AD ART KOPRASI NELAYAN GARUT SELATAN BMG

AD/ART KOPRASI NELAYAN GARUT SELATAN (BMGS)

Anggaran Dasar Koprasi Nelayan Garut Selatan
MUKADDIMAH
Bahwa kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk mencapai cita-cita
kemerdekaan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Bahwa para Bapak Pendiri Bangsa kita telah meletakkan dasar pembangunan ekonomi
untuk mencapai masyarakat adil dan makmur seperti tertuang dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1) dengan penjelasan : ” Didalam pasal tersebut tercantum
dasar demokrasi ekonomi, yaitu produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di
bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
bangun perusahaan yang sesuai untuk itu ialah Koperasi.”
Bahwa Bung Hatta, Bapak Koperasi, sebagai Konseptor Pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945, setelah memperhatikan dengan seksama dan melihat kenyataan
penderitaan rakyat Indonesia sebagai akibat Kemiskinan Stuktural yang disebabkan
oleh sistem ekonomi Kolonial Belanda, menyatakan bahwa ” Hanya dengan
berkoperasi kita dapat menarik rakyat Indonesia dari lumpur kemiskinan.”
Bahwa setelah mengikuti dengan seksama jalannya pembangunan ekonomi pada masa
lalu, dan pembangunan Koperasi pada umumnya serta pembangunan Koperasi Tani

pada khususnya, menunjukkan bahwa pembangunan tersebut belum sesuai dengan
amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi adalah merupakan bangun
perusahaan yang sesuai dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945
dijadikan sebagai pelaku ekonomi pinggiran atau dipinggirkan. Berdasarkan kondisi
tersebut maka dalam era reformasi ini Koprasi Nelayan Garut Selatan dengan seluruh
jajarannya bertekad bulat untuk tampil sebagai pelaksana pembangunan perekonomian
nasional dengan memainkan peranan yang sesungguhnya yang berorientasi pada
pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kelautan dan Agro Bisnis serta
membuka pasar atau produk kelautan baik di dalam dan di luar negeri dengan
mengkaitkannya secara lengkap melalui kerjasama yang solid dan sinergik dengan
kegiatan ekonomi warga koperasi Nelayan sebagai konsumen.
Bahwa berdasarkan jaringan organisasi dan asset meterial dan non-material yang telah
dimiliki Koprasi Nelayan Garut Selatan serta berbagai peluang usaha yang tersedia di
era reformasi, Koprasi Nelayan Garut Selatan beserta jajarannya bertekad untuk
selalu tampil dan berada di dalam ”PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN” serta
dapat menjadi salah satu pelaku utama perekonomian nasional. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Koprasi Nelayan Garut Selatan akan selalu berupaya memberdayakan
anggotanya sebagai daya dukung utama bagi usaha-usaha bersekala besar yang akan
dibangun dan dikembangkan baik yang berada di hulu maupun di hilir.


Bahwa berdasarkan paradigma tersebut di atas, maka dengan rahmat Tuhan Yang
Maha Esa disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan
Garut Selatan yang memuat ketentuan-ketentuan tentang jenis usaha yang
berorientasi jauh ke depan serta menetapkan perangkat Organisasi Kelembagaan yang
lengkap dan memadai sehingga mampu menjawab tantangan dunia usaha yang
semakin kompetitif. Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
tersebut dimaksudkan pula untuk meningkatkan kemampuan Koprasi Nelayan Garut
Selatan menangkap peluang-peluang usaha yang muncul sebagai akibat dari kebijakan
Pemerintah di era reformasi ini yang diantaranya menyangkut kebijakan redistribusi
asset nasional dan kebijakan-kebijakan lain di bidang Pertanian, Kehutanan,
Perkebunan, Distribusi, Industri Kebutuhan Pokok, Sarana Produksi Pertanian,
Permodalan, serta Perdagangan Ekspor dan Impor.
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1)
Koperasi ini bernama Koprasi Nelayan Garut Selatan, disingkat ” KNGS”,
merupakan Koperasi Primer dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut
Koprasi Nelayan Garut Selatan

2)
Koprasi Nelayan Garut Selatan berkedudukan di Desa.......................
kecamatan Bungbulang kab. Garut
3)
Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat membuka perwakilan di Luar Daerah,
berdasarkan Keputusan Rapat Anggota.
BAB II
LANDASAN, ASAS DAN PRISIP
Pasal 2
Koprasi Nelayan Garut Selatan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 3

1. Koprasi Nelayan Garut Selatan melakukan kegiatannya berdasarkan prinsipprinsip Koperasi, yaitu :

2. Koprasi Nelayan Garut Selatan sebagai badan usah dalam melaksanakan
usaha berdasarkan prinsip-prinsip: kebersamaan, effisiensi, profesionalisme
dan saling menguntungkan serta meningkatkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat.


