Paparan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Paparan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

DIREKTORAT JENDERAL

PAJAK

September 2018

DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

KONSEP REFORMASI BEA CUKAI

PUBLIC TRUST
OUTCOME

Program

Penguatan Reformasi
Kemenkeu di bidang
Kepabeanan & Cukai

KEMANDIRIAN
PEMBIAYAAN

Penguatan Kelembagaan

PEMBANGUNAN
OPTIMAL

OUTPUT

Peningkatan Pelyn & Fas.
Efektivitas Pengawasan

LINGKUNGAN BISNIS
YG SEHAT


Inisiatif
Strategis

Program
Sinergi
DJP-DJBC-K/L

Institusi
kredibel

Pelayanan
prima

Persepsi &
Dukungan Publik

Percepatan &
Kemudahan
Layanan


Optimalisasi Penerimaan

Pengawasan Penerimaan
efektif
optimal
Kepastian
Perlakuan &
Kepatuhan

Peningkatan
Tax Base

2

PERJALANAN REFORMASI BEA CUKAI

Reformasi:
• Kebijakan
makro


Reformasi :
• Undangundang
• Simplifikasi
prosedur

1995

Reformasi:
• Kebijakan
makro

• Amandemen
UU
Kepabeanan

• Anti plundupan

• Orgns, Sisdur,
SDM, &
Remunerasi


• Deklarasi KC
elektronik

2002

2006

Reformasi :
• Orgns, Probis,
kedisiplinan, &
SDM

Reformasi:
• Modernisasi
KPPBC

Reformasi:
• Kelembagaan
(OSI)


• Penghapusan
PNBP

• Manj. Kinerja

• Penguatan
integritas,
Budaya Org, &
Kelembagaan

• Proses bisnis
inti

• Optimalisasi
penerimaan

• Stakeholder
engagement


• Penguatan
fasilitasi

• Perluasan
sistem IT

• Peningkatan
efisiensi
pelayanan &
efektivitas
pengawasan

• Manj. Kinerja
(BSC)

• Amandemen
UU Cukai

• Sentralisasi
sistem IT


• Pembentukan
KPU

• Sistem
profiling
penumpang

• Pengembanga
n SOP
• Janji Layanan

• MoU dg
penegak
hukum

• Portal INSW

• Manj. risiko KB


2007

Reformasi
budaya
(semangat &
sikap):

2010

• Visi Misi &
Fungsi Utama
DJBC

2014

2017

3

DAMPAK REFORMASI BEA CUKAI

Penguatan
Integritas & Budaya

Efektivitas Pengawasan
a. Penindakan naik 63% (dari 14.890 thn 2016 mjd
24.337 thn 2017)
b. Nilai BHP naik sebesar 79% (dari Rp 3,9 T thn
2016 menjadi Rp 7,1 T thn 2017
c. Peningkatan penindakan Narkotika (naik 20,1%
dari 288 tahun 2016 mjd 346 kasus thn 2017).
d. S.d. Agust 2018, penindakan sebanyak 258
kasus NPP (3,8 Ton).
e. Penurunan rokok illegal (dr 12,14% di 2016 mjd
7,04% di 2018)

Efisiensi Pelayanan
a. Percepatan Akses Pabean (10 menit via OSS)
b. Percepatan izin KB (25 hr) & KITE (45 hr) mjd
1 Jam stlh presentasi
c. Percepatan Izin Pabrik BKC (30 hr mjd 3 hr)

d. Penurunan DT Mei mjd 3,82 hr (dari 4,84 hr pd
Jan’18)

05

01

04

a. Pemetaan dan Pengendalian Integritas
berbasis IT (SMIP)
b. Penguatan Sikap Dasar Pegawai (KLIK-Jujur)
c. Pemetaan (assessment) dan Pengukuran
Kinerja (BSC)
d. Pembinaan Mental melalui CMC (Coaching,
Mentoring, & Counseling)

