Manajemen keuangan sub risiko risk (11)

1. Ada dua pendapat tentang tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan laba dan

memaksimalkan kekayaan pemegang saham/nilai perusahaan. Apa perbedaan
yang bersifat prinsip diantara kedua tujuan tersebut dan mana yang merupakan
tujuan normatif perusahaan?
2. Dalam manajemen keuangan dijelaskan tentang fungsi keuangan yang menjadi
tugas pokok seorang manajer keuangan suatu perusahaan. Sebut dan jelaskan
secara singkat fungsi keuangan tersebut dan gambarkan hubungan antara
fungsi keuangan dan tujuan perusahaaan serta berikan penjelasannya!
3. Pengetahuan tentang manajemen keuangan tidak hanya penting bagi manajer
keuangan tetapi penting juga bagi manajer bukan keuangan. Mengapa
demikian? Jelaskan!
4. Jelaskan pengertian dan berikan contohnya!
a. Incremental Benefit
b. Capital Market Efficiency
c. Risk return trade of
d. Time value of money
e. Diversification
f. Risk aversion
JAWABAN
1. Meskipun upaya memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi setiap

perusahaan, semua pakar keuangan korporasi sepakat bahwa tujuan perusahaan dalam
perspektif manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham (stock holder’s wealth) atau memaksimalkan nilai perusahaan
(value of the firm). Kekayaan pemegang saham adalah perkalian antara harga saham per
lembar dan jumlah saham yang beredar. Ini berarti bahwa kekayaan pemegang saham akan
tercermin dari nilai perusahaan, yang ditunjukkan oleh harga saham perusahaan
bersangkutan di bursa saham. Dengan demikian, maksimisasi kekayaaan pemegang saham
atau nilai perusahaan (harga saham) memiliki arti yang benar-benar sama.
Perumusan maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai tujuan
pada akhirnya akan memudahkan pengukuran kinerja suatu perusahaan. Bila mana harga
saham suatu perusahaan memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, hal itu
suatu indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga saham
mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan bersangkutan pada
masa mendatang.
Maksimisasi Laba Bukan Tujuan yang Tepat. Ada dua alasan yang mudah dipahami mengapa
tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah maksimisasi kekayaan
pemegang saham atau nilai perusahaan, bukan maksimisasi laba:
Laba tidak menunjukkan arus kas. Laba yang disajikan pada laporan laba-rugi bukanlah
besaran yang menunjukkan arus kas, sehingga jika laba suatu perusahaan Rp 10 miliar, hal
itu sama sekali tidak menyatakan bahwa terdapat arus kas sebesar jumlah yang sama.

Dalam manajemen keuangan, pengambilan keputusannya justru didasarkan atas arus kas
(cashflow). Artinya, keputusan keuangan dinilai benar manakala keputusan itu
meningkatkan arus kas bersih yang diterima perusahaan pada masa mendatang.
Laba tidak mempertimbangkan waktu dan risiko. Andaikata proyek A dan B akan
menghasilkan laba pada dua tahun mendatang: Laba A Rp5 miliar pada tahun pertama dan
Rp5 miliar pada tahun kedua, sedangkan laba B Rp 0 pada tahun pertama dan Rp 10 miliar
pada tahun kedua, rata-rata laba per tahun kedua proyek jelas sama, yakni Rp 5 miliar.
Proyek mana yang layak dipilih? Berdasarkan pendekatan maksimisasi laba, kita akan
bersikap indeferen terhadap kedua proyek. Akan tetapi, apabila kita menggunakan
pendekatan maksimisasi nilai perusahaan, kita akan memilih proyek A daripada proyek B
karena pendekatan nilai perusahaan mempertimbangkan faktor waktu dan risiko; bukan

besaran semata. Waktu penerimaan Rp 10 miliar pada proyek B terjadi pada tahun kedua
(padahal, kita lebih menyukai menerimanya pada tahun pertama daripada tahun kedua).
Selain itu, proyek B mempunyai laba yang berlainan pada setiap tahunnya, yang
menunjukkan bahwa proyek B mengandung ketidakpastian atau risiko yang lebih tinggi
daripada proyek A.

Yang merupakan tujuan normatif perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga yang bersedia

dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan trersebut dijual.
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima
oleh pemilik perusahaan
2.

