MEREDAM KONFLIK DALAM UPAYA HARMONISASI ANTAR UMAT BERAGAMA

Oleh: Ismardi & Arisman

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau

Email : ismardi_onga@yahoo.co.id

Abstraks

Suasana saling menghargai antar umat beragama yang biasa disebut toleransi merupakan salah satu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil. Kebebasan dan toleransi merupakan dua hal yang sering kali dipertentangkan dalam kehidupan manusia. Secara khusus dalam komunitas yang beragam dan akan lebih rumit ketika dibicarakan dalam wilayah agama. Kebebasan beragama dianggap sebagai sesuatu yang menghambat kerukunan (tidak adanya toleransi), karena dalam pelaksanaan kebebasan mustahil seseorang tidak menyentuh kenyamanan orang lain. Akibatnya, pelaksanaan kebebasan menghambat jalannya kerukunan antar umat beragama.

Toleransi antar umat beragama adalah cara agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering terjadi adalah penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang mengabaikan toleransi dan usaha untuk merukunkan dengan memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat mempersandingkan keduanya, pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.

Kata Kunci: Kebebasan, Toleransi, Konflik

Pendahuluan

bahasa yang berbeda. Indonesia adalah bangsa yang majemuk

Kemajemukan bangsa Indonesia yang diperlihatkan dari banyaknya agama, bukanlah persoalan baru, tetapi memang suku, dan ras. Kemajemukan di Indonesia sesuatu yang sudah ada sejak lama. Istilah telah lama hadir sebagai realitas empirik ini juga digunakan oleh pemerintah yang tak terbantahkan. Indonesia kemudian Hindia-Belanda untuk menggambarkan dikenal sebagai bangsa dengan sebutan 1 str uktur masyarakat Indonesia. “mega cultural diversity” karena Indonesia terdapat tidak kurang dari 250 kelompok

1 Nasikun, Sistem Sosial Indonesia. (Jakarta : Raja

etnis dengan lebih dari 500 jenis ragam Grafindo Persada, 1995),hlm. 27-40

2 0 0 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dilihat dari dua sisi, yaitu; pertama, majemuk secara horizontal. Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat, serta kedaerahan. Kedua, secara vertical, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan lapisan bawah yang cukup tajam. Str uktur masyarakat majemuk pada dasarnya tidak bisa ditafsirkan sebagai ancaman bagi kohesivitas social. Sebaliknya justru menjadi potensi besar pembentukan masyarakat yang demokratis, yang dicirikan terbangunnya civil society. 2

Indonesia yang terbangun dari struktur Negara bangsa (nation state) tidak dapat menghindari dari keniscayaan kemajemukan (pluralisme). Sejarah telah menorehkan realitasnya melalui wujud kemerdekaan keindonesiaan sebagai hasil bahu-membahu dari kekuatan kemajemukan yang dimiliki bangsa ini. Dalam prinsip dasar demokrasi, kemajemukan (pluralitas) menjadi sebuah fenomena kunci, sebab hakikat berdemokrasi dalam sebuah Negara bangsa ada pada transformasi nilai dari heterogenitas teritorial, social (SARA), budaya ke dalam bentuk homogenitas politik sebagai konsensus untuk berada bersama-sama dalam sebuah bangsa demi mencapai tujuan bersama yang di dalamnya ada hak dan kedudukan yang

sama, ada saling pengakuan terhadap keberadaan masing-masing elemen. Perbedaan dalam bentuk heterogenitas tersebut hanya akan menjadi sebuah potensi kolektif jika telah terwujud dalam konsensus tujuan hidup bersama dengan jaminan tidak akan ada negasi terhadap salah satu unsur. Ketika terjadi pengingkaran terhadap salah satu unsur, pemberontakan nilai akan terlihat lewat berbagai ekspresi yang fenomenanya kini nampak di Indonesia.

Pluralitas agama sebenarnya bukan fenomena baru bagi bangsa Indonesia. Selama orde baru saja, secara de jure diakui oleh pemerintah aksistensi lima agama dan bahkan puluhan, atau bahkan mungkin ratusan aliran kepercayaan. 3 Setiap penduduk Indonesia menghadapi kenyataan pluralitas agama dalam kehidupan sehari-hari. Bertetangga, bekerja, dan bersekolah dengan orang yang berlainan agama adalah suatu kenyataan yang dengan mudah ditemui dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pluralitas agama telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari apa artinya menjadi penduduk atau bangsa Indonesia. Menyangkal kenyataan ini adalah sebuah kenaifan atau bertentangan denga sunnatullah.

Pluralitas agama menyimpan potensi sekaligus bahaya tersendiri. Kemajemukan agama itu bisa menjadi potensi yang kuat,

2 Heru Nugroho, Konstruksi SARA, Kemajemukan dan Demokrasi. Dalam Jurnal UNISIA No.40/XXII/

IV (Yokyakarta : UII, 1999),hlm. 129

3 Robert Hardaniwarya, Dialog Umat Kristiani dengan Umat Pluri-Agama/Kepercayaan di Nusantara,

(Yokyakarta : Kanisius, 2001),hlm. 27-45

2 0 1 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 0 1 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

Suasana saling menghargai antar kemajemukan itu menyimpan potensi umat beragama yang biasa disebut untuk menimbulkan masalah yang besar. toleransi merupakan salah satu bentuk Perbedaan-perbedaan ajaran agama, akomodasi tanpa persetujuan yang formil. apabila tidak ditanggapi dengan bijaksana, Kadang-kadang toleransi timbul secara maka dapat memicu sebuah pertikaian tidak sadar dan tanpa direncanakan, hal yang mendalam dan luas. Tampaknya itu mana disebabkan karena adanya watak yang telah dan sedang terjadi pada bangsa orang perorangan atau kelompok- ini. Berbagai konflik sosial yang bernuansa kelompok manusia, untuk sedapat agama telah meletus di beberapa wilayah mungkin menghindarkan diri dari suatu

di tanah air yang tentu saja berdampak perselisihan. 6 Dari sejarah dikenal bangsa pada integrasi bangsa. 4

Indonesia adalah bangsa yang toleran Mengingat pluralitas agama merupakan yang sedapat mungkin menghindarkan keniscayaan sosiologis, maka perlu diri dari perselisihan-perselisihan. ditingkatkan kedewasaan dalam menerima

Menurut kamus bahasa Indonesia, perbedaan dan memperluas wawasan toleransi yang bersal dari kata toleran itu paham keagamaan, agar perbedaan yang sendiri berarti bersifat atau bersikap ada bukannya menambah potensi konflik menenggang (menghargai, membiarkan, melainkan menjadikan pluralitas sebagai membolehkan), pendirian (pendapat, asset budaya dan politik. 5 Dalam pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan pembangunan bidang politik, mestinya sebagainya) yang berbeda dan atau yang tokoh-tokoh agama berdiri paling depan bertentangan dengan pendiriannya. dalam memperjuangkan demokrasi dan Toleransi juga berarti batas ukur untuk hak-hak asasi manusia, karena mereka penambahan atau pengurangan yang paling sadar akan hakikat kemanusiaan masih diperbolehkan. dan paling siap menerima perbedaan.

