Lar Asam dan Basa
LOGO
TEORI ASAM BASA
Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa
Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi definisi-definisi tentang asam basa tersebut saling melengkapi
www.themegallery.com
www.themegallery.com ASAM Cairan berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru
Secara
umum
BASA Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah Sifat larutan dapat ditunjukkan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa.
Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral Lakmus Merah Biru Merah merah (LM) Lakmus biru Merah Biru Biru (LB) Metol merah Merah Kuning Kuning (MM) Metil orange Merah Kuning Kuning (MO) Fenolftalein Tidak Merah Tidak * (PP) berwarna berwarna Indikator pH < 7 > 7
7
www.themegallery.com Teori Asam Basa
Teori Lux-Flood Teori Pelarut Teori Lewis Teori Bronstead-Lowry
Teori Arrhenius
Teori Arrhenius (1887)
- + Asam adalah senyawa yang melepaskan H dalam air.
Contoh :
- - Basa adalah senyawa yang melepaskan OH dalam air.
Contoh : Kelemahan : hanya berlaku untuk larutan dalam air www.themegallery.com saja.
Rumus asam Nama asam Reaksi ionisasi Valensi HCl Asam klorida HCl H + + Cl -
1 HNO 3 Asam nitrat HNO 3 H + + NO 3 -
1 H 2 SO 4 Asam sulfat H 2 SO 4 2H + + SO 4 2-
2 H 2 C 2 O 4 Asam oksalat H 2 C 2 O 4 2H + + C 2 O 4 2
2 KOH Kalium hidroksida KOH K + + OH -
1 Ba(OH) 2 Barium hidroksida Ba(H) 2 Ba 2+ + 2OH -
2 Mg(OH) 2 Magnesium hidroksida Mg(OH) 2 Mg 2+ +
2OH -
2
Teori Bronsted – Lowry(1923)
- +
Asam : Senyawa yg dapat memberikan proton ( H ) / donor proton.
- +
Basa: Senyawa yg dapat menerima proton (H ) / akseptor proton. Reaksi tanpa Pelarut Air
- - +
HCl + NH NH + Cl NH Cl (g) 3(g) 4 4 (s) Asam Basa OH : Reaksi dengan Pelarut Air
- + -
HCl + H O H (g) 2 (aq) 3 (aq) (aq) O + Cl Asam Basa
- + -
ONT NH OH + H O NH OH + OH 4 (g) 2 (aq) 4 2 (aq) (aq) www.themegallery.com C Konsep Asam Basa menurut Lowry-Bronsted Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang www.themegallery.com melepaskan Proton
- Asam Proton Basa konjugasi - +
+
- - H
- HCl
- H
+
- - OH 3 H + NH NH 2 Basa
- + 2-
- - + Proton Asam konjugasi
+
- +S
+
+ H O 3 NH 3 H + NH 4- – (aq)
- SO
- HSO
- HC
- HCO
- – (aq)
- OCl
- HOCl
- suatu partikel yg dapat menerima
- suatu partikel yg dapat memberikan
- + ] = [OH -
- -7 M Kw = [H +
- - ]=(1.0 x 10 -7
- - H 3 O +
- - +
- -7
- + ] = [OH
- + ] = [OH
- - ] netral
- + ] > [OH
- - ] asam
- + ] < [OH
- - ] basa
- + ] pOH = - log [OH -
- + ] [OH -
- -3,12 = 7,6 x 10 -4 www.themegallery.com
- - +
- - + HCl H + Cl
+ -
+ CH COOH H + CH COO 3 3 NH 4 H + NH + + 3 C H NH H + C H NH 6 5 3 6 5 2 - 2+ + 3+ Al (H O) ] + [Al(H O) (OH )] 2 6 H 2 5 www.themegallery.com - ] = Ca x valensi asam
- -2
- -2
- + ] = 10
- -2
- + ] = - log 10
- [OH ] = Cb x valensi basa
- -2 -2 >- Larutan NaOH 0,01 M [OH ] = 10 x 1 = 10
- - -2
- -3
- -4
- -5
- + penetralan. Penetralan asam (H ) oleh basa
- - (OH ) menghasilkan air
- – 8,0 Merah – biru Metil jingga 2,9
- – 4,0 Merah – kuning Metil merah 4,2
- – 6,3 Merah – kuning Bromtimol biru 6,0
- – 7,6 Kuning – biru Fenolftalein 8,3
- – 10,0 Tidak berw
- – pink
Cl H O 2
HS H 2 H + O
(aq)
4 – (aq)
2 PO
H
4(aq)
H
3 – (aq)
2 – (aq)
3 O
2 H
C
2 H
3 O 2(aq)
2 – (aq)
3
CO
3 – (aq)
F
2 – (aq)
3
(aq)
www.themegallery.com HF
Bagaimana dengan?
