Pengenalan alat dan bahan mikrobiologi
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Nama
: Selvy Andriani
NIM
: D1A014034
Kelas
: Agroekoteknologi A
Dosen Pengampu : Dr. Husda Marwan, S.P.,MP
Asisten Praktikum :
Viona Rosalin P.
Titus Nova H.
Septian Argi Wiguna
Sugi Nugroho
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mahluk
hidup yang memiliki ukuran mikro atau kecil bahkan tidak bisa dilihat
secara kasat mata. Bicara tentang mikrobiologi banyak hal yang akan
dipelajari dan diamati karena disekitar kita atau bahkan dalam diri kita ada
mikroba-mikroba yang memiliki siklus hidup dan lain-lain. Mengetahui atau
mengamati mikroba yang ada di lingkungan kita adalah merupakan suatu
hal yang wajib, karena mereka memiliki beberapa fungsi ada yang
merugikan ada pula yang menguntungkan. Hal yang menguntungkan ini
bisa nantinya dimaksimalkan dan hal yang merugikan nantinya bisa
diminimalisir.
Untuk mengetahui ataupun mengamati mikroba-mikroba yang ada di
lingkungan kita ataupun yang ada pada tubuh kita, kita memerlukan suatu
percobaan atau bisa disebut juga eksperimen-eksperimen. Karena ilmu
didunia kita ini tidak hanya sekadar teori namun harus dijelaskan juga
dengan ilmu praktik, ataupun percobaan-percobaan.
Praktikum atau percobaan dalam ilmu mikrobiologi berbeda dengan
percobaan-percobaan ilmu lainnya, hal ini dikarenakan percobaan yang
dilakukkan membutuhkan ketelitian yang sangat besar karena objek-objek
yang diamati sangat kecil serta sulit didapatkan. Selain itu yang
menyebabkan perbedaan juga terletak pada suatu alat-alat yang digunakan
pada percobaan. Contohnya adalah inkubator, autoklaf, counter colony dan
lain-lain.
Perbedaan alat yang digunakan ini harus disikapi dengan serius,
karena selama praktikum akan berhubungan dengan alat-alat tersebut. Jadi
praktikan wajib mengenal alat-alat tersebut. Selain mengenal praktikan juga
wajib mengetahui fungsi alat tersebut serta harus terampil dalam
menggunakannya.
Maka dari itu, pertemuan pertama pada praktikum mikrobiologi
adalah praktikum tentang pengenalan alat-alat yang ada di laboratorium
mikrobiologi, agar praktikan tidak asing dengan penggunaan alat serta untuk
menambah wawasan praktikan.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboraturium
mikrobiologi
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut
3. Mengetahui cara penggunaan alat-alat yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup
berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus.
Mikrobilogi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan
mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat
berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi
mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik
kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan
hasil produksi (Tumbas buku, 2012).
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi
protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus.
Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian.
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan
mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang
memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam
proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting (Adams, 2000).
Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah
laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan
yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan
dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selali memungkinkan terjadinya suatu
kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah
dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian
yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang
sederhana
(praktikum)
maupun
untuk
tujuan
penelitian
(laboratorium
penelitian).Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting
sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum
serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang
praktikan (Yusuf, 2009).
Peratan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah
alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alatalat sebagai sarana dan prasarana. (Melayuonline.2012).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus
dipahami adalah mengetahui nama alat-alat praktikum serta fungsi dan
kegunaannya,agar kita dapat mengunakan semaksimal mungkin.(Setiawati,2006)
Selain itu, peralatan yang ada dilaboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya. Tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang melukan praktikum
jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.
