MOTIVASI PEMUDA DESA BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN DI DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(1)

1Student of Agriculture Social Economics Major Agriculture Faculty 2Lecturer of Agriculture Social Economics Major Agriculture Faculty

VILLAGE TEENAGERS MOTIVATION TO WORK IN AGRICULTURAL SECTORS IN MERAK BATIN VILLAGE NATAR DISTRICT SOUTH

LAMPUNG REGENCY ABSTRACT

BY

Dewi Amelia Rizki NH1, Begem Viantimala2, Muhammad Ibnu2 This research was purposed to know (1) village teenagers motivation level to work in agricultural sectors in South Lampung Regency (2) Factors that correlate with village teenagers motivation to work in agricultural sector in South

Lampung Regency. This research was conducted in Natar District South Lampung Regency.

This research was done on July 2010 until August 2010. Sample was determined according to estimation of proportion precision 10 % referring to Yamane s formula (2007). Sample on this research are 60 village teenagers who work in agricultural sectors. Correlation of variable ware testede by Rank Spearman. Results of research show that (1) village teenagers motivation to work in agricultural sectors in Merak Batin Village Natar District South Lampung

Regency are high, (2) Factors that correlate with village teenagers motivation to work in agricultural sector are formal educating level, income level, land width and frequency of following communication extension.


(2)

MOTIVASI PEMUDA DESA BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN DI DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN ABSTRAK

Oleh

Dewi Amelia Rizki NH1, Begem Viantimala2, Muhammad Ibnu3 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Tingkat motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Lampung Selatan, (2) Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan Agustus 2010. Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan pada pendugaan proporsi populasi dengan pertimbangan presisi 10%. Penentuan sampel ini merujuk pada rumus Yamane (2007). Sampel dalam penelitian ini adalah 60 pemuda desa yang bertani padi sawah. Hubungan antar variabel diuji dengan menggunakan uji analisis Korelasi Rank Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan termasuk ke dalam klasifikasi tinggi, (2) Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian adalah tingkat pendidikan formal, tingkat pendapatan, luas lahan garapan dan frekuensi mengikuti penyuluhan.

Keywords : Motivasi, Pemuda dan bekerja.

1. Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2. Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung


(3)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tentang motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian dapat disimpulkan bahwa:

1. Motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan termasuk ke dalam klasifikasi tinggi dengan modus 10,69. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda sudah memiliki kemauan untuk bekerja di sektor pertanian.

2. Tingkat pendidikan formal, tingkat pendapatan, luas lahan garapan dan frekuensi mengikuti penyuluhan memiliki hubungan sangat nyata dengan motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian. Sedangkan pengalaman berusahatani, dan tingkat

kekosmopolitan tidak berhubungan nyata dengan motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian.

B. Saran

Berdasarkan permasalahan dan uraian di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah :

1. Pemuda desa sebaiknya dilibatkan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, seperti penyuluhan rutin yang disampaikan oleh penyuluh pertanian lapangan, sehingga pemuda lebih banyak mendapatkan informasi seputar pertanian dan termotivasi untuk mencari informasi tentang pertanian melalui surat kabar, televisi, radio nserta berhubungan langsung dengan pihak-pihak pertanian. Pemuda desa sebaiknya perlu membuka wawasan dengan cara malakukan kontak dengan dunia luar diluar sistem sosialnya melalui informasi televisi, mendengarkan radio, surat


(4)

kabar dan dinas-dinas yang terkait dengan bidang pertanian sehingga pemuda lebih

memahami peran penting sektor pertanian bagi Negara, sehingga akan semakin termotivasi untuk bekerja di sektor pertanian.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Dengan adanya sumber daya alam yang

melimpah dan sumber saya manusia yang menuju professional maka potensi-potensi ekonomi yang ada dapat meningkatkan devisa negara. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus mulai mengantisipasi persaingan ekonomi yang semakin ketat di segala bidang dan perlu adanya usaha untuk menggali sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian nasional, salah satu sektor yang berpotensi adalah sektor pertanian.