02
03
Perluasan Fasilitasi

Optimalisasi Penerimaan
a. Penerimaan Bea Cukai 2017 melebihi target
APBN-P (Rp 192,2 T dari target Rp 189,1 T)
b. Penerimaan s.d. Agust 2018 tumbuh 16,7%
(YoY) (penerimaan Bea Cukai Rp92,6T +
penerimaan PDRI Rp124,6T)
c. Kenaikan basis pajak 61,7% utk IBT (Rp 191
juta mjd Rp 308 jt per TEUs per Sept 2018)
d. Peningkatan pajak impor (BM+PDRI) 39,5%
utk IBT (dari Rp 34,2 jt mjd Rp 47,7 jt per TEUs
per Sept 2018)

a. Pengembangan PLB sbg Hub-Regional (pemindahan
inventory dr LN, tenaga kerja, penerimaan pajak)
b. Fasilitasi KITE-IKM (scr otomasi & simplifikasi persyaratan)
c. Pembebasan pungutan impor (BMDTP) 2018: 533.7 M
d. Peningkatan jumlah reputable traders (MITA/AEO)

 Industri dalam negeri dan aktivitas ekspor tekstil indonesia tumbuh sebesar 6% (dari USD 11,83
miliar pada 2016 menjadi USD 12,54 miliar pada 2017).
 Kapasitas industri serat dan benang filamen naik sebesar 15%, penjualan tumbuh 30% pada
kuartal I 2018 (sebagai substitusi impor bahan baku secara borongan).

Testimoni Asosiasi
Dalam Sarasehan
DJBC-Asosiasi Pengusaha
(Mei 2018)
4

SINERGI BEA CUKAI & PAJAK

5

FOKUS SINERGI
(Peningkatan Kepatuhan Perpajakan)

6

FOKUS SINERGI
(Peningkatan Kepatuhan Perpajakan)

SCHOOL
MMEA

KAYU
BALLPRESS

JALUR
PRIORITAS

JALUR
HIJAU

• Yang di luar kelas
masuk kelas
• Yang di dalam
kelas terlindungi
& terfasilitasi.

JALUR
KUNING

PERTANIAN,
KELAPA SAWIT,
BERAS,GULA, DLL
JALUR
MERAH

MINERBA, BATU BARA,
PERTAMBANGAN LAINNYA

7

ISU TERKINI

8

NERACA PERDAGANGAN 2018
Januari-Agustus 2018 Defisit, didorong oleh pertumbuhan impor lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor
Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas
Bulanan 2018
(dalam miliar US$)

Defisit
-5,92M USD

Surplus/Defisit (non Migas)
Surplus/Defisit (Migas)
Surplus/Defisit Total

2.50
2.00

117,63M
US$

1.50

123,54M
US$

1.68

1.00

1.54

0.50
0.00

0.54
-0.38

-0.50

Ekspor
Impor

5,77% (yoy)
6,42 M (US$)

-1.00
-1.50

13,40% (yoy)

-2.00

14,60 M (US$)

-2.50

Jan-Agt-18

2.10

0.61

-0.83

-0.90
-0.36

-0.93

-0.45
-1.09

0.00

-0.42
-0.93

-1.26

-1.63
-1.14

-1.21

-1.54

Jan-18

-0.14

Feb-18

Mar-18

Apr-18

-1.40

Mei-18

-1.63
Juni-18

-2.07
Juli-18

Agt-18

Kinerja Eks-Imp Agustus 2018
• Defisit Januari s/d Agustus sebesar US$ -5,92 M.
• Defisit bulan Agt berkontribusi sebesar US$ -1,63 M.
• Defisit ini disebabkan tingginya impor migas Agt naik
56,58% dibanding Agt ’17 dan 18,29% dibanding Juli ‘18.
• Impor non-migas Agt naik 14,19% dibanding Agt ’17, namun
melambat -12,11% dibanding Juli ‘18.
• Sementara ekspor non-migas melambat baik secara yoy
maupun mtm.

