proses interaksi sosial dan interaksi

SOSIOLOGI PERTANIAN
PROSES INTERAKSI SOSIAL

OLEH :
Nama

: DEWI ZAENATI

NIM

: 143112500150022

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2014/2015

PROSES INTERAKSI SOSIAL
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan
olehindividu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok
denganindividu, antara kelompok dengan kelompok dalam kehidupan sosial. Dalam

kamusBahasa Indonesia Interaksi didefinisikan sebagai hal saling melakukan aksi
,berhubunganatau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan
timbal balik(sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu,
antaraindividu dan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok.
Proses sosial adalah suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan manusia.
Menurut Gillin (1951), proses sosial digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Proses asosiatif, yang mencakup akomondasi, asimilasi, kerja sama, dan akulturasi.
2. Proses disosiatf, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang
berupa konflik.

Proses Assosiatif
Proses Assosiatif adalah sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama timbal
balik antara orang perorangan atau kelompok satu dengan yang lainnya, dimana proses ini
menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama.
1. Kerja sama (cooperation)
Adalah usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan bersama. Proses terjadinya cooperation lahir apabila di antara individu atau
kelompok tertentu menyadari adanya kepentingan dan tujuan yang sama yang sama. Ada
beberapa bentukcooperation, yaitu;


a.
b.
c.
d.

Gotong royong dan kerja bakti,
Bargaining (bentuk parjanjian pertukaran kepentingan),
Cooptation (terdiri di antara individu dan kelompok)
Coalition, merupakan dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang
sama kemudian melakukan kerjasama satu dengan yang lainnya untuk mencapai

tujuan tersebut.
e. Joint-venture, merupakan kerja sama dua atau lebih organisasi perusahaan di bidang
bisnis atau pengusahaan proyek-proyek tetentu. Misalnya eksploitasi tambang batu
bara, penangkapan ikan, pengeboran minyak, penambangan emas, dan pengkapalan
maupun eksploitasi sumber-sumber mineral lainnya.

2. Accomodation
Accomodation adalah proses sosial dengan dua makna, yang pertama yaitu proses
sosial yang menunjukan pada suatu keadaan yang seimbang dalam interaksi sosial antara

individu dan antar kelompok di dalam masyarakat, terutama yang ada hubungannya dengan
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kedua adalah
menunjuk pada suatu proses yang sedang berlangsung, di mana accomodation menampakan
suatu proses untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi di masyarakat, baik
pertentangan yang terjadi di antara individu, kelompok dan masyarakat, maupun dengan
norma dan nilai yang ada di masyarakat itu.
Bentuk-bentuk accomodation adalah sebagai berikut:
a. Coersion, yaitu bentuk accomodation yang terjadi karena adanya paksaan maupun
kekerasan secara fisik maupun psikologis,
b. Compromise, yaitu bentuk accomodation yang dicapai karena masing-masing pihak
yang terlibat dalam proses ini saling mengurangi tuntutannya agar tercapai
penyelesaian oleh pihak ketiga atau badan-badan yang kedudukannya lebih tinggi
dari pihak-pihak yang bertentangan,
c. Mediation, yaitu accomodation yang dilakukan melalui penyelesaian oleh pihak
ketiga yang netral,

d. Conciliation, yaitu bentuk accomodation yang terjadi melalui usaha untuk
mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih,
e. Toleration, yaitu bentuk accomodation secara tidak formal dan dikarenakan ada
pihak-pihak yang mencoba untuk menghindari diri dari pertikaian,

f. Stalemate, yaitu suatu bentuk accomodation dimana pihak-pihak yang bertikai dan
mempunyai kekuatan yang sama berhenti pada satu titik tertentu dan masing-masing
diantara mereka menahan diri.
g. Adjudication, yaitu dimana berbagai usaha accomodation yang dilakukan
mengalami jalan buntu sehingga penyelasainnya menggunakan jalan pengadilan.
c. Asimilasi
Asimilasi yaitu suatu proses pencampuran dua atau lebih budaya yang berbeda
sabagai akibat dari proses sosial, kemudian menghasilkan budaya tersendiri yang berbeda
dengan budaya asalnya.
d. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam
kebudayaan sendiri. Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan secara lambat
dan disesuaikan dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak
hilang.

Proses Disosiatif
Interaksi disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan suatu
perpecahan. Ada beberapa bentuk proses sosial disosiatif, antara lain kontravensi,
persaingan (competition), dan pertentangan atau konflik.
1. Kontravensi

Kontravensi

adalah

proses

sosial

yang

berada

diantara

persaingan

dan

pertentangan/konflik. Kontravensi terwujud dengan adanya sikap tidak senang, rasa benci
atau keragu-raguan, baik secara jelas maupun tersembunyi terhadap orang-orang atau

unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu tanpa menimbulkan perpecahan atau
pertentangan. Misalnya saja aksi Golput dalam pemilu.
2. Persaingan (Competition)
Persaingan atau kompetisi merupakan suatu proses sosial dimana individu-ndividu
saling bersaing untuk mencari keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan dengan cara
menarik perhatian publik tanpa menggunakan ancaman atau cara-cara kekerasan.
Persaingan dapat dilakukan dengan cara perorangan (Rivalry) ataupun secara kelompok
(misalnya, antara dua kelompok perusahaan besar yang bersaing untuk memenangkan
tender). Ada beberapa bentuk persaingan yang terjadi di masyarakat, yaitu sebagai berikut :
3.

Pertentangan (konflik)
Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk

memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan dengan menggunakan ancaman
atau cara-cara kekerasan. Sebab-sebab munculnya pertentangan, antara lain :
1. Perbedaan pendapat, pendirian atau perbedaan perasaan antar individu
2. Perbedaan kebudayaan
3. Perbedaan kepentingan dan


4. Perubahan social

Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya
A. Imitasi
Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh :
Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
B. Identifikasi
Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya .
Contoh : Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka
mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
C. Sugesti
Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada
kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan
dengan mudah ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja “ . Tanpa memikirkan akibatnya
kelak .
D. Motivasi
Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian
tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya
mereka


mau

belajar

dengan

rajin

dan

penuh

rasa

tanggung

jawab

E. Simpati
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau

suatu lembaga formal pada saat –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu
timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan
menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih saying.
F. Empati
Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita
melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan
empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/7154204/BAB_I_PENDAHULUAN
http://saarahku.blogspot.com/2013/09/proses-sosial-dan-interaksi-sosial.html
http://dodikariyanto.blogspot.com/2012/09/ips-asosiatif-dan-disosiatif.html
http://tips-trik-and-share.blogspot.com/2013/04/artikel-tentang-hubungan-sosial-yang.html
http://dirdiraaa.blogspot.com/2011/11/interaksi-sosial-dalam-hubungan-antar.html