Makalah meteorologi dan klimatologi tent

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di tempat tertentu. Iklim adalah rata-rata
kondisi cuaca tahunan meliputi wilayah yang luas. Unsur-unsur cuaca dan iklim, meliputi:
suhu udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, awan, dan curah hujan. Jenis-jenis iklim
adalah iklim matahari, iklim koppen schmidt-ferguson, iklim junghuhn, dan iklim Oldemen.
Jenis vegetasi alam berdasarkan iklim dan bentangan alamnya dibedakan meliputi :
padang rumput, gurun, tundra, hutan basah, hutan gugur, dan taiga. Alat ukur cuca dan iklim
adalah termometer, Barometer, Anemometer, Higrometer, dan Penakar hujan. Cuaca dan
iklim memiliki beberapa unsur diantaranya adalah radiasi matahri, radiasi bumi, temperatur
udara, tekanan udara, angin, pengvuapan, kelembaban udara, awan, dan presipitasi
Dalam makalah ini lebih terkhusus untuk membahas mengenai badai, angin, awan,
tornado yang merupakan bagian dari CUACA EKSTRIM. Badai adalah cuaca yang ekstrim,
mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu. Badai disebut juga siklon
tropis oleh meteorologi, berasal dari samudera yang hangat. Awan adalah kumpulan butirbutir air, kristal es,atau campuran keduanya, yang masih melekat pada inti-inti kondensasi
dan tetap melayang-layang di udara. Angin adalah pergerakan udara pada arah horizontal atau
hampir horizontal. Sedangkan pergerakan udara secara vertikan dinamakan ALIRAN
UDARA. Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari kumpulan arus kuat
awan gelap yang merentang ke permukaan bumi dan berputar dengan kecepatan mencapai
450km/jam (280mpj).


B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksut dengan cuaca dan iklim?
b. Apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim?
c. Apa yang dimaksut dengan badai dan tornado?
d. Apa penyebab terjadinya badai dan tornado?
e. Bagaimana dampak yang terjadi akibat badai dan tornado?
1

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk
memenuhi penilaian pada tuag akhir METEOROLOGI/KLIMATOLOGI juga agar
dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai penyebab serta dampak yang
akan terjadi karena Cuaca Ekstrim.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengerian Cuaca dan Iklim
Apa itu cuaca dan apa itu iklim? Cuaca dan iklim adalah dua istilah yang
berkaitan dengan keadaan udara pada lapisan atmosfer. Perbedaan keduanya terletak

dalam hal waktu dan wilayah terjadinya. Pengertian cuaca adalah keadaan udara pada
suatu saat di tempat tertentu. Kondisi cuaca senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Cuaca merupakan kedaan atmosfer sehari-hari yang dapat terjadi dan berubah dalam
waktu singkat di daerah yang sempit. Sedangkan, pengertian iklim adalah rata-rata
kondisi cuaca tahunan dan meliputi wilayah yang luas. Untuk dapat menentukan tipe
iklim suatu wilayah diperlukan data cuaca antara 10 sampai 30 tahun. Ilmu yang
mempelajari kondisi cuaca dan iklim adalah Meteorologi dan Klimatologi
B. Unsur-unsur Cuaca dan iklim
2

1. Radiasi Matahari Energi
Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2).
Radiasi Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan
inti atom hidrogen dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini
menghasilkan energi yang berupa pancaran gelombang panjang yang diteruskan
ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses ini lah yang menyebabkan energi
panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga permukaan bumi. Radiasi
matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam proses
pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi mataharilah “panas”
diperoleh untuk menjadi “penggerak” siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan

perubahan cuaca dari waktu ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik
(permukaan), radiasi matahari diamati dengan alat Solarimeter.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat ‘ke-panas-an” dari udara pada suatu batasan
ruang atau wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat
Celcius atau Kelvin dalam SI (Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena
adanya aliran energi kalor dari radiasi matahari melalui gelombang panjang ke
molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda lainnya di permukaan
bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam menyerap dan menyimpan
radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut berbeda pula.
Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan
langsung dan pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai
berikut:
1) Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya
sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi
matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2) Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikelpartikel lain di atmosfer.

3

3) Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang biru
dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit
berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan caracara berikut:
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian
bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara
di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan
berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke
atmosfer.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

4


Gambar 2.1 : Pengaruh atmosfer terhadap energi panas matahari. (Konsep Dasar
Indraja dan Pengolahan Citra, Bakosurtanal, 1995)
3. Tekanan udara
Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan
udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan
kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom
mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan
tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang
menyebabkan perbedaan pemuaian udara sehingga tekanan udaranya pun berbeda.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa).
1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1
atmosfer
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau
lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin
tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini
terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang
rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang memiliki elevasi yang
5

lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada di daerah

yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih rendah pada
daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh
suhu udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada
bulan Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan
lebih rendah daripada di belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada
bulan desember berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.
Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea
level pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi
meteorologi, diukur dengan alat barometer aneroid maupun barometer air raksa.
Perubahan tekanan udara dari waktu ke waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan
kondisi cuaca karena akan menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala
lokal sampai skala global. Informasi tekanan udara juga sangat penting dalam
kegiatan penerbangan.
4. Angin
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena
terjadinya perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan
Meteorologi, angin diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin.
Satuan kecepatan angin yang umum digunakan dalam observasi meteorologi
adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah angin dinyatakan dalam derajat.

Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan dan
angin-angin pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari
ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada
obstacles (benda penghalang) yang berjarak lebih dari dua kali ketinggian benda
tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal (angin udara atas) diukur
dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak digunakan radio
sounding (RASON) secara otomatis.

6

Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi :
1. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah,
angin gunung.
2. Angin skala regional. contohnya angin monsoonal
3. Angin skala global. contohnhya angin Passat.
5. Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air.
Penguapan dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin.
Pada observasi meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam
satuan millimeter.

6. Kelembaban Udara Relatif (RH)
Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah uap air
yang terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh.
dimana :

adalah kelembaban relatif campuran
adalah tekanan parsial uap air dalam campuran
adalah tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut dalam campuran.
Kelembaban udara dalam observasi meteorologi diukur dengan menggunakan
psychrometer atau bisa juga digunakan higrometer.

7

7. Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan
tidak selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini
karena adanya pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu.
Awan menurut tinggi dasarnnya dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Awan tinggi
Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Cirrus, awan Cirrocumulus, awan

Cirrustratus.
2. Awan menengah
Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Altostratus, awan Altocumulus, dan
awan Nimbustratus.
3. Awan rendah
Awan yang termasuk dalam kategori ini yaitu awan Cumulus, awan Stratus, awan
Stratocumulus, dan awan Cumulonimbus.
Awan menurut bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Awan Cumuloformis
Awan yang memiliki bentuk bergumpal-gumpal ssehingga memungkinkan awan ini
memiliki ketinggian dasar yang rendah dan tinggi puncak yang menjulang tinggi.

8

Gambar 7.1 : awan Cumulus

Gambar7.2 : awan Cumulonimbus
2. Awan stratoformis
Awan yang berbentuk lembaran atau lapisan yang merata dan cenderung homogen.
Awan ini tidak memiliki tinggi puncak awan karena lapisan atas awan ini sulit

diketahui ketinggiannya akibat terturup lapisan dibawahnya.
Dalam awan-awan konvektif seperti awan cumulonimbus terjadi proses dinamika
awan yang berupa arus updraft dab downdraft yang sering kali membahayakan
kegiatan penerbangan, oleh karena itulah pengamatan tentang adanya awan jenis ini
sangat diperlukan.
Kandungan pada awan didominasi uap air dalam keadaan yang jenuh (RH>95%)
kecuali pada awan-awan tinggi dan puncak awan cumulonimbus (berlandasan) yang
didominasi oleh kristal-kristal es.

9

Gambar7.3 : awan stratus
8. Presipitasi (Endapan)
Presipitasi adalah istilah umum untuk semua bentuk air yang berasal dari
atmosfer dan mengendap kepermukaan bumi. Presipitasi selalu diawali oleh proses
kondensasi, sublimasi atau gabungan kedua-duanya dari uap air yang ada di atmosfer.
Presipitasi terjadi bila ada cukup faktor pembentuk yang terpentung adalah :
a. Beberapa Fenomena cuaca diperlukan untuk mendinginkan udara atmosfer
sehingga terjadi proses kondensasi dan pembentukan butiran-butiran air.
b. Inti-inti kondensasi yang diperlukan untuk pembentukan butir-butir air. Pada

umumnya tersedia cukup banyak atmosfer.
c. Presipitasi dalam jumlah besar terjadi bila berlangsung pendinginan terhadap uap
air diatmosfer dalam lingkup atau skala besar. Yaitu bila terjadi penaikan massa
uap air kelapisan atmosfer yang lebih tinggi oleh berbagai fenomena cuaca.

10

C. Alat Pengukur Cuaca dan iklim
Beberapa alat pengukur cuaca/iklim yang digunakan antara lain ialah:
1. Termometer
Termometer ialah alat untuk mengukur temperatur udara. Termometer
sederhana yang banyak dipergunakan adalah jenis termometer batang. Cara kerjanya,
bila suhu udara bertambah panas maka air raksa pada bola bawah termometer memuai
dan naik sepanjang kaca tipis di dalam batang kaca. Sebaliknya bila temperatur udara
turun kembali maka air raksa pada batang kaca turun. Naik turunnya temperatur udara
dapat dilihat pada angka yang tertera pada tabung kaca dalam satuan derajat Celcius,
Fahrenheit atau Reamur.
Jenis termometer lainnya ialah termometer maksimum dan minimum.
Termometer maksimum digunakan untuk mengukur temperatur udara yang tinggi,
sedangkan termometer minimum digunakan untuk mengukur temperatur udara yang
rendah.
Jenis termometer yang dapat mencatat sendiri keadaan temperatur udara
secara otomatis pada kertas grafik yang tersedia dinamai termograf. Variasi perubahan
suhu dapat dilihat pada grafik tersebut. Kertas grafik hasil pencatatan itu dinamai
termogram. Temperatur minimum dan temperatur maksimum yang tertera pada
termometer dicatat setiap hari dan digunakan untuk menentukan temperatur harian di
tempat tersebut. Temperatur harian ialah jumlah temperatur tertinggi dan terendah
dalam satu hari (24 jam) dibagi 2. Misalnya temperatur tertinggi pada hari ini
adalah33,2°C dan temperatur terendah 26°C, maka temperatur harian adalah:

