makalah otak dan perilaku manusia

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM
Otak dan Prilaku Manusia

Disusun oleh:

1.Annisa’ khairun nisa’

(11140700000032)

2.Siti khusnul chotimah

(11140700000028)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Otak dan Perilaku Manusia” dengan keadaan sehat dan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen psikologi umum bu netty hartaty agar mampu memahami dan menganalisa fungsi-fungsi
psikis manusia serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan juga semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi para pembacanya
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran demi terbangunnya makalah kami di kemudian
hari.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta,10 februari 2015

Penyusun

2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................

i

DAFTAR ISI................................................................................................................


ii

BAB I PENDAHULUAN
A) Latar Belakang......................................................................................................

1

B) Tujuan...................................................................................................................

1

C) Manfaat.................................................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN
1.Otak dan perilaku manusia
a. Sistem saraf..................................................................................................


3

b. Pengertian otak..............................................................................................

6

c. Bagian-bagian dan fungsi otak........................................................................

10

d. Gelombang otak................................................................................................... 12
e. Cara kerja otak ,cedera otak dan dampaknya terhadap prilaku.......................... 15
2. jornal Brain Evoked Potentials Reflect How Emotional Faces Influence
Our Decision Making
a. Pembahasan riview jurnal................................................................................

17

BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...........................................................................................................19

Daftar pusaka.........................................................................................................20

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu
sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam
melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama
anatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem
organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka
diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut
sebagai sitem koordinasi. Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan
regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang
menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang
tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem

endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya
perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia
dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur
kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan
selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf
tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)
1.2 Rumusan Masalah
a.

Apa yang dimaksud dengan sistem saraf manusia?

b.

Apa yang dimaksud otak ?

c.

Apa saja bagian-bagian dan fungsi otak ?


d.

Apa saja macam-macam gelombang otak?

e.

Apa dampak cedera otak terhadap prilaku manusia

4

1.3 Tujuan
mampu memahami dan menganalisa fungsi-fungsi psikis manusia serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
a.

Mengetahui pengertian sistem saraf pada manusia

b.

Mengetahui pengertian otak


c.

Mengetahui bagian-bagian dan fungsi otak

d.

Mengetahui macam-macam gelombang otak

e.

Mengetahui dampak cedera otak terhadap prilaku manusia

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan

dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh
yang pentng ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya,
karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system
tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system
inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan.
Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam
bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta
Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi
satu sama lainnya sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
1.a. Fungsi Sistem Saraf
Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) berfungsi untuk
menerima, memproses,menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang
datang. Seperti informasi tentang rasa,suara, bau, warna, tekanan dan lain-lain.secara
konseptual sistem saraf pusat memiliki 2 komponen yaitu otak dan saraf tulang
belakang (spinal cord). Sebenarnya saraf tulang belakang merupakan perpanjangan dari
otak dan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan otak dengna bagian lain
dari tubuh yang terletak dibawah leher.
Secara konseptual, sistem saraf pusat dapat dikatakan memiliki dua komponen

utama, yaitu:
a)

Otak, terletak di tengkorak

b)

Sumsum tulang belakang (medulla spinalis), terletak ditulang belakang.

Sistem saraf perifer atau peripheral nervous system (PNS) berfungsi menangani pesan
informasi yang masuk dan keluar dari sistem saraf pusat . Sistem saraf terbagi menjadi
dua bagian, yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Kedua tersebut berbeda
6

dalam beberapa cara kerjanya terutama dalam hal targen organnya dan fungsi yang
terkontrolnya.
a)
Sommatic nervous system (sistem saraf somatis) merupakan sistem saraf yang
bisa dikendalikan secara sadar dalam berinteraksi dengan lingkungan eksternal tubuh.
Sistem saraf somatis terdiri dari dua macam saraf yaitu :