1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota;
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

5. Kemandirian;
6. Pendidikan perkoperasian bagi anggota;
7. Kerjasama antar koperasi;

BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
Maksud dan tujuan dari Koprasi Nelayan Garut Selatan adalah memajukan
kelembagaan dan kegiatan usaha anggota dan jajarannya.
Pasal 5

1. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka
Koprasi Nelayan Garut Selatan menyelenggarakan usaha yang berkaitan
dengan kegiatan usaha anggota antara lain:

2. Dalam hal kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota Koprasi Nelayan
Garut Selatan dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.

1. Simpan pinjam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Pengadaan dan penyaluran barang-barang kebutuhan anggota;
3. Kegiatan usaha dalam bidang perikanan dan usaha kelautan;
4. Kegiatan usaha lainnya sesuai dengan kebutuhan anggota;
5. Kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi anggota.
3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat
membentuk unit-unit usaha baik di dalam maupun di luar Daearh.
4. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
sampai dengan (3) Pasal ini, Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat melakukan
kerjasama dengan Koperasi dan Badan Usaha lain, baik di dalam maupun di luar
negeri.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Yang dapat diterima menjadi anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan, adalah Seluruh
nelayan dan Anggota Kelompok nelayan Garsel yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:


1. Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
yang berlaku dalam Koprasi Nelayan Garut Selatan

2. Telah melunasi Simpanan Pokok sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran
Dasar dan Simpanan Wajib sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Rumah
Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.
Pasal 7

1. Keanggotaan Koprasi Nelayan Garut Selatan sah jika simpanan pokok telah
dilunasidan menandatangani buku daftar anggota Koprasi Nelayan Garut
Selatan.
2. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada Badan Hukum-badan
hukum lain manapun dengan cara apapun.
Pasal 8

1. Keanggotaan berakhir apabila:
1. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat membela diri dalam
Rapat Anggota
2. Berahirnya keanggotaan Koprasi Nelayan Garut Selatan sebagaimana

tersebut dalam ayat (1) Pasal ini setelah namanya dihapus dari Buku
Daftar Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan.
3. Anggota yang berhenti akan menerima kembali simpanan-simpanan yang
telah dibayar dan hak-hak lainnya setelah dikurangi kewajiban yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus
Koprasi Nelayan Garut Selatan dan membayar penggantian keuangan
yang ditimbulkan olehnya.

1. Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh pemerintah;
2. Berhenti atas kehendak sendiri;
3. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan
dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan lainnya yang berlaku dalam Koprasi Nelayan Garut Selatan.
Pasal 9
Setiap anggota berkewajiban:

1. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib pada Koprasi Nelayan Garut
Selatan sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota;
2. Menggunakan jasa usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan untuk memenuhi
kebutuhannya;

3. Berperan serta mengembangkan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan
(berpartisipasi aktif).
4. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan
Rapat Anggota dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koprasi
Nelayan Garut Selatan

5. Memelihara nama baik, persatuan dan kesatuan serta keutuhan Koprasi
Nelayan Garut Selatan
6. Menanggung kerugian usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan secara terbatas
maksimal sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib.

Pasal 10
Setiap anggota berhak:

1. Mendapatkan pelayanan yang sama dalam memanfaatkan jasa usaha dan
menikmati hasil usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan sesuai dengan
partisipasi dan jasa pada Koprasi Nelayan Garut Selatan
2. Menghadiri setiap Rapat Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan
3. Mempergunakan Hak bicara dan hak suara;
4. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas Koprasi Nelayan Garut

Selatan
5. Mengetahui keadaan organisasi dan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan
6. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk memperbaiki Koprasi Nelayan
Garut Selatan
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 11

1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koprasi
Nelayan Garut Selatan.

2. Rapat Anggota berwenang menetapkan:
3. Rapat Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan terdiri dari:
4. Rincian tentang syarat-syarat dan tata tertib setiap jenis Rapat Anggota seperti
tersebut dalam ayat (3) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
Koprasi Nelayan Garut Selatan.
5. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dalam Rapat Anggota yaitu
satu anggota satu suara.
6. Tempat, tanggal acara Rapat Anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu
kepada anggota sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum

pelaksanaan Rapat Anggota.

1. Anggaran Dasar;
2. Kebijakan umum dibidang organisasi manajemen dan usaha Koprasi Nelayan
Garut Selatan

3. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koprasi Nelayan
Garut Selatan, serta pengesahan laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan
tugasnya;
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koprasi Nelayan
Garut Selatan.

