Implementasi AHP dan SAW. docx

TUGAS BESAR SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
Sistem Analisis Pemberian Kredit Menggunakan Metode AHP
dan SAW

Oleh :
Ari Kusuma Wardana

14/372201/PPA/04651

I Made Arya Budhi Saputra

14/372224/PPA/04654

Monalisa Zulkifli

14/372197/PPA/04650

PROGRAM STUDI S2/S3 ILMU KOMPUTER
JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

resiko kredit. Resiko kredit tersebut

Koperasi merupakan bagian

misalnya koperasi tidak menerima

dari tata susunan ekonomi, hal

pembayaran dimuka ataupun sering

ini

terjadinya


berarti

bahwa

dalam

kegiatannya

koperasi

turut

mengambil

bagian

bagi

penunggakan


keterlambatan
dikarenakan

dalam

atau

pembayaran

berbagai

alasan

para

kehidupan

nasabah.

ekonomi yang sejahtera, baik


Oleh

bagi orang-orang yang menjadi

perkreditan

anggota

perkumpulan

pengawasan yang lebih ketat atas

sendiri

maupun

tercapainya

masyarakat


di

itu
untuk

sekitarnya.

karena

nasabah.

meningkatnya

maka
Untuk

menetapkan

diperlukan

itu

koperasi

kebijakan

Koperasi sebagai perkumpulan

pemberian

untuk kesejahteraan bersama,

menetapkan standar untuk menerima

melakukan usaha dan kegiatan

atau menolak resiko kredit, yaitu

di


menentukan

bidang

pemenuhan

kredit

dalam

siapa

antara

yang

lain

berhak


kebutuhan bersama dari para

menerima kredit yang telah memenuhi

anggotannya. Salah satu jenis

beberapa kriteria. Kriteria – kriteria

dari koperasi adalah koperasi

tersebut adalah pendapatan, jumlah

simpan

tanggungan,

pinjam,

dimana


selain

tempat menyimpan, koperasi tersebut

jaminan,

dan

jumlah

pinjaman.

juga melayani pinjaman atau kredit
kepada nasabahnya. Pinjaman tersebut
berupa uang, di mana para nasabah
sering meminjam sejumlah uang untuk
modal membuka usaha atau kerja.
Jenis kredit yang digunakan adalah
jenis kredit menurut waktu yang


Tabel 1.1. Range Jumlah Pinjaman
Nilai
1
2
3
4
Untuk

Range
Lebih dari 30 Juta
20 – 30 Juta
10 – 20 Juta
5 – 10 Juta
meminimalisisasi

resiko

pengembaliannya memerlukan jangka

kredit tersebut, maka dibuatlah sebuah


waktu pendek, menengah dan panjang.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Di

atau Decision Support System (DSS)

dalam

koperasi

jangka
juga

waktu

sering

tersebut

menghadapi

dengan

tujuan

untuk

membantu

koperasi

menentukan

siapa

saja

nasabah yang berhak memperoleh
pinjaman atau kredit.

memperoleh kredit atau tidak dari
koperasi.
2. Aplikasi

sistem

keputusan
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian

dari

menjadi perumusan masalah adalah :
1. Seperti apa kriteria nasabah yang
berhak memperoleh kredit atau
metode

AHP

(Analitycal Hierarchy Process)
dan SAW (

Simple Additive

Weighting) dalam membantu dan
mendukung

koperasi

memilih

atau menentukan siapa nasabah

untuk

pemberian

bahasa

MySQL.
3. Aplikasi

sistem

keputusan

pendukung

yang

dibangun

nantinya

akan

mengimplementasikan

metode

AHP dan SAW.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari
tugas inia dalah :
1. Tujuan yaitu :
a. Membuat

sistem

pendukung
pemberian

aplikasi

SPK dengan metode AHP dan
SAW

dibangun

pemograman PHP dan database

yang berhak memperoleh kredit
atau pinjaman.
3. Mengimplementasikan

yang

menggunakan

latar belakang di atas maka yang

pinjaman.
2. Penerapan

pendukung

keputusan
kredit

bagi

koperasi.
b. Mengimplementasikan

menentukan

pemberian kredit dengan

nasabah

metode AHP dan SAW.
2. Manfaat penelitian yaitu:
a. Dapat digunakan pihak

kredit

koperasi.