Boediono (2009) menilai sektor perekonomian Indonesia saat ini masih belum berjalan terpadu dengan dengan pola perekonomian nasional. Sektor yang menafkahi puluhan juta rakyat Indonesia ini justru cenderung masih berjalan sendiri. Di negara-negara maju sektor pertanian merupakan bagian penting yang telah disinergikan dengan sektor manufaktur, sehingga komoditas yang dihasilkan tak hanya berbentuk bahan mentah agrikultural tapi juga hasil olahan yang menghasilkan nilai tambah lebih. Indonesia memiliki semua hal tentang pertanian. Baik dari sumberdaya alam dan sumber daya manusia.

Pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Selain sebagai penyedia lapangan kerja, sektor pertanian juga berperan sebagai sumber penyedia bahan baku dan sumber devisa negara. Sektor pertanian diharapkan dapat tumbuh dengan percepatan yang tinggi sehingga pembangunan pertanian diarahkan untuk dapat memecahkan masalah-masalah ekonomi nasional yaitu penyediaan pangan, peningkatan bahan baku industri, peningkatan penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat tani. Sektor pertanian kedepannya diharapkan menjadi sektor


(6)

unggulan bagi Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya potensial di bidang pangan, holtikultura dan perkebunan. Berdasarkan data yang diperoleh, Indonesia memiliki peringkat pertama di dunia pada komoditas lada, peringkat kedua dunia komoditas sawit dan karet, peringkat ketiga dunia komoditas beras, kakao dan lada hitam. Dilihat dari data tersebut, maka tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam di bidang pertanian yang potensial, sehingga mampu meningkatkan devisa negara (Apriyantono, 2009)

Sektor pertanian akan lebih berperan lagi bagi perkembangan sektor industri kalau sektor pertanian sebagai pemasok bahan baku di sektor industri tersebut memenuhi persyaratan seperti tepat waktu, tempat, bentuk, jumlah, dan harga.

Sektor pertanian menjadi semakin penting ketika bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan, karena mampu bertahan dari krisis yang melanda. Kondisi ini juga dapat dibuktikan dengan lebih tingginya penyerapan tenaga kerja sektor pertanian

dibandingkan dengan sektor industri dan jasa (Setiasih, 2008)

Lampung merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian di bidang pertanian. Rincian jumlah penduduk Propinsi Lampung yang bekerja menurut sektor usaha dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah penduduk yang bekerja menurut sektor usaha di Propinsi Lampung tahun 2007 2008.

Sektor Usaha

Tahun

2007 2008

Jiwa Persentase Jiwa Persentase

Pertanian Pertambangan Industri

Listrik, gas dan cair Bangunan

Perdagangan Angkutan Bank/Keuangan Jasa

2.781.003 16.653 253.963 4.163 116.569 754.495 145.712 8.326 358.032

62,65 0,37 5,72 0,09 2,63 17,00

3,28 0,20 8,06

2.808.538 16.818 258.477 4.204 117.723 761.965 147.155 8.408 361.576

62,62 0,38 5,76 0,10 2,62 17,00

3,28 0,18 8,07


(7)

Jumlah 4.438.916 100,00 4.484.864 100,00 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Propinsi Lampung tahun 2008.

Tabel 1 menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian khususnya Propinsi Lampung masih menempati urutan teratas yaitu sebesar 62,65% di tahun 2007 dan

mengalami penurunan ditahun 2008 sebesar 62,62%. Walaupun persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian menurun, tetapi pertanian tetap menjadi sektor usaha tertinggi yang diminati masyarakat Propinsi Lampung. Sektor pertanian memberikan sumbangan terbesar dalam penyediaan lapangan pekerjaan kemudian diikuti sektor perdagangan dan jasa dibandingkan dengan sektor lainnya.

