Nomor 94-K PM.III-19 AD VII 2012.pdf
PUTUSAN Nomor : 94-K/PM.III-19/AD/VII/2012
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : CHRISTOFORUS MBANGGU Pangkat/NRP : Pratu/31040411020382 J a b a t a n : Tabakpan Ru 6 Ton II Ki B
(Sekarang Tabakpan I RU I TON III Ki B) K e s a t u a n : Yonif 751/BS Tempat tgl.lahir : Merauke, 30 Maret 1982 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Khatolik Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kabupaten Jayapura.
Terdakwa ditahan oleh; Danyonif 751/BS selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 4 Januari 2012 sampai dengan tanggal 23 Januari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/1/I/2012 tanggal 4 Januari 2012 dan dibebaskan dari tahanan sejak tanggal 24 Januari 2012 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan dari tahanan Nomor : Kep/08/I/2012 tanggal 24 Januari 2012 dari Danyonif 751/BS selaku Ankum.
PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut diatas; Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam
XVII/Cenderawasih Selaku Papera Nomor : Kep/601- 19/V/2012 tanggal 31 Mei 2012.
2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/90/VI/2012 tanggal 19 Juni 2012.
3. Surat Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/265/PM.III-19/AD/X/2012 tanggal 3 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.
4. Surat Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/265/PM.III-19/AD/X/2012 tanggal 3 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.
5. Relaas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat- surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. PENGADILAN MILITER III-19
JAYAPURA SALINAN Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/90/VI/2012 tanggal 19 Juni 2012 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada
Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Militer yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan, melawannya dengan kekerasan, merampas kemerdekaannya untuk bertindak, ataupun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan dinas.” Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 106 Ayat (1) KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku.
Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan : Pidana penjara : Selama 15 (Lima Belas Bulan). Potong Tahanan Sementara.
Barang Bukti : Barang : - 1 (satu) batang besi pipa panjang kurang lebih 60 cm.
Surat-surat :
- 2 (dua) lembar Surat Perintah Upacara Pengantaran Jenazah Anggota Satgas Yonif 122/Tombak Sakti atas nama Christoforus Mbanggu.
Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,-(Sepuluh ribu rupiah).
2. Permohonan yang diajukan oleh Terdakwa di persidangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi sehingga oleh karenanya Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya kepada Terdakwa. Menimbang : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh tujuh bulan Desember tahun dua ribu sebelas atau waktu-
Desember di tahun dua ribu sebelas bertempat di Kantor Kompi B Yonif 751/BS atau tempat-tempat lain, setidak- tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana: “Militer yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan, melawannya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, merampas kemerdekaannya untuk bertindak, ataupun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan Dinas.” Dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa pada tahun 2003 masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui Pendidikan Secata di Rindam
XVII/Cenderawasih Ifar gunung Sentani, selama lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Dikjurtaif selama tiga bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 751/BS sampai saat terjadinya peristiwa yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Pratu NRP 31040411020382.
2. Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Desember 2011 sekira pukul 19.00 Wit Serda jantan Wisnu Wardana (Piket Kompi B) menyampaikan kepada Lettu Inf Joko Nugroho (Saksi I) tentang perintah Staf Ops Yonif 751/BS untuk mengikuti Upacara Pemakaman anggota Yonif 122 yang meninggal di Buper sebanyak 25 Orang setiap kompi terdiri dari 5 (lima) orang anggota diantaranya Terdakwa.
3. Bahwa masih pada tanggal 26 Desember 2011 setelah menerima perintah dan apel malam remaja, Terdakwa kembali ke barak menyiapkan perlengkapan upacara, sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa pergi meninggalkan markas menuju Mall Borobudur bermain petasan bersama Sdr Cak, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak satu botol di perempatan pasar Yahim, kemudian Terdakwa menuju ke belakang Yonif 751/BS di perumahan HISS, selanjutnya Terdakwa minum sendirian hingga habis, sekira pukul 23.00 Wit Terdakwa pulang tidur di rumah kos Terdakwa dibelakang barak Taja.
4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 Sekira pukul 05.00 Wit Perwira Piket Lettu Inf Irawan (Komandan Kompi B) mengambil apel pengecekan personel namun kurang 1 (satu) setelah dicek Terdakwa tidak ikut apel, selanjutnya Lettu Inf Irawan perintahkan Saksi I melakukan pencarían, kemudian Saksi I memerintahkan Serda Jantan (Piket Kompi B) mencari dan melaporkannya namun sekira pukul 09.00 Wit Lettu Inf Danang Setiaji (Saksi III) naik menggantikan Saksi I sebagai Perwira Piket dan Kopda Imran (Saksi II) naik menggantikan Serda Jantan sebagai Bintara Piket Kompi B sehingga Perintah Saksi I didelegasikan kepada Saksi II.