Setiap percobaan kita selalu mengunakan peralatan yang berbeda atau meskipun
sama tapi ukuranya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah
sedikit, kita harus menggunakan gelas ukur bukan beacker glass atau pun
erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur lebih tinggi dan memang untuk mengukur
zat cair serta mudah digunakan. Beacker glass hanya sebagai wadah atau tempat
larutan atau sempel yang sangat sensitif. Begitu pula dengan prosedur percobaan
yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk
praktikum tersebut (Kusnadi, 2012).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai funsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium
juga
dapat
berbahasa
jika
terjadi
kesalahan
dalam
prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar,
data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
( Hokayuruke, 2013 ).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat dilakukan pada hari Kamis tanggal 08
Oktober 2015, pukul 13.00-14.30 WIB di laboraturium Penyakit Tanaman,
Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
1. Autoclave
2. Laminar Air Flow
3. Incase
4. Incubator
5. Kulkas
6. Oven
7. Lampu Bunsen
8. Gelas piala
9. Gelas ukur
10. Object glass
11. Cover glass
12. Mikroskop
13. Test tube
14. Labu Erlenmeyer
15. Petridis
3.3 Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat-alat yang akan diperkenalkan
2.
Mengamati alat-alat tersebut dan mengetahui nama serta fungsi
masing-masing alat
3.
Mendokumentasikan alat-alat yang diperkenalkan oleh asisten
laboraturium
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
Nama Alat
.
1
Autoclave
Dokumentasi
Dokumenta
Praktikum
si Literatur
Kegunaan
Daftar
Sebagai alat
Pustaka
http://mywo
sterilisasi alat
rldfisheries.
dan bahan
blogspot.co.
id/2011/07/
peralatanlabmikrobiolog
ibppmhp.ht
2
3
Laminar Air
Preparasi
ml
http://www.
Flow
bahan-bahan
lemariasam.
mikrobiologi
net/portfoli
agar tidak
o/detail/vert
terkontaminasi
ical-
dengan udara
laminar-air-
luar
flow-18
Incase
Inkubasi
http://anakk
sampel pada
aryabaru.bl
suhu kamar
ogspot.co.id
(24-27˚C)
/2010/12/la
poranmikrobiolog
i-dasar.html
4
Inkubator
Inkubasi atau
http://khoir
menyimpan
ulazam89.bl
sampel pada
ogspot.co.id
temperatur
/2012/02/fu
tertentu,
ngsi-alat-
dengan
pada-
temperatur
biokimia-
penyimpanan
dan.html
maksimal 70
5
6
Kulkas
Oven
℃
Sebuah alat
http://lapakt
yang
ip.blogspot.
menggunakan
co.id/2013/
refrigrasi
03/laporan-
untuk
praktikum-
menolong
mikrobiolog
pengawetan
i.html
Untuk
http://sulai
sterilisasi
man-
kering
analis.blogs
peralatan gelas
pot.com/20
seperti cawan
13/09/meng
petri, tabung
enal-
reaksi, dll.
peralatanlaboratoriu
m_19.html
7
Lampu
Untuk
http://danan
Bunsen
pemijaran serta
g-kurang-
untuk
kerjaan.blog
mensterilisasik
spot.co.id/2
an mikroba
011/05/mikr
dan
obiologi.ht
mengamankan
ml
praktikan pada
saat
melakukan
penanaman
8
Gelas piala
medium
Wadah untuk
http://mama
melarutkan
nyagendhis.
suatu zat atau
blogspot.co.
bahan kimia,
id/2014/12/f
untuk
ungsi-dan-
menampung
jenis-alat-
zat kimia yang
gelas-
bersifat
laboratoriu
korosif, dan
m.html
sebagai wadah
untuk
mencampur
dan
memanaskan
cairan
9
Gelas ukur
Untuk
http://www.
mengukur
academia.ed
volume suatu
u/6434221/
cairan
Alat_Alat_
Laboratoriu
m_Mikrobi
ologi_Beser
ta_Fungsiny
10
Object glass
untuk
a
http://khoir
meletakkan
ulanamgitu.
obyek yang
blogspot.co.
akan diamati
id/2012/10/
objek-dancover-glassobjek-dan-
11
Cover glass
untuk menutup
cover.html
http://khoir
objek glass
ulanamgitu.
dengan sudut
blogspot.co.
