Beberapa Teori Pewarisan Sifat
POLA-POLA
HEREDITAS Beberapa Teori Pewarisan Sifat
1.Teori Darah
2.Teori Preformasi
3.Teori Epigenesis
4.Teori Pangenesis 5.Teori Heckel.
Beberapa teori pewarisan
sifat
1. Teori Darah menyatakan bahwa pewarisan sifat dibawa oleh darah . Teori ini gugur setelah ditemukannya transfusi darah, sebab orang yang menerima tambahan darah ternyata sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya.
2. Teori Preformasi menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai calon individu baru.
Beberapa teori pewarisan
sifat
3. Teori Epigenesis(teori ini mengkritik teori preformasi); menyatakan bahwa sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit .
4. Teori Pangenesis menyatakan bahwa setelah
ovum dibuahi oleh spermatozoa maka dalam
ovum terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.5. Teori Heckel menyatakan bahwa yang
bertanggung jawab atas pewarisan sifat adalah substansi inti dari spermatozoa .
HUKUM PEWARISAN SIFAT
- Diawali oleh Gregor Mendel yang menerangkan adanya fenomena
faktor keturunan (gen) yang secara kekal diwariskan dari induk kepada keturunannya melalui hukum pemisahan
- Teori ini dibangun oleh Mendel melalui pengamatan terhadap kacang kapri.
- Tanaman kapri dipilih karena memiliki banyak varietas dan bisa melakukan penyerbukan sendiri maupun penyerbukan silang.
HUKUM MENDEL I (Hukum Segregasi)
- Hukum Mendel I (Segregasi) menyatakan bahwa pada waktu
pembentukan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel secara bebas, dari diploid menjadi haploid .
- Hukum Mendel I dapat dipelajari dengan Penyilangan Monohibrid
PENYILANGAN MONO HIBRID
- Penyilangan monohibrid adalah perkawinan satu
karakter . Mis : karakter yang diamati adalah warna
bunga . Sifat bedanya warna ungu dan warna putih .
- Bila tanaman kacang kapri berbunga ungu disilangkan dengan tanaman kacang kapri
berbunga putih , maka generasi Pertama (F1) nya
100% berbunga ungu .- Bila tanaman berbunga ungu hasil penyilangan diatas (F1) disilangkan sesamanya (inbreeding)
maka keturunan (F2) nya memiliki perbandingan
fenotip antara Ungu dan putih = 3 : 1 dan perbandingan genotip 1 : 2 : 1 . Lihat diagram berikut.
Penyilangan Monohibrid Generasi I Parental (P1) Fenotip : Bunga ungu Bunga putih
Genotip : UU uu Gamet : U u 100% Uu
Filial I (F1) Bunga Ungu Generasi II
Parental (P2) Jadi Perbandingan fenotip Uu Uu F2 : Ungu : Putih = 3 : 1
U u Perbandingan genotip F2 : U
UU Uu Contoh soal monohybrid Kemampuan untuk merasakan pahit ditentukan oleh gen dominan T, alelnya resesif t menyebabkan orang tidak dapat merasakan pahit dan karena itulah orang buta kecap (non taster) memiliki genotip tt. Suami isteri masing-masing pengecap heterozigot. Berapakah kemungkinan mereka memiliki anak yang buta kecap (non taster) dan yang
HUKUM MENDEL II
(Hukum Penggabungan Bebas)
- Adalah penggabungan bebas yang menyertai terbentuknya gamet pada perkawinan dihibrid.
- Suatu individu memiliki genotip AaBb maka A dan a serta B dan b akan memisah kemudian kedua pasangan tersebut akan
bergabung secara bebas sehingga
kemungkinan gamet yang terbentuk akan
memiliki sifat Ab, Ab, aB, ab- Hukum Mendel II dapat dipelajari pada penyilangan dihibrid
PENYILANGAN DI HIBRID
• Adalah perkawinan dua karakter yang berlainan.- Mis : penyilangan antara biji kacang kapri bentuk
bulat berwarna kuning dengan biji kacang kapri bentuk keriput berwarna hijau.
- Keturunan pertama (F1) ternyata 100% berbiji bulat berwarna kuning, selanjutnya jika F1 disilangkan sesamanya maka F2 nya memiliki Perbandingan fenotip =
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau =
9 : 3 : 3
: 1Bulat kuning Keriput hijau
BBKK bbkk B , K
b, k 100% BbKk
Bulat kuning
Bulat kuning Bulat kuning
BbKk BbKk BK,Bk,bK,bk
BK,Bk,bK,bk Simbol gamet BK Bk bK bk
BK BBKK (bulat kuning)
BBKk (Bulat
kuning)BbKK (bulat kuning) BbKk (Bulat kuning)
Bk BBKk (Bulat kuning) BBkk (Bulat hijau)
BbKk (Bulat kuning) Bbkk (bulat hijau) bK BbKK (bulat kuning)
BbKk (bulat kuning) bbKK (keriput kuning) bbKk (keriput kuning bk BbKk (Bulat kuning)
Bbkk (Bulat hijau) bbKk (keriput kuning) bbkk (keriput hijau)
Parental (P1) Fenotip Genotip Gamet
Gamet Genotip Fenotip
Filial 1 (F1) Perbandingan Fenotip = 9:3:3:1(B_K_=9) (bbK_=3) (B_kk=3) (bbkk=1)
Perbandingan Genotip: BBKK=1, BBKk=2, BbKK=2, BbKk=4,
Contoh soal Dihibrid Sifat kidal ditentukan oleh gen resesif dd. Sifat normal (kanan) dominan DD . Rambut keriting KK dominan terhadap rambut lurus kk. Jika seorang pria berambut lurus bertangan normal (kanan) homozigot menikah dengan seorang wanita bergenotip Kkdd Bagaimanakah kemungkinan fenotip dan genotip anak-
PERSILANGAN TESTCROSS
- Adalah persilangan antara suatu individu yang
tidak diketahui genotipnya dengan pasangan yang homozigot resesif .
- Testcross digunakan
untuk menguji heterozigositas suatu persilangan. Mis : ada segenggam biji bulat yang tidak diketahui apakah biji tsb homozigot atau heterozigot, pembuktiannya dapat dilakukan testcross (uji
silang) , Jika hasilnya 50% biji bulat dan 50% biji
keriput maka artinya biji bulat tadi heterozigot , jika hasilnya 100% biji bulat , artinya biji bulat tadi homozigotT
Biji bulat Biji keriput BB bb
E S
100% biji bulat Bb
T C R
Biji bulat Biji keriput
O
Bb bb
S B b b Bb bb
S (Bulat) (Keriput) Back Cross
• Back Cross adalah persilangan antara
individu yang tdk diketahui genotipnya dengan parental atau pasangan yang bergenotip homozygot dominan• Hasilnya 100% sifat dominan muncul.
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
- Pada kenyataannya banyak persilangan yang hasilnya tidak dapat dianalisis dengan hukum mendel yang sederhana. Tetapi jika diperhatikan lebih lanjut, hasil
dari persilangan-persilangan tersebut
merupakan variasi dari perbandingan
3:1 atau 9 : 3 : 3 : 1
- Karena itu peristiwa ini disebut
“Penyimpangan Semu Hukum Mendel”
- Penyimpangan ini dapat terjadi karena tiga hal yaitu :
a. Interaksi Alel
b. Interaksi Gen
c. Tautan dan Pindah silang
INTERAKSI ALEL
• Dominansi tak sempurna ( 1 : 2 : 1)
- Kodominan (1 : 2 : 1)
- Alel Ganda • Alel Lethal Resesif • Alel Lethal Dominan
Dominansi tak sempurna
- Alel dominan tidak
menutupi alel resesif sepenuhnya (Intermedier)
- Contoh persilangan antara bunga
Snapdragon merah dengan Snapdragon putih menghasilkan F1 100% merah muda.
- Persilangan sesama F1 menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip = Merah : Merah
Dominansi tak sempurna
KODOMINAN
- Adalah persilangan
Persilangan sapi coklat dengan sapi coklat dimana alel satu tidak menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip Merah : Coklat : Putih = 1 : 2 : 1 dipengaruhi oleh alel yang lain. R W R W
P C C C C
- Sepasang alel yang
coklat coklat
dalam keadaan R W R W
C C C C
heterozigot tidak menghasilkan sifat intermedier maupun R W
C C
dominansi tetapi menghasilkan sifat R R R R W
C C C C C
baru merah coklat
- Contoh pada sapi W R W W W
C C C C
Shorthorn dikenal 3
C
warna yaitu R R coklat putih
C
- merah bergenotip C R W C • Coklat bergenotip C w w
- Putih bergenotip C C
PESILANGAN KODOMINAN
Bulu ayam warna hitam (B) semidominan terhadap bulu putih (b), dalam keadaan
heterozigot Bb ayam akan berbulu biru (Blue Andalusia).Genotip : BB X bb Fenotip : Bulu hitam Bulu putih Gamet : B b F1 : Bb 100% Blue Andalusia Genotip : Bb X Bb
Fenotip : Blue Andalusia Blue Andalusia Gamet : B dan b B dan b
B b
Perbandingan fenotip :1 : 2 : 1 B BB Bb Perbandingan genotip
Hitam Blue andalusia
1 : 2 : 1 b Bb BbBlue putih andalusia
ALEL GANDA
- Contoh alel ganda
- Biasanya sebuah hewan ada pada kelinci.
gen hanya memiliki
- C = gen untuk kelinci normal
satu alel saja tetapi
(kelabu polos) CH =
pada kenyataannya
- kelabu muda
C alel untuk kelinci cinchila
sebuah gen dapat
- H =
C alel untuk kelinci
memiliki lebih dari
himalaya kelinci putih dengan sebuah alel. hitam diujung jari, ujung hidung, telinga dan ekor
- Peristiwa ini disebut
- c= gen untuk kelinci albino
Multiple
- Dominansi dari alel-alel
alelomorf, alelnya
tersebut berurutan mulai dari
disebut alel ganda. yang paling dominan adalah CH H
C > C > C >c Alel ganda pada kelinci yang mempengaruhi warna bulu ch ch h h
CC c c c c ch ch h h
Cc c c c c h
Cc ch c c
Cc kelabu polos kelabu muda kelinci putih dengan hitam diujung jari, ujung hidung, telinga dan ekor
ALEL GANDA pada Manusia
Sistem penggolongan Darah ABO
Golongan Darah Antigen dlm Zat anti dalam Alel dalam Genotip eritrosit serum/plasma darah kromosom (Fenotip)
O Anti-A dan Anti-B - I atau I - - - o o o
I I atau I
I A A A A A A Anti-B
I I - I atau I
I -
B B B B
B B Anti-A
I I I atau I
I AB A dan B I dan I A B A B
I I
PENGGOLONGAN DARAH SISTEM MN
Pada tahun 1927 Landsteiner menemukan antigen lain dalam eritrosit seseorang
yaitu antigen-M dan antigen-N.Dikatakan bahwa dalam sel darah sesorang dapat mengandung salah satu atau kedua antigen tersebut, tetapi dalam serum atau plasma darah seseorang tidak
mengandung zat anti-M maupun anti-N. Karena itu golongan darah sistem MN
tidak penting untuk keperluan transfusi darah, karena tidak ada bahaya penggumpalan darah.Golongan Darah Antigen dalam Alel dalam Genotip (Fenotip) Eritrosit kromosom M M M
M M L L L
N N N
N N L L L
M N M N
MN M dan N L dan L L L
PENGGOLONGAN DARAH SISTEM RHESUS
(Rh) Pada tahun 1940 Landsteiner kembali menemukan antigen baru dalam eritrosit manusia. Antigen baru itu disebut Rhesus yang berasal dari nama sejenis kera di India yang banyak digunakan untuk penelitian tentang darah.
Golongan Darah (Fenotip) Genotip Reaksi dengan anti-Rh (memiliki antigen Rh) + Rh RR menggumpal _ Rr rr Tidak menggumpal (tdk memiliki antigen Rh) Rh
_
- + NOTE : Seorang ibu Rh yang mengandung bayi Rh pada saat terjadi pertukaran darah antara ibu dengan bayinya dapat mengakibatkan kematian bayi yang disebut
Erythroblastosis fetalis yaitu penyakit anemia kronis yang disebabkan oleh hemolisis
sel darah merah. Hal ini dapat terjadi karena pada saat pertukaran darah, darah bayi yang mengandung antigen Rh+ menyebabkan tubuh ibu membentuk anti Rh, anti Rh ini akan masuk kembali ke darah bayi yang jika terjadi akumulasi cukup banyak anti
Ayah bergolongan darah A heterozigot rhesus positif homozigot menikah
dengan ibu bergolongan darah B heterozigot rhesus negatif.a. Tentukan golongan darah anak mereka!
b. Carilah perbandingan fenotip dan genotipnya! Kerjakan disini !
ALEL LETHAL RESESIF
- Adalah alel yang dalam keadaan
homozigot resesif dapat menyebabkan
kematian. • Dalam keadaan heterozigot dapat hidup
normal dan tidak ada kelainan.- Contoh albino pada tumbuhan
ALEL LETHAL DOMINAN
P1 : Cc C c Ayam Jambul Ayam Jambul
- Adalah alel yang dalam keadaan
C c C c
homozigot dominan dapat menyebabkan kematian,
C c
- Jika dalam keadaan heterozigot
C C C c C
dapat menyebabkan sub-letal atau
lethal Ayam jambul dapat hidup sehat hingga dewasa. c C c c c
- Contoh kasus alel lethal dominan
Ayam jambul Ayam normal
ada pada ayam Jambul (heterozigot) C c
INTERAKSI GEN
- ATAVISME
- POLIMERI
- KRIPTOMERI
- EPISTASIS DAN HIPOSTASIS
- KOMPLEMENTER
1.ATAVISME (9 : 3 : 3 : 1)
• Adalah munculnya suatu sifat sebagai akibat
interaksi dari beberapa gen.• Contoh atavisme adalah sifat genetis pada bentuk
jengger ayam, bentuk jengger ayam ditentukan
oleh interaksi dua gen.- Penyilangan ayam berjengger Rose (RRpp) dengan ayam berjengger Pea (rrPP), menghasilkan keturunan F1 100% berjengger Walnut (RrPp).
- Jika F1 disilangkan sesama F1 Walnut (RrPp) X
Walnut (RrPp) dihasilkan perbandingan fenotip F2 nya: Walnut : Rose : Pea : Single
R_P_ : R_pp : rrP_ : rrpp
Bab 5 Pola-Pola Hereditas
Interaksi Genetik — Atavisme
Walnut Rose Pea (biji) Single (bilah) Silangkan antara ayam berjengger walnut homozigot dengan single! a. Carilah F1 dan F2 nya!
b. Carilah perbandingan fenotip dan genotipnya! Kerjakan disini !
R-pp = rose rrP- = pea R-P- = walnut rrpp = single Perkawinan antara walnut dan mawar R-pp = rose menghasilkan keturunan dengan perbandingan rrP- = pea fenotip : R-P- = walnut
3 mawar : 3 walnut : 1 pea : 1 single rrpp = single Bagaimanakah genotip kedua induknya ?
Kerjakan disini ! R-pp = rose rrP- = pea R-P- = walnut rrpp = single
Perkawinan menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip : 6 walnut : 2 pea Bagaimanakah genotip kedua induknya ?
Kerjakan disini !
2. KRIPTOMERI (9 : 3 : 4)
- Kuncinya adalah SIFAT gen dominan akan
tersembunyi jika berdiri sendiri, sebaliknya jika
dua gen dominan bersama-sama maka akan
muncul fenotip yang tersembunyi.- Contoh Penyilangan bunga Linaria maroccana berwarna merah dengan (AAbb) dengan bunga berwarna putih (aaBB) menghasilkan keturunan F1 100% berwana ungu.
9 A-B- = ungu (warna tersembunyi)
- Pada Bunga Linaria maroccana warna bunga ditentukan oleh beberapa gen yaitu :
3 A-bb = merah
- A : merah
3 aaB- = putih
- a : putih
- B : sitoplasma sel basa ( antosianin)
1 aabb = putih
- b : sitoplasma sel asam (- antosianin)
Bab 5 Pola-Pola Hereditas
Interaksi Genetik — Kriptomeri
3. EPISTASIS & HIPOSTASIS
- Epistasis & Hipostasis terjadi interaksi antargen dominan yang terletak pada lokus berbeda.
• Epistasis = gen yang menutupi, Hipostasis = gen
yang ditutupi- Macam-macam Epistasis-Hipostasis:
1. Epistasis Dominan (12:3:1) Gen dominan mampu menutupi / mengalahkan dominan lainnya.
- 2. Epistasis Gen Dominan Rangkap (15:1)
- menyebabkan munculnya fenotip dominan
salah satu gen dominan atau bersama-sama gen dominan lain
3. Epistasis Resesif (9:3:4) Suatu gen yang homozigot resesif mempengaruhi gen lain yang
- dominan.
4. Epistasis Gen Resesif Rangkap / Komplementer (9:7) Suatu gen yang homozigot resesif mempengaruhi gen lain yang
- dominan.
3. EPISTASIS DOMINAN (12
P epistasis terhadap K dan k
: 3 : 1)
- Gen dominan mampu menutupi / mengalahkan dominan lainnya.
3. EPISTASIS DOMINAN (12
: 3 : 1) K = kuning, k = hijau P (dominan) menutupi kerja K dan k sehingga muncul putih p (resesif) tidak menutupi kerja K dan k
3 EPISTASIS GEN DOMINAN RANGKAP (15 : 1)
• Adalah jika salah satu gen dominan atau bersama-
sama gen dominan lain menyebabkan munculnya fenotip dominan. Sebaliknya jika tidak ada gen dominan maka akan muncul sifat fenotip resesif.
- Contoh pada tanaman kantong gembala:
- – Gen A dan B menyebabkan kapsul biji berbentuk segitiga – Gen a dan b menyebabkan kapsul biji berbentuk membulat.
- Kuncinya adalah : A epistasis terhadap b
9 A-B- = buah segitiga B epistasis terhadap a
3 A-bb = buah segitiga Salah satu dominan maka
3 aaB- = buah segitiga Semua resesif maka
3 EPISTASIS GEN DOMINAN RANGKAP (15 : 1) buah segitiga buah membulat buah segitiga
AB Ab aB ab AB
buah segitiga buah segitiga
Ab
buah segitiga buah membulat
aB
Salah satu dominan maka
ab
3. EPISTASIS RESESIF (9 : 3
9 C-H- = abu-abu
: 4)
- Suatu gen yang homozigot resesif mempengaruhi gen lain yang dominan.
• Kuncinya adalah cc epistasis terhadap H dan h
- Contoh pada warna rambut tikus yang ditentukan oleh beberapa gen yai
- H : gen untuk warna abu-abu
- h: gen untuk warna hitam
- C : gen untuk keluarnya warna (color)
- c: gen yang menghalangi keluarnya warna (colorless)
3 C-hh = hitam 3 ccH- = putih 1 cchh = putih
3. EPISTASIS RESESIF (9 : 3
: 4) CChh ccHH CcHh CcHh CcHh
3 C_hh = hitam 3 ccH_ = putih
H : gen untuk warna abu-abu
h: gen untuk warna hitam C : gen untuk keluarnya warna
(color)
c: gen yang menghalangi / menutupi warna (colorless)
9 C_H_ = abu-abu
3 EPISTASIS GEN RESESIF RANGKAP
atau KOMPLEMENTER (9 : 7)
• Adalah interaksi beberapa gen yang saling melengkapi.
Jika ada salah satu gen bersifat homozigot resesif maka pemunculan karakter dari gen lain akan terhalangi.
- Contoh pada manusia adalah kelainan bisu tuli.
- – Sifat normal ditentukan oleh gen D dan E secara bersama-
sama, bila ada hanya D atau E saja maka orang dilahirkan
bisu tuli. - – Kuncinya adalah : ee epistasis terhadap D dan d
dd epistasis terhadap E dan e
9 D-E- = normal
3 D-ee = bisu tuli 3 ddE- = bisu tuli
4. POLIMERI ( 15 : 1)
• Adalah bentuk interaksi gen yang saling
kumulatif (saling menambah).- Contoh polimeri terdapat pada persilangan antara biji gandum merah
gelap (M M M M ) dengan biji gandum
1
1
2
2
putih (m m m m ) menghasilkan
1
1
2
2
keturunan F1 100 % merah
- Dan jika F1 disilangkan sesama F1 dihasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotip = Merah : Putih =
M ada 4 = Merah Guelap
M ada 3 = MerahM ada 2 = Merah Sedang
M ada 1 = Merah Muda M ada 0 = putihperbandingan fenotip = Merah : Putih = 15 : 1
Tautan, Pindah Silang, Gagal
Berpisah
- Tautan – Saat meiosis, tidak semua gen dapat memisah bebas.
Gen-gen, yang terletak pada lokus berdekatan atau dalam kromosom yang sama , ada yang tidak memisah bebas seingga berpautan satu sama lain
- – Tautan yang terjadi pada autosom (kromosom tubuh) disebut tautan autosomal sedang tautan yang terjadi pada gonosom (kromosom kelamin) disebut tautan seks
- – Contoh: Individu AaBb Harusnya AB, Ab, aB, ab tapi jadi AB dan ab. Gen-Gen Terpisah Gen-Gen Terpaut
A a A a
B b B b Gen Terpaut Kromosom Tubuh (Gen Pautan Autosom)
- Gen yang terpaut di kromosom Autosom • Contoh
1. Albino
2. Idiot/Imbisil
3. Gol. Darah
4. Thalesmia
Albino
- Tidak mempunyai tirosin yang akan diubah menjadi pigmen melanin.
- Akibatnya alis, rambut, dan kulit tampak putih (albino), dan matanya peka terhadap cahaya.
- Gen penyebab albino bersifat resesif, sedangkan alel dominannya mengendalikan sifat normal.
- Seorang anak albino lahir dari pasangan suami isteri yang
P: Aa x Aa
masing-masing membawa gen
F: 1AA : normal
albino (carrier)
2Aa : normal (carrier) 1 aa : albino
Idiot/Imbisil
- – disebabkan karena seseorang tidak punya enzim yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin.
- – Akibatnya terjadi penimbunan fenilalanin dalam darah dan diubah menjadi asam fenilpiruvat. Tingginya kadar fenilpiruvat menghambat perkembangan dan fungsi otak.
- – Kelainan ini sering disebut phenilketouria
(PKU) karena banyaknya kandungan residu
fenilpiruvat yang terdapat pada urine.Idiot/Imbisil
- Seorang anak idiot dilahirkan dari pasangan suami isteri yang keduanya membawa gen resesif. P : Ii x Ii F : II : normal 2Ii : normal (carrier) ii : idiot
Gen Terpaut Kromosom Seks (Gen Pautan Seks / Sex Linked Genes) Genot Fenotip
- Gen yang terpaut di
ip C C kromosom Gonosom
X X Perempuan Normal
(X atau Y) C c
X X Perempuan Carrier
- – Terpaut di X c c
- Buta Warna C
- – X = normal c
- – X = buta warna
- Hemofli
- – X = normal H h
- – X = hemofli
- Gen yang terpaut di kromosom Gonosom (X atau Y)
- – Terpaut di Y
- Hipertrikosis = tumbuh rambut di tempat yg tdk biasa
- – Y
- – Y h
- Pindah Silang
- – Peristiwa bertukarnya gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya pada meiosis I.
- – Akibatnya, menghasilkan kombinasi baru dari sifat induknya.
- – Pindah silang dipengaruhi oleh jarak antargen yang terangkai, zat kimia tertentu, dan radiasi sinar X
- Gagal Berpisah
- – Peristiwa non-disjunction ini menghasilkan sel aneuploidi yaitu sel yang kekurangan atau kelebihan kromosom
X X Perempuan BW
X Y Laki-Laki Normal
C
Genot Fenotip c
X Y Laki-Laki BW
ip H H
X X Perempuan
H
Normal
h
X X Perempuan
Carrier Cek Buta Warna yuk!
Cek Buta Warna yuk!
H = normal
= hipertrikosis
Gen Terpaut Kromosom Seks
(Gen Pautan Seks / Sex Linked Genes) Wanita Carrier BW x Pria
BW
PX C
X c
x X
cY Gamet F1
Genot ip Fenotip
X C
X C Perempuan Normal
X C
X c Perempuan Carrier
X c
X c Perempuan BW
X C Y Laki-Laki Normal
X c Y Laki-Laki BW Wanita Carrier BW x Pria
Normal
PX C
X
c
x X
C
Y Gamet F1
Genot ip Fenotip
X C
X C Perempuan Normal
X C
X c Perempuan Carrier
X c
X c Perempuan BW
X C Y Laki-Laki Normal
X c Y Laki-Laki BW Pria Hemofli x Wanita Normal P
Genot Fenotip ip H H Gamet
X X Perempuan Normal
F1 H h
X X Perempuan h h Carrier
X X Perempuan H Hemofli
X Y Laki-Laki Normal h
X Y Laki-Laki Hemofli Pria Normal x Wanita Carrier P
Genot Fenotip ip H H Gamet
X X Perempuan Normal
F1 H h
X X Perempuan h h Carrier
X X Perempuan H Hemofli
X Y Laki-Laki Normal h
X Y Laki-Laki Hemofli
Tautan, Pindah Silang, Gagal
Berpisah
Berpisah
Gagal Berpisah