Sumber: EIS Cleansing, update 2 September 2018

Agt
‘18

Ekspor

Impor

Yoy

0,22%

20,02%

mtm

-6,15%

-7,87%

Rincian

yoy

mtm

Non
Migas

-1,66%

-6,55%

Migas

16.64%

-7.74%

Non
Migas

14,19%

-12,11%

Migas

56,58%

18,29%

9

ANALISIS DEVISA IMPOR JANUARI s.d AGUSTUS 2018
Impor masih didominasi sektor produktif, namun pertumbuhan tertinggi terjadi di barang konsumsi

Devisa Impor (Miliar US$)

2017

2018

123,54

108,94

3.39
13.81

8.42
14.97

Kawasan
Bebas

Fasilitas

-56,69%

13,40%

95.99

-7,79%

24,3%

15%
11.30%

20

6.49

3.09%

• Impor Jan-Agt 2018 sebesar 123,54 M US$ tumbuh
13,40% dari tahun 2017 (108,94 M US$ )
• Impor dari devisa bayar Jan-Agt 2018 tumbuh 24,30%
sedangkan dari devisa dok. Kawasan bebas dan fasilitas
mengalami perlambatan sebesar -56,69% dan -7,79%

Impor Jan- Agt 2018 didominasi dari kategori
bahan baku penolong US$ 86,41 M dengan
pertumbuhan 12,82% (yoy)

10%

19.25
1.64

0.18

5%

0%

INDUSTRI
PENGOLAHAN

Impor Jan-Agt 2018 didominasi dari sektor
Industri Pengolahan US$ 95,99 M dengan
pertumbuhan 11,30% (yoy).

20%

19.31%

60

Impor dari Devisa Bayar : BC. 2.0+ BC. 28 +PIBK
Impor dari Fasilitas: BC 2.3
Impor dari Kawasan Bebas: FTZ

35%

30%
26.00% 25%

29.28%

80

40

Bayar

Pertumbuhan Jan-Agt’18 (yoy)

120
100

106.34

85.55

Nilai dalam Miliar US$

1. Sektoral

Migas

PERTANIAN,
PERTAMBANGAN
KEHUTANAN DAN DAN PENGGALIAN
PERIKANAN

Lainnya

2. Kategori BEC

NILAI

GROWTH

(dalam miliar US$)

s.d Agt’18 (yoy)

Bahan Baku &
Penolong

86,41

12.82%

Barang Modal

21,36

13.55%

Barang Konsumsi

15,77

16.46%

KATEGORI BEC

Keterangan:
1.Sumber: EIS, 2 September 2018
2.Angka pertumbuhan dalam year on year
3.Pembagian sektor berdasarkan KBLI 2015 dan ISIC rev. 4
4.Sektor lainnya: Informasi & Komunikasi, Kesenian, Hiburan, & Rekreasi; Aktivitas Profesional, Ilmiah, & Teknis; Aktivitas Jasa Lainnya

10

STRATEGI PERBAIKAN NERACA PERDAGANGAN
(Fiskal & Sektor Riil)

MENGENDALIKAN IMPOR

MENDORONG EKSPOR & INVESTASI

1.

Penggunaan biodiesel (B20) sebagai subtitusi
impor

1.

Pemberlakuan Layanan Online (OSS) &
Pengelolaan dampak Post-Border

2.

Penyesuaian Tarif PPh 22 Impor Barang
Konsumsi

2.

Pengawasan & pengamanan DHE dengan
program sinergi DJP-DJBC-BI

3.

Pemberian Insentif Peningkatan daya
saing ekspor & kemudahan investasi

4.

Perluasan Pasar Ekspor Baru & Mendorong
Perlakuan MRA di Negara Tujuan

5.

Pemberlakuan Kewajiban LC atas ekspor
komoditi

6.

Peningkatan peran PLB sebagai media
konsolidasi ekspor-impor IKM

7.

Klinik fasilitasi fiskal & prosedural
utk mendorong ekspor (Kemenkeu + LPEI)

3.

4.

5. Impor

Peningkatan Penggunaan Komponen Lokal
(TKDN)

Kepastian & kemudahan layanan
e-commerce

Assessment Impor Barang konsumsi melalui
program sinergi DJP-DJBC

11

STRATEGI PERBAIKAN NERACA PERDAGANGAN
(Fiskal & Sektor Riil)

URGENSI Neraca perdagangan defisit kronis (Impor > Ekspor)
STRATEGI Penyesuaian tariff PPh

Penyesuaian PPh
atas 1147 Pos Tarif

719

2,5 %

7,5 %

218

2,5 %

10 %

210

7,5 %

10 %

57
Tetap 2,5%

MANFAAT BAGI PELAKU USAHA
Percepatan restitusi pajak

PPh dapat dikreditkan

Perbaikan Layanan Pajak &
Bea Cukai

Equal playing field
(PPh Badan DN > 10%)

PERTIMBANGAN

Kenapa PPh impor
Disesuaikan????