kemiringan
id/2012/10/
45°
objek-dancover-glassobjek-dan-
12
Mikroskop
Mengamati sel
bakteri yang
tidak dapat
dilihat secara
kasat mata
cover.html
http://nober
anagbio.blo
gspot.co.id/
2011/11/bab
-ipendahulua
n.html
13
Test tube
Untuk uji-uji
http://sulai
biokimiawi
man-
dan
analis.blogs
menumbuhkan
pot.com/20
mikroba
13/09/meng
enalperalatanlaboratoriu
14
Labu
Untuk
m_19.html
http://onela
Erlenmeyer
mengencerkan
boratorytec
zat tertentu
hniq.blogsp
hingga batas
ot.co.id/201
leher labu ukur
2/09/alatalatlab.html
15
Petridis
Untuk
http://sulai
membiakkan
man-
(kultivasi)
analis.blogs
mikroorganism
pot.com/20
e
13/09/meng
enalperalatanlaboratoriu
m_19.html
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing_masing alat
mempunyai fungsi. Dengan mengetahui fungsinya,maka memudahkan
praktikan untuk mengenal alat,karna pengenalan alat merupakan dasar dari
melakukan suatu percobaan atau penelitian. Hal ini sesuai dengan Yusuf
(2009) yang menyatakan bahwa pengenalan alat-alat laboraturium
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karna
dapat memperlancar kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan suatu praktikum tersebut, hal yang pertama sekali
yang harus di lakukan adalah mengenal nama alat-alat dan fungsinya
sehingga kita dapat melihat benda-benda atau organisme makhluk hidup
yang berukuran kecil seperti contoh mikroskop, autoclave, laminar air flow
yang memiliki fungsi-fungsi khusus.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu
dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin,
yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat.
Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda
tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali,
100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau
semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang
mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van
Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk
mengamati objek mikroskopis.
Bagian-bagian dari mikroskop, yaitu :
Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler
berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif.
Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan
lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada
autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh
endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan
terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh
sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C,
yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu
121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel
vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu
65 °C.
Bagian-bagian dari autoclave , yaitu :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
Komponen penysun autoclave, yaitu :
1.
Elemant pemanas (HEATER)
Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari
kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan
menghasilkan energi panas. Elemen pemanas pada dasarnya dpat dibagi
menjai 2 yaitu :
a.
Elemen basah
Yaitu elemen pemanas yang dapat bekerja jika terdapat media
benda cair. Elemen ini akan rusak jika tidak ada dalam media
tersebut ketika masih teraliri arus listrik.
b.
Elemen kering
Yaitu elemen pemanas yang bekerja dengan media udara,
atau dapat dikatakan dapat bekerja tanpa media. Elemen kering
bertentangan dengan elemen basah, jadi elemen ini akan rusak jika
terkena cairan/larutan.
2.
Pompa Vacum
Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara
atau uap campuran dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah
proses sterilisasi selesai uap panas akan segera hilang. Sehingga saat
yuser membuka lied handle terbuka uap panas yang ada di dalam
chamber sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat
mengeluarakan alat/peralatan yang hendak dipakai dari dalam
Autoclave.
3.
Timer
Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama
atau
sebentarnya
proses
sterilisasi,
sesuai
dengan
kebutuhan/penggunaan yang di inginkan.
4.
Presure Gauge (meter tekanan)
Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang
berada didalam autoclave saat proses sterilisasi berlangsung.
Laminar Air Flow (LAF) atau dapat juga disebut Biological Safety
Cabinet (BSC) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena
LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga
menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis
dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur
alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa
sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh
aktivitas kerja.
Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya
kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mahluk
hidup yang memiliki ukuran mikro atau kecil bahkan tidak bisa dilihat
secara kasat mata
Setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan
fungsinya masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alatalat yang akan digunakan
Perbedaan alat yang digunakan ini harus disikapi dengan serius, karena
selama praktikum akan berhubungan dengan alat-alat tersebut. Jadi
praktikan wajib mengenal alat-alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/Rukmana3reza/1-43501826.
Diakses
pada
tanggal 12 Oktober 2015
http://musaalfatah.blogspot.co.id/2014/01/laporan-praktikum-pengenalanalat.html . Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015
http://bloguriefmaulana-210210.blogspot.co.id/2014/09/jurnalmikrobiologi-pengenalan-alat.html. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015
http://www.mesin-industri.com/alat-laboratorium/laminer-air-flow
.
