Faktor Pendorong dan Faktor Penarik Terj

Imigrasi : Faktor Pendorong dan Penarik Terjadinya Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain,
di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap
permanen yang dilakukan oleh imigran. ” Movement of people to a new area or country in order
to find work or better living conditions “ 1. migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode
kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. Periodisasi migrasi dalam
sejarah Eropa sendiri sebenarnya telah terjadi semenjak zaman pre-modern dimana manusia prasejarah mulai berpindah dari wilayah Eurasia menuju Eropa untuk mencari tempat tinggal,
hingga membuka lahan pertanian.
Migrasi yang terjadi di Eropa memiliki dua periodisasi waktu yaitu pada tahun setelah
1945. Imigran yang menuju eropa dibagi menjadi dua kategori yaitu, pertama guestworker
migration yang merupakan imigran yang didatangkan dari Negara – Negara seperti Belgia,
Turki, Aljazair dan lainnya. Kebijakan ini dilakukan oleh Negara – Negara eropa dikarenakan
setelah Perang Dunia II selesai, ini bukan lain adalah upaya dari pemimpin eropa untuk
membantu proses pembangunan karena eropa sendiri kekurangan tenaga yang dilakukan oleh
mereka. Kedua, Colonial Migration yang dilakukan oleh negara-negara seperti Inggris, Perancis
dan Belanda yang tidak mampu menyaingi upah yang diberikan kepada negara yang menerapkan
sistem guestworker. Sebagian imigran yang berasal dari negara jajahan memilih untuk menetap
dengan membawa keluarga dari negara asal imigran tersebut.
Secara umum, Randell Hansen membagi 3 periode sejarah migrasi di Eropa setelah tahun
1945, yaitu: periode pertama pada tahun 1950-1973 terkait imigran kolonial dan pekerja tamu;
periode kedua pada tahun 1960an terkait migrasi keluarga yang disebabkan oleh reunifikasi

keluarga; dan periode ketiga pada tahun 1990an terkait imigran pencari suaka. 2Jenis-jenis
migrasi dapat dibagi menjadi 3, antara lain: migrasi sementara, migrasi tetap dan pengungsi.
Jenis migrasi sementara meliputi pelajar, pekerja (skilled dan unskilled) sementara. Kemudian
jenis migrasi tetapi meliputi pekerja (skilled dan unskilled), anggota keluarga atau individu
tertentu yang memiliki hak istimewa untuk menetap di suatu negara. sementara jenis migrasi

1 Terjemahan dari Kamus Oxford. http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/migration.
2 Hansen, Randall.2006. “migration Policy “ halaman : www.oxfortextbooks.co.uk/orc/hay_menon/

pengungsi meliputi mereka yang mengungsi untuk menghindari perang atau kekacauan di suatu
negara ataupun para pencari suaka.
Imigrasi ke Eropa memiliki sejarah yang panjang, namun memiliki jumlah yang besar
pada akhir abad ke-20. Pertumbuhan imigran dalam jumlah besar setelah Perang Dunia II terjadi
di beberapa negara Eropa khususnya di negara-negara Eropa Barat baik yang berasal dari Eropa
dan non-Eropa. Para imigrasi saat ini dimasukkan dalam kategori pekerja migran/asing (baik
legal dan ilegal) dan pengungsi. Setelah Perang Dunia II, sejarah mencatat bahwa banjir imigran
ke Eropa juga terjadi ketika etnis keturunan Indochina di Vietnam melarikan diri dari Perang
Vietnam pada 1955. Menurut data dari Robinson, W. Courtland penulis buku Terms of Refugee
terbitan UNHCR, sebanyak 46.348 warga Vietnam mengungsi di Perancis, sementara 28.916
warga Vietnam lainnya mengungsi ke Jerman.3 Saat itu, Inggris menampung 24.267 imigran

Vietnam, sementara Belanda menampung 11.546 imigran. Negara-negara seperti Norwegia,
Swiss, Swedia, Denmark dan Belgia menampung sekitar 5.000-10.000 pengungsi. Sebagian
besar para imigran Vietnam memilih untuk kembali ke negara asal ketika perang telah berakhir,
sementara sebagian lainnya memilih bermukim di Eropa dan AS. Eropa kembali dilanda migrasi
manusia besar-besaran ketika Perang Yogoslavia, yang berlangsung sejak 1991, berujung pada
munculnya sejumlah negara baru pecahan Yugoslavia beberapa tahun setelahnya; Makedonia,
Slovenia, Kroasia, dan Bosnia Herzegovina, lalu menyusul Serbia, Montenegro dan Kosovo.
Saat perang meletus, sebanyak 1,1 juta warga Bosnia dan Herzegovina kehilangan tempat
tinggal, sementara ratusan ribu lainnya mengungsi. Jerman menampung 345 ribu pengungsi,
sementara Austria menampung 80 ribu pengungsi. Negara lain, seperti Inggris, Swedia, Swiss,
Belanda, Denmark dan Perancis menampung imigran 10 ribu hingga 60 ribu pengungsi.
Dalam suatu permasalahan yang terjadi pastilah ada sebab yang menjadi alasan untuk
terjadinya suatu tindakan. Seperti terjadinya Migrasi penduduk yang terjadi di eropa faktorfaktor penyebabnya. Faktor-faktor penyebab meliputi faktor pendorong (push factor) dan faktor
penarik (pull factor). Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga terjadinya migrasi
penduduk4
3 Cnn Indonesia. 2015. “ sejarah migrasi manusia di benua eropa
“http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150908150704-134-77378/sejarah-migrasi-manusia-di-benuaeropa/
4 Kusuma, Mulia. 2012. “ Faktor – factor penyebab terjadinya migrasi “.

Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya migrasi penduduk, antara lain:

• Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi
ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor
pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah
negara termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di
negara orang.
• Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.
Bagi negara Jerman dan eropa lain khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan alasan
untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai para imigran untuk memperoleh
kehidupan yang lebih layak meskipun nyawa yang menjadi taruhannya.
• Faktor sosiobudaya
Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang ke
jerman semakin bertambah dari tahun ke tahun apalagi dengan kebijakan yang dibuat oleh
Negara jerman bahwasannya jerman membuka Negaranya bagi para imgran. Bahkan boleh
dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor
ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Jerman ini.
• Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan
ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara
tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain,

sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain berhijrah ke negara tersebut.
Faktor-faktor penarik (pull factor) terjadinya migrasi antara lain adalah:

a. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
b. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
c. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
d. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
Ada juga faktor penarik lain yang dikemukakan oleh Lee (1966) meliputi empat empat faktor
yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:
a. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal.
b. Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan.
c. Rintangan-rintangan yang menghambat. Hal ini berbeda bagi masing-masing individu,
ada yang memandang ringan dan ada pula yang memandangnya sebagai hal yang berat
(tidak dapat diatasi), contoh: Jarak yang jauh, dan biaya transport sehingga menjadi
penghalang bagi seseorang untuk bermigrasi.
d. Faktor-faktor pribadi yakni kepastian seseorang dalam mengambil keputusan untuk
bermigrasi kedaerah lain.