5. Bahwa pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul 10.00 Wit Terdakwa kembali ke barak bujang kompi B melanjutkan tidur dan sekira pukul 13.00 Wit Saksi II kembali mengecek Terdakwa di barak bujang dan ternyata Terdakwa sudah ada, selanjutnya Saksi II melaporkan kepada Saksi I melalui HT dan perintah Saksi I agar Terdakwa menghadap ke Kantor Kompi B, kemudian Saksi II datang menemui Terdakwa di barak bujang kompi B menyampaikan agar Terdakwa menghadap Saksi I di Kantor Kompi B, Terdakwa menjawab “Buat apa menghadap” kemudian Terdakwa kembali tidur karena masih ngantuk dan mabuk.
6. Bahwa sekira 15 (lima belas) menit kemudian Saksi I datang ke Kantor Kompi B dan menanyakan keberadaan Terdakwa dan Saksi II mengatakan Terdakwa masih di barak bujang, selanjutnya Saksi I perintahkan Saksi II menjemput Terdakwa, sampai dibarak bujang Saksi II kembali membangunkan Terdakwa menyampaikan perintah Saksi I, Jawab Terdakwa “Buat apa menghadap”, karena merasa kesal dan emosi dipanggil Saksi I, Terdakwa bangun dan mencari alat atau senjata namun yang ditemukan pipa besi sepanjang 60 Cm di kamar mandi bujangan, selanjutnya dengan pakaian preman, Terdakwa menuju kantor Kompi B sambil memegang besi pipa.
7. Bahwa sampai di halaman Kantor Kompi B, Terdakwa melihat Saksi I bersama Saksi III dan Saksi II, kemudian Terdakwa menuju Saksi I setelah kurang lebih berjarak 1 (satu) Meter Terdakwa mengatakan “Danton panggil- panggil saya untuk apa!” sambil tangan kanan Terdakwa mengayunkan besi pipa ke arah kepala Saksi I namun Saksi I menangkap besi pipa tersebut sehingga terjadi tarik menarik pipa antara Terdakwa dan Saksi I, kemudian besi pipa tersebut berhasil dirampas Saksi I dari tangan Terdakwa dan Saksi I bertanya “Kamu mau apa?” jawab Terdakwa “Saya tidak terima kenapa Danton memanggil saya!” Saksi I bertanya “Kenapa tidak terima?”, melihat hal tersebut Saksi III memisahkan Saksi I dan Terdakwa, kemudian Terdakwa pergi meninggalkan Kantor Kompi B kembali kebarak bujang, selanjutnya Saksi III dan Saksi I pergi ke Mako menghubungi Pasi I, beberapa saat kemudian Pasi I kapten Inf Vitra datang bersama anggota Staf I mengamankan Terdakwa ke Sel Batalyon, selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2012 Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cenderawasih.
8. Bahwa dengan demikian Terdakwa yang mengetahui betul Saksi I adalah atasannya dan telah sengaja melawan dengan tindakan nyata berupaya memukul menggunakan besi pipa air dengan panjang 60 Cm yang tidak mengakibatkan luka karena besi pipa tersebut berhasil ditangkap dan dirampas oleh Saksi I dari tangan Terdakwa.
9. Bahwa sebelum melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa pernah ikut dalam kerusuhan masal di Yonif 751/BS dan tahun 2010 baru selesai melawan atasannya yang lain yaitu Lettu Inf Yudi Ananda. Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal : 106 ayat (1) KUHPM. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruh dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri. Menimbang : Bahwa Para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :
Saksi-I : Nama lengkap : JOKO NUGROHO, Pangkat/NRP : Lettu Inf/11070057280882, Jabatan : Danton Mortir Kiban, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat dan tgl lahir : Jakarta, 24 Agustus 1982, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kabupaten Jayapura.
Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2009 di Yonif 751/BS, dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada tanggal 26 Desember 2011 sekira pukul
19.00 Wit Serda jantan Wisnu Wardana (Piket Kompi B) menyampaikan kepada Saksi perintah Staf Ops Yonif 751/BS untuk mengikuti Upacara Pemakaman termasuk Kompi B yang berjumlah 15 (lima belas) orang diantaranya adalah Terdakwa, pada tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul 05.00 Wit Lettu Inf Irawan (Perwira Piket) melaksanakan apel pengecekan untuk Kompi B ternyata hanya hadir berjumlah 14 (empat belas) orang dan setelah di cek ternyata Terdakwa tidak ikut apel.
