rpp ekonomi 2013 perilaku konsumen dan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Bandung
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi
Alokasi waktu
: 3 X 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
KI 3
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,
penyebab fenomena dan kejadian,
dan
peradaban
terkait
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
KI 4
minatnya untuk memecahkan masalah.
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No.
1
Kompetensi Dasar
Mensyukuri sumber
1.1
daya
syukur
atas
sebagai karunia Tuhan YME
keberadaan dan keberagaman sumber
dalam
daya alam melalui do’a syukur
rangka
pemenuhan
kebutuhan
2
Indikator
1. Mengucapkan rasa
2. Bersemangat dalam mengikuti proses
2.1 Bersikap
jujur,
disiplin,tanggung jawab, peduli,
kreatif,mandiri,
analitis
kritis
dalam
pembelajaran kegiatan ekonomi
1. Bertanya selama proses pembelajaran.
2. Tidak
menggantungkan
diri pada
dan
orang lain dalam menyelesaikkan
mengatasi
masalah yang berkaitan dengan peran
permasalahan ekonomi
pelaku kegiatan ekonomi.
3. Mengerjakkan tugas secara jujur dan
bersungguh-sungguh.
4. Membantu
teman
yang
kesulitan
menyelesaikkan tugas pembelajaran.
5. Membantu teman yang mengalami
3
3.3.
Menganalisis peran pelaku
kegiatan ekonomi
kesulitan dalam memahami materi..
1. Menganalisis perilaku konsumen dan
produsen
2. Mengelompokkan
faktor
–faktor
konsumsi
3. Menerapkan teori utilitas dan teori
4
4.3Menyajikan
peran
kegiatan ekonomi
pelaku
produksi.
1. Mempresentasikan
tentang
perilaku
hasil
analisis
konsumen
dan
produsen, dan faktor-faktor konsumsi
dengan tepat secara lisan.
2. Menyajikan hasil penerapan teori
utilitas dan teori produksi dalam
bentuk tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Sikap Spiritual
Mengucapkan rasa syukur atas keberadaan dan keberagaman sumber daya alam
melalui do’a syukur
2. Kompetensi Sikap Sosial
a. Bertanya selama proses pembelajaran.
b. Tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam menyelesaikkan masalah yang
berkaitan dengan peran pelaku kegiatan ekonomi.
c. Mengerjakkan tugas secara jujur dan bersungguh-sungguh.
d. Membantu teman yang kesulitan menyelesaikkan tugas pembelajaran.
e. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi..
3. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
a. Menganalisis perilaku konsumen dan produsen
b. Mengelompokkan faktor –faktor konsumsi dan produksi .
c. Menerapkan teori utilitas dan teori produksi.
d. Mempresentasikan hasil analisis tentang faktor-faktor produksi dan konsumsi
dengan tepat secara lisan.
e. Menyajikan hasil penerapan teori utilitas dan teori produksi dalam bentuk tertulis.
D. Materi Pembelajaran
Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
Abad ke–21 ini, perekonomian dunia telah mengalami perubahan yang luar biasa.
Kegiatan ekonomi tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga
ditujukan memenuhi kebutuhan yang ada di pasar. Di samping itu, dengan kemajuan
ekonomi yang pesat, kegiatan produksi telah mampu mengembangkan teknik produksi
yang modern. Dengan demikian, produsen mampu memproduksi barang yang dibutuhkan
masyarakat dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik. Barang tersebut tidak saja
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, tetapi dijual ke berbagai wilayah, baik
dalam negeri maupun luar negeri. Namun, tidak semua kebutuhan konsumen dapat
dipenuhi. Hal ini dikarenakan terbatasnya sumber daya ekonomi dan teknologi. Di
samping itu, perusahaan dalam memproduksi barang juga mem pertimbangkan faktor
keuntungan. Adanya motif dalam mendapatkan laba, perusahaan
cenderung melakukan usaha yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, menggunakan teknik
produksi yang paling efisien. Dengan demikian, permintaan konsumen harus bertemu
dengan yang ditawarkan oleh produsen (perusahaan).
Perilaku Konsumen
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus melakukan pilihan. Pilihan tersebut
harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan dapat mencapai utilitas yang maksimal.