Trf 2,5%

Menjaga pertumbuhan industry DN yg butuh pasokan
bahan baku impor

Trf 7,5%

Mendorong substitusi barang impor dg barang produksi DN

Trf 10%

Urgensi perbaikan neraca perdagangan

 Perbaikan Neraca
Perdagangan
 Kemandirian Ekonomi

12

TERIMA KASIH

13

PENGUATAN BUDAYA & INTEGRITAS

14

PEMBINAAN MENTAL (BINTAL) BEA CUKAI

1. PREVENTIF

Kegiatan Bintal ditujukan kepada pejabat/ pegawai DJBC dengan tujuan pencegahan dan terbangunnya
kesadaran moralitas serta Integritas.
Salah satu bentuk kegiatan:
Customs and Excise BINTAL Community (CEBiC)
2. KURATIF

Kegiatan Bintal ditujukan kepada pejabat/ pegawai DJBC yang “bermasalah”.

15

SIKAP DASAR PEGAWAI BEA CUKAI

K L I K - Jujur
KORSA

LOYAL

INISIATIF

KOREKTIF

JUJUR

Telah ditetapkan dalam KEP-Dirjen No.KEP/664/BC/2017
tentang Sikap Dasar Pegawai DJBC
Download: bit.ly/KEP-SikapDasar

16

PENYUSUNAN PETA INTEGRITAS

VARIABEL

INDIKATOR

KATEGORI

Organisasi
Kepatuhan
Individu

INTEGRITAS

Organisasi
Kinerja
Individu

Perilaku

Organisasi
Individu
Eksternal

Assesment
Internal

SUBINDIKATOR

APF

Peta integritas DJBC adalah sebuah peta

SPI

yang menggambarkan tingkat integritas

PKPT

seluruh unit kerja di lingkungan Direktorat

Kewajiban Pelaporan Harta

Jenderal Bea dan Cukai yang didalamnya

Pengaduan Masyarakat

memuat beberapa indikator integritas yang

Absensi Pegawai

berfungsi sebagai early warning system

NKO
Penghargaan Kantor dan Berita
Media

CKP
Reward dan Punishment

bagi

para pimpinan

unit kerja

dalam

memonitor tingkat integritas unit kerjanya
sehingga dapat meminimalkan

bahkan

mencegah terjadinya korupsi, pelanggaran
disiplin dan/atau kode etik

Penerapan Budaya Integritas
Survei Kepuasan Pengguna Jasa

Gaya Hidup
Investigasi
Transparansi & Pelaporan Korupsi
Akuntabilitas dan Perilaku Anti
Korupsi

Budaya Integritas Organisasi
Integritas Kerja Pegawai

17

KINERJA PENERIMAAN

18

PENERIMAAN BEA CUKAI
(per 31 Agustus 2018)
Dalam triliun rupiah

No.

Jenis
Penerimaan

1

BEA MASUK

2

CUKAI

3

BEA KELUAR

Realisasi
2018

Target
APBN

TOTAL
PPN Impor
PPn BM Impor

PPh Pasal 22 Impor
Total PDRI lainnya
TOTAL DJBC + PERPAJAKAN

% Capaian

Realisasi
2017

Pertumbuhan (y-o-y)
Nominal

% 2018

% 2017

35.70

25,13

70,40%

21,95

3,18

14,48%

7,19%

155.40

78,57

50,56%

68,39

10,18

14,89%

3,19%

3.00

4,38

146,00%

2,25

2,13

94,27%

20,71%

194.10

108,08

55,68%

92,59

15,48

16,72%

4,48%

118,36

92,88

25,48

27,44%

19,81%

2,86

2,79

0,07

2,47%

-6,56%

36,39

28,97

7,42

25,63%

17,26%

136,39

124,64

11,75

9,43%

18,46%

229,28

217,23

12,04

5,54%

12,07%

Sumber, Bukmer Per 31 Agustus 2018, cetakan 4 September 2018

PENERIMAAN TOTAL
 108,08 T (55,68% APBN 2018) Lebih tinggi dari persentase capaian 2017 (48,95%); Tumbuh sebesar 16,72% (15,48 T).
 Terdiri dari penerimaan Rutin Rp 104,47 T (96,66%) dan Ekstra effort Rp 3,61 T (3,34%)
BEA MASUK
25,13 T (70,40% APBN 2018)
Lebih tinggi dari capaian 2017 (65,97%)
Tumbuh 14,48% (3,18 T)