3. Bahwa selanjutnya Serda Jantan melaporkan kepada Saksi, selanjutnya Saksi perintahkan Serda Jantan mencari Terdakwa ke barak bujang namun Terdakwa tidak ada, bahwa sekira pukul 12.00 Wit Saksi memerintahkan Piket Baru Kopda Imron (Saksi II) untuk mengecek Terdakwa di barak bujang, setelah dicek ke barak bujang Terdakwa kembali, kemudian Saksi II menyampaikan kepada Saksi bahwa Terdakwa sudah berada di barak bujang, selanjutnya Saksi perintahkan Saksi II agar Terdakwa menghadap Saksi di Kantor Kompi B.
4. Bahwa sekira pukul 13.30 Wit Terdakwa datang dalam keadaan mulut bau minuman Alkohol dan memegang besi pipa panjang berukuran 60 Cm , kemudian tiba-tiba Terdakwa memukul Saksi menggunakan besi pipa kearah kepala Saksi namun Saksi menangkap besi pipa tersebut sehingga terjadi tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi, kemudian Saksi bertanya “Kamu mau apa?” jawab Terdakwa “Saya tidak terima kenapa Danton memanggil saya” Saksi bertanya “Kenapa tidak terima?,” Melihat hal tersebut, Sertu Inf Danang Setiaji (Saksi III) memisahkan Saksi dan Terdakwa , kemudian sekira pukul 14.30 Wit Terdakwa diamankan di sel tahanan. Atas keterangan Saksi-I tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Saksi-II : Nama lengkap : IMRAN, Pangkat/NRP : Kopda(Sekarang Serda)/31990602560577, Jabatan : Tabakduk Koki B Danru
3 Tan SLT Kiban, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat dan tgl lahir : Bau-bau 1 Mei 1977, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kabupaten Jayapura.
Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 di Kompi B Yonif 751/BS, dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga atau famili.
2. Bahwa pada tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul
10.00 Wit Saksi menggantikan Serda Jantan sebagai Bintara Piket Kompi B Yonif 751/BS dan menerima perintah untuk memonitor Terdakwa , apabila Terdakwa sudah kembali ke barak bujang agar segera melapor kepada Saksi I, kemudian sekira pukul 11.00 Wit Saksi I menghubungi Saksi melalui HT (Handy Talky) untuk mengecek Terdakwa dibarak namun pada saat Saksi mengecek ke barak, Terdakwa belum kembali, dan sekira pukul 13.00 Wit Saksi kembali mengecek Terdakwa di barak, ternyata Terdakwa sudah ada, selanjutnya Saksi melaporkan kepada Saksi I melalui HT dan perintah Saksi I agar Terdakwa menghadap ke Kantor Kompi B, kemudian Saksi menyampaikan kepada Terdakwa dan Saksi kembali ke Kantor Kompi B.
3. Bahwa sekira lima belas menit kemudian Saksi I datang ke Kantor Kompi B dan menanyakan keberadaan Terdakwa dan Saksi mengatakan Terdakwa masih di barak bujang, selanjutnya Saksi diperintahkan Saksi I menjemput Terdakwa, setelah sampai dibarak Saksi menyampaikan perintah Saksi I kepada Terdakwa , kemudian Terdakwa keluar dari barak bujang sambil membawa besi pipa dengan panjang sekira 70 cm , selanjutnya Saksi mengatakan “Mbanggu, tidak usah membawa besi itu, Danton memanggil kamu mungkin mau cuma nanya kemana selama kamu tidak ada di barak dan tidak ikut perwakilan pengantaran jenazah,” namun Terdakwa tidak menghiraukan Saksi dan berjalan menuju kantor Kompi sambil diikuti Saksi dari belakang dengan jarak kurang lebih 10 Meter.
4. Bahwa sampai di Kantor Kompi B Terdakwa langsung menghadap Saksi I dan terjadi adu mulut antara Terdakwa dan Saksi I, kemudian Saksi melihat Saksi I memegang tangan Terdakwa, selanjutnya Saksi I perintahkan Saksi untuk memanggil para Danbarak Kompi B, kemudian Saksi pergi meninggalkan Kantor Kompi B menyampaikan perintah Saksi I kepada para Danbarak, setelah itu Saksi kembali ke Kantor Kompi B dan melihat Terdakwa sudah diamankan oleh Provost dan diamankan di Sel Yonif 751/BS. Atas keterangan Saksi-II tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Saksi-III : Nama lengkap : DANANG SETIAJI, Pangkat/NRP : Lettu Inf/ 11050035761082, Jabatan : Danton Ban Ki E, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat dan tgl lahir : Prabumulih, 11 Oktober 1982, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani Kabupaten Jayapura.
Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 di Yonif 751/BS, dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga atau famili.
