Para Filsuf Abad Pertengahan mediterania

PARA FILSUF ABAD
PERTENGAHAN

John The Scot
Seorang Neoplatonis, ahli Yunani, seorang pelagian, seorang panteis.
John mendukung kebebasan kehendak, dan mungkin pendapat ini lepas
dari sensor, tetapi yang menimbulkan amarahnya adalah sifat
argumennya yang murni filosofis. Ia mengatakan bahwa otoritas filsafat
mempunyai kedudukan yang sama, bahkan lebih dengan wahyu. Ia
mengatakan akal dan wahyu adalah sumber kebenaran, dan karenanya
tidak mungkin bertentangan, maka akal lebih didahulukan. Ia berkata
agama yang benar adalah filsafat yang benar, bahkan sebaliknya, filsafat
yang benar adalah agama yang benar. Karya terbesar John berjudul On
the Division of Nature. Pada masa Skolastik, buku ini bisa disebut “realis” ;
yaitu, berpendapat, sesuai dengan plato , bahwa universal mendahului
yang partikular. “Nature” tidak hanya mencakup apa yang ada tetapi juga
apa yang tidak ada. Keseluruhan Nature dibagi 4 kelas : (1) yang
meciptakan dan tidak diciptakan, (2) yang diciptakan dan diciptakan, (3)
yang meciptakan tetapi tidak diciptakan, dan (4) yang tidak menciptakan
dan tidak diciptakan.


Reformasi Gereja Pada Abad Kesebelas
-Anselm
St. Anselm, ia terkenal sebagai penemu "argumen ontologi" akan
eksistensi Tuhan. Argumennya adalah : Kita mendefinisikan "Tuhan"
sebagai objek pemikiran yang paling mungkin. Sekarang jika obyek
pemikiran tidak ada, Obyek lain, mempunyai kemungkinan tidak ada
yang lebih besar. Oleh karena itu, obyek pemikiran yang tertinggi mesti
ada. karena. jika tidak, obyek lain, meskipun lebih besar, menjadi tidak
mungkin. Karenanya Tuhan itu ada. Filsafat Anselm yang lain terutama
berasal daru st Augustine, yang banyak mengandung unsur-unsur
Platonis. Anselm menganggap akal lebih rendah kedudukannya
daripada iman.

Abad Kedua Belas
-Tumbuhnya Skolastisisme
Skolatisisme, secara umum, mulai pada awal abad kedua belas.
Karakteristik Skolatisisme, pertama, ia berada dalam batas-batas apa
yang nampak pada penulis sebagai ortodoksi. Kedua, dalam batas
ortodoksi. Ketiga ,terdapat keyakinan besar dalam "dialektik" dan
penalaran silogisme. Keempat, masalah yang universal dikedepankan

dengan penemuan bahwa Aristoteles dan Plato tidak mempunyai
pendapat yang sama mengenai hal ini tetapi adalah salah mengira
bahwa masalh universal ini menjadi topik utama para filosof pada
masa itu. Cacat metode skolastik adalah cacat yang berasal dari
menekankan pada "dialektik". Sebagian besar pemikir pada masa itu
kurang mendalami dialektik dibandingkan dengan abelard

Roscelin
Filosof pertama yang bisa dianggap skolastik adalah Roscelin. Roscelin
mengatakan bahwa universal adalah semata-mata "suara yang keluar".
Manusia bukanlah sebuah kesatuan, tetapi hanya sebuah nama umum ;
pandangan ini oleh Anselm, seorang Platonis yang baik, disandarkan hanya
pada pendapat Roscelin mengenai realitas yang bisa ditangkap indera.

Abelard
Muridnya, Abelard, jauh lebih pandai dan terkenal. Buku Aberald yang
paling terkenal adalah Sic et Non, "Ya atau Tidak". Dalam buku ini ia
mengedapankan argumen-argumen dialektik untuk menguatkan dan
menentang berbagai unsur keduanya, ia senang dengan perdebatan itu
sendiri , dan menganggapnya berguna untuk mengasah pikiran.

Pandangan Aberald, bahwa (disamping kitab suci) adalah satu-satunya
jalan menuju kebenaran, meskipun tidak ada kaum empiris yang bisa
menerimanya. Filsafatnya adalah analisis kritis, umumnya analisis bahasa.

