi adalah Kepala SMA Negeri 7 Bandung. Bahkan sebelumnya beliau sejak diangkat sebagai Kepala SMA Negeri Jasinga Kab Bogor (1989) telah memimpin beberapa SMA, yaitu SMA Majalaya Kab. Bandung, Pymt Kepala SMAN Bale Endah, Pymt Kepala SMAN Ciparay dan Kepala SMAN 24 Bandung (dulu SMA Negeri Ujungberung) Program yang dilaksanakan pada tahun 2000/2001 setelah melanjutkan program sebelumnya yag sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, juga harus mengikuti berbagai perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Nuu No 22/1999 dan UU No.25/19999 tentang Otonomi Daerah dan Pembagian


(27)

Kewenangan Pusat dan daerah yang membawa nuansa baru dalam pengelolaan sistem pendidikan. Nuansa baru itu antara lain dengan berkembangnya pemikiran yaadaanng bermuara pada upaya peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan pada tataran tingkat sekolah, yaitu melalui penerapan Manajemen Berbasis sekolah (MBS). MBS sebagai suatu model implementasi kebijakan desentralisasi pendidikan merupakan suatu konsep inovatif dan strategis kearah peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen sekolah. Dalam hubungannya dengan model MBS, keberadaan Dewan Sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Dewan Sekolah, artinya secara substantif peran dan fungsi kelembagaan BP3/Kopmite sekolah akan larut dan melebur dengan Dewan Sekolah.

2003

Pada 1 Juni 2003 Pak Drs. H. Ili Setiadi memasuki masa purna bakti/ pensiun. Telah banyak yang telah diperbuat oleh beliau selama memimpin sekolah ini. Di antaranya, mulai tahun pelajaran 2002/2003 KBM dilaksanakan pada pagi hingga siang untuk seluruh kelas. Sehingga jumlah kelaspun menyusut, yang pada tahun pelajaran sebelumnya jumlah kelas sebanyak 33 kelas (kelas 1,2 dan 3 masing-masing berjumlah 11 kelas). Kini jumlah hanya 27 kelas, yakni kelas 1, 2 dan kelas 3 maing-masing berjumlah 9 kelas. Kemudian pada awal tahun pelajaran 2002/2003 Pak H. Ili telah membentuk Komite Sekolah SMA Negeri 1 Bandung, sesuai dengan Keputusan Mendiknas No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan Kota dan Komite Sekolah. Berdasrkan Surat Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan


(28)

Kota Bandung No. 800/1714/TU/2003 tentang Penugasan sebagai Pelaksana Tugas/PLT Kepala SMA Negeri 1 Bandung, mulai tanggal 5 Juni 2003 Drs. Nana Suarna H.MM memimpin SMA Negeri 1 Bandung sebagai PLT. Sebelumnya Drs. Nana Suarna H.MM, diangkat menjadi Kepala Sekolah di : 1. SMA Negeri Malangbong Kab. Garut tahun 1993-1994 2. SMA Negeri 1 Garut Kota, tahun 1994-1998 3. - Pymt di SMAN Leeuwigoong Kab Garut 4. - Pymt di SMAN Pameungpeuk Kab Garut 5. - Pymt di SMAN Samarang Kab Garut 6. SMA Ngeri 15 Bandung Tahun 1998-2001 7. SMA Negeri 22 Bandung tahun 2001-2002 8. SMA Negeri 5 Bandung tahun 2002 Kemudian pada tanggal 27 Juni 2003 kewluar Surat Perintah swebagai Pelaksana Tugas Kepala SMU Negeri 1 Bandung dari Walikota Bandung kepada Drs Enjang Wirahmana menggantikan Drs. Nana Suarna. MM. Drs. Toni Sutisna, M.Pd dilahirkan di Bandung pada bulan November 1955. Adapun perjalanan karir beliau hingga menjadi Kepala SMA N egeri 1 Bandung, diawali menjadi tenaga Guru tidak tetap di SMA Negeri 9 Bandung pada tahun 1982-1983. Kemudian terhitung mulai tanggal 1 Marewt 1983 beliau diangkat menjadi Guru Tetap di SMA Negeri Jatibarang Kabupaten Indramayu. Mulai tahun 1986 sampai dengan tahun 1995 selain sebagai guru tetap di SMA Negeri Jatibarang, beliau juga memangku jabatan sebagai Kepala SMA Swasta PUI Jatibarang Kabupaten Indramayu berdasarkan Surat Keputusan Yayasan PUI dan ijin pimpinan dari Kepala Bidang Dikmenum Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Baarat. Adapun perjalanan kariri beliau secara lengkap, antara lain : 1. Tahun 1996 diangkat Kepala SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten Cianjur 2. Tahun 1998 merangkap sebagai Pejabat Yang Melaksanakan Tugas


(29)

(PYMT) Kepala SMA Negeri Warung Kondang Kabupaten Cianjur 3. Tahun 19999 alih tugas, menjadi Kepala SMA negeri 17 Bandung 4. Tahun 2001 beralih tugas ke SMA Negeri 15 sebagai Kepala Sekolah dan pada tahun 2002 mendapat penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Prop[insi Jawa Barat sebagai Kepala Sekolah Berprestasi. 5. Pada tanggal 1 April 2004 dilantik oleh Walikota Bandung menjadi Kepala SMA Negeri 1 Bandung.