Dalam Bahasa Arab, toleransi biasa disebut ikhtimal, tasamuh, yang artinya

4 Beberapa contoh dari pertikaian yang bernuansa sikap membiarkan, lapang dada. Jadi religious di tanah air dasawarsa terakhir ini dapat dilihat toleransi beragana adalah menghargai dalam MOH. Soleh Isre, Konflik Etno Religius Indonesia dengan sabar, menghormati keyakinan

Kontemporer, (Jakarta : Depag RI, 2003) 5 Nurcholis Madjid,dikutip dalam Pengantar

Ahmad Baso, Civil Society Versus Masyarakat Madani, 6 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Bandung :Pustaka Hidayah, 1999),hlm. 23-24

(Jakarta : Rajawali, 1982),hlm. 71

2 0 2 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a , 2 0 2 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

Jadi dalam hubungannya dengan agama dan kepercayaan, toleransi berarti menghargai, membiarkan, membolehkan kepercayaan agama yang berbeda itu tetap ada, walaupun berbeda dengan agama dan kepercayaan sesorang. Toleransi tidak berarti bahwa seseorang harus melepaskan kepercayaannya atau ajaran agamanya karena berbeda dengan yang lain, tetapi mengizinkan perbedaan itu tetap ada.

Toleransi menjadi jalan terciptanya kebebasan beragama, apabila kata tersebut diterapkan pada orang pertama kepada orang kedua, ketiga dan seterusnya. Artinya, pada waktu seseorang ingin menggunakan hak kebebasannya, ia harus terlebih dahulu bertanya pada diri sendiri, “apakah saya telah melaksanakan kewajiban untuk menghormati kebebasan orang lain?” Dengan demikain, setiap orang akan melaksanakan kebebasannya dengan bertanggung jawab. Agama-agama akan semakin moderat jika mampu mempersandingkan kebebasan dan toleransi. Kebebasan merupakan hak setiap individu dan kelompok yang harus dijaga dan dihormati, sedang toleransi adalah kewajiban agama-agama dalam hidup bersama.

Dalam upaya itulah tulisan ini hadir untuk memberikan sebuah formulasi untuk mengurangi bahkan menghilangkan ataupun mengantisipasi agar konflik antar umat beragama tidak meluas sehingga tercipta keharmonisan dalam kehidupan yang plural.

Konflik dan Penanganannya

Konflik berasal dari kata kerja Latin confligere, 7 yang berarti saling memukul.

Konflik juga dapat diartikan perselisihan atau pertentangan antar individu, ide,

kepentingan dan lain-lain. 8 Arti kata ini juga menunjuk pada semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, ketidakserasian, perke-lahian, oposisi, dan interaksi yang antagonis. Menur ut Kamaludin konflik adalah segala sesuatu (interaksi) pertentangan atau antagonis antara dua pihak atau lebih. Konflik juga merupakan suatu interaksi yang antagonis mencakup tingkah laku lahiriah yang tampak jelas mulai dari bentuk-bentuk perlawanan halus, terkontrol, tersembunyi, tak langsung, sampai pada bentuk perlawanan terbuka. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan

bentrokan. 9 Dalam Kamus Konseling konflik berarti suatu keadaan dimana individu dihadapkan kepada satu atau

7 Martin Manser dan Megan Thomson (ed), Times Chambers Combined Dictionary Thesaurus, (Singapore:

Chambers Harrap Publisher Ltd, 1995), hlm. 267. 8 Teuku Iskandar, Kamus Dewan, (Kuala Lumpur:

Dewan Bahasa dan Pustaka, 1986), hlm. 264. 9 Peter Salim & Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 2002), hlm. 761

2 0 3 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 0 3 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

tersebut. 10 berbagai definisi dan berbagai sumber Dalam Oxford Dictionary konflik ialah yang ada istilah konflik dapat dirangkum “struggle, fight, clashing of opposed interest” 11 dan diartikan sebagai berikut: (1) konflik maksudnya pertengkaran dan pertentangan adalah bentuk pertentangan alamiah yang kepentingan dalam keadaan atau suasana dihasilkan oleh individu atau kelompok yang mana terdapat dua atau lebih pihak karena mereka yang terlibat memiliki yang mempunyai perbedaan pendapat perbedaan sikap, kepercayaan, nilai-nilai, serta tidak sehaluan. Stephen P. Robbin serta kebutuhan; (2) hubungan mendefenisikan konflik sebagai satu pertentangan antara dua pihak atau lebih proses dimana seseorang berusaha dengan (individu maupun kelompok) yang sengaja untuk menggagalkan usaha orang memiliki atau merasa memiliki sasaran- lain dengan cara menghalanginya dalam sasaran tertentu, namun diliputi mencapai tujuan. 12

pemikiran, perasaan, atau perbuatan yang Konflik tidak mungkin bisa dilepaskan tidak sejalan; (3) pertentangan atau dari kehidupan manusia. Selama manusia pertikaian karena ada perbedaan dalam masih memiliki kepentingan, kehendak, kebutuhan, nilai, dan motivasi pelaku atau serta cita-cita, konflik akan senantiasa yang terlibat di dalamnya; (4) suatu proses “mengikuti mereka”. Oleh karena dalam yang terjadi ketika satu pihak secara upaya untuk mewujudkan apa yang negatif mempengaruhi pihak lain, dengan diinginkan pastilah ada hambatan- melakukan kekerasan fisik yang membuat hambatan yang menghalangi, dan halangan orang lain perasaan serta fisiknya tersebut harus disingkirkan. Tidak menutup terganggu; (5) bentuk pertentangan yang kemungkinan akan terjadi benturan- bersifat fungsional karena pertentangan benturan kepentingan antara individu semacam itu mendukung tujuan kelompok dengan kelompok, atau kelompok dengan dan memperbarui tampilan, namun kelompok. Jika hal ini terjadi, maka disfungsional karena menghilangkan konflik merupakan sesuatu yang niscaya tampilan kelompok yang sudah ada; (6) terjadi dalam kehidupan manusia.

proses mendapatkan monopoli ganjaran, kekuasaan, pemilikan, dengan menyingkirkan atau melemahkan pesaing;

10 Sudarsono, Kamus Konseling, (Jakarta: Rineka (7) suatu bentuk perlawanan yang

Cipta, 1997), hlm. 123

11 A.S Hornby, Kamus Oxford Fajar Edvanced Learner‘s melibatkan dua pihak secara antagonis; English: Malay Dictionary, 2001. Lihat juga Asmah Haji (8) kekacauan rangsangan kontradiktif

Omar et. Al (terj), Selangor: fajar Bakti, hlm. 128.

