Implementasi AHP dan SAW. docx
TUGAS BESAR SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
Sistem Analisis Pemberian Kredit Menggunakan Metode AHP
dan SAW
Oleh :
Ari Kusuma Wardana
14/372201/PPA/04651
I Made Arya Budhi Saputra
14/372224/PPA/04654
Monalisa Zulkifli
14/372197/PPA/04650
PROGRAM STUDI S2/S3 ILMU KOMPUTER
JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
resiko kredit. Resiko kredit tersebut
Koperasi merupakan bagian
misalnya koperasi tidak menerima
dari tata susunan ekonomi, hal
pembayaran dimuka ataupun sering
ini
terjadinya
berarti
bahwa
dalam
kegiatannya
koperasi
turut
mengambil
bagian
bagi
penunggakan
keterlambatan
dikarenakan
dalam
atau
pembayaran
berbagai
alasan
para
kehidupan
nasabah.
ekonomi yang sejahtera, baik
Oleh
bagi orang-orang yang menjadi
perkreditan
anggota
perkumpulan
pengawasan yang lebih ketat atas
sendiri
maupun
tercapainya
masyarakat
di
itu
untuk
sekitarnya.
karena
nasabah.
meningkatnya
maka
Untuk
menetapkan
diperlukan
itu
koperasi
kebijakan
Koperasi sebagai perkumpulan
pemberian
untuk kesejahteraan bersama,
menetapkan standar untuk menerima
melakukan usaha dan kegiatan
atau menolak resiko kredit, yaitu
di
menentukan
bidang
pemenuhan
kredit
dalam
siapa
antara
yang
lain
berhak
kebutuhan bersama dari para
menerima kredit yang telah memenuhi
anggotannya. Salah satu jenis
beberapa kriteria. Kriteria – kriteria
dari koperasi adalah koperasi
tersebut adalah pendapatan, jumlah
simpan
tanggungan,
pinjam,
dimana
selain
tempat menyimpan, koperasi tersebut
jaminan,
dan
jumlah
pinjaman.
juga melayani pinjaman atau kredit
kepada nasabahnya. Pinjaman tersebut
berupa uang, di mana para nasabah
sering meminjam sejumlah uang untuk
modal membuka usaha atau kerja.
Jenis kredit yang digunakan adalah
jenis kredit menurut waktu yang
Tabel 1.1. Range Jumlah Pinjaman
Nilai
1
2
3
4
Untuk
Range
Lebih dari 30 Juta
20 – 30 Juta
10 – 20 Juta
5 – 10 Juta
meminimalisisasi
resiko
pengembaliannya memerlukan jangka
kredit tersebut, maka dibuatlah sebuah
waktu pendek, menengah dan panjang.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Di
atau Decision Support System (DSS)
dalam
koperasi
jangka
juga
waktu
sering
tersebut
menghadapi
dengan
tujuan
untuk
membantu
koperasi
menentukan
siapa
saja
nasabah yang berhak memperoleh
pinjaman atau kredit.
memperoleh kredit atau tidak dari
koperasi.
2. Aplikasi
sistem
keputusan
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian
dari
menjadi perumusan masalah adalah :
1. Seperti apa kriteria nasabah yang
berhak memperoleh kredit atau
metode
AHP
(Analitycal Hierarchy Process)
dan SAW (
Simple Additive
Weighting) dalam membantu dan
mendukung
koperasi
memilih
atau menentukan siapa nasabah
untuk
pemberian
bahasa
MySQL.
3. Aplikasi
sistem
keputusan
pendukung
yang
dibangun
nantinya
akan
mengimplementasikan
metode
AHP dan SAW.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari
tugas inia dalah :
1. Tujuan yaitu :
a. Membuat
sistem
pendukung
pemberian
aplikasi
SPK dengan metode AHP dan
SAW
dibangun
pemograman PHP dan database
yang berhak memperoleh kredit
atau pinjaman.
3. Mengimplementasikan
yang
menggunakan
latar belakang di atas maka yang
pinjaman.
2. Penerapan
pendukung
keputusan
kredit
bagi
koperasi.
b. Mengimplementasikan
menentukan
pemberian kredit dengan
nasabah
metode AHP dan SAW.