2006

Drs. H. Djedje Djaenudin terhitung tanggal 1 April 2006 menggantikan Drs .Toni Sutisna,M.Pd untuk mempin SMA Negeri 1 Bandung. Beliau merupakan Kepala Sekolah SMA Ngeri 13 Bandung. Adapun yang patut dipuji adalah beliau berhasil mendirikan Masjid Al’Mamur dengan terlebih dahulu memindahkan rumah penduduk yang berada di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung.

2008

Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd terhitung efektif mulai tgl 1 April 2008. menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung .Beliau adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Bandung , saat ini Ibu Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd berusaha untuk meneruskan program yang belum selesai pada masa Kepala sekolah yang terdahulu.


(30)

3.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Bandung

Terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Taqwa, Menyelenggarakan kegiatan keagamaan secara intensif, Mengoptimalkan mata pelajaran pendidikan Agama, Mengintegrasikan IMTAQ dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler serta Menyelenggarakan peningkatan ESQ.

3.1.2.1 Visi Sekolah

Visi SMAN 1 merupakan wadah sumber daya manusia yang berkualitas. Ciri-ciri manusia berkualitas di SMAN 1 Bandung adalah siswa dan guru serta staf administrasi dan orang tua siswa yang selalu menciptakan situasi dalam suasana : Bergembira, Berpikir positif dan kritis, Belajar, Berdoa, Berkarya, dan Berprestasi.

3.1.2.2 Misi Sekolah

Misi dari SMA Negeri 1 Bandung dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien. 2. Meningkatkan kualitas disiplin belajar mengajar, dan layanan

administrasi.

3. Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis, kondisif baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

4. Meningkatkan sumberdaya manusia yang handal.

5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, Dan aman.


(31)

3.1.2.3 Tujuan SMA Negeri 1 Bandung

Adapun tujuan yang telah ditetapkan dan direncanakan oleh Sekolah adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan pengetahuan dan wawasan tentang dunia

usaha/dunia kerja lainnya.

2. Meningkatkan kualitas lulusan sekolah menengah umum.

3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan tertentu, seperti komputer, mengetik, dan pembukuan yang telah dimiliki oleh siswa.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

diri/kepribadian.

5. Mengisi pasar kerja dengan anak-anak yang berkualitas.

6. Melatih siswa bersikap jujur, mandiri, tepat waktu, senang bekerja keras, bisa bekerja sama dengan orang lain dan kreatif.

3.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung

Struktur organisasi menggambarkan skema atau bagan yang mewujudkan garis-garis perintah, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, yang diperlukan untuk pencapaian suatu tujuan dan penempatan orang pada setiap aktivitas-aktivitas tersebut

Struktur organisasi menunjukkan bagaimana bagian-bagian di dalam organisasi di koordinasikan bersama-sama melalui suatu jalur wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi adalah penggambaran secara grafik yang


(32)

menggambarkan struktur kerja dari suatu struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi SMA Negeri 1 Bandung :

Struktur Organisasi SMANSA Bandung

Gambar 3.1.3.1 Struktur Organisasi


(33)

3.1.4 Deskripsi Tugas Sekolah

Kepala Sekolah

Rincian tugas Kepala Sekolah:

1. Menyelenggarakan serta menetapkan program kerja dan rencana pembangunan sekolah.

2. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tugas semua Guru dan tugas Bagian Tata Usaha.

3. Menandatangani surat-surat penting yang bertujuan untuk pembangunan pendidikan.

Tata Usaha

Rincian tugas Tata Usaha:

1. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan dan data siswa yang membayar uang sekolah.

2. Menginput data masuk dan data keluar siswa maupun Guru dan pemeriksaan soal-soal ujian dari sekolah.

3. Memeriksa surat-surat yang masuk kesekolah sebelum diserahkan kepada kepala sekolah.

Keuangan


(34)

1. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan siswa yang telah membayar uang sekolah.

2. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji Guru serta pembayaran lainnya dalam urusan sekolah maupun pendidikan.

3. Memerima semua jenis pembayaran dari siswa untuk kepentingan sekolah.

Kepegawaian

Rincian tugas Kepegawaian:

1. Melaksanakan penyusunan program kinerja petugas Tata Usaha dan Guru pada umumnya.

2. Melaksanakan penyusunan peraturan pembinaan disiplin siswa dalam lingkungan sekolah.

3. Mengatur jadwal mengajar para Guru baik Guru tetap maupun Honor.

Inventaris

Rincian tugas Inventaris:

1. Menjaga keamanan semua peralatan yang ada didalam lingkungan sekolah dan memeliharanya.

2. Menyediakan semua kepentingan sekolah baik dalam hal penyedian soal-soal ujian maupun berkas-berkas lainnya.

3. Melakukan pembagian tugas akan sekolah dan memjaga keamanan dan kebersiahan sekolah.


(35)

Kesiswaan

Rincian tugas Kesiswaan:

1. Memasukan data para siswa dan membuat laporan akan data masuk dan keluar dari sekolah.

2. Membuat surat masuk dan surat keluar dari sekolah dan membuat laporan-laporan akhir semester.

3. Menerima dan mendata siswa baik yang baru maupun siswa yang lama dan membuat laporannya.

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam meneliti sistem Pengolahan Data Persuratan pada di SMA Negeri 1 Bandung dengan mengamati langsung ke SMA Negeri 1 Bandung. Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut (relevan) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas metode ialah suatu sistem. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang berbentuk suatu kesatuan.

