Uji Validasi Pada Estimasi Kandungan Kafein Dan Asam Sitrat Dalam Minuman Energi Secara Spektrofotometri Derivatif

  

UJI VALIDASI PADA ESTIMASI KANDUNGAN KAFEIN DAN

ASAM SITRAT DALAM MINUMAN BERENERGI SECARA

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

SKRIPSI

OLEH:

F. DADANG DALIMUNTHE

  

NIM 121524014

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

  

UJI VALIDASI PADA ESTIMASI KANDUNGAN KAFEIN DAN

ASAM SITRAT DALAM MINUMAN BERENERGI SECARA

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

  

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

F. DADANG DALIMUNTHE

  

NIM 121524014

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

  

UJI VALIDASI PADA ESTIMASI KANDUNGAN KAFEIN DAN

ASAM SITRAT DALAM MINUMAN ENERGI SECARA

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

OLEH:

  

F. DADANG DALIMUNTHE

NIM 121524014

  Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

  Pada Tanggal: Januari 2015 Medan, Januari 2015 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

  a. n. Dekan Wakil Dekan I, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.

  NIP 195807101986012001 Pembimbing I Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.

  NIP 195008281976032002 Pembimbing II Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt.

  NIP 195006221980021001 Panitia Penguji, Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt.

  NIP 195108161980031002 Dra. Masria L. Tambunan, M.Si., Apt.

  NIP 195005081977022001 Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.

  NIP 195008281976032002 Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt.

  NIP 195401101980032001 Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Validasi Pada Estimasi Kandungan Kafein dan Asam Sitrat dalam Minuman Berenergi Secara Spektrofotometri Derivatif”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

  Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas dan masukan selama masa pendidikan dan penelitian, kepada Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt., dan Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan penulisan skripsi ini, Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt., Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., dan Dra. Masria L. Tambunan, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang tulus dan tak terhingga kepada orangtua tersayang Ayahanda Alm. Fachri Dalimunthe dan Ibunda Mawarni Batubara atas doa dan dukungan baik moril maupun materiil, saudara tersayang Nurisnaini Arham Dalimunthe dan Adek Fret segala bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang farmasi.

  Medan, Januari 2015 Penulis,

  F. Dadang Dalimunthe NIM 121524014

  

ABSTRAK

  Menurut SNI 01-6684-2002 minuman berenergi merupakan minuman yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Spektrofotometri derivatif merupakan metode transformasi dari spektrofotometri konvensional yang dikembangkan untuk analisis kuantitatif multikomponen senyawa aktif pada suatu sediaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji validasi metode spektrofotometri derivatif dalam mengestimasi kandungan kafein dan asam sitrat pada minuman berenergi.

  Metode penelitian yang dilakukan adalah pengambilan sampel secara

  ® ®

  purposif terhadap minuman berenergi Kratingdaeng dan Kratingdaeng-S dan melakukan penetapan kadar terhadap kandungan kafein dan asam sitrat dengan spektrofotometri derivatif teknik zero crossing pada serapan derivat kedua dalam pelarut HCl 0,1 N.

  Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kandungan kafein dan asam

  ®

  sitrat pada sampel minuman berenergi Kratingdaeng adalah (49,4713 ± 0,5109) mg dan (1050,7729 ± 79,9639) mg/kg secara berturut-turut sedangkan kandungan

  ®

  kafein dan asam sitrat pada sampel Kratingdaeng-S adalah (50,9210 ± 0,3524) mg dan (1746,9913 ± 352,1797) mg/kg secara berturut-turut. Kandungan kafein

  ®

  dalam sampel minuman berenergi Kratingdaeng memenuhi persyaratan SNI 01-

  ®

  6684-2002, sedangkan pada sampel Kratingdaeng-S tidak memenuhi persyaratan

  ® ®

  tersebut. Kandungan asam sitrat pada sampel Kratingdaeng dan Kratingdaeng-S memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Kepala BPOM R.I. No. 8 Tahun 2013. Hasil uji perolehan kembali kafein dan asam sitrat masing-masing adalah 99,12% dan 100,25%, sedangkan simpangan baku relatif kafein dan asam sitrat masing-masing adalah sama yaitu sebesar 0,86%.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka metode spektrofotometri derivatif yang digunakan memenuhi persyaratan akurasi dan presisi dan dapat digunakan untuk menetapkan kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi.

