Arah Kebijakan dan Strategi Kawasan Stra

Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/
BAPPENAS

Arah Kebijakan dan Strategi Kawasan Strategis
dan Percepatan Infrastruktur RPJMN Tahun
2015-2019 dalam RTRW
Oleh:
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Oswar Mungkasa
Yogyakarta, Juni 2015

Kerangka Presentasi
1

• Dasar Hukum Perencanaan

2

• Keterkaitan antara RTR dengan RP


3

• Integrasi RTR dengan RPJMN

4

• Kawasan Strategis dalam RPJMN 2015-2019

5

• Infrastruktur dalam RPJMN 2015-2019

6

• Penutup

Dasar Hukum Perencanaan
Rencana Tata Ruang

Rencana Pembangunan


UU No. 26 Tahun 2007 Penataan Ruang

UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
PP No. 26 Tahun 2008 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
PP No. 15 Tahun 2010 Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 68 Tahun 2010 Bentuk Dan Tata Cara Peran Masyarakat.
Dalam Penataan Ruang

UU No. 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
UU No. 17 Tahun 2007 Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional

PP No. 8 Tahun 2013 Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang

PP No. 8 Tahun 2008 Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Permen PU No. 11/PRT/M/2009 Pedoman Persetujuan Substansi
dalam Penetapan Raperda tentang RTRW Prov dan Kab/Kota
Beserta Rencana Rincinya
Permen PU No. 15,16,17/PRT/M/2009 Pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota
Permendagri No. 28 Tahun 2008 Tata Cara Evaluasi Raperda
Rencana Tata Ruang Daerah

Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019

Permendagri No. 54 Tahun 2010 Pelaksanaan PP No. 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

Keterkaitan antara Rencana Tata Ruang (RTR)
dengan Rencana Pembangunan (RP)

Keterkaitan
RTRWN dg

RPJPN dan
RPJMN

Keterkaitan
RTRWN dg
RTRWP dan
Rencana
Induk Sektor

UU No 26/2007 Pasal 20 (2)

Penataan Ruang dalam RPJPN dan RPJMN
RPJMN I (20052009)

RPJMN II (2010-2014)

RPJMN III (2015-2019)

RPJMN IV (2020-2025)


Mitigasi Bencana
Alam Sesuai Dengan
Kondisi Geologi
Indonesia

–Mewujudkan Pembangunan
Yang Berkelanjutan,
Pengelolaan Sumber Daya
Alam, dan Pelestarian Fungsi
Lingkungan Hidup melalui
penguatan kelembagaan dan
peningkatan kesadaran
masyarakat
–Meningkatnya kualitas
perencanaan tata ruang serta
konsistensi pemanfaatan ruang
dengan mengintegrasikannya
ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan
terkait dan penegakan

peraturan dalam rangka
pengendalian pemanfaatan
ruang

− Mantapnya
kelembagaan dan
kapasitas
penataan ruang di
seluruh wilayah
Indonesia
− Ketersediaan
Infrastruktur yang
Sesuai dengan
Rencana Tata
Ruang

Dalam memantapkan
pembangunan yang
berkelanjutan,
keanekaragaman hayati

dan kekhasan sumber daya
alam terus dipelihara dan
dimanfaatkan untuk
mempertahankan nilai
tambah dan daya saing
bangsa serta
meningkatkan modal
pembangunan pada masa
yang akan datang

RPJMN 2015-2019
(Perpres No. 2 Tahun 2015)
Buku I

Buku II

Buku III

• Agenda
Pembangunan

Nasional

• Agenda
Pembangunan
Bidang

• Agenda
Pembangunan
Wilayah

Terdapat arahan Rencana
pembangunan infrastruktur dan
pengembangan kawasan strategis
per Pulau/Kepulauan
6

Rencana Tata Ruang
Rencana Umum Tata
Ruang


• RTRWN
• RTRW Provinsi
• RTRW Kabupaten
• RTRW Kota

Rencana Rinci Tata Ruang







RTR Pulau/Kepulauan
RTR KSN
RTR KSP
RTR KS Kab/Kota
RDTR Wilayah
Kabupaten/Kota


Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan pendekatan wilayah
administratif dengan muatan substansi mencakup rencana struktur ruang dan
rencana pola ruang.
Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis
kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat
mencakup hingga penetapan blok dan subblok peruntukan.