12 Stephen P. Robbins, Organizational Theor y, dalam diri individu.

Uraian di atas juga menunjukkan

Structure, Design and Apclication, (Englewood Cliff New

Jersey: Prentice, 1990, hlm. 142.

bahwa dalam setiap konflik terdapat

2 0 4 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a , 2 0 4 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

1. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat. perbedaan yang berkenaan dengan cara;

2. Ada tujuan yang dijadikan sasaran

6) hal-hal yang berkaitan dengan konflik, dan tujuan itulah yang pertanggung-jawaban; 7) kurangnya menjadi sumber konflik.

kemampuan berkom-unikasi; 8) hal-hal

3. Ada perbedaan pikiran, perasaan, yang berhubungan dengan kekuasaan; 9) tindakan di antara pihak yang terlibat adanya frustasi dan kejengkelan; 10) untuk mendapatkan atau mencapai adanya kopetensi memperebutkan tujuan.

sumber yang terbatas; 11) tidak

4. Ada situasi konflik antara dua pihak menyetujui butir-butir dalam peraturan yang bertentangan.

atau kebijakan. 15 Pendapat lain juga mengatakan bahwa konflik dapat terjadi Konflik dalam tatanan organisasi karena: 1) perbedaan pendapat atau bermuara dari beberapa sebab, seperti tujuan; 2) salah paham; 3) salah satu atau perbedaan nilai, perubahan peranan dan dua pihak dirugikan; 4) perasaan selalu tang gungjawab dari yang telah ada sensitif. 16 sebelumnya, perubahan delegasi

Hardjana menyimpulkan bahwa, kekuasaan ter masuk per ubahan secara umum sumber-sumber konflik kepemimpinan, tuntutan tanggungjawab dalam organisasi sebagai berikut: 1) salah dari jabatan, terjadinya perubahan tujuan, pengertian karena gagal komunikasi; 2)

peraturan, dan sebagainya. 13 Menurut perbedaan tujuan karena perbedaan nilai Organ dan Bateman, konflik boleh hidup; 3) mendapatkan sumber daya berlaku dalam tiga keadaan, yaitu: pertama, organisasi yang terbatas; 4) persaingan keputusan yang berbeda; kedua, pendapat wewenang dan tang gungjawab; 5) yang berbeda; ketiga, persepsi yang perbedaan penafsiran terhadap peraturan

berbeda. 14 atau kebijakan; 6) kurangnya kerja sama; Menurut Suharsimi faktor-faktor

7) adanya usaha untuk mendominasi; 8) penyebab konflik adalah sebagai berikut: tidak mentaati tata tertib dan peraturan

1) adanya kesalahpahaman (kegagalan kerja; 9) perubahan dalam sasaran dan komunikasi); 2) keadaan pribadi individu 17 prosedur kerja.

yang saling konflik; 3) perbedaan nilai, Islam tidak menafikan adanya konflik pandangan dan tujuan; 4) perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini

13 Dubrin A., Foundation of Organization Behavior On Applied Perspective, (New Jersey: Prentice Hall, 1984),

15 Amri Darwis, Manajemen Konflik (Pengembangan hlm. 349-352.

Ilmu Berparadigma Islami), (Pekanbaru: Suska Pres, 14 Organ dan Bateman, Organizational Behavior An 2008), h. 53.

Applied Psychological Approach, (Texas: Business

16 Ibid, hlm. 54.

Publications Inc, 1986), hlm. 518.

17 Ibid, h. 60.

2 0 5 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 0 5 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

Konflik menurut Islam dapat sesuatu. Di samping itu manusia diartikan semacam bentuk keadaan yang merupakan makhluk Allah SWT yang melampaui konsep perbedaan pendapat mempunyai sifat tersendiri dan berlaian yang sehat dan dibenarkan. Konflik juga dengan orang lain. Keadaan seperti itu berarti ketidakstabilan hubungan manusia sangat sulit untuk mewujudkan satu baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, kehidupan dalam hubungan kemanusiaan atau kelompok tertentu termasuk alam

yang berlandaskan satu pendapat dan sekitar. 18 Konflik dapat juga disama kemauan yang sama.

artikan dengan apa yang disebut dalam Keinginan untuk mencapai kejayaan bahasa Arab kata al-Jidal (perdebatan) al- dalam masyarakat Islam sudah pasti akan Khilaf (perbedaan pendapat) dan al- menyebabkan terjadinya perselisihan dan 19 Khushumah (permusuhan). perbedaan pendapat di antara satu sama

Kata al-Ikhtilaf (perselisihan lain sehingga dapat merenggangkan 20 pendapat) secara umum dapat

hubungan persau-daraan. Hal ini sesuai ditemukan melalui firman Allah SWT, dengan ketentuan Allah SWT yang telah salah satunya terdapat dalam QS. Al- menciptakan manusia selalu memiliki Zariyat (51) ayat 8: perbedaan-perbedaan pandangan.

Artinya: “Sesungguhnya kamu benar- Firman Allah SWT dalam QS. Hud (11)

benar dalam keadaan berbeda pendapat”. ayat 118: Artinya:”Jikalau Tuhanmu menghen-daki, tentu Dia menjadikan manusia

Sedangkan kata al-jidal atau al- umat yang satu, tetapi mereka senantiasa mujadalah (perdebatan) dapat diartikan berselisih pendapat.”

sebagai komunikasi dengan cara Juga firman Allah SWT dalam QS. Ar- 21 bertengkar dan saling menyalahkan.

Rum (30) ayat 22: Artinya:”Dan di antara Menurut imam al-Ghazali, al-mujadalah tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah adalah setiap yang dikeluarkan dalam menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bentuk kata-kata yang bertentangan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pendapat dengan orang lain dari sudut pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”

Berdasarkan dua ayat di aats

18 Syekh Ghazali dan Zambry Abdul Kadir,

menunjukkan bahwa konflik tidak dapat Pengurusan Perniagaan Islam, 1991, hlm. 132. 19 dielakkan karena Allah SWT menciptakan Taha Jabir Fayyad al-Alwan, Adab Perbedaan

Pendapat dalam Islam, terjemahan oleh Muhammad

manusia sebagi umat yang berbeda-beda. Rivai Batubara, Kuala Lumpur: Dewan Pustaka Salam, Perbedaan ini akan menjadikan setiap hlm. 17-20. 20

manusia berlainan antara satu sama lain Ibrahim Unay (et.al), al-Mu‘jam al-Wasith,

(Istanbul: al-Maktabah al-Islamiyah, t.t), hlm. 251

dari segi pemikiran, pandangan, persepsi,

21 Ibid, hlm. 111.

2 0 6 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a , 2 0 6 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

percakapan. 22 Selain itu selalu (8) ayat 46: menunjukkan kelebihan dirinya serta

Artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan mencari-cari kesalahan orang lain.

Rasul-Nya dan janganlah kamu Penggunaan kata al-jidal atau mujadalah

berbantah-bantahan, yang menyebabkan salah satunya terdapat dalam QS. Al-Hajj

kamu menjadi gentar dan hilang (22) ayat 8-9: Artinya: “Dan di antara

kekuatanmu dan bersabarlah. manusia ada orang-orang yang membantah

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa

yang sabar”.

petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya. Dengan memalingkan lambungnya

Dalam ayat lain, Allah SWT sangat untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. mengecam perpecahan dalam bentuk ia mendapat kehinaan di dunia dan dihari apapun, termasuk konflik. Firman Allah

kiamat Kami merasakan kepadanya azab SWT dalam QS. Al-An‘am () ayat 65: neraka yang membakar”.