  

Kata kunci: Minuman Energi, Kafein, Asam sitrat, Spektrofotometri Derivatif,

Zero Crossing, Derivat Kedua, Validasi

  ENERGYDRINK BY DERIVATIVE SPECTROFOTOMETRY ABSTRACT

  According to SNI 01-6684-2002 Energy drinks are beverages that contain one or more ingredients are easily and quickly absorbed into body to produce energy with or without food additives are permitted. Derivative spectrophotometry is a transformation method from conventional spectrophotometric that developed for quantitative analysis of multicomponent active compounds in a preparation. The aim of this study was to test the validation of derivative spectrophotometry method in estimating the content of caffeine and citric acid in energy drinks.

  The method of this research was done by purposive sampling to

  ® ®

  Kratingdaeng and Kratingdaeng-S energy drinks sample and determine the levels of caffeine and citric acid content using derivative spectrophotometry with zero crossing technique to second derivative absorption in HCl 0,1N.

  The research results were obtained the caffeine and citric acid content of

  ®

  the sample Kratingdaeng energy drinks were (49.4713 ± 0.5109) mg and (1050.7729 ± 79.9639) mg/kg concecutively while the caffeine and citric acid

  ®

  content of the sample Kratingdaeng-S energy drinks were (50.9210 ± 0.3524) mg and (1746.9913 ± 352.1797) mg/kg concecutively. The content of caffeine in Sample Kratingdaeng® energy drinks still meet the requirements of SNI 01-6684- 2002, while the sample Kratingdaeng-S® do not meet these requirements. The content of citric acid in the samples of Kratingdaeng® and Kratingdaeng-S® meet the requirements based on Regulation of BPOM RI No.8 in 2013. The result of the recovery at caffeine and citric acid were 99.12% and 100.25%, while the Relative Standard Deviation of caffeine and citric acid were same of 0.86%.

  Based on the results of research that derivative spectrophotometry method fulfilled the requirements of accuracy and precision and can be used to determinate the content of caffeine and citric acid in energy drinks.

  Keywords: Energy Drink, Caffeine, Citric acid, Derivative Spectrophotometry, Zero Crossing, Second Derivatives, Validation

  Halaman JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii KATA PENGANTAR ............................................................................ iv ABSTRAK .............................................................................................. vi

  

ABSTRACT .............................................................................................. vii

  DAFTAR ISI ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ......................................................................

  1 1.2 Perumusan Masalah ...............................................................

  4 1.3 Hipotesis ................................................................................

  5 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................

  5 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

  7 2.1 Minuman Berenergi ...............................................................

  7 2.2 Uraian Bahan .........................................................................

  7 2.2.1 Kafein ..........................................................................

  7 2.2.2 Asam sitrat.....................................................................

  9 2.3 Spektrofotometri ....................................................................

  11

  2.3.2 Kegunaan Spektrofotometri ........................................

  13 2.4 Spektrofotometri Derivatif ....................................................

  14 2.4.1 Komponen Spektrofotometri derivatif ........................

  18 2.4.2 Kegunaan Spektrofotometri derivatif ..........................

  18 2.5 Validasi Metode Analisis ......................................................

  19 2.5.1 Akurasi ........................................................................

  20 2.5.2 Presisi ..........................................................................

  21 2.5.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi .............................

  21 2.5.4 Linieritas ......................................................................

  22 2.5.5 Rentang ........................................................................

  22 BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

  23 3.1 Jenis Penelitian ......................................................................

  23 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................

  23 3.3 Alat .........................................................................................

  23 3.4 Bahan-Bahan ..........................................................................