koperasi dalam pemberian
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak

kredit.
b. Dapat

menyimpang dari apa yang telah

resiko

dirumuskan, maka diperlukan batasan-

pemberian kredit.

batasan,
adalah :
1. Hanya

batasan-batasan
empat

kriteria

digunakan

untuk

apakah

nasabah

meminimalkan
kredit

dalam

tersebut
yang

menentukan
berhak

2. LANDASAN TEORI
2.1 Analitical Hierarchy
(AHP)

Process

Metode

Analytical

Hierarchy Processdikembangkan
tahun

1970

L.Saaty.Pada

oleh

Thomas

dasarnya

metode

AHP ini memecah suatu intuisi
yang

kompleks

terstruktur

dan

kedalam

tidak

bagian



bagiannya. Dalam penyelesaian
dengan metode AHP, langkahlangkahnya

adalah

sebagai

berikut :
1. Mendefinisikan masalah dan
menentukan

solusi

diinginkan,

yang

4. Mendefiniskan perbandingan
berpasangan. Kolom C12, C13,
C23

diisi

perbandingan

hierarki

dari

hasil
masing-

masing elemen akan berupa
angka

1

sampai

menunjukkan
tingkat
elemen.

9

yang

perbandingan

kepentingan
Skala

perbandingan

suatu

penilaian

dapat

dilihat

pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Skala Penilaian

kemudian

menyusun

dengan

Perbandingan

dari

permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen
dengan

membuat

perbandingan pasangan, yaitu
dengan

membandingkan

elemen secara berpasangan
sesuai kriteria yang diberikan.
3. Membuat
matriks
perbandingan
yang
kontribusi
pengaruh

berpasangan
menggambarkan
relatif

setiap

atau
elemen

terhadap tujuan atau kriteria
yang setingkat diatasnya.
Rumus
Tabel 2.1. Susunan matriks
perbandingan berpasangan

mengisi

perhitungan
kolom

untuk

Cijadalah

dengan persamaan 2.1.

5. Pertimbangan-pertimbangan
terhadap

perbandingan

kedua,

dan

seterusnya,

kemudian

tiap

baris

berpasangan disintesis untuk

dijumlahkan

dan

hasilnya

memperoleh

dibagi dengan prioritas relatif

prioritas.

keseluruhan
Proses

sintesis

yang bersangkutan. Hasil bagi

dengan cara menjumlahkan

tersebut dijumlahkan untuk

nilai-nilai pada setiap kolom

mendapat kan nilai αmax.

pada matriks, membagi setiap

8. Menghitung

Consistency

nilai dari kolom dengan total

Index

kolom

prsamaan 2.4 dimana n adalah

yang

bersangkutan

untuk memproleh normalisasi
matriks dengan menggunakan
persamaan 2.2.

(CI)

menggunakan

banyaknya elemen.
9. Menghitung
Ratio

(CR)

Consistency
menggunakan

persamaan 2.5.
10. Memeriksa
6. Pembobotan

dengan

menjumlahkan nilai-nilai dari
setiap baris dan membaginya
dengan jumlah kriteria dengan

hierarki

konsistensi

berdasarkan

tabel

Ratio Index. Jika nilainya ≤
0,1 maka hasil perhitungan
bisa dinyatakan benar.

persamaan 2.3.

7. Menghitung konsistensi untuk
mengetahui

seberapa

baik
2.2 Simple

konsistensi yang ada.
Menghitung
dengan

konsistensi

mengalikan

setiap

nilai pada kolom pertama
dengan prioritas relatif elemen
pertama, nilai kolom kedua
dengan prioritas relatif elemen

Additive

(SAW)
Churchman
pertama

kali

Weighting
dan

Ackoff

memanfaatkan

metode SAW untuk mengatasi
masalah

seleksi

portofolio.