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2015
http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2013/04/autoclave.html . Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2015
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Nama
: Selvy Andriani
NIM
: D1A014034
Kelas
: Agroekoteknologi A
Dosen Pengampu : Dr. Husda Marwan, S.P.,MP
Asisten Praktikum :
Viona Rosalin P.
Titus Nova H.
Septian Argi Wiguna
Sugi Nugroho
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mahluk
hidup yang memiliki ukuran mikro atau kecil bahkan tidak bisa dilihat
secara kasat mata. Bicara tentang mikrobiologi banyak hal yang akan
dipelajari dan diamati karena disekitar kita atau bahkan dalam diri kita ada
mikroba-mikroba yang memiliki siklus hidup dan lain-lain. Mengetahui atau
mengamati mikroba yang ada di lingkungan kita adalah merupakan suatu
hal yang wajib, karena mereka memiliki beberapa fungsi ada yang
merugikan ada pula yang menguntungkan. Hal yang menguntungkan ini
bisa nantinya dimaksimalkan dan hal yang merugikan nantinya bisa
diminimalisir.
Untuk mengetahui ataupun mengamati mikroba-mikroba yang ada di
lingkungan kita ataupun yang ada pada tubuh kita, kita memerlukan suatu
percobaan atau bisa disebut juga eksperimen-eksperimen. Karena ilmu
didunia kita ini tidak hanya sekadar teori namun harus dijelaskan juga
dengan ilmu praktik, ataupun percobaan-percobaan.
Praktikum atau percobaan dalam ilmu mikrobiologi berbeda dengan
percobaan-percobaan ilmu lainnya, hal ini dikarenakan percobaan yang
dilakukkan membutuhkan ketelitian yang sangat besar karena objek-objek
yang diamati sangat kecil serta sulit didapatkan. Selain itu yang
menyebabkan perbedaan juga terletak pada suatu alat-alat yang digunakan
pada percobaan. Contohnya adalah inkubator, autoklaf, counter colony dan
lain-lain.
Perbedaan alat yang digunakan ini harus disikapi dengan serius,
karena selama praktikum akan berhubungan dengan alat-alat tersebut. Jadi
praktikan wajib mengenal alat-alat tersebut. Selain mengenal praktikan juga
wajib mengetahui fungsi alat tersebut serta harus terampil dalam
menggunakannya.
Maka dari itu, pertemuan pertama pada praktikum mikrobiologi
adalah praktikum tentang pengenalan alat-alat yang ada di laboratorium
mikrobiologi, agar praktikan tidak asing dengan penggunaan alat serta untuk
menambah wawasan praktikan.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboraturium
mikrobiologi
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut
3. Mengetahui cara penggunaan alat-alat yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup
berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus.
Mikrobilogi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan
mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat
berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi
mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik
kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan
hasil produksi (Tumbas buku, 2012).
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi
protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus.
Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian.
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan
mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang
memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam
proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting (Adams, 2000).
Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah
laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan
yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan
dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selali memungkinkan terjadinya suatu
kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah
dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian
yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang
sederhana
(praktikum)
maupun
untuk
tujuan
penelitian
(laboratorium
penelitian).Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting
sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum
serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang
praktikan (Yusuf, 2009).
Peratan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah
alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alatalat sebagai sarana dan prasarana. (Melayuonline.2012).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus
dipahami adalah mengetahui nama alat-alat praktikum serta fungsi dan
kegunaannya,agar kita dapat mengunakan semaksimal mungkin.(Setiawati,2006)
Selain itu, peralatan yang ada dilaboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya. Tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang melukan praktikum
jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.