Penelitian (research) ialah suatu kegiatan mengaji (study) secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah tertentu. Kaidah yang dianut oleh metoda. Jadi metode penelitian adalah suatu penyelidikan (investigation), yaitu mencari fakta secara peneliti dan teratur menurut suatu kaidah tertentu untuk menjawab suatu permasalahan.


(36)

Ketentuan dasar bagi penyajian hasil penelitian secara efektif sebagai berikut:

1. Persoalan beserta seginya yang ditinjau dari tata cara penghampirannya yang harus diungkap jelas.

2. Menunjukkan kepentingan persoalan.

3. Ruang lingkup uraian harus jelas, akan tetapi tidak terlalu luas agar dimungkinkan menjabarkan subyeknya secara khusus.

4. Sajian disusun berdasarkan kesudahan kajian yang dapat dipertahankan (defendable).

5. Susunan uraian harus menarik dengan urutan penalaran yang mudah diikuti, dengan tata bahasa yang tidak rancu, dan kalau dapat merangsang tanggapan hadirin atau pembaca.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian yang akan digunakan adalah dengan mengadakan wawancara langsung kepada para Guru dan Staf sekolah dan pegawai sekolah. Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berlajan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian dilakukan pada waktu tertentu. Desain penelitian yang penulis terapkan dalam penelitian ini langkag-langkahnya sebagai berikut :


(37)

2. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan.

3. Mengumpulkan dan menganalisis data-data mengenai Persuratan. 4. Memilih metode pengembangan sistem yang dirancang.

5. Mengolah data yang telah dikumpulkan untuk dianalisis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan studi kasus pada bagian Tata Usaha Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung dan untuk merancang sistem informasi menggunakan metode action dengan pendekatan terstruktur yaitu metode pengembangan waterfall.

3.2.2 Jenis dan metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan penulis untuk memperoleh informasi mengenai objek yang sedang diteliti. Dalam proses pengumpulan data penulis mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.2.2.2 Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapata diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami


(38)

melalui media lain yang bersumber dari literature, buku-buku, serta catatan-catatan kuliah yang menunang penelitian ini.

3.2.2.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data deskriptif yaitu metode untuk membuat gambaran atau pencaderaan (deskripsi) mengenai fakta – fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akuat. Adapun teknik – teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metode ini adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan survey langsung terhadap objek yang dituju secara atau bisa disebut juga observasi. Adapun tahapan metode observasi ini adalah :

a. Pengumpulan Data

b. Identifikasi Data c. Pengolahan Data

d. Analisis dan Kesimpulan 2. Wawancara (interview)

Metode wawancara merupakan pengumpulan data dan partisipasi dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang terkait dan berwenang dalam hal ini.


(39)

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan pendekatan kepustakaan yang dilakukan oleh penulis dengan cara membaca buku – buku sumber dan catatan perkuliahan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang sebuah sistem informasi Pelayanan Perbaikan Mobil dan Pengadaan Spare part berbasis web adalah dengan pendekatan analisis dan Perancangan terstruktur dengan menggunakan beberapa alat bantu dalam Perancangan proses terstruktur yaitu Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), Normalisasi dan Entity Relationship (ER). (Sumber : Andri Kristanto).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 35 ) Pengembangan sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat menggunakan beberapa metode sebagai acuan. Setiap metode akan dibagi menjadi tahapan-tahapan yang akan memudahkan dalam pembangunan sistem informasi. Metode yang sering juga disebut metode “waterfall” atau “classic life cycle” ini menggunakan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam membangun perangkat lunak yang dimulai pada level sistem dan pengembangan melalui tahapan analisis, perancangan, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.


(40)

1. Perencanaan

Tahapan ini yaitu tahapan dimana pembuat sistem mendefinisikan semua permasalahan yang ada, yang menjadi alasan dasar mengapa harus dibangun sebuah sistem yang baru. Kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala – kendalanya.

2. Analisis

Pada tahapan ini, tim pembuat sistem akan menganalisis secara lebih mendalam permasalahan yang muncul, sehingga akan dilakukannya penyusunan studi kelayakan dimana didalamnya terdapat beberapa faktor yang akan menjadikan keefektifan pembuatan sistem.

3. Perancangan

Dengan mempelajari semua hal yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sebelumnya lewat dua tahapan sebelum ini, maka pembuat sistem mulai merancang sistem yang akan dibangun dengan kriteria – kriteria tertentu.

4. Penerapan

Pada tahapan ini merupakan tahapan untuk mengimplementasikan seluruh rancangan telah disusun agar dapat terwujud.

5. Pengujian

Sistem yang telah selesai disusun maka dalam tahapan ini akan dilakukan uji coba sistem, semua itu diperlukan memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya.


(41)

6. Penggunaan dan Pemeliharaan

Tahapan ini adalah tahapan dimana sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos mulai digunakan untuk menangani prosedur yang sesungguhnya, dan selama sistem digunakan tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem sehingga terdapat keutuhan data dan informasi yang telah dihimpun didalamnya.

Gambar 8.1

Paradigma System Development Life Cycle ( Sumber : Jogiyanto)


(42)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam Perancangan proses terstruktur yaitu Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), Normalisasi dan Entity Relationship (ER). (Sumber : Andri Kristanto)

Diagram Konteks

Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan system tersebut dengan komponen-komponen diluar sistem atau dengan system yang lain dapat digambarkan secara logika dengan diagram konteks atau contex diagram. Definisi diagram konteks adalah sebagai berikut : “Diagram konteks adalah diagram yang tidak detail dari sebuah system informasi yang menggambarkan aliran-aliran data masuk dan keluar dari sistem. Diagram ini digambarkan dengan sebuah lingkaran yang menjelaskan tentang batasan sistem yang saling berhubungan dengan kesatuan luar (external entity) yang akan memberikan masukan dan menerima keluaran dari sistem tersebut yang dihubungkan dengan aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan lingkaran sistem”.