  23 3.5 Pengambilan Sampel .............................................................

  24 3.6 Prosedur Penelitian ................................................................

  24 3.6.1 Pembuatan Pereaksi .....................................................

  24 3.6.2 Pembuatan Larutan Induk Baku .................................

  24 3.6.2.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Kafein ........

  24 3.6.2.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Asam Sitrat .

  25 3.6.3 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum .................

  25

  Kafein ............................................................

  25

  3.6.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Asam Sitrat ..................................................

  25 3.6.4 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif .....................

  25

  3.6.4.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Kafein ...........................................................

  25

  3.6.4.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Asam Sitrat ...................................................

  26 3.6.5 Penentuan Zero Crossing ............................................

  26 3.6.6 Penentuan Panjang Gelombang Analisis .....................

  26

  3.6.7 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Kafein dan Asam Sitrat ...............................................

  27

  3.6.8 Penetapan Kandungan Kafein dan Asam Sitrat dalam Minuman Berenergi ....................................................

  28

  3.6.8.1 Penentuan Kandungan Kafein dalam Minuman Berenergi .......................................

  28

  3.6.8.2 Penentuan Kandungan Asam Sitrat dalam Minuman Berenergi .......................................

  29 3.6.9 Uji Validasi ..................................................................

  31 3.6.9.1 Uji Akurasi ....................................................

  31 3.6.9.2 Uji Presisi ......................................................

  32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

  34 4.1 Hasil Penentuan Kurva Serapan Maksimum ........................

  34

  4.2 Hasil Penentuan Kurva Serapan Kafein pada Derivat Pertama dan Kedua ...............................................................

  35

  4.3 Hasil Penentuan Kurva Serapan Asam Sitrat pada Derivat Pertama dan Kedua ...............................................................

  37 4.4 Hasil Penentuan Zero Crossing .............................................

  39

  Sitrat ............................................................................

  39

  4.4.2 Zero Crossing Derivat Kedua Kafein dan Asam Sitrat ..........................................................................

  40

  4.5 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Analisis Kafein dan Asam Sitrat ...........................................................................

  42 4.6 Hasil Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi ..........................

  50 4.6.1 Kurva Kalibrasi ...........................................................

  50 4.6.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi .............................

  51

  4.7 Hasil Penentuan Kandungan Kafein dan Asam Sitrat dalam Sampel Minuman Berenergi .................................................

  52 4.8 Hasil Uji Validasi ..................................................................

  59 4.8.1 Hasil Uji Akurasi .........................................................

  59 4.8.2 Hasil Uji Presisi ...........................................................

  60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

  61 5.1 Kesimpulan ............................................................................

  61 5.2 Saran ......................................................................................

  62 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  63 LAMPIRAN ............................................................................................

  66

  Halaman

Tabel 4.1 Panjang Gelombang Analisis dan Absorbansi pada Derivat Kedua ......................................................................

  49 Tabel 4.2 Absorbansi Kafein dan Asam Sitrat Dalam Sampel pada Masing-Masing Panjang Gelombang Analisis .....................

  52 Tabel 4.3 Absorbansi Kafein dan Asam Sitrat Setelah Penambahan Baku Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL Pada Derivat Kedua ...................................................................................

  55 Tabel 4.4 Absorbansi Kafein dan Asam Sitrat Setelah Penambahan Baku Asam Sitrat Konsentrasi 600 µg/mL pada Derivat Kedua ...................................................................................

  55 Tabel 4.5 Kandungan Kafein dan Asam Sitrat Setelah Penambahan Baku Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ...........................