2. Manfaat penelitian yaitu:
a. Dapat digunakan pihak
kredit
koperasi.
koperasi dalam pemberian
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak
kredit.
b. Dapat
menyimpang dari apa yang telah
resiko
dirumuskan, maka diperlukan batasan-
pemberian kredit.
batasan,
adalah :
1. Hanya
batasan-batasan
empat
kriteria
digunakan
untuk
apakah
nasabah
meminimalkan
kredit
dalam
tersebut
yang
menentukan
berhak
2. LANDASAN TEORI
2.1 Analitical Hierarchy
(AHP)
Process
Metode
Analytical
Hierarchy Processdikembangkan
tahun
1970
L.Saaty.Pada
oleh
Thomas
dasarnya
metode
AHP ini memecah suatu intuisi
yang
kompleks
terstruktur
dan
kedalam
tidak
bagian
–
bagiannya. Dalam penyelesaian
dengan metode AHP, langkahlangkahnya
adalah
sebagai
berikut :
1. Mendefinisikan masalah dan
menentukan
solusi
diinginkan,
yang
4. Mendefiniskan perbandingan
berpasangan. Kolom C12, C13,
C23
diisi
perbandingan
hierarki
dari
hasil
masing-
masing elemen akan berupa
angka
1
sampai
menunjukkan
tingkat
elemen.
9
yang
perbandingan
kepentingan
Skala
perbandingan
suatu
penilaian
dapat
dilihat
pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Skala Penilaian
kemudian
menyusun
dengan
Perbandingan
dari
permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen
dengan
membuat
perbandingan pasangan, yaitu
dengan
membandingkan
elemen secara berpasangan
sesuai kriteria yang diberikan.
3. Membuat
matriks
perbandingan
yang
kontribusi
pengaruh
berpasangan
menggambarkan
relatif
setiap
atau
elemen
terhadap tujuan atau kriteria
yang setingkat diatasnya.
Rumus
Tabel 2.1. Susunan matriks
perbandingan berpasangan
mengisi
perhitungan
kolom
untuk
Cijadalah
dengan persamaan 2.1.
5. Pertimbangan-pertimbangan
terhadap
perbandingan
kedua,
dan
seterusnya,
kemudian
tiap
baris
berpasangan disintesis untuk
dijumlahkan
dan
hasilnya
memperoleh
dibagi dengan prioritas relatif
prioritas.
keseluruhan
Proses
sintesis
yang bersangkutan. Hasil bagi
dengan cara menjumlahkan
tersebut dijumlahkan untuk
nilai-nilai pada setiap kolom
mendapat kan nilai αmax.
pada matriks, membagi setiap
8. Menghitung
Consistency
nilai dari kolom dengan total
Index
kolom
prsamaan 2.4 dimana n adalah
yang
bersangkutan
untuk memproleh normalisasi
matriks dengan menggunakan
persamaan 2.2.
(CI)
menggunakan
banyaknya elemen.
9. Menghitung
Ratio
(CR)
Consistency
menggunakan
persamaan 2.5.
10. Memeriksa
6. Pembobotan
dengan
menjumlahkan nilai-nilai dari
setiap baris dan membaginya
dengan jumlah kriteria dengan
hierarki
konsistensi
berdasarkan
tabel
Ratio Index. Jika nilainya ≤
0,1 maka hasil perhitungan
bisa dinyatakan benar.
persamaan 2.3.
7. Menghitung konsistensi untuk
mengetahui
seberapa
baik
2.2 Simple
konsistensi yang ada.
Menghitung
dengan
konsistensi
mengalikan
setiap
nilai pada kolom pertama
dengan prioritas relatif elemen
pertama, nilai kolom kedua
dengan prioritas relatif elemen
Additive
(SAW)
Churchman
pertama
kali
Weighting
dan
Ackoff
memanfaatkan
metode SAW untuk mengatasi
masalah
seleksi
portofolio.