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
a) Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan

serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
b) Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan

membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c) Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d) Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
e) Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
f) Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.

g) Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan atas biaya
a. Menetapkan kebijaksanaan harga
b. Meramalkan laba yang akan datang
c. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
3. Pengetahuan tentang manajemen keuangan tidak hanya penting bagi manajer
keuangan tetapi penting juga bagi manajer bukan keuangan hal ini karena:
a. Manajemen keuangan adalah mengelola terhadap fungsi-fungsi keuangan.
b. Kemudian ditinjau dari manfaat manajemen keuangan adalah untuk memahami
tentang apa yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah
praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi. Masalah ini tidak hanya
dikuasai oleh manajer keuangan saja, tetapi semua manajer juga penting.
c. Hal ini juga karena Manajemen keuangan digunakan hampir di semua bidang
kehidupan, baik itu bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial maupun budaya.
memang dalam skala priroritas ini menjadi tugas pokok manajer keuangan

4.


Berikut Penjelasannya secara rinci.

1. ‘Incremental Benefit’ . Prinsip ini mengatakan ‘Financial decisions are based on

incremental benefit’. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus
didasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif Dan nilai tanpa
alternatif tersebut.
2. ‘Capital Market Efficiency’. Prinsip ini mengatakan ‘Capital market are
efficient’Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal
dimana harga aktiva finansial yg diperjual belikan mencerminkan seluruh

3.

4.

5.

6.


7.
8.

9.

10.

informasi yg ada Dan dapat menyesuaikan diri secara cepat thdp informasi
baru.Agar pasar modal dpt efisien secara informasi, pasar modal tsb harus
efisien secara operasi (operational efficiency),misal kemudahan dalam berjualbeli sekuritas.
‘Risk-Return Trade-off’. Prinsip ini mengatakan ‘There is a trade-of between risk
and return’. Orang menyukai keuntungan tinggi dengan resiko rendah (prinsip
risk aversion). Kondisi ‘hig return, low risk’ ini tdk akan tercapai karena semua
orang menginginkannya (prinsip self-interest behavior). Prinsip ini mengatakan
‘jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah untuk menanggung risiko
yg besar pula atau ‘high risk, high return’
‘Time Value of Money’. Prinsip ini mengatakan ‘Time has a time value’. Prinsip ini
mengajarkan bahwa uang Rp. 1000 yg kita terima hari ini tidak sama nilainya
dengan uang Rp 1000 yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak
menyadari implikasi dari pertumbuhan majemuk (compound growth) atau bunga

berbunga pada keputusan keuangan.
‘Diversification’. Prinsip ini mengatakan ‘Diversification is beneficial’. Prinsip ini
mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat
meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko
‘Risk aversion’. Prinsip ini mengatakan ‘When all else is equal, people prefer
higher return and lower risk’. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif
dg rasio keuntungan (return) Dan risiko (risk) terbesar.
Self Interest Behavior. Dengan maksud bahwa orang akan memilih tindakan
yang memberikan keuntungan yang terbaik bagi perusahaan.
Two Sided Transactions. Prinsip ini selalu disebut dengan Zero-sum game dengan
maksud bahwa kita tidak hanya melihat dari sisi perusahaan sendiri tetapi juga
melihat dari sisi lawan transaksi. Jika dalam suatu transaksi kita untung Rp.
1.000,- sedangkan posisi lawan kita mengalami kerugian Rp. 500,- artinya
langkah yang terbaik adalah win-winbukan win-loss.
Sinaling : Dengan maksud mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung
informasi. Misalnya, suatu tindakan perusahaan menaikkan pembayaran deviden
perlembar saham dapat dipandang oleh investor sebagai suatu keyakinan yang
tinggi pada kondisi keuangan perusahaan yang akan datang.
Option: Opsi adalah suatu hak tanpa kewajiban untuk melakukan sesuatu,
artinya kita memiliki hak dan kewajiban, seperti hak membeli saham dari pihak

lain pada harga Rp. 1.000,- perlembar saham, Jika beberapa hari kemudian
saham tersebut naik ataupun turun kita tidak memiliki kewajiban untuk
menambah atau memperoleh tambahan atas kenaikan saham tersebut.

Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of
fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer
keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut.
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,

manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar
perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan
dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal
ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari
dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan),

cadangan,maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.