Metode SAW merupakan metode
yang paling terkenal dan biasa

digunakan untuk MADM. Dalam

Wj = nilai bobot untuk setiap

praktek

kriteria
rij=
nilai

MADM,

jika

kita

mengasumsikan adanya hubungan
yang saling independen antar

rating

kinerja

ternormalisasi

kriteria dan setelah menghitung

Nilai Vi yang lebih besar

bobot relatif dan skor kinerja

mengindikasikan bahwa alternatif

masing-masing

Ai lebih terpilih.

kriteria,

maka

metode SAW merupakan metode
yang

sesuai

perankingan

untuk

membuat

dari

alternatif-

Langkah-langkah

metode SAW antara lain :
1. Menentukan kriteria-kriteria

alternatif yang ada.
Formula untuk melakukan

yang akan dijadikan acuan
dalam

normalisasi tersebut terdapat pada
persamaan 2.4.

2.

pengambilan

keputusan, yaitu (Ci).
Memberikan nilai

setiap

alternatif

setiap

Ai

kriteria Cj
Dimana :
rij = rating kenerja ternormalisasi
dari alternatif Ai pada atribut Cj
i = 1,2,...,m
j = 1,2,...,n
Max i = nilai maksimum dari

1,2,...,m dan nilai j = 1,2,...,n.
Memberikan nilai bobot (W)

4.

pada masing-masing kriteria.
Membuat matriks keputusan
berdasarkan kriteria ( Ci ),
kemudian

melakukan

normalisasi

matriks

berdasarkan persamaan 2.6

adalah yang terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah
yang terbaik

yang

disesuaikan

dengan

jenis

atribut

(atribut

keuntungan maupun atribut
preferensi

untuk

biaya)

setiap alternative Vi dinyatakan
5.

dalam persamaan 2.5.
Dimana :
= ranking

alternative

yang sudah

3.

baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Benefit = jika nilai terbesar

Vi

pada

ditentukan, dimana nilai i =

setiap baris dan kolom
Mini= nilai minimum dari setiap

Nilai

penyelesaian

untuk

setiap

sehingga

diperoleh

matriks ternormalisasi R.
Hasil akhir diperoleh dari
setiap

proses

perankingan

yaitu

penjumlahan

perkalian
ternormalisasi

dari
matriks

R

dengan

vector bobot pada persamaan
2.7 sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai
alternatif terbaik (Ai) sebagai
solusi.
3. Implementasi
3.1 Menu Utama

Gambar 3.1. Gambar Menu Utama

4. Kesimpulan
Berdasarkan
implementasi

pembahasan
di

atas,

dan
dapat

disimpulkan bahwa sistem yang telah
dibuat

bisa

membantu

manager

koperasi dalam menentukan kreditur
atau nasabah yang berhak untuk
mendapatkan

pinjaman

berdasar

ketentuan-ketentuan koperasi.

Gambar 3.1. Gambar Menu Utama

3.2 Menu AHP

5. Daftar Pustaka
1. Silvi Agustina, Aditya Rachmadi,
S.ST,.

M.TI.,

Wicaksono,
Sistem

Satrio

S.Kom.,

Pendukung

Agung
M.Kom.

Keputusan

Penentuan Prioritas Pelanggan
Dealer

Suzuki

Malang
Gambar 3.2. Gambar Menu AHP

3.3 Menu Alternatif

Soekarno-Hatta

Menggunakan

Metode

AHP dan SAW. Malang.
2. Harsiti,
Roikotuljanah.
Sistem

Pendukung

2014.

Keputusan

Pemberian Kredit Mikro Utama
Pada Pt.Bank Bjb Kcp Cikande
Dengan Metode Simple Additive
Weighting

Gambar 3.3. Gambar Menu
Alternatif

3.4 Menu Hasil

(SAW).

Banten

Universitas Serang Raya.
3. Adnan, Khairil. Sandy

:
Eka

Permana. Tineka Handayani. 2013.
Sistem

Pendukung

Keputusan

Penentuan Pemberian Pinjaman
Uang

dengan

Metode

AHP

(analytic hierarchy process) di

Koperasi

Simpan

Pinjam

Eka

Mulya. Cirebon : STMIK (IKMI).
4. Zein, Humairoh. 2014. Aplikasi
Sistem

Pendukung

Keputusan

Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Menggunakan

Metode

Simple

Additive Weighting (SAW) (studi
kasus pada bank syariah mandiri
cabang medan). Medan : STMIK
Budi Darma Medan.