2. Bahwa pada tanggal 26 Desember 2011 sekira pukul
20.00 Wit Saksi berada di rumah sedang memonitor kegiatan melalui HT, kemudian Staf Operasi menyampaikan perintah permintaan personel pemakaman anggota Yonif 122 sebanyak 1 Peleton setiap kompi terdiri dari 5 (lima) orang anggota diantaranya Terdakwa . Pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 Sekira pukul 05.00 Wit Perwira Piket Lettu Inf Irawan (Komandan Kompi B) mengambil apel pengecekan personel namun kurang 1(satu) setelah dicek ternyata Terdakwa tidak ikut apel, selanjutnya Lettu Inf Irawan perintahkan Saksi I melakukan pencarían, kemudian Saksi I perintahkan Serda Jantan (Piket Kompi B) mencari dan melaporkan namun sekira pukul 09.00 Wit Saksi naik sebagai Perwira Piket bersama Saksi II Bintara Piket Kompi B sehingga Perintah Saksi I di delegasikan kepada Saksi II.
3. Bahwa sekira pukul 13.00 Wit Saksi menuju ke kantor Kompi B dan melihat Kopda Imran (Saksi II) dan Lettu Inf Joko Nugroho (Saksi I), kemudian Saksi bertanya kepada Saksi I “Ada apa dengan Pratu Mbanggu Joko?” Saksi I menjawab “Pratu Mbanggu tidak ikut Upacara bang, saya diperintahkan Danki mengecek keberadaannya,” selanjutnya Saksi melihat Terdakwa menggunakan pakaian preman jalan dari arah barak bujang menuju Kantor Kompi B sambil tangan kanannya memegang besi pipa air panjangnya kurang lebih 60 cm.
4. Bahwa sampai di Kantor Kompi B Terdakwa menuju Saksi I yang jaraknya kurang lebih 50 Cm Terdakwa mengatakan “Kenapa kamu cari-cari saya?,” kemudian Terdakwa mengayunkan besi pipa ke arah kepala bagian atas Saksi I namun berhasil ditangkap Saksi I sehingga terjadi perebutan besi antara Saksi I dan Terdakwa, selanjutnya Saksi menghubungi Provost serta melerai Terdakwa dan Saksi I, beberapa saat kemudian Provost datang dan Terdakwa kembali ke barak bujang kompi B.
5. Bahwa selanjutnya Saksi dan Saksi I pergi ke Mako menghubungi Pasi I kemudian bersama-sama menuju barak Kompi B, sampai di barak Kompi B Kapten Inf Fitra mengintrogasi alasan Terdakwa tidak mau bertugas dan melawan Dantonnya, selanjutnya Terdakwa diambil tindakan fisik, kemudian petunjuk Danki Lettu Inf Irawan, Terdakwa di Sel di Mako Yonif 751/BS untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Atas keterangan Saksi-III tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa pada tahun 2003 masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui Pendidikan Secata di Rindam
XVII/Cenderawasih Ifar gunung Sentani, selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Dikjurtaif selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 751/BS, sampai saat terjadinya peristiwa yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Pratu NRP 31040411020382.
2. Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Desember 2011 sekira pukul 19.30 Wit Piket Kompi B menyampaikan perintah dinas untuk melaksanakan upacara pengiriman jenazah anggota Yonif 122 yang meninggal di Buper, dalam surat perintah berjumlah 25 Orang termasuk Terdakwa, setelah menerima perintah dan apel malam remaja, Terdakwa kembali ke barak menyiapkan perlengkapan upacara, sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa pergi meninggalkan markas menuju Mall Borobudur bermain petasan bersama Sdr Cak.
3. Bahwa sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak satu botol di perempatan pasar Yahim, kemudian Terdakwa menuju ke belakang Yonif 751/BS di perumahan HISS, Terdakwa minum sendirian hingga habis, sekira pukul 23.00 Wit Terdakwa pulang tidur di rumah kos Terdakwa dibelakang barak Taja, kemudian pada hari selasa tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul 10.00 Wit Terdakwa bangun, mandi dan makan selanjutnya Terdakwa kembali ke barak bujang kompi B melanjutkan tidur.
4. Bahwa sekira pukul 10.15 Wit Saksi II datang menemui perintah Saksi I agar menghadap di Kantor Kompi B, Terdakwa menjawab “Buat apa menghadap” kemudian Terdakwa tidur kembali, sekira pukul 11.00 Wit Saksi II kembali membangunkan Terdakwa menyampaikan perintah Saksi I, Jawab Terdakwa “Buat apa menghadap” kemudian Terdakwa kembali tidur karena masih ngantuk dan mabuk, sekira pukul 12.00 Wit Saksi
II kembali membangunkan Terdakwa untuk menghadap Saksi I, karena merasa kesal dan emosi dipanggil Saksi I, Terdakwa mencari alat atau senjata namun yang ditemukan pipa besi sepanjang 60 cm di kamar mandi bujangan, selanjutnya Terdakwa ambil untuk menyerang Saksi I jika berbuat macam-macam dengan Terdakwa, kemudian dengan pakaian preman Terdakwa menuju kantor Kompi B sambil memegang besi pipa.