33,2°C + 26°C /2 = 59,2/2 = 29,60°C

11

Selisih temperatur tertinggi dan terendah dalam satu hari disebut amplitudo
suhu harian. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, amplitude suhu harian adalah:
33,2°C - 26°C = 7,2°C. dari temperatur harian dapat juga ditentukan temperatur
bulanan, dan dari temperatur bulanan dapat ditentukan pula temperatur tahunan.
Temperatur bulanan ialah jumlah suhu harian dalam sebulan dibagi dengan jumlah
hari dalam bulan tersebut, sedangkan temperatur tahunan adalah jumlah suhu bulanan
dalam satu tahun dibagi 12 bulan.
Termometer dapat dilihat pada stasiun Meteorologi dan Geofisika. Alat ini
diletakkan pada suatu tempat yang disebut pondok meteorologi atau sangkar
Stevenson.
2. Barometer
Barometer adalah alat pengukur tekanan udara. Ada beberapa tipe barometer,
misalnya barometer yang menggunakan tabung kaca hampa udara. Bagian ujung
tabung yang terbuka dimasukkan kedalam bejana air raksa. Bila tekanan udara naik,
maka udara akan menekan air raksa yang ada di dalam tabung. Besarnya tekanan
udara ialah selisih permukaan air raksa di dalam bejana dan di dalam tabung. Tipe
barometer lainnya ialah barometer aneroid dan barograf yang menggunakan lempeng
logam yang tipis.
3. Anemometer
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin. Alat ini dapat dilihat pada
stasiun pengamatan cuaca atau di bandar udara. Anemometer ditempatkan pada
lapangan terbuka pada tiang yang agak tinggi. Pada alat ini terdapat beberapa
mangkok untuk menerima tiupan angin. Ketika angin bertiup, angin meniup mangkok
tersebut sehinnga mangkok berputar. Putaran mangkok dihubungkan dengan alat
pencatat kecepatan angin. Kecepatan mangkok berputar tergantung pada kecepatan
angin bertiup. Makin cepat angin bertiup, makin cepat pula mangkok berputar, dan
sebaliknya. Kecepatan angin bertiup dapat dilihat pada alat pencatat yang ditempatkan
di dalam ruangan pengamatan cuaca. Anemometer modern telah dilengkapi dengan
penunjuk arah angin yang dihubungkan dengan computer. Alat perekam arah angin
dan kecepatan angin secara otomatis mencatatnta dalam satuan meter/detik, km/jam
atau mil/jam.
12

4. Higrometer
Higrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
Alat ini dapat kita lihat pada stasiun-stasiun pengamatan cuaca. Higrometer
diletakkan di dalam Sangkar Stevenson sebagaimana halnya dengan termometer alat
pengukur suhu udara. Higrometer terdiri atas satu termometer kering dan satu
termometer basah. Kelembaban udara nisbi (relatif) dapat diketahui dengan melihat
tabel kelembabab relatif setelah menghitung selisih temperatur udara pada termometer
kering dengan temperatur pada termometer basah.
5. Penakar hujan
Penakar hujan atau disebut juga Fluviograf adalah alat untuk mengukur
besarnya curah hujan. Alat ini ditempatkan pada lapangan terbuka, agar air hujan yang
jatuh tidak terhalang masuk ke dalam tabung tertentu. Air hujan yang masuk melalui
corong ditampung dalam ruang tertutup supaya tidak menguap. Kemudian air hujan
yang ditampung diukur dengan menggunakan gelas pengukur sehingga dapat
diketahui besarnya curah hujan. Tinggi rendahnya curah hujan biasanya dinyatakan
dalam mm. beberapa stasiun pengamat cuaca telah menggunakan peralatan pengukur
curah huan modern yang dilengkapi dengan computer sehingga tingginya curah hujan
dapat diketahui dengan muda

D. Badai dan Alat Pendeteksinya
Badai adalah cuaca yang ekstrim, mulai dari hujan es dan badai salju sampai
badai pasir dan debu.Badai disebut juga [siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari
samudera yang hangat.Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam.

13

Gambar D.1 : badai
Badai bukan angin ribut biasa.Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar
dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan
mudah.Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir
bandang, dan angin kencang.Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan,
badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane),
yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon)
di Samudera Pasifik.
Alat pendeteksi badai adalah X-Net, cara kerjanya cukup mudah dengan
menempatkan sistem radal model Doppler yang dipasang dilima titik dsegala penjuru
kota tokyo,radar Doppler tersebut disambungkan untuk memantau pergerakan angin
lewat monitor,setelah itu radar utama X-Net akan bekerja dengan melihat serta
mengontrol kadar udara,lalu mengukur kecepatan angin melalui kecepatan angin
melalui perubahan awan yang berubah terus menerus.alat ini mampu bekerja dengan
mendeteksi kehadiran angin dalam jarak radius 60-80 km,sehingga jika angin tersebut
berpotensi membahayakan maka dengan cepat radar akan mengirim sinyal,sehingga
kedatangan angin topan dan badai bisa segera diantisipasi.
E. Penyebab Terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di dalam
energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak
dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada
saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan
kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun
negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik,
Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.
14

F. Proses Terbentuknya Badai
Sumber utama energi raksasa penggerak badai tropis berasal dari proses
kondensasi yakni yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang
bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air
akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air
akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis. Selain udara lembab juga
diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin
yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung
cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan
banjir yang mengikuti fenomena badai tropis.