Metode SAW merupakan metode
yang paling terkenal dan biasa
digunakan untuk MADM. Dalam
Wj = nilai bobot untuk setiap
praktek
kriteria
rij=
nilai
MADM,
jika
kita
mengasumsikan adanya hubungan
yang saling independen antar
rating
kinerja
ternormalisasi
kriteria dan setelah menghitung
Nilai Vi yang lebih besar
bobot relatif dan skor kinerja
mengindikasikan bahwa alternatif
masing-masing
Ai lebih terpilih.
kriteria,
maka
metode SAW merupakan metode
yang
sesuai
perankingan
untuk
membuat
dari
alternatif-
Langkah-langkah
metode SAW antara lain :
1. Menentukan kriteria-kriteria
alternatif yang ada.
Formula untuk melakukan
yang akan dijadikan acuan
dalam
normalisasi tersebut terdapat pada
persamaan 2.4.
2.
pengambilan
keputusan, yaitu (Ci).
Memberikan nilai
setiap
alternatif
setiap
Ai
kriteria Cj
Dimana :
rij = rating kenerja ternormalisasi
dari alternatif Ai pada atribut Cj
i = 1,2,...,m
j = 1,2,...,n
Max i = nilai maksimum dari
1,2,...,m dan nilai j = 1,2,...,n.
Memberikan nilai bobot (W)
4.
pada masing-masing kriteria.
Membuat matriks keputusan
berdasarkan kriteria ( Ci ),
kemudian
melakukan
normalisasi
matriks
berdasarkan persamaan 2.6
adalah yang terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah
yang terbaik
yang
disesuaikan
dengan
jenis
atribut
(atribut
keuntungan maupun atribut
preferensi
untuk
biaya)
setiap alternative Vi dinyatakan
5.
dalam persamaan 2.5.
Dimana :
= ranking
alternative
yang sudah
3.
baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Benefit = jika nilai terbesar
Vi
pada
ditentukan, dimana nilai i =
setiap baris dan kolom
Mini= nilai minimum dari setiap
Nilai
penyelesaian
untuk
setiap
sehingga
diperoleh
matriks ternormalisasi R.
Hasil akhir diperoleh dari
setiap
proses
perankingan
yaitu
penjumlahan
perkalian
ternormalisasi
dari
matriks
R
dengan
vector bobot pada persamaan
2.7 sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai
alternatif terbaik (Ai) sebagai
solusi.
3. Implementasi
3.1 Menu Utama
Gambar 3.1. Gambar Menu Utama
4. Kesimpulan
Berdasarkan
implementasi
pembahasan
di
atas,
dan
dapat
disimpulkan bahwa sistem yang telah
dibuat
bisa
membantu
manager
koperasi dalam menentukan kreditur
atau nasabah yang berhak untuk
mendapatkan
pinjaman
berdasar
ketentuan-ketentuan koperasi.
Gambar 3.1. Gambar Menu Utama
3.2 Menu AHP
5. Daftar Pustaka
1. Silvi Agustina, Aditya Rachmadi,
S.ST,.
M.TI.,
Wicaksono,
Sistem
Satrio
S.Kom.,
Pendukung
Agung
M.Kom.
Keputusan
Penentuan Prioritas Pelanggan
Dealer
Suzuki
Malang
Gambar 3.2. Gambar Menu AHP
3.3 Menu Alternatif
Soekarno-Hatta
Menggunakan
Metode
AHP dan SAW. Malang.
2. Harsiti,
Roikotuljanah.
Sistem
Pendukung
2014.
Keputusan
Pemberian Kredit Mikro Utama
Pada Pt.Bank Bjb Kcp Cikande
Dengan Metode Simple Additive
Weighting
Gambar 3.3. Gambar Menu
Alternatif
3.4 Menu Hasil
(SAW).
Banten
Universitas Serang Raya.
3. Adnan, Khairil. Sandy
:
Eka
Permana. Tineka Handayani. 2013.
Sistem
Pendukung
Keputusan
Penentuan Pemberian Pinjaman
Uang
dengan
Metode
AHP
(analytic hierarchy process) di
Koperasi
Simpan
Pinjam
Eka
Mulya. Cirebon : STMIK (IKMI).
4. Zein, Humairoh. 2014. Aplikasi
Sistem
Pendukung
Keputusan
Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Menggunakan
Metode
Simple
Additive Weighting (SAW) (studi
kasus pada bank syariah mandiri
cabang medan). Medan : STMIK
Budi Darma Medan.