5. Bahwa sampai di halaman Kantor Kompi B, Terdakwa melihat Saksi I bersama Saksi III dan Saksi II, kemudian Terdakwa menghadap Saksi I setelah kurang lebih berjarak 1 (satu) Meter Terdakwa mengatakan “Danton panggil-panggil saya untuk apa?” sambil bersamaan tangan kanan Terdakwa mengayunkan besi pipa kearah badan Saksi I namun besi pipa ditangkap dan dirampas oleh Saksi I, kemudian Saksi I menantang Terdakwa namun Terdakwa pergi meninggalkan Kantor Kompi B kembali kebarak bujang, beberapa saat kemudian kapten Inf Vitra datang bersama anggota Staf I mengamankan Terdakwa di Sel Batalyon, selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2012 Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/ Cenderawasih.
Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Barang : - 1 (satu) batang besi pipa panjang kurang lebih 60 cm.
Surat-surat :
- 2 (dua) lembar Surat Perintah Upacara Pengantaran Jenazah Anggota Satgas Yonif 122/Tombak Sakti atas nama Christoforus Mbanggu.
Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Saksi dibawah sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang meliputi perbuatan terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa benar, Terdakwa pada tahun 2003 masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui Pendidikan Secata di lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Dikjurtaif selama tiga bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 751/BS, sampai saat terjadinya peristiwa yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat terakhir Pratu NRP 31040411020382.
2. Bahwa benar, pada hari Senin tanggal 26 Desember 2011 sekira pukul 19.00 Wit Serda Jantan Wisnu Wardana (Piket Kompi B) menyampaikan kepada Lettu Inf Joko Nugroho (Saksi I) perintah Staf Ops Yonif 751/BS untuk mengikuti Upacara Pemakaman anggota Yonif 122 yang meninggal di Buper sebanyak 25 Orang setiap kompi terdiri dari 5 (lima) orang anggota diantaranya Terdakwa .
3. Bahwa benar, masih pada tanggal 26 Desember 2011 setelah menerima perintah dan apel malam remaja, Terdakwa kembali ke barak menyiapkan perlengkapan upacara, sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa pergi meninggalkan markas menuju Mall Borobudur bermain petasan bersama Sdr Cak, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak satu botol di perempatan pasar Yahim, kemudian Terdakwa menuju ke belakang Yonif 751/BS di perumahan HISS, selanjutnya Terdakwa minum sendirian hingga habis, sekira pukul 23.00 Wit Terdakwa pulang tidur di rumah kos Terdakwa dibelakang barak Taja.
4. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 Sekira pukul 05.00 Wit Perwira Piket Lettu Inf Irawan (Komandan Kompi
B) mengambil apel pengecekan personel namun kurang 1 (satu) setelah dicek Terdakwa tidak ikut apel, selanjutnya Lettu Inf Irawan perintahkan Saksi I melakukan pencarían, kemudian Saksi I perintahkan Serda Jantan (Piket Kompi B) mencari dan melaporkannya namun sekira pukul
09.00 Wit Lettu Inf Danang Setiaji (Saksi III) naik menggantikan Saksi I sebagai Perwira Piket dan Kopda Imran (Saksi II) naik menggantikan Serda Jantan sebagai Bintara Piket Kompi B sehingga Perintah Saksi I di delegasikan kepada Saksi II.
5. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul 10.00 Wit Terdakwa kembali ke barak bujang kompi B melanjutkan tidur dan sekira pukul 13.00 Wit Saksi II kembali mengecek Terdakwa di barak bujang dan ternyata Terdakwa sudah ada, selanjutnya Saksi II melaporkan kepada Saksi I melalui HT dan perintah Saksi I agar Terdakwa menghadap ke Kantor Kompi B, kemudian Saksi II datang menemui Terdakwa di barak bujang kompi B menyampaikan agar Terdakwa menghadap Saksi I di Kantor Kompi B, Terdakwa menjawab “Buat apa menghadap” kemudian Terdakwa kembali tidur karena masih ngantuk dan mabuk.
6. Bahwa benar, sekira 15 (lima belas) menit kemudian Saksi I datang ke Kantor Kompi B dan menanyakan keberadaan Terdakwa dan Saksi II mengatakan perintahkan Saksi II menjemput Terdakwa , sampai dibarak bujang Saksi II kembali membangunkan Terdakwa menyampaikan perintah Saksi I, Jawab Terdakwa “Buat apa menghadap”, karena merasa kesal dan emosi dipanggil Saksi I, Terdakwa bangun dan mencari alat atau senjata namun yang ditemukan pipa besi sepanjang 60 cm di kamar mandi bujangan, selanjutnya Terdakwa dengan pakaian preman Terdakwa menuju kantor Kompi B sambil memegang besi pipa.