CUKAI
78,57 T (50,56% APBN 2018)
Lebih tinggi dari capaian 2017 (44,65%)
Tumbuh 14,89% (10,18 T)

BEA KELUAR
4,38 T (146,00% APBN 2018)
Lebih tinggi dari capaian 2017 (83,50%)
Tumbuh 94,27% (2,13 T)

19

TREN AKTIVITAS IMPORTIR RISIKO TINGGI
(01 Jan 2017 – 07 Sept 2018)

1 Jan 2017

Jumlah
entitas IBT
Taxbase
juta rupiah
per TEUS

BM
juta rupiah
per TEUS

PDRI
juta rupiah
per TEUS

7 Sept 2018

1 Jan 2018

12 Juli 2017

163

110

190,5

267,7

11,7
22,5

93

-16,0%

40,5%

308,1

15,1%

11,7

0,0%

9,6

-18,4%

31,3

39,1%

38,1

21,8%

-32,3%

Nilai rata2 dalam 1 hari

Outlook IBT
 Pada periode 12 Juli 2017– 1 Januari 2018 dibanding
periode sebelumnya tren jumlah IBT turun, Taxbase
dan PDRI naik namun BM tetap
 Pada periode 1 Januari – 7 September 2018
dibanding periode sebelumnya tren jumlah IBT turun,
taxbase, dan PDRI naik, namun untuk BM turun 18,4%

Sumber data : EIS

Penggunaan SKA
500
400
300
200
100
0

100%
80%
60%
40%
20%
0%

Rata2 PIB
Rata2 SKA

Rata2 Persentase SKA

20

KINERJA FASILITASI

21

PERLUASAN DAN PENGUATAN FASILITAS
(Pengembangan PLB)
Automotive
Food and Drinks
Gas

63 PLB
in 88 location

Fuel Oil
Mine & Oil
Heavy
Equipment
Small & Medium
Industry
Defense
Chemical
Personal Care
Textil
Aircraft MRO

*Tidak termasuk PLB yang berlokasi di laut dan yang menggunakan tangki
**Utilisasi dihitung dari PLB yang telah mendapat izin > 6 bulan
^ data per Juli 2018
^^ data s.d. September 2018

22

DAMPAK EKONOMI KITE-IKM
Bahan
Baku

Hasil
Produksi

Kontribusi Ekonomi

Ekspor

Impor
OLAH, RAKIT, PASANG

FASILITAS
PERPAJAKAN
Bebas Bea Masuk, tidak
dipungut PPN dan PPnBM,
atas impor:
1. bahan baku yang
hasil produksinya
diekspor
2. barang contoh
3. barang modal/mesin

PROSEDURAL
1.
2.
3.
4.

Kemudahan Akses Kepabeanan
Sampai kuota tertentu tidak perlu
mempertaruhkan jaminan
Impor dan ekspor bisa melalui Pusat
Logistik Berikat dan Konsorsium KITE
Kemudahan pencatatan dan pelaporan
(disediakan aplikasi)

Penurunan biaya
produksi

Peningkatan
daya saing

Sebaran KITE -IKM

Peningkatan
modal
usaha

Keuntungan Bagi IKM
23

FASILITAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

Realisasi Impor sebesar
Rp143,63 miliar / 26,91% dari
Total Anggaran
* Data per 31 Agustus 2018

24

KINERJA PELAYANAN

25

PERCEPATAN AKSES KEPABEANAN
(VIA OSS)
No.