Setiap orang berbeda dalam menentukan pilihannya. Sebagai contoh, apakah Anda akan
sarapan pagi dengan makan nasi atau makan roti? Setelah sarapan pagi, apakah Anda
akan minum teh, kopi, susu, atau air putih? Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan
yang ada akan membentuk pola perilaku konsumen. Dalam teori perilaku konsumen, ada
dua pendekatan yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
a)Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Approach)
Pendekatan utilitas
iteratu menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung
melalui angka-angka. Oleh karena itu, pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan
iteratu (cardinal approach). Dalam pendekatan ini, digunakan konsep Total Utility
(TU) dan Marginal Utility (MU). Untuk memahami penerapan pendekatan utilitas
iteratu ini, misalnya setelah berolahraga, Anda akan merasa haus. Untuk
menghilangkan rasa haus tersebut, Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas.
Kali pertama Anda meminum satu gelas air, Anda akan mendapatkan tingkat utilitas atau
utilitas tertentu. Selanjutnya, Anda meminum air dalam gelas yang kedua. Dengan
mengonsumsi air dalam gelas kedua, total utilitas Anda akan meningkat karena air dalam
gelas kedua memberikan tambahan utilitas. Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk
meminum air dalam gelas ketiga, nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelas
ketiga memberikan tambahan utilitas. Tambahan utilitas ini disebut utilitas marjinal atau
marginal utility . Sejalan dengan hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang (the
law of diminishing marginal utility), semakin banyak Anda mengonsumsi air, utilitas
tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi air tersebut semakin berkurang. Utilitas
marjinal yang semakin berkurang muncul dari kenyataan bahwa kenikmatan yang Anda
peroleh dari meminum air tersebut akan menurun sejalan dengan makin banyaknya air
yang dikonsumsi. Dengan semakin berkurangnya utilitas tambahan tersebut, utilitas total
akan meningkat dengan laju yang semakin menurun. Nilai utilitas total akan maksimum
pada saat nilai utilitas marjinal sama dengan nol (MU = 0).
1) Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk
mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh
Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan:
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus,
utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi
satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
2) Hukum Gossen II
Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Manusia
memiliki banyak kebutuhan, mulai kebutuhan yang sangat penting sampai kebutuhan
yang kurang atau tidak penting. Mulai dari kebutuhan primer sampai kebutuhan yang
bersifat tersier. Untuk itu, H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal
dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:
“kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang
tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat
rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang
dikonsumsinya.”
b. Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Approach)
Dewasa ini, para ahli ekonomi menolak gagasan tentang utilitas yang dapat diukur
dengan angka-angka terhadap barang yang dikonsumsi seharihari. Kini telah
dikembangkan pendekatan baru untuk menjelaskan prinsip memaksimumkan utilitas oleh
seorang konsumen dengan pendapatan yang terbatas. Teori ini dikenal dengan teori
utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung, melainkan hanya
dapat dibandingkan. Jadi, menurut teori ini yang berlaku adalah apakah seorang
konsumen lebih menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang lainnya.
Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan kurva utilitas sama (indifference curve)
dan garis anggaran (budget line).
Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
a)Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
1) barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
2) barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
3) mutu barang terjamin;
4) harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b) Perilaku Konsumen tidak Rasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen
tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya,
yaitu:
1) tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
2) memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
3) ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
4) prestise atau gengsi.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientifik
2. Inkuiri Terbimbing
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Power Point tentang perilaku konsumen dan produsen
b. Lembar kerja siswa
2. Alat dan Bahan
a. LCD Proyektor
b. Laptop
c. Sidol, papan tulis, Penghapus
3. Sumber Pembelajaran
a. Buku ekonomi untuk SMA kelas X terbitan Esis tahun 2013
b. Internet(http://ekonomi161.blogspot.com/2008/08/perilaku-konsumen-danprodusen.html)
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan Pertama
1. Guru memberi salam
15 menit
2. Siswa dan guru berdo’a bersama
3. Guru mengecek kehadiran siswa dan
mengisi agenda kelas
4. Guru menanyakan apakah siswa sudah
membaca materi yang akan dipelajari
dan
memberikan
pertanyaan
terkait
dengan materi yang akan dipelajari
5. Siswa menerima informasi tentang topik
Inti
dan tujuan pembelajaran dari guru
Dalam kegiatan ini, siswa melakukan 100 menit
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengamati
Siswa
mengamati
gambar
yang
ditayangkan di power point berkaitan
dengan perilaku konsumen, faktor-faktor
yang
mempengaruhi
konsumsi,
dan
produksi.