Artinya: “Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab

Juga terdapat dalam QS. Al-Kahfi () kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah ayat 56:

kakimu atau Dia mencampurkan kamu Artinya:”Dan tidaklah Kami mengutus

dalam golongan-golongan (yang saling Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa

bertentangan) dan merasakan kepada berita gembira dan sebagai pemberi

sebahagian kamu keganasan sebahagian peringatan; tetapi orang-orang yang kafir

yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami membantah dengan yang batil agar dengan

mendatangkan tanda-tanda kebesaran demikian mereka dapat melenyap kan yang

Kami silih berganti agar mereka hak, dan mereka menganggap ayat-ayat

memahami(nya)”. Kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan”.

Kerukunan Umat Beragama Perspektif Islam

Walaupun konflik itu sulit dihindari Dalam bab awal telah diterangkan namun hendaklah diminimalisir tentang kerukunan beragama, Kerukunan keberadaannya. Sehing ga tidak berasal dari bahasa Arab kata rukun, menimbulkan perpecahan yang ruknun (rukun) jamaknya arkan berarti

mendatangkan mudharat yang lebih asas atau dasar. 23 Kerukunan Hidup besar. Oleh karena itu pada prinsipnya

23 Depag RI, Kompilasi Peraturan Perundang-undangan 22 Muhammad Ibn Hamid al-Ghazali, Ihya‘ ‘Ulum Kerukunan Hidup Umat Beragama (Jakarta : Depag RI, al-Din, (Beirut: Dar al-Khair, 1990), hlm. 260

2003), hlm. 5

2 0 7 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

Umat Beragama, mengandung arti hidup Agama. Menurut Baidh 27 Toleransi rukun walaupun antar maupun intern adalah kesiapan dan kemampuan batin umat beragama. Adapun menurut untuk kerasan (jawa) bersama orang lain

Yustiani 24 dalam penelitiannya terdahulu yang berbeda secara hakiki meskipun yang berjudul “Kerukunan Antar Umat terdapat konflik dengan pemahaman Beragama Islam Dan Kristen Di Soe NTT” anda tentang apa yang baik dan jalan menjelaskan Pengertian kerukunan umat hidup yang layak. Toleransi disini beragama adalah terciptanya suatu bukanlah dalam bidang Aqidah Islamiyah hubungan yang harmonis dan dinamis (keimanan), karena aqidah telah serta rukun dan damai diantara sesama digariskan secara tegas dalam Al Qur’an umat beragama di Indonesia.

dan As Sunah. Fuad menambahkan 28 Dalam Islam kerukunan diberi istilah yang dilarang dalam hal toleransi adalah “Tasamuh” atau Toleransi. Yang toleransi yang berarti mendukung dimaksud dengan toleransi ialah keyakinan pemeluk agama lain dengan ker ukunan sosial kemasyarakatan. mengorbankan keimanan Islam (akidah). Toleransi dalam penelitiannya Mawardi Adapun dalam bidang aqidah atau adalah suatu bentuk akomodasi yang tidak keimanan seorang muslim hendaknya membutuhkan penyelesaian dari fihak meyakini bahwa Islam adalah satu- lain karena kedua belah fihak saling satunya agama yang benar dan keyakinan menyadari dan mengharapkan situasi yang dianutnya sesuai dengan firman yang kondusif dalam kehidupan Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Ali bermasyarakat. 25

Imron 19 dan 85 sebagai berikut: Menurut Mukti Ali 26 Toleransi berasal

Ayat (19). Sesungguhnya agama (yang dari bahasa latin tolerare yang berarti

diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada menahan diri, bersikap sabar,

berselisih orang-orang yang Telah diberi Al membiarkan orang lain berpendapat

Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan berbeda, berhati lapang dan tenggang

kepada mereka, Karena kedengkian (yang rasa/tepo seliro (jawa) terhadap orang yang

ada) di antara mereka. barangsiapa yang berlainan pandangan, keyakinan, dan

kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

24 Yustiani, Kerukunan Antar Umat Beragama Kristen dan Islam di Soe, Nusa Tenggara Timur ( Jurnal “Analisa”

Volume XV No. 2 Mei-Agustus : 2008), hlm. 72 25 Mawardi, Pembinaan Kerukunan Umat Beragama di

27 Zakiyuddin Baidhawi, Pendidikan Agama Daerah Transmigrasi Palingkau Asri ( Jurnal “Analisa” Berwawasan Multikultural ( Jakarta : Erlangga, 2005),

Volume XV No. 2 Mei-Agustus : 2008), hlm. 94

hlm. 79

26 Mukti Ali, Pluralisme Agama di Persimpangan 28 Fuad Fachruddin, Agama dan Pendidikan Menuju Tuhan, (Salatiga : Stain Salatiga Press, 2006), Demokrasi. Pengalaman Muhammadiyah dan Nahdahul

hlm. 87 Ulama(Jakarta : Pustaka Alvabet, 2006), hlm. 244

2 0 8 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

Ayat (85). Barangsiapa mencari agama selain kegiatan perniagaan atau yang lainnya. agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah Kerjasama yang baik selalu dibutuhkan akan diterima (agama itu)daripadanya, dan tanpa mencampuri urusan internal dia di akhirat termasuk orang-orang yang seseorang seperti keyakinan agama. Kita rugi.

pun tidak boleh memaksakan kepada seseorang yang berlainan pandangan dan

Sebagaimana kita ketahui dalam keyakinan dengan kita untuk ikut kepada kehidupan sehari-hari, manusia selalu pandangan dan keyakinan kita dihadapkan dengan fenomena pluralitas. sebagaimana diterangkan dalam firman Plutralitas warna kulit (kulit putih, kuning, Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al hitam, sawo matang dan sebagainya. Baqoroh ayat 256 sebagaimana dibawah Pluralitas etnik (etnik Cina, Arab, Jawa, ini : Sunda, Banjar dan sebagainya). Pluralitas

Artinya (256). Tidak ada paksaan untuk agama (Islam, Kristen-Katolik, Kristen

(memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Protestan, Hindu, Budha, Konghuchu,

Telah jelas jalan yang benar daripada jalan Tao dan sebagainya). Pluralitas bahasa

yang sesat. Karena itu barangsiapa yang (bahasa Inggris, bahasa Prancis, Jerman,

ingkar kepada Thaghut dan beriman Indonesia dan sebagainya).

kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Adanya perbedaan seperti yang telah

Telah berpegang kepada buhul tali yang dijelaskan diatas merupakan kehendak

amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Swt atau Sunnatullah dikarenakan

Allah Maha mendengar lagi Maha jika Tuhan menghendaki, manusia di

Mengetahui.

muka bumi ini akan memeluk satu agama dan beriman semuanya. Salah satu dari

Kerukunan Umat Beragama dibagi beberapa ayat Al Qur’an secara eksplisit menjadi dua macam yaitu Kerukunan menyatakan bahwasanya perbedaan intern umat Islam dan Kerukunan Antar merupakan Sunnatullah yaitu Al Qur’an Umat Beragama. Kerukunan intern umat Surat Yunus ayat 99:

Islam di Indonesia harus berdasasarkan Artinya: Dan Jikalau Tuhanmu atas semangat Ukhuwah Islamiyah menghendaki, tentulah beriman semua (persaudaraan sesama muslim) yang orang yang di muka bumi seluruhnya. tinggal di Negara Republik Indonesia, Maka apakah kamu (hendak) memaksa sesuai dengan firman Allah dalam Qs Al manusia supaya mereka menjadi orang- Hujurat (49) ayat 10 bahwasanya kesatuan orang yang beriman semuanya.

