Agama dan sosiologi agama aliran (1)
Segala puji itu hanyalah milik Allah. Dialah zat yang telah menyempurnakan nikmat-Nya untuk kita
dan secara berturut-turut memberikan berbagai pemberian dan anugerah kepada kita.
Semoga Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad, keluarganya
yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang merupakan manusia-manusia yang
bertakwa seiring silih bergantinya malam dan siang.
Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Setelah sebelumnya kita membahas
mengenai tanda-tanda hari kiamat, yaitu kedatangan Imam Mahdi, insya Allah dalam postingan kali
ini kita akan melanjutkan dengan tanda kiamat berikutnya yaitu turunnya Nabi Isa‘alaihis
salam. Semoga bermanfaat dan semakin menguatkan keimanan kita tentang adanya hari kiamat.
Apakah Nabi Isa Telah Tiada?
Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman Allah Ta’ala berikut.
سو ل
ن
ح ك
م ك
سي ل
م لر ه
عي ل
ما قلت لهلوه ه ول ل
ل الل لهك ول ل
منري ل ل
ن ل
م إ كلنا قلت لل نلنا ال ن ل
ولقلونل كهك ن
ما ل
صل لهبوه ه ولل لك ك ن
سى اب ن ل
ل
ل
ن
ل
ل
ل
ل
ش ك
في ل
ه
ما
خت لل ه
نا ن
ن ك
م ب كهك ك
ك ك
فوا كفيهك ل ك
ن ال ك
م ولإ ك ل
ن ول ل
ما لهه ن
ه ل
من ن ه
ه ل لهه ن
شب ن ل
علم م إ كل ات نلباع ل الظ ن
م ن
ذي ل
ه إ كل لي نهك ول ل
( ب ل ن157) قيننا
158) ما
ح ك
)قلت لهلوه ه ي ل ك
زينزا ل
كا ل
كي ن
ن الل ل ه
ه الل ل ه
ل لرفلعل ه
ه عل ك
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang
yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. ” (QS. An Nisa’: 157-159)
Allah Ta’ala juga berfirman,
ك وللرافكعه ل
مت لولنفي ل
إ كذ ن لقا ل
ي
ه ليا ك
عي ل
سى إ كنني ه
ل الل ل ه
ك إ كل ل ل
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada
akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Ali Imran: 55)
Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa tidaklah dibunuh oleh orang-orang Yahudi.
Orang Yahudi mengklaim telah membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang Nashrani.
Namun yang sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Isa
sendiri diangkat oleh Allah ke langit.
Syaikh As Sa’di ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 55, beliau mengatakan, “Allah mengangkat
hamba dan Rasul-Nya yaitu ‘Isa ‘alaihis salam kepada-Nya. Kemudian Allah menyerupakan ‘Isa
dengan yang lainnya. Kemudian orang yang diserupakan dengan Nabi ‘Isa ditangkap, dibunuh dan
disalib. Mereka pun terjerumus dalam dosa karena niat mereka adalah membunuh utusan Allah.”
Nabi ‘Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi dengan ayat-ayat dan hadits yang
menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir zaman sebagaimana nanti akan kami sebutkan.
Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat ke langit dan akan turun di akhir
zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro (kiamat besar).
Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?
Yang sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid beliau yang masih berusia muda dan
setia padanya. Bukti dari hal ini adalah sebuah cerita yang dibawakan oleh Ibnu ‘Abbasradhiyallahu
‘anhuma. Beliau mengatakan,
“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -’alaihis salam- ke langit, beliau pun keluar menuju para
sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar
menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di
antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa
berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena
kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi
yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi
pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian
Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai
Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi
diserupakan dengan Nabi Isa. Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju
langit. Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang
diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan mensalibnya. Sebagian mereka pun
mengkufuri Isa sebanyak 12 kali setelah sebelumnya mereka beriman padanya. Mereka pun
terpecah menjadi tiga golongan. Kelompok pertama mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah
kita sesuai kehendak-Nya kemudian Dia naik ke langit.” Mereka inilah Ya’qubiyah. Kelompok kedua
mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke
langit.” Mereka inilah Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba
Allah dan Rasul-Nya sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.
Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketika yang muslim.
Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam.”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih sampai Ibnu ‘Abbas. An Nasa-i
meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari Abu Mu’awiyah serta semisalnya.
Dari riwayat ini ada beberapa faedah yang dapat kita petik:
1.
Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa (al Hawariyyun) yang beriman dan
sebagian lainnya kufur pada beliau.
2.
Nabi Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat ke langit. Yang mati dan disalib
adalah orang yang diserupakan dengan beliau.
3.
Yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa, yaitu murid
beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa yang pengkhianat. Namun yang tersebar di
tengah-tengah kaum muslimin bahwa yang diserupakan dengan Isa adalah muridnya yang
pengkhianat. Kami tidak mengetahui manakah dalil yang menunjukkan hal ini. Riwayat di atas
jelas-jelas berkata lain.
4.
Murid-murid Isa terpecah menjadi tiga golongan. Satu golongan beriman yaitu meyakini
bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah. Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian
meyakini bahwa Isa adalah Allah. Dan sebagian lainnya meyakini bahwa Isa adalah anak
Allah. Yang menang ketika itu adalah dua golongan yang kafir sedangkan golongan yang
beriman musnah sampai diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al Qur’an Berbicara Tentang Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Ayat pertama: Allah Ta’ala berfirman,
ساع لةك
م كلل ل
ه ل لعكل ن م
ولإ كن ل ه
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az
Zukhruf: 61)
Para ulama berselisih pendapat mengenai makna dhomir (kata ganti) haa‘ dalam kalimat (ه
)ولإ كن ل ه.
Sebagian ulama mengatakan bahwa kata ganti haa‘ di situ adalah ‘Isa bin Maryam. Sehingga
makna kalimat, “Sesungguhnya ‘Isa di antara tanda datangnya hari kiamat”. Karena turunnya
kembali Isa ke dunia adalah tanda akan fananya dunia dan akan datangnya kehidupan akhirat.
Demikian penjelasan dari Ibnu Jarir Ath Thobari. Kemudian setelah itu Ibnu Jarir membawakan
beberapa perkataan ulama pakar tafsir tentang tafsiran ayat di atas.
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis
salam.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu di antara tanda datangnya hari
kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.
Qotadah mengatakan tentang maksud ayat tersebut adalah turunnya Isa bin Maryam merupakan di
antara tanda hari kiamat.
As Sudi, Adh Dhohak, dan Ibnu Zaid mengatakan perkataan yang serupa.
Ayat kedua: Firman Allah Ta’ala,
وإن م ل
مةك ي ل ه
ن ب كهك قلب ن ل
م ل
دا
م ال ن ك
ب إ كلل ل لي هؤ ن ك
شكهي ن
كو ه
مونت كهك ولي لون ل
ن ع لل لي نهك ن
قليا ل
ل ل
ل ال نك كلتا ك
من ل ل
ن أه ن ك
لك ن ك ن
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.
Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)
Mengenai ayat di atas terdapat dua tafsiran di kalangan pakar tafsir.
Tafsiran pertama: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud
sebelum kematiannya adalah sebelum kematian Isa. Maksudnya adalah sebagaimana penjelasan
Ibnu Jarir Ath Thobari, “Mereka seluruhnya akan membenarkan Nabi Isa ketika ia turun ke dunia
untuk membunuh Dajjal. Sehingga ketika itu agama hanya ada satu yaitu agama Islam yang lurus,
agama Ibrahim.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebelum kematian Isa bin Maryam.
Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa bin Maryam turun, yaitu tidak ada
satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali mereka akan beriman pada Nabi Isa.
Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan -demi Allah- Isa
saat ini masih hidup, berada di sisi Allah. Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua pasti akan
mengimani beliau.
Qotadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau turun ke muka
bumi, semua agama akan beriman pada beliau.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan membunuh Dajjal.
Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman padanya.
Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka orang Yahudi akan beriman padanya.”
Tafsiran kedua: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud
adalah sebelum kematian ahli kitab tersebut.
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, “Setiap orang yang didatangi maut (kematian), jiwanya tidak
akan lepas sampai jelas padanya kebenaran dari kebatilan yang ada dalam agamanya.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati
kecuali mereka akan beriman kepada Isa.
Ibnu ‘Abbas juga mengatakan bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali ia akan bersaksi
bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah, walaupun ia dalam keadaan diancam dengan pedang.
Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap ahli kitab akan beriman kepada Isa
sebelum kematian ahli kitab tersebut.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan bahwa menurut tafsiran ini, setiap ahli kitab
yang akan didatangi maut (kematian), ia telah jelas kebenaran sebenarnya. Ia pun akan beriman
pada Isa ‘alaihis salam, akan tetapi iman ketika itu tidaklah manfaat karena itu hanyalah iman
karena terpaksa. Maka maksud ayat ini adalah sebagai ancaman bagi ahli kitab bahwa mereka akan
menyesal sebelum kematian mereka. Bagaimanakah lagi nasib mereka pada saat dibangkitkan
pada hari kiamat nanti?!
Di
antara
dua
tafsiran
di
atas
yang
lebih
tepat
adalah
tafsiran
pertama.