KEPUTUSAN
Sistem Analisis Pemberian Kredit Menggunakan Metode AHP
dan SAW
Oleh :
Ari Kusuma Wardana
14/372201/PPA/04651
I Made Arya Budhi Saputra
14/372224/PPA/04654
Monalisa Zulkifli
14/372197/PPA/04650
PROGRAM STUDI S2/S3 ILMU KOMPUTER
JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
resiko kredit. Resiko kredit tersebut
Koperasi merupakan bagian
misalnya koperasi tidak menerima
dari tata susunan ekonomi, hal
pembayaran dimuka ataupun sering
ini
terjadinya
berarti
bahwa
dalam
kegiatannya
koperasi
turut
mengambil
bagian
bagi
penunggakan
keterlambatan
dikarenakan
dalam
atau
pembayaran
berbagai
alasan
para
kehidupan
nasabah.
ekonomi yang sejahtera, baik
Oleh
bagi orang-orang yang menjadi
perkreditan
anggota
perkumpulan
pengawasan yang lebih ketat atas
sendiri
maupun
tercapainya
masyarakat
di
itu
untuk
sekitarnya.
karena
nasabah.
meningkatnya
maka
Untuk
menetapkan
diperlukan
itu
koperasi
kebijakan
Koperasi sebagai perkumpulan
pemberian
untuk kesejahteraan bersama,
menetapkan standar untuk menerima
melakukan usaha dan kegiatan
atau menolak resiko kredit, yaitu
di
menentukan
bidang
pemenuhan
kredit
dalam
siapa
antara
yang
lain
berhak
kebutuhan bersama dari para
menerima kredit yang telah memenuhi
anggotannya. Salah satu jenis
beberapa kriteria. Kriteria – kriteria
dari koperasi adalah koperasi
tersebut adalah pendapatan, jumlah
simpan
tanggungan,
pinjam,
dimana
selain
tempat menyimpan, koperasi tersebut
jaminan,
dan
jumlah
pinjaman.
juga melayani pinjaman atau kredit
kepada nasabahnya. Pinjaman tersebut
berupa uang, di mana para nasabah
sering meminjam sejumlah uang untuk
modal membuka usaha atau kerja.
Jenis kredit yang digunakan adalah
jenis kredit menurut waktu yang
Tabel 1.1. Range Jumlah Pinjaman
Nilai
1
2
3
4
Untuk
Range
Lebih dari 30 Juta
20 – 30 Juta
10 – 20 Juta
5 – 10 Juta
meminimalisisasi
resiko
pengembaliannya memerlukan jangka
kredit tersebut, maka dibuatlah sebuah
waktu pendek, menengah dan panjang.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Di
atau Decision Support System (DSS)
dalam
koperasi
jangka
juga
waktu
sering
tersebut
menghadapi
dengan
tujuan
untuk
membantu
koperasi
menentukan
siapa
saja
nasabah yang berhak memperoleh
pinjaman atau kredit.
memperoleh kredit atau tidak dari
koperasi.
2. Aplikasi
sistem
keputusan
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian
dari
menjadi perumusan masalah adalah :
1. Seperti apa kriteria nasabah yang
berhak memperoleh kredit atau
metode
AHP
(Analitycal Hierarchy Process)
dan SAW (
Simple Additive
Weighting) dalam membantu dan
mendukung
koperasi
memilih
atau menentukan siapa nasabah
untuk
pemberian
bahasa
MySQL.
3. Aplikasi
sistem
keputusan
pendukung
yang
dibangun
nantinya
akan
mengimplementasikan
metode
AHP dan SAW.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari
tugas inia dalah :
1. Tujuan yaitu :
a. Membuat
sistem
pendukung
pemberian
aplikasi
SPK dengan metode AHP dan
SAW
dibangun
pemograman PHP dan database
yang berhak memperoleh kredit
atau pinjaman.
3. Mengimplementasikan
yang
menggunakan
latar belakang di atas maka yang
pinjaman.
2. Penerapan
pendukung
keputusan
kredit
bagi
koperasi.
b. Mengimplementasikan
menentukan
pemberian kredit dengan
nasabah
metode AHP dan SAW.