dan persatuan umat Islam diikat oleh kesamaan aqidah (keimanan), akhlaq dan

Dari ayat diatas dapat diambil sebagai sikap beragamnya berdasarkan atas Al makluk sosial kita saling dan selalu Qur’an dan Al Hadist. Artinya (10). membutuhkan orang lain baik dalam Orang-orang beriman itu Sesung guhnya

2 0 9 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 0 9 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

terhadap orang lain sebagaimana firman Adanya perbedaan pendapat diantara Allah Q.S Al Baqoroh 256 di atas (laa ikroo umat Islam adalah Rahmat asalkan

ha fiddiini)

perbedaan pendapat itu tidak membawa Dakwah adalah mengajak, mangajak kepada perpecahan dan permusuhan 29 kepada kebenaran, menurut Asep jika

(konflik). Adalah suatu yang wajar dirasa ajakan tersebut diyakini mempunyai terhadap adanya perbedaan pendapat kebenaran, haruslah dilakukan dengan yang disebabkan masalah politik yang cara-cara yang penuh dengan ke’arifan, kemudian memunculkan partai-partai kesopanan, tutur kata yang baik serta Islam yang semuanya menjadikan Islam dasar argument yang masuk akal. sebagai asas politiknya.

Islam melarang umatnya berbantah- Adapun dengan Kerukunan Antar bantahan (debat) dengan kelompok lain Umat Beragama, Kerukunan umat Islam melainkan dengan cara-cara yang baik, dengan penganut agama lain di Indonesia termasuk menjaga kesopanan serta didasarkan atas Falsafah Pancasila dan tenggang rasa, kecuali terhadap mereka UUD 1945 dimana Hal-hal yang terlarang yang berlaku aniaya/ dzolim kepada kita. adanya toleransi tersebut adalah adanya Sekalipun kita sebagai umat Islam dalam masalah aqidah dan ibadah, sesuai mengetahui orang lain menyembah dengan fir man Allah dalam Qs Al sesembahan selain Allah Yang Maha Esa, Kafirun (109) ayat 6 yang artinya “Bagimu umat Islam tetap dilarang berlaku tidak Agama-Mu Dan Bagiku Agama-Ku”

sopan terhadapnya. Umat Islam tidak Sesungguhnya adanya berbagai agama dibenarkan memaksakan serta merupakan ujian dari Allah kepada menyalahkan kehendak satu atas hambanya yang mau berfikir, mencari, kehendak lainnya. Al Qur’an sendiri telah mempertimbangkan akan sebuah menjelaskan kepada kita bahwa kebenaran hakiki sebagaimana ajaran tauhid Kehendak Allah atas adanya bermacam- yang disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu macam agama bukan untuk saling sebelum Baginda Nabi Muhammad SAW bersaing mencapai tujuan-tujuan duiawi, yaitu kalimat “ Laa Ilaa Ha Illa Allah “.

akan tetapi hendaknya umat Islam Dalam Islam juga tidak terlepas oleh berangkat dari konsep berlomba-lomba adanya penyebaran misi seperti agama- agama lain yang mempunyai kebenaran eksklusif yang mewajibkan umatnya 29 Asep Syaefullah, Merukunkan Umat Beragama,

untuk menyampaikan pesan-pesan Islam Study Pemikiran Tarmizi Taher Tentang Kerukunan Umat

Beragama (Jakarta : Grafindo Hasanah Ilmu, 2007),

“ballighu „ani walau aayah” yang bernama hlm.104

2 1 0 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a , 2 1 0 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

Disini, Al Qur’an menegaskan kaum Ma’idah : 48

muslimin untuk hidup damai bersama Artinya (48). Dan kami Telah turunkan pihak-pihak lain yang barang kali berbeda kepadamu Al Quran dengan membawa dengan kita serta berlaku adil selama kebenaran, membenarkan apa yang mereka tidak memusuhi kaum muslimin. sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang Prinsip ini telah diterangkan dalam Al diturunkan sebelumnya) dan batu ujian Qur’an melalui firman-Nya : terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka

Artinya (8). Allah tidak melarang kamu putuskanlah perkara mereka menurut apa

untuk berbuat baik dan berlaku adil yang Allah turunkan dan janganlah kamu

terhadap orang-orang yang tiada mengikuti hawa nafsu mereka dengan

memerangimu Karena agama dan tidak meninggalkan kebenaran yang Telah datang

(pula) mengusir kamu dari negerimu. kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang kamu, kami berikan aturan dan jalan yang

yang berlaku adil. terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat

Dengan demikian, jelas bahwa Islam (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu mengakui hak-hak hidup agama lain

terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka untuk menjalankan ajaran-ajaran agama berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya sebagaimana ajaran yang mereka anut kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, sehingga semakin jelasah letak dasar lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang ajaran Islam tentang toleransi/kerukunan Telah kamu perselisihkan itu,

beragama.

Sikap ketidak sopanan kepada orang Kerukunan Beragama masa Islam yang berbeda keyakinan dengan kita Klasik

justru akan berbalik menyerang dan Sejak Islam pertama kali datang berlaku tidak sopan yang sama terhadap bersama Rasulullah Saw di tanah Arab, agama kita, kepada Allah Yang Maha Esa wajah Islam yang toleran dan cinta sebagai akibat dari dorongan rasa damailah yang diperkenalkan oleh Nabi permusuhan tanpa pengetahuan yang kepada umatnya. Umat Islam sudah memadahi. 30 Untuk itu pergaulan yang memiliki pengalaman untuk membangun baik,cinta damai tetap harus dijaga tanpa harmonisasi kehidupan antar penganut

agama. Di tengah keragaman atau

30 Ibid.,

pluralitas keberagamaan pada masa

2 1 1 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

kenabian Muhammad Saw, beliau tidaklah Dalam piagam tersebut secara tegas menghalangi untuk mengembangkan dinyatakan hak-hak penganut agama lain sikap-sikap toleransi antar pemeluk agama untuk hidup berdampingan secara damai atau kepercayaan yang berbeda. Bahkan, dengan kaum muslimin. Nabi dalam baginda Nabi Muhammad pernah suri melaksanakan ajaran-ajaran agamanya tauladan yang sangat inspiring dihadapan tetap menjaga dan menghormati para pengikutnya dalam hal toleransi. hubungan sosial dalam masyarakat. Hidup Bukan hanya kepada saudara seagama, berdampingan dalam keadaan damai, namun juga antar agama dan keyakinan rukun serta harmonis. Diterangkan dalam yang berbeda. Sejarah mencatat bahwa, 32 bukunya Alim Pada pasal 45 dalam Nabi pernah dikucilkan dan bahkan diusir konstitusi Madinah bahwa ada ajakan dari tumpah darahnya (Makkah Al damai, maka ajakan tersebut harus diterima Mukaromah). Beliau terpaksa hijrah ke asal pihak lainnya betul-betul memenuhi Madinah untuk beberapa lama dan serta melaksanakan isi perdamaian kecuali kemudian kembali ke Makkah. Peristiwa itu dengan orang-orang yang memerangi dikenal dengan Fathul Makkah. Dalam Islam. Agama lain tetap diakui, meminjam peristiwa yang penuh kemenangan ini, Nabi 33 istilah Ruslani. Nabi tidak menuntut tidak menggambil langkah balas dendam ataupun menonjolkan truth claim dan kepada siapapun juga yang telah mengusirnya salvation claim secara berlebihan dengan dahulu dari tanah kelahirannya.