1. Rapat Anggota Tahunan
2. Rapat Anggota Program
3. Rapat Anggota Khusus
4. Rapat Anggota Luar Biasa
Pasal 12


1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koprasi
Nelayan Garut Selatan.
2. Apabila Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) maka rapat ditunda untuk
paling lama 7 (tujuh) hari dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat
tersebut ayat (1) dalam pasal ini maka Rapat Anggota dapat berlangsung dan
keputusannya sah serta mengikat anggota.
3. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
4. Dalam hal tidak tercapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari anggota yang hadir.
5. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota
yang lain.
Pasal 13

1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dalam Rapat Anggota Khusus yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/3 daripada jumlah anggota Koprasi
Nelayan Garut Selatan dan keputusannya harus disetujui oleh 2/3 dari jumlah
anggota yang hadir.
2. Perubahan Koprasi Nelayan Garut Selatan dilakukan dalam Rapat Anggota
Khusus yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 daripada jumlah anggota
Koprasi Nelayan Garut Selatan dan keputusannya harus disetujui oleh 2/3
dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 14

1. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan yang
terdiri dari Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang;

2. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris Sidang.
3. Keputusan Rapat Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 15

1. Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan terdiri dari unsur:
2. Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan dipilih dari dan oleh anggota dalam
Rapat Anggota.

3. Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah yang memenuhi syarat-syarat antara
lain:

1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki sifat kejujuran dan keterampilan kerja.
3. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang perkoperasian dan dunia usaha.
4. Tidak pernah melakukan tindakan atau kegiatan yang merugikan Negara
Republik Indonesia dan atau Gerakan Koperasi serta tidak pernah dihukum
karena melakukan tindak pidana ekonomi.
5. Mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun menjadi pengurus di Koperasi
Anggota.
6. Syarat-syarat lain yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16

1. Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun dan setelah habis masa
jabatannya dapat dipilih kembali.

2. Rapat Anggota dapat memberhentikan pengurus setiap waktu bila terbukti
bahwa:

3. Bilamana seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatannya
berakhir, maka Rapat Pengurus dapat mengangkat penggantinya dengan cara
mengangkat dari kalangan anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan.
4. Pengangkatan pengganti Anggota Pengurus yang berhenti sebagaimana
dimaksud ayat (4) pasal ini dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan
dimintakan pengesahan dalam Rapat Anggota berikutnya.

1. Pengurus melakukan kecurangan dan merugikan Koprasi Nelayan Garut
Selatan.

2. Pengurus tidak mentaati Undang-undang Koperasi, Peraturan-peraturan
pelaksanaannya, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan khusus Koprasi
Nelayan Garut Selatan.
3. Pengurus baik dalam sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan
dalam Gerakan Koperasi.
4. Pengurus tidak royal lagi kepada Koprasi Nelayan Garut Selatan dan anggota.
5. Ternyata dikemudian hari terbukti tidak memenuhi syarat sebagaimana yang
tersebut dalam pasal 15 ayat (3).
Pasal 17

1. Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan berjumlah sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.
2. Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
Pasal 18

1. Tugas, Wewenang, Hak Kewajiban dan Tanggung jawab Pengurus:
1. Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai wewenang:
2. Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai hak:
1. Memimpin organisasi dan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan, melakukan
segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Nelayan Garut
Selatan serta mewakili Koprasi Nelayan Garut Selatan di hadapan dan di luar
pengadilan.
2. Menyelenggarakan Rapat Pengurus dan Rapat Anggota serta mempertanggung
jawabkan kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas
kepengurusannya.
3. Menyelenggarakan administrasi organisasi, yaitu antaralain:

1. Buku Daftar Anggota untuk mencatat masuk dan keluar anggota pada waktunya;
2. Buku Daftar Pengurus untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan
pengurus;
3. Buku Daftar Pengawas untuk mencatat saat mulai dan berhentinya jabatan
pengawas;
4. Kartu Tanda Anggota.
5. Menyusun, mengajukan dan melaksanakan Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koprasi Nelayan Garut Selatan.
6. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris.
7. Mengadakan dan melaksanakan upaya-upaya lain untuk mengembangkan
usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan sesuai keputusan Rapat Anggota
sepanjang tidak merugikan Koprasi Nelayan Garut Selatan dan anggota.
8. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada anggota supaya ketentuanketentuan dala Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus,

Keputusan Rapat Anggota dan Keputusan Rapat Pengurus diketahui dan
dimengerti oleh segenap anggota.
9. Memelihara kerukunan antar anggota dan mencegah segala hal yang
menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

1. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota.

2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi, Karyawan dan atau Pimpinan dari unit
usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan.
3. Membuka cabang atau perwakilan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 5 Anggaran Dasar ini.
4. Pengurus dapat meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit atau Akuntan
Publik sesuai kemampuan dan tingkat perkembangannya.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengurus menerima imbalan jasa
sesuai Keputusan Rapat Anggota.

1. Pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan berkewajiban untuk:
1. Pengurus mempunyai Tanggung jawab:
1. Melaksanakan Rapat Anggota untuk melaporkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya.
2. Membantu pengawas dalam pelaksanaan pengawasan antara lain memberikan
keterangan dan segala sesuatu tentang asset Koprasi Nelayan Garut Selatan.
3. Menanggung terhadap kerugian yang diderita oleh Koprasi Nelayan Garut
Selatan sebagai akibat karena kesengajaan dan kelalaiannya;

1. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kesengajaan dan kelalaian seorang
atau beberapa anggota pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota
pengurus yang bersangkutan.
2. Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam
Rapat Pengurus, maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung
kerugian yang diderita Koprasi Nelayan Garut Selatan.
3. Pengurus sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji
sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koprasi Nelayan Garut
Selatan
4. Untuk melaksanakan Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab seperti tersebut
pada pasal 18 ayat (1) s/d (3), Pengurus wajib menyusun ketentuan mengenai
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab Anggota Pengurus.

1. Setelah tahun buku Koprasi Nelayan Garut Selatan ditutup, pengurus
menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Rapat Anggota yang
isinya sekurang-kurangnya:

1. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau
dan perhitungan Sisa Hasil Usaha serta arus kas dari tahun yang bersangkutan
berikut penjelasannya.
2. Keadaan dan usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan serta hasil usaha yang
dicapai.
3. Pertanggung jawaban sebagaimana dimaksud huruf a ayat (5) pasal ini
ditandatangani oleh semua pengurus.
4. Apabila salah seorang anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahunan
tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis.
5. Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk pengesahan Laporan
Keuangan, merupakan penerimaan pertanggung jawaban pengurus oleh Rapat
Anggota. Dengan persetujuan ini membebaskan pengurus dari tanggung
jawabnya pada tahun buku yang bersangkutan.
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 19

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
2. Yang dapat dipilih menjadi pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan adalah
anggota yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan
3. Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja.
4. Mengetahui pengetahuan yang luas tentang perkoperasian.
5. Mempunyai pengetahuan dibidang keuangan dan audit.
6. Tidak pernah melakukan tindakan yang merugikan Negara Republik Indonesia
dan atau Gerakan Koperasi serta tidak pernah melakukan tindak pidana
ekonomi.
7. Mempunyai pengalaman minimal 2 (dua) tahun manjadi pengurus di Koperasi
Anggota.
8. Persyaratan lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Koprasi Nelayan Garut Selatan.

1. Pengawas terdiri sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
1. Masa jabatan pengawas adalah 5 (lima) tahun, dan setelah habis masa
jabatannya dapat dipilih kembali.
Pasal 20
Tugas, wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab pengawas:

1. Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai tugas melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koprasi
Nelayan Garut Selatan.
2. Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai wewenang:
1. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koprasi Nelayan Garut
Selatan.
2. Mendapat segala keterangan yang diperlukan.
3. Memberikan koreksi, saran, teguran,dan peringatan kepada pengurus.
4. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik atau
Koperasi Jasa Audit yang biayanya ditanggung oleh Koprasi Nelayan
Garut Selatan.
5. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koprasi Nelayan
Garut Selatan.
6. Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai hak:
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai Keputusan Rapat Anggota.

1. Pengawas Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai kewajiban:
1. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
2. Setelah melakukan pemeriksaan wajib melaporkan pemeriksaan atau
hasil temuannya kepada pengurus.

3. Membuat laporan tertulis hasil pengawasannya pada Rapat Anggota.
2. Pengawas mempunyai tanggung jawab:
Setelah Tahun Buku Koprasi Nelayan Garut Selatan ditutup pengawas
menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengawas terhadap Rapat Anggota.
BAB VIII
PENASEHAT
Pasal 21

1. Pengurus dapat mengangkat penasehat demi kepentingan Koprasi Nelayan
Garut Selatan.
2. Penasehat memberi nasehat pada pengurus untuk kemajuan Koprasi Nelayan
Garut Selatan baik diminta atau tidak diminta.
3. Pengangkatan penasehat, sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dilaporkan
kepada Rapat Anggota.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai penasehat diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.
BAB IX
STAF AHLI
Pasal 22

1. Pengurus mengangkat Staf Ahli untuk membantu pengurus dalam menjalankan
fungsi dan tugas-tugas kepengurusannya.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Staf Ahli diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Koprasi Nelayan Garut Selatan.
BAB X
DIREKSI DAN KARYAWAN
Pasal 23