Ibnu
Katsir rahimahullahmengatakan,
“Tidak ragu lagi bahwa pendapat (tafsiran pertama) itulah yang lebih tepat. Karena tafsiran ini
adalah maksud dari konteks ayat sebelumnya yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi
bahwa mereka telah membunuh Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun
membenarkan hal ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak
demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa dan mereka tidak
mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan diangkat ke langit, beliau masih hidup dan
akan turun sebelum hari kiamat sebagaimana diceritakan dalam banyak hadits (hadits mutawatir).”
Ayat ketiga: Firman Allah Ta’ala,
م فل ه
حلتى إ ك ل
فلإ ك ل
ن كل ل
ذا أ لث ن ل
م ال ل ك
ذا ل ل ك
مننا ب لعند ه
ش د
ب ل
ضنر ل
فهروا فل ل
ما ل
دوا ال نوللثاقل فلإ ك ل
موهه ن
خن نت ه ه
قيت ه ه
ب النرلقا ك
ذي ل
ل
ها ذ لل ك ل
ك ولل لون ي ل ل
ب أونلزالر ل
صلر ك
حنر ه
ض ع ل ال ن ل
حلتى ت ل ل
دانء ل
ما فك ل
من نهه ن
شاهء الل ل ه
ولإ ك ل
ه للن نت ل ل
ن ل كي لب نل هول
م ولل لك ك ن
ل
ل
ل
ل
ه
ل
ه
ض ل
م
ن يه ك
ض لوال ك
ب لعن ل
ن قهت كلوا كفي ل
مالهه ن
ل أع ن ل
ضك ن
ل اللهك فلل ن
سكبي ك
ذي ل
م ب كب لعن م
“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher
mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah
itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir.
Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah
hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid
pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. ” (QS. Muhammad: 4)
Al Baghowi menjelaskan salah satu tafsiran ayat di atas, “Mereka mengalahkan orang-orang
musyrik dengan membunuh dan memenjara mereka sampai seluruh agama yang ada memeluk
Islam. Seluruh agama akhirnya milik Allah. Dan setelah itu tidak ada lagi jihad dan tidak ada lagi
peperangan. Hal ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam (di akhir zaman).”
Hadits yang Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, hadits yang membicarakan mengenai turunnya Nabi Isa di
akhir zaman adalah hadits yang mutawatir (mutawatir makna) yaitu terdiri dari banyak hadits dan
membicarakan satu maksud yaitu bahwa Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat.
Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut (yang
membicarakan turunnya Isa di akhir zaman, pen) adalah hadits yang mutawatir dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abil
‘Ash, Abu Umamah, An Nawas bin Sam’an, Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu
Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”
Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau
bersabda,
ل ليوشك ل ل، فسى بيده
ن ي لن نزك ل
« سلر
فلي لك ن ك، ما ع لد نل ن
كل ك ك
ذى ن ل ن ك
لوال ل ك
م ل
نأ ن
حك ل ن
منري ل ل
ن ل
ل كفيك ه ه
م اب ن ه
ه ك ل
قبل ل ل
حلتى ت ل ه
ما ه
قت ه ل
ن
ولي ل ن، ب
جنزي ل ل
ل ال ن ك
ولي ل ك، ة
كو ل
ل، حد م
هأ ل
ل ل
ولي ل ل، زيلر
صكلي ل
حلتى ل ل ي ل ن ل ه
ض ال ن ل
ض ع ل ال ن ك
في ل
ال ل
خن ن ك
ل
قو ه
م
م يل ه
حد لة ه ل
وا ك
ن ك
خي ننرا ك
ل أهبو ههلري نلرة ل لواقنلرهءوا إ ك ن
س ن
ال ل
شئ نت ه ن
ث ه ل. « ما كفيلها
ن الد دن نليا ول ل
م ل
جد لة ه ال ن ل
ل
مةك ي ل ه
ن ب كهك قلب ن ل
م ل
دا
م ال ن ك
ب إ كل ل ل لي هؤ ن ك
ن ك
شكهي ن
كو ه
) ) ولإ ك ن
مونت كهك ولي لون ل
ن ع لل لي نهك ن
قليا ل
ل ل
ل ال نك كلتا ك
من ل ل
ن أه ن ك
م ن
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-tengah
kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus
jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang
menerima harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai daripada dunia
dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian suka:
وإن م ل
مةك ي ل ه
ن ب كهك قلب ن ل
م ل
دا
م ال ن ك
ب إ كلل ل لي هؤ ن ك
شكهي ن
كو ه
مونت كهك ولي لون ل
ن ع لل لي نهك ن
قليا ل
ل ل
ل ال نك كلتا ك
من ل ل
ن أه ن ك
لك ن ك ن
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.
Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)”
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ةم ه
ح قن ل
ل ل
ل – فلي لن نزك ه
مةك – لقا ل
ل ل ت للزا ه
ل
مكتى ي ه ل
طائ ك ل
ن إ كللى ي لونم ك ال ن ك
ن ع لللى ال ن ل
قات كهلو ل
قليا ل
نأ ل
ري ل
ف م ك ن
ظاه ك ك
ل
قو ه
ص ن
م ت للعا ل
قو ه
ن
فلي ل ه.ل ل للنا
فلي ل ه-صلى الله عليه وسلم- م
ك
لأ ك
إ ك ل.ل ل ل
عي ل
ميهرهه ن
منري ل ل
ن ل
ل ل
سى اب ن ه
ه
ه
ل
ل
ن
ه
ة
م ل
م ل
ب لعن ل
ة اللهك هلذ كهك ال ل
ت لكرك ل.ملراهء
ضأ ل
ضك ن
م ع للى ب لعن م
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan
meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan,
“Kemudian Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan
pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah
menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.”
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal ini, bahkan sampai
derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak). Insya Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan ciriciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun kembali ke muka bumi.
Berita Turunnya Isa di Akhir Zaman Menjadi Konsensus Para Ulama
Di samping beberapa ayat Al Qur’an dan hadits membenarkan bahwa Isa bin Maryam akan turun di
akhir zaman, turunnya beliau ke muka bumi juga didasari pada ijma’ (konsensus atau kesepakatan)
ulama. Yang menyelisihi pendapat ini hanyalah orang yang “nyeleneh” perkataannya dan tidak perlu
dianggap.
As Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa betul-betul akan turun kembali dan
tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat ini. Yang mengingkari hal ini hanyalah para filosof dan
kelompok yang menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap perkataannya.
Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini bahwa Isa akan berhukum dengan syariat
Muhammad dan bukan membawa ajaran baru yang berdiri sendiri ketika ia turun dari langit.”
Setelah pemaparan berbagai dalil tadi, maka hal ini menunjukkan bahwa turunnya Nabi Isa ke muka
bumi setelah sebelumnya diangkat ke langit adalah suatu keniscayaan. Sehingga orang-orang yang
menafikan dan tidak meyakini hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Demikian pembahasan kami dalam serial pertama. Insya Allah dalam kesempatan berikutnya, kami
akan mengangkat mengenai ciri-ciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun di muka bumi.
Semoga Allah memudahkan hal ini. Semoga Allah memberikan pemahaman dan keyakinan yang
mantap untuk menyongsong hari kiamat yang semakin dekat menghampiri kita.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Ciri-Ciri Nabi Isa ‘alaihis salam
Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits
berikut ini.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل
ل
ل
ل
سى
ما ك
ت ك
سى ولإ كب نلرا ك
مهر ل
سى فلأ ن
مو ل
عي ل
مو ل
عي ل
ما ه
ولأ ل، صد نرك
ح ل
فلأ ل، م
هي ل
سى ول ه
لرأي ن ه
ض ال ل
ري ه
جعند م ع ل ك
لفآدم جسيم سب م ل
ل الدز ن
ط
ه ك
ن رك ل
ل ه ل ك م ل ن
ط ك لأن ل ه
جا ك
م ن
“(Saat aku diisra’kan), aku melihat ‘Isa dan Musa serta Ibrahim ‘alahimis salam. Adapun ‘Isa, dia
adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya bidang sedangkan Musa adalah orang
yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari Sudan (Afrika)“. (HR. Bukhari no. 3438)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل فلإ ل ل
ج م
منرهبوع م
ى – ي لعنكنى ك
موه ه لفاع نركهفوه ه لر ه
عي ل
ل ل
ذا لرأي نت ه ه
سى – ولإ كن ل ه
س ب لي نكنى ولب لي نن ل ه
ل لي ن ل
ه نلنازك م ك
ه ن لب ك ى
ل
ن
قات ك ه
ه ب لل ل م
س
ل فلي ه ل
ه يل ن
م يه ك
قط ههر ولإ ك ن
ن ك لأ ل
إ كللى ال ن ه
ن لرأ ل
صب ن ه
ن لل ن
س ه
م ل
ن ه
ح ن
ل اللنا ل
م ل
ض ب لي ن ل
صلرت لي ن ك
ملرةك لوالب لليا ك
ة ولي ههنل ك ه
مل ل ل
قت ه ه
ل
ب ولي ل ن
جنزي ل ل
ل ال ن ك
مان كهك ال ن ك
زيلر ولي ل ل
صكلي ل
ع لللى ال ك ن
ه كفى لز ل
ك الل ل ه
ض ع ه ال ن ك
سل لم ك فلي لد هقد ال ل
خن ن ك
ل
ل
م ولي ههنل ك ه
جا ل
م ي هت لوللفى
سن ل ن
مك ه ه
م ك
ح الد ل ل
سي ل
سل ل ل
ن ل
ك هل للها إ كل ل ال ك ن
ة ثه ل
ل فلي ل ن
ك ال ن ل
ض أنرب لكعي ل
ث كفى النر ك
ن
مو ل
م ن
سل ك ه
صنلى ع لل لي نهك ال ن ه
فلي ه ل
“Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian
melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu
pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit
kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia
hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan
menghapus jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam,
Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun.
Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad
2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ل
ل
ض ع لل ل
ل ل
ى ال لن نب كلياهء فلإ ك ل
ت
ه ك
ب ك
ن رك ل
ن النر ل
ضنر م
سى ل
مو ل
شهنولءة ل وللرأي ن ه
ل ك لأن ل ه
ذا ه
» ع هرك ل
جا ك
م ن
جا ك
م ل
ل
ل
ل
ل
ت ب كهك ل
م – فلإ ك ل
ك
سهعود م
ذا أقنلر ه
سل ل ه
م ن
م – ع للي نهك ال ل
عي ل
ن ل
ن لرأي ن ه
ب ل
منري ل ل
ن ل
شب لنها ع هنرولة ه ب ن ه
م ن
سى اب ن ل
ل
ل
ل
ت ب كهك ل
ت الل لهك ع لل لي نهك فلإ ك ل
ه
صا ك
ت إ كب نلرا ك
ذا أقنلر ه
م – ي لعنكنى ن لفن ل
س ه
حب هك ه ن
ن لرأي ن ه
ب ل
وا ه
هي ل
وللرأي ن ه
شب لنها ل
م ل
م ن
صل ل ل
ل
ل
ل
ري ل
ت ب كهك ل
م – فلإ ك ل
حي ل ه
ولكفى ركلواي لةك.« ة
شب لنها د ك ن
ذا أقنلر ه
سل ل ه
ل – ع لل لي نهك ال ل
ن لرأي ن ه
ب ل
ت ك
– وللرأي ن ه
م ن
جب ن ك
.« ة
خكلي ل
ن ل
ف ل
حي ل ه
ح » دك ن
ن هر ن
ة بن ه
م م
اب ن ك
“Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata Musa adalah salah satu jenis laki-laki seperti laki-laki
bani Syanu’ah. Aku melihat Isa bin Maryam ‘alaihis salam, ternyata beliau mirip dengan orang yang
telah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu ‘Urwah bin Mas’ud. Aku pun melihat Ibrahim
‘alaihis salam, ternyata dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu
sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri). Dan aku melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip
dengan orang yang pernah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dihyah.” Dalam riwayat
Ibnu Rumh disebut, “Dihyah bin Khalifah.” (HR. Muslim no. 167)
Kapan Nabi Isa Turun ke Muka Bumi?
Nabi Isa turun di saat kaum muslimin akan memerangi Dajjal di saat shalat Shubuh.
Dari Abu Umamah Al Bahili, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ح إ كذ ن ن للز ل
ج م
سى
م قلد ن ت ل ل
م ك
صب ن ل
صال ك م
م لر ه
قد ل ل
عي ل
ل ع لل لي نهك ن
صنلى ب كهك ه
مه ه ن
ما ه
ما إ ك ل
ح فلب لي نن ل ل
مه ه ن
ما ه
ولإ ك ل
م ال د
م يه ل
ل ل
ن
ن
ه
ل
صلى
قلرى ل كي لت ل ل
قهن ل
شى ال ل
م ك
م ك
ح فللر ل
صب ن ل
قد ل ل
ما ه
عي ل
ص يل ن
جعل ذ لل كك ال ك ل
منري ل ل
ن ل
سى ي ه ل
م ي لن نك ه
م ال د
اب ن ه
ه
ن
ل
ل
ل
ل
ص ن
قو ه
صلى
ه تل ل
م يل ه
ن كت ك ل
ضع ه ك
س فلي ل ل
قد ل ن
عي ل
م ن
ل فلإ كن للها لك أكقي ل
لل ه
في نهك ث ه ل
فلي ه ل.ت
م فل ل
سى ي لد له ه ب لي ن ل
كباللنا ك
ن
ل
ف لقا ل
م فلإ ك ل
.ب
ل ك
صلر ل
حوا اللبا ل
م افنت ل ه
سل ل ه
سى ع للي نهك ال ل
عي ل
مه ه ن
ما ه
م إك ل
ب كهك ن
ذا ان ن ل
“Imam mereka adalah seorang laki-laki yang shalih. Ketika pemimpin mereka hendak maju ke
depan untuk mengimami dalam shalat subuh, tiba-tiba turunlah Isa bin Maryam, maka mundurlah
imam mereka ke belakang supaya Isa maju untuk mengimami shalat. Isa lalu meletakkan
tangannya di antara dua bahunya (pemimpin mereka) sambil berkata, ‘Majulah engkau dan
pimpinlah shalat, karena sesungguhnya ia ditegakkan untuk kalian.’ Akhirnya pemimpin mereka pun
mengimami mereka shalat, dan ketika shalat telah usai, Isa berkata, ‘Bukalah pintu.’ (HR. Ibnu
Majah no. 4067. Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shogir no. 13833 mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ه
صل لة ه فلي لن نزك ه
م
ص ه
ل ك
فو ل
م ك
ن ل كل ن ك
وو ل
دو ل
م ي هعك د
عي ل
ل يه ل
منري ل ل
ن ل
ف إ كذ ن أكقي ل
ما هه ن
فلب لي نن ل ل
ت ال ل
ن ال د
سى اب ن ه
س د
قلتا ك
ل
م
مه ه ن
فلأ ل
“Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba
datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam, lalu ia mengimami mereka.” (HR. Muslim
no. 2897). Namun bukan yang dimaksudkan dalam hadits ini bahwasanya Isa menjadi imam shalat.
Disebutkan
dalam
hadits
lainnya,
dari
Jabir
bin
‘Abdillah,
Nabi shallallahu
‘alaihi
wa
sallam bersabda,
ةم ه
ح قن ل
ل ل
ل – فلي لن نزك ه
مةك – لقا ل
ل ل ت للزا ه
ل
مكتى ي ه ل
طائ ك ل
ن إ كللى ي لونم ك ال ن ك
ن ع لللى ال ن ل
قات كهلو ل
قليا ل
نأ ل
ري ل
ف م ك ن
ظاه ك ك
ل
قو ه
ص ن
م ت للعا ل
قو ه
ن
فلي ل ه.ل ل للنا
فلي ل ه-صلى الله عليه وسلم- م
ك
لأ ك
إ ك ل.ل ل ل
عي ل
ميهرهه ن
منري ل ل
ن ل
ل ل
سى اب ن ه
ه
ه
ل
ل
ن
ه
ة
م ل
م ل
ب لعن ل
ة اللهك هلذ كهك ال ل
ت لكرك ل.ملراهء
ضأ ل
ضك ن
م ع للى ب لعن م
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan
meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan,
“Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan
pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah
menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.” (HR.
Muslim no. 156)
Apakah Nabi Isa akan Membawa Syariat Baru?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل
قل نت لب ل
» ك لي ل ل
ذا ن للز ل
م إك ل
ى
ن ال لونلزا ك
م ك
ب إك ل
فل ه ه ك ن.« م
ن
من نك ه ن
مك ه ن
م فلأ ل
منري ل ل
ن ل
ل كفيك ه ه
ف أن نت ه ن
ن أكبى ذ كئ ن م
م اب ن ه
ع ل
ك
ل
ل
لقا ل.« م
ب
م ك
ل
من نك ه ن
مك ه ن
ما ه
ن أكبى ههلري نلرة ل » ولإ ك ل
ن أكبى ذ كئ ن م
ل اب ن ه
ن لنافكمع ع ل ن
ن الدزهنركىن ع ل ن
حد لث للنا ع ل ك
ل
ل
ل
ن
سن لةك ن لب كي نك نه
ه
ه
ه
ه
ل
ل
ل
ه
ل
م
و
لى
عا
ت
و
ك
ر
با
ت
م
ك
ب
ر
ب
تا
ك
ب
م
ك
م
أ
ف
ل
قا
.
نى
ر
ب
خ
ت
ت
ل
ق
م
ك
ن
م
م
ك
م
أ
ما
رى
د
ن
ه ه كه ك
للل
ل ه
ل ل ن ك ن ن
ل ن ك كل ك ل ن ن لل ل
تل ن ك
.-صلى الله عليه وسلم“Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi pemimpin
kalian?” Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi’b bahwa al-Auza’i telah menceritakan kepada kami,
dari az-Zuhri dari Nafi’ dari Abu Hurairah, “Pemimpin kalian dalah dari kalian.” Ibnu Abu Dzi’b
berkata, “Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan dasar) memimpin kalian?” Aku balik
bertanya, “Apakah kamu akan mengabarkannya kepadaku?” Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Dia akan
memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Nabi Kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam’. (HR.
Muslim no. 155)
Hadits ini menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun, beliau akan mengikuti ajaran
Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi sama sekali Isa tidak membawa syari’at baru. Beliau akan
berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil. Karena Al Qur’an sudah menghapuskan syariat
Nabi sebelumnya.
Sanggahan bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui Turunnya Nabi Isa
Orang-orang yang sesat dan mengagungkan logika (yang dangkal) kadang menggunakan argumenargumen yang rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir
zaman. Di antara alasan mereka menolak keyakinan ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyatakan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam ini
(yang asalnya dari dalil Qur’an dan hadits), mereka pun menyanggah dalil-dalil yang menyatakan
bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.
Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.
Al Qodhi mengatakan, “Sebagian Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang sepaham dengan mereka
mengingkari turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak
dengan firman Allah Ta’ala bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi.
Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi
sesudahku”. Mereka beralasan lagi dengan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin bahwa tidak ada
nabi lagi sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syari’at Muhammad itulah yang berlaku
selamanya hingga akhir zaman, sehingga tidak mungkin dihapus. Sunguh ini adalah alasan yang
sungguh rapuh. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa ‘alaihis salam bukanlah beliau
turun lagi sebagai Nabi yang membawa syari’at baru dan menghapus syari’at Islam. Tidak ada satu
pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan hadits-hadits yang
membicarakan turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas mengatakan, “Sebagaimana telah
disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya bahwa Isa akan turun sebagai hakim yang adil dan
akan berhukum dengan syari’at kita (syari’at Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat
Islam yang sudah ditinggalkan.”
Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam
Dari An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam
menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di
sekelompok pohon kurma. …
ما ههول ك لذ لل ك ل
م فلي لن نزك ه
ضاكء ل
ى
ل ك
ك إ كذ ن ب لعل ل
م ك
ملنالرةك ال نب لي ن ل
سي ل
عن ند ل ال ن ل
منري ل ل
ن ل
ه ال ن ل
ث الل ل ه
فلب لي نن ل ل
ح اب ن ل
شنرقك ل
ل
ن
ل
ل
ل
ل
ل
ل
ل
ه قلطلر ولإ ك ل
ن إك ل
م ن
ه
ضنعا ك ل ل
ن لوا ك
جن ك ل
في نهك ع للى أ ن
ذا طأطأ لرأ ل
ذا لرفلعل ه
س ه
حةك ل
ن ل
دك ل
شقل ب لي ن ل
ملك لي ن ك
مهنهرود لت لي ن ك
ل لك ل
ن ل
ح د
ث
ت ولن ل ل
ح نل ل
حي ن ه
كالل دؤ نل هؤك فلل ل ي ل ك
ف ك
حد للر ك
ه ي لن نت لكهى ل
جد ه كري ل
ما م
ه ه
تل ل
ف ه
س ه
ما ل
سهك إ كل ل ل
كافكرم ي ل ك
ج ل
من ن ه
ن
ب ل هد ك فلي ل ن
م ي لأكتى ك
م قلد ن
ه ل
م قلون م
عي ل
منري ل ل
ن ل
ه ثه ل
قت هل ه ه
حلتى ي هد نركك ل ه
ه فلي لط نل هب ه ه
ي لن نت لكهى ط لنرفه ه
ه ب كلبا ك
سى اب ن ل
جن لةك
ه ك
م كفى ال ن ل
م ب كد للر ل
م ولي ه ل
ن وه ه
س ه
م ل
جات كهك ن
حد نث ههه ن
جوه كهك ن
ه فلي ل ن
من ن ه
م الل ل ه
مه ه ه
ص ل
عل ل
ح عل ن
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih
dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua
tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia
mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya
melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga
menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum
yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatantingkatan
mereka
di
surga.
…
(HR.
Muslim
no.
2937)
Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Beliau
berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di
menara putih yang terletak di sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih
kuat. Adapun riwayat yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah timur
Damaskus, maka itu hanya ungkapan perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di
Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah menara yang
ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih tepat. Karena ketika Nabi Isa
turun,
maka
akan
ditegakkan
shalat.”
Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل
س
مك ه ه
ه ك
فلي لب نعل ه
ه ع هنرولة ه ب ن
سى اب ن
م ن
عي ل
م يل ن
ه ثه ل
ه فلي ههنل كك ه ه
سهعود م فلي لط نل هب ه ه
ن ل
م ك لأن ل ه
منري ل ل
ن ل
ث الل ل ه
ث اللنا ه
ه
ل
ن
س ه
ل ال ل
قى
شأم ك فلل ل ي لب ن ل
حا لباركد لة ن ك
م ي هنر ك
سب نعل ك
ه كري ن
ن عل ل
ل
ل الل ل ه
داولة م ث ه ل
ن ل لي ن ل
ن قكب ل ك
م ن
س ب لي ن ل
سكني ل
ن اث نن لي ن ك
ل
ل
ل
ن
ل
ل
ل
ل
ه
ن
ل
ه
مث ل
ن ل
قال ذلرةم ك
حد م كفى قلب كهك ك
ن إ كل قب ل ل
ضأ ل
ع للى ول ن
ضت ن ه
خي نرم أون كإي ل
ما م
م ن
جهك النر ك
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan
membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di
antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa
seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali
mencabut
nyawanya”
(HR.
Muslim
no.
2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan
membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di
muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.”
(HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خرج الدجا ه ل
ج ل
جا ه
س
ى كل ل
ح
ن يل ن
ل ب لعن ك
م ع للز ول ل
دى فلإ ك ل
خهركج الد ل ل
موه ه ولإ ك ن
ل ولألنا ل
ل ل
إك ن
ن لرب لك ه ن
في نت هك ه ه
ل ل لي ن ل
ى
ن يل ن ه ك
ن
ل
ل
ة فلي لن نزك ل
ة
ه يل ن
سب نعل ه
ل لنا ك
دين ل ل
حلتى ي لأت ك
م ك
ن ل
صب للها ل
خهر ه
مئ كذ م ل
حي لت للها ولل للها ي لون ل
ى ال ن ل
ب كأع نوللر إ كن ل ه
ج كفى ي لههود كي لةك أ ن
ل
ل
ل
مل ل ل
ب ع لللى ك ه ن
حلتى ال ل
ن
كا
ل نل ن
ن فلي ل ن
س ك
دين لةم ب ك ك
م ك
ج إ كل لي نهك ك
ب ك
شلراهر أهنل كلها ل
خهر ل
أب ن
فل ل ن
شام ك ل
من نلها ل
ق م
وا م
طي ل
ك
ل
ن
بباب ل هد – ولقا ل ل
ب ل هد ك – فلي لن نزك ل
م
ل ك
حلتى ي لأت ك
س ك
ن لبا ل
ملرة ن ل
ل أهبو ل
كل ك ك
سل ل ه
سى ع لل لي نهك ال ل
عي ل
ى فكل ل ن
داوهد ل ل
طي ل
ل
ل
ل
ل
كما ن
ن
ل
ح ل
ه
ن
ل
فلي ل ن
سن ل ن
ث ك
مك ل
ماما ع لد نل ول ل
سل ه
ن ل
سى ع للي نهك ال ل
عي ل
ة إك ل
م يل ن
ه ثه ل
قت هل ل ه
ض أنرب لكعي ل
م كفى النر ك
سطا ن
م ن
ق ك
ه
“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun
Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata
satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya
yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang
menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga
ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang
(tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis
salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil .”
(HR. Ahmad,
6/75.
Syaikh
Syu’aib Al Arnauth
mengatakan
bahwa
sanadnya
hasan)
Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan
bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua
dikatakan
40
tahun.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka
bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa
beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan
bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau
turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau
menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan
bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum beliau diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”
Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada
disanggah oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam
Ahmad dan lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi
selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan
riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana
pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan
kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu
saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama
40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya dari riwayat
yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya. Hadits yang menyatakan bahwa
Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit (yang menyatakan secara tegas), tentu saja ini
yang
mesti
didahulukan.”
Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa setelah Isa turun ia
akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana
diisyaratkan tadi oleh As Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat
seperti
Misi
tujuh
Isa
bin
Maryam
Lainnya,
tahun.
Memusnahkan
Ya’juj
dan
Ma’juj
Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam ketika turun di
muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan
memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus.
Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ويبعث الل له يأ نجوج و ن
ل
ن كه ن
للن ل ه
حي نلرةك
ب ي لن ن ك
م ك
م ع لللى ب ه ل
سهلو ل
ل ل
جو ل
مأ ه
مدر ألوائ كل ههه ن
ن فلي ل ه
ج ولهه ن
ه ل ه ل ل ل
حد ل م
م ن
ل
ه
ل
ل
ل
ة في ل ن
ى
نل ل
م في ل ه
مدر آ ك
ط لب لركي ل ل
ولي ه ن.مامء
قد ن كا ل
قولو ل
شلرهبو ل
ملرة ن ل
ن ب كهلذ كهك ل
خهرهه ن
ما كفيلها ولي ل ه
ن ل
ح ل
صهر ن لب ك د
ن
ل
ل
ل
حلتى ي ل ه
م
م ل
ه ك
ن ك
خي ننرا ك
مائ لةك كديلنارم ل ل
س الث لونرك ل ل
كو ل
ه ل
ص ل
م ال ني لون ل
عي ل
حد كك ه ه
حد كه ك ن
حاب ه ه
الل ل ه
ن لرأ ه
سى ولأ ن
م ن
ل
س ه
ن
م الن لغل ل
ى الل لهك ك
ه فلي هنر ك
حو ل
صب ك ه
ص ل
فلي لنرغ ل ه
عي ل
ف كفى ركلقاب كهك ن
ه ع لل
dan secara berturut-turut memberikan berbagai pemberian dan anugerah kepada kita.
Semoga Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad, keluarganya
yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang merupakan manusia-manusia yang
bertakwa seiring silih bergantinya malam dan siang.
Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Setelah sebelumnya kita membahas
mengenai tanda-tanda hari kiamat, yaitu kedatangan Imam Mahdi, insya Allah dalam postingan kali
ini kita akan melanjutkan dengan tanda kiamat berikutnya yaitu turunnya Nabi Isa‘alaihis
salam. Semoga bermanfaat dan semakin menguatkan keimanan kita tentang adanya hari kiamat.
Apakah Nabi Isa Telah Tiada?
Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman Allah Ta’ala berikut.
سو ل
ن
ح ك
م ك
سي ل
م لر ه
عي ل
ما قلت لهلوه ه ول ل
ل الل لهك ول ل
منري ل ل
ن ل
م إ كلنا قلت لل نلنا ال ن ل
ولقلونل كهك ن
ما ل
صل لهبوه ه ولل لك ك ن
سى اب ن ل
ل
ل
ن
ل
ل
ل
ل
ش ك
في ل
ه
ما
خت لل ه
نا ن
ن ك
م ب كهك ك
ك ك
فوا كفيهك ل ك
ن ال ك
م ولإ ك ل
ن ول ل
ما لهه ن
ه ل
من ن ه
ه ل لهه ن
شب ن ل
علم م إ كل ات نلباع ل الظ ن
م ن
ذي ل
ه إ كل لي نهك ول ل
( ب ل ن157) قيننا
158) ما
ح ك
)قلت لهلوه ه ي ل ك
زينزا ل
كا ل
كي ن
ن الل ل ه
ه الل ل ه
ل لرفلعل ه
ه عل ك
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang
yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. ” (QS. An Nisa’: 157-159)
Allah Ta’ala juga berfirman,
ك وللرافكعه ل
مت لولنفي ل
إ كذ ن لقا ل
ي
ه ليا ك
عي ل
سى إ كنني ه
ل الل ل ه
ك إ كل ل ل
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada
akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Ali Imran: 55)
Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa tidaklah dibunuh oleh orang-orang Yahudi.
Orang Yahudi mengklaim telah membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang Nashrani.
Namun yang sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Isa
sendiri diangkat oleh Allah ke langit.
Syaikh As Sa’di ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 55, beliau mengatakan, “Allah mengangkat
hamba dan Rasul-Nya yaitu ‘Isa ‘alaihis salam kepada-Nya. Kemudian Allah menyerupakan ‘Isa
dengan yang lainnya. Kemudian orang yang diserupakan dengan Nabi ‘Isa ditangkap, dibunuh dan
disalib. Mereka pun terjerumus dalam dosa karena niat mereka adalah membunuh utusan Allah.”
Nabi ‘Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi dengan ayat-ayat dan hadits yang
menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir zaman sebagaimana nanti akan kami sebutkan.
Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat ke langit dan akan turun di akhir
zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro (kiamat besar).
Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?
Yang sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid beliau yang masih berusia muda dan
setia padanya. Bukti dari hal ini adalah sebuah cerita yang dibawakan oleh Ibnu ‘Abbasradhiyallahu
‘anhuma. Beliau mengatakan,
“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -’alaihis salam- ke langit, beliau pun keluar menuju para
sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar
menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di
antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa
berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena
kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi
yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi
pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian
Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai
Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi
diserupakan dengan Nabi Isa. Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju
langit. Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang
diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan mensalibnya. Sebagian mereka pun
mengkufuri Isa sebanyak 12 kali setelah sebelumnya mereka beriman padanya. Mereka pun
terpecah menjadi tiga golongan. Kelompok pertama mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah
kita sesuai kehendak-Nya kemudian Dia naik ke langit.” Mereka inilah Ya’qubiyah. Kelompok kedua
mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke
langit.” Mereka inilah Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba
Allah dan Rasul-Nya sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.
Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketika yang muslim.
Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam.”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih sampai Ibnu ‘Abbas. An Nasa-i
meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari Abu Mu’awiyah serta semisalnya.
Dari riwayat ini ada beberapa faedah yang dapat kita petik:
1.
Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa (al Hawariyyun) yang beriman dan
sebagian lainnya kufur pada beliau.
2.
Nabi Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat ke langit. Yang mati dan disalib
adalah orang yang diserupakan dengan beliau.
3.
Yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa, yaitu murid
beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa yang pengkhianat. Namun yang tersebar di
tengah-tengah kaum muslimin bahwa yang diserupakan dengan Isa adalah muridnya yang
pengkhianat. Kami tidak mengetahui manakah dalil yang menunjukkan hal ini. Riwayat di atas
jelas-jelas berkata lain.
4.
Murid-murid Isa terpecah menjadi tiga golongan. Satu golongan beriman yaitu meyakini
bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah. Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian
meyakini bahwa Isa adalah Allah. Dan sebagian lainnya meyakini bahwa Isa adalah anak
Allah. Yang menang ketika itu adalah dua golongan yang kafir sedangkan golongan yang
beriman musnah sampai diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al Qur’an Berbicara Tentang Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Ayat pertama: Allah Ta’ala berfirman,
ساع لةك
م كلل ل
ه ل لعكل ن م
ولإ كن ل ه
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az
Zukhruf: 61)
Para ulama berselisih pendapat mengenai makna dhomir (kata ganti) haa‘ dalam kalimat (ه
)ولإ كن ل ه.
Sebagian ulama mengatakan bahwa kata ganti haa‘ di situ adalah ‘Isa bin Maryam. Sehingga
makna kalimat, “Sesungguhnya ‘Isa di antara tanda datangnya hari kiamat”. Karena turunnya
kembali Isa ke dunia adalah tanda akan fananya dunia dan akan datangnya kehidupan akhirat.
Demikian penjelasan dari Ibnu Jarir Ath Thobari. Kemudian setelah itu Ibnu Jarir membawakan
beberapa perkataan ulama pakar tafsir tentang tafsiran ayat di atas.
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis
salam.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu di antara tanda datangnya hari
kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.
Qotadah mengatakan tentang maksud ayat tersebut adalah turunnya Isa bin Maryam merupakan di
antara tanda hari kiamat.
As Sudi, Adh Dhohak, dan Ibnu Zaid mengatakan perkataan yang serupa.
Ayat kedua: Firman Allah Ta’ala,
وإن م ل
مةك ي ل ه
ن ب كهك قلب ن ل
م ل
دا
م ال ن ك
ب إ كلل ل لي هؤ ن ك
شكهي ن
كو ه
مونت كهك ولي لون ل
ن ع لل لي نهك ن
قليا ل
ل ل
ل ال نك كلتا ك
من ل ل
ن أه ن ك
لك ن ك ن
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.
Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)
Mengenai ayat di atas terdapat dua tafsiran di kalangan pakar tafsir.
Tafsiran pertama: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud
sebelum kematiannya adalah sebelum kematian Isa. Maksudnya adalah sebagaimana penjelasan
Ibnu Jarir Ath Thobari, “Mereka seluruhnya akan membenarkan Nabi Isa ketika ia turun ke dunia
untuk membunuh Dajjal. Sehingga ketika itu agama hanya ada satu yaitu agama Islam yang lurus,
agama Ibrahim.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebelum kematian Isa bin Maryam.
Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa bin Maryam turun, yaitu tidak ada
satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali mereka akan beriman pada Nabi Isa.
Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan -demi Allah- Isa
saat ini masih hidup, berada di sisi Allah. Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua pasti akan
mengimani beliau.
Qotadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau turun ke muka
bumi, semua agama akan beriman pada beliau.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan membunuh Dajjal.
Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman padanya.
Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka orang Yahudi akan beriman padanya.”
Tafsiran kedua: “… kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud
adalah sebelum kematian ahli kitab tersebut.
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, “Setiap orang yang didatangi maut (kematian), jiwanya tidak
akan lepas sampai jelas padanya kebenaran dari kebatilan yang ada dalam agamanya.”
Ibnu ‘Abbas mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati
kecuali mereka akan beriman kepada Isa.
Ibnu ‘Abbas juga mengatakan bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali ia akan bersaksi
bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah, walaupun ia dalam keadaan diancam dengan pedang.
Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap ahli kitab akan beriman kepada Isa
sebelum kematian ahli kitab tersebut.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan bahwa menurut tafsiran ini, setiap ahli kitab
yang akan didatangi maut (kematian), ia telah jelas kebenaran sebenarnya. Ia pun akan beriman
pada Isa ‘alaihis salam, akan tetapi iman ketika itu tidaklah manfaat karena itu hanyalah iman
karena terpaksa. Maka maksud ayat ini adalah sebagai ancaman bagi ahli kitab bahwa mereka akan
menyesal sebelum kematian mereka. Bagaimanakah lagi nasib mereka pada saat dibangkitkan
pada hari kiamat nanti?!
Di
antara
dua
tafsiran
di
atas
yang
lebih
tepat
adalah
tafsiran
pertama.
Ibnu
Katsir rahimahullahmengatakan,
“Tidak ragu lagi bahwa pendapat (tafsiran pertama) itulah yang lebih tepat. Karena tafsiran ini
adalah maksud dari konteks ayat sebelumnya yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi
bahwa mereka telah membunuh Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun
membenarkan hal ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak
demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa dan mereka tidak
mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan diangkat ke langit, beliau masih hidup dan
akan turun sebelum hari kiamat sebagaimana diceritakan dalam banyak hadits (hadits mutawatir).”
