Asal mula dan karakteristik penelitian p

HAND OUT
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
 Asal Mula Munculnya Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan
R&D
 Karakteristik Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, R&D

Disusun Oleh :

1. RIKA HERNITA
2. FITRI WULANDARI
3. TUTI

NIM : 20176013016
NIM : 20176013013
NIM : 20176013036

Dosen Pengampu

1.Dr. M. Kristiawan, M.Pd
2.Dr. Yasir Arafat, M.Pd


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2017/2018 (2)
ANGKATAN 5
2018
1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji kami haturkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas
rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami. Shalawat
serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada nabi kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dalam
naungan iman dan islam.
Penyusunan makalah ini merupakan tugas kelompok kami dalam mata kuliah
Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak
mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/I yang masih dalam proses pembelajaran,
penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat positif, guna penyusunan makalah
yang lebih baik untuk kedepannya.
Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen pembimbing / dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Bpk. Dr. Muhammad Kristiawan,
M.Pd dan Bpk. Dr. Yasir Arafat, M.Pd. Serta kepada teman-teman yang telah ikut serta
memberi masukan demi penyempurnaan makalah kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Palembang,

Maret 2018

Penyusun
Kelompok 2

2

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………

1
2
3

ASAL MULA MUNCULNYA METODE PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, MIXED
METHOD DAN R & D
A.

B.

SEJARAH PENELITIAN
1. Apakah Penelitian itu…………………………………………………………..
2. Sejarah Penelitian..………………………………….…………………………

4
4


Asal Mula Munculnya Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan
R&D………………………………….………………………………………………..

5

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, MIXED METHOD DAN R&D

A. KARAKTERISTIK PENELITIAN .……….………………………………………………………………..

7

B. Karakteristik Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan R & D
1. Karakteristik Penelitian Kualitatif ………………………………………………

9

2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif …………………………………………….

10


3. Karakteristik Penelitian Mixed Method ………………………………………..

10

4. Karakteristik Penelitian Research and Development ……………………….

10

C. DAFTAR PUSTAKA………………..…………………………………………..

11

3

ASAL MULA MUNCULNYA METODE PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF,
MIXED METHOD DAN R & D

Rika Hernita, 2Fitri Wulandari, 3Tuti


1
1

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas PGRI Palembang

2

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas PGRI Palembang

3

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas PGRI Palembang
e-mail :

1

rikahernita23@gmail.com2fitriwulandariMpd@gmail.com3tutituti452@gmail.com

A. Sejarah Penelitian
1. Apakah Penelitian itu ?

Penelitian tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan (Yoseph dan Yoseph, 1979). Karena seni dan ilmiah maka
penelitian juga akan emberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya
perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian.Penelitian menurut Kerlinger
(1986) ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol,
empiris, dan berdasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
Sebagai jawaban atas pertanyaan tentang apakah penelitian itu? Dapat
disipulkan bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis,
dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
(Sukardi, 2003: 3-4)
2. Sejarah Penelitian
Berdasarkan fakta sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat
dipisahkan dari penelitian. Bahkan mungkin suatu ilmu pengetahuan tidak dapat
berkembang tanpa penelitian. Ilmu pengetahuan pada hakikatnya merupakan akumulasi
dari penemuan atau penelitian. Metodologi berguna sebagai alat mendapatkan suatu
data dalam sebuah penelitian. Dalam arti luas metodologi berarti proses, prinsip-prinsip
dan prosedur yang dipakai dalam mendekati persoalan atau fakta.
Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, metode kualitatif dikerjakan dalam bidang
antropologi khususnya di Eropa dan Amerika. Mengapa metode kualitatif lebih banyak

digunakan oleh kajian antropologi? Ilmuwan antropologi berbeda dengan ilmuwan social

4

lainnya. Mereka tidak bisa menerapkan metode-metode kuisioner atau analaisa
demografi dalam riset atau studi mereka tentang masyarakat primitive.
Berbeda dengan ilmuwan social seperti ssosiologi yang umumnya telah
mengenal subyek risetnya, yaitu masyarakat dan kehidupan sehariharinya,ilmuwan
antropologi belum mengenal adat penduduk primitif yang menjadi subyek risetnya,
sehingga perhatian utama focus pada kehidupan sehari-hari masyarakat primitive
tersebut. Metode kualitatif pertama kali di terapkan dalam sosiologi pada kajian tentang
“Chicago School” pada pergantian abad.
Pada periode antara tahun 1920 sampai 1940 para peneliti social telah demikian
kenal akrab dengan dokumen-dokumen perorangan dan observasi partisipan. Namun
antara tahun 1940 sampai 1950 minat terhadap studi kualitatif menurun sebagai akibat
berkembangnya teori-teori positivism dan metode kuantitatif.
Tahun 1960 dan 1970 memperlihatkan adanya kebangkitan kembali dalam
penggunaan metode kualitatif. sejumlah karya yang didasarkan atas metode kualitatif
meningkat seiring dengan banyaknya esai dan monograf yang membahas tentang
metode pengumpulan dan penafsiran data kualitatif.

B. Asal Mula Munculnya Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan R & D
Seiring berkembangnya penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam ilmu sosial
humaniora, penelitian dengan mixed method yakni menerapkan kombinasi dua metode
kualitatif dan kuantitatif menjadi kian popular. Popularitas ini, salah satunya disebabkan oleh
kenyataan bahwa metodologi penelitian terus berevolusi dan berkembang, dan mixed
method adalah salah satu wujud dari perkembangan ini yang memanfaatkan kekuatan
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Apalagi, masalah-masalah yang
diangkat oleh pakar ilmu sosial dan kesehatan begitu kompleks sehingga menerapkan
hanya satu metode saja tentu tidak memadai untuk menjabarkan kompleksitas ini. Sifat
interdisipliner penelitian juga turut memengaruhi tim penelitian yang terdirir dari individuindividu yang memiliki minat dan metode metodologis yang beragam. Pada akhirnya, ada
begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kombinasi penelitian kualitatif dan
kuantitatif ini dibanding hanya menerapkan salah satu dari kedua metode tersebut secara
terpisah. Salah satu manfaatnya adalah memberikan pemhaman yang lebih luas terhadap
masalah - masalah penelitian.
Saat ini, mixed method telah berkembang menjadi seperangkat prosedur yang dapat
digunakan peneliti dalam mendesain mixed methods research mereka. Pada tahun 2003,
Handbook of Mixed Methods in the Social & Behavior Sciences (Tashakkori & Teddlie, 2003)
diterbitkan, memberikan gambaran komprehensif menegenai mixed method strategiess
research ini. Sekarang beberapa jurnal menekankan mixed methods research, seperti
5


Journal of Mixed Methods Research, Quality and Quantity, and Field Methods. Selain jurnal,
beberapa penelitian sosial juga banyak menerapkan mixed methods research seperti
Interpersonal Communication (Boneva, Kraut, & Frohlich, 2001), AIDS Prevention (Janz et
al., 1996), Dementia Caregiving (Weitzman & Levkoff, 2000), Mental Health (Rogers, Day,
Randall, & Bentall, 2003), dan Middle-School Science (Houtz, 1995).

PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) - Terdapat banyak usaha
yang bisa dilakukan oleh setiap warga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang ada di Indonesia. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan kegiatan penelitian,
lebih khususnya dalam penilitian pendidikan. Melalui penelitian, masalah-masalah yang ada
di dalam pendidikan bisa didapatkan yang selanjutnya dicarikan solusinya. Selain itu melalui
penelitian dapat pula mengembangkan dan mengaplikasikan hal baru yang lebih inovatif
dalam pendidikan.Terdapat beberapa jenis penelitian yang bisa dilaksanakan, salah satunya
yaitu penelitian research and development (R&D) atau penelitian riset dan pengembangan.
Pada mulanya penelitian R&D ini diaplikasikan di dunia industri, dan merupakan
ujung tombak dari dunia industri dalam menghasilkan suatu poduk baru, yang mana produk
ini benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Menurut Borg and Gall (1989), hampir 4% biaya
dipakai untuk melakukan penelitian R&D ini, bahkan pada bidang - bidang tertentu seperti
pada bidang komputer dan farmasi alokasi dananya bisa melebihi dari 4%. Sedangkan,

untuk bidang – bidang pendidikan dan sosial peranan R&D masihlah amat kecil yaitu kurang
dari 1% dari biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal inilah yang dianggap sebagai salah
satu alasan utama mengapa kemajuan di dalam bidang pendidikan sedikit tertinggal bila
dibandingkan dengan bidang-bidang yang lain. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Borg and Gall (1989), Unfortunately, R & D still plays a minor role in
education. Less than one percent of education expenditures are for this purpose. This is
probably one of the main reasons why progress in education has logged for behind progress
in other field.