2. Manfaat penelitian yaitu:
a. Dapat digunakan pihak
kredit
koperasi.
koperasi dalam pemberian
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak
kredit.
b. Dapat
menyimpang dari apa yang telah
resiko
dirumuskan, maka diperlukan batasan-
pemberian kredit.
batasan,
adalah :
1. Hanya
batasan-batasan
empat
kriteria
digunakan
untuk
apakah
nasabah
meminimalkan
kredit
dalam
tersebut
yang
menentukan
berhak
2. LANDASAN TEORI
2.1 Analitical Hierarchy
(AHP)
Process
Metode
Analytical
Hierarchy Processdikembangkan
tahun
1970
L.Saaty.Pada
oleh
Thomas
dasarnya
metode
AHP ini memecah suatu intuisi
yang
kompleks
terstruktur
dan
kedalam
tidak
bagian
–
bagiannya. Dalam penyelesaian
dengan metode AHP, langkahlangkahnya
adalah
sebagai
berikut :
1. Mendefinisikan masalah dan
menentukan
solusi
diinginkan,
yang
4. Mendefiniskan perbandingan
berpasangan. Kolom C12, C13,
C23
diisi
perbandingan
hierarki
dari
hasil
masing-
masing elemen akan berupa
angka
1
sampai
menunjukkan
tingkat
elemen.
9
yang
perbandingan
kepentingan
Skala
perbandingan
suatu
penilaian
dapat
dilihat
pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Skala Penilaian
kemudian
menyusun
dengan
Perbandingan
dari
permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen
dengan
membuat
perbandingan pasangan, yaitu
dengan
membandingkan
elemen secara berpasangan
sesuai kriteria yang diberikan.
3. Membuat
matriks
perbandingan
yang
kontribusi
pengaruh
berpasangan
menggambarkan
relatif
setiap
atau
elemen
terhadap tujuan atau kriteria
yang setingkat diatasnya.
Rumus
Tabel 2.1. Susunan matriks
perbandingan berpasangan
mengisi
perhitungan
kolom
untuk
Cijadalah
dengan persamaan 2.1.
5. Pertimbangan-pertimbangan
terhadap
perbandingan
kedua,
dan
seterusnya,
kemudian
tiap
baris
berpasangan disintesis untuk
dijumlahkan
dan
hasilnya
memperoleh
dibagi dengan prioritas relatif
prioritas.
keseluruhan
Proses
sintesis
yang bersangkutan. Hasil bagi
dengan cara menjumlahkan
tersebut dijumlahkan untuk
nilai-nilai pada setiap kolom
mendapat kan nilai αmax.
pada matriks, membagi setiap
8. Menghitung
Consistency
nilai dari kolom dengan total
Index
kolom
prsamaan 2.4 dimana n adalah
yang
bersangkutan
untuk memproleh normalisasi
matriks dengan menggunakan
persamaan 2.2.
(CI)
menggunakan
banyaknya elemen.
9. Menghitung
Ratio
(CR)
Consistency
menggunakan
persamaan 2.5.
10. Memeriksa
6. Pembobotan
dengan
menjumlahkan nilai-nilai dari
setiap baris dan membaginya
dengan jumlah kriteria dengan
hierarki
konsistensi
berdasarkan
tabel
Ratio Index. Jika nilainya ≤
0,1 maka hasil perhitungan
bisa dinyatakan benar.
persamaan 2.3.
7. Menghitung konsistensi untuk
mengetahui
seberapa
baik
2.2 Simple
konsistensi yang ada.
Menghitung
dengan
konsistensi
mengalikan
setiap
nilai pada kolom pertama
dengan prioritas relatif elemen
pertama, nilai kolom kedua
dengan prioritas relatif elemen
Additive
(SAW)
Churchman
pertama
kali
Weighting
dan
Ackoff
memanfaatkan
metode SAW untuk mengatasi
masalah
seleksi
portofolio.