Integrasi: RTR Pulau/Kepulauan-Buku III RPJMN
2015-2019
Perpres

RPJM NASIONAL
(Buku III)

RTR PULAU/KEP
Tujuan & Jakstra RTR
Pulau/Kepulauan
Strategi Operasionalisasi
Struktur dan Pola Ruang


Menjadi acuan

Tujuan & Arah
Pengembangan Wilayah per
Pulau

Menjadi Acuan

Arahan Pemanfaatan Ruang
Menjadi acuan

Program Pembangunan per
Pulau

Menjadi acuan

Arahan Pemanfaatan
Ruang RTRW
Prov/Kab/Kota - Perda

RPJMD - Perda

Renstra SKPD
Perlu melakukan integrasi dan sinkronisasi antara
Program RPJMN 2015-2019 dengan Program
RTRWP/K dan RPJMD

Renja SKPD

Perpres

ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH
JAWA-BALI DALAM RPJMN 20152019

9

Arah Pengembangan Wilayah Jawa-Bali dalam
RPJMN 2015-2019
Tujuan pengembangan Wilayah Jawa-Bali tahun 20152019 adalah mendorong percepatan dan perluasan
pembangunan Wilayah Jawa-Bali dengan menekankan
keunggulan dan potensi daerah, melalui:
Pengembangan produksi sektor pertanian pangan, khususnya padi,
pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi,
telematika, kimia, alumina dan besi baja, serta pengembangan industri
pariwisata dan ekonomi kreatif

Penyediaan infrastruktur wilayah

Peningkatan SDM dan ilmu dan teknologi secara berkelanjutan
10

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN KAWASAN
STRATEGIS PULAU JAWA DALAM
RPJMN 2015-2019
11

Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten
Pandeglang dan pengembangan Wilayah Suramadu sebagai penggerak
ekonomi daerah pinggiran, melalui:
1. Penyiapan kawasan industri jasa pariwisata berorientasi internasional di
KEK Tanjung Lesung, Provinsi Banten;
2. Pengembangan pusat-pusat industri jasa pariwisata berdaya saing
internasional;
3. Pengembangan industri kreatif penopang kawasan wisata Tanjung
Lesung;
4. Stabilitasi dan konsistensi pengembangan pariwisata Bali dan industri
kreatif, serta jasa penunjang pariwisatanya; serta
5. Pengembangan potensi Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura,
Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, dan Kawasan Khusus di
Pulau Madura.
12

Pengembangan Kawasan Strategis Nasional
(KSN) Perkotaan
Lokasi Prioritas

Fokus Pengembangan

Kawasan Perkotaan
Metropolitan Jabodetabek

Diarahkan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) berskala global yang
mendukung pertumbuhan wilayah
nasional dan memantapkan fungsifungsi keterkaitan dengan pusat-pusat
pertumbuhan atau kota-kota
ditingkat internasional.

Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung

Diarahkan sebagai PKN berskala global
yang berorientasi pada meningkatkan
spesialisasi fungsi jasa pendidikan,
teknologi sistem informasi, industri, dan
dan pariwisata perkotaan (urban
tourism)
13

Pengembangan Kawasan Strategis Nasional
(KSN) Perkotaan (2)
Lokasi Prioritas

Fokus Pengembangan

Kawasan Perkotaan
Metropolitan
Kedungsepur

Diarahkan sebagai PKN berskala global yang
berfungsi mendorong pertumbuhan sektor jasa,
teknologi informasi, pariwisata, dan industri
wilayah Jawa Tengah

Kawasan Perkotaan
Metropolitan
Gerbang Kertosusila

Diarahkan sebagai PKN berskala global yang
dipertahankan untuk berfungsi sebagai pusat
kegiatan nasional yang mendukung pelayanan
pengembangan wilayah Indonesia bagian Timur