2. Menanya
Siswa menanya informasi tambahan apa
yang ingin diketahuinya
dari hasil
pengamatan tersebut.
Guru
dan
atau
siswa
merespon
pertanyaan yang diajukan oleh siswa
3. Mengeksplorasi
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
Pembelajaran menggunakan metode Inkuiri
terbimbing.
Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
Tahap 1. Merumuskan masalah
Siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS)
Tahap 2. Merumuskan hipotesis
Siswa melihat dan merumuskan hubungan
yang
ada
secara
permaslahan
yang
logis
ada
berdasarkan
di
LKS
dan
menuliskan jawaban sementaranya.
Tahap 3. Mengumpulkan bukti
Dengan
bimbingan
guru,
siswa
mengumpulkan informasi berkaitan tentang
perilaku konsumen dan produsen. Siswa
diminta membaca literatur-literatur, browsing
dan diskusi dengan teman.
Tahap 4. Analisis data
1. Siswa menyampaikan temuannya tentang
perilaku konsumen dan produsen dan
dikonfirmasi oleh guru
2. Guru
mengarahkan
siswa
untuk
melakukan Tanya jawab mengenai materi
perilaku konsumen dan produsen sampai
siswa
mendapatkan
konsumen
melakukan
jawaban
bahwa
kegiatan
untuk
memaksimumkan kepuasan dan produsen
melakukan
kegiatan
untuk
mencapai
produksi yang optimum. Serta faktorfaktor
adalah:
yang
mempengaruhi
pendapatan,
kepribadian,selera,
konsumsi
motivasi,
kebudayaan,status
social dan harga barang. Sedangkan faktor
yang
mempengaruhi
produksi
adalah:alam, tenaga kerja, modal, dan
harga barang.
Tahap 5. Membuat kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan Tanya
jawab siswa diminta menyimpulkan apa itu
perilaku konsumen dan perilaku produsen dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Mengasosiasi
Siswa mencatat jawaban hasil analisis
dan diskusi yang telah dilakukan pada
LKS.
5. Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan
mengungkapkan
perilaku
konsumen dan produsen serta faktor –
faktor apa saja yang mempengaruhi
Penutup
konsumsi dan produksi.
1. Siswa bersama guru
materi
yang
telah
menyimpulkan 20 menit
dipelajari.
Guru
memberikan penguatan (mengasosiasi)
tentang perilaku produsen dan konsumen
2. Siswa
tentang
menyempurnakan
hasil
LKS
jwaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan sebelumnya untuk
dikumpulkan kepada guru.
3. Guru menginformasikan renca kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuan
berikutnya.
4. Guru
menutup/mengakhiri
pelajaran
tersebut dengan bersama-sama membaca
do’a.
H. Penilaian
1. Kompetensi Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c. Kisi-kisi
No
Butir Nilai
(Sikap)
Indikator
Mengucapkan rasa syukur atas
Mensyukuri
keberadaan dan keberagaman
1
sumber
daya sumber daya alam melalui do’a
sebagai
karunia syukur
Tuhan YME
Bersemangat dalam mengikuti
proses pembelajaran kegiatan
ekonomi
d. Instrumen
e. Petunjuk Penilaian
Jumlah
Butir
Instrumen
1
1
2. Kompetensi Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c. Kisi-kisi:
No
Butir Nilai (Sikap)
Indikator
Bertanya
1
Menunjukkan sikap jujur,
disiplin,tanggung
jawab,
peduli, kreatif,mandiri ,
kritis dan analitis dalam
mengatasi
permasalahan
ekonomi
d. Instrumen (lampiran 2A)
e. Penentun skor (lampiran 2B)
selama
Butir
Instrumen
proses 1
pembelajaran.
Mengerjakkan tugas secara jujur 1
dan bersungguh-sungguh
Membantu teman yang kesulitan
menyelesaikkan tugas
pembelajaran.
1
3. Kompetensi Pengetahuan
Teknik Penilaian : Ujian tertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
Bandung, Oktober 2014
Guru Mata Pelajaran :
Peneliti :
Drs. Dede Sunaryo, M. M.Pd.