Pertanyaan!
3 PO
Teori Lewis (1916) Ada beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan
dengan kedua teori sebelumnya, misalnya reaksi :
NH + BF ------- H N 3 3 3 – BF 3
pasangan elektron dari partikel lain
Asam untuk membetuk ikatan kovalen koordinasi
pasangan elektron kepada partikel lain Basa untuk membetuk ikatan kovalen koordinasi www.themegallery.com
Konsep Asam Basa menurut Lewis www.themegallery.com
Kesetimbangan Air
H
2 O → H + + OH -
Pada keadaan setimbang:
Kw = [H + ] [OH - ]
Pada suhu kamar T= 25°C Kw = 10 -14 sehingga [H + ] = [OH - ] = 10 -7 www.themegallery.com
Air sebagai amfotir
Amfotir : senyawa yang bisa berfungsi sebagai asam
dan basa Autoionisasi pada air
2H 2 O (l) H 3 O + (aq) + OH - (aq) K = [H 3 O + ][OH - ] = [H +
][OH
- ] K = tetapan ionisasi air , Kw nilai kw tetap pada suhu 25C. bila suhu berubah Kw akan berubah [H
] = 1.0 x10
][OH
M) 2 = 1.0 x 10 -14 M (SUHU
www.themegallery.com
25 C)
AUTOIONISASI AIR
www.themegallery.com OH
Konsep pH Merupakan nilai derajat keasaman
/kebasaan dari suatu larutan pH menujukkan Aktivitas ion Hidrogen dalam larutan
Diperkenalkan oleh sØrensen (1909) Untuk derajat kebasaan dikenal dengan pOH
Dirumuskan
pH = - Log [H ] dan pOH = -Log [OH ] pH + pOH = pK www.themegallery.com w
Karena pada air yang netral
[H
maka
pH = pOH = 7 (netral)
pH < 7 atau pOH > 7 bersifat asam
pH > 7 atau pOH < 7 bersifat basa
[H
[H
[H
pH DAN pOH SKALA pH pH = - log [H
] pH + pOH = 14 Kw = [H
] Contoh : pH Coca Cola = 3,12 Berapa [H 3 O + ] Jawab : pH = -log [H 3 O + ] log [H 3 O + ] = - pH [H 3 O + ] = 10 -pH (antilog) = 10
KESETIMBANGAN ASAM
HA + H O H O + A 2 3 Melibatkan penguraian / disosiasi dari suatu asam atau basa.
Contoh :
ASAM KUAT DAN LEMAH Asam kuat terionisasi sempurna atau hampir sempurna Asam dlm air (100%). kuat Menghasilkan basa terkonjugasi yang lemah.
Contoh: HNO , HCl, H SO , HClO , HBr, HI, HBrO , HIO 3
2
4 4 4 3 Asam Asam lemah terionisasi kurang dari 100% dalam air.Menghasilkan basa terkonjugasi yang lemah. lemah
Contoh: CH CO H (asam asetat) 3 2
Ka = Konstanta kesetimbangan asam
Kb = Konstanta kesetimbangan basa
www.themegallery.compH Asam Kuat
Asam Kuat
larutan HCl 0,01 M [H
x 1 = 10
pH = -log [H
= 2
[H
pH Basa Kuat
Basa Kuat
pOH = -log [OH ] = - log 10 = 2
pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 12
pH Asam-Basa Lemah - + (H (OH ) = √ Ka. Ca ) = √ Kb. Cb -5
Hitunglah pH larutan NH 0,02 M, Kb=1,8 x10
3 Jawab:Cb = 0,02 M -6 -3
(OH- =6 x 10 ) = √ Kb.Cb =√36 x 10
pOH = -log (6 x 10 ) = 2,22 (pH+pOH=14) pH = 14-2,22 =11,78
www.themegallery.com
1. Berapa pH larutan 1 M HF, diketahui Ka = 7,2
x 10
2. Hitung pH larutan NH
3
15 M (Kb = 1.8 x 10
)
www.themegallery.com
Reaksi Penetralan
Reaksi asam dengan basa disebut reaksi
Asam + Basa Garam + Air Ba(OH) (aq) + H SO (aq) BaSO (s) +H O(l)
2
2
4
4
2 www.themegallery.com
Titrasi Penetralan Titrasi netralisasi (asam-basa) : yaitu suatu
proses titrasi yang tidak mengakibatkan terjadinya baik perubahan valensi maupun tebentuknya endapan dan atau terjadinya suatu senyawa kompleks dari zat-zat yang saling bereaksi.
www.themegallery.com
Titrasi Penetralan
Titrasi asidimetri yaitu titrasi terhadap larutan basa bebas dan larutan garam-garam terhidrolisis yang berasal dari asam lemah dengan larutan standar asam.
Titrasi Alkalimetri yaitu titrasi terhadap larutan asam bebas dan larutan garam-garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah dengan larutan standar basa.
Titrasi Penetralan
Titrasi pengendapan dan atau pembentukan kompleks yaitu suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan terbentuknya suatu endapan dan atau terjadinya suatu senyawa kompleks
Titrasi reduksi oksidasi atau redoks yaitu suatu proses titrasi yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan valensi atau perpindahan elektron antara zat-zat yang saling bereaksi. Dalam hal ini sebagai larutan standarnya adalah larutan dari zat-zat pengoksidasi atau zat-zat pereduksi.
Titrasi Asidi-Alkalimetri
Larutan Standar :
Larutan standar primer : larutan yang telah diketahui konsentrasinya (molaritas atau normalitas) secara pasti melalui pembuatan langsung Contoh : Na CO , Na C O .2H O, K Cr O ,
2
3
2
2
4
2
2
2
7 Na B O .10 H O
2
4
7
2 Larutan standar sekunder : larutan yang
konsentrasinya belum diketahui secara pasti melalui pembuatan langsung Contoh : NaOH, Ba(OH) , KMnO , Na S O www.themegallery.com
2
4
2
2
3
Larutan standar primer
Zat yang dapat digunakan sebagai larutan standar primer harus memenuhi syarat berikut :
Kemurniannya tinggi
Stabil (tidak mudah menyerap H O atau CO ,
2
2
tidak bereaksi dengan udara, tidak mudah menguap, tidak terurai, mudah dan tidak berubah pada pengeringan)
Memiliki massa molekul (Mr atau BM) yang tinggi
Larutan bersifat stabil
Proses Titrasi
Proses penambahan larutan standar primer ke dalam larutan yang akan ditentukan sampai terjadi reaksi sempurna disebut titrasi.
Saat dimana reaksi sempurna dimaksud
tercapai disebut titik ekivalen atau titik akhir titrasi.
Pada proses titrasi ditambahkan indikator ke dalam larutan standar primer untuk mengetahui perubahan warna sebagai indikasi bahwa titik ekuivalen titrasi telah tercapai.
Proses Titrasi
Larutan standar Primer di dalam erlenmeyer
Larutan standar primer ditambah dengan indikator
Larutan standar sekunder di dalam buret (Titran)
Titrasi dilakukan sampai mencapai titik ekuivalen terjadi perubahan warna
www.themegallery.com
Perubahan warna Lakmus 5,5
Trayek Indikator Indikator Trayek perubahan pH
www.themegallery.com
LOGO