menggunakan system referensi sendiri Peristiwa itu sangat memberi kesan untuk menilai sistem referensi orang lain. yang mendalam terhadap penganut Beliau tidak menuntut adanya agama Islam di mana pun mereka berada. pembenaran atas nama dirinya maupun Nabi telah memberi contoh kongkret dan atas nama agama yang dianutnya. Nabi sekaligus contoh pemahaman dan mengambil sikap agree in disagreement/ penghayatan kerukunan keagamaan yang “setuju dalam perbedaan”, maksudnya amat riel dihadapan umatnya. Ketika Sikap setuju untuk suatu doktrin agama sesampainya di kota Madinah yang sangat yang dianut dan diyakini oleh umatnya plural kondisi penduduknya, yaitu adanya meskipun ia sendiri tidak setuju dengan kemajemukan dalam agama dan kepercayaan doktrin dan ajaran agama lain tersebut dan serta pluralitas dalam kesukuan, Nabi tidak memusuhi tidak membenarkan kan Muhammad SAW membuat suatu dokumen tetapi mengakui keberadaanya. Sikap Konstitusi Madinah sebagai aturan pokok sinkritisme dalam agama yang menganggap tata kehidupan bersama di Madinah. 31

32 Ibid, Hlm. 58

31 Muhammad Alim, Demokrasi dan Hak-Hak Asasi 33 Ruslani. Islam Dialogis, Akar-Akar Toleransi Dalam Manusia dalam Konstisusi Madinah dan UUD 1945 Sejarah Dan Kitab Suci. (Yogyakarta: Pustaka Cendikia

(Yogyakarta: UII Press, 2001), hlm.7

Press, 2006), hlm. 216

2 1 2 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a , 2 1 2 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

gereja dan salib-salib mereka, serta Sebagaimana diterangkan dalam Al- menjaga para penganut agama Kristen. Qur’an Surat. Al-Kafirun : 1-6 :

Gereja mereka tidak akan dijarah ataupun

1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, dihancurkan, atau harta benda tidak akan

2. Aku tidak akan menyembah apa yang dikurangi dalam bentuk apapun, mereka kamu sembah.

tidak akan dipaksa dalam bentuk apapun

3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan kaitan dengan agama mereka, dan mereka yang Aku sembah.

haruslah terpelihara dari bahaya.”

4. Dan Aku tidak pernah menjadi Pada zaman dahulu hal yang sama penyembah apa yang kamu sembah, telah dicontohkan Nabi Saw tentang

5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi dialog dan sikap saling menghargai antar penyembah Tuhan yang Aku sembah. agama. Dalam bukunya Mahmud

6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, dijelaskan tentang peristiwa tatkala Nabi agamaku.”

mengadakan dialog di Masjid Nabawi dengan utusan Bani Najran yang

Sejarah mencatat ketika pasukan 35 beragama Kristen. Utusan itu berjumlah muslim melakukan expansi ke wilayah lima belas orang dibawah pimpinan Abu

Bizantium Kristen, kaum muslimin Al Harits. Sebelum dialog dimulai, Nabi mempertahankan apa yang diajarkan Al Saw mengizinkan mereka melaksanakan Qur’an dan yang dicontohkan Rasul. Dan Rangkaian ibadah mereka di salah satu tatkala expansi yang dipimpin oleh Umar bagian masjid Nabawi. Diterangkan oleh

Ibn Khothob tersebut membuahkan hasil 36 Zakiyuddin Baidhawy suatu ketika dengan takluknya kota Yarussalem, Rasulullah bersama para sahabat sedang

kholifah kedua ini menerima kunci kota berdiskusi tentang keberadan Allah, langsung dari Uskup Agung dilanjutkan secara tiba-tiba datang seorang badui ke dengan membacakan pengumuman tengah-tengah mereka, lalu berkata: penandatanganan surat perjanjian. Adapun “Tuhan Allah, menurut pendapatku isi dari surat perjanjian tersebut oleh Asep

34 dalam bukunya dijelaskan sebagai berikut:

35 Zaqzud Mahmud Hamid, Reposisi Islam Di Era Globalisasi.( Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara,

2004), hlm.76

34 Asep Syaefullah, Op.Cit, hlm. 144 36 Zakiyuddin Baidhawi, Op.Cit, hlm. 48

2 1 3 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 1 3 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

Pandangan negatif terhadap agama pendapatnya tidak salah karena baru seperti diatas haruslah mulai sejak dini tahap itulah pemahamannya tentang dikikis dan dihilangkan dalam kehidupan keberadaan Allah”. Pada kesempatan lain masyarakat. Prinsip-prinsip pokok yang Sahabat Umar Ra melarang muslim shalat berhubungan dengan kemanusiaan dan di Gereja dengan maksud agar suatu saat kehidupan ber ma-syarakat, pada kelak jangan sampai terjadi muslim hakekatnya sama pada semua agama. mengklaim gereja menjadi masjid secara Dalam penelitiannya terdahulu oleh M sewenang-wenang.

khusna Amal yang berjudul Komitmen Melihat beberapa pengalaman sejarah Agama Merajut Kerukunan Autentik Di Nabi serta para sahabat sudah Perkotaan

telah memaparkan sepantasnya kita dapat meneladani guna bahwasannya pada masyarakat Indonesia terwujudnya masyarakat yang cinta damai. agama diyakini sebagai way of life Adanya perbedaan tidak seharusnya (pegangan hidup) yang memberikan dipandang sebagai sebuah ancaman, arahan, tuntunan dan pendidikan bagi melainkan dapat dijadikan sebagai potensi masyarakat dalam berpandangan, dalam membangun kehidupan bersikap serta berperilaku, ajaran agama kebangsaan yang jauh lebih baik.

yang memuat nilai-nilai seperti keadilan, amanah, persamaan, kedamaian, kasih

Kontribusi Agama-Agama dalam sayang, tanggung jawab, kemandirian,

Masyarakat Plural

moralitas serta ker ukunan dalam Keanekaragaman agama dan juga mensikapi perbedaan sangat potensial etnis,dan lainnya menyebabkan susunan dimanfaatkan sebagai konsep pokok masyarakat dunia, termasuk Indonesia, bersama antar umat beragama guna menjadi plural. Kondisi demikian, meningkatkan kesejahteraan dan seringkali menimbulkan konflik antar kemakmuran masyarakat, politik yang umat beragama dan antar etnis. Konflik bersih dan demokratis, serta tatanan “abadi” antara Israel dengan Arab (umat kehidupan sosial yang plural menuju Yahudi dengan Muslim dan Kristiani) di terbentuknya keharmonisan serta penuh Palestina, dan rangkaian konflik kerukunan. Dalam sebuah hadis yang bernuansa agama di Indonesia, memberi diambil dari Shahih Muslim, hlm. 466 bab. kesan seakan-akan agama merupakan Al Ilm, serta syarah As Sunnah juz 1 hlm salah satu faktor penyebab munculnya 158 dalam (Husna.2006: 2) sesungguhnya berbagai konflik tersebut. Jika kondisi agama itu sebagai jalan petunjuk : Artinya