Penduduk Propinsi Lampung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya, akan diikuti dengan peningkatan jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja penduduk Propinsi Lampung menurut kabupaten/kota berdasarkan jenis kelamin tahun 2007 dan 2008 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah tenaga kerja Provinsi Lampung menurut kabupaten/kota berdasarkan jenis kelamin tahun 2007--2008.

Kabupaten Tahun 2007 2008 Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) 1. Lampung Barat

2. Tanggamus 3.Lampung Selatan 4. Lampung Timur 5. Lampung Tengah 6. Lampung Utara 7. Way Kanan 8. Tulang Bawang 9. Bandar Lampung 10. Kota Metro

209.332 420.016 681.986 466.919 566.049 288.728 186.723 394.059 407.867 63.533 188.123 389.962 616.455 437.551 536.442 278.020 177.284 357.324 403.633 62.803 397.455 809.978 1.298.441 904.470 1.102.491 566.748 364.007 751.383 811.500 125.336 211.305 424.174 688.738 471.552 571.653 291.586 188.571 397.860 411.905 64.163 189.985 393.623 622.558 441.883 541.753 280.693 179.134 360.869 407.629 63.424 401.290 817.797 1.311.296 913.435 1.113.406 572.279 367.705 758.729 819.534 127.587 Jumlah 3.685.212 3.447.597 7.132.809 3.721.507 3.481.681 7.203.188 Sumber: BPS Propinsi Lampung tahun 2008 (data diolah).


(8)

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang paling banyak terdapat di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 1.298.441 jiwa di tahun 2007 dan terus bertambah di tahun 2008 yaitu sebesar 1.311.296 jiwa, kemudian diikuti oleh Kabupaten Lampung Tengah sebesar 1.102.491 jiwa di tahun 2007 dan sebanyak 1.113.406 di tahun 2008.

Banyaknya tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2007 dan 2008 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Banyaknya tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007--2008.

Kecamatan Tahun 2007 2008 Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) 1. Padang Cermin

2. Punduh Pidada 3. Kedondong 4. Way Lima 5. Gedong Tataan 6. Negeri Katon 7. Tegineneng 8. Natar 9. Jati Agung 10. Tanjung Bintang 11. Katibung

12. Merbabu Mataram 13. Sidomulyo 14. Candipuro 15. Kalianda 16. Rajabasa 17. Palas 18. Sragi 19. Penengahan 20. Ketapang 44.734 14.549 32.411 17.237 44.734 34.070 27.588 78.275 48.335 48.633 43.853 25.664 40.033 26.572 42.383 12.611 28.431 17.165 30.745 23.850 39.790 13.091 29.574 16.072 42.770 31.598 25.457 60.574 44.016 45.330 40.511 23.872 37.443 24.514 38.132 11.463 26.580 15.968 27.748 22.088 84.524 27.640 61.985 33.309 87.504 65.668 53.045 138.849 92.351 93.963 84.384 49.536 77.476 51.086 80.515 24.074 55.011 33.133 58.493 45.938 45.177 14.683 32.769 17.407 45.175 34.407 27.861 79.030 48.813 49.114 44.187 25.918 40.429 26.835 42.803 12.813 28.712 17.235 31.046 24.086 40.183 13.221 29.920 16.232 43.193 31.192 25.709 61.173 44.441 45.779 40.989 24.108 37.813 24.756 38.509 11.576 26.843 16.126 28.022 22.306 85.360 27.904 62.689 33.639 88.368 65.599 53.570 140.203 93.254 94.893 85.176 50.026 78.242 51.591 81.312 24.389 55.555 33.361 59.068 46.392

Jumlah 681.848 616.593 1.298.441 688.500 622.091 1.310.591 Sumber: BPS Lampung Selatan dalam angka tahun 2008 (data diolah).

Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang paling banyak terdapat di Kecamatan Natar yaitu sebanyak 138.849 jiwa di tahun 2007 dan terus meningkat di tahun 2008 yaitu sebesar 140.203 jiwa. Jumlah tenaga kerja terbanyak kedua di Kabupaten Lampung Selatan


(9)

adalah Kecamatan Tanjung Bintang yaitu sebanyak 93.963 jiwa di tahun 2007 dan 94.893 jiwa di tahun 2008. Jumlah tenaga kerja terbanyak ketiga di Kabupaten Lampung Selatan adalah Kecamatan Jati Agung yaitu sebanyak 92.351 jiwa di tahun 2007 dan 93.254 jiwa di tahun 2008. Jumlah penduduk di Kecamatan Natar merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Jumlah tenaga kerja dari tahun 2007 2008 di Kabupaten Lampung Selatan mengalami peningkatan. Bertambahnya jumlah tenaga kerja setiap tahunnya harus diimbangi dengan lapangan kerja baru sehingga tidak menimbulkan jumlah pengangguran pada usia produktif yang tinggi. Jumlah penduduk tenaga kerja menurut desa berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Natar dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah tenaga kerja menurut desa berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Natar tahun 2008. Desa Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) 1. Hajimena 2. Sidosari 3. Pemanggilan 4. Natar

5. Merak Batin

6. Kerawang Sari

7. Muara Putih

8. Tanjung Sari

9. Negara Ratu

10. Rejosari

11. Bumisari

12. Candimas

13. Pancasila

14. Sukadamai

15. Bandar Rejo

16. Purwosari

17. Rulung Raya

18. Brantiraya

19. Haduyang

20. Banjarnegeri

21. Mandah

22. Rulung Helok

5.705 1.626 3.226 7.321 9.311 1.721 2.633 3.539 5.604 2.589 3.906 5.023 1.282 3.022 1.325 2.427 2.426 4.813 3.033 2.267 2.117 4.114 4.499 1.097 2.540 5.613 7.614 1.281 1.838 2.929 4.294 1.788 3.327 4.458 1.002 2.110 1.141 1.310 2.121 4.159 2.235 1.611 1.025 3.181 10.204 2.723 5.766 12.934 16.925 3.002 4.471 6.468 9.898 4.377 7.233 9.481 2.284 5.132 2.466 3.737 4.547 8.972 5.627 3.878 3.142 7.295

Jumlah 79.030 61.173 140.203


(10)

Tabel 4 menunjukkan bahwa Desa Merak Batin merupakan desa yang memiliki jumlah tenaga kerja tertinggi dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yaitu sebanyak 16.925 jiwa dan diikuti oleh Desa Natar dengan jumlah tenaga kerja 12.934 jiwa kemudian Desa Hajimena yaitu 10.204 jiwa dari total keseluruhan tenaga kerja 140.203 jiwa. Jumlah tenaga kerja tersebut terbagi dalam beberapa bidang usaha. Rincian jumlah penduduk menurut bidang pekerjaan tahun 2007 2008 di Desa Merak Batin Kecamatan Natar dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rincian jumlah penduduk menurut bidang pekerjaan di Desa Merak Batin Kecamatan Natar tahun 2007 2008.

Bidang Pekerjaan

2007 2008

Jiwa Persentase Jiwa Persentase

Pertanian Perdagangan Industri Jasa Wirausaha Perkantoran

5.007 1.502 875 648 1.475 3.853

37,48 11,24 6,54 4,85 11,05 28.84

5.061 1.728 1.021 736 1.482 4.021

36.03 12,29 7,27 5,24 10,54 28,63

Jumlah 13.360 100,00 14.049 100,00

Sumber : Profil Desa Merak Batin tahun 2008.

Tabel 5 menunjukkan sektor pertanian merupakan bidang usaha dominan di Desa Merak Batin dengan jumlah 5.007 jiwa (37,48%) ditahun 2007 dan mengalami peningkatan jumlah jiwa di tahun 2008 sebesar 5.061 walaupun mengalami penurunan persentase sebesar

36,03%, sektor pertanian tetap sebagai bidang pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja.