6

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF,
MIXED METHOD DAN R & D
A. KARAKTERISTIK PENELITIAN
Berikut ini secara singkat, beberapa karakteristik penting dari penelitian. Beberapa
karakteristik tersebut, diantaranya sebagai berikut.
1. Mempunyai tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah penting dalam setiap kegiatan penelitian. Kegiatan
sesibuk dan sesukar apa pun hanya dapat disebut bersibuk-sibuk, Jika mereka tidak
mempunyai tujuan. Dalam setiap penelitian, peranan tujuan adalah memberikan arah
dan target yang hendak dicapai dan bagi seorang peneliti dapat digunakan tolak ukur
dan penilaian ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mencakup kegiatan pengumpulan data baru
Seorang peneliti yang tidak terjun dan mencari data di lapangan, tidak
melakukan pengumpulan data, tidak melakukan pengamatan, serta pengontrolan
terhadap objek yang diteliti maka kegiatan yang dilaporkan tidak dapat dikategorikan
sebagai kegiatan penelitian.
3. Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis
Kegiatan perencanaan penelitian yang baik adalah sudah direncanakan secara
sistematis sejak tahap awal atau ditentukannya permasalahan penelitian dengan
pembimbing atau sesama peneliti. Agar para peneliti tidak mengalami hambatan ketika
mereka terjun di lapangan, maka diperlukan adanya unsur-unsur proposal penelitian,
yaitu a) judul penelitian; b) Pendahuluan; c) Kajian Pustaka; d) Metode Penelitian; e)
Jadwal penelitian, personalia dan; f) Anggaran penelitian dan lampiran-lampiran yang
relevan.
4. Menggunakan analisis logis
Melakukan penelitian bukan kegiatan menulis pendapat, sikap atau pihak mana
seseorang ketika menghadapi suatu persoalan. Seorang peneliti harus melakukan
kegiatan penelitian dengan menggunakan objektivitas yang universal, di samping itu
dalam melakukan analisis mereka harus mmampu menjauhkan subjektivitas dengan
objek yang diteliti, menggunakan prinsip statistic dengan dilengkkapi syarat dan
aturannya agar mencapai suatu kesimpulan. Analisis logis dengan mengedepankan
7

objektivitas dan mengesampingkan subjektivitas sangat dipentingkan dalam kegiatan
penelitian.
5. Mempertimbangkan aspek pengembangan teori
Suatu kegiatan yang hanya menekankan kepada terbuktinya satu preposisi
yang diajukan peneliti belum dikatakan sebagai kegiatan penelitian. Kegiatan tersebut
baru dikatakan sebagai problem solving (pemecahan masalah).
6. Mengandung unsur observasi
Suatu kegiatan penelitian baru dapat dikatakan penelitian jika dalam proses
mencapai tujuan mengandung unsure pengamatan terhadap objek atau subjek yang
diteliti. Pengamatan tersebut dapat menggunakan pengamatan berjarak, artinya tidak
campur dengan objek yang diteliti atau interaksi dengan objek yang ada.
7. Memerlukan pencatatan terhadap gejala yang muncul
Semakin banyak gejala yang dapat ditangkap oleh peneliti semakin kuat dalam
mendukung pemecahan masalah penelitian yang diajukan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perlu sekali para peneliti memiliki instrument dan mampu enggunakan dengan
terampil untuk menangkap gejala yang ada.
8. Melakukan control
Seorang peneliti perlu melakukan pembatasan agar variable lain yang tidak
diharapkan tidak berintervensi dan mempunyai pengaruh terhadap variable yang telah
direncanakan. Kegiatan pembatasan tersebut sering disebut mengontrol.
9. Memerlukan validasi instrument
Dalam ilmu pengetahuan social, agar instrument dapat mengukur apa yang
hendak diukur perlu dilakukan validasi sebelum alat tersebut digunakan. Proses validasi
ini dicatat dan dilaporkan dalam laporan akhir penelitian agar diketahui validasi
instrument penelitian yang digunakan.
10. Memerlukan keberanian
Untuk penelitian tertentu misalnya tentang penelitian kebijakan, penelitian
dampak suatu proyek, kadang dirahasiakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Untuk melakukan penelitian, seorang peneliti harus berani dan dapat menanggung risiko
karena kemungkinan berhadapan dengan pihak yang berkepentingan tersebut.