Proses terjadinya siklon tropis masih menjadi kajian para ahli., namun faktor –faktor
yang diperlukan untuk mendorong terjadinya badai tropis dapat disebutkan sebagai berikut.
1.

Suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5o Celsius. Perairan
hangat merupakan sumber energi dari siklon tropis, sehingga ketika siklon tropis
bergerak ke daratan atau perairan dingin maka kekuatan siklon tropis akan
melemah secara drastic

2.

Suhu pada atmosfer turun drastis dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan
suhu atmosfer secara drastis tidak memungkinkan perpindahan kelembaban udara
secara konveksi. Aktifitas badai petir (thunderstorm) yang mendorong uap air
melepaskan kandungan panasnya.

3.

Kelembaban udara yang tinggi pada atmosfer.

4.

Jarak minimum 500 km dari katulistiwa

5.

Angin bergerak naik vertikal secara perlahan ( kurang dari 10 m/s) sehingga tidak
merusak proses pembentukan formasi siklon tropis.

G. Ciri-Ciri (Tanda-Tanda) Strukturnya.
Sebuah siklon tropis kuat mempunyai struktur sebagai berikut .

15

• Tekanan Udara Permukaan Rendah.
Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh
tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di
daerah siklon tropis merupakan yang terendah.
• Inti hangat.
Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas.
Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang
menyebabkannya terasa hangat.
• CDO (Central Dense Overcast).
CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan,
hujan dan badai petir.
• Mata
Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di
pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter
wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi
pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat.
• Dinding mata.
Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin
dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang
paling berbahaya.
• Aliran keluar (outflow).
Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah
putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat,
melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.

Sebuah siklon tropis kuat mempunyai struktur sebagai berikut .
Ø Tekanan Udara Permukaan Rendah;

16

Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari
seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara
di daerah siklon tropis merupakan yang terendah.
Ø Inti hangat.
Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas.
Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang
menyebabkannya terasa hangat.

Ø CDO (Central Dense Overcast).
CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan
awan, hujan dan badai petir.
Ø Mata
Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di pusat
sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata
berkisar dari 8 hingga 200 Km. Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi
sehingga mata tidak terlihat.
Ø Dinding mata.Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang
memiliki intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada
dinding matalah yang paling berbahaya.
Ø Aliran keluar (outflow) Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari
pusat badai tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian
bawah angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik
arah.
Klasifikasi
Siklon Tropis merupakan istilah yang bersifat umum, selanjutnya menurut tingkat
kematangan formasi bentuk dan kekuatannya siklon tropis dapat diklasifikasikan atas:

17

gambar F.1 : klasifikasi badai
1. Depresi Tropis (Tropical Depression)
Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan
dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata.
Kecepatan angin berkisar dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan nama
yang khas
2. Badai Tropis (Tropical Storm)
Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan
angin maksimum berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph
atau 62 s/d 117 km/jam). Untuk Badai Tropis diberikan nama-nama yang khas untuk
membedakan antara setiap kejadian badai tropis.
Skala Kekuatan
Untuk memberi gambaran kekuatan dan dampak yang bisa dihasilkan oleh Badai Tropis /
Hurricane maka dibuat pedoman skala kekuatan Hurricane. Skala yang umum digunakan
adalah Skala Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas kategori , yakni
Kategori

Kecepatan angin

Tekanan udara

Storm surge

Saffir-Simpson

maksimum (m/s,kt)

permukaan

(m,ft)

minimum (mb)
18

1 (Minimal)

33-42 m/s [64-83 kt]

>= 980mb

1.0-1.7 m [3-5 ft]

2 (Moderat)

43-49 [84-96]

979-965

1.8-2.6 [6-8]

3 (Ekstensif)

50-58 [97-113]

964-945

2.7-3.8 [9-12]

4 (Ekstrim)

59-69 [114-135]

944-920

3.9-5.6 [13-18]

5 (Katastropik)

> 69 [> 135]

< 920

> 5.6 [> 18]

Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Hurricane tidak mutlak bergantung pada tingkat
skala kekuatan di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan terbuka)
serta bencana alam susulan akibat dari Hurricane seperti banjir atau longsor, turut
mempengaruhi besar kerugian dan korban manusia.
Peristiwa

Gambar F.2 : contoh peristiwa badai

Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis. Hampir
seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan di zona 30 derajat dari
katulistiwa, yang disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ Intertropical Convergence
Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan hujan yang deras dan berharihari serta menimbulkan angin kencang.
Lokasi

19

Syarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis adalah kelembaban udara
yang tinggi karena banyaknya kandungan uap air. Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah
perairan ( lautan) di zona tropis dan subtropis yang temperaturnya dapat mencapai > 260 C

Gambar F.3 : lokasi badai

Di permukaan bumi terdapat tujuh wilayah perairan utama yang sangat potensial untuk
tumbuh dan berkembangnya siklon tropis, yaitu :
• Barat Laut Samudra Pasifik ;
merupakan daerah paling aktif, sepertiga dari seluruh perisitiwa siklon tropis dunia
terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi berpengaruh pada wilayah
Jepang, Filipina, China dan Taiwan.
• Timur Laut Samudera Pasifik ;
sebagai daerah paling aktif kedua yakni sepertiga dari seluruh kejadian badai tropis
dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi mempengaruhi
wilayah barat Meksiko, Hawaii dan
terkadang sampai di semenanjung California.