Setiap percobaan kita selalu mengunakan peralatan yang berbeda atau meskipun
sama tapi ukuranya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah
sedikit, kita harus menggunakan gelas ukur bukan beacker glass atau pun
erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur lebih tinggi dan memang untuk mengukur
zat cair serta mudah digunakan. Beacker glass hanya sebagai wadah atau tempat
larutan atau sempel yang sangat sensitif. Begitu pula dengan prosedur percobaan
yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk
praktikum tersebut (Kusnadi, 2012).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai funsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium
juga
dapat
berbahasa
jika
terjadi
kesalahan
dalam
prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar,
data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
( Hokayuruke, 2013 ).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat dilakukan pada hari Kamis tanggal 08
Oktober 2015, pukul 13.00-14.30 WIB di laboraturium Penyakit Tanaman,
Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
1. Autoclave
2. Laminar Air Flow
3. Incase
4. Incubator
5. Kulkas
6. Oven
7. Lampu Bunsen
8. Gelas piala
9. Gelas ukur
10. Object glass
11. Cover glass
12. Mikroskop
13. Test tube
14. Labu Erlenmeyer
15. Petridis
3.3 Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat-alat yang akan diperkenalkan
2.
Mengamati alat-alat tersebut dan mengetahui nama serta fungsi
masing-masing alat
3.
Mendokumentasikan alat-alat yang diperkenalkan oleh asisten
laboraturium
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
Nama Alat
.
1
Autoclave
Dokumentasi
Dokumenta
Praktikum
si Literatur
Kegunaan
Daftar
Sebagai alat
Pustaka
http://mywo
sterilisasi alat
rldfisheries.
dan bahan
blogspot.co.
id/2011/07/
peralatanlabmikrobiolog
ibppmhp.ht
2
3
Laminar Air
Preparasi
ml
http://www.
Flow
bahan-bahan
lemariasam.
mikrobiologi
net/portfoli
agar tidak
o/detail/vert
terkontaminasi
ical-
dengan udara
laminar-air-
luar
flow-18
Incase
Inkubasi
http://anakk
sampel pada
aryabaru.bl
suhu kamar
ogspot.co.id
(24-27˚C)
/2010/12/la
poranmikrobiolog
i-dasar.html
4
Inkubator
Inkubasi atau
http://khoir
menyimpan
ulazam89.bl
sampel pada
ogspot.co.id
temperatur
/2012/02/fu
tertentu,
ngsi-alat-
dengan
pada-
temperatur
biokimia-
penyimpanan
dan.html
maksimal 70
5
6
Kulkas
Oven
℃
Sebuah alat
http://lapakt
yang
ip.blogspot.
menggunakan
co.id/2013/
refrigrasi
03/laporan-
untuk
praktikum-
menolong
mikrobiolog
pengawetan
i.html
Untuk
http://sulai
sterilisasi
man-
kering
analis.blogs
peralatan gelas
pot.com/20
seperti cawan
13/09/meng
petri, tabung
enal-
reaksi, dll.
peralatanlaboratoriu
m_19.html
7
Lampu
Untuk
http://danan
Bunsen
pemijaran serta
g-kurang-
untuk
kerjaan.blog
mensterilisasik
spot.co.id/2
an mikroba
011/05/mikr
dan
obiologi.ht
mengamankan
ml
praktikan pada
saat
melakukan
penanaman
8
Gelas piala
medium
Wadah untuk
http://mama
melarutkan
nyagendhis.
suatu zat atau
blogspot.co.
bahan kimia,
id/2014/12/f
untuk
ungsi-dan-
menampung
jenis-alat-
zat kimia yang
gelas-
bersifat
laboratoriu
korosif, dan
m.html
sebagai wadah
untuk
mencampur
dan
memanaskan
cairan
9
Gelas ukur
Untuk
http://www.
mengukur
academia.ed
volume suatu
u/6434221/
cairan
Alat_Alat_
Laboratoriu
m_Mikrobi
ologi_Beser
ta_Fungsiny
10
Object glass
untuk
a
http://khoir
meletakkan
ulanamgitu.
obyek yang
blogspot.co.
akan diamati
id/2012/10/
objek-dancover-glassobjek-dan-
11
Cover glass
untuk menutup
cover.html
http://khoir
objek glass
ulanamgitu.
dengan sudut
blogspot.co.