Rincian jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian, non pertanian dan pengangguran tahun 2007--2008 di Desa Merak Batin dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin tahun 2007 2008.


(11)

Bidang Pekerjaan

Tahun

2007 2008

Jiwa Persentase Jiwa Persentase

Pertanian Non pertanian Pengangguran

285 237 259

36,50 30,34 33,16

240 284 279

30,00 35,36 34,74

Jumlah 781 100.00 803 100,00

Sumber : Profil Desa Merak Batin, tahun 2008

Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian di di tahun 2007 memiliki persentase terbesar yaitu sebesar 36,50% dengan jumlah pemuda 285 jiwa. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu sektor non pertanian dan pengangguran. Tetapi dapat dilihat pada tahun 2008, pemuda yang bekerja di sektor pertanian mengalami penurunan sampai dengan 6,50% menjadi 30,00% dengan jumlah pemuda 240 jiwa.

Jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan dusun di Desa Merak Batin tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 7


(12)

Tabel 7. Jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan dusun di Desa Merak Batin tahun 2008 (Jiwa).

Nama Dusun Jumlah Kepala

Keluarga Laki-Laki Perempuan Pemuda

Merakbatin Induk Srikaton Pasar Lama Citerep Tanjung Seneng Tanjung Waras Banjarejo Kaliasin I Kaliasin II Banjar Sari I Banjar Sari II

412 139 228 444 332 796 536 466 422 432 186 906 284 476 892 732 1.649 1.130 1.009 902 893 203 769 174 360 792 569 1.426 976 839 780 657 272 -17 26 38 49 74 36

Jumlah 4.393 9.311 7.614 240

Sumber : Profil dan Sejarah Desa, tahun 2008 (data diolah)

Tabel 7 menunjukkan jumlah pemuda desa yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 240 jiwa yang tersebar di enam dusun di Desa Merak Batin yaitu Dusun Tanjung Waras, Dusun Bandar Rejo, Dusun Kaliasin I, Dusun Kaliasin II, Dusun Banjar Sari I dan Dusun Banjar Sari II. Dari sebelas dusun yang terdapat di Desa Merak Batin, yang memiliki areal pertanian hanya terdapat enam dusun. Dari Tabel 7 ini juga terlihat bahwa pemuda yang bekerja di sektor pertanian jumlahnya hanya mencapai 2,57% dari total keseluruhan tenaga kerja laki-laki di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Tumbuhnya generasi baru atau golongan usia muda berhubungan erat dengan perubahan sosial yaitu dapat menimbulkan masalah dalam hal penyediaan lapangan kerja dan alokasi peran sosial karena pemuda merupakan bagian dari sistem sosial. Akan tetapi tumbuhnya generasi baru memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengadakan regenerasi (Abdullah, 1991)

Salah satu penyebab menurunnya produksi pertanian adalah kurangnya sumber daya manusia yang tertarik mengembangkan usahatani di sektor pertanian. Dalam pencapaian


(13)

utama. Sebagai faktor penggerak utama sektor pertanian, keberadaan sumber daya manusia yang potensial di pedesaan harus dipertahankan. Terjadinya pengurangan sumber daya manusia terutama generasi muda, dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan sektor pertanian di Indonesia. Terjadinya pergeseran struktur ekonomi nasional dari sektor pertanian ke sektor industri telah memacu migrasi sumber daya manusia di desa untuk bekerja di sektor industri, sehingga pada akhirnya akan terjadi pengurangan tenaga kerja di pedesaan khususnya di sektor pertanian. Sebaliknya akan terjadi penumpukan tenaga kerja di perkotaan (Setiasih, 2007).