Data Flow Diagram

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa saja yang menghasilkan data tersebut


(43)

dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.(Sumber : Andri Kristanto)

DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang

mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem

1. Simbol DFD dan Fungsinya

Ada beberapa simbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data beserta proses transformasi data, (Sumber : Andri Kristanto) antara lain:

Entitas luar

1. Entitas luar digambarkan dengan simbol persegi biasa.

2. Entitas luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

3. Entitas luar merupakan lingkaran luar sistem, jadi sistem tidak tahu-menahu mengenai apa yang terjadi di entitas luar.

Aliran data

1. Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas ke proses atau dari proses ke tempat penyimpanan.

2. Adapun simbol dari aliran data direpresentasikan dengan menggunakan anak panah.

3. Nama fungsi untuk menjelaskan arti dalam aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran tersebut.


(44)

4. Ujung panah menunjukkan arah data bergerak.

5. Aliran data yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog.

6. Aliran data dapat menyebar atau menyatu. Proses

1. Proses atau fungsi yang mentransformasikan data masukan menjadi keluaran secara umum digambarkan dengan lingkaran.

2. Dalam proses umumnya didefinisikan dengan kalimat

sederhana atau kata tunggal.

3. Nama lingkaran tersebut mendeskripsikan respon yang harus dilakukan sistem dalam menganalisa keadaan.

Berkas atau tempat penyimpanan

1. Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.

2. Simbol dari berkas ini dapat digambarkan dengan garis paralel. 2. Peraturan Penting Dalam DFD

Dalam penggambaran simbol DFD, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan.

a. Antar entitas luar tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

b. Tidak boleh ada aliran data antara entitas luar dengan berkas atau tempat penyimpanan.

c. Untuk alasan kerapian, entitas luar atau tempat penyimpanan boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.


(45)

d. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data.

e. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi, boleh melengkung tidak harus garis lurus.

f. Semua obyek harus mempunyai nama.

g. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses. Semua aliran data harus mempunyai tanda panah.

Kamus Data

Menurut Andri Kristanto Kamus data adalah “Kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem”.

Normalisasi

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi (normalization).

Dalam proses normalisasi, ada beberapa istilah yang akan dipakai yaitu :

a. Entitas (Entity), adalah konsep informasi yang direkam, meliputi orang, kejadian dan tempat.


(46)

c. Isi data (Data Value), adalah informasi yang tersimpan dalam setiap atribut.

d. Record, adalah kumpulan atribut yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan menginformasikan suatu entitas secara lengkap.

e. File, adalah kumpulan record yang mempunyai panjang atribut yang sama tetapi berbeda isi datanya.

f. Basis Data (Database), adalah kumpulan dari beberapa file yang membentuk suatu informasi sistem secara keseluruhan.

Sementara itu dalam teknik normalisasi terdapat beberapa bentuk normal sebagai berikut :

a. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF)

Bentuk Normalisasi Pertama dapat terpenuhi apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

b. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).

Bentuk Normalisasi Kedua dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan kunci primer yang memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap kunci primer. c. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).

Bentuk Normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif penuh terhadap kunci primer.


(47)

Sebuah tabel dikatakan BCNF jika semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan super key

Teknik Entity Relationship (ER)

Entity Relationship (ER) / Relasi entitas menunjukan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi digunakan untuk membuat hubungan antar entitas yang secara logika berhubungan. Dua entitas yang berbeda dapat memiliki hubungan dengan mengunakan relasi. Contoh : Jika seorang siswa dapat memilih beberapa ekstrakurikuler, maka entitasnya adalah siswa dan ekstrakurikuler. Relasi ditunjukkan dengan tanda belah ketupat yang diberi nama sesuai nama relasinya.

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi antara dua himpunan entitas dapat berupa : (Sumber : Andri Kristanto)

a. Relasi satu-satu (one to one – 1:1)

Dua entitas memiliki relasi satu-satu jika pada setiap anggota dari satu entitas hanya memiliki hubungan dengan satu anggota pada entitas yang lain. Contoh : seorang wali kelas memegang satu kelas.

b. Relasi Satu-Banyak / Banyak-Satu (one to many – 1:m)

Dua entitas memiliki relasi satu-banyak apabila semua anggota dari entitas yang pertama memiliki pasangan dengan satu atau lebih anggota pada entitas kedua, dan untuk semua anggota pada entitas yang kedua, hanya memiliki satu pasangan dengan anggota entitas pertama. Contoh :


(48)

siswa hanya memiliki seorang wali kelas saja, namun seorang wali kelas dapat dimiliki oleh banyak siswa.