  58 Tabel 4.6 Perolehan Kembali Kafein dan Asam Sitrat dengan Metode Penambahan Baku pada Minuman Berenergi

  ® ®

  Merek Kratingdaeng dan Kartingdaeng-S . ........................ 60

  Halaman

  Sitrat dalam berbagai konsentrasi .................................... 38

Gambar 4.12 Zero Crossing Asam Sitrat Derivat Kedua dengan λ =

  nm; 229,0 nm; 236,0 nm; 260,0 nm; 286,0 nm; dan 308,0 nm .................................................................. 41

Gambar 4.11 Zero Crossing Kafein Derivat Kedua dengan λ = 214,20

  λ = 209,40 nm; 258,80 nm; dan 302,16 nm ..................... 40

Gambar 4.10 Zero Crossing Asam Sitrat Derivat Pertama dengan

  214,20 nm; 236,0 nm; 286,0 nm; dan 308,0 nm ............... 40

Gambar 4.9 Zero Crossing Kafein Derivat Pertama dengan λ =

  Sitrat dalam berbagai konsentrasi .................................... 39

Gambar 4.8 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Kedua AsamGambar 4.7 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Pertama AsamGambar 2.1 Kurva Serapan Derivat Pertama Sampai DerivatGambar 4.6 Kurva Tumpang Tindih Serapan Asam Sitrat dalam berbagai konsentrasi ........................................................ 38Gambar 4.5 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat Kedua Kafein dalam berbagai konsentrasi ............................................. 37

  Kafein dalam berbagai konsentrasi ................................. 36

Gambar 4.4 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivat PertamaGambar 4.3 Kurva Tumpang Tindih Serapan Kafein dalam berbagai konsentrasi ....................................................................... 36Gambar 4.2 Kurva Serapan Maksimum Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ....................................................................... 35Gambar 4.1 Kurva Serapan Maksimum Kafein Konsentrasi 10 µg/mL ........................................................................... 34Gambar 2.2 Kurva Sederhana Aplikasi Zero Crossing ......................... 17

  Keempat ............................................................................. 16

  222,50 nm; 259,0 nm; 287,70 nm; 293,60 nm; 336,0 nm; 337,70 nm; 341,50 nm dan 344,20 nm ..................... 41

  dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ........................ 43

Gambar 4.14 Kurva Tumpang Tindih Serapan Kafein Konsentrasi 10

  µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ............ 43

Gambar 4.15 Kurva Tumpang Tindih Serapan Kafein Konsentrasi 10

  µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dan Campuran Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL .......................................... 43

Gambar 4.16 Kurva Serapan Derivatif Pertama Campuran Kafein

  Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ............................................................................... 44

Gambar 4.17 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Pertama

  Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL .................................................... 44

Gambar 4.18 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Pertama

  Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dan Campuran Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ................................................................................ 44

Gambar 4.19 Kurva Serapan Derivatif Kedua Campuran Kafein

  Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL .............................................................................. 45

Gambar 4.20 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Kedua

  Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ................................................... 45

Gambar 4.21 Kurva Tumpang Tindih Serapan Derivatif Kedua

  Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dan Campuran Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL .............................................................................. 45

Gambar 4.22 Zero Crossing dari Kafein Konsentrasi 10 µg/mL pada

  λ = 293,60 nm .................................................................. 46

Gambar 4.23 Zero Crossing dari Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL pada

  λ = 236,0 nm .......................................................... 46

Gambar 4.24 Zero Crossing Campuran Kafein dan Asam Sitrat dengan Kafein

  λ = 293,60 nm .......................................... 47

Gambar 4.25 Zero Crossing Campuran Kafein dan Asam Sitrat dengan Asam Sitrat

  λ = 236,0 nm .................................. 47

Gambar 4.26 Kurva Kalibrasi Kafein Pada Panjang Gelombang

  293,60 nm ........................................................................ 51

Gambar 4.27 Kurva Kalibrasi Asam Sitrat Pada Panjang Gelombang

  236,0 nm .......................................................................... 51

Gambar 4.28 Kurva Tumpang Tindih Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dengan

  ®

  Sampel Kratingdaeng .................................................... 56

Gambar 4.29 Kurva Tumpang Tindih Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dengan

  

®

  Sampel Kratingdaeng-S ................................................. 56

Gambar 4.30 Kurva Tumpang Tindih Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dengan

  ®

  Sampel Kratingdaeng Setelah Penambahan Baku Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ......................................... 57

Gambar 4.31 Kurva Tumpang Tindih Kafein Konsentrasi 10 µg/mL dan Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL dengan

  

®

  Sampel Kratingdaeng-S Setelah Penambahan Baku Asam Sitrat Konsentrasi 500 µg/mL ............................... 57

  Halaman Lampiran 1. Gambar Sampel Minuman Berenergi ...............................