Kawasan Perkotaan
Metropolitan
Sarbagita

Diarahkan sebagai PKN berskala global
yang mendorong pertumbuhan wilayah
disekitarnya sebagai sentra produksi wilayah
pulau serta sebagai pusat kegiatan ekonomi
nasional berbasis kegiatan pariwisata yang
bertaraf internasional
14

• Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis
dalam RPJMN 2015-2019 yang belum tercantum
dalam PP RTRWN akan diakomodir dalam Revisi
RTRWN
• Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis
dalam RPJMN 2015-2019 tersebut juga harus
terintegrasi ke dalam arah kebijakan dan strategi
RTRWP Prov/Kab/Kota

15

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERCEPATAN INFRASTRUKTUR
PULAU JAWA DALAM RPJMN 20152019

16

Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2015-2019
• Perkeretaapian
• Perhubungan Darat
(Sistem Transit dan Semi BRT)

• Perhubungan Udara

(Bandar Udara, Pembangunan Airstrip, dll)

• Perhubungan Laut






(Pembangunan Pelabuhan Laut, Pengembangan Pelabuhan Laut,dll)

Jalan
Energi
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi dan Informatika
Sumber Daya Air
(Pembangunan Waduk, Tanggul, SPAM, Floodway, Jaringan Irigasi, dll)

17

Daftar Pembangunan/Pengembangan Pelabuhan Laut
Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 20152019
PULAU
JAWA DAN BALI

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Tanjungpriok (Provinsi DKI
Jakarta) dalam satu sistem
dengan Bojonegara (Provinsi
Banten)

Pembangunan dermaga
Kali Baru Utara (Tahap 1) New Priok*

Arjuna (Provinsi Jawa Barat)

Pembangunan Pelabuhan
Petikemas Bojonegara

Tanjung Emas (Provinsi Jawa
Tengah)

Pengembangan
Pelabuhan Tanjung Emas

Tanjung Intan (Provinsi Jawa
Tengah)

Pengembangan
Pelabuhan Tanjung Perak*

Tanjung Perak dalam satu
sistem dengan Tanjung Bumi
(Provinsi Jawa Timur)

Pengerukan alur di
Pelabuhan Benoa

Ket. Warna
Tulisan:
Tercantum dalam
RTRWN dan
RPJMN 2015-2019
Tidak Tercantum
dalam RPJMN
2015-2019
Tidak Tercantum
dalam RTRWN

Benoa (Provinsi Bali)

18

Daftar Pembangunan /Pengembangan Pelabuhan Laut Nasional berdasarkan
RTRWN dan RPJMN 2015-2019
PULAU
JAWA DAN
BALI

RTRWN (PP 26/2008)
Merak (Provinsi Banten)

RPJMN (2015-2019)
Pengembangan Terminal Multipurpose di area Reklamasi Ancol Timur

Gresik (Provinsi Jawa Timur) Pengembangan Pelabuhan Pemanukan
Pembangunan Pelabuhan Laut Regional di Jawa Barat Selatan
3 Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon di Kota Cirebon
Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk mendukung pariwisata ke Pulau
Biawak
Pembangunan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Kab. Bekasi
Pengembangan Pelabuhan Pangandaran
Pembangunan Pelabuhan Wonogiri di Kecamatan Paranggupito
Pengembangan Pelabuhan Kendal
Pembangunan Pelabuhan Cilacap*
Pengembangan Pelabuhan Batang
Pengembangan Pelabuhan Jepara
Pengembangan Pelabuhan Probolinggo
Pengembangan Pelabuhan Branta
Pengembangan Pelabuhan Lamongan
Pembangunan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong Tahap I
Pengembangan Pelabuhan Keramaian
Pengembangan Pelabuhan Taddan/Sampang
Pengembangan Pelabuhan Telaga Biru
Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang di Kab Buleleng
Pengembangan pelabuhan pariwisata/cruise Tanah Ampo
Pembangunan Pelabuhan Toya Pakeh Nusa Penida

Ket. Warna
Tulisan:

Tercantum dalam
RTRWN dan
RPJMN 2015-2019

Tidak Tercantum
dalam RPJMN
2015-2019

Tidak Tercantum
dalam RTRWN
19

Daftar Pembangunan/Pengembangan Bandar Udara (Primer, Sekunder dan
Tersier) berdasarkan RTRWN dan RPJMN
PULAU
JAWA DAN
BALI

RTRWN (PP 26/2008)
Soekarno-Hatta (Provinsi Banten)
Juanda (Provinsi Jawa Timur)
Ngurah Rai (Provinsi Bali)

PULAU
JAWA DAN
BALI

RPJMN (2015-2019)
Pembangunan Terminal 3 dan Pengembangan Bandara
Soekarno-Hatta
Pengembangan terminal penumpang Bandara Djuanda

RTRWN (PP 26/2008)
Adisutjipto (Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta) dalam satu sistem dengan
Adi Sumarno (Jawa Tengah)
Majalengka (Provinsi Jawa Barat)

RPJMN (2015-2019)
Pembangunan Bandara Kertajati*

Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang

Ahmad Yani (Provinsi Jawa Tengah)
PULAU
JAWA DAN
BALI

RTRWN (PP 26/2008)
Husein Sastra Negara (Provinsi Jawa
Barat)
Cakrabhuwana (Provinsi Jawa Barat)

RPJMN (2015-2019)
Pengembangan Bandar Udara Cakrabhuwana Kab.
Cirebon

Abdulrachman Saleh (Provinsi Jawa
Timur)

Ket. Warna
Tulisan:

Tercantum dalam
RTRWN dan
RPJMN 2015-2019

Tidak Tercantum
dalam RPJMN
2015-2019

Tidak Tercantum
dalam RTRWN
20

Daftar Pembangunan /Pengembangan Bandar Udara (Primer, Sekunder dan
Tersier) berdasarkan RTRWN dan RPJMN
PULAU
JAWA DAN
BALI

Ket. Warna
Tulisan:

RPJMN (2015-2019)
Pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kab. Pangandaran
Pembangunan Airstrip Pangandaran
Pembangunan Bandara International Kulon Progo
Pengembangan Bandara Sumenep
Pengembangan Bandara Blimbingsari Bannyuwangi
Pengembangan Bandara Noto Hadinegoro Jember
Pembangunan Bandara P. Bawean Gresik
Pembangunan Bandara Banten Selatan
Pembangunan Bandara Bali Utara

Tercantum dalam
RTRWN dan
RPJMN 2015-2019

Tidak Tercantum
dalam RPJMN
2015-2019

Tidak Tercantum
dalam RTRWN

21

1. Program Pengembangan Infrastruktur yang tercantum di
dalam RPJMN (2015-2019) tetapi tidak tercantum dalam
RTRWN: akan dibahas dalam revisi RTRWN apakah kebijakan
tersebut sesuai untuk diakomodir.
2. Program Pengembangan Infrastruktur yang tercantum dalam
RTRWN tetapi tidak tercantum dalam RPJMN 2015-2019: akan
diakomodir dalam RPJMN periode berikutnya atau dihapus
dalam revisi RTRWN.
3. Infrastruktur yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 dan
Revisi RTRW (mendatang) harus diakomodir didalam RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota

22

PENUTUP
Indikasi Program di dalam RPJMN dan RPJMD harus serasi
dengan RTR Pulau/Kepulauan dan RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota
Implikasi indikasi program dalam RTR yang tidak sinergis
dengan rencana pembangunan:
• Program-program dalam RTR dan RPJMN tidak
dianggarkan di dalam rencana pembangunan (RPJMD dan
RKPD) Provinsi, kabupaten/kota
• Pelaksana rencana pembangunan di
Provinsi/kabupaten/kota yang tidak sesuai dengan RTR
berpotensi dikenai sanksi (UU No. 26/2007 tentang
Penataan Ruang)

trp.or.id
tataruangpertanahan.com
[email protected]
(021) - 3926601

TERIMA KASIH

24