Pengembangan sektor industri hendaknya sejalan dan memperhatikan sektor pertanian. Artinya, industri yang dikembangkan lebih banyak industri pengolahan hasil dan industri penyediaan sarana produksi. Pentingnya pengembangan industri yang berhulu pada sektor pertanian adalah untuk memotivasi petani agar terus meningkatkan produksi. Bertambahnya industri pengolahan berarti pula menambah peluang pasar bagi komoditi pertanian. Hal tersebut akan menambah jumlah angkatan kerja di bidang pertanian termasuk para pemuda untuk termotivasi di bidang pertanian.

Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan memiliki luas wilayah 878,86 ha dengan jumlah penduduk di tahun 2008 yaitu sebesar 16.925 jiwa dari 4.393 KK. Sebagian besar penduduk desa Merak Batin bermata pencaharian sebagai petani. Desa Merak batin termasuk daerah yang bertanah potensial untuk menghasilkan tanaman pangan, dengan curah hujan antara 200-300 mm/ tahun dan suhu rata-rata 20-240C. Tanaman yang diusahakan di Desa Merak Batin adalah sektor tanaman pangan, sektor perkebunan dan sektor peternakan.

Pemuda desa dengan segala potensinya merupakan sumber daya yang sangat penting dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian di pedesaan. Pemuda sebagai generasi penerus yang memiliki peranan dalam sistem sosial diharapkan mampu meneruskan pekerjaan orang


(14)

tua khususnya di bidang pertanian. Akan tetapi tidak sedikit pemuda yang lebih memilih bekerja di luar sektor pertanian. Sebagian pemuda di pedesaan menghindari pekerjaan di sektor pertanian karena pada umumnya bertani adalah pekerjaan yang kurang bergengsi, melelahkan hanya cocok untuk generasi tua dan hasilnya pun relatif sedikit, namun sebagian menganggap pekerjaan di sektor pertanian sebagai suatu warisan budaya yang sangat

mengesankan dan warisan profesi turun menurun dari keluarga yang tidak dapat dipisahkan dari suatu keluarga di pedesaan. Hal ini sangat bermanfaat bila para pemuda desa memiliki motivasi yang cukup untuk ikut serta dalam kegiatan usahatani yang dikelola oleh orang tuanya. Semakin tinggi motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian akan dapat membantu meningkatkan produksi usahatani yang dikelola oleh keluarga petani.

Di Desa Merak Batin hanya terdapat 2,57% pemuda yang bekerja di sektor pertanian dari total keseluruhan tenaga kerja laki-laki yang bekerja di sektor pertanian. Hal ini tentunya berkaitan dengan motivasi pemuda desa untuk bekerja di sektor pertanian. Berdasarkan fenomena ini, penulis tertarik untuk meneliti motivasi pemuda Desa Merak Batin bekerja di sektor pertanian.

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat motivasi pemuda desa yang bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan motivasi pemuda desa yang bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Tingkat motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan


(15)

2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

C. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bahan pengembangan ilmu dan referensi bagi penelitian sejenis

2. Wahana pembelajaran penulis yang di dapat dari bangku kuliah dengan yang ada di lapangan.

3. Bahan informasi bagi dinas pertanian atau instansi yang terkait dalam pengambilan keputusan atau kebijakan di masa datang.


(1)

Tabel 4 menunjukkan bahwa Desa Merak Batin merupakan desa yang memiliki jumlah tenaga kerja tertinggi dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yaitu sebanyak 16.925 jiwa dan diikuti oleh Desa Natar dengan jumlah tenaga kerja 12.934 jiwa kemudian Desa Hajimena yaitu 10.204 jiwa dari total keseluruhan tenaga kerja 140.203 jiwa. Jumlah tenaga kerja tersebut terbagi dalam beberapa bidang usaha. Rincian jumlah penduduk menurut bidang pekerjaan tahun 2007 2008 di Desa Merak Batin Kecamatan Natar dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rincian jumlah penduduk menurut bidang pekerjaan di Desa Merak Batin Kecamatan Natar tahun 2007 2008.