Relasi Banyak-Satu mirip dengan Relasi Satu-Banyak, hanya semua anggota entitas pertama hanya memiliki satu pasangan pada entitas kedua, dan semua pada entitas kedua memiliki satu atau lebih pasangan pada entitas pertama.

c. Relasi Banyak-Banyak (many to many – m:m)

Disebut relasi banyak-banyak apabila semua anggota entitas pertama dapat memiliki satu atau lebih pasangan pada entitas kedua, dan semua anggota entitas kedua dapat memiliki satu atau banyak pasangan pada entitas pertama. Hal ini harus dihindari tetapi dapat dibuatkan jembatan relasi secara tidak langsung dan jadi relasi satu ke banyak. Contoh : seorang siswa mengikuti banyak mata pelajaran, dan satu mata pelajaran dapat diikuti banyak siswa.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software (Perangkat Lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah Black-Box. Black Box Testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang.

Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa


(49)

perangkat lunak mendapat serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan antar muka (interface).

c. Kesalahan pada struktur data(Pengaksesan basia data). d. Kesalahan inisialisasi dan akhir program.


(50)

48

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Untuk mengetahui proses kerja dari sistem yang sedang berjalan diperlukan analisis sistem yang sedang berjalan terlebih dahulu.Bertujuan untuk untuk mengetahui masalah yang terjadi di SMA Negeri 1 Bandung. Sehingga dapat dibuat pemecahan yang tepat yang dirancang untuk memperbaiki proses kerja sistem informasi akademik di SMA Negeri 1 Bandung.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen terdiri dari nama dokumen, fungsi, sumber, item data, dan periode pembuatan. Adapun analisis dokumen yang ada pada SMA Negeri 1 Bandung adalah sebagai berikut:

1 Nama dokumen : Formulir Pendaftaran

Fungsi : Merupakan dokumen pendftaran siswa baru

Sumber : Bagian pendaftaran

Distribusi : Calon siswa

Periode pembuatan : Setiap ada siswa yang melakukan pendaftaran Item data : No pendaftaran, nama calon siswa, tempat lhr,

tgl lhr, tgl daftar, thn ajaran, jenis kelamin, agama,sekolah asal,thn lulus,nama ortu calon


(51)

siswa,tlp,pekerjaan ortu calon siswa,alamat calon siswa

2 Nama dokumen : Bukti Pembayaran

Fungsi : bukti pembayaran yang diterima siswa setelah

melakukan pendaftaran.

Sumber : Bagian Pendaftaran

Distribusi : Calon siswa

Periode pembuatan : Setiap ada siswa yang melakukan pembayaran pendaftaran

Item data : no. kwitansi, tgl. Bayar, no. pendaftaran, nama calon siswa, jumlah uang, bangunan, terbilang, keterangan

3 Nama dokumen : Data siswa

Fungsi : Merupakan dokumen yang berisi data siswa

Sumber : Bagian Kesiswaan

Periode pembuatan : Setiap ada penerimaan siswa baru

Item data : Nama , NIS, jenis kelamin, tempat dan tanggal

lahir, agama, anak ke, status dalam keluarga, alamat siswa, diterima tingkat, pada tanggal, asal sekolah, alamat sekolah, tahun ijazah, nomor ijazah, nama ayah, nama ibu, alamat orang tua, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, nama


(52)

wali, alamat wali, pekerjaan wali

4 Nama dokumen : Data guru

Fungsi : Merupakan dokumen yang berisi data guru

Sumber : Bagian Kesiswaan

Periode pembuatan : Setiap ada penerimaan guru tetap baru

Item data : NIP, nama guru, tempat tanggal lahir, jenis

kelamin, agama, pendidikan terakhir, alamat, telepon.

5 Nama dokumen : Daftar Jadwal Pelajaran

Fungsi : sebagai pedoman jadwal pelajaran bagi siswa

dan guru.

Sumber : Bagian Kurikulum

Distribusi : Siswa,Guru

Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru

Item data : nomor, nama mata pelajaran, jam pelajaran,

nama guru.

6 Nama dokumen : Pembagian Kelas

Fungsi : sebagai daftar kelas bagi para siswa.

Sumber : Bagian Kesiswaan


(53)

Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru

Item data : kelas, NIS, nama.

7 Nama dokumen : Data Penjadwalan

Fungsi : sebagai pedoman jadwal mengajar bagi guru.

Sumber : Bagian Kurikulum

Distribusi : Guru

Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru

Item data : Tahun pelajaran, hari, jam , tingkat, kelas

8 Nama dokumen : Laporan Data Guru

Fungsi : sebagai laporan dari data guru tetap per tahun ajaran baru.

Sumber : Bagian Kesiswaan

Distribusi : Kepala Sekolah

Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru

Item data : NIP, nama, alamat, jenis kelamin, jumlah

9 Nama dokumen : Laporan Penerimaan Siswa Baru

Fungsi : sebagai laporan dari data siswa per tahun ajaran

baru.

Sumber : Bagian Kesiswaan


(54)

Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru

Item data : NIS, nama, alamat, jenis kelamin, jumlah

4.1.2 Analisis Prosedur Akademik yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur merupakan langkah awal yang dilakukan dari perancangan sistem informasi akademik sebagai gambaran perubahan data menjadi sebuah informasi yang memiliki kegunaan. Adapun prosedur yang dilakukan dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

4.1.2.1 Flow Map

Flow map adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flow map menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Prosedur Pendaftaran

1. Calon siswa baru melakukan pendaftaran ke bagian pendaftaran lalu bagian pendaftaran memberikan formulir pendaftaran untuk selanjutnya diisi oleh calon siswa, lalu calon siswa menyerahkan persyaratan-persyaratan yang ditentukan sekolah.


