Makalah Testing dan implementasi Sistem
Makalah Testing dan implementasi Sistem Informasi
Makalah: Testing dan Implementasi Sistem Informasi “Implementasi Sistem dan Teknik
Penjadwalan Proyek” Oleh Nina Astarina STIMIK CATUR SAKTI KENDARI 2012 Kata Pengantar
Assalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karna hanya atas berkat limpahan rahmat dan karunia-NYA lah makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah “Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” adalah salah satu tugas
mata kuliah “Testing dan Implementasi Sistem Informasi” dengan dosen pembimbing Ibu Anita
Puspita Dewi, S.Kom, M.Msi. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai, dalam proses
penyusunannya secara langsung mendorong kami untuk mencari tahu lebih banyak tentang
“Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” yang kami tuangkan dalam bab pembahasan.
Makalah ini dalam penyusunannya masih sangat kurang dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Anita Puspita dewi, S.Kom, M.Msi dan para rekan-rekan
mahasiswa yang memberikan masukan dalam proses penyusunan. Wassalam.
Latihan langsung diperkerjaaan Skedul pelatihan dan pendidikan yang akan dilakukan harus
dirancang terlebih dahulu . skedul ini terdiri dari siapa yang akan dilatih atau dididik, subyek atau
materi pelatihan atau pendidikan , tanggal pelaksanaannya, lokasinya, pendekatan yang akan
digunakan dan siapa instruktornya. - Persiapan tempat dan instalasi perangkat keras dan perankat
lunak Jika peralatan baru akan dimiliki , maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini perlu juga
dipertimbangkan . system computer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih
harus diperhitungkan . langkah selanjutnya setelah persiapan fisik tempat adalah menginstalasi
perangkat keras yang sudah dikirim dan menginstalasi perangkat lunak yang sudah ada . perangkat
keras dan perangkat lunak biasanya dipasang oleh penjual dan dites antara penjual bersama-sama
dengan pembeli. - Pemprograman dan pengetesan program Pemprograman (programming)
merupakan kegiatan menulis kode program yang akan di eksekusi oleh computer . kode program
yang ditulis oleh pemprogram (programmer) harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh
analis system hasil dari desain system secara rinci . hasil program yang sesuai dengan desainnya akan
menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai system. - Pengetesan
system Pengetesan system biasanya dilakukan setelah pengetesan program . Simulasi Pelatihan
tutorial Pelatihan procedural Ceramah /seminar A. Implementasi System Sistem telah dianalisis
dan didesain secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sekarang system
untuk diimplementasikan (diterapkan). Ini merupakan tahap meletakan system supaya siap untuk
dioperasikan . tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket
perangkat lunak aplikasi. Tahap implementasi system dapat terdiri dari langkah – langkah sebagai
berikut: a. Menerapkan rencana implementasi. Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan maka suatu rencana implementasi perlu dibuat terlebih
dahulu . rencana implementasi dengan demikian merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi
system. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan selama tahap implementasi . dalam rencana imolementasakan , semua biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan implementasi ini perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya- biaya yang harus
dikeluarkan . waktu yang diperlukan untuk mrlakukan kegiatan implementasi ini juga perlu diatur
dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu . skedul waktu berfungsi sebagai
pengendalian terhadap waktu implementasi. Gand chart dapat digunakan untuk menggambar waktu
yang direncanakan untuk kegiatan – kegiatan implementasi b. Melakukan kegiatan implementasi .
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana
implementasi . kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai
berikut: - Pemilihan dan pelatihan personil Pemilihan personil yang dipillih dapat berasal dari dua
sumber , yaitu karyawan-karyawan yang telah ada di perusahaan atau calon karyawan dari luar
perusahaan . pemilihan terhadap karyawan yang sudah ada terlebih dahulu merupakan prioritas
pertama dengan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut ini. 1. Mentransfer karyawan yang
ada keposisi yang baru umumnya lebih mudah dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari
luar. 2. Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan , sedang
karyawan yang baru masih membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari cara-cara perusahaan
beroperasi , 3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik , khususnya
jika menduduki posisi di system yang baru. Personil-personil yang dapat terlibat di system informasi
dapat dikelompok dalam 4 bagian tugas sebagai berikut ini. a) Tugas input-output data (data input –
output jobs ) Personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang menangani
pemasukan data dan distribusi dari output . yang termasuk personil-personil ini dengan deskripsi
tugasnya adalah pengawas pemasuk data ( data entry supervisor) , operator pemasuk kata ( data
entry operator) pengawas pengolah kata ( word processing supervisor ), operator pengolah kata
( word processing operator). b) Tugas-tugas operasi (operation jobs) Personil-personil yang terlibat
dalam tugas ini adalah personil – personil yang menangani jalannya operasi pengolah data yang tidak
terlibat langsung dengan tugas input/output. c) Tugas –tugas pemprograman ( pemprograman jobs).
