Bakat dan Minat oleh muhammad

BAKAT DAN MINAT
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Secara umum anak mempunyai hak dan kesempatan untuk berkembang sesuai
potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun seringkali kita melihat
perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong memiliki bakat istimewa. Setiap

individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara
optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan
lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang
setingkat (sekelas) mungkin tidak sama. Setiap anak dipercaya memiliki bakat
sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja.
Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya.
Dengan

memahami

bakat

anak,

akan

lebih

mudah


dan

terarah

dalam

mengembangkannya.
Potensi yang dimaksud di atas bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat
siswa. Saat ini banyak remaja maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun
minatnya. Bila mereka tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu
menjadikan bakat tersebut sebagai kekuatan maka dewasa nanti mereka bisa menjadi
orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggung
jawab terhadap perkembangan siswa alangkah baiknya dapat mengenali bakat apa
yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang
dimliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi
lagi.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana memfasilitasi konsep serta indikator bakat dan minat ?
2. Bagaimana mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta didik?
3. Bagaimana mengembangkan konsep dan contoh strategi pembelajaran yang

memfasilitasi perkembangan minat peserta didik ?

2

1.3. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
2. Untuk mengetahui konsep serta indikator bakat dan minat
3. Untuk mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta didik
4. Untuk mengembangkan konsep dan contoh strategi pembelajaran yang
memfasilitasi perkembangan minat peserta didik

3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Serta Indikator Bakat dan Minat
1. Pengertian Bakat dan Minat
a. Pengertian bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Wijaya (1988:66)

menyatakan

bahwa

“bakat

adalah

suatu

kondisi

pada

seseorang

yang

memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa,

kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”. Dalam hal ini seseorang yang
berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak
berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan musik tersebut. Untuk bisa
terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman
agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Sehubungan dengan cara
berfungsinya, ada 2 jenis bakat :
1) Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll.
2) Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan
khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi
kemampuan di bidang arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok
sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat
kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan
irama dan nada.Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk
berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak
mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan
kemampuan yang latent.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang
bersifat umum ataupun khusus. Namun bakat juga harus disertai dengan latihan

khusus untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
4

b. Pengertian Minat
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan
diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar &
Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan,

pendirian, prasangka,

rasa takut

atau

kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu.
(Maprare dan Slameto; 1988; 62).Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses
pengembangan

dalam


mencampurkanseluruh

kemampuan

yang

ada

untuk

mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) :
1) Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
a) Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
b) Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli,
periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
c) Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2) Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi.
Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian minat
sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,
perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator
dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk
mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang
dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal
yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Bakat dalam suatu bidang tertentu,
misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasil
interaksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan faktor
kepribadian dan sikap kerja seseorang.
2. Perbedaan Bakat dengan Minat
Perlu hati-hati bahwa BAKAT tidak selalu identik dengan MINAT. BAKAT
yang tidak disertai dengan MINAT,maupun MINAT yang tidak disertai dengan
BAKAT akan menimbulkan GAP. Bila orang tua tidak cukup cermat dengan hal
5

ini,akan berdampak buruk bagi anak. (kumpulan tulisan "Perilaku anak usia dini
kasus dan pemecahannya", Kanisius Yogyakarta,2003,hal.16).
Bakat


Minat

Inherent

Lingkungan

Natural

Natural

Lepas dari aspek suka atau tidak suka

Orientasi pada hobi/ kesukaan semata

Tidak mudah berubah dan permanen

Mudah berubah sesuai dengan tren

Aspek genetik lebih dominan


Aspek genetik tidak dominan

3. Faktor – Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat
1) Faktor Intern
a) Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu
dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang
diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik
maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang
tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ;
2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi
otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual,
sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan
dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b) Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan
potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan
membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri
dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).
2) Faktor Ekstern

a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :


Lingkungan keluarga
6

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak
memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama
dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).


Lingkungan sekolah

Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif
yang bersifat formal.Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan
minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan
secara intensif.


Lingkungan sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di
lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada
masyarakat.
2.2. Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan Peserta Didik
Dalam hal ini, sangat penting sekali untuk mendorong peminatan peserta didik
supaya dalam bakatnya menjadi pengembangan yang baik pada peserta didik. Berikut
hal-hal dibawah ini adalah cara atau strategi dalam pengembangan minat peserta
didik:
a. sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang
tampak menonjol pada anak.
b. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
c. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di
berbagai bidang.
e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan
menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
f. Tingkatkan

motivasi

anak

untuk

mengembangkan

dan

melatih

kemampuannya.
g. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang
lain.
h.

Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

i.

Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
7

j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.
k.

Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.