2 1 4 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

: Nabi Muhammad Bersabda “siapa yang terjadinya perpindahan penduduk dan mengajak ke jalan petunjuk baginya pahala menyebabkan tumbuhnya masyarakat sebanyak pahala orang-orang yang plural diberbagai kawasan dunia. Keadaan mengikutinya. Siapa yang mengajak kesesatan, yang plural hendaknya dimanfaatkan ia akan berolah dosa sebanyak dosa orang-orang untuk hal-hal yang bersifat positif, yang mengikutinya”.

menurut Imarah jika tidak ada pluralitas, Menurut Jedida T. Posumah-Santoso perbedaan, dan perselisihan niscaya tidak dalam Sumartana menjelaskan bahwa ada motivasi untuk berlomba, saling agama dipandang sangat dibanggakan dorong dan berkompetisi diantara dan diandalkan. Pertama, sebagai individu, umat, pemikiran, filsafat serta kekuatan sepiritual masyarakat bangsa peradaban, selain itu hidup pun akan yang dianggap mampu untuk menjadikan menjadi stagnan dan tawar serta mati

masyarakat yang adil, beradab, berakhlaq, 38 tanpa dinamika. baik dan terpuji. Kedua, sebagai potensi

Kemajemuk masyarakat dari segi etnis dasar membentuk tradisi berfikir, dan agama, sesungguhnya merupakan bersikap dewasa, terbuka dan Toleran. anugrah dan kehendak Tuhan. Tuhan Ketiga, menjawab basic need/kebutuhan Yang Maha Kuasa telah menetapkan dasar masyarakat dari generasi ke generasi hukum-hukum-Nya, selain ber upa untuk bisa hidup secara dinamis dan doktrin agama juga berupa ketentuan rukun dalam keberbagaian agama, etnik yang berlaku pada alam dan manusia yang

dan budaya. 37 lazim disebut hukum alam (sunnatullah). Era globalisasi saat ini dapat membuat Sebagaimana yang diajarkan oleh agama, peluang besar untuk terbentuknya manusia diciptakan dari yang satu masyarakat pluralistik terutama dari segi (pasangan), nenek moyang manusia itu agama dan etnis. Masa keterbukaan dan adalah serang laki-laki (Adam) dan informasi serta komunikasi yang maju seorang perempuan (Hawa), seperti sekarang ini, memungkinkan

Artinya (213). Manusia itu adalah umat terjadinya mobilisasi penduduk dari satu

yang satu. (Setelah timbul perselisihan), daerah ke daerah yang lain dengan

Maka Allah mengutus para nabi, sebagai berbagai alasan. Proses pembentukan

pemberi peringatan, dan Allah masyarakat pluralistik seperti ini akan

menurunkan bersama mereka Kitab yang terus berlangsung pada era globalisasi,

benar, untuk memberi Keputusan di antara mengingat batas-batas wilayah atau

manusia tentang perkara yang mereka negara tidak mampu lagi mencegah

38 Muhammad Imarah, Islam dan Pluralitas: Perbedan dan Kemajemukan Dalam Bingkai Persatuan. Judul Asli :

37 Sumartana Th, dkk, Pluralisme, Konflik, dan Al Islam Wat-Ta’addudiyah al ikhtilaf wat-tanawwu fi Pendidikan Agama di Indonesia. (Yogyakarta: Institute ithaaril wihdah. (Jakarta: Gema Insani Perss, 1999), hlm.

DIAN/interfidei Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 275

2 1 5 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 1 5 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

kehendak Allah.

Kemudian dari keduanya lahirlah Meskipun berbilang banyaknya, manusia yang banyak dalam berbagai namun agama-agama mempunyai misi etnis yang berbeda-beda sebagai yang sama. Segala bentuk ibadah dan pengaruh geografis di mana manusia lahir ketentuan berupa perintah dan larangan dan dibesarkan. Adanya perbedaan yang terdapat pada semua agama tersebut tidak lantas menjadi ajang untuk sesungguhnya dimaksudkan untuk saling bermusuhan satu sama lain keselamatan bagi umat manusia. Dengan melainkan lebih sebagai pendorong agar demikian keselamatan manusia merupakan saling mengenal, bergandeng tangan, sesuatu yang mendasar dalam semua bersikap rukun serta saling membantu. agama dan bersifat universal. Misi Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al keselamatan itu menyangkut keselamatan Qur’annul Karim:

pribadi dan keselamatan orang lain, Artinya (13). Hai manusia, keselamatan di dunia dan keselamatan di Sesungguhnya kami menciptakan kamu akhirat. Semua agama meyakini adanya dari seorang laki-laki dan seorang hari akhirat. Keselamatan orang lain, baik perempuan dan menjadikan kamu yang seagama maupun orang yang tidak berbangsa - bangsa dan bersuku-suku seagama dengan kita. Keselamatan supaya kamu saling kenal-mengenal. pribadi sangat tergantung pada ibadah Sesungguhnya orang yang paling mulia dan kepatuhan terhadap ajaran diantara kamu disisi Allah ialah orang kemanusiaan dari agama yang dianut. yang paling taqwa diantara kamu.

Dalam masyarakat plural, perbedaan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi dalam hal doktrin, peranan institusi

Maha Mengenal. keagamaan,dan pengetahuan/pendidikan dalam hal pemahaman agama berpotensi

Keragaman agama, diyakini sebagai untuk menimbulkan konflik baik internal kehendak Allah untuk mengutus berbagai maupun eksternal, konflik horizontal

2 1 6 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a , 2 1 6 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

cara peribadatannya dan memberikan Pendidikan umat sejak dini melalui kebebasan untuk menjalankan keyakinan penanaman nilai-nilai agama harus agama masing-masing. dilakukan dalam suatu proses yang

Mukti Ali menjelaskan bahwa ada dimulai dengan pemberian dasar beberapa pemikiran diajukan orang untuk pengetahuan agama dilanjutkan dengan mencapai kerukunan dalam kehidupan pelaksanaan agama dan terciptanya fungsi beragama. Pertama, sinkretisme, yaitu agama. Beragama secara formal sangat pendapat yang menyatakan bahwa semua penting untuk menampakkan eksistensi agama adalah sama. Kedua, Rekonception, agama itu dalam masyarakat dan untuk yaitu menyelami dan meninjau kembali mewujudkan fungsi agama. Untuk agama sendiri dalam konfrontasi dengan mewujudkan fungsi agama itu diperlukan agama-agama lain. Ketiga, sintesis, yaitu beragama secara fungsional. Dalam menciptakan suatu agama baru yang masyarakat plural, patut diingat bahwa agama elemen-elemennya diambilkan dari berbeda secara formal, tetapi bersatu secara berbagai agama, supaya dengan demikian fungsional yaitu untuk kedamaian dan tiap-tiap pemeluk agama merasa bahwa ketentraman diri sendiri dan masyarakat.