Bidang Pekerjaan

2007 2008

Jiwa Persentase Jiwa Persentase

Pertanian Perdagangan Industri Jasa Wirausaha Perkantoran

5.007 1.502 875 648 1.475 3.853

37,48 11,24 6,54 4,85 11,05 28.84

5.061 1.728 1.021 736 1.482 4.021

36.03 12,29 7,27 5,24 10,54 28,63

Jumlah 13.360 100,00 14.049 100,00

Sumber : Profil Desa Merak Batin tahun 2008.

Tabel 5 menunjukkan sektor pertanian merupakan bidang usaha dominan di Desa Merak Batin dengan jumlah 5.007 jiwa (37,48%) ditahun 2007 dan mengalami peningkatan jumlah jiwa di tahun 2008 sebesar 5.061 walaupun mengalami penurunan persentase sebesar

36,03%, sektor pertanian tetap sebagai bidang pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja. Rincian jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian, non pertanian dan pengangguran tahun 2007--2008 di Desa Merak Batin dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin tahun 2007 2008.


(2)

Bidang Pekerjaan

Tahun

2007 2008

Jiwa Persentase Jiwa Persentase Pertanian

Non pertanian Pengangguran

285 237 259

36,50 30,34 33,16

240 284 279

30,00 35,36 34,74

Jumlah 781 100.00 803 100,00

Sumber : Profil Desa Merak Batin, tahun 2008

Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian di di tahun 2007 memiliki persentase terbesar yaitu sebesar 36,50% dengan jumlah pemuda 285 jiwa. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu sektor non pertanian dan pengangguran. Tetapi dapat dilihat pada tahun 2008, pemuda yang bekerja di sektor pertanian mengalami penurunan sampai dengan 6,50% menjadi 30,00% dengan jumlah pemuda 240 jiwa.

Jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan dusun di Desa Merak Batin tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 7


(3)

Tabel 7. Jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian berdasarkan dusun di Desa Merak Batin tahun 2008 (Jiwa).

Nama Dusun Jumlah Kepala

Keluarga Laki-Laki Perempuan Pemuda

Merakbatin Induk Srikaton Pasar Lama Citerep Tanjung Seneng Tanjung Waras Banjarejo Kaliasin I Kaliasin II Banjar Sari I Banjar Sari II

412 139 228 444 332 796 536 466 422 432 186 906 284 476 892 732 1.649 1.130 1.009 902 893 203 769 174 360 792 569 1.426 976 839 780 657 272 -17 26 38 49 74 36

Jumlah 4.393 9.311 7.614 240

Sumber : Profil dan Sejarah Desa, tahun 2008 (data diolah)

Tabel 7 menunjukkan jumlah pemuda desa yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 240 jiwa yang tersebar di enam dusun di Desa Merak Batin yaitu Dusun Tanjung Waras, Dusun Bandar Rejo, Dusun Kaliasin I, Dusun Kaliasin II, Dusun Banjar Sari I dan Dusun Banjar Sari II. Dari sebelas dusun yang terdapat di Desa Merak Batin, yang memiliki areal pertanian hanya terdapat enam dusun. Dari Tabel 7 ini juga terlihat bahwa pemuda yang bekerja di sektor pertanian jumlahnya hanya mencapai 2,57% dari total keseluruhan tenaga kerja laki-laki di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Tumbuhnya generasi baru atau golongan usia muda berhubungan erat dengan perubahan sosial yaitu dapat menimbulkan masalah dalam hal penyediaan lapangan kerja dan alokasi peran sosial karena pemuda merupakan bagian dari sistem sosial. Akan tetapi tumbuhnya generasi baru memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengadakan regenerasi (Abdullah, 1991)

Salah satu penyebab menurunnya produksi pertanian adalah kurangnya sumber daya manusia yang tertarik mengembangkan usahatani di sektor pertanian. Dalam pencapaian


(4)

utama. Sebagai faktor penggerak utama sektor pertanian, keberadaan sumber daya manusia yang potensial di pedesaan harus dipertahankan. Terjadinya pengurangan sumber daya manusia terutama generasi muda, dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan sektor pertanian di Indonesia. Terjadinya pergeseran struktur ekonomi nasional dari sektor pertanian ke sektor industri telah memacu migrasi sumber daya manusia di desa untuk bekerja di sektor industri, sehingga pada akhirnya akan terjadi pengurangan tenaga kerja di pedesaan khususnya di sektor pertanian. Sebaliknya akan terjadi penumpukan tenaga kerja di perkotaan (Setiasih, 2007).