7. Bahwa benar, sampai di halaman Kantor Kompi B, Terdakwa melihat Saksi I bersama Saksi III dan Saksi II, kemudian Terdakwa menuju Saksi I setelah kurang lebih berjarak 1 (satu) Meter Terdakwa mengatakan “Danton panggil-panggil saya untuk apa” sambil tangan kanan Terdakwa mengayunkan besi pipa ke arah kepala Saksi I namun Saksi I menangkap besi pipa tersebut sehingga terjadi tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi I, kemudian besi pipa tersebut berhasil dirampas Saksi I dari tangan Terdakwa dan Saksi I bertanya “Kamu mau apa?” jawab Terdakwa “Saya tidak terima kenapa Danton memanggil saya” Saksi I bertanya “Kenapa tidak terima”, melihat hal tersebut Saksi III memisahkan Saksi I dan Terdakwa , kemudian Terdakwa pergi meninggalkan Kantor Kompi B kembali kebarak bujang, selanjutnya Saksi III dan Saksi I pergi ke Mako menghubungi Pasi I, beberapa saat kemudian Pasi Ikapten Inf Vitra datang bersama anggota Staf I mengamankan Terdakwa ke Sel Batalyon, selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2012 Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cenderawasih.
8. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa yang mengetahui betul Saksi I adalah atasannya telah dengan sengaja melawan dengan tindakan nyata berupaya memukul menggunakan besi pipa air dengan panjang 60 cm yang tidak mengenai tubuh Saksi I dan tidak mengakibatkan luka karena besi pipa tersebut berhasil ditangkap dan dirampas oleh Saksi I dari tangan Terdakwa.
9. Bahwa benar, sebelum melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa pernah ikut dalam kerusuhan masal di Yonif 751/BS dan tahun 2010 baru selesai menjalani hukuman penjaranya, dan juga pernah melawan Lettu Inf Yudi Ananda. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur-unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.
Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaannya mengandung
Unsur Kesatu : “Militer” Unsur Kedua : “Yang Sengaja” Unsur Ketiga : “Dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan, melawannya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, merampas kemerdekaannya untuk bertindak ataupun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan dinas.”
Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Kesatu : “Militer” Bahwa yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang , yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainya pada anggatan Bahwa di Indonesia yang dimaksud dengan Militer adalah anggota TNI ( TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku. Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar, Terdakwa pada tahun 2003 masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui Pendidikan Secata di Rindam XVII/Cenderawasih Ifar gunung Sentani, selama lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Dikjurtaif selama tiga bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 751/BS, sampai saat terjadinya peristiwa yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat terakhir Pratu NRP 31040411020382.
2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai Warga Negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu “Militer” telah terpenuhi.
Unsur Kedua : “Yang Sengaja.” Menurut M.V.T bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, artinya seseorang melakukan suatu tindakan “dengan sengaja” harus menghendaki dan menginsafi tindakannya tersebut dan/atau akibatnya yang merupakan bentuk kesalahan dalam tindakan pidana dolus. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul 10.00 Wit Terdakwa kembali ke barak bujang kompi B melanjutkan tidur dan sekira pukul 13.00 Wit Saksi II kembali mengecek Terdakwa di barak bujang dan ternyata Terdakwa sudah ada, selanjutnya Saksi II melaporkan kepada Saksi I melalui HT dan perintah Saksi I agar Terdakwa menghadap ke Kantor Kompi B, kemudian Saksi II datang menemui Terdakwa di barak bujang kompi B menyampaikan agar Terdakwa menghadap Saksi I di Kantor Kompi B, Terdakwa menjawab “Buat apa menghadap” kemudian Terdakwa kembali tidur karena masih ngantuk dan mabuk.
2. Bahwa benar, sekira 15 (lima belas) menit kemudian Saksi I datang ke Kantor Kompi B dan menanyakan keberadaan Terdakwa dan Saksi II mengatakan Terdakwa masih di barak bujang, selanjutnya Saksi I perintahkan Saksi II menjemput Terdakwa, sampai dibarak bujang Saksi II kembali membangunkan Terdakwa menyampaikan perintah Saksi I, Jawab Terdakwa “Buat apa menghadap”, karena merasa kesal dan emosi dipanggil Saksi I, Terdakwa bangun dan mencari alat atau senjata namun yang ditemukan pipa besi sepanjang 60 cm di kamar mandi bujangan, selanjutnya Terdakwa dengan pakaian preman Terdakwa menuju kantor Kompi B sambil memegang besi pipa.