1)
Afferent Nerves (saraf aferen atau sensorik)
Funsinya adalah membawa sinyal-sinyal sensorik dari reseptor diseluruh bagian tubuh
kesistem saraf pusat yang akhirnya menuju otak.
Contohnya reseptor penglihatan (mata), jika ada stimulus maka melalui mata stimulus
tersebut informasinya dikirim keotak.
2)
Efferent Nerves (saraf eferen atau motorik)
Funsinya adalah membawa sinyal-sinyal motorik dari sistem saraf pusat menuju otototot.
Contohnya informasi yang dihasilkan dari kontraksi rangka otot, oyot polos, otot jantung dan otot pengeluaran, seperti endokrin dan eksokrin.
b)

Automic nervous system (sistem saraf otonom) merupakan sistem saraf yang

tidak bisa dikendalikan secara sadar karena berfungsi mengatur kondisi internl tubuh.
Seperti sistem saraf somatis,sistem saraf otonom juga terdiri dari dari saraf eferen dan
eferen yang berfungsi sama. Namun, pada saraf eferen dalam sistem saraf otonom
terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1)

Symphatetic nerves (saraf simpatik) adalah sistem saraf yang secara umum
berfungsi menggerakan tubuh manusia untuk aktif, juga merupakan motorik otonom
yang keluar dari sistem saraf pusat didaerah lumbar (dibagian belakang tubuh yang paling

sempit,daerah pinggang) dan daerah dada (thoratic) di sumsum tulang belakang.
Fungsinya adalah menstimulasi, mengorganisasi, dan memobilisasi sumber-sumber energi dalam tubuh untuk menghadapi situasi yang menakutkan atau tidak menyenangkan.
Contohnya adalah jika seseorang dalam keadaan stres, maka sistem saraf simpatik akan
mengaktifkan berbagai bagian tubuh untuk bereaksi seperti meningkatnya gula darah,
7

meningkatnya otot, memengaruhi metabolisme
tubuh.
2)

Parasimphatetic nerves (saraf parasim-

patik) adalah saraf motorik otonom yang
berfungsi untuk memperbaiki dan menjaga stabilitas energi yang dibutuhkan tubuh. Letaknya
menonjol dari otak dan bagian punggung bawah sumsum tulang belakang (sacral).
Fungsinya adalah menyimpan energi dalam tubuh dan bereaksi dalam menghadapi situasi yang menyenangkan.
Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf mempunyai 3
fungsi utama yaitu :
1.

Sebagai Alat Komunikasi

Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini,
maka kita akan dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar
tubuh kita.
2.

Sebagai Alat Pengendali

Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja serasi
sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organ tubuh akan bekerja dengan kecepatan dan ritme kerja yang akurat.
3.

Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan

Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan atau reaksi
tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh pada seluruh
alat-alat tubuh kita.

2.a. Impuls Saraf
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
8

panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor
(Otot)
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewati otak..
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
 Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
 Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.
 Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
 Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
 Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
B. Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total
otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada
bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan
otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di
dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan
yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas
(gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Para ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi
menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam
menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan
berfungsi dalam penciuman (Campbell, et al, 2006: 578)
9

a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
 Otak besar
Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh
bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh lainnya. Bagian
otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan.
Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.besar terdiri atas
dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan. Otak kanan sangat
berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif untuk
pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir
logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum.

10

 Talamus
Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar.
Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari
tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya.
Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk
diterjemahkan dan ditanggapi.
 Hipotalamus
Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon.
Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus,
dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin
dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi
sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur
dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang
menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian
telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso

Gambar 2.12 Pembagian Fungsi pada Otak Besar
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang
masuk. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
a. Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara.
b. Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan
pengenalan posisi tubuh.
d. Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan
kegiatan manusia.

11

b) Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi
pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada
mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak
tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada
bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan
lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit
parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan
neurotransmitter dopamin.
c) Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan
pons varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan
otot. Otak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak
sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas.
Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti
proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan
posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di
bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut
pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak
dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata. Medula oblongata
berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara medula oblongata dan
sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula oblongata sering disebut
sebagai sumsum lanjutan.

Gambar Otak kecil, pons varoli, dan medula oblongata

12

Pons varoli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur sistem
sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan
pernapasan. Bahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat
hidup karena detak jantung dan pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut
dikarenakan fungsi medula oblongata yang masih baik. Peristiwa ini umum terjadi pada
seseorang yang mengalami koma yang berkepanjangan. Bersama otak tengah, pons
varoli dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak
(brainstem).
C.

BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI OTAK
Otak memiliki lima bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cere-

belum), batang otak (brainstem), sistem limbik (lymbic system).
1)

Otak besar (cerebrum)
otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu

yang berkaitkan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan. Otak besar sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan reaksi otak. Cerebrum ditutup oleh
satu lapis substansi kelabu, korteks cerebral, tebalnya 2 dan 5 mm. Zona ini memegang
peran fundamental dalam menghinterpretasikan informasi sensoris, mengatur gerakan,
serta untuk fungsi intelektual.

2)

Otak kecil (cerebellum)
cerebelum memiliki fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi

secara sadar, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya, maka gerakan sadar normal tidak mungkin dilaksanakan.
Otak kecil atau cerebelum terletak dibagian belakang kepala, dekat dengan
ujung leher bagian atas. Cerebelum mengontrol banyak fungsi otomatis otak antaranya :
mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan
gerak tubuh. Otak kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan
otomatis yang dipelajari. Seperti, gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat
menulis, gerakan mengunci pintu. Jika terjadi pada otak kecil dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan gerak otot. Gerakan menjadi tidak koordinasi, seperti orang
13

itu tidak mampu memasukan makanan kedalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.
3)

Batang otak (brainstem) berada didalam tulang tengkorak atau rongga di

bagian dasar dan memanjang sampai ketulang punggung atau sumsum tulang belakang.
Bagian otak ini mengatur bagian dasar manusia termasuk pernafasan, denyut jantung,
mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan.
4)

Limbic sistem (system limbic), terletak dibagian tengah otak, membungkus

batang otak. Kegunaan dari sistem limbik sebagai sebuah struktur yang terintegrasi,
kini dibantah karena struktur-struktur ini juga memiliki fungsi lain, dan karena bagianbagian otak diluar sistem limbik ikut terlibat dalam emosi. Komponen limbik antara
lain amigdala, hipokampus.
Bagian otak manusia memiliki fungsi sebagai berikut :
Fungsi dibagi menjadi dua yaitu fungsi otak kanan dan otak kiri. Perbedaan
fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan
yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa
pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat intelligence quotient (IQ). Sementara, otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya
sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Setiap
belahan fungsi masing-masing penting bagi kelangsungan hidup manusia.

D. GELOMBANG OTAK
Teknologi gelombang otak pertama kali ditemukan oleh Richard Caton. Dalam
jurnal medis di Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa
pada belahan otak kelinci dan monyet ditemukan adanya aktivitas listrik. Penelitian
tentang gelombang otak kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck pada tahun 1890.
Dalam sebuah artikelnya dia menemukan adanya gelombang listrik pada otak kelinci
dan otak anjing. Dia menambahkan bahwa gelombang ini berupa osilasi ritmik yang
mirip cahaya. Penemuan gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli
fisiologi bernama Hans Berger melakukan penelitian tentang gelombang otak manusia
14

pada tahun 1920.


Macam-macam gelombang otak
Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam

gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya.
Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta,
gelombang delta, gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam beberapa
sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance
dan juga sensory motor rhythm.
Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang alpha ini
mempunyai frekuensi 8 hingga 12 hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan
terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga
muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.
Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu
menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat
mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang
meditasi dan orang yang mengalami hipnosis.
Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini
mempunyai frekuensi di atas 12 hertz atau 12 hertz sampai dengan 19 hertz.
Gelombang ini muncul saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja
atau sedang berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu High Beta Waves (frekuansi di atas 19 hertz), Beta Waves (15-18
hertz), dan Low Beta Waves (12-15 hertz).
Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini
mempunyai frekuensi 1 sampai dengan 4 hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah,
tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita
berada dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma. Gelombang gamma
ini mempunyai frekuensi 25 sampai dengan 100 hertz. Gelombang ini muncul pada saat
tubuh kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di
15