NIP. 19651225200003106
Aisyah Nurjanah
NIM. 1001231
PERTEMUAN 1
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Bandung
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi
Alokasi waktu
: 3 X 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
KI 3
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,
penyebab fenomena dan kejadian,
dan
peradaban
terkait
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
KI 4
minatnya untuk memecahkan masalah.
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No.
1
Kompetensi Dasar
Mensyukuri sumber
1.1
daya
syukur
atas
sebagai karunia Tuhan YME
keberadaan dan keberagaman sumber
dalam
daya alam melalui do’a syukur
rangka
pemenuhan
kebutuhan
2
Indikator
1. Mengucapkan rasa
2. Bersemangat dalam mengikuti proses
2.1 Bersikap
jujur,
disiplin,tanggung jawab, peduli,
kreatif,mandiri,
analitis
kritis
dalam
pembelajaran kegiatan ekonomi
1. Bertanya selama proses pembelajaran.
2. Tidak
menggantungkan
diri pada
dan
orang lain dalam menyelesaikkan
mengatasi
masalah yang berkaitan dengan peran
permasalahan ekonomi
pelaku kegiatan ekonomi.
3. Mengerjakkan tugas secara jujur dan
bersungguh-sungguh.
4. Membantu
teman
yang
kesulitan
menyelesaikkan tugas pembelajaran.
5. Membantu teman yang mengalami
3
3.3.
Menganalisis peran pelaku
kegiatan ekonomi
kesulitan dalam memahami materi..
1. Menganalisis perilaku konsumen dan
produsen
2. Mengelompokkan
faktor
–faktor
konsumsi
3. Menerapkan teori utilitas dan teori
4
4.3Menyajikan
peran
kegiatan ekonomi
pelaku
produksi.
1. Mempresentasikan
tentang
perilaku
hasil
analisis
konsumen
dan
produsen, dan faktor-faktor konsumsi
dengan tepat secara lisan.
2. Menyajikan hasil penerapan teori
utilitas dan teori produksi dalam
bentuk tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Sikap Spiritual
Mengucapkan rasa syukur atas keberadaan dan keberagaman sumber daya alam
melalui do’a syukur
2. Kompetensi Sikap Sosial
a. Bertanya selama proses pembelajaran.
b. Tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam menyelesaikkan masalah yang
berkaitan dengan peran pelaku kegiatan ekonomi.
c. Mengerjakkan tugas secara jujur dan bersungguh-sungguh.
d. Membantu teman yang kesulitan menyelesaikkan tugas pembelajaran.
e. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi..
3. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
a. Menganalisis perilaku konsumen dan produsen
b. Mengelompokkan faktor –faktor konsumsi dan produksi .
c. Menerapkan teori utilitas dan teori produksi.
d. Mempresentasikan hasil analisis tentang faktor-faktor produksi dan konsumsi
dengan tepat secara lisan.
e. Menyajikan hasil penerapan teori utilitas dan teori produksi dalam bentuk tertulis.
D. Materi Pembelajaran
Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
Abad ke–21 ini, perekonomian dunia telah mengalami perubahan yang luar biasa.
Kegiatan ekonomi tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga
ditujukan memenuhi kebutuhan yang ada di pasar. Di samping itu, dengan kemajuan
ekonomi yang pesat, kegiatan produksi telah mampu mengembangkan teknik produksi
yang modern. Dengan demikian, produsen mampu memproduksi barang yang dibutuhkan
masyarakat dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik. Barang tersebut tidak saja
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, tetapi dijual ke berbagai wilayah, baik
dalam negeri maupun luar negeri. Namun, tidak semua kebutuhan konsumen dapat
dipenuhi. Hal ini dikarenakan terbatasnya sumber daya ekonomi dan teknologi. Di
samping itu, perusahaan dalam memproduksi barang juga mem pertimbangkan faktor
keuntungan. Adanya motif dalam mendapatkan laba, perusahaan
cenderung melakukan usaha yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, menggunakan teknik
produksi yang paling efisien. Dengan demikian, permintaan konsumen harus bertemu
dengan yang ditawarkan oleh produsen (perusahaan).
Perilaku Konsumen
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus melakukan pilihan. Pilihan tersebut
harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan dapat mencapai utilitas yang maksimal.