3. Bahwa benar, sampai di halaman Kantor Kompi B, Terdakwa melihat Saksi I bersama Saksi III dan Saksi II, kemudian Terdakwa menuju Saksi I setelah kurang lebih berjarak 1 (satu) Meter Terdakwa mengatakan “Danton panggil-panggil saya untuk apa” sambil tangan kanan Terdakwa mengayunkan besi pipa ke arah kepala Saksi I namun Saksi I menangkap besi pipa tersebut sehingga terjadi tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi I, kemudian besi pipa tersebut berhasil dirampas Saksi I dari tangan Terdakwa dan Saksi I bertanya “Kamu mau apa?” jawab Terdakwa “Saya tidak terima kenapa Danton memanggil saya” Saksi I bertanya “Kenapa tidak terima”, melihat hal tersebut Saksi III memisahkan Saksi I dan Terdakwa , kemudian Terdakwa pergi meninggalkan Kantor Kompi B kembali kebarak bujang, selanjutnya Saksi III dan Saksi I pergi ke Mako menghubungi Pasi I, beberapa saat kemudian Pasi Ikapten Inf Vitra datang bersama anggota Staf I mengamankan Terdakwa ke Sel
Batalyon, selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2012 Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cenderawasih. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “Yang Sengaja” telah terpenuhi. Unsur Ketiga : “Dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan, melawannya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, merampas kemerdekaannya untuk bertindak ataupun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan dinas yang mengakibatkan luka.”
Oleh karena unsur ketiga ini terdiri dari beberapa alternatif, maka Majelis Hakim akan membuktikan unsur yang paling bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan yaitu “dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan dengan kekerasan untuk mengabaikan suatu pekerjaan dinas.” Yang dimaksud dengan “tindakan nyata” adalah tindakan materiil dalam wujud menggunakan suatu kekuatan tenaga dari si pelaku/Terdakwa guna mencapai sasaran (sehingga mencapai sasaran).
Yang dimaksud dengan “menyerang atasan” adalah suatu perbuatan terhadap atasan dimana akfifitas dari atasan tersebut kepada bawahan belum ada. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar, pada hari Senin tanggal 26 Desember 2011 sekira pukul 19.00 Wit Serda Jantan Wisnu Wardana (Piket Kompi B) menyampaikan kepada Lettu Inf Joko Nugroho (Saksi I) perintah Staf Ops Yonif 751/BS untuk mengikuti Upacara Pemakaman anggota Yonif 122 yang meninggal di Buper sebanyak 25 Orang setiap kompi terdiri dari 5 (lima) orang anggota diantaranya Terdakwa.
2. Bahwa benar, masih pada tanggal 26 Desember 2011 setelah menerima perintah dan apel malam remaja, Terdakwa kembali ke barak menyiapkan perlengkapan upacara, sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa pergi meninggalkan markas menuju Mall Borobudur bermain petasan bersama Sdr Cak, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak satu botol di perempatan pasar Yahim, kemudian Terdakwa menuju ke belakang Yonif 751/BS di perumahan HISS, selanjutnya Terdakwa minum sendirian hingga habis, sekira pukul 23.00 Wit Terdakwa pulang tidur di rumah kos Terdakwa dibelakang barak Taja.
3. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 Sekira pukul 05.00 Wit Perwira Piket Lettu Inf Irawan (Komandan Kompi
B) mengambil apel pengecekan personel namun kurang 1 (satu) setelah dicek Terdakwa tidak ikut apel, selanjutnya Lettu Inf Irawan perintahkan Saksi I melakukan pencarían, kemudian Saksi I perintahkan Serda Jantan (Piket Kompi B) mencari dan melaporkannya namun sekira pukul
09.00 Wit Lettu Inf Danang Setiaji (Saksi III) naik menggantikan Saksi I sebagai Perwira Piket dan Kopda Imran (Saksi II) naik menggantikan Serda Jantan sebagai Bintara Piket Kompi B sehingga Perintah Saksi I di delegasikan kepada Saksi II.
4. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 sekira pukul 10.00 Wit Terdakwa kembali ke barak bujang kompi B melanjutkan tidur dan sekira pukul 13.00 Wit Saksi II kembali mengecek Terdakwa di barak bujang dan ternyata Terdakwa sudah ada, selanjutnya Saksi II melaporkan kepada Saksi I melalui HT dan perintah Saksi I agar Terdakwa menghadap ke Kantor Kompi B, kemudian Saksi II datang menemui Terdakwa di barak bujang kompi B menyampaikan agar Terdakwa menghadap Saksi I di Kantor Kompi B, Terdakwa menjawab “Buat apa menghadap” kemudian Terdakwa kembali tidur karena masih ngantuk dan mabuk.