muka umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran
yang penuh. Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma
terbagi lagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut
berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa.
Baru-baru ini ditemukan bahwa ternyata di atas gelombang gamma terdapat
gelombang lain yang frekuensinya lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang
hypergamma. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 100 hertz. Dan
gelombang kedua adalah gelombang lambda. Gelombang ini mempunyai frekuensi
lebih dari 200 hertz.
Gelombang otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tetha disebut
juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 hertz hingga 8 hertz.
Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah napas yang melambat dan
dalam. Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi
dalam, berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.
Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha. Itu sebabnya,
anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu
saja karena gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang pikiran bawah sadar.
Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak.
Gelombang ini mempunyai frekuensi 12 hertz hingga 16 hertz. SMR sebenarnya masih
masuk kelompok getaran low beta. Akan tetapi, gelombang ini baru dipelajari secara
mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa
penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan
penderita autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi
karena para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada
suatu hal yang dianggap penting. Ingat lagi bahwa gelombang beta muncul saat tubuh
berada dalam siaga dan konsentrasi penuh. Akibat inilah, para ahli akhirnya
menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak
agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan teknik
neurofeedback.

16

Tak hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke
dalam gelombang otak. Gelombang ini termasuk golongan gelombang tetha. Akan
tetapi, Schumann Resonance dihasilkan oleh getaran alam semesta. Frekuensi
gelombang ini adalah 7,83 hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini
konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti extracensory perception (ESP),
telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah
satu contoh manusia yang otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak
indigo (anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan
memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi).
Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang
menetap, yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas
(terkolisir) ataupun lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung
kepada bagian otak mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan
dalam gerakan, sensasi, berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak
yang difus bisa mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan
kebingungan dan koma. Contoh cedera antara lain :
1.

Konkusio

Hilangnya kesadaran tapi terkadang ingat sekejab, setelah terjadinya pada otak yang
tidak menyebabkan kerusakan fisik yang nyata. Konkusio menyebabkan kelainan
fungsi otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa terjadi pada cedera ringan, tergantung pada goncangan yang menimpa otak didalam tulang
tengkorak. Konkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala, dan rasa ngantuk
yang abnormal. Beberapa penderita mengalami pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi,
menjadi pelupa, depresi, emosi atau kecemasan.
2.

Gagar otak dan robekan otak

Merupakan memar pada otak, yang biasanya disebabkan oleh pukulan langsung dan
kuat kekepala. Robekan otak adalah robekan pada jaringan otak, yang seringkali disertai oleh luka dikepala yang nyata dan patah tulang tengkorak. Gagar otak atau robekan
otak lebih serius dari pada konkusio.
3.

Pendarahan intrakranial

Adalah penimbunan darah didalam otak atau diantara otak dengan tulang tengkorak.
Pendarahan intrakranial bisa terjadi karena cedera atau stoke. Pendarahan didalam pem-

17

bungkus otak sebelah luar (hematoma subdural) atau diantara pembungkus otak sebelah
luar dengan tulang tengkorak (hematoma epidural).
E. CARA KERJA OTAK, CEDERA OTAK, DAN DAMPAK PADA PERILAKU

Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang
menetap, yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas
(terkolisir) ataupun lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung
kepada bagian otak mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan
dalam gerakan, sensasi, berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak
yang difus bisa mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan
kebingungan dan koma. Contoh cedera antara lain :
1)

Konkusio
Hilangnya kesadaran tapi terkadang ingat sekejab, setelah terjadinya pada otak

yang tidak menyebabkan kerusakan fisik yang nyata. Konkusio menyebabkan kelainan
fungsi otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa terjadi pada cedera ringan, tergantung pada goncangan yang menimpa otak didalam tulang
tengkorak. Konkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala, dan rasa ngantuk
yang abnormal. Beberapa penderita mengalami pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi,
menjadi pelupa, depresi, emosi atau kecemasan.