Barat Daya Samudra Pasifik;
Aktifitas badai tropisnya memepengaruhi


wilayah Australia dan Oceania.
Utara Samudra Hindia ;
Wilayahnya dibagi dua daerah yakni Teluk
Benggala dan Laut Arabia. Aktifitas pada
20

daerah Teluk Benggala lima sampai enam kali
lebih besar dari laut Arabia, dan tercatat pada
sejarah Siklon Bhola di tahun 1970 yang
menewaskan 200.000 orang. Negara-negara
yang terpengaruh adalah India, Bangladesh,
Srilangka, Thailand, Burma dan Pakistan ,
sedangkan semenanjung Arab jarang terkena
dampaknya.
Tengggara Samudra Hindia;



Wilayah dekat perairan Indonesia (laut Timor)
dan Australia yang terpengaruh badai tropis di
daerah ini.
Timur Laut Samudra Hindia;



Negara-negara yang terpengaruh adalah
Madagaskar, Mozambique, Mauritius dan
Kenya
Utara Samudra Atlantik;



Mencakup wilayah perairan Samudera
Atlantik, Laut Karibia dan Teluk Meksiko.
Badai tropis yang terjadi berdampak pada
wilayah Amerika Serikat, Meksiko, Canada
serta negara-negara Amerika Tengah dan
Kepulauan Karibia.
Musim
Puncak aktifitas siklon tropis di seluruh dunia, terjadi pada akhir musim panas yakni ketika
laut mencapai temperatur paling hangat. Namun di setiap wilayah terdapat pola musiman
yang berbeda.


Wilayah Atlantik utara.
Musim Hurricane dimulai dari 1 Juni hingga 30 November,



puncaknya terjadi pada awal September.
Wilayah Timur laut Pasifik,

21

Ppola musimannya sama dengan wilayah Atlantik namun periodenya
lebih panjang.

Wilayah Barat laut Pasifik,
siklon tropis berlangsung setahun penuh, dengan puncaknya pada
awal September dan aktifitas minimum pada bulan Februari.

Wilayah utara samudera Hindia.
Musim badai tropis berlangsung dari bulan April hingga Desember,
puncaknya terjadi pada bulan Mei dan November.
Secara umum, Aktifitas siklon tropis di belahan bumi Selatan berlangsung dari akhir Oktober
hingga Mei, dengan puncak aktifitas terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.
Bencana
Badai tropis pada umumnya tumbuh dan berkembang di wilayah perairan bebas seperti lautan
yang tidak didiami manusia kecuali untuk pelayaran. Oleh karena itu jarang terjadi bencana
akibat badai tropis pada manusia. Walaupun demikian, pergerakan badai tropis dapat
mengarah ke daratan dan bila hal ini terjadi akan timbul bencana yang menewaskan ribuan
manusia dengan kerugian material mencapai jutaan dollar .
Beberapa nama badai tropis yang paling banyak menelan korban manusia terbesar antara
lain :


Siklon Bhola
Pada tanggal 13 November 1970, siklon Bhola berkecepatan 100 mph
( 160Km/jam) menghantam wilayah delta Gangga (Bangladesh) dan



menewaskan 200.000 hingga 500.000 jiwa manusia.
Great Hurricane
Peristiwa Great Hurricane di tahun 1780 merupakan bencana
Hurricane terbesar untuk wilayah Atlantik. Kejadian di wilayah



Antiles ini menelan sekitar 20.000 hingga 30.000 jiwa manusia tewas.
Hurricane Galveston
22

Pada tahun 1900, Hurricane Galveston termasuk kategori 4 pada Skala
Saffir-Simpson telah menimbulkan tanah longsor hebat di Galveston,


Texas, yang menewaskan 6.000 hingga 12.000 jiwa manusia.
Hurricane Mitch
Banjir hebat dan longsoran lumpur yang mengikuti Hurricane Mitch
pada tahun 1998 di Honduras menyebabkan tewasnya lebih dari
10.000 jiwa manusia hingga mengubah struktur wilayah Honduras

Rekor Bencana
Kerugian material terbesar akibat badai tropis terjadi pada tahun 1992 ketika
Hurricane Andrew menyapu wilayah Florida, Amerika Serikat dan perkiraan kerugiannya
sekitar 25 juta dollar.