SEBELUM OSS

OSS

1

Trust and Verify

 Importir dan Eksportir >>>> NIB Auto Approval OSS
 Selain Importir dan Eksportir >>>>> Verify

2

Penyampaian data secara mandiri dan Sukarela
(Voluntary Disclosure) >> Disampaikan oleh pelaku
usaha ke DJBC

 Data NIB >>> otomatis dari OSS
 Data Persyaratan >>>> Disampaikan oleh pelaku usaha ke DJBC

3

SLA : 3 Jam

 SLA : 30 Menit (NIB) >>> 10 Menit dikirim ke DJBC melalui INSW
 SLA : 3 Jam (Selain Importir dan Eksportir)

4

Permohonan Registrasi Kepabeanan dilakukan melalui
INSW

5

Registrasi Kepabeanan sebagai Importir, Eksportir, PPJK,
Pengangkut, Pengusaha TPS, PJT, Pengusaha TPB

 Registrasi Kepabeanan sebagai Importir dan/atau Eksportir : NIB
(Auto Approval OSS)
 Registrasi Kepabeanan sebagai PPJK, Pengangkut, Pengusaha TPS,
PJT, Pengusaha TPP, Pengusaha dalam FTZ : Pemenuhan
Persyaratan di DJBC (Verify oleh DJBC)

6.

Persyaratan :
Importir : API + data ERNA
Eksportir : TDP + data ERNA
PPJK : TDP/SIUJPT + Ahli Kepabeanan+ data ERNA;
Pengangkut : izin terkait kegiatan usaha pengangkutan +
data ERNA;
Pengusaha TPS : Skep TPS + data ERNA;
PJT : Izin Pos+Ahli Kepabeanan+ data ERNA;
Pengusaha TPB : TDP + data ERNA

Persyaratan :
Importir dan/atau Eksportir : NIB sebagai Hak Akses Kepabeanan
PPJK : NIB + Ahli Kepabeanan;
Pengangkut : NIB + izin terkait kegiatan usaha pengangkutan;
Pengusaha TPS : NIB + Skep TPS;
PJT : NIB + Skep PJT;
Pengusaha TPP : NIB + Skep TPP;
Pengusaha dalam FTZ : NIB + izin usaha dari Badan Pengusahaan
Kawasan









Permohonan Registrasi Kepabeanan dilakukan melalui OSS









26

PERCEPATAN IZIN TPB

27

PERCEPATAN IZIN KITE

28

PERCEPATAN LAYANAN IMPOR
(Dwelling Time)
DWELLING TIME 4 PELABUHAN UTAMA

DWELLING TIME NASIONAL

BELAWAN

6
5
4
3
2
1
0

5
4
3
2
1
0

5.1

4.84
3.87

3.39 3.59

4.08

4.04 3.82

TANJUNG PRIOK

4.69
3.49 3.35 3.42 3.21

4.11

3.4

6

4.71

4
0.81

0.34 0.23 0.18 0.34 0.32 0.38

5.11
3.74 3.26 3.47 4.05

2 0.572 0.57
0.26 0.27 0.39 0.36 0.279
0

TANJUNG EMAS

TANJUNG PERAK
6

4.68

4
2

3.72 4.19
3.05 3.36

0.75 0.52 0.36

0

Sumber : Dashboard DT INSW

5.11

4.25

0.45 0.49 0.36

0.4

3.9

8
6
4
2
0

6.85

5.7

6.34
4.58 4.58 4.88

5.23

1.14 0.66
0.33 0.28 0.48 0.39 0.43

Customs Clearance
Dwelling Time

KEBIJAKAN
1

DAMPAK

Manifest Generasi III:
Advanced Manifest System
Self Correction
Paperless

-

2

Pemotongan kuota secara elektronik

Percepatan dan penyederhanaan pelayanan di border

3

LHP Mobile

Percepatan pelayanan (pelaporan LHP)

4

TPS Online dan Autogate System

Percepatan dan penyederhanaan pelayanan

5

E-Form D

Percepatan dan penyederhanaan pelayanan

-

Percepatan pengajuan PIB oleh importir sehingga
Pre-Customs Clearance menjadi lebih cepat
Menghilangkan proses pecah pos
Percepatan proses redress manifes

29

KINERJA PENGAWASAN

30

KINERJA PENGAWASAN
JUMLAH PENINDAKAN

(s.d. 31 Agust 2018)

JUMLAH PENINDAKAN
NARKOTIKA

NILAI BHP (Miliar Rp)

(s.d. 31 Agust 2018)

JUMLAH BHP NARKOTIKA
(Kg)

31