Pengembangan sektor industri hendaknya sejalan dan memperhatikan sektor pertanian. Artinya, industri yang dikembangkan lebih banyak industri pengolahan hasil dan industri penyediaan sarana produksi. Pentingnya pengembangan industri yang berhulu pada sektor pertanian adalah untuk memotivasi petani agar terus meningkatkan produksi. Bertambahnya industri pengolahan berarti pula menambah peluang pasar bagi komoditi pertanian. Hal tersebut akan menambah jumlah angkatan kerja di bidang pertanian termasuk para pemuda untuk termotivasi di bidang pertanian.

Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan memiliki luas wilayah 878,86 ha dengan jumlah penduduk di tahun 2008 yaitu sebesar 16.925 jiwa dari 4.393 KK. Sebagian besar penduduk desa Merak Batin bermata pencaharian sebagai petani. Desa Merak batin termasuk daerah yang bertanah potensial untuk menghasilkan tanaman pangan, dengan curah hujan antara 200-300 mm/ tahun dan suhu rata-rata 20-240C. Tanaman yang

diusahakan di Desa Merak Batin adalah sektor tanaman pangan, sektor perkebunan dan sektor peternakan.

Pemuda desa dengan segala potensinya merupakan sumber daya yang sangat penting dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian di pedesaan. Pemuda sebagai generasi penerus yang memiliki peranan dalam sistem sosial diharapkan mampu meneruskan pekerjaan orang


(5)

tua khususnya di bidang pertanian. Akan tetapi tidak sedikit pemuda yang lebih memilih bekerja di luar sektor pertanian. Sebagian pemuda di pedesaan menghindari pekerjaan di sektor pertanian karena pada umumnya bertani adalah pekerjaan yang kurang bergengsi, melelahkan hanya cocok untuk generasi tua dan hasilnya pun relatif sedikit, namun sebagian menganggap pekerjaan di sektor pertanian sebagai suatu warisan budaya yang sangat

mengesankan dan warisan profesi turun menurun dari keluarga yang tidak dapat dipisahkan dari suatu keluarga di pedesaan. Hal ini sangat bermanfaat bila para pemuda desa memiliki motivasi yang cukup untuk ikut serta dalam kegiatan usahatani yang dikelola oleh orang tuanya. Semakin tinggi motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian akan dapat membantu meningkatkan produksi usahatani yang dikelola oleh keluarga petani.

Di Desa Merak Batin hanya terdapat 2,57% pemuda yang bekerja di sektor pertanian dari total keseluruhan tenaga kerja laki-laki yang bekerja di sektor pertanian. Hal ini tentunya berkaitan dengan motivasi pemuda desa untuk bekerja di sektor pertanian. Berdasarkan fenomena ini, penulis tertarik untuk meneliti motivasi pemuda Desa Merak Batin bekerja di sektor pertanian.

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat motivasi pemuda desa yang bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan motivasi pemuda desa yang bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan? B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Tingkat motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan


(6)

2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pemuda desa bekerja di sektor pertanian di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. C. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bahan pengembangan ilmu dan referensi bagi penelitian sejenis

2. Wahana pembelajaran penulis yang di dapat dari bangku kuliah dengan yang ada di lapangan.

3. Bahan informasi bagi dinas pertanian atau instansi yang terkait dalam pengambilan keputusan atau kebijakan di masa datang.