2.3.Mengembangkan Konsep dan Contoh Strategi Pembelajaran yang
Memfasilitasi

Perkembangan Minat Peserta Didik

Seorang guru, sebagai seorang pendidik harus dapat memfasilitasi
perkembangan bakat dan minat peserta didik dengan baik. Dalam pembelajaran, guru
sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik yang mempunyai potensi
beragam. Potensi yang beragam ini tentunya disebabkan karena bakat dan minat yang
dimiliki oleh setiap peserta didik itu berbeda-beda. Ketika hal itu terjadi, lalu apa
yang harus guru lakukan? Dalam hal ini guru sebaiknya hanya menjadi fasilitator dan
menjadi motivator.
1. Guru Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru harus menggunakan pendekatan belajar aktif (active
learning), yaitu guru mendorong peserta didik menemukan makna sendiri melalui
pemecahan masalah secara riil agar peserta didik dapat mengkontsruksi
pengetahuannya sendiri. Pembelajaran aktif ini akan memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam hal ini jelas bahwa penggunaan pendekatan belajar aktif ini akan
mengembangkan bakat dan minat peserta didik karena mereka didorong untuk
mandiri dalam berpikir sehingga mereka bisa menciptakan metode sendiri dalam
belajar sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Adapun beberapa strategi
yang bisa dilakukan oleh guru dalam mengadakan proses belajar aktif menurut
Hamzah dan Kuadrat adalah sebagai berikut:






Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan
berkreativitas
Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis
Menerapkan disiplin yang tidak kaku, peserta didik boleh mempunyai gagasan
sendiri dan dapat berpartisipasi secara aktif
8



Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipasi secara aktif.

2. Guru Sebagai Motivator
Sebagai motivator, seorang guru harus dapat mempengaruhi motivasi belajar
peserta didik. Sebelum mengetahui lebih lanjut guru sebagai motivator, ada baiknya
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa itu sendiri. Faktorfaktor tersebut antara lain kecemasan, rasa ingin tahu, persepsi dan harapan.
a. Kecemasan
Kecemasan adalah sensasi yang tidak menyenangkan sebagai perasaan
kekhawatiran dan irrabilitas. Ketika seseorang merasa cemas, ia tidak akan
termotivasi untuk belajar.
b. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu ialah aktivitas kognitif seseorang ketika menyadari konflik
antara apa yang ia percayai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ketika
seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar cenderung memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar.
c. Persepsi
Persepsi yaitu pandangan seseorang, pandangan ini akan mempengaruhi
terhadap tingkah lakunya. Ketika seseorang mengalami kegagalan, orang
tersebut bisa termotivasi karena ia berpikir bahwa kegagalannya
disebabkan karena kurang berusaha dan akhirnya terus belajar.
d. Harapan
Harapan yaitu ketika harapan masih ada maka motivasi belajar pun akan
terus ada.
Dengan hal-hal tersebut, lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan guru sebagai
motivator? Adapun strategi yang bisa digunakan menurut Barnawi dan Arifin adalah
sebagai berikut:


Tumbuhkan rasa ingin tahu. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan ringan kepada peserta didik, mendorong mereka untuk
berspekulasi, dan ketika mereka merespon, jangan segera memberikan umpan
balik.
9






















Jalin hubugan dekat dengan peserta didik, tetapi penuh rasa hormat. Beri
perhatian yang tulus kepada peserta didik.
Memilih gaya mengajar, media, dan interaksi pembelajaran yang tepat.
Menginformasikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat peserta didik.
Membimbing peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Melakukan variasi gaya mengajar, variasi media, dan variasi interaksi
pembelajaran.
Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya.
Menanamkan pandangan hidup yang positif tentang belajar.
Menceritakan keberhasilan tokoh-tokoh dunia.
Memberikan penguatan positif kepada peserta didik ketika mereka berhasil
melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar.
Memberikan penguatan negatif kepada peserta didik dengan harapan mereka
termotivasi.

10

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan yang bersifat umum ataupun khusus. Namun bakat
juga harus disertai dengan latihan untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan
keterampilan khusus.Adapun bakat yang dimiliki anak meliputi bakat linguistic, bakat
musical, bakat logis – matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal
dan bakat intrapersonal. Ciri – ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang
melakukan hal tersebut, berkonsentrasi, rasa ingin tahu yang sudah besar, memiliki
kemampuan yang lebih pada bidang itu.Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
mengembangkan bakat sang anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengetahuan,
latihan, penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama, teladan yang baik

11

DAFTAR PUSTAKA
Bamawi dan Muhammad Arifin.(2009).Etika dan Profesi Pendidikan.Yogyakarta:ArRuz Media
Dalyono Drs. M.(2010).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hamzah dan Masri Kuadrat. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Dekawati, Fira. (Tanpa Tahun).”Bakat dan Minat”. Makalah Universitas Empat
Lima.
Caesar, Arihdya. (2010). Resume Bakat Konsep Indikator Pengukuran. (Online).
Tersedia:

http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-konsep-

indikator-pengukuran/
Permasi, Agus. (2014). Perkembangan Bakat Anak dan Cara Pengukurannya.
(Online). Tersedia: http://agusper.blogspot.co.id/2014/04/makalah-perkembanganbakat-anak-dan.html

12