Gambar F.4 : rekor bencana
Rekor badai tropis terkuat dan terbesar dipegang oleh Typhoon Tip yang terjadi pada
tahun 1970 di wilayah Barat Laut Samudra Pasifik. Typhoon tip menjangkau radius wilayah
hingga 1.350 mil atau 2.170 Km ( bandingkan dengan rata–rata radius wilayah siklon tropis
yang hanya 300 mil atau 480 Km ), sedangkan tekanan udara permukaan minimum pada
Typhoon tip hanya 879 mb dan kecepatan anginnya 190 mph atau 305 Km/jam.
Siklon tropis lemah ( yang masih tergolong badai tropis atau Hurricane lemah) juga
dapat menimbulkan bencana besar. Badai tropis Allison di Texas pada tahun 2001
menimbilkan kerugian 5 juta dollar dan korban tewas 41 orang. Pada tahun 2004 di Haiti,
peristiwa Hurricane Jeanne yang masih termasuk kelas badai tropis dapat menyebabkan
23

tewasnya 3000 orang karena dampak banjir dan longsoran lumpur yang mengikuti badai
tropis tersebut.
Ciri-ciri
Siklon tropis mempunyai ciri-ciri khas yang membedakannya dari fenomena
meteorologi lainnya. Berbeda dari siklon sub tropis yang sumber energinya berasal dari pra
kondisi beda suhu di atmosfer, pada siklon tropis harus yang tersedia kelembaban dan uap air
yang diperlukannya untuk dapat tumbuh dan berkembang untuk itu badai tropis memerlukan
daerah perairan hangat
Secara umum wilayah terjadinya siklon tropis dikelompokkan atas dua wilayah utama
yakni belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Siklon tropis yang terbentuk di belahan
bumi utara memiliki arah putaran siklon tropisnya searah jarum jam, sedangkan di belahan
bumi selatan, arah putaran siklon tropisnya berlawanan dengan arah jarum jam.
Pada kantor dinas Meteorologi datangnya Badai Tropis dapat diamati dengan
memperhatikan ciri-ciri kedatangannya yaitu pola angin tertutup yang memutar di suatu
wilayah dan juga terlihat dari sekelompok awan yang mengumpul.
Dampak Negatif
Siklon tropis matang rata-rata dapat melepaskan energi panas hingga 6 x 1014 watt,
sebanding dengan 200 kali rata-rata total produksi perusahaan listrik seluruh dunia atau
sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20 menit.
Siklon tropis pada lautan terbuka akan menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras
dan angin berkecepatan tinggi, sehingga mengganggu jadwal pelayaran bahkan
menenggelamkan kapal-kapal. Walau demikian, dampak terbesar dari siklon tropis terjadi
apabila siklon tropis bergerak ke arah daratan dan menyebabkan tanah runtuh.
Siklon tropis yang bergerak ke arah daratan dapat menyebabkan kerusakan langsung
lewat empat macam cara, yakni :


Angin berkecepatan tinggi
Kekuatan angin hurricane dapat menghancurkan mobil, bangunan, jembatan, dan

24

sebagainya. Kekuatan angin dapat menerbangkan berbagai macam benda yang


dapat menghantam penduduk yang berada di daerah terbuka.
Gelombang laut (storm surge)
Bencana terburuk dari siklon tropis disebabkan oleh melonjaknya gelombang
laut. Gelombang laut tinggi akan masuk ke daratan dan menyeret penduduk yang
berada di kawasan pantai. Sekitar 80 % korban tewas akibat badai tropis



disebabkan terjangan gelombang laut.
Hujan deras
Aktifitas badai petir pada siklon tropis menimbulkan hujan lebat. Sungai dan
saluran air akan meluap, jalan-jalan tidak dapat dilewati, dan dapat disusul oleh



tanah longsor.
Angin Tornado
Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di berbagai
tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat menyebabkan
kerusakan serius.

Dampak sekunder dari siklon tropis juga cukup merugikan, seperti :


Penyakit menular
Lingkungan basah pasca siklon tropis, disertai kerusakan sarana kebersihan dan
iklim tropis yang hangat dapat menjangkitkan penyakit menular yang bertahan



lama setelah peristiwa badai.
Ketiadaan listrik
Kerusakan jaringan listrik akibat siklon tropis akan menghambat komunikasi dan



usaha pertolongan korban.
Kesulitan transportasi
Hancurnya sarana transportasi seperti jembatan, terowongan dan jalan akan
menyulitkan pengiriman makanan, air bersih dan obat-obatan ke daerah-daerah
yang membutuhkannya.

Dampak Positif
Walaupun banyak kerugian yang timbul akibat siklon tropis, secara global siklon
tropis sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi dengan cara
memindahkan panas, dan kelembaban yang tinggi di daerah tropis ke wilayah sub tropis dan
kutub yang lebih dingin.

25

Pada beberapa situasi khusus, siklon tropis membawa dampak positif bagi wilayahwilayah yang terkenda dampaknya. Di wilayah Jepang, sebagian besar curah hujan yang
turun merupakan dampak dari typhoon. Hurricane Camille mengakhiri kondisi kekeringan
dan kesulitan air pada daerah-daerah yang dilewatinya.

H. Macam-Macam Jenis Badai
1. Badai Debu
Topan debu Angin kencang membawa dengan mereka partikel halus bahan tanah liat
dan lumpur, kotoran dan setiap jarak jauh. Dan membayar partikel tetap tersuspensi di udara
sepanjang durasi badai debu. Diameter sebagian besar partikel kurang dari 1 / 16 mm. Dan
badai debu terjadi di tempat-tempat di mana ada sedikit atau tidak ada vegetasi di sana, baik
karena kurangnya hujan atau karena kegiatan pertanian miskin.

