HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

  

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF PADA BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE

GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PUTRI SELFIA RISKIANDINI

11001084

  

Subject : Pekerjaan, ASI Eksklusif, Balita,Ibu yang Memiliki Balita

DESCRIPTION Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu.

  Pekerjaan membuat seorang ibu merasa cepat lelah kondisi fisik dan mental yang lelah setelah bekerja hal ini menghambat kelancaran produksi ASI. Maka, jumlah ASI akan semakin sedikit atau kering sebelum masa penyusuan dua tahun terpenuhi. Dampak jika bayi tidak diberikan ASI, daya tahan tubuh tidak optimal, dan intervensi yang paling efektif untuk mencegah kematian anak. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Balita di Posyandu Bougenville Gayaman Mojoanyar Mojokerto.

  Desain penelitian adalah analitik dengan populasi 40 balita dan sampel sebanyak 28 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-12 April 2014.Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability sampling dengan teknik Accidental Sampling. Variabel Independent ialah status pekerjaan, dan variabel dependent ialah ASI eksklusif. Instrument yang di uji menggunakan ceklist. Analisa data menggunakan uji Chi square.

  Hasil penelitian didapat hampir setengah ibu bekerja yang memiliki balita tidak memberi ASI eksklusif sebanyak 13 responden (46,4%). Hasil analisa data menggunakan uji chi square p value =0,023 (p = <0.05) menunjukkan bahwa ada Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI

  Eksklusif pada Balita di Posyandu Bougenville Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Balita sebagian besar tidak mendapat ASI Eksklusif sebanyak 20 responden (71,4%)dan sebagian besaribu bekerja sebanyak 18 responden (64,3%).

  Hasil kesimpulan di dapat salah satu faktor ibu tidak memberi ASI eksklusif diantaranya ibu yang memiliki pekerjaan tidak dapat berhubungan penuh dengan balitanya yang mengakibatkan ibu cenderung memberi susu formula. Hal ini menyebabkan frekuensi penyusuan dan produksi pemberian ASI menurun. Oleh karena itu petugas kesehatan yang terkait diharapkan meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif melalui penyuluhan dengan menggunakan media flipchat atau pemutaran film sehingga cakupan ASI Eksklusif dapat meningkat.

  

ABSTRACT

  The work is generally a activity that spends much time to mothers who and mentally so after working whole day periode of that inhibit their loctation well. Finally, the number of breastmilk will be little or dried before breastfeeding fulfillment in two years. If the baby is not breastfed, the immune system will not run well, the brain development, will be less development of teeth and jaws will be less, the closeness of mothers will be less, allergies will arise and the last, the breastmilk is the most effective intervention to prevent child deaths. The purpose of this study is to know the relationship of mothers job with giving exclusive breastmilk to infants in the public health center Bougenville at Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto.

  Design of this study is analitical with population amount infants and the sample is 28 respondents. This study was conducted on april 6-12 2014. The sampling technique used is Non-Probability sampling with accidental sampling. The independent variable is employment status, and the dependent variable is the exclusive breastmilk. The instrument uses a checklist. The data analysis use Chi square test.

  The results shows that mother working who have infant, give exclusive breastmilk, consist of 13 respondents (46,4%). The results of the data analysis using the chi square test p value = < 0,023

  

(p=<0.05) show that the mother working have relationship with giving exclusive

  breastmilk to infants in posyandu Bougenville at Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Most toddlers do not receive exclusive breastfeeding were 20 respondents (71,4%) and most of the mothers worked a total of 18 respondents (64.3%).

  The conclusions, one of factors, that mo thers don’t give breastmilk is mothers who have job, can accompany their infants wholly and make them given to formula. This causes the frequency of breastfeeding and production of giving exclusive breastmilk decreased. Therefore, the health workers are expected to inprove the knowledge of mothers about the importance of giving exclusive breastmilk through conseling with flipchat media or film secreening. So, the coverage of exclusive breastmilk can increase.