  91 Lampiran 11. Hasil Pengukuran Serapan Derivat Kedua Kafein, Asam Sitrat dan Campuran Kafein dan Asam Sitrat pada

  ®

  Sitrat dalam Sampel ........................................................ 113 Lampiran 17. Contoh Perhitungan Kadar Kafein dan Asam Sitrat dalam Sampel Kratingdaeng

  Kafein dan Asam Sitrat ................................................... 102 Lampiran 15. Kurva Serapan Derivat Kedua Kafein dan Asam Sitrat dalam Sampel .................................................................. 103 Lampiran 16. Hasil Analisis Kandungan Jumlah Kafein dan Asam

  98 Lampiran 13. Data Kalibrasi Asam Sitrat P.A, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi .................................................... 100 Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ)

  93 Lampiran 12. Data Kalibrasi Kafein BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ...........................................................

  λ 200-300 nm ..................................................

  86 Lampiran 10. Kurva Serapan Panjang Gelombang Analisis Kafein dan Asam Sitrat ................................................................

  66 Lampiran 2. Komposisis Sampel Minuman Berenergi .........................

  81 Lampiran 9. Kurva Serapan Derivat Kedua Kafein Baku dan Asam Sitrat Baku .......................................................................

  76 Lampiran 8. Kurva Serapan Derivat Pertama Kafein Baku dan Asam Sitrat Baku .......................................................................

  71 Lampiran 7. Kurva Serapan Kafein Baku dan Asam Sitrat Baku .......

  70 Lampiran 6. Bagan Alir Prosedur Penelitian .......................................

  69 Lampiran 5. Perhitungan Pembuatan HCl 0,1N ..................................

  68 Lampiran 4. Uji Kualitatif Asam Sitrat dengan Pereaksi Deninges ....

  67 Lampiran 3. Gambar Alat Spektrofotometer Ultraviolet (UV) ............

  .......................................... 115

  dalam Sampel Kratingdaeng-S

  Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Baku pada Sampel .................................................................... 130 Lampiran 23. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kafein

  Asam Sitrat ...................................................................... 135 Lampiran 26. Daftar Nilai Distribusi t ................................................... 136 Lampiran 27. Sertifikat Pengujian Kafein ............................................. 137 Lampiran 28. Label Asam Sitrat Pro Analis .......................................... 138 Lampiran 29. SNI 01-6684-2002 Tentang Minuman Berenergi ............ 139 Lampiran 30. Peraturan Kepala BPOM R.I. No. 8 Tahun 2013

  Standard Deviation, RSD ) Persen Perolehan Kembali

  Kafein .............................................................................. 134 Lampiran 25. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (Relative

  Standard Deviation, RSD ) Persen Perolehan Kembali

  .................................................................. 131 Lampiran 24. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (Relative

  ®

  Asam Sitrat dengan menggunakan Sampel Kratingdaeng

  ................... 127 Lampiran 22. Hasil Uji Perolehan Kembali Kafein dan Asam Sitrat

  ®

  ®

  Asam Sitrat dalam Sampel Kratingdaeng-S

  ..................................... 124 Lampiran 21. Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali Kafein dan

  ®

  .......................................... 121 Lampiran 20. Perhitungan Statistik Kadar Kafein dan Asam Sitrat dalam Sampel Kratingdaeng-S

  ®

  ...................................... 118 Lampiran 19. Perhitungan Statistik Kadar Kafein dan Asam Sitrat dalam Sampel Kratingdaeng

  Tentang Batas Maksimum penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengatur Keasaman .......................... 142