(55)

2. Bagian pendaftaran menerima dan memeriksa semua formulir pendaftaran dan persyaratan-persyaratan yang ditentukan, apabila formulir dan persyaratan lengkap bagaian pendaftaran mengarsipkannya, jika tidak lengkap bagaian pendaftaran mengembalikan formulir dan persyaratan ke calon siswa

3. Setelah formulir dan persyaratan lengkap, maka bagian pendaftaran membuat bukti biaya pendaftaran sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada siswa dan rangkap yang kedua disimpan oleh bagian pendaftaran.

4. Berdasarkan formulir calon siswa baru yang diarsipkan, bagian pendaftaran membuat laporan penerimaan siswa baru sebanyak dua rangkap yang kemudian diserahkan kepada kepala sekolah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari flowmap berikut ini:


(56)

Gambar 4.1 Flow Map Pendaftaran Siswa Baru yang Sedang Berjalan

Keterangan :

A : Arsip formulir pendaftaran

B : Arsip bukti pembayaran pendftaran


(57)

Prosedur Pembagian Kelas dan Penjadwalan yang Sedang Berjalan

1. Biodata guru diberikan kepada Bagian Kesiswaan untuk dicatat kedalam data guru kemudian disimpan oleh Bagian Kesiswaan

2. Dari arsip laporan siswa baru dibuat Data Siswa oleh bagian kesiswaan 3. Dari data guru dan data siswa Bagian Kesiswaan tiap tahun ajaran baru

membuat laporan baik laporan data siswa maupun laporan data guru laporan data siswa dibuat sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada kepala sekolah dan rangkap yang kedua diarsipkan oleh Bagian Kesiswaan,sedangkan laporan data guru dibuat 3 rangkap satu rangkap untuk kepala sekolah,satu rangkap untuk bagian kurikulum, dan satu rangkap untuk diarsipkan bagian kesiswaan

4. Dari data siswa tersebut Bagian Kesiswaan membuat pembagian kelas berdasarkan daftar siswa pada data siswa sebanyak 4 rangkap, lalu diberikan kepada kepala sekolah untuk di validasi setelah dokumen tersebut divalidasi oleh kepala sekolah kemudian dokumen tersebut diberikan pada bagian kurikulum 1 rangkap, guru 1 rangkap, siswa 1 rangkap dan Bagian Kesiswaan 1 rangkap untuk diarsipkan.

5. bagian kurikulum membuat penjadwalan berdasarkan dokumen

pembagian kelas,laporan guru dan daftar pelajaran yang telah diarsipkan sebanyak 2 rangkap,lalu dokumen tersebut diberikan kepada kepala sekolah untuk divalidasi, setelah dokumen divalidasi kemudian dokumen 2 rangkap tersebut diberikan pada guru 1 rangkap dan bagian kurikulum 1 rangkap untuk diarsipkan.


(58)

Untuk lebih jelasnya digambar pada flowmap dibawah ini:

Gambar 4.2 Flow Map Pembagian Kelas dan Penjadwalan yang Sedang Berjalan


(59)

Keterangan :

D : Arsip Data Pembagian Kelas E : Arsip Laporan Guru Divalidasi F : Arsip laporan siswa

G : Arsip Daftar Pelajaran

H : Arsip Data Penjadwalan Divalidasi

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Diagram konteks juga digunakan untuk mempersentasikan keseluruhan dari sistem. Adapun Diagram konteks yang sedang berjalan sebagai berikut:


(60)

4.1.2.3Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan pengembangan lebih lanjut tentang Diagram Konteks seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1

Adapun pemecahan proses 1.0 dari data flow diagram level 1 dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.5.


(61)

Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1.0

Pemecahan proses 2.0 dari Data Flow Diagram level 1 dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.6.


(62)

Pemecahan proses 3.0 dari Data Flow Diagram level 1 dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.7.

! " #

#

Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.0

Pemecahan proses 4.0 dari Data Flow Diagram level 1 dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.8.


(63)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Melihat kenyataan yang ada, proses pengolahan data akademik yang sedang berjalan di SMA N 1 Bandung sering megalami kesulitan diantaraya :

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Informasi Akademik

No Masalah Rencana Pemecahan

1 Proses penyimpanan data absensi

siswa dan guru serta jadwal dan penempatan kelas masih berupa dokumen yang diarsipkan

membangun sebuah media

penyimpanan sebagai tempat

penyimpanan data-data akademik dan dapat diakses dengan cepat apabila dibutuhkan

2 Sistem pengolahan data siswa, guru serta jadwal, penempatan kelas yang ada disekolah ini masih menginput data-data secara langsung dan sering terjadi penumpukan data-data dan membutuhkan waktu yang lama

Dibuat sistem informasi akademik yang dapat mendukung proses pengolahan data akademik seperti data siswa, data guru, data penjadwalan dan penempatan kelas sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama

3 Proses penginputan dan pencarian data siswa dan guru serta jadwal dan

penempatan kelas siswa yang

membutukan waktu lama

Dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat melakukan pencarian secara otomatis ,cepat dan akurat


(64)

4 Dengan proses yang masih kurang

efektif maka laporan yang

dihasilkan menjadi terhambat

dengan waktu yang lama.

Membangun sebuah aplikasi yang dapat mengolah laporan dengan cepat dan akurat

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan adalah suatu bagian dari metodologi pengembangan pembangunan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah tahapan analisis yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terperinci. Sistem adalah tahapan lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Perbedaan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, secara garis besar adalah sistem yang lama merupakan sistem yang digambarkan secara manual sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih ditekankan pada saat pengolahan data secara terkomputerisasi.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk menghasilkan perancangan sistem informasi akademik yang terkomputerisasi untuk memudahkan mengolah data kegiatan akademik sehingga tidak terjadi lagi kesalahan dalam pengolahan datanya.