Gambar H.1 : badai topan
Badai debu juga memimpin memainkan peranpentingdalamerositanah. Badai debu
yang mencakup ratusan kilometer, dan dapat mencapai ketinggian 300 m Merpo. Cuaca badai
dan 875 ton metrik partikel debu di setiap kilometer kubik udara. Disertai dengan kecepatan
angin hingga 40 km / jam badai debu.
Badai debu terjadi paling di daerah mana kita patung angin yang kuat, dan di daerah
terbuka yang luas. Bagian terbuka of Colorado, Kansas, New Mexico, Oklahoma dan Texas,
selama tiga puluhan abad kedua puluh, untuk badai debu yang parah telah menyebabkan
fenomena erosi tanah. Dan badai debu terjadi dalam waktu saat ini di beberapa tempat di
Semenanjung Arab dan AfrikaUtara, Asia dan Eropa.
2. Badai Salju

26

gambar H.2 : Badai salju
Badai salju Es angin dingin visi jelas kekerasan. Dia berbicara tentang badai salju
kekerasan, ketika bergerak di luar bagian depan udara dingin dari Kutub Utara ke dalam zona
sedang. Bayar udara meningkat udara dingin berat hangat basah di sepanjang perbatasan
antara dua front Alhoaiitin. Ini disebut perbatasan Cold Front. Bangkitnya gerakan ini
membawa badai salju, disertai dengan angin utara dingin. Badai salju banyak, setelah masa
cuaca yang luar biasa hangat di musim dingin. Diketahui badai salju definisi kekerasan penuh
sebagai badai, atau penurunan besar salju, disertai angin dengan kecepatan 56 km atau lebih
dalam satu jam. Dan menemani gelar ini angin dingin dari -12 ° C dan jarak pandang kurang
dari 150 meter. Dan Kekerasan badai salju Kecepatan angin melebihi 72 kilometer per jam
disertai dengan suhu di bawah -12 ° C. Dan mendekati nol visibilitas. Dia berbicara badai
salju di Northern Besar Alberrai di Amerika Serikat, dan Kanada timur dan pusat, dan di
berbagai bagian Rusia. Hal ini dapat menahan angin salju yang akan menghambat
kehidupasehari-hariinhibisi lengkap.

3. Badai pasir

27

gambar H.3 : Badai Pasir

Badai pasir Storm di mana angin membawa sejumlah besar pasir di udara, dan awan
pasir angin-ditanggung atas permukaan bumi, sebagian besar pasir tidak naik ke atas 50 cm,
tetapi beberapa butiran naik pasir hingga ketinggian dua meter. Diameter butir rata-rata yang
dibawa oleh angin antara 0,15 dan 0,30 mm. Selama badai pasir angin kecepatan hingga 16
km per jam dan lebih, sebagai badai terus selama tiga jam sampai lima jam.
Kebanyakan terjadi badai gurun pasir di daerah berpasir, beberapa di antaranya
terjadi di pantai dan dasar sungai kering atau daerah di mana sisa-sisa kerikil dan pasir dan
lumpur, yang disebut Alluvial penggemar. Dan mengurangi badai debu dari visibilitas dan
menimbulkan ancaman bagi arus lalu lintas dalam cara padang pasir, karena mereka
berkontribusi pada kehancuran tanaman. Badai Pasir bergerak melalui pasir dalam
mendorong kuat, dan ketika meningkatkan kecepatan angin membungkus butiran pasir
bergerak maju untuk memukul butir lain, juga dibayar oleh maju. Beberapa dari manik-manik
ke bawah dan kemudian pindah lagi setelah memukul batu atau kerikil, sementara yang lain
dikuburkan. Tapi tumbukan disebabkan dalam pembayaran biji-bijian lain kedalam udara.

4. Badai Amonazisip
Magnetic badai Gangguan dalam medan magnet yang kuat dari Bumi. Dan
menghasilkan badai seperti ini untuk partikel halus dengan energi tinggi, dan radiasi yang
kuat dari matahari, karena aktivitas matahari. Dan berbeda dari tingkat keseluruhan kegiatan
tergantung pada badai magnetik Siklus aktivitas matahari Diulang setiap tahun sebelas. Dan
juga berbeda tergantung pada periode rotasi matahari yang 27 hari.
28

Terkait dengan banyak badai magnetik Lubang korona matahari Yang merupakan
daerah dengan kepadatan rendah pada mahkota matahari. Dihasilkan dari matahari aliran
berkelanjutan partikel halus dengan muatan listrik disebut Solar angin. Tren ini muncul
terutama dari lubang korona matahari. Dan menunjukkan kecepatan tinggi aliran angin
matahari semakin besar aktivitas matahari. Ketika bertabrakan partikel dan komponen yang
bergerak cepat dari arus, medan magnet bumi, medan magnet repels beberapa partikel.
Menghasilkan badai magnetik dari interaksi antara partikel dan medan magnet bumi.
Distributed surya angin di daerah dengan polaritas magnet besar positif atau negatif.
Dan terjadi ketika badai magnet yang disebabkan oleh rotasi matahari di perbatasan tebing
antara bidang-bidang seperti di kutub terbalik align tanah. Transmisi fenomena perbatasan
terkait dengan badai magnetic terdekat magnetik.
Para ilmuwan yakin bahwa banyak dari Solar flare Yang adalah ledakan di
permukaan matahari juga menyebabkan badai magnetik. Seperti badai dimulai tiba-tiba, tidak
seperti yang berhubungan dengan angin surya, yang dimulai secara bertahap. Dan
mengeluarkan proton suar matahari dan elektron dengan energi tinggi, di samping radiasi
dalam bentuk sinar gamma dan sinar-X. Dan cadangan elektron medan magnet bumi dan
proton. Dan mempengaruhi sinar gamma dan X-rayDalam medan magnet untuk
menyebabkan perubahan dalam ionosfer dan Van Allen Belts, Yang adalah area bentuk donat
partikel bermuatan yang mengelilingi bumi.
Badai magnetik menunjukkan dengan jelas bagaimana hal itu mempengaruhi aktivitas
matahari di Bumi. Hal ini menyebabkan gangguan di lapisan ionik dan gangguan yang
disebabkan oleh gangguan pada penerima gelombang pendek di radio. Mengungkapkan
ilmuwan badai magnetik seperti gangguan-mediated. Selain itu, perubahan mendadak di
medan magnet bumi akibat badai yang dapat menyebabkan letusan tiba-tiba di tiang listrik.
Selain itu, badai magnetik yang disertai dengan lampu ini waktu yang sangat. Tidak
menyebabkan medan magnet meningkatnya badai magnetik matahari, tetapi juga melindungi
bumi dari sinar kosmik, energi tinggi yang dihasilkan oleh persenjataan bintang yang disebut
Supernova super cahaya (Supernova). Dikenal sebagai penurunan output dalam sinar
kosmik yang membombardir bumi Dampak Forbc.
I. Tornado

29

Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai "kolom udara yang berputar
kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau
bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan
corong.."
Secara etimologi, Kata "tornado" merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol
tronada ke bahasa inggris, tornado, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga
diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin
merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada dan tornar ("berputar"); namun, kata ini
mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat. Tornado juga secara umum dikenal sebagai
twisters.
Proses Terjadinya Tornado
Sebelum ke proses terjadinya tornado, kita harus mengetahui awan cumulonimbus
dulu. Bagi yang belum baca, silahkan baca dulu artikel awan cumulonimbus. Di dalam awan
cumulonimbus ada yang disebut dengan downdraft dan updraft. Sebaiknya baca dulu artikel
fenomena cuaca : thunderstorm. Kenapa harus baca tentang Thunderstorm dulu? karena
Tornado ga bakal jauh-jauh dari yang namanya Thunderstorm.
Thunderstorm jenis supercell, merupakan tipe terbesar dari thunderstorm. Di
dalamnya ada updraft yang kuat dan downdraft yang kuat. Di belakang thunderstorm
biasanya updraft dan di depannya downdraft (presipitasi). Nah,di bagian updraft ini
merupakan bagian dimana udara terangkat ke atas.
Updraft yang sangat kuat (biasanya terjadi karena ada udara menyebar / divergensi di
atas), menyebabkan terjadi tekanan rendah skala lokal. Udara terkumpul dari segala arah di
titik dimana terjadi updraft terbesar . Karena beda tekanannya sangat besar dan tiba-tiba,
angin yang terkumpul akhirnya berputar dan menimbulkan funnel cloud (awan corong) atau
yang disebut tuba cloud. Jika funnel cloud menyentuh permukaan, itulah yang disebut
tornado.
.Tingkatan Skala Tornado
Tingkatan skala tornado berdasarkan skala Fujita. Nama ini diambil dari nama
penemunya yang seorang meteorologis bernama T. Theodore Fujita. Skala Fujita ini memiliki
enam tingkatan yaitu:
1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph

30

2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado
mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil.
3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan.
Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph.
4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph.
5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak
struktur bangunan rumah.
6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph.
Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan
luluh lantak di hantamnya.

BAB III

31

PENUTUP
A. Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di tempat tertentu. Iklim adalah
rata-rata kondisi cuaca tahunan dan meliputi wilayah yang luas.
Badai adalah cuaca yang ekstrim, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai
pasir dan debu.Badai disebut juga [siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari
samudera yang hangat.Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam.
Tornado adalah Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai
"kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan
muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering
(namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong.."
Secara etimologi, Kata "tornado" merupakan perubahan dari kata dalam
Bahasa Spanyol tronada ke bahasa inggris, tornado, yang berarti "badai petir".
Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti
"gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol
tronada dan tornar ("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu
etimologi rakyat. Tornado juga secara umum dikenal sebagai twisters.

B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami sajikan melalui makalah ini,
jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesarbesarnya. Makalah ini tentunya memiliki banyak kekurangan dan mohon untuk kritik
san sarannya mengenai makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu pembaca menemukan hal yang perlu di
ketahui mengenai Cuaca, Iklim, dan Cuaca Ekstrim.

32