5. Bahwa benar, sekira 15 (lima belas) menit kemudian Saksi I datang ke Kantor Kompi B dan menanyakan keberadaan Terdakwa dan Saksi II mengatakan Terdakwa masih di barak bujang, selanjutnya Saksi I perintahkan Saksi II menjemput Terdakwa, sampai dibarak bujang Saksi II kembali membangunkan Terdakwa menyampaikan perintah Saksi I, Jawab Terdakwa “Buat apa menghadap”, karena merasa kesal dan emosi dipanggil Saksi I, Terdakwa bangun dan mencari alat atau senjata namun yang ditemukan pipa besi sepanjang 60 Cm di kamar mandi bujangan, selanjutnya Terdakwa dengan pakaian preman Terdakwa menuju kantor Kompi B sambil memegang besi pipa.
6. Bahwa benar, sampai di halaman Kantor Kompi B, Terdakwa melihat Saksi I bersama Saksi III dan Saksi II, kemudian Terdakwa menuju Saksi I setelah kurang lebih berjarak 1 (satu) Meter Terdakwa mengatakan “Danton panggil-panggil saya untuk apa” sambil tangan kanan Terdakwa mengayunkan besi pipa ke arah kepala Saksi I namun Saksi I menangkap besi pipa tersebut sehingga terjadi tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi I, kemudian besi pipa tersebut berhasil dirampas Saksi I dari tangan Terdakwa dan Saksi I bertanya “Kamu mau apa?” jawab Terdakwa “Saya tidak terima kenapa Danton memanggil saya” Saksi I bertanya “Kenapa tidak terima”, melihat hal tersebut Saksi III memisahkan Saksi I dan Terdakwa , kemudian Terdakwa pergi meninggalkan Kantor Kompi B kembali kebarak bujang, selanjutnya beberapa saat kemudian Pasi Ikapten Inf Vitra datang bersama anggota Staf I mengamankan Terdakwa ke Sel Batalyon, selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2012 Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cenderawasih.
7. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa yang mengetahui betul Saksi I adalah atasannya telah dengan sengaja melawan dengan tindakan nyata berupaya memukul menggunakan besi pipa air dengan panjang 60 Cm yang tidak mengakibatkan luka karena besi pipa tersebut berhasil ditangkap dan dirampas oleh Saksi I dari tangan Terdakwa. kemudian sebelum melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa pernah ikut dalam kerusuhan masal di Yonif 751/BS dan tahun 2010 baru selesai menjalani hukuman penjaranya, dan juga pernah melawan Lettu Inf Yudi Ananda. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga “dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan untuk mengabaikan suatu pekerjaan dinas,” telah terpenuhi.
Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan untuk mengabaikan suatu pekerjaan dinas. “ Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 106 Ayat (1) KUHPM.
Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa menyatakan sehat jasmani serta rohani dan siap diperiksa dan selama pemeriksaan persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sehingga pada diri Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa masih dalam pengaruh minuman keras sehingga Terdakwa tidak dapat mengontrol emosinya pada saat di panggil Saksi I untuk menghadap.
2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurang memahami aturan-aturan yang berlaku dan kurangnya kesadaran Terdakwa untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku di lingkungan TNI sehingga perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat merusak pembinaan disiplin kesatuan, dan kewibawaan Saksi I sebagai Danki dapat tercemar. Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer :
1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .
2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.
3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit. Sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakikatnya perbuatan terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurut TNI dilarang keras, karena insubordinasi dengan tindakan nyata.
Dan untuk mendidik yang bersangkutan agar dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara atau prajurit yang baik, sesuai dengan falsafah Pancasila dan atau Sapta Marga.
Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal- hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan :
1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.
2. Terdakwa mengaku bersalah, menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
3. Saksi I sebagai Korban telah memaafkan Terdakwa. Hal-hal yang memberatkan :
1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak pembinaan disiplin kesatuan.
3. Sebelum perkara ini, tidak pernah di pidana. Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan oleh karena apa yang dilakukan Terdakwa memaafkan perbuatan Terdakwa, untuk itu Majelis Hakim perlu memperingan pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa dari tuntutan Oditur Militer. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :
Barang : - 1 (satu) batang besi pipa panjang kurang lebih 60 cm.
Surat-surat :
- 2 (dua) lembar Surat Perintah Upacara Pengantaran Jenazah Anggota Satgas Yonif 122/Tombak Sakti atas nama Christoforus Mbanggu.
Merupakan bukti petunjuk yang berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya barang di sita untuk dimusnahkan dan surat untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan. Mengingat : 1. Pasal 106 Ayat (1) KUHPM.
2. Pasal 190 Ayat (1) dan Ayat (4) Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1997, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : CHRISTOFORUS MBANGGU , Pratu/31040411020382, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Insubordinasi dengan tindakan nyata“
2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 7 (tujuh) bulan dan 20 (dua puluh) hari.
Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :
Barang : - 1 (satu) batang besi pipa panjang kurang lebih 60 cm.