(65)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Informasi Akademik yang Diusulkan

Usulan perancangan sistem yang diusulkan tidak mengalami banyak perubahan dari sistem yang berjalan, hanya merubah sistem informasi akademik yang masih manual menjadi sistem informasi yang terkomputerisasi yang dapat menangani pengolahan data seperti pendaftaran siswa baru, pembagian kelas dan penjadwalan di SMA Negeri 1 Bandung. Selain itu, sistem tersebut dapat mengolah semua data masukkan yang ada dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan seperti data pembagian kelas, penjadwalan mengajar guru, laporan data guru dan laporan data siswa.

4.2.3. Perancangan Prosedur Sistem Informasi Akademik yang Diusulkan

Proses perancangan ini merupakan tahap awal dari perancangn sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses sistem informasi akademik yang sedang berjalan. Hal ini berdasarkan pada analisis proses sistem informasi akademik yang telah dilakukan. Berikut ini merupakan prosedur-proserdur yang akan diusulkan, diantaranya :

1. Prosedur sistem penerimaan siswa baru yang diusulkan

a. Calon siswa datang ke panitia siswa baru dengan menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap dan persyaratan yang lengkap

b. Bagian Pendaftaran menginput data calon siswa baru dan data pembayarannya lalu memasukan kedalam media penyimpanan.


(66)

c. Berdasarkan data calon siswa yang diinputkan tadi, Bagian Kesiswaan membuat data siswa dan mencetak kartu pelajar

2. Prosedur pembagian kelas dan wali kelas yang diusulkan

a. Biodata guru diberikan kepada Bagian Kesiswaan untuk diinput kedalam data guru dan data siswa kemudian disimpan ke database oleh Bagian Kesiswaan

b. Dari database guru dan data siswa Bagian Kesiswaan tiap tahun ajaran baru mencetak laporan baik laporan data siswa maupun laporan data guru yang dibuat sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada kepala sekolah dan rangkap yang kedua diarsipkan oleh Bagian Kesiswaan,

c. Dari data siswa tersebut Bagian Kesiswaan membuat pembagian kelas berdasarkan data siswa sebanyak 4 rangkap, lalu diberikan kepada kepala sekolah untuk di validasi setelah dokumen tersebut divalidasi oleh kepala sekolah kemudian dokumen tersebut diberikan pada bagian kurikulum 1 rangkap, guru 1 rangkap, siswa 1 rangkap dan Bagian Kesiswaan 1 rangkap untuk diarsipkan.

d. bagian kurikulum menginput penjadwalan berdasarkan dokumen pembagian kelas sebanyak 2 rangkap,.lalu dokumen tersebut diberikan kepada kepala sekolah untuk diverifikasi, setelah dokumen diverifikasi kemudian dokumen 2 rangkap tersebut diberikan pada guru 1 rangkap dan bagian kurikulum 1 rangjkap untuk diarsipkan.


(67)

4.2.3.1. Flow Map Sistem Informasi Akademik yang diusulkan

Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa dokumentasi yang mengalir dalam suatu sistem. Dibawah ini adalah flow map sistem informasi informasi akademik usulan untuk SMA Negeri 1 Bandung meliputi pendaftaran siswa baru, pembagian kelas dan penjadwalan.


(68)

(69)

Keterangan :

A1 : Arsip formulir pendaftaran

Prosedur mengenai prosedur pembagian kelas dan jadwal pelajaran, dapat dilihat pada Flow Map gambar 4.10.

A1

A2


(70)

Keterangan

A1 : Arsip Biodata Guru

4.2.3.2. Diagram Konteks Sistem Informasi Akademik yang diusulkan

Diagram konteks yang ada pada bahasan ini merupakan suatu gambaran seluruh masukan (input) dan seluruh keluaran (output) yang ada pada sistem informasi akademik yang diusulkan.

Gambar 4.11 Diagram Kontek Sistem yang Diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram Sistem Informasi Akademik yang diusulkan

Untuk mempermudah dalam menggambarkan proses, arus data dan entitas yang ada pada sistem informasi akademik siswa maka dibuat data flow diagram (DFD) sistem informasi akademik yang diusulkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui proses yang terdapat pada sistem informasi.


(71)

Gambar 4.12Data Flow Diagram Level 1 Sistem yang Diusulkan

Adapun pemecahan proses 1.0 dari data flow diagram level 1 dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.13.


(72)

Gambar 4.13Data Flow Diagram Level 2 Proses 1.0

Pemecahan proses 2.0 dari Data Flow Diagram level 1 dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.14.

Gambar 4.14Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.0

Pemecahan proses 3.0 dari Data Flow Diagram level 1 dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.15.


(73)

Gambar 4.15Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.0

Pemecahan proses 4.0 dari Data Flow Diagram level 1 dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.16.


(74)

4.2.3.4Kamus Data

Kamus data merupakan kumpulan data atau file yang berupa arus data pada

Data Flow Diagram (DFD) yang diusulkan. Dengan adanya kamus data

diharapkan dapat membantu dalam proses mencari informasi tentang arus data yang ada pada data flow diagram (DFD) sistem informasi yang diusulkan berikut ini.