1. Rencana pengangkatan direksi diajukan pada Rapat Anggota untuk memperoleh
persetujuan
2. Direksi diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada pengurus.
3. Susunan, persyaratan, tugas, wewenang hak dan kewajiban direksi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
4. Pengangkatan direksi serta hubungan kerja antara pengurus dan direksi
dituangkan dalam Kontrak Kerja yang ditandatangani pengurus dan direksi
yang bersangkutan.
5. Khusus untuk Unit Simpan Pinjam sebagai unit otonom Koprasi Nelayan Garut
Selatan, Direktur Unit Simpan Pinjam bertanggung jawab langsung kepada
pengurus. Syarat-syarat pengelola disesuaikan dengan Peraturan Khusus
Koprasi Nelayan Garut Selatan dengan tetap memperhatikan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 24

1. Karyawan Koprasi Nelayan Garut Selatan diangkat dan atau diberhentikan
oleh pengurus Koprasi Nelayan Garut Selatan atas usul direksi, sedangkan
alih tugas ditetapkan oleh direksi serta bertanggung jawab kepada direksi.
2. Syarat-syarat untuk diangkat menjadi karyawan Koprasi Nelayan Garut Selatan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan Koprasi Nelayan Garut
Selatan.
BAB XI
TAHUN BUKU DAN PEMBUKUAN
Pasal 25

1. Tahun Buku Koprasi Nelayan Garut Selatan adalah tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
2. Koprasi Nelayan Garut Selatan wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan.
BAB XII
MODAL

Pasal 26

1. Koprasi Nelayan Garut Selatan mempunyai modal yang diperoleh dari modal
sendiri, modal pinjaman dan modal penyertaan.
2. Modal sendiri bersumber dari:
3. Modal pinjaman dapat berasal dari:
1. Modal Koprasi Nelayan Garut Selatan yang berasal dari hibah atau
donasi dari pihak ketiga merupakan bagian dari simpanan khusus
anggota yang tidak dapat dibagikan dalam jangka waktu 15 tahun dan
digunakan sebagai modal untuk mengembangkan usaha.
2. Selain modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) pasal ini
Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat memupuk modal penyertaan
yang berasal dari:
3. Sebagian modal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, ditempatkan
sebagai modal yang disetor pada Unit Simpan Pinjam Koprasi Nelayan
Garut Selatan , yang besarnya ditatapkan sesuai keputusan Rapat
Anggota.

1. Simpanan pokok
2. Simpanan wajib
3. Dana cadangan
4. Hibah
1. Anggota
2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
5. Sumber lain yang sah
1. Pemerintah
2. Anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan
3. Masyarakat
4. Badan Usaha Milik Negara dan Swasta
5. Badan-badan lainnya
Pasal 27

1. Setiap anggota wajib membayar simpanan pokok sejumlah Rp. 100.000,(Seratus Ribu rupiah)
2. Simpanan pokok dapat dibayar sekaligus atau secara angsuran yang besarnya
ditetapkan di dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
3. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib pada Koprasi
Nelayan Garut Selatan yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga atau Peraturan Khusus.

4. Setiap anggota dapat menyimpan dalam bentuk simpanan sukarala atau
simpanan lainnya yang ketentuannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Khusus.
5. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama
masih menjadi anggota.
Pasal 28

1. Dalam hal anggota berhenti karena bubar atau Koprasi Nelayan Garut Selatan
bubar atau dibubarkan oleh Pemerintah, simpanan pokok, simpanan wajib dan
hak-hak lainnya setelah dikurangi dengan bagian tanggungannya yang
ditetapkan, dikembalikan kepada anggota yang berhak selambat-lambatnya
satu bulan semenjak Koprasi Nelayan Garut Selatan bubar atau dibubarkan.
2. Dalam hal anggota berhenti karena kehandak sendiri atau diberhentikan oleh
pengurus, simpanan pokok dan simpanan wajib serta hak lainnya setelah
dikurangi dengan bagian tanggungannya yang ditetapkan dikembalikan kepada
anggota selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan semenjak diberhentikan.
BAB XIII
JANGKA WAKTU BERDIRINYA
Pasal 29
Koprasi Nelayan Garut Selatan didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas
sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Anggaran
Dasar ini.
BAB XIV
SISA HASIL USAHA
Pasal 30

1. Sisa Hasil Usaha Koprasi Nelayan Garut Selatan merupakan pendapatan yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya-biaya, penyusutan
dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota
dengan Koprasi Nelayan Garut Selatan, serta digunakan untuk keperluan lain
dari Koprasi Nelayan Garut Selatan, sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
3. Besarnya pemupukan modal dan cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
4. Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
prosentasinya diatur oleh Rapat Anggota sebagai berikut:

1. Untuk dana cadangan
2. Untuk dana anggota
3. Untuk dana pengurus dan pengawas

4. Untuk dana direksi dan karyawan
5. Untuk dana pendidikan
6. Untuk dana sosial

Pasal 31
Dana cadangan untuk keperluan perluasan usaha anggota dan jajarannya diputuskan
dalam Rapat Anggota.
BAB XV
TABUNGAN ANGGOTA
Pasal 32