sebagian dari ajaran agamanya telah Sesungguhnya jika fungsi agama terambil dalam agama sintesis itu. Keempat, berupa integrasi sosial, kedamaian dan penggantian, yaitu mengakui agamanya ketentraman dapat terwujud, maka sendiri itulah yang benar, sedang agama- konflik sosial dapat dicegah. Selain agama lain adalah salah; dan berusaha fungsionalisasi agama dalam kehidupan supaya orang-orang yang lain agama pribadi dan masyarakat, kesamaan misi masuk dalam agamanya. Kelima, Agree in agama yaitu keselamatan (salvation) dapat Disagreement (setuju dalam perbedaan), menjadi perekat dalam kehidupan sosial. yaitu percaya bahwa agama yang dipeluk

itulah agama yang paling baik, dan Formulasi Harmonisasi Antar Umat mempersilahkan orang lain untuk untuk

beragama

mempercayai bahwa agama yang Toleransi dalam beragama bukan dipeluknya adalah agama yang paling berarti hari ini bebas menganut agama baik. Diyakini bahwa antara satu agama

2 1 7 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama, 2 1 7 | TOLERANSI : Media Komunikasi Umat Bergama,

3. UU No. 12 tahun 2005 tentang perbedaan, juga terdapat persamaan. 39

Pengesahan Kovenan Internasional Mukti Ali sendiri setuju dengan jalan

tentang Hak-Hak Sipil Politik pasal 18 agree in disagreement. Ia mengakui jalan

ayat (1): Setiap orang berhak atas inilah yang penting ditempuh untuk

kebebasan berfikir, berkeyakinan dan menimbulkan ker ukunan hidup

beragama. Hak ini mencakup beragama. Orang yang beragama harus

kebebasan untuk menganut atau percaya bahwa agama yang ia peluk itulah

menerima suatu agama atau agama yang paling baik dan paling benar,

kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan orang lain juga dipersilahkan, bahkan

dan kebebasan, baik secara individu dihargai, untuk percaya dan yakin bahwa

maupun bersama-sama dengan orang agama yang dipeluknya adalah agama

lain, dan baik ditempat umum atau yang paling baik dan paling benar. 40

tertutup untuk menjalankan agama Jaminan kebebasan beragama

atau kepercayaan dalam kegiatan dan/atau berkeyakinan dapat dilihat pada

ibadah, ketaatan, pengamalan dan sejumlah kebijakan sebagaimana tersebut

pengajaran. Pasal 18 ayat (2) : Tidak di bawah ini : 41

seorangpun boleh dipaksa sehingga

1. UUD 1945 pasal 28 E, ayat (1) : Setiap mengganggu kebebebasannya untuk orang bebas memeluk agama dan

menganut atau menerima suatu beribadat menurut agamanya. Ayat

agama atau kepercayaannya sesuai (2): Setiap orang berhak atas

dengan pilihannya. kebebasan meyakini kepercayaan,

4. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM menyatakan fikiran dan sikap sesuai

PASAL 22 ayat (1): Setiap orang dengan hati nuraninya.

bebas memeluk agamanya masing-

2. UUD 1945 pasal 29, ayat (2): Negara masing dan beribadat menurut menjamin kemerdekaan tiap-tiap

agamanya dan kepercayaannya itu. penduduk untuk memeluk agamanya

Pasal 22 ayat (2): Negara menjamin masing-masing dan beribadat menurut

kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya dan kepercayaannnya itu.

agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

39 Mukti Ali, Dialog Between Muslim and Cristians in

Indonesia and it problems. Dalam Al-Jami’ah, No. 4 Th.

5. UU No. 1/PNPS/1965, jo UU No.

40 Mukti Ali, yang dikutip dalam Burhanudin Daja 5/1969 tentang pencegahan dan Herman Leonard Beck, Ilmu Perbandingan Agama

XI Juli 1970. hlm. 55

penyalahgunaan dan/atau penodaan

di Indonesia dan Belanda, (Jakarta : INIS, 1992), hlm.

Agama, pada penjelasan pasal 1

227-229

41 Chandra Setiawan dan Asep Mulyana, Kebebasan berbunyai : agama-agama yang dipeluk

oleh penduduk Indonesia ialah Islam,

Beragama atau Berkepercayaan di Indonesia, (Jakarta:

Komnas HAM, 2006), hlm. 4-5

Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan

2 1 8 | TOLERAN SI : M edia Kom unik a si Um a t Ber ga m a ,

Khonghuchu (compusius). Hal ini HAM seseorang. dapat dibuktikan dalam sejarah

Rainer Fors dalam Democrasi and perkembangan agama di Indonesia. Toleration mengemukakan dua cara Karena enam macam agama ini pandang tentang toleransi, yaitu konsepsi adalah agama-agama yang dipeluk yang dilandasi otoritas perizinan yang hampir seluruh penduduk Indonesia, dilakukan oleh Negara (permission conception) maka kecuali mereka mendapat dan konsepsi yang dilandasi pada kultur jaminan seperti yang diberikan oleh dan kehendak untuk membangun pasal 29 ayat 2 UUD juga mereka pengertian dan penghormatan terhadap mendapat bantuan-bantuan dan yang lain (respect conception). perlindungan seperti yang diberikan

Dokumen yang terkait

DOI: 10.24014jush.v26i1.4042 HADIS “KHAIR AL-QURUN” DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM DINAMIKA HUKUM Ismail Nasution

1 2 13

DOI: 10.24014jush.v26i1.4243 TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL AL-GHAZÂLI DALAM KITAB JAWÂHIR AL-QUR’ÂN Wahyudi Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung, Indonesia Wahyudiragil447gmail.com Abstract - TAFSIR SUFI: ANALISIS EPISTEMOLOGI TA’WÎL

0 0 13

DOI: 10.24014jush.v26i1.4070 ANALISIS PEMIKIRAN SASTRA NAJM AL-DÎN AL-THÛFÎ DALAM AL-IKSÎR FÎ `ILMI AL-TAFSÎR Lalu Supriadi Bin Mujib

0 0 15

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR PADA SANTRI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH

1 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANALISA HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM HUBUNGAN KONTRAKTUAL (TRANSAKSI JUAL BELI) (Studi Kasus Putusan Nomor : 124/PID/2016/PT.BTN)

0 2 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian - UPAYA HUKUM KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.653 K/PID/2011 jo NO.1364/PID.B/2010/PN.TNG)

0 0 17

26 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET CABANG OLAH RAGA TAEKWONDO DALAM BERPRESTASI (STUDI PADA ATLET TAEKWONDO CLUB BJTC, KABUPATEN TANGERANG)

0 0 8

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI KONSUMEN JASA PELAYANAN KESEHATAN DALAM TRANSAKSI TERAPEUTIK

0 0 20

BAB 1 PENDAHULUAN - PERAN OPERATOR MASTER CONTROL ROOM DALAM CAPTURING DATA SIARAN DI TV EDUKASI

0 22 9

IKHTILAF DAN ETIKA PERBEDAAN DALAM ISLAM

0 2 18