Seni dan Narkoba dan peran
NARCOTIZING
ATMOSPHERE
Cuplikan Tinjauan
Sosial Budaya
ATMOSFIR NARKOTIK
Suasana kehidupan warga
masyarakat
sehari-hari ternyata memiliki unsurunsur
yang membius = atmosfir narkotik
* TEKNOLOGI INFORMASI
* GAYA HIDUP
* PAMER KEKAYAAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
(cepat menyebar,
banyak ragam, sulit
diseleksi)
GAYA HIDUP
(iklan, instan, ikut-ikutan,
mode)
PAMER
KEKAYAAN
(egois, ambisi,
sombong)
Hal-hal yang membius
cenderung menjadikan sebagian
anggota masyarakat berkhayal –tergoda
untuk segera memiliki.
Bagi anggota masyarakat
yang tak mampu mewujudkan khayalan
menjadikan mereka merasa masa depan suram.
Malu, kesal, frustrasi, stress, cenderung mendorong
untuk melarikan diri dari kenyataan,
menghalalkan segala cara.
Rayuan, iming-iming, janji-janji para pengedar obat
bius
menjebak menjadi pemakai bahkan pengedar
obat terlarang: narkotika dan zat adiktif lainnya
Tahun 60-an muncul Flower
Generation = generasi bunga =
hippies, dengan semboyan “make love
no war,” yang awalnya merupakan
reaksi terhadap penguasa2 dunia yang
berambisi “perang” utamanya di aspek
politik & ekonomi. Perlawanan dengan
Seniman adalah insan
yang menyenangi
keindahan dan kebebasan.
Karena itu benarkah
seniman
cenderung “dekat”
dengan penyalahgunaan
seks & obat2an terlarang?
Jawabnya: tergantung
pada keluasan wawasan &
ketahanan mental diri
pribadi
Bagaimana langkah-langkah
agar seniman terhindar dari
“suasana pembiusan dan
menghalalkan segala cara?”
* Meningkatkan iman & taqwa
kepada Allah SWT
• Meningkatkan jalinan
silaturahim dengan sesama
insan, termasuk saling
berbagi dan saling
mengingatkan
* Meningkatkan ikhtiar rekreasi
rasa-karsa-cipta-karya seni
REKOMENDASI
Seni Sastra : penulisan puisi,
cerpen, esai,
naskah drama
Seni Teater: pentas seni peran
Seni Rupa : cipta materi promosi,
batik & kreasi baru
Seni Musik : cipta lagu,
musikalisasi puisi
Seni Tari : cipta tari identitas
tradisi &
kontemporer
Seni Film : karya video-film
TERIMA KASIH
Atas Perhatian dan
Kepedulian
“vita brevis ars longa”
seni hidup sepanjang hayat
uki bayu sedjati
ATMOSPHERE
Cuplikan Tinjauan
Sosial Budaya
ATMOSFIR NARKOTIK
Suasana kehidupan warga
masyarakat
sehari-hari ternyata memiliki unsurunsur
yang membius = atmosfir narkotik
* TEKNOLOGI INFORMASI
* GAYA HIDUP
* PAMER KEKAYAAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
(cepat menyebar,
banyak ragam, sulit
diseleksi)
GAYA HIDUP
(iklan, instan, ikut-ikutan,
mode)
PAMER
KEKAYAAN
(egois, ambisi,
sombong)
Hal-hal yang membius
cenderung menjadikan sebagian
anggota masyarakat berkhayal –tergoda
untuk segera memiliki.
Bagi anggota masyarakat
yang tak mampu mewujudkan khayalan
menjadikan mereka merasa masa depan suram.
Malu, kesal, frustrasi, stress, cenderung mendorong
untuk melarikan diri dari kenyataan,
menghalalkan segala cara.
Rayuan, iming-iming, janji-janji para pengedar obat
bius
menjebak menjadi pemakai bahkan pengedar
obat terlarang: narkotika dan zat adiktif lainnya
Tahun 60-an muncul Flower
Generation = generasi bunga =
hippies, dengan semboyan “make love
no war,” yang awalnya merupakan
reaksi terhadap penguasa2 dunia yang
berambisi “perang” utamanya di aspek
politik & ekonomi. Perlawanan dengan
Seniman adalah insan
yang menyenangi
keindahan dan kebebasan.
Karena itu benarkah
seniman
cenderung “dekat”
dengan penyalahgunaan
seks & obat2an terlarang?
Jawabnya: tergantung
pada keluasan wawasan &
ketahanan mental diri
pribadi
Bagaimana langkah-langkah
agar seniman terhindar dari
“suasana pembiusan dan
menghalalkan segala cara?”
* Meningkatkan iman & taqwa
kepada Allah SWT
• Meningkatkan jalinan
silaturahim dengan sesama
insan, termasuk saling
berbagi dan saling
mengingatkan
* Meningkatkan ikhtiar rekreasi
rasa-karsa-cipta-karya seni
REKOMENDASI
Seni Sastra : penulisan puisi,
cerpen, esai,
naskah drama
Seni Teater: pentas seni peran
Seni Rupa : cipta materi promosi,
batik & kreasi baru
Seni Musik : cipta lagu,
musikalisasi puisi
Seni Tari : cipta tari identitas
tradisi &
kontemporer
Seni Film : karya video-film
TERIMA KASIH
Atas Perhatian dan
Kepedulian
“vita brevis ars longa”
seni hidup sepanjang hayat
uki bayu sedjati