Beberapa Teori Pewarisan Sifat

  

POLA-POLA

HEREDITAS Beberapa Teori Pewarisan Sifat

  1.Teori Darah

  2.Teori Preformasi

  3.Teori Epigenesis

  4.Teori Pangenesis 5.Teori Heckel.

  

Beberapa teori pewarisan

sifat

  1. Teori Darah menyatakan bahwa pewarisan sifat dibawa oleh darah . Teori ini gugur setelah ditemukannya transfusi darah, sebab orang yang menerima tambahan darah ternyata sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya.

  2. Teori Preformasi menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai calon individu baru.

  Beberapa teori pewarisan

sifat

  3. Teori Epigenesis(teori ini mengkritik teori preformasi); menyatakan bahwa sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit .

  4. Teori Pangenesis menyatakan bahwa setelah

ovum dibuahi oleh spermatozoa maka dalam

ovum terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.

5. Teori Heckel menyatakan bahwa yang

  bertanggung jawab atas pewarisan sifat adalah substansi inti dari spermatozoa .

HUKUM PEWARISAN SIFAT

  • Diawali oleh Gregor Mendel yang menerangkan adanya fenomena

  faktor keturunan (gen) yang secara kekal diwariskan dari induk kepada keturunannya melalui hukum pemisahan

  • Teori ini dibangun oleh Mendel melalui pengamatan terhadap kacang kapri.
  • Tanaman kapri dipilih karena memiliki banyak varietas dan bisa melakukan penyerbukan sendiri maupun penyerbukan silang.

  HUKUM MENDEL I (Hukum Segregasi)

  • Hukum Mendel I (Segregasi) menyatakan bahwa pada waktu

  pembentukan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel secara bebas, dari diploid menjadi haploid .

  • Hukum Mendel I dapat dipelajari dengan Penyilangan Monohibrid

PENYILANGAN MONO HIBRID

  • Penyilangan monohibrid adalah perkawinan satu

  karakter . Mis : karakter yang diamati adalah warna

bunga . Sifat bedanya warna ungu dan warna putih .

  • Bila tanaman kacang kapri berbunga ungu disilangkan dengan tanaman kacang kapri

  

berbunga putih , maka generasi Pertama (F1) nya

100% berbunga ungu .

  • Bila tanaman berbunga ungu hasil penyilangan diatas (F1) disilangkan sesamanya (inbreeding)

    maka keturunan (F2) nya memiliki perbandingan

  fenotip antara Ungu dan putih = 3 : 1 dan perbandingan genotip 1 : 2 : 1 . Lihat diagram berikut.

  Penyilangan Monohibrid Generasi I Parental (P1) Fenotip : Bunga ungu Bunga putih

  Genotip : UU uu Gamet : U u 100% Uu

  Filial I (F1) Bunga Ungu Generasi II

  Parental (P2) Jadi Perbandingan fenotip Uu Uu F2 : Ungu : Putih = 3 : 1

  U u Perbandingan genotip F2 : U

  UU Uu Contoh soal monohybrid Kemampuan untuk merasakan pahit ditentukan oleh gen dominan T, alelnya resesif t menyebabkan orang tidak dapat merasakan pahit dan karena itulah orang buta kecap (non taster) memiliki genotip tt. Suami isteri masing-masing pengecap heterozigot. Berapakah kemungkinan mereka memiliki anak yang buta kecap (non taster) dan yang

  

HUKUM MENDEL II

(Hukum Penggabungan Bebas)

  • Adalah penggabungan bebas yang menyertai terbentuknya gamet pada perkawinan dihibrid.
  • Suatu individu memiliki genotip AaBb maka A dan a serta B dan b akan memisah kemudian kedua pasangan tersebut akan

  bergabung secara bebas sehingga

kemungkinan gamet yang terbentuk akan

memiliki sifat Ab, Ab, aB, ab

  • Hukum Mendel II dapat dipelajari pada penyilangan dihibrid

  

PENYILANGAN DI HIBRID

• Adalah perkawinan dua karakter yang berlainan.

  • Mis : penyilangan antara biji kacang kapri bentuk

  bulat berwarna kuning dengan biji kacang kapri bentuk keriput berwarna hijau.

  • Keturunan pertama (F1) ternyata 100% berbiji bulat berwarna kuning, selanjutnya jika F1 disilangkan sesamanya maka F2 nya memiliki Perbandingan fenotip =

   bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau =

9 : 3 : 3

: 1

  Bulat kuning Keriput hijau

  BBKK bbkk B , K

  b, k 100% BbKk

  Bulat kuning

Bulat kuning Bulat kuning

  BbKk BbKk BK,Bk,bK,bk

  BK,Bk,bK,bk Simbol gamet BK Bk bK bk

  BK BBKK (bulat kuning)

BBKk (Bulat

kuning)

  BbKK (bulat kuning) BbKk (Bulat kuning)

  Bk BBKk (Bulat kuning) BBkk (Bulat hijau)

  BbKk (Bulat kuning) Bbkk (bulat hijau) bK BbKK (bulat kuning)

  BbKk (bulat kuning) bbKK (keriput kuning) bbKk (keriput kuning bk BbKk (Bulat kuning)

  Bbkk (Bulat hijau) bbKk (keriput kuning) bbkk (keriput hijau)

  Parental (P1) Fenotip Genotip Gamet

  Gamet Genotip Fenotip

  Filial 1 (F1) Perbandingan Fenotip = 9:3:3:1(B_K_=9) (bbK_=3) (B_kk=3) (bbkk=1)

  Perbandingan Genotip: BBKK=1, BBKk=2, BbKK=2, BbKk=4,

  Contoh soal Dihibrid Sifat kidal ditentukan oleh gen resesif dd. Sifat normal (kanan) dominan DD . Rambut keriting KK dominan terhadap rambut lurus kk. Jika seorang pria berambut lurus bertangan normal (kanan) homozigot menikah dengan seorang wanita bergenotip Kkdd Bagaimanakah kemungkinan fenotip dan genotip anak-

PERSILANGAN TESTCROSS

  • Adalah persilangan antara suatu individu yang

  tidak diketahui genotipnya dengan pasangan yang homozigot resesif .

  • Testcross digunakan

  untuk menguji heterozigositas suatu persilangan. Mis : ada segenggam biji bulat yang tidak diketahui apakah biji tsb homozigot atau heterozigot, pembuktiannya dapat dilakukan testcross (uji

silang) , Jika hasilnya 50% biji bulat dan 50% biji

keriput maka artinya biji bulat tadi heterozigot , jika hasilnya 100% biji bulat , artinya biji bulat tadi homozigot

  T

  Biji bulat Biji keriput BB bb

  E S

  100% biji bulat Bb

  T C R

  Biji bulat Biji keriput

  O

  Bb bb

  S B b b Bb bb

  S (Bulat) (Keriput) Back Cross

  • • Back Cross adalah persilangan antara

    individu yang tdk diketahui genotipnya dengan parental atau pasangan yang bergenotip homozygot dominan

    • Hasilnya 100% sifat dominan muncul.

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

  • Pada kenyataannya banyak persilangan yang hasilnya tidak dapat dianalisis dengan hukum mendel yang sederhana. Tetapi jika diperhatikan lebih lanjut, hasil

    dari persilangan-persilangan tersebut

    merupakan variasi dari perbandingan

  3:1 atau 9 : 3 : 3 : 1

  • Karena itu peristiwa ini disebut

    “Penyimpangan Semu Hukum Mendel”

  • Penyimpangan ini dapat terjadi karena tiga hal yaitu :

  a. Interaksi Alel

  b. Interaksi Gen

  c. Tautan dan Pindah silang

INTERAKSI ALEL

  • • Dominansi tak sempurna ( 1 : 2 : 1)

  • Kodominan (1 : 2 : 1)
  • Alel Ganda • Alel Lethal Resesif • Alel Lethal Dominan

  Dominansi tak sempurna

  • Alel dominan tidak

  menutupi alel resesif sepenuhnya (Intermedier)

  • Contoh persilangan antara bunga

  Snapdragon merah dengan Snapdragon putih menghasilkan F1 100% merah muda.

  • Persilangan sesama F1 menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip = Merah : Merah

  Dominansi tak sempurna

  

KODOMINAN

  • Adalah persilangan

  Persilangan sapi coklat dengan sapi coklat dimana alel satu tidak menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip Merah : Coklat : Putih = 1 : 2 : 1 dipengaruhi oleh alel yang lain. R W R W

  P C C C C

  • Sepasang alel yang

  coklat coklat

  dalam keadaan R W R W

  C C C C

  heterozigot tidak menghasilkan sifat intermedier maupun R W

  C C

  dominansi tetapi menghasilkan sifat R R R R W

  C C C C C

  baru merah coklat

  • Contoh pada sapi W R W W W

  C C C C

  Shorthorn dikenal 3

  C

  warna yaitu R R coklat putih

  C

  • merah bergenotip C R W C • Coklat bergenotip C w w
  • Putih bergenotip C C

PESILANGAN KODOMINAN

  

Bulu ayam warna hitam (B) semidominan terhadap bulu putih (b), dalam keadaan

heterozigot Bb ayam akan berbulu biru (Blue Andalusia).

  Genotip : BB X bb Fenotip : Bulu hitam Bulu putih Gamet : B b F1 : Bb 100% Blue Andalusia Genotip : Bb X Bb

  Fenotip : Blue Andalusia Blue Andalusia Gamet : B dan b B dan b

B b

Perbandingan fenotip :

  1 : 2 : 1 B BB Bb Perbandingan genotip

Hitam Blue andalusia

1 : 2 : 1 b Bb Bb

  Blue putih andalusia

ALEL GANDA

  • Contoh alel ganda
  • Biasanya sebuah hewan ada pada kelinci.

  gen hanya memiliki

  • C = gen untuk kelinci normal

  satu alel saja tetapi

  (kelabu polos) CH =

  pada kenyataannya

  • kelabu muda

  C alel untuk kelinci cinchila

  sebuah gen dapat

  • H =

  C alel untuk kelinci

  memiliki lebih dari

  himalaya kelinci putih dengan sebuah alel. hitam diujung jari, ujung hidung, telinga dan ekor

  • Peristiwa ini disebut
  • c= gen untuk kelinci albino

  Multiple

  • Dominansi dari alel-alel

  alelomorf, alelnya

  tersebut berurutan mulai dari

  disebut alel ganda. yang paling dominan adalah CH H

  C > C > C >c Alel ganda pada kelinci yang mempengaruhi warna bulu ch ch h h

  CC c c c c ch ch h h

  Cc c c c c h

  Cc ch c c

  Cc kelabu polos kelabu muda kelinci putih dengan hitam diujung jari, ujung hidung, telinga dan ekor

  ALEL GANDA pada Manusia

  Sistem penggolongan Darah ABO

  Golongan Darah Antigen dlm Zat anti dalam Alel dalam Genotip eritrosit serum/plasma darah kromosom (Fenotip)

  O Anti-A dan Anti-B - I atau I - - - o o o

  I I atau I

  I A A A A A A Anti-B

  I I - I atau I

  I -

  B B B B

  B B Anti-A

  I I I atau I

  I AB A dan B I dan I A B A B

  I I

PENGGOLONGAN DARAH SISTEM MN

  

Pada tahun 1927 Landsteiner menemukan antigen lain dalam eritrosit seseorang

yaitu antigen-M dan antigen-N.

  Dikatakan bahwa dalam sel darah sesorang dapat mengandung salah satu atau kedua antigen tersebut, tetapi dalam serum atau plasma darah seseorang tidak

mengandung zat anti-M maupun anti-N. Karena itu golongan darah sistem MN

tidak penting untuk keperluan transfusi darah, karena tidak ada bahaya penggumpalan darah.

  Golongan Darah Antigen dalam Alel dalam Genotip (Fenotip) Eritrosit kromosom M M M

  M M L L L

  N N N

  N N L L L

  M N M N

  MN M dan N L dan L L L

PENGGOLONGAN DARAH SISTEM RHESUS

  (Rh) Pada tahun 1940 Landsteiner kembali menemukan antigen baru dalam eritrosit manusia. Antigen baru itu disebut Rhesus yang berasal dari nama sejenis kera di India yang banyak digunakan untuk penelitian tentang darah.

  Golongan Darah (Fenotip) Genotip Reaksi dengan anti-Rh (memiliki antigen Rh) + Rh RR menggumpal _ Rr rr Tidak menggumpal (tdk memiliki antigen Rh) Rh

  _

  • + NOTE : Seorang ibu Rh yang mengandung bayi Rh pada saat terjadi pertukaran darah antara ibu dengan bayinya dapat mengakibatkan kematian bayi yang disebut

  

Erythroblastosis fetalis yaitu penyakit anemia kronis yang disebabkan oleh hemolisis

  sel darah merah. Hal ini dapat terjadi karena pada saat pertukaran darah, darah bayi yang mengandung antigen Rh+ menyebabkan tubuh ibu membentuk anti Rh, anti Rh ini akan masuk kembali ke darah bayi yang jika terjadi akumulasi cukup banyak anti

  

Ayah bergolongan darah A heterozigot rhesus positif homozigot menikah

dengan ibu bergolongan darah B heterozigot rhesus negatif.

  a. Tentukan golongan darah anak mereka!

  b. Carilah perbandingan fenotip dan genotipnya! Kerjakan disini !

ALEL LETHAL RESESIF

  • Adalah alel yang dalam keadaan

    homozigot resesif dapat menyebabkan

    kematian.
  • • Dalam keadaan heterozigot dapat hidup

    normal dan tidak ada kelainan.
  • Contoh albino pada tumbuhan

ALEL LETHAL DOMINAN

  P1 : Cc C c Ayam Jambul Ayam Jambul

  • Adalah alel yang dalam keadaan

  C c C c

  homozigot dominan dapat menyebabkan kematian,

  C c

  • Jika dalam keadaan heterozigot

  C C C c C

  dapat menyebabkan sub-letal atau

  lethal Ayam jambul dapat hidup sehat hingga dewasa. c C c c c

  • Contoh kasus alel lethal dominan

  Ayam jambul Ayam normal

  ada pada ayam Jambul (heterozigot) C c

INTERAKSI GEN

  • ATAVISME
  • POLIMERI
  • KRIPTOMERI
  • EPISTASIS DAN HIPOSTASIS
  • KOMPLEMENTER

1.ATAVISME (9 : 3 : 3 : 1)

  • • Adalah munculnya suatu sifat sebagai akibat

    interaksi dari beberapa gen.
  • • Contoh atavisme adalah sifat genetis pada bentuk

    jengger ayam, bentuk jengger ayam ditentukan

    oleh interaksi dua gen.
  • Penyilangan ayam berjengger Rose (RRpp) dengan ayam berjengger Pea (rrPP), menghasilkan keturunan F1 100% berjengger Walnut (RrPp).
  • Jika F1 disilangkan sesama F1 Walnut (RrPp) X

  Walnut (RrPp) dihasilkan perbandingan fenotip F2 nya: Walnut : Rose : Pea : Single

  R_P_ : R_pp : rrP_ : rrpp

Bab 5 Pola-Pola Hereditas

  Interaksi Genetik — Atavisme

  Walnut Rose Pea (biji) Single (bilah) Silangkan antara ayam berjengger walnut homozigot dengan single! a. Carilah F1 dan F2 nya!

  b. Carilah perbandingan fenotip dan genotipnya! Kerjakan disini !

  R-pp = rose rrP- = pea R-P- = walnut rrpp = single Perkawinan antara walnut dan mawar R-pp = rose menghasilkan keturunan dengan perbandingan rrP- = pea fenotip : R-P- = walnut

  3 mawar : 3 walnut : 1 pea : 1 single rrpp = single Bagaimanakah genotip kedua induknya ?

  Kerjakan disini ! R-pp = rose rrP- = pea R-P- = walnut rrpp = single

  Perkawinan menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip : 6 walnut : 2 pea Bagaimanakah genotip kedua induknya ?

  Kerjakan disini !

2. KRIPTOMERI (9 : 3 : 4)

  • Kuncinya adalah SIFAT gen dominan akan

  tersembunyi jika berdiri sendiri, sebaliknya jika

dua gen dominan bersama-sama maka akan

muncul fenotip yang tersembunyi.

  • Contoh Penyilangan bunga Linaria maroccana berwarna merah dengan (AAbb) dengan bunga berwarna putih (aaBB) menghasilkan keturunan F1 100% berwana ungu.

  9 A-B- = ungu (warna tersembunyi)

  • Pada Bunga Linaria maroccana warna bunga ditentukan oleh beberapa gen yaitu :

  3 A-bb = merah

  • A : merah

  3 aaB- = putih

  • a : putih
  • B : sitoplasma sel basa ( antosianin)

  1 aabb = putih

  • b : sitoplasma sel asam (- antosianin)

Bab 5 Pola-Pola Hereditas

  

Interaksi Genetik — Kriptomeri

3. EPISTASIS & HIPOSTASIS

  • Epistasis & Hipostasis terjadi interaksi antargen dominan yang terletak pada lokus berbeda.
  • • Epistasis = gen yang menutupi, Hipostasis = gen

    yang ditutupi
  • Macam-macam Epistasis-Hipostasis:

  1. Epistasis Dominan (12:3:1) Gen dominan mampu menutupi / mengalahkan dominan lainnya.

  • 2. Epistasis Gen Dominan Rangkap (15:1)
  • menyebabkan munculnya fenotip dominan

  salah satu gen dominan atau bersama-sama gen dominan lain

  3. Epistasis Resesif (9:3:4) Suatu gen yang homozigot resesif mempengaruhi gen lain yang

  • dominan.

  4. Epistasis Gen Resesif Rangkap / Komplementer (9:7) Suatu gen yang homozigot resesif mempengaruhi gen lain yang

  • dominan.

3. EPISTASIS DOMINAN (12

  P epistasis terhadap K dan k

  : 3 : 1)

  • Gen dominan mampu menutupi / mengalahkan dominan lainnya.

3. EPISTASIS DOMINAN (12

  : 3 : 1) K = kuning, k = hijau P (dominan) menutupi kerja K dan k sehingga muncul putih p (resesif) tidak menutupi kerja K dan k

  3 EPISTASIS GEN DOMINAN RANGKAP (15 : 1)

  • • Adalah jika salah satu gen dominan atau bersama-

  sama gen dominan lain menyebabkan munculnya fenotip dominan. Sebaliknya jika tidak ada gen dominan maka akan muncul sifat fenotip resesif.

  • Contoh pada tanaman kantong gembala:
    • – Gen A dan B menyebabkan kapsul biji berbentuk segitiga – Gen a dan b menyebabkan kapsul biji berbentuk membulat.

  • Kuncinya adalah : A epistasis terhadap b

  9 A-B- = buah segitiga B epistasis terhadap a

  3 A-bb = buah segitiga Salah satu dominan maka

  3 aaB- = buah segitiga Semua resesif maka

  3 EPISTASIS GEN DOMINAN RANGKAP (15 : 1) buah segitiga buah membulat buah segitiga

  AB Ab aB ab AB

  buah segitiga buah segitiga

  Ab

  buah segitiga buah membulat

  aB

  Salah satu dominan maka

  ab

3. EPISTASIS RESESIF (9 : 3

  9 C-H- = abu-abu

  : 4)

  • Suatu gen yang homozigot resesif mempengaruhi gen lain yang dominan.
  • • Kuncinya adalah cc epistasis terhadap H dan h

  • Contoh pada warna rambut tikus yang ditentukan oleh beberapa gen yai
  • H : gen untuk warna abu-abu
  • h: gen untuk warna hitam
  • C : gen untuk keluarnya warna (color)
  • c: gen yang menghalangi keluarnya warna (colorless)

  3 C-hh = hitam 3 ccH- = putih 1 cchh = putih

3. EPISTASIS RESESIF (9 : 3

  : 4) CChh ccHH CcHh CcHh CcHh

  3 C_hh = hitam 3 ccH_ = putih

  H : gen untuk warna abu-abu

  h: gen untuk warna hitam C : gen untuk keluarnya warna

  (color)

  c: gen yang menghalangi / menutupi warna (colorless)

9 C_H_ = abu-abu

3 EPISTASIS GEN RESESIF RANGKAP

  atau KOMPLEMENTER (9 : 7)

• Adalah interaksi beberapa gen yang saling melengkapi.

  Jika ada salah satu gen bersifat homozigot resesif maka pemunculan karakter dari gen lain akan terhalangi.

  • Contoh pada manusia adalah kelainan bisu tuli.
    • – Sifat normal ditentukan oleh gen D dan E secara bersama-

      sama, bila ada hanya D atau E saja maka orang dilahirkan

      bisu tuli.
    • – Kuncinya adalah : ee epistasis terhadap D dan d

  dd epistasis terhadap E dan e

9 D-E- = normal

  3 D-ee = bisu tuli 3 ddE- = bisu tuli

4. POLIMERI ( 15 : 1)

  • • Adalah bentuk interaksi gen yang saling

    kumulatif (saling menambah).
  • Contoh polimeri terdapat pada persilangan antara biji gandum merah

  

gelap (M M M M ) dengan biji gandum

  1

  1

  2

  2

  putih (m m m m ) menghasilkan

  1

  1

  2

  2

  keturunan F1 100 % merah

  • Dan jika F1 disilangkan sesama F1 dihasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotip = Merah : Putih =
Interaksi Genetik — Polimeri

M ada 4 = Merah Guelap

M ada 3 = Merah

M ada 2 = Merah Sedang

M ada 1 = Merah Muda M ada 0 = putih

  perbandingan fenotip = Merah : Putih = 15 : 1

  Tautan, Pindah Silang, Gagal

Berpisah

  • Tautan – Saat meiosis, tidak semua gen dapat memisah bebas.

  Gen-gen, yang terletak pada lokus berdekatan atau dalam kromosom yang sama , ada yang tidak memisah bebas seingga berpautan satu sama lain

  • – Tautan yang terjadi pada autosom (kromosom tubuh) disebut tautan autosomal sedang tautan yang terjadi pada gonosom (kromosom kelamin) disebut tautan seks
  • – Contoh: Individu AaBb  Harusnya AB, Ab, aB, ab tapi jadi AB dan ab. Gen-Gen Terpisah Gen-Gen Terpaut

  A a A a

  B b B b Gen Terpaut Kromosom Tubuh (Gen Pautan Autosom)

  • Gen yang terpaut di kromosom Autosom • Contoh

  1. Albino

  2. Idiot/Imbisil

  3. Gol. Darah

  4. Thalesmia

  Albino

  • Tidak mempunyai tirosin yang akan diubah menjadi pigmen melanin.
  • Akibatnya alis, rambut, dan kulit tampak putih (albino), dan matanya peka terhadap cahaya.
  • Gen penyebab albino bersifat resesif, sedangkan alel dominannya mengendalikan sifat normal.
  • Seorang anak albino lahir dari pasangan suami isteri yang

  P: Aa x Aa

  masing-masing membawa gen

  F: 1AA : normal

  albino (carrier)

  2Aa : normal (carrier) 1 aa : albino

  Idiot/Imbisil

  • – disebabkan karena seseorang tidak punya enzim yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin.
  • – Akibatnya terjadi penimbunan fenilalanin dalam darah dan diubah menjadi asam fenilpiruvat. Tingginya kadar fenilpiruvat menghambat perkembangan dan fungsi otak.
  • – Kelainan ini sering disebut phenilketouria

  

(PKU) karena banyaknya kandungan residu

fenilpiruvat yang terdapat pada urine.

  Idiot/Imbisil

  • Seorang anak idiot dilahirkan dari pasangan suami isteri yang keduanya membawa gen resesif. P    :    Ii    x    Ii F    :    II    : normal          2Ii    : normal (carrier)            ii    : idiot

  Gen Terpaut Kromosom Seks (Gen Pautan Seks / Sex Linked Genes) Genot Fenotip

  • Gen yang terpaut di

  ip C C kromosom Gonosom

  X X Perempuan Normal

  (X atau Y) C c

  X X Perempuan Carrier

  • – Terpaut di X
  • c c

      X X Perempuan BW

    • Buta Warna C

      X Y Laki-Laki Normal

      C

    • – X = normal c

      Genot Fenotip c

      X Y Laki-Laki BW

    • – X = buta warna

      ip H H

    • Hemofli

      X X Perempuan

      H

      Normal

    • – X = normal H h

      h

      X X Perempuan

    • – X = hemofli

      Carrier Cek Buta Warna yuk!

      Cek Buta Warna yuk!

    • Gen yang terpaut di kromosom Gonosom (X atau Y)
      • – Terpaut di Y

    • Hipertrikosis = tumbuh rambut di tempat yg tdk biasa

      H = normal

    • – Y
    • – Y h

      = hipertrikosis

    Gen Terpaut Kromosom Seks

    (Gen Pautan Seks / Sex Linked Genes) Wanita Carrier BW x Pria

    BW

    P

      X C

      X c

    x X

    c

      Y Gamet F1

      Genot ip Fenotip

      X C

      X C Perempuan Normal

      X C

      X c Perempuan Carrier

      X c

      X c Perempuan BW

      X C Y Laki-Laki Normal

      X c Y Laki-Laki BW Wanita Carrier BW x Pria

    Normal

    P

      X C

      X

      c

      x X

      C

      Y Gamet F1

      Genot ip Fenotip

      X C

      X C Perempuan Normal

      X C

      X c Perempuan Carrier

      X c

      X c Perempuan BW

      X C Y Laki-Laki Normal

      X c Y Laki-Laki BW Pria Hemofli x Wanita Normal P

      Genot Fenotip ip H H Gamet

      X X Perempuan Normal

      F1 H h

      X X Perempuan h h Carrier

      X X Perempuan H Hemofli

      X Y Laki-Laki Normal h

      X Y Laki-Laki Hemofli Pria Normal x Wanita Carrier P

      Genot Fenotip ip H H Gamet

      X X Perempuan Normal

      F1 H h

      X X Perempuan h h Carrier

      X X Perempuan H Hemofli

      X Y Laki-Laki Normal h

      X Y Laki-Laki Hemofli

      

    Tautan, Pindah Silang, Gagal

    Berpisah

    • Pindah Silang
      • – Peristiwa bertukarnya gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya pada meiosis I.
      • – Akibatnya, menghasilkan kombinasi baru dari sifat induknya.
      • – Pindah silang dipengaruhi oleh jarak antargen yang terangkai, zat kimia tertentu, dan radiasi sinar X
      Tautan, Pindah Silang, Gagal

      Berpisah

    • Gagal Berpisah
      • – Peristiwa non-disjunction ini menghasilkan sel aneuploidi yaitu sel yang kekurangan atau kelebihan kromosom

      Gagal Berpisah