Metode SAW merupakan metode
yang paling terkenal dan biasa
digunakan untuk MADM. Dalam
Wj = nilai bobot untuk setiap
praktek
kriteria
rij=
nilai
MADM,
jika
kita
mengasumsikan adanya hubungan
yang saling independen antar
rating
kinerja
ternormalisasi
kriteria dan setelah menghitung
Nilai Vi yang lebih besar
bobot relatif dan skor kinerja
mengindikasikan bahwa alternatif
masing-masing
Ai lebih terpilih.
kriteria,
maka
metode SAW merupakan metode
yang
sesuai
perankingan
untuk
membuat
dari
alternatif-
Langkah-langkah
metode SAW antara lain :
1. Menentukan kriteria-kriteria
alternatif yang ada.
Formula untuk melakukan
yang akan dijadikan acuan
dalam
normalisasi tersebut terdapat pada
persamaan 2.4.
2.
pengambilan
keputusan, yaitu (Ci).
Memberikan nilai
setiap
alternatif
setiap
Ai
kriteria Cj
Dimana :
rij = rating kenerja ternormalisasi
dari alternatif Ai pada atribut Cj
i = 1,2,...,m
j = 1,2,...,n
Max i = nilai maksimum dari
1,2,...,m dan nilai j = 1,2,...,n.
Memberikan nilai bobot (W)
4.
pada masing-masing kriteria.
Membuat matriks keputusan
berdasarkan kriteria ( Ci ),
kemudian
melakukan
normalisasi
matriks
berdasarkan persamaan 2.6
adalah yang terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah
yang terbaik
yang
disesuaikan
dengan
jenis
atribut
(atribut
keuntungan maupun atribut
preferensi
untuk
biaya)
setiap alternative Vi dinyatakan
5.
dalam persamaan 2.5.
Dimana :
= ranking
alternative
yang sudah
3.
baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Benefit = jika nilai terbesar
Vi
pada
ditentukan, dimana nilai i =
setiap baris dan kolom
Mini= nilai minimum dari setiap
Nilai
penyelesaian
untuk
setiap
sehingga
diperoleh
matriks ternormalisasi R.
Hasil akhir diperoleh dari
setiap
proses
perankingan
yaitu
penjumlahan
perkalian
ternormalisasi
dari
matriks
R
dengan
vector bobot pada persamaan
2.7 sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai
alternatif terbaik (Ai) sebagai
solusi.
3. Implementasi
3.1 Menu Utama
Gambar 3.1. Gambar Menu Utama
4. Kesimpulan
Berdasarkan
implementasi
pembahasan
di
atas,
dan
dapat
disimpulkan bahwa sistem yang telah
dibuat
bisa
membantu
manager
koperasi dalam menentukan kreditur
atau nasabah yang berhak untuk
mendapatkan
pinjaman
berdasar
ketentuan-ketentuan koperasi.
Gambar 3.1. Gambar Menu Utama
3.2 Menu AHP
5. Daftar Pustaka
1. Silvi Agustina, Aditya Rachmadi,
S.ST,.
M.TI.,
Wicaksono,
Sistem
Satrio
S.Kom.,
Pendukung
Agung
M.Kom.
Keputusan
Penentuan Prioritas Pelanggan
Dealer
Suzuki
Malang
Gambar 3.2. Gambar Menu AHP
3.3 Menu Alternatif
Soekarno-Hatta
Menggunakan
Metode
AHP dan SAW. Malang.
2. Harsiti,
Roikotuljanah.
Sistem
Pendukung
2014.
Keputusan
Pemberian Kredit Mikro Utama
Pada Pt.Bank Bjb Kcp Cikande
Dengan Metode Simple Additive
Weighting
Gambar 3.3. Gambar Menu
Alternatif
3.4 Menu Hasil
(SAW).
Banten
Universitas Serang Raya.
3. Adnan, Khairil. Sandy
:
Eka
Permana. Tineka Handayani. 2013.
Sistem
Pendukung
Keputusan
Penentuan Pemberian Pinjaman
Uang
dengan
Metode
AHP
(analytic hierarchy process) di
Koperasi
Simpan
Pinjam
Eka
Mulya. Cirebon : STMIK (IKMI).
4. Zein, Humairoh. 2014. Aplikasi
Sistem
Pendukung
Keputusan
Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Menggunakan
Metode
Simple
Additive Weighting (SAW) (studi
kasus pada bank syariah mandiri
cabang medan). Medan : STMIK
Budi Darma Medan.