8

11. Dicatat secara tepat kepada instansi yang berkepentingan sebagai laporan
Penelitian yang baik biasanya selalu diakhiri dengan dilaporkannya secara
tertulis. Laporan tertulis ini diharuskan sebagai pertanggung jawaban akademis maupun
pertanggung jawaban kepada public agar dapat dimanfaatkan hasil penelitian tersebut
sesuai dengan keperluannya (Sukardi, 2003: 6-8).
B. Karakteristik Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method, dan R & D
1. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Natural setting (lingkungan alamiah) sebagai sumber data
Dalam penelitian ini natural setting dimaksudkan bahwa perilaku manusia
secara signifikan dipengaruhi oleh setting dimana perilaku itu terjadi dan mereka
merasa apabila diobservasikan dalam setting dimana peristiwa itu terjadi, maka
mereka akan merasa lebih dimengerti dengan baik dan puas. Dalam hal ini, ketika
data diperoleh peneliti perlu mengetahui dimana data diperoleh, bagaimana
memperoleh data tersebut dan di bawah peristiwa apa data itu muncul terjadi.
b. Peneliti sebagai instrumen penelitian
Penelitian ini memungkinkan bahwa data yang dikumpulkan dan fokus
penelitian bisa berubah sesuai dengan kondisi alamiah, sehingga lebih baik bagi
peneliti untuk melakukan penyesuaian sebagai instrumen penelitian. Peneliti bukan
benda mati seperti angka, skala, tes, dsb tetapi ia dapat berhubungan dengan subjek
penelitian dan mampu memahami keterkaitannya dengan kenyataan di lapangan.
c. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil penelitian
Dalam proses penelitian kualitatif, maka peneliti akan bertugas untuk
mengumpulkan data yang nantinya akan ditarik kesimpulan
d. Cenderung menganalisa data secara induktif
Peneliti mencari data tidak untuk menguji hipotesis namun untuk melakukan
abstraksi berdasarkan fakta-fakta atau keterangan yang telah dikumpulakn. Terdapat
batas yang ditentukan oleh fokus penelitian berdasarkan interaksi peneliti dan
permasalahan penelitian

9

2. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Penelitian

Kuantitatif

memiliki

beberapa

karakteristik,

Yaitu

a)

Instrumen

pengumpulan data; b) Data dapat diobservasi dan diukur; c) Rancangan penelitian atau
desain jelas; dan d) Jumlah subyek banyak.
3. Karakeristik penelitian Mixed Method
a. Melibatkan penggunaan dua metode yaitu meode kualitatif dan kuantitatif dalam
studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode dinilai lebih memberikan
pemahaman yang lengkap tentang masalah penelitian dibanding penggunaan
salah satu diantaranya.
b. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatanpendekatan kualitatif dan kuantitatif serta pencampuran (mixing) kedua
pendekatan tersebut dalam satu penelitian.
c. Dasar teori yang digunakan berupa konfirmasi dan eksplorasi. Konfirmasi di
mana peneliti menguji teori dari hasil data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dan eksplorasi
d. Sifat data yaitu campuran angka-angka dan data yang bersifat deskriptif
e. Teknik pengumpulan data merupakan kombinasi dari kualitatif dan kuantitatif.
Jadi dapat menggunakan beberapa teknik, misalnya kuisioner, wawancara
secara mendalam, observasi, dsb
f.

Analisis data merupakan kombinasi dari kualitatif dan kuantitatif. Dapat berupa
analisis kualitatif yang didukung analisis kuantitatif, analisis kualintitatif yang
didukung analisis kualitatif maupun porsi yang seimbang antara analisis kualitatif
dan kuantitatif

4. Karakteristik Penelitian Research and Development
Menurut

Santyasa

(2009:

3),

penelitian

pengembangan

dalam

rangka

peningkatan kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut a) Masalah
yang ingin dipecahkan merupakan masalah nyata yang berkaitan dengan karya inovatif;
b) Pengembangan model, pendekatan, metode pembelajaran dan media pembelajaran
menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa; c) Proses pengembangan produk,
validasi; dan d) Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode dan media
pembelajaran didokumentasikan secara rapi.

10

DAFTAR PUSTAKA
Bogdan, Robert & Stevan J. Tailor. (1993). Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. Surabaya:
Usaha Nasional
Boneva, Kraut & Frohlich. (2001). Interpersonal Communication. Mixed Method Reseach:
Penelitian Sosial
Borg, W.R. & Gall, M.D.Gall. (1989). Educational Reseach: An Introduction, Fifth Edition.
New York: Longman
Ghufron, A. (2011). Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) di bidang Pendidikan
dan pembelajaran. Handout: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY
Hourtz. (1995). Middle School Science. Mixed Method Reseach. Thousand Oaks. CA: Sage
Janz et al. (1996). AIDS Prevention. Mixed Method Research. Thousand Oaks. CA: Sage
Kerlinger Fred N. (1986). Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga, terj: Drs. Landung R.
Simatupang. Yogyakarta: Gadjah Mada
Rogers, Days, Randall & Bentall. (2003). Mental Health. Mixed Method Reseach. Thousand
Oaks. CA: Sage
Santyasa. (2009). Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul,
Karakteristik Penelitian Research and Development. Makalah disajikan dalam
pelatihan bagi para guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Nusa Penida
Kabupaten Klungkung, 12-14 Januari 2009
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Tashaktoni & Teddie. (2003). Hand book of mixed methods in the social & behavior
Research. Thousand Oaks, Calif: SAGE Publications.
Weitzman & Levkoff. (2000). Dementia Caregiving. Mixed Method Research: Penelitian
Sosial
Yoseph & Yoseph. (1979). Dasar Metodologi Penelitian. (PDF Download Available).
ResearchGate. https://www.researchgate.net>publication

11