kemiringan
id/2012/10/
45°
objek-dancover-glassobjek-dan-
12
Mikroskop
Mengamati sel
bakteri yang
tidak dapat
dilihat secara
kasat mata
cover.html
http://nober
anagbio.blo
gspot.co.id/
2011/11/bab
-ipendahulua
n.html
13
Test tube
Untuk uji-uji
http://sulai
biokimiawi
man-
dan
analis.blogs
menumbuhkan
pot.com/20
mikroba
13/09/meng
enalperalatanlaboratoriu
14
Labu
Untuk
m_19.html
http://onela
Erlenmeyer
mengencerkan
boratorytec
zat tertentu
hniq.blogsp
hingga batas
ot.co.id/201
leher labu ukur
2/09/alatalatlab.html
15
Petridis
Untuk
http://sulai
membiakkan
man-
(kultivasi)
analis.blogs
mikroorganism
pot.com/20
e
13/09/meng
enalperalatanlaboratoriu
m_19.html
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing_masing alat
mempunyai fungsi. Dengan mengetahui fungsinya,maka memudahkan
praktikan untuk mengenal alat,karna pengenalan alat merupakan dasar dari
melakukan suatu percobaan atau penelitian. Hal ini sesuai dengan Yusuf
(2009) yang menyatakan bahwa pengenalan alat-alat laboraturium
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karna
dapat memperlancar kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan suatu praktikum tersebut, hal yang pertama sekali
yang harus di lakukan adalah mengenal nama alat-alat dan fungsinya
sehingga kita dapat melihat benda-benda atau organisme makhluk hidup
yang berukuran kecil seperti contoh mikroskop, autoclave, laminar air flow
yang memiliki fungsi-fungsi khusus.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu
dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin,
yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat.
Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda
tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali,
100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau
semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang
mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van
Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk
mengamati objek mikroskopis.
Bagian-bagian dari mikroskop, yaitu :
Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler
berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif.
Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan
lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada
autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh
endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan
terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh
sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C,
yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu
121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel
vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu
65 °C.
Bagian-bagian dari autoclave , yaitu :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
Komponen penysun autoclave, yaitu :
1.
Elemant pemanas (HEATER)
Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi
listrik menjadi energi kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari
kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan
menghasilkan energi panas. Elemen pemanas pada dasarnya dpat dibagi
menjai 2 yaitu :
a.
Elemen basah
Yaitu elemen pemanas yang dapat bekerja jika terdapat media
benda cair. Elemen ini akan rusak jika tidak ada dalam media
tersebut ketika masih teraliri arus listrik.
b.
Elemen kering
Yaitu elemen pemanas yang bekerja dengan media udara,
atau dapat dikatakan dapat bekerja tanpa media. Elemen kering
bertentangan dengan elemen basah, jadi elemen ini akan rusak jika
terkena cairan/larutan.
2.
Pompa Vacum
Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara
atau uap campuran dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah
proses sterilisasi selesai uap panas akan segera hilang. Sehingga saat
yuser membuka lied handle terbuka uap panas yang ada di dalam
chamber sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat
mengeluarakan alat/peralatan yang hendak dipakai dari dalam
Autoclave.
3.
Timer
Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama
atau
sebentarnya
proses
sterilisasi,
sesuai
dengan
kebutuhan/penggunaan yang di inginkan.
4.
Presure Gauge (meter tekanan)
Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang
berada didalam autoclave saat proses sterilisasi berlangsung.
Laminar Air Flow (LAF) atau dapat juga disebut Biological Safety
Cabinet (BSC) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena
LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga
menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis
dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur
alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa
sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh
aktivitas kerja.
Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya
kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mahluk
hidup yang memiliki ukuran mikro atau kecil bahkan tidak bisa dilihat
secara kasat mata
Setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan
fungsinya masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alatalat yang akan digunakan
Perbedaan alat yang digunakan ini harus disikapi dengan serius, karena
selama praktikum akan berhubungan dengan alat-alat tersebut. Jadi
praktikan wajib mengenal alat-alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/Rukmana3reza/1-43501826.
Diakses
pada
tanggal 12 Oktober 2015
http://musaalfatah.blogspot.co.id/2014/01/laporan-praktikum-pengenalanalat.html . Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015
http://bloguriefmaulana-210210.blogspot.co.id/2014/09/jurnalmikrobiologi-pengenalan-alat.html. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015
http://www.mesin-industri.com/alat-laboratorium/laminer-air-flow
.
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2015
http://djokosoeprijanto.blogspot.co.id/2013/04/autoclave.html . Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2015