Setiap orang berbeda dalam menentukan pilihannya. Sebagai contoh, apakah Anda akan
sarapan pagi dengan makan nasi atau makan roti? Setelah sarapan pagi, apakah Anda
akan minum teh, kopi, susu, atau air putih? Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan
yang ada akan membentuk pola perilaku konsumen. Dalam teori perilaku konsumen, ada
dua pendekatan yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
a)Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Approach)
Pendekatan utilitas
iteratu menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung
melalui angka-angka. Oleh karena itu, pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan
iteratu (cardinal approach). Dalam pendekatan ini, digunakan konsep Total Utility
(TU) dan Marginal Utility (MU). Untuk memahami penerapan pendekatan utilitas
iteratu ini, misalnya setelah berolahraga, Anda akan merasa haus. Untuk
menghilangkan rasa haus tersebut, Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas.
Kali pertama Anda meminum satu gelas air, Anda akan mendapatkan tingkat utilitas atau
utilitas tertentu. Selanjutnya, Anda meminum air dalam gelas yang kedua. Dengan
mengonsumsi air dalam gelas kedua, total utilitas Anda akan meningkat karena air dalam
gelas kedua memberikan tambahan utilitas. Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk
meminum air dalam gelas ketiga, nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelas
ketiga memberikan tambahan utilitas. Tambahan utilitas ini disebut utilitas marjinal atau
marginal utility . Sejalan dengan hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang (the
law of diminishing marginal utility), semakin banyak Anda mengonsumsi air, utilitas
tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi air tersebut semakin berkurang. Utilitas
marjinal yang semakin berkurang muncul dari kenyataan bahwa kenikmatan yang Anda
peroleh dari meminum air tersebut akan menurun sejalan dengan makin banyaknya air
yang dikonsumsi. Dengan semakin berkurangnya utilitas tambahan tersebut, utilitas total
akan meningkat dengan laju yang semakin menurun. Nilai utilitas total akan maksimum
pada saat nilai utilitas marjinal sama dengan nol (MU = 0).
1) Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk
mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh
Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan:
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus,
utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi
satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
2) Hukum Gossen II
Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Manusia
memiliki banyak kebutuhan, mulai kebutuhan yang sangat penting sampai kebutuhan
yang kurang atau tidak penting. Mulai dari kebutuhan primer sampai kebutuhan yang
bersifat tersier. Untuk itu, H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal
dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:
“kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang
tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat
rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang
dikonsumsinya.”
b. Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Approach)
Dewasa ini, para ahli ekonomi menolak gagasan tentang utilitas yang dapat diukur
dengan angka-angka terhadap barang yang dikonsumsi seharihari. Kini telah
dikembangkan pendekatan baru untuk menjelaskan prinsip memaksimumkan utilitas oleh
seorang konsumen dengan pendapatan yang terbatas. Teori ini dikenal dengan teori
utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung, melainkan hanya
dapat dibandingkan. Jadi, menurut teori ini yang berlaku adalah apakah seorang
konsumen lebih menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang lainnya.
Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan kurva utilitas sama (indifference curve)
dan garis anggaran (budget line).
Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
a)Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
1) barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
2) barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
3) mutu barang terjamin;
4) harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b) Perilaku Konsumen tidak Rasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen
tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya,
yaitu:
1) tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
2) memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
3) ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
4) prestise atau gengsi.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientifik
2. Inkuiri Terbimbing
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Power Point tentang perilaku konsumen dan produsen
b. Lembar kerja siswa
2. Alat dan Bahan
a. LCD Proyektor
b. Laptop
c. Sidol, papan tulis, Penghapus
3. Sumber Pembelajaran
a. Buku ekonomi untuk SMA kelas X terbitan Esis tahun 2013
b. Internet(http://ekonomi161.blogspot.com/2008/08/perilaku-konsumen-danprodusen.html)
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan Pertama
1. Guru memberi salam
15 menit
2. Siswa dan guru berdo’a bersama
3. Guru mengecek kehadiran siswa dan
mengisi agenda kelas
4. Guru menanyakan apakah siswa sudah
membaca materi yang akan dipelajari
dan
memberikan
pertanyaan
terkait
dengan materi yang akan dipelajari
5. Siswa menerima informasi tentang topik
Inti
dan tujuan pembelajaran dari guru
Dalam kegiatan ini, siswa melakukan 100 menit
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengamati
Siswa
mengamati
gambar
yang
ditayangkan di power point berkaitan
dengan perilaku konsumen, faktor-faktor
yang
mempengaruhi
konsumsi,
dan
produksi.