Ayat ketiga: Firman Allah Ta’ala,
م فل ه
حلتى إ ك ل
فلإ ك ل
ن كل ل
ذا أ لث ن ل
م ال ل ك
ذا ل ل ك
مننا ب لعند ه
ش د
ب ل
ضنر ل
فهروا فل ل
ما ل
دوا ال نوللثاقل فلإ ك ل
موهه ن
خن نت ه ه
قيت ه ه
ب النرلقا ك
ذي ل
ل
ها ذ لل ك ل
ك ولل لون ي ل ل
ب أونلزالر ل
صلر ك
حنر ه
ض ع ل ال ن ل
حلتى ت ل ل
دانء ل
ما فك ل
من نهه ن
شاهء الل ل ه
ولإ ك ل
ه للن نت ل ل
ن ل كي لب نل هول
م ولل لك ك ن
ل
ل
ل
ل
ه
ل
ه
ض ل
م
ن يه ك
ض لوال ك
ب لعن ل
ن قهت كلوا كفي ل
مالهه ن
ل أع ن ل
ضك ن
ل اللهك فلل ن
سكبي ك
ذي ل
م ب كب لعن م
“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher
mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah
itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir.
Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah
hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid
pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. ” (QS. Muhammad: 4)
Al Baghowi menjelaskan salah satu tafsiran ayat di atas, “Mereka mengalahkan orang-orang
musyrik dengan membunuh dan memenjara mereka sampai seluruh agama yang ada memeluk
Islam. Seluruh agama akhirnya milik Allah. Dan setelah itu tidak ada lagi jihad dan tidak ada lagi
peperangan. Hal ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam (di akhir zaman).”
Hadits yang Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, hadits yang membicarakan mengenai turunnya Nabi Isa di
akhir zaman adalah hadits yang mutawatir (mutawatir makna) yaitu terdiri dari banyak hadits dan
membicarakan satu maksud yaitu bahwa Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat.
Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut (yang
membicarakan turunnya Isa di akhir zaman, pen) adalah hadits yang mutawatir dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abil
‘Ash, Abu Umamah, An Nawas bin Sam’an, Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu
Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”
Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau
bersabda,
ل ليوشك ل ل، فسى بيده
ن ي لن نزك ل
« سلر
فلي لك ن ك، ما ع لد نل ن
كل ك ك
ذى ن ل ن ك
لوال ل ك
م ل
نأ ن
حك ل ن
منري ل ل
ن ل
ل كفيك ه ه
م اب ن ه
ه ك ل
قبل ل ل
حلتى ت ل ه
ما ه
قت ه ل
ن
ولي ل ن، ب
جنزي ل ل
ل ال ن ك
ولي ل ك، ة
كو ل
ل، حد م
هأ ل
ل ل
ولي ل ل، زيلر
صكلي ل
حلتى ل ل ي ل ن ل ه
ض ال ن ل
ض ع ل ال ن ك
في ل
ال ل
خن ن ك
ل
قو ه
م
م يل ه
حد لة ه ل
وا ك
ن ك
خي ننرا ك
ل أهبو ههلري نلرة ل لواقنلرهءوا إ ك ن
س ن
ال ل
شئ نت ه ن
ث ه ل. « ما كفيلها
ن الد دن نليا ول ل
م ل
جد لة ه ال ن ل
ل
مةك ي ل ه
ن ب كهك قلب ن ل
م ل
دا
م ال ن ك
ب إ كل ل ل لي هؤ ن ك
ن ك
شكهي ن
كو ه
) ) ولإ ك ن
مونت كهك ولي لون ل
ن ع لل لي نهك ن
قليا ل
ل ل
ل ال نك كلتا ك
من ل ل
ن أه ن ك
م ن
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-tengah
kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus
jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang
menerima harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai daripada dunia
dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian suka:
وإن م ل
مةك ي ل ه
ن ب كهك قلب ن ل
م ل
دا
م ال ن ك
ب إ كلل ل لي هؤ ن ك
شكهي ن
كو ه
مونت كهك ولي لون ل
ن ع لل لي نهك ن
قليا ل
ل ل
ل ال نك كلتا ك
من ل ل
ن أه ن ك
لك ن ك ن
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.
Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)”
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ةم ه
ح قن ل
ل ل
ل – فلي لن نزك ه
مةك – لقا ل
ل ل ت للزا ه
ل
مكتى ي ه ل
طائ ك ل
ن إ كللى ي لونم ك ال ن ك
ن ع لللى ال ن ل
قات كهلو ل
قليا ل
نأ ل
ري ل
ف م ك ن
ظاه ك ك
ل
قو ه
ص ن
م ت للعا ل
قو ه
ن
فلي ل ه.ل ل للنا
فلي ل ه-صلى الله عليه وسلم- م
ك
لأ ك
إ ك ل.ل ل ل
عي ل
ميهرهه ن
منري ل ل
ن ل
ل ل
سى اب ن ه
ه
ه
ل
ل
ن
ه
ة
م ل
م ل
ب لعن ل
ة اللهك هلذ كهك ال ل
ت لكرك ل.ملراهء
ضأ ل
ضك ن
م ع للى ب لعن م
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan
meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan,
“Kemudian Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan
pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah
menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.”
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal ini, bahkan sampai
derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak). Insya Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan ciriciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun kembali ke muka bumi.
Berita Turunnya Isa di Akhir Zaman Menjadi Konsensus Para Ulama
Di samping beberapa ayat Al Qur’an dan hadits membenarkan bahwa Isa bin Maryam akan turun di
akhir zaman, turunnya beliau ke muka bumi juga didasari pada ijma’ (konsensus atau kesepakatan)
ulama. Yang menyelisihi pendapat ini hanyalah orang yang “nyeleneh” perkataannya dan tidak perlu
dianggap.
As Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa betul-betul akan turun kembali dan
tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat ini. Yang mengingkari hal ini hanyalah para filosof dan
kelompok yang menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap perkataannya.
Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini bahwa Isa akan berhukum dengan syariat
Muhammad dan bukan membawa ajaran baru yang berdiri sendiri ketika ia turun dari langit.”
Setelah pemaparan berbagai dalil tadi, maka hal ini menunjukkan bahwa turunnya Nabi Isa ke muka
bumi setelah sebelumnya diangkat ke langit adalah suatu keniscayaan. Sehingga orang-orang yang
menafikan dan tidak meyakini hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Demikian pembahasan kami dalam serial pertama. Insya Allah dalam kesempatan berikutnya, kami
akan mengangkat mengenai ciri-ciri Isa bin Maryam dan misinya ketika turun di muka bumi.
Semoga Allah memudahkan hal ini. Semoga Allah memberikan pemahaman dan keyakinan yang
mantap untuk menyongsong hari kiamat yang semakin dekat menghampiri kita.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Ciri-Ciri Nabi Isa ‘alaihis salam
Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits
berikut ini.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل
ل
ل
ل
سى
ما ك
ت ك
سى ولإ كب نلرا ك
مهر ل
سى فلأ ن
مو ل
عي ل
مو ل
عي ل
ما ه
ولأ ل، صد نرك
ح ل
فلأ ل، م
هي ل
سى ول ه
لرأي ن ه
ض ال ل
ري ه
جعند م ع ل ك
لفآدم جسيم سب م ل
ل الدز ن
ط
ه ك
ن رك ل
ل ه ل ك م ل ن
ط ك لأن ل ه
جا ك
م ن
“(Saat aku diisra’kan), aku melihat ‘Isa dan Musa serta Ibrahim ‘alahimis salam. Adapun ‘Isa, dia
adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya bidang sedangkan Musa adalah orang
yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari Sudan (Afrika)“. (HR. Bukhari no. 3438)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل فلإ ل ل
ج م
منرهبوع م
ى – ي لعنكنى ك
موه ه لفاع نركهفوه ه لر ه
عي ل
ل ل
ذا لرأي نت ه ه
سى – ولإ كن ل ه
س ب لي نكنى ولب لي نن ل ه
ل لي ن ل
ه نلنازك م ك
ه ن لب ك ى
ل
ن
قات ك ه
ه ب لل ل م
س
ل فلي ه ل
ه يل ن
م يه ك
قط ههر ولإ ك ن
ن ك لأ ل
إ كللى ال ن ه
ن لرأ ل
صب ن ه
ن لل ن
س ه
م ل
ن ه
ح ن
ل اللنا ل
م ل
ض ب لي ن ل
صلرت لي ن ك
ملرةك لوالب لليا ك
ة ولي ههنل ك ه
مل ل ل
قت ه ه
ل
ب ولي ل ن
جنزي ل ل
ل ال ن ك
مان كهك ال ن ك
زيلر ولي ل ل
صكلي ل
ع لللى ال ك ن
ه كفى لز ل
ك الل ل ه
ض ع ه ال ن ك
سل لم ك فلي لد هقد ال ل
خن ن ك
ل
ل
م ولي ههنل ك ه
جا ل
م ي هت لوللفى
سن ل ن
مك ه ه
م ك
ح الد ل ل
سي ل
سل ل ل
ن ل
ك هل للها إ كل ل ال ك ن
ة ثه ل
ل فلي ل ن
ك ال ن ل
ض أنرب لكعي ل
ث كفى النر ك
ن
مو ل
م ن
سل ك ه
صنلى ع لل لي نهك ال ن ه
فلي ه ل
“Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian
melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu
pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit
kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia
hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan
menghapus jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam,
Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun.
Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad
2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ل
ل
ض ع لل ل
ل ل
ى ال لن نب كلياهء فلإ ك ل
ت
ه ك
ب ك
ن رك ل
ن النر ل
ضنر م
سى ل
مو ل
شهنولءة ل وللرأي ن ه
ل ك لأن ل ه
ذا ه
» ع هرك ل
جا ك
م ن
جا ك
م ل
ل
ل
ل
ل
ت ب كهك ل
م – فلإ ك ل
ك
سهعود م
ذا أقنلر ه
سل ل ه
م ن
م – ع للي نهك ال ل
عي ل
ن ل
ن لرأي ن ه
ب ل
منري ل ل
ن ل
شب لنها ع هنرولة ه ب ن ه
م ن
سى اب ن ل
ل
ل
ل
ت ب كهك ل
ت الل لهك ع لل لي نهك فلإ ك ل
ه
صا ك
ت إ كب نلرا ك
ذا أقنلر ه
م – ي لعنكنى ن لفن ل
س ه
حب هك ه ن
ن لرأي ن ه
ب ل
وا ه
هي ل
وللرأي ن ه
شب لنها ل
م ل
م ن
صل ل ل
ل
ل
ل
ري ل
ت ب كهك ل
م – فلإ ك ل
حي ل ه
ولكفى ركلواي لةك.« ة
شب لنها د ك ن
ذا أقنلر ه
سل ل ه
ل – ع لل لي نهك ال ل
ن لرأي ن ه
ب ل
ت ك
– وللرأي ن ه
م ن
جب ن ك
.« ة
خكلي ل
ن ل
ف ل
حي ل ه
ح » دك ن
ن هر ن
ة بن ه
م م
اب ن ك
“Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata Musa adalah salah satu jenis laki-laki seperti laki-laki
bani Syanu’ah. Aku melihat Isa bin Maryam ‘alaihis salam, ternyata beliau mirip dengan orang yang
telah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu ‘Urwah bin Mas’ud. Aku pun melihat Ibrahim
‘alaihis salam, ternyata dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu
sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri). Dan aku melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip
dengan orang yang pernah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dihyah.” Dalam riwayat
Ibnu Rumh disebut, “Dihyah bin Khalifah.” (HR. Muslim no. 167)
Kapan Nabi Isa Turun ke Muka Bumi?
Nabi Isa turun di saat kaum muslimin akan memerangi Dajjal di saat shalat Shubuh.
Dari Abu Umamah Al Bahili, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ح إ كذ ن ن للز ل
ج م
سى
م قلد ن ت ل ل
م ك
صب ن ل
صال ك م
م لر ه
قد ل ل
عي ل
ل ع لل لي نهك ن
صنلى ب كهك ه
مه ه ن
ما ه
ما إ ك ل
ح فلب لي نن ل ل
مه ه ن
ما ه
ولإ ك ل
م ال د
م يه ل
ل ل
ن
ن
ه
ل
صلى
قلرى ل كي لت ل ل
قهن ل
شى ال ل
م ك
م ك
ح فللر ل
صب ن ل
قد ل ل
ما ه
عي ل
ص يل ن
جعل ذ لل كك ال ك ل
منري ل ل
ن ل
سى ي ه ل
م ي لن نك ه
م ال د
اب ن ه
ه
ن
ل
ل
ل
ل
ص ن
قو ه
صلى
ه تل ل
م يل ه
ن كت ك ل
ضع ه ك
س فلي ل ل
قد ل ن
عي ل
م ن
ل فلإ كن للها لك أكقي ل
لل ه
في نهك ث ه ل
فلي ه ل.ت
م فل ل
سى ي لد له ه ب لي ن ل
كباللنا ك
ن
ل
ف لقا ل
م فلإ ك ل
.ب
ل ك
صلر ل
حوا اللبا ل
م افنت ل ه
سل ل ه
سى ع للي نهك ال ل
عي ل
مه ه ن
ما ه
م إك ل
ب كهك ن
ذا ان ن ل
“Imam mereka adalah seorang laki-laki yang shalih. Ketika pemimpin mereka hendak maju ke
depan untuk mengimami dalam shalat subuh, tiba-tiba turunlah Isa bin Maryam, maka mundurlah
imam mereka ke belakang supaya Isa maju untuk mengimami shalat. Isa lalu meletakkan
tangannya di antara dua bahunya (pemimpin mereka) sambil berkata, ‘Majulah engkau dan
pimpinlah shalat, karena sesungguhnya ia ditegakkan untuk kalian.’ Akhirnya pemimpin mereka pun
mengimami mereka shalat, dan ketika shalat telah usai, Isa berkata, ‘Bukalah pintu.’ (HR. Ibnu
Majah no. 4067. Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shogir no. 13833 mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ه
صل لة ه فلي لن نزك ه
م
ص ه
ل ك
فو ل
م ك
ن ل كل ن ك
وو ل
دو ل
م ي هعك د
عي ل
ل يه ل
منري ل ل
ن ل
ف إ كذ ن أكقي ل
ما هه ن
فلب لي نن ل ل
ت ال ل
ن ال د
سى اب ن ه
س د
قلتا ك
ل
م
مه ه ن
فلأ ل
“Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba
datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam, lalu ia mengimami mereka.” (HR. Muslim
no. 2897). Namun bukan yang dimaksudkan dalam hadits ini bahwasanya Isa menjadi imam shalat.
Disebutkan
dalam
hadits
lainnya,
dari
Jabir
bin
‘Abdillah,
Nabi shallallahu
‘alaihi
wa
sallam bersabda,
ةم ه
ح قن ل
ل ل
ل – فلي لن نزك ه
مةك – لقا ل
ل ل ت للزا ه
ل
مكتى ي ه ل
طائ ك ل
ن إ كللى ي لونم ك ال ن ك
ن ع لللى ال ن ل
قات كهلو ل
قليا ل
نأ ل
ري ل
ف م ك ن
ظاه ك ك
ل
قو ه
ص ن
م ت للعا ل
قو ه
ن
فلي ل ه.ل ل للنا
فلي ل ه-صلى الله عليه وسلم- م
ك
لأ ك
إ ك ل.ل ل ل
عي ل
ميهرهه ن
منري ل ل
ن ل
ل ل
سى اب ن ه
ه
ه
ل
ل
ن
ه
ة
م ل
م ل
ب لعن ل
ة اللهك هلذ كهك ال ل
ت لكرك ل.ملراهء
ضأ ل
ضك ن
م ع للى ب لعن م
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran dan
meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan,
“Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan
pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah
menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.” (HR.
Muslim no. 156)
Apakah Nabi Isa akan Membawa Syariat Baru?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل
قل نت لب ل
» ك لي ل ل
ذا ن للز ل
م إك ل
ى
ن ال لونلزا ك
م ك
ب إك ل
فل ه ه ك ن.« م
ن
من نك ه ن
مك ه ن
م فلأ ل
منري ل ل
ن ل
ل كفيك ه ه
ف أن نت ه ن
ن أكبى ذ كئ ن م
م اب ن ه
ع ل
ك
ل
ل
لقا ل.« م
ب
م ك
ل
من نك ه ن
مك ه ن
ما ه
ن أكبى ههلري نلرة ل » ولإ ك ل
ن أكبى ذ كئ ن م
ل اب ن ه
ن لنافكمع ع ل ن
ن الدزهنركىن ع ل ن
حد لث للنا ع ل ك
ل
ل
ل
ن
سن لةك ن لب كي نك نه
ه
ه
ه
ه
ل
ل
ل
ه
ل
م
و
لى
عا
ت
و
ك
ر
با
ت
م
ك
ب
ر
ب
تا
ك
ب
م
ك
م
أ
ف
ل
قا
.
نى
ر
ب
خ
ت
ت
ل
ق
م
ك
ن
م
م
ك
م
أ
ما
رى
د
ن
ه ه كه ك
للل
ل ه
ل ل ن ك ن ن
ل ن ك كل ك ل ن ن لل ل
تل ن ك
.-صلى الله عليه وسلم“Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi pemimpin
kalian?” Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi’b bahwa al-Auza’i telah menceritakan kepada kami,
dari az-Zuhri dari Nafi’ dari Abu Hurairah, “Pemimpin kalian dalah dari kalian.” Ibnu Abu Dzi’b
berkata, “Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan dasar) memimpin kalian?” Aku balik
bertanya, “Apakah kamu akan mengabarkannya kepadaku?” Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Dia akan
memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Nabi Kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam’. (HR.
Muslim no. 155)
Hadits ini menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun, beliau akan mengikuti ajaran
Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi sama sekali Isa tidak membawa syari’at baru. Beliau akan
berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil. Karena Al Qur’an sudah menghapuskan syariat
Nabi sebelumnya.
Sanggahan bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui Turunnya Nabi Isa
Orang-orang yang sesat dan mengagungkan logika (yang dangkal) kadang menggunakan argumenargumen yang rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir
zaman. Di antara alasan mereka menolak keyakinan ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyatakan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam ini
(yang asalnya dari dalil Qur’an dan hadits), mereka pun menyanggah dalil-dalil yang menyatakan
bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.
Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.
Al Qodhi mengatakan, “Sebagian Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang sepaham dengan mereka
mengingkari turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak
dengan firman Allah Ta’ala bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi.
Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi
sesudahku”. Mereka beralasan lagi dengan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin bahwa tidak ada
nabi lagi sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syari’at Muhammad itulah yang berlaku
selamanya hingga akhir zaman, sehingga tidak mungkin dihapus. Sunguh ini adalah alasan yang
sungguh rapuh. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa ‘alaihis salam bukanlah beliau
turun lagi sebagai Nabi yang membawa syari’at baru dan menghapus syari’at Islam. Tidak ada satu
pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan hadits-hadits yang
membicarakan turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas mengatakan, “Sebagaimana telah
disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya bahwa Isa akan turun sebagai hakim yang adil dan
akan berhukum dengan syari’at kita (syari’at Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat
Islam yang sudah ditinggalkan.”
Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam
Dari An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam
menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di
sekelompok pohon kurma. …
ما ههول ك لذ لل ك ل
م فلي لن نزك ه
ضاكء ل
ى
ل ك
ك إ كذ ن ب لعل ل
م ك
ملنالرةك ال نب لي ن ل
سي ل
عن ند ل ال ن ل
منري ل ل
ن ل
ه ال ن ل
ث الل ل ه
فلب لي نن ل ل
ح اب ن ل
شنرقك ل
ل
ن
ل
ل
ل
ل
ل
ل
ل
ه قلطلر ولإ ك ل
ن إك ل
م ن
ه
ضنعا ك ل ل
ن لوا ك
جن ك ل
في نهك ع للى أ ن
ذا طأطأ لرأ ل
ذا لرفلعل ه
س ه
حةك ل
ن ل
دك ل
شقل ب لي ن ل
ملك لي ن ك
مهنهرود لت لي ن ك
ل لك ل
ن ل
ح د
ث
ت ولن ل ل
ح نل ل
حي ن ه
كالل دؤ نل هؤك فلل ل ي ل ك
ف ك
حد للر ك
ه ي لن نت لكهى ل
جد ه كري ل
ما م
ه ه
تل ل
ف ه
س ه
ما ل
سهك إ كل ل ل
كافكرم ي ل ك
ج ل
من ن ه
ن
ب ل هد ك فلي ل ن
م ي لأكتى ك
م قلد ن
ه ل
م قلون م
عي ل
منري ل ل
ن ل
ه ثه ل
قت هل ه ه
حلتى ي هد نركك ل ه
ه فلي لط نل هب ه ه
ي لن نت لكهى ط لنرفه ه
ه ب كلبا ك
سى اب ن ل
جن لةك
ه ك
م كفى ال ن ل
م ب كد للر ل
م ولي ه ل
ن وه ه
س ه
م ل
جات كهك ن
حد نث ههه ن
جوه كهك ن
ه فلي ل ن
من ن ه
م الل ل ه
مه ه ه
ص ل
عل ل
ح عل ن
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih
dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua
tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia
mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya
melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga
menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum
yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatantingkatan
mereka
di
surga.
…
(HR.
Muslim
no.
2937)
Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Beliau
berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di
menara putih yang terletak di sebelah timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih
kuat. Adapun riwayat yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah timur
Damaskus, maka itu hanya ungkapan perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di
Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah menara yang
ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih tepat. Karena ketika Nabi Isa
turun,
maka
akan
ditegakkan
shalat.”
Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ل
س
مك ه ه
ه ك
فلي لب نعل ه
ه ع هنرولة ه ب ن
سى اب ن
م ن
عي ل
م يل ن
ه ثه ل
ه فلي ههنل كك ه ه
سهعود م فلي لط نل هب ه ه
ن ل
م ك لأن ل ه
منري ل ل
ن ل
ث الل ل ه
ث اللنا ه
ه
ل
ن
س ه
ل ال ل
قى
شأم ك فلل ل ي لب ن ل
حا لباركد لة ن ك
م ي هنر ك
سب نعل ك
ه كري ن
ن عل ل
ل
ل الل ل ه
داولة م ث ه ل
ن ل لي ن ل
ن قكب ل ك
م ن
س ب لي ن ل
سكني ل
ن اث نن لي ن ك
ل
ل
ل
ن
ل
ل
ل
ل
ه
ن
ل
ه
مث ل
ن ل
قال ذلرةم ك
حد م كفى قلب كهك ك
ن إ كل قب ل ل
ضأ ل
ع للى ول ن
ضت ن ه
خي نرم أون كإي ل
ما م
م ن
جهك النر ك
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan
membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di
antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa
seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali
mencabut
nyawanya”
(HR.
Muslim
no.
2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan
membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di
muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.”
(HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خرج الدجا ه ل
ج ل
جا ه
س
ى كل ل
ح
ن يل ن
ل ب لعن ك
م ع للز ول ل
دى فلإ ك ل
خهركج الد ل ل
موه ه ولإ ك ن
ل ولألنا ل
ل ل
إك ن
ن لرب لك ه ن
في نت هك ه ه
ل ل لي ن ل
ى
ن يل ن ه ك
ن
ل
ل
ة فلي لن نزك ل
ة
ه يل ن
سب نعل ه
ل لنا ك
دين ل ل
حلتى ي لأت ك
م ك
ن ل
صب للها ل
خهر ه
مئ كذ م ل
حي لت للها ولل للها ي لون ل
ى ال ن ل
ب كأع نوللر إ كن ل ه
ج كفى ي لههود كي لةك أ ن
ل
ل
ل
مل ل ل
ب ع لللى ك ه ن
حلتى ال ل
ن
كا
ل نل ن
ن فلي ل ن
س ك
دين لةم ب ك ك
م ك
ج إ كل لي نهك ك
ب ك
شلراهر أهنل كلها ل
خهر ل
أب ن
فل ل ن
شام ك ل
من نلها ل
ق م
وا م
طي ل
ك
ل
ن
بباب ل هد – ولقا ل ل
ب ل هد ك – فلي لن نزك ل
م
ل ك
حلتى ي لأت ك
س ك
ن لبا ل
ملرة ن ل
ل أهبو ل
كل ك ك
سل ل ه
سى ع لل لي نهك ال ل
عي ل
ى فكل ل ن
داوهد ل ل
طي ل
ل
ل
ل
ل
كما ن
ن
ل
ح ل
ه
ن
ل
فلي ل ن
سن ل ن
ث ك
مك ل
ماما ع لد نل ول ل
سل ه
ن ل
سى ع للي نهك ال ل
عي ل
ة إك ل
م يل ن
ه ثه ل
قت هل ل ه
ض أنرب لكعي ل
م كفى النر ك
سطا ن
م ن
ق ك
ه
“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun
Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata
satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya
yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang
menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga
ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang
(tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis
salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil .”
(HR. Ahmad,
6/75.
Syaikh
Syu’aib Al Arnauth
mengatakan
bahwa
sanadnya
hasan)
Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan. Pada hadits pertama dikatakan
bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7 tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua
dikatakan
40
tahun.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka
bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa
beliau menetap selama 7 tahun. Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan
bahwa maksud beliau tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau
turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah waktu beliau
menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu dari sini kita dapat mengatakan
bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum beliau diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”
Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan mengkompromikan riwayat yang ada
disanggah oleh As Safarini. As Safarini menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam
Ahmad dan lainnya yang menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi
selama 40 tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang dengan
riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Sebagaimana
pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah satu pendapat (dan bukan lewat jalan
kompromi). Karena jika ada tambahan penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu
saja bisa dijadikan argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama
40 tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya dari riwayat
yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya. Hadits yang menyatakan bahwa
Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit (yang menyatakan secara tegas), tentu saja ini
yang
mesti
didahulukan.”
Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang menyatakan bahwa setelah Isa turun ia
akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana
diisyaratkan tadi oleh As Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat
seperti
Misi
tujuh
Isa
bin
Maryam
Lainnya,
tahun.
Memusnahkan
Ya’juj
dan
Ma’juj
Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi Nabi Isa ‘alaihis salam ketika turun di
muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan
memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus.
Disebutkan dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ويبعث الل له يأ نجوج و ن
ل
ن كه ن
للن ل ه
حي نلرةك
ب ي لن ن ك
م ك
م ع لللى ب ه ل
سهلو ل
ل ل
جو ل
مأ ه
مدر ألوائ كل ههه ن
ن فلي ل ه
ج ولهه ن
ه ل ه ل ل ل
حد ل م
م ن
ل
ه
ل
ل
ل
ة في ل ن
ى
نل ل
م في ل ه
مدر آ ك
ط لب لركي ل ل
ولي ه ن.مامء
قد ن كا ل
قولو ل
شلرهبو ل
ملرة ن ل
ن ب كهلذ كهك ل
خهرهه ن
ما كفيلها ولي ل ه
ن ل
ح ل
صهر ن لب ك د
ن
ل
ل
ل
حلتى ي ل ه
م
م ل
ه ك
ن ك
خي ننرا ك
مائ لةك كديلنارم ل ل
س الث لونرك ل ل
كو ل
ه ل
ص ل
م ال ني لون ل
عي ل
حد كك ه ه
حد كه ك ن
حاب ه ه
الل ل ه
ن لرأ ه
سى ولأ ن
م ن
ل
س ه
ن
م الن لغل ل
ى الل لهك ك
ه فلي هنر ك
حو ل
صب ك ه
ص ل
فلي لنرغ ل ه
عي ل
ف كفى ركلقاب كهك ن
ه ع لل