2)

Gagar otak dan robekan otak
Merupakan memar pada otak, yang biasanya disebabkan oleh pukulan langsung

dan kuat kekepala. Robekan otak adalah robekan pada jaringan otak, yang seringkali
disertai oleh luka dikepala yang nyata dan patah tulang tengkorak. Gagar otak atau
robekan otak lebih serius dari pada konkusio.
3)

Pendarahan intrakranial
Adalah penimbunan darah didalam otak atau diantara otak dengan tulang

tengkorak. Pendarahan intrakranial bisa terjadi karena cedera atau stoke. Pendarahan
didalam pembungkus otak sebelah luar (hematoma subdural) atau diantara pembungkus
otak sebelah luar dengan tulang tengkorak (hematoma epidural).

18

Review jurnal
Efek Oksitosin dan Prilaku Prososial terhadap Rasa Empati pada Respon Otak
Kami menguji kevalidan dari 2 asumsi populer mengenai empati :
• Empati dapat ditingkatkan oleh oxytoksin, sebuah neuropeptida yang dikenal krusial
dalam kebiasaan afiliatif
• Perbedaan setiap individu dalam kebiasaan prososial yang terkait secara positif
dengan
tanggapan otak empatik.
19

Untuk melakukannya, kita mengukur aktifitas otak dalam sebuah double-blind---1
yang dibawah kendali placebo2
menyakitkan pada diri mereka sendiri atau memperhatikan pasangan wanita mereka
yang menerima stimulasi menyakitkan.
Prosocial behavior diukur menggunakan sebuah permainan interaksi ekonomi monetary
dimana partisipan diklasifikasikan sebagai prosocial(N=12) atau selfish(N=6),
tergantung apakah
mereka bekerja sama dengan pemain lain.
oleh 20 partisipan pria entah yang menerima stimulasi
*1 menunjukkan sebuah test atau percobaan, khususnya dari sebuah obat, dimana
informasi apapun yang mungkin mempengaruhi kebiasaan dari tester atau subject
dihindari(tidak diberikan) sampai akhir test.
*2 sebuah prosedure, pil atau obat yang tdk berbahaya yang ditentukan lebih untuk
keuntungan
dengan cara mengamati apakah mereka bekerja sama dengan pemain lain atau tidak.
Aktivasi otak Empati-relevan (Insula anterior) yang tidak diperkuat oleh oksitosin atau
positif dengan perilaku prososial.Namun, oksitosin berkurang aktivasi amigdala saat
peserta menerima rangsangan yang menyakitkan sendiri (Dalam kondisi non-sosial).
Anehnya, efek ini didorong oleh "egois" peserta. Itu Hasil penelitian menunjukkan
bahwa individu egois mungkin tidak rasional dan tidak emosional seperti biasanya
disarankan, mereka tindakan yang ditentukan oleh perasaan mereka cemas bukan oleh
alasan.
Yang ditelititi
(a) apakah respon otak empati dapat ditingkatkan dengan oksitosin (OT), sebuah
neuropeptida yang telah ditemukan terlibat dalam modulasi afiliatif sosial dan
pendekatan tingkah laku;
(b) apakah perbedaan individu dalam otak empatik tanggapan berbeda sebagai fungsi
dari jenis perilaku prososial diamati dalam kepercayaan ekonomi permainan standar.
Upaya terakhir dalam penelitian ilmu syaraf pada empati berfokus pada pertanyaan
tentang bagaimana kita (otak kita) tahu bagaimana rasanya bagi orang lain untuk
mengalami rasa sakit di tidak adanya rangsangan apapun untuk tubuh kita sendiri
Beberapa penelitian juga telah memberikan bukti untuk positif korelasi antara besarnya
20

aktivasi-empati terkait dan perbedaan individu yang diukur dengan kuesioner seperti
Interpersonal Reaktivitas Index. Otak empati Tanggapan tidak hanya berkorelasi positif
dengan langkah-langkah sifat dari empati, tetapi juga dengan penilaian. Selain itu,
aktivasi otak empati berhubungan tampaknya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
intensitas nyeri diterapkan pada lain
Method
Peneliti memindai 21 partisipan laki-laki yang diminta datang pada sesi pemindaian
dengan pasangan mereka. Satu partisipan di usir dan partisipan berumur 20-31 .
Result
Mereka lebih tinggi dari pada diri sendiri di bandingkan pada kondisi lain placebo :
t (19)=4.20, p