2. Menanya
Siswa menanya informasi tambahan apa
yang ingin diketahuinya
dari hasil
pengamatan tersebut.
Guru
dan
atau
siswa
merespon
pertanyaan yang diajukan oleh siswa
3. Mengeksplorasi
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
Pembelajaran menggunakan metode Inkuiri
terbimbing.
Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
Tahap 1. Merumuskan masalah
Siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS)
Tahap 2. Merumuskan hipotesis
Siswa melihat dan merumuskan hubungan
yang
ada
secara
permaslahan
yang
logis
ada
berdasarkan
di
LKS
dan
menuliskan jawaban sementaranya.
Tahap 3. Mengumpulkan bukti
Dengan
bimbingan
guru,
siswa
mengumpulkan informasi berkaitan tentang
perilaku konsumen dan produsen. Siswa
diminta membaca literatur-literatur, browsing
dan diskusi dengan teman.
Tahap 4. Analisis data
1. Siswa menyampaikan temuannya tentang
perilaku konsumen dan produsen dan
dikonfirmasi oleh guru
2. Guru
mengarahkan
siswa
untuk
melakukan Tanya jawab mengenai materi
perilaku konsumen dan produsen sampai
siswa
mendapatkan
konsumen
melakukan
jawaban
bahwa
kegiatan
untuk
memaksimumkan kepuasan dan produsen
melakukan
kegiatan
untuk
mencapai
produksi yang optimum. Serta faktorfaktor
adalah:
yang
mempengaruhi
pendapatan,
kepribadian,selera,
konsumsi
motivasi,
kebudayaan,status
social dan harga barang. Sedangkan faktor
yang
mempengaruhi
produksi
adalah:alam, tenaga kerja, modal, dan
harga barang.
Tahap 5. Membuat kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan Tanya
jawab siswa diminta menyimpulkan apa itu
perilaku konsumen dan perilaku produsen dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Mengasosiasi
Siswa mencatat jawaban hasil analisis
dan diskusi yang telah dilakukan pada
LKS.
5. Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya
dengan
mengungkapkan
perilaku
konsumen dan produsen serta faktor –
faktor apa saja yang mempengaruhi
Penutup
konsumsi dan produksi.
1. Siswa bersama guru
materi
yang
telah
menyimpulkan 20 menit
dipelajari.
Guru
memberikan penguatan (mengasosiasi)
tentang perilaku produsen dan konsumen
2. Siswa
tentang
menyempurnakan
hasil
LKS
jwaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan sebelumnya untuk
dikumpulkan kepada guru.
3. Guru menginformasikan renca kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuan
berikutnya.
4. Guru
menutup/mengakhiri
pelajaran
tersebut dengan bersama-sama membaca
do’a.
H. Penilaian
1. Kompetensi Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c. Kisi-kisi
No
Butir Nilai
(Sikap)
Indikator
Mengucapkan rasa syukur atas
Mensyukuri
keberadaan dan keberagaman
1
sumber
daya sumber daya alam melalui do’a
sebagai
karunia syukur
Tuhan YME
Bersemangat dalam mengikuti
proses pembelajaran kegiatan
ekonomi
d. Instrumen
e. Petunjuk Penilaian
Jumlah
Butir
Instrumen
1
1
2. Kompetensi Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian: Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi
c. Kisi-kisi:
No
Butir Nilai (Sikap)
Indikator
Bertanya
1
Menunjukkan sikap jujur,
disiplin,tanggung
jawab,
peduli, kreatif,mandiri ,
kritis dan analitis dalam
mengatasi
permasalahan
ekonomi
d. Instrumen (lampiran 2A)
e. Penentun skor (lampiran 2B)
selama
Butir
Instrumen
proses 1
pembelajaran.
Mengerjakkan tugas secara jujur 1
dan bersungguh-sungguh
Membantu teman yang kesulitan
menyelesaikkan tugas
pembelajaran.
1
3. Kompetensi Pengetahuan
Teknik Penilaian : Ujian tertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
Bandung, Oktober 2014
Guru Mata Pelajaran :
Peneliti :
Drs. Dede Sunaryo, M. M.Pd.
NIP. 19651225200003106
Aisyah Nurjanah
NIM. 1001231