1. Nama Data : Formulir Pendaftaran

Deskripsi Data : Merupakan data pendaftaran siswa baru

Nama Alias : -

Aliran Data : Siswa – Proses 1.0

Proses 1.0 – File Data Pendaftaran Siswa

Proses 1.0 – Arsip Formulir Pendaftaran

Struktur Data :

Nama, jenis_kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, agama, anak_ke, status_dalam_keluarga, alamat_siswa, asal_sekolah, tahun_ijazah, nomor_ijazah, nama_ayah, nama_ibu, alamat _orang_tua, pekerjaan_ayah, pekerjaan_ibu.

2. Nama Data : Data Siswa

Deskripsi Data : Merupakan data dari para siswa


(75)

Aliran Data : Siswa – Proses 1.0

Proses 1.0 – File Data Pendaftaran Siswa

Proses 1.0 – Arsip Formulir Pendaftaran

Struktur Data :

NIS, Nama, jenis_kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, agama, anak_ke, status_dalam_keluarga, alamat_siswa, telp_siswa, diterima_tingkat, pada_tanggal, asal_sekolah, alamat_sekolah, tahun_ijazah, nomor_ijazah,

nama_ayah, nama_ibu, alamat _orang_tua, pekerjaan_ayah,

pekerjaan_ibu, nama_wali, alamat_wali, pekerjaan_wali,telp_orang_tua, thn_pelajaran,foto_siswa,ctk_siswa .

3. Nama Data : Bukti Pembayaran Pendaftaran

Deskripsi Data : Bukti biaya pendaftaran dari calon siswa

Nama Alias : -

Aliran Data : Proses 1.0 – File Pembayaran

File Pembayaran - Proses 1.0

Proses 1.0 – Siswa

Struktur Data :


(1)

132

lebih besar, aman ,efektif dan efisien. Serta menghindari terjadinya

duplikasi data.

d. Pembuatan laporan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat karena

adanya sistem informasi akademik pada SMA Negeri 1 Bandung yang

terkomputerisasi.

6.2. Saran

Agar kerja dari sistem informasi akademik pada SMA Negeri 1 Bandung

lebih optimal, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu :

a. Pengembangan perangkat lunak lebih diperluas, tidak hanya terbatas pada

kegiatan pengolahan data siswa, data guru data penjadwalan dan data kelas

saja, tetapi ditambah pengolahan data nilai.

b. Sistem informasi pengolahan data penduduk dapat Dikembangkan dengan berbasis web.


(2)

SISTEM INFORMASI AKADEMIK

PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI 1 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Strata1

Pada program Study Manajemen Informatika

Oleh :

Ealfath Aziza Li’amr

NIM 1.05.08.718

PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Azhar Susanto 2007. system informasi manajemen: konsep dan

pengembangannya. Lingga Jaya Bandung.

Jogianto HM 2001. Analisis Desain Sistem Informasi Dan Pengembangan Sistem.

Andi Offset. Yogyakarta.

Kristanto Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.

Yogyakarta: Gaya Media.

Oetomo Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem

Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Wahyono Teguh. 2004. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan

Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://id.wikipedia.org/wiki/ Visual_Basic/ 21 November 2008.

http://ikc.vip.net.id/umum/choirul-dasarsql.php/ SQL server 2000/ 21 November


(4)

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI

Nama lengkap: : Ealfath Aziza Li’amr

NIM : 10508718

Tempat tanggal lahir : Bandung, 14 April 1989 Jenis Kelamin: : Laki-Laki

Kewarganegaraan: : Indonesia

Alamat: : Jl. Tulip V No.6 Rt 05 Rw 04 Komplek Gempol Sari Cijerah Bandung No. Telepon / Hp. : 08572267314

Email: : l_vath@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

NO TAHUN KETERANGAN

1. 1995 – 2001 SD Negeri Cijerah 5, Bandung

2. 2001 – 2004 SMP Negri 25, Bandung

3. 2004 – 2007 SMA Negeri 1, Bandung

A.

PENDIDIKAN NON FORMAL

NO TAHUN KETERANGAN


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

Tugas Akhir yang berjudul “ Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Bandung”. Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi pendidikan Stara I

Universitas Komputer Indonesia Jurusan Manajemen Informatika.

Penulis menyadari kehadiran Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai

pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manjemen

Informatika.

4. Ibu R.Fenny Syafariani, S.Si., M.STAT. selaku pembimbing Tugas Akhir

yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukannya dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Dra. Hj. Emy Yulianty. M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1


(6)

iv

6. Bapak Drs. Riki, selaku Kepala Tata Usaha SMA Negeri 1 Bandung yang

telah mengijinkan dan membimbing penulis dalam melakukan penelitian

di lapangan.

7. Bapak dan ibu Guru dan staf SMA Negeri 1 Bandung.

8. Ibu Wahyuni, S.Si., MT., selaku Dosen Wali yang telah memberikan

banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

9. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Jurusan

Manajemen Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada

penulis.

10. Bapak ibu tercinta serta Adiku dan keponakanku tersayang yang selalu

memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada

penulis.

11. Arie Muziarti, yang selalu sabar dan memberi semangat dan perhatian

yang besar kepada penulis.

12. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Manajemen Informatika angkatan 2007

serta semua pihak yang telah membantu

Akhir kata dengan segala kekurangan, penulis minta maaf apabila ada

kata-kata yang kurang berkenan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah segala

kebaikan diserahkan dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Amin

Bandung, Juli 2011