St Thomas Aquinas
Thomas Aquinas dianggap sebagai filosof skolastik terbesar. Ia
belajar di unversitas Frederick II Nepal, kemudian menjadi dominikan
dan pergi ke Cologne, untuk belajar dibawah bimbingan Albertus
Magnus, Seorang Aristotelian terkemuka di kalangan filosof pada
waktu itu. Aquinas mengikuti Aristoteles yang asli, dan tidak menyukai
platonisme. Karya terpenting Thomas, Summa Contra Gentiles, buku
ini ditulis tahun 1259-1264. Ia juga menulis buku lain Summa
Theologia. dalam Summa Theologia dikemukakan bukti adanya Tuhan.
Dalam hubungannya dengan intelek, dibahas problem universal.
Pendapat St Thomas mengikuti Aristoteles. Universal tidak ada diluar
roh. Tetapi intelek, dalam memahami universal, memahami bendabenda yang berada diluar roh. Orisionalitas Aquinas ditujukan dalam
upayanya untuk menselaraskan filsafat Aristoteles dengan dogma
Kristen, dengan sedikit perubahan.

Kaum Skolastik Franciscan

Kaum fransciscan tidak mengakui otoritas St Thomas. Tiga Filosof
yang paling penting adalah Roger Bacon, Duns Scotus, dan William
Occam. St Bonaventura dan Matthew Aquasparta juga layak disebut.
Roger Bacon
Dalam arti sempit, ia bukan seorang filosof, tetapi orang yang
mempunyai pengetahuan luas dengan minat pada matematika dan
ilmu pengetahuan. Delegasi Paus di inggris, Guy de foulques,
memerintahkanya menulis buku filsafatnya demi kepentingan paus. Ia
menghasilkan 3 buku Opus Majus, Opus minus, dan Opus Tertium.
Pengetahuannya bersifat ensiklopedis, tetapi tidak sistematis. Tidak
seperti kebanyakan filosof pada masa itu sangat menghargai
eksperimen. Untuk mendukung pandangannya, ia mengutip Seneca,
Cicero, Avicenna, Averroes, Aderald dari Bath, St. Jerome, dan St.
Chrysostom. Ia berkata, cukup untuk membuktikan bahwa kita tidak
boleh mengacu pada satu orang saja.

St. Bonaventura
yang sebagai jendral Orde Fransciscan yang melarang Bacon
menerbitkan karya-karyanya. Ia adalah bagian dari tradisi St. Anselm
dan mendukung argumen ontologinya. Ia memandang Aristotelianisme

baru membahayakan bagi Agama Kristen.Ia percaya dengan ide-ide
Platonis dimana hanya Tuhan yang tahu dengan sempurna.
Matthew
Matthew dari Aquasparta adalah pengikut bonaventura. Ia berkata
harus menemukan jalan tengah antara Plato dan Aristoteles. ide-ide
Plato "sama sekali salah", di pihak lain Aristoteles juga salah.demikian
ia menyimpulkan : dihasilkan dari sumber-sumber yang lebih tinggi dan
lebih rendah, dari obyek-obyek luar dan rasio ideal.

Duns Scotus
Ia adalah Agustinian, perbedaannya dengan St. Thomas serta
pemikir-pemikir lainnya adalah banyaknya campuran platonisme dalam
filsafatnya. Duns scotus adalah realis yang moderat. Ia percaya dengan
kemerdekaan kehendak dan cenderung pada Pelaganisme. Ia
berpendapat wujud tidak berbeda dengan esensi. Duns Scotus juga
berpendapat bahwa karena tidak ada perbedaan antara wujud dan
esensi, maka " prinsip Individuasi"-yaitu apa yang menjadikan sesuatu
tidak identik dengan yang lain haruslah berupa bentuk (form), bukan
materi. Pandangannya lebih dekat dengan Platonisme daripada St.
Thomas.


William Occam
William dari Occam, setelah St Thomas, adalah pemikir skolastik
yang paling terkenal. Occam pada pertemuannya dengan kaisar
berkata : "Jika Anda membela saya dengan pedang, saya akan
membela dengan pena". Occam sangat terkenal dengan ungkapan
yang tidak ditemukan dalam karya-karyanya, tetapi sudah terlanjur
disebut "Pisau cukur Occam". Ungkapan ini berbunyi "Entitas tidak
bisa digandakan tanpa keperluan". Ia mengatakan hal yang
mempunyai efek sama, yaitu "Adalah sia-sia melakukan dengan lebih
banyak apa yang bisa dilakukan dengan lebih sedikit". Bagi Occam,
logika adalah alat untuk filsafat alam, yang bisa berdiri sendiri terlepas
dari metafisika. Logika adalah analisa ilmu diskursif. Ilmu adalah
tentang sesuatu, tetapi logika tidak. Kosep adalah sebuah tanda
natural , kata adalah tanda konvensional.

TERIMA KASIH