Personil-personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan menulis program –
program computer . d) Tugas-tugas analisis system (system analisys jobs). Personil – personil yang
terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan mengembangkan system. Personilpersonil analisis system ada didalam suatu organisasi , jika perusahaan akan menerapkan
departemen system di organisasinya . dengan mempunyai departemen system dengan analis system
sendiri , nantinya diharapkan pengembangan system lebih lanjut dapat ditanggapi sendiri oleh
perusahaan tanpa memanggil konsultan dari luar. Untuk pelatihan karyawan (training) dimaksudkan
untuk personil-personil operasi (operating personnel). Beberapa pendekatan dapat dilakukan untuk
melakukan pelatihan dan pendidikan adalah: pengetesan system dilakukan untuk memeriksa
kekompakan antar komponen system yang di implementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah
untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen –komponen dari system telahberfungsi
sesuai dengan yang diharapkan . pengeredan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan
atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi . pengetesan termasuk juga pengetesan
program secara menyeluruh . - Konversi system Merupakan proses untuk meletakan system baru
supaya siap mulai untuk dapat digunakan . terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi
system , yaitu konversi langsung dan konversi parallel, konversi percontohan dan konversi bertahap.
c. Tindak lanjut implementasi. Partisipasi analis system belum berakhir setelah diimplementasikan .
analis system masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya setelah system baru
diimplementasikan. Analis system masih perlu melakukan pengetesan penerimaan system (system
acceptance test) . pengetesan ini berbeda dengan pengetesan system yang telah dilakukan
sebelumnya. Jika pada sebelumnya digunakan data test (test data) dan dilakukan oleh analis system
bersama-sama dengan menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang
dilakukan oleh analis system bersama-sama dengan user . setelah pengetesan penerimaan ini selesai
dilakukan , suatu rapat penerimaan (acceptance meeting) perlu diselenggarakan oleh manajemen.
Rapat ini dih adiri oleh analis system, manajer dan pemakai system untuk menentukan system yang
baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika system yang baru telah disetujui , maka rapat ini
dapat merupakan acara penyerahan system. Tugas dari analis system dapat berakhir sampai disini. B.
Teknik Penjadwalan Proyek: PERT Untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan
suatu system , analisis system sering menggunakan suatu teknik kuantitatif yang disebut dengan
PERT (program evaluation and review technique). PERT dikembangkan pada sekitar tahun 1950 oleh
navy special project office, bekerja sama dengan booz , allen dan Hamilton yang merupakan suatu
konsultan manajemen. Pertama kali pert digunakan untuk merancang dan mengawasi pembuatan
program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250 kontraktor utama dan lebih dari 9.000
subkontraktor. Pekerjaan yang besar ini supaya dapat deselesaikan tepat pada waktunya memerlukan
koordinasi dan prosedur kerja yang baik meliputi: a. Kapan proyek tersebut selesai. b. Bagaimana
urut-urutan pekerjaan untuk tiap-tiap bagian, kapan mulainya dan kapan selesainya. c. Pekerjaanperkerjaan mana sajakah yang merupakan waktu terlama untuk selesainya proyek tersebut (jalur ini
disebut jalur kritis). d. Pekerjaan-pekerjaan mana sajakah yang dapat ditunda dan berapa lamakah
waktu penundaan yang diijinkan. e. Pekerjaan – pekerjaan manakah yang harus mendapat perhatian
khusus. 1. Diagram Jaringan Bila akan menggunakan pert, dua buah informasi diperlukan untuk
masing-masing pekerjaan. Yaitu urutan dari kegiatan masing-masing pekerjaan itu . urutan dari
masing-masing pekerjaan menunjukan pekerjaan mana yang harus dikerjakan lebih dulu sebelum
mengerjakan pekerjaan berikutnya. Urut-urutan pekerjaan ini kemudian dapat digambarkan dalam
bentuk diagram jaringan atau disebut juga dengan diagram panah (arrow diagram). Diagram jaringan
dapat digunakan symbol – symbol sebagai berikut: - Panah (arrow) yang digunakan untuk mewakili
suatu kegiatan (activity). - Simpul (node) yang digunakan untuk mewakili suatu kejadian ( event).
Contoh gambar diagram: 2. Jalur Kritis Aplikasi dari teknik pert ini adalah untuk menghitung waktu
penyelesaian dari suatu proyek. Waktu penyelesaian ini dapat dihitung dari masing-masing
jalur(path) dari kegiatan-kegiatan di jaringan . suatu jalur dapat didefinisikan sebagai suatu urutan
dari kegiatan yang berhubungan didalam proyek . jalur kritis adalah jalur yang menunjukan kegiatan
kritis dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan di diagram jaringan . dengan kata lain, jalur
kritis menunjukan kegiatan-kegiatan kritis didalam proyek. Suatu kegiatan disebut kritis apabila
penundaan waktu di kegiatan ini akan mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan dari proyek .
sedang kegiatan disebut tidak sedang kritis apabila kegiatan ