Klasifikasi dan Deskripsi Tanah pdf

Klasifikasi dan Deskripsi Tanah

Gambut atau dapat disebut peat merupakan agregat yang agak berserat dan berasal dari
tumbuh-tubuhan.

1. Klasifikasi dan Deskripsi Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan, dimana merupakan salah satu objek yang
dipelajari dalam GEOLOGI. Masuk ke dalam subkategori dari GEOLOGI TEKNIK. Seperti
yang sudah dijelaskan pada artikel mengenai Geologi Teknik Sebagai Kekuatan dan
Kelemahan Geologi, tanah memiliki beberapa jenis tanah yang dipakai dalam penggolongan
nama tanah di lapangan:
a. Pasir dan Kerikil
merupakan agregat yang memiliki sususan fragmen angular atau sub angular dan tidak
berkohesi. Ukuran partikel sebagai berikut:
> 8 inchi dapat disebut boulder
1/8 - 8 inchi dapat disebut kerikil
< 1/8 inchi dapat disebut pasir
b. Harpan
merupakan jenis tanah yang memiliki ketahanan sangat besar terhadap alat bor.
c. Lanau Anorganik
merupakan jenis tanah yang memiliki butiran yang halus dengan tanpa atau sedikit

plastisitas
d. Lanau Organik
merupakan jenis tanah agak plasti yang memiliki butiran yang halus dengan campuran
bahan organik dan memiliki permeabilitas yang sangat rendah
e. Lempung
merupakan agregrat pertikel yang berukuran mikroskopik yang bersifat plastis dengan
permeabilitas sangat rendah. Jika dalam kering, lempung menjadi sangat keras.
f. Lempung Organik
merupakan lempung yang memimiliki sifat fisik dan dipengaruhi dengan bahan
organik. Rata-rata berwarna hitam atau abu-abu tua.

2. Profil Tanah
Jika terdapat tanah campuran dengan susunan dari dua tanah yang berbeda, maka
penamaannya mengutamakan campuran yang paling domonan sebagai kata benda dimana yang
tidak dominan sebagai kata sifat. Misalkan: Lempung pasiran merupakan tanah yang memiliki
kandungan dominan sifat-sifat lempung dengan sedikit kandungan pasir.
Untuk penamaan secara kualititatif, agregat pasir dan kerikil harus dinyatakan dalam
istilah: desnse (padat), medium (sedang), dan loose (lepas). Sedangkan untuk penamaan
lempung, harus dinyatakan dengan istilah: soft (lunak), medium (sedang), stiff (kaku), dan hard
(keras).


3. Klasifikasi dan Deskripsi Tanah
Untuk dapat mendeskripsikan tanah/batuan, kita harus melihat kepada beberapa parameter
yang saling berhubungan dengan material dan massa. Seperti pada artikel sebelumnya yaitu:
Deskripsi Batuan Beku, Deskripsi Batuan Sedimen, tanah juga dapat dideskripsikan
berdasarkan kepada genesis, struktur, besar butir, kandungan utama, mienral yang terkandung.
Tujuan dari mendeskripsikan tanah adalah untuk menentukan jenis dari tanah tersebut sehingga
dapat diketahui mengenai sifat-sifat tanah tersebut.
Point penting dalam mendeskripsikan tanah yaitu:
Deskripsikan sifat dari bahannya yaitu seperti warna, tekstur proporsi S, M, C, bentuk partikel
dan komposisi, tingkat pelapukan, strength, konsistensi, plastisitas, Shear strength, kondisi
kelembaban, kepadatan relatif (density) & compactions.
Deskripsikan sifat dari massa tanah yaitu struktur (contohnya laminate, blocky, dan lain-lain),
diskontinuitas tanah tersebut, profil pelapukan. Untuk melakukan beberapa variabel deskripsi
pada point ini dapat dilakukan di laboratorium, sebagian besar dapat dilakukan di lapangan.
Nama tanah yang dipakai adalah nama dominan beserta kandungan minornya.

4. KLASIFIKASI TANAH (USCS)
Klasifikasi tanah sudah ditentukan yang digunakan untuk menentukan jenis tanah agar
dapat mengetahui gambaran sepintas tentang sifat-sifat tanah. USCS (Unified Soil

Classification System) merupakan salah satu cara klasifikasi tanah yang sering digunakan yang
diusulkan oleh Cassagrande. Dasar klasifikasi USCS membedakan berdasarkan pada sifat
tekstur tanah dan melihat jenis ukuran butri tanah yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu:
 Tanah berbutir halus merupakan tanah yang dapat lolos saringan 200 mesh lebih dari 50%.
 Tanah berbutir kasar merupakan tanah yang dapat lolos saringan > 200 mesh lebih dari 50%.
 Tanah organik.
Tanah dibagi
dalam
15 simbol
tertentu, yang berisi
dari
gabungan
atau individu dimana terdapat simbol-simbol komponen, gradasi dan batas cair (wL). Berikut
pembagiannya:

Simbol komponen:
Kerikil (G, gravel)
Pasir (S, sand)
Lanau (M, mo)

Lempung (C, clay)
Organik (O, organic)
Gambut (Pt, peat)
Simbol gradasi:
Bergradasi baik (W, well graded)
Bergradasi buruk (P, poor graded)
Simbol batas cair:
Batas cair tinggi (H, high plasticity)
Batas cair rendah (L, low plasticity)
(catatan : batas cair didapat dari serangkaian test)

Jenis Tanah Prefiks
Kerikil
Kerikil
Pasir
Pasir
Lanau
Lempung
Organik
Gambut


Sub-kelompok

Sufiks

G
Gradasi Baik
W
G
Gradasi Buruk
P
S
Lanauan
M
S
Lempungan
C
M
Batas cair


50
50

%
%

Penentuan batas cair (wL) dapat dilakukan melewati beberapa uji di laboratorium, yaitu :
Uji batas cair (liquid limit)
Uji kadar air tanah
Uji batas plastis

)
)

Daftar Pustaka
Pengertian & Sejarah
Duel Sengit: Fixists vs Mobilists
Penjelasan Komposisi Isi Perut Bumi
Sejarah Perkembangan Ilmu Geologi
Pengertian dan Prospek Kerja Geologi

Petrologi
Perputaran Rantai Siklus Batuan
Penjelasan Perbedaan Antara Diskontinu dan Kontinu Pada Deret Bowen
Jenis dan Klasifikasi Batuan Beku
Deskripsi Batuan Beku
Batuan Sedimen Hasil PETSL
Deskripsi Batuan Sedimen
Geologi Struktur
Apa Pengertian dari Divergen, Konvergen, dan Transform?
Gerak Vertikal dan Horizontal Kulit Bumi
Are You “Pure”? Or “Simple”? Let’sTalk to The Shear Rock!
Duplex Transtension - Transpression, Kombinasi Sesar Geser
Geoteknik
Geologi Teknik Sebagai Kekuatan dan Kelemahan Geologi
Batuan vs Tanah, Tidak serupa Tetapi Berhubungan
Klasifikasi dan Deskripsi Tanah