1. Seluruh Koprasi Nelayan Garut Selatan wajib menanggung kerugian Koprasi
Nelayan Garut Selatan yang timbul pada saat pembubaran dengan ketentuan
pembebanannya terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah
dibayarkan.
2. Tanggungan anggota yang timbul akibat kerugian pada penutupan tahun buku
dibebankan kepada dana cadangan, apabila dan cadangan tidak mencukupi,
maka dibebankan terbatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib.
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koprasi Nelayan Garut Selatan dibubarkan
wajib menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi dimana anggota
yang bersangkutan masih menjadi anggota Koprasi Nelayan Garut Selatan
dan keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka 6 (enam) bulan.
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 33

1. Pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat dilaksanakan berdasarkan;
1. Pembubaran Koprasi Nelayan Garut Selatan oleh Rapat Anggota
Khusus didasarkan pada:

1. Keputusan Rapat Anggota Khusus
2. Keputusan Pemerintah
1. Atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota Koprasi Nelayan
Garut Selatan
2. Tidak ada kegiatan usaha lagi.
Pasal 34

1. Dalam hal Koprasi Nelayan Garut Selatan hendak dibubarkan maka Rapat
Anggota mengangkat penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, pengurus,

pengawas dan pihak lain yang dianggap perlu yang diberi kuasa untuk
menyelesaikan pembubaran.
2. Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban:
3. Penyelesai membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada
Rapat Anggota.
1. Pengurus menyampaikan keputusan pembubaran Koprasi Nelayan
Garut Selatan kepada Rapat Anggota serta kepada pejabat sesuai
ketentuan yang belaku.
2. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan daripada pembayaran
hutang lainnya.
3. Penyelesai memberitahukan keputusan pembubaran Koprasi Nelayan
Garut Selatan kepada semua kreditur maupun pemerintah.

1. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koprasi Nelayan
Garut Selatan dalam penyelesaian.
2. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.
3. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
4. Memperoleh, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip Koprasi
Nelayan Garut Selatan.
5. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang dilakukan
dari pembayaran yang dilakukan dari pembayaran hutang lainnya.
6. Menggunakan sisa kekayaan untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koprasi
Nelayan Garut Selatan.
7. Membagikan sisa hasil penyelesaian pada anggota.
8. Membuat berita acara penyelesaian.
BAB XVII
SANKSI
Pasal 35

1. Apabila anggota, pengurus dan pengawas melanggar ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan yang lainnya yang berlaku di
Koprasi Nelayan Garut Selatan dapat diberikan sanksi oleh Rapat Pleno
Pengurus dan Pengawas berupa:
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga Koprasi Nelayan Garut Selatan.
3. Apabila direksi dan staf ahli melanggar ketentuan kontrak kerja yang berlaku,
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja tersebut.
4. Apabila karyawan melanggar ketentuan peraturan perusahaan dan peraturan
lainnya yang berlaku di Koprasi Nelayan Garut Selatan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan dalam peraturan perusahaan.
5. Ketentuan sanksi sebagaimana dimaksud ayat (3) dan (4) pasal ini lebih lanjut
akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

1. Peringatan
2. Pemberhentian sementara
3. Diajukan ke pengadilan

BAB XVIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN
Pasal 36
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus,
yang memuat Peraturan Pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Koprasi Nelayan
Garut Selatan dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 37
Akta Perubahan Anggaran Dasar Koprasi Nelayan Garut Selatan dibuat, disetujui dan
disahkan oleh Rapat Anggota Khusus ( RAK) Koprasi Nelayan Garut Selatan tanggal
20 September 2013 dan ditandatangani oleh kami Pengurus, Pengawas Koprasi
Nelayan Garut Selatan dan Isu cahaya Ketua Umum Koprasi Nelayan Garut Selatan
selaku Wakil Anggota yang diberi mandat penuh oleh Rapat Anggota Khusus (RAK)
Koprasi Nelayan Garut Selatan tanggal 20 Januari 2013
Ditetapkan di : garut
Atas nama Pengurus dan Kuasa Anggota KNGS

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
KOPERASI .................
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama Koperasi .................
2) Koperasi ................. berkedudukan di (alamat koperasi)
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1) Koperasi ................. bertujuanmewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2) Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)

BAB III
BIDANG USAHA
Pasal 3
Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu :
Perdagangan & Industri
Jasa
Agrobisnis
Transportasi
Pertambangan
Asuransi
Peternakan
Perikanan
Kehutanan
Perumahan
Telekomunikasi
Pariwisata
Energi
Media

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan
Pasal 5
Syaratmenjadi anggota Koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi
ketentuansebagai berikut :
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam
perwalian, dsb.);
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 28 ayat (1) dan (2) anggaran dasar ini;
c. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan peraturan-peraturan perkoperasian yang berlaku

a.
b.
c.
d.
e.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pasal 6
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat
Anggota;
Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh
Rapat Anggota;
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan
Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 32 ayat (1) Anggaran Dasar ini
Pasal 7
Setiap anggota mempunyai hak :
Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota
Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas
Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan pasal 14 Anggaran Dasar ini
Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta
Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota
Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi
Mendapat bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap Koperasi
Mendapat bagian sisa hasil Penyelesaian
Pasal 8
Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar
anggota

Pasal 9
Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasidiluaranggotapendiri, harus :
a. Mengajukan surat permintaan sebagai anggotakepada Pengurus;

b.

a.
b.
c.
d.

Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka yang berkepentingan
dapat minta pertimbangan Rapat Anggota berikutnya;
Pasal 10
Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :
meninggal dunia;
minta berhenti atas permintaan sendiri;
diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;
diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, atau
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi

Pasal 11
1) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku
Daftar Anggota
2) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus
3)
Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya
Pasal 12
1) Selain anggota dimaksud dalam pasal 4, Koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa dengan
persyaratan sebagai berikut:
a. di setujui keanggotaanya oleh Rapat Pengurus Anggota pendiri Koperasi
b. bersedia membayar simpanan pokok
2) Keanggotaan Luar Biasa tidak dapat dipindah tangankan.
3) Anggota Luar Biasa mempunyai hak :
a. memperoleh pelayanan usaha;
b. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk perbaikan dan kemajuan Koperasi tetapi tidak
mempunyai hak suara dalam rapat Anggota.
c. memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha
4) Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban :
a. mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan
Rapat Anggota;
b. membayar simpanan pokok;
c. memelihara nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi;
d. menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok
Pasal 13
1) Keanggotaan Luar Biasa berakhir, apabila :
a. Meninggal dunia;
b .Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh Pemerintah;
c. berhenti atas permintaan sendiri;
d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai Anggota Luar
Biasa, atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi .
2) Berakhirnya keanggotaan luar biasa mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota Luar Biasa.

3)

Permintaan berhenti sebagai Anggota Luar Biasa harus mengajukan secara tertulis kepada
Pengurus.
4) Anggota Luar Biasa yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan secara
tertulis dalam Rapat Anggota berikutnya.

1)
2)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 14
apat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Rapat Anggota menetapkan :
Anggaran dasar;
Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;
Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya, serta
pengesahan laporan keuangan;
Pembagian sisa hasil usaha;
Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

3) Rapat Anggota dilakukan/dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
4) Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret tahun
berikutnya setelah tutup tahun buku (per 31 Desember)
Pasal 15
Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koperasi;
1) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka Rapat Anggota ditunda
untuk waktu paling lama 7 hari;
2) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka
rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota

Pasal16
3)
Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu
satu anggota satu suara.
4) Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk
mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
5) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara
Keputusan Rapat Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan
oleh rapat anggota.
Pasal 17
Selain Rapat Anggota Tahunan, Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota yang diadakan
secara khusus untuk membahas rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi yang diselenggarakan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tahun buku
berikutnya berjalan.

Pasal 18
1) Rapat Anggota Luar Biasa diadakan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera
yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota
2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak :
a. Pengurus;
b. Pengawas;
c. atas permintaan tertulis minimal 1/10 jumlah anggota
Pasal 19
Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
mengubah anggaran dasar tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggotayang hadir
Pasal 20
Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
pembubaran koperasi tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir
BAB VI
PENGURUS
Pasal 21
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :
Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).
Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian.
Amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian menarik.
Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan
pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.
Terpilih dalam fourom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh
pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.
Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.
Sehat jasmani dan rohani.
Untuk
kesinambungan
kegiatan dan
pengelolaan
usaha
koperasi, disaat
pergantian kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.
Pasal 22
Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota
Tahunan .

1)
2)

BAB VII
PENGAWAS
Pasal 23
sesuai dengan kebutuhan

Susunan Pengawas Koperasi
organisasi
Koperasi.
Susunan pengawas Koperasi berjumlah 2 (tiga) orang yang terdiri dari :
a.
Ketua
b.
Anggota

dan

usaha

3)
4)

Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.
Pengawas mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tugas pengawasannya pada tiap-tiap
periode yang ditetapkan, besarnya berdasarkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi.
5)
Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Koperasi menyampaikan laporan hasil
pengawasannya atas kegiatan dan asset/ keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan
kontinu dan konsisten.
6) Bilamana periode jabatan Pengawas telah habis, maka untuk pemilihan pengawas
periode
berikutnya baik sistem pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
a.
b.
c.
d.
e.

BAB VIII
PENGELOLA USAHA
Pasal 24
Koperasi dapat mengangkat manajer/Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha koperasi.
Manager/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan diangkat melalui Surat
Keputusan Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.
Dalam pelaksanaannya Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan
karyawan secara priodik dan kontinyo baik diminta ataupun tidak diminta
melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh kepada pengurus Koperasi.
Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan karyawan berhak mendapatkan Gaji,
tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
di Koperasi.
Untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian masa kerja, hak dan
kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ ketentuan
yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi.
Kontrak kerja untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dibuat secara
tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama
Koperasi, dan pejabat yang bersangkutan.
Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain :
Gaji, dan atau Imbalan jasa lainnya.
Jangka waktu berlakunya kontrak kerja.
Hak dan kewajibannya.
Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.
Dalam hal perpanjangan kontrak kerja minimal 3
(tiga) bulan sebelumberakhirnya
masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru.

BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 25
1) Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Dewan Penasehat;
2) Anggota Dewan Penasehat adalah tokoh masyarakat yang mempunyai kewibawaan atau
keahlian sesuai kepentingan Koperasi;
3) Dewan Penasehat bertugas memberi saran/anjuran pada Pengurus untuk kemajuan Koperasi baik
diminta maupun tidak diminta;
BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 26
1) Tahun buku Koperasi mulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu)
Desember.
2) Untuk pertama kalinya buku Koperasi dimulai pada tanggal ditetapkannya Anggaran Dasar ini.
3) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar
Khusus Akuntansi.

1)
2)

3)

4)

1)
2)
3)

BAB XI
MODAL KOPERASI
Pasal 27
Saat pendiriannya modal Koperasi sebesar ………………..berasal dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dan hibah
Modal sendiri Koperasi berasal dari :
a simpanan pokok;
b simpanan wajib;
c dana cadangan;
d hibah;
Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan Koperasi berupa pinjaman dari :
a anggota;
b koperasi lain dan atau anggotanya;
c bank dan lembaga keuangan lainnya;
d penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e sumber lain yang sah
Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal Penyertaan
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 28
Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok atas namanya kepada Koperasi sebesar
Rp ................ yang dibayar sekaligus atau ………kali angsuran
Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib atas namanya kepada Koperasi
yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah tangga atau Peraturan Khusus
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi
anggota Koperasi;

4)
5)

1)
2)

3)

Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan bagian
tanggungan kerugian;
Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk atau jenis lainnya atas dasar keputusan
Rapat Anggota
BAB XIII
SISA HASIL USAHA
Pasal 29
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan
Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dibagikan untuk :
a cadangan;
b anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
c pendidikan anggota dan karyawan;
d insentif untuk Pengurus dan Pengawas;
e insentif untuk Manajer dan karyawan;
f sosial dan pembangunan daerah kerja
Pembagian dan presentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota
Pasal 30
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam
simpanan anggota yang bersangkutan
Pasal 31
Dana cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian Koperasi

BAB XIV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 32
1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang seharusnya telah dibayar oleh anggota yang bersangkutan pada Koperasi, serta
modal penyertaan yang dimilikinya
2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan dana
cadangan
3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau
diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang
BAB XV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 33

(1) Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :
a. keputusan Rapat Anggota;
b. keputusan Pemerintah
(2) Pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
a. atas permintaan anggota secara tertulis sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota;
b. koperasi tidak lagi mempunyai kegiatan
(3) Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah didasarkan pada :
a. adanya bukti-bukti bahwa Koperasi tersebut tidak memenuhi ketentuan undang-undang
perkoperasian;
b. kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan;
c. kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi
Pasal 34
2) Untuk kepentingan pihak ketiga dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian
3) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai
4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan Koperasi Dalam
Penyelesaian
1)
2)
3)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
4)
5)

Pasal 35
Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Anggota maka Penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Pengawas, dan pihak lain yang
dianggap perlu dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota
Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Pemerintah maka Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah
Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban :
melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Dalam Penyelesaian;
mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama;
memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan dan
melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang lainnya;
menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban Koperasi;
membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota
Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi oleh Anggota kepada
Pemerintah, sesuai ketentuan yang berlaku
Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya

Pasal 36
Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi sesuai
ketentuan pasal 33 ayat (1) Anggaran Dasar ini—
2) Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila
kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan
keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka waktu 6 (enam) bulan
1)

BAB X VI

1)
a.
b.
c.
2)

KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 37
Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota,
Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :
Jasa anggota koperasi.
Bingkisan/ paket.
Bantuanantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang
meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.
Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam
rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan
pengesahan.
BAB XVII
SANKSI
Pasal 38
Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
maupun peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

1)

2)

3)

Pasal 39
Anggota maupun anggota luar biasa yang mencemarkan nama baik dan merugikan
Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan
kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota, maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan /
teguran.
Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/ teguran tersebut tidak
diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan
selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak)
pada forum Rapat Anggota berikutnya.
Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota
yang diberhen