  Keywords : The job of mothers, Exclusive Breastmilk, Infants Contributor : 1.Tri Peni,S,ST.M.Kes : 2. Mohammad Nur Firdaus,S.Kep.Ns Date :31 Mei 2014 Type Material : Laporan Penelitian Permanen Link : Right : Open Dokument Summary :

LATAR BELAKANG

  Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu-ibu menghabiskan waktunya di kantor, bekerja juga merupakan sumber ketegangan dan stress yang besar bagi para ibu bekerja. Kondisi fisik dan mental yang lelah setelah bekerja sepanjang hari telah menghambat kelancaran produksi ASI (Hesti, 2008). Akhirnya, jumlah ASI akan semakin sedikit dan atau kering sebelum masa penyusuan dua tahun terpenuhi.dampak jika bayi tidak diberikan ASI maka daya tahan tubuh tidak optimal,perkembangan otak kurang, perkembangan gigi dan rahang kurang, kurangnya kedekatan ibu, timbul alergi dan intervensi yang paling efektif untuk mencegah kematian anak (Novie, 2012). Berdasarkan data Susenas tahun 2004-2008 cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan. Cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan turun dari 62,2% (2007) menjadi 56,2% tahun 2008, sedangkan pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% (2007) menjadi 24,3% (2008). Cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan masih kuuran dari target ASI ekslusif yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2010 yaitu sebesar 30,72%.Didaerah mojokerto diketahui bahwa bayi yang diberi ASI ekslusif yaitu sebesar 47,9% dapat disimpulkan cakupan pemberian ASI ekslusif masih kurang (Dinkes Jatim, 2010).

  Terbukanya kesempatan bekerja dan tuntutan untuk bekerja membantu ekonomi keluarga maka sebagian ibu memilih bekerja diluar rumah. Dengan bekerja ibu tidak dapat berhubungan penuh dengan bayinya, akibatnya ibu cenderung memberikan susu formula dan diberikan melalui botol, menyebabkan frekuensi penyusuan akan berkurang dan produksi ASI akan menurun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 13 februari 2014 di Posyandu Bugenville Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokertodari 10 ibu balita ditemukan 6 ibu balita bekerja dan memberikan ASI Eksklusif sebanyak 2 ibu balita, 4 ibu lagi bekerja namun tidak memberikan ASI secara Eksklusif sedangkan ibu yang tidak bekerja ada 4 ibubalita, 2 diantaranya memberikan ASI Eksklusif tanpa makanan tambahan dan 2 lagiibu yang tidak bekerja tidak memberikan ASI Eksklusif pada balitanya saat usia 0-6 bulan.

  Pemberian air susu ibu merupakan salah satu konstibusi terpenting bagi kesehatan pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir dan anak-anak.Upaya untuk meningkatkan pemberian ASI pada bayi yaitu peran perawat sebagai tenanga kesehatan diharapkan dapat memberikan konseling pada ibu seperti diharapkan dapat menyusui bayinya lebih sering pada siang dan malam hari atau setiap waktu sampai bayi tidak mau menyusu, karena semakin sering bayi diberikan susu akan lebih baik, menyusui sebaiknya dilakukan dengan cara bergantian pada panyudara kanan dan kiri dengan mengosongkan salah satu payudara dan apabila bayi tidur selama 3 jam diharapkan ibu dapat membangunkan bayinya untuk disusui. Ibu menyusui yang mempunyai pekerjaan dapat memompa terlebih dahulu di pagi hari dengan alat pompa yang dianjurkan tenaga kesehatan. ASI hasil pompa lalu disimpan di container khusus di suhuruangan (maksimal 10 jam) atau di kulkas (maksimal 2 hari).

METODE PENELITIAN

  Desain penelitian adalah analitik dengan populasi 40 balita dan sampel

  2014. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability sampling dengan teknik Accidental Sampling. Variabel Independent ialah status pekerjaan, dan variabel dependent ialah ASI eksklusif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ceklist. Data yang dikumpulkan melalui ceklis kemudian akan di olah melalui tahap editing, coding, scoring, tabulating dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya ibu bekerja yang mempunyai balita tidak diberi ASI eksklusif 13 balita (46,4%). Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Di Posyandu Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dapat diketahui dengan melakukan uji Chi-square dan didapatkan nilai p sebesar 0,023 karena nilai p < 0,05 yang berarti H diterima maka dapat disimpulkan

  1

  bahwa ada hubungan pekerjaan Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada balita di posyandu bougenville desa gayaman kecamatan mojoanyar kabupaten mojokerto.

  Berdasarkan dari tabel 4.3 sebagian besar ibu bekerja sebanyak 18 responden (64,3). Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan olehDalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuahbagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama denganSeseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama.

  Pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang, ataubeberapa orang yang tersebar di berbagai tempat (anon, 2012).

  Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu- ibu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang sedikit untuk memperoleh informasi, sehingga tingkat pendidikan yang mereka peroleh juga berkurang, sehingga tidak ada waktu untuk memberikan ASI pada bayinya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden mempunyai pekerjaan. Hal ini dikarenakan beberapa hal di antaranya tuntutan untuk bekerja, membantu ekonomi keluarga maka sebagian ibu memilih bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

  Berdasarkan dari tabel 4.4 hampir seluruh ibu tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 20 ibu (71,4%). Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI tanpa cairan lain padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.Pemberian ASI secara ekslusif dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila memunginkan sampai 6 bulan. Setelah 6 bulan, ia harus diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2000).

  Pada penelitian ini sebagian besar ibu tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu ada yang memberikan ASI ditambah dengan susu formula, dan ada yang memberikan susu formula saja. Ibu tidak memberikan ASI ekklusif karena ibu sebagian besar bekerja bila sudah bekerja, kadang ibu tidak mau direpotkan dengan kegiatan dalam memompa ASI. Bekerja juga merupakan sumber ketegangan dan stress yang besar bagi para ibu bekerja. Kondisi fisik dan mental yang lelah setelah bekerja sepanjang hari telah menghambat kelancaran produksi ASI.Selain itu juga ada faktor budaya setempat yang tidak biasa memberikan ASI eksklusif terhadap bayinya, atau memberikan ASI dengan ditambah minuman lainya sebelum usia 6 bulan.

  Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,023 karena nilai p < 0,05 yang berarti H di tolak dan H

  1 diterima maka dapat disimpulkan ada

  hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di posyandu Bougenville Desa Gayaman. Didapat lebih dari setengah ibu bekerja yang memiliki balita tidak memberi ASI ekslusif sebanyak 13 responden (46,4).

  Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif diantaranya ialah factor Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya. Faktor ini juga tidak luput dari kurangnya pengetahuan dari pra ibu, tidak sedikit dari apa ibu yang bekerja akan tetapi tetap memberikan asi secara eksklusif pada bayinya selama 6 bulan. Pada ibu bekerja cara lain untuk tetap dapat memberikan asi secara eksklusif pada bayinya adalah dengan memberikan asi peras. (Baskoro, 2008). Keadaan menuntutnya untuk bekerja, menyokong keuangan keluarga. Biasanya, para ibu yang mengalami masalah demikian, cenderung merasa sangat lelah (terutama secara psikis), karena seharian memaksakan diri untuk bertahan di tempat kerja. Stress dapat mempengaruhi ketersediaan ASI.Kondisi fisik dan mental yang lelah setelah bekerja sepanjang hari telah menghambat kelancaran produksi ASI (Hesti, 2008). Akhirnya, jumlah ASI akan semakin sedikit atau kering sebelum masa penyusuan dua tahun terpenuhi.

  Hasil tersebut menunjukan bahwa ibu bekerja yang memiliki balita lebih banyak tidak memberi ASI eksklusif.. Ibu yang bekerja sepanjang hari dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental seperti ketegangan emosional, kegelisahan dan stress di tempat kerja. Hal tersebut dapat menghambat kelancaran produksi ASI. Jika produksi ASI tidak lancar maka pemberian ASI Eksklusif tidak dapat terpenuhi sehingga ibu akan memberikan susu formula yang diberikan melalui botol. Dengan demikian menyebabkan pemberian ASI Eksklusif akan berkurang sebelum masa penyusuan 6 bulan terpenuhi. Untuk itu bagi ibu menyusui yang mempunyai pekerjaan dapat memompa terlebih dahulu di pagi hari dengan alat pompa lalu disimpan di tempat khusus dengan Sebelum ASI diberikan sebaiknya ASI dihangatkan terlebih dahulu sesuai suhu tubuh tetapi tidak menggunakan api karna dapat menghilangkan kandungan-kandungan terbaik dalam ASI.

  KESIMPULAN

  Hasil dari penelitian hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada balita di posyandu Bougenville Gayaman Mojoanyar Mojokerto.

  1. Sebagian besar ibu bekerja sebanyak 18 responden (64,3).

  2. Balita sebagian besar tidak mendapat ASI Eksklusif sebanyak 20 responden (71,4).

  3. Hasil analisa data menggunakan uji chi square menunjukkanp value = < 0,05 yaitu 0,023 yang berarti ada hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada balita di posyandu Bougenville Gayaman Mojoanyar Mojokerto.

ALAMAT KORESPONDENSI

  Email : Jackstrrow@ymail.com No HP : 082336435200 Alamat : Kp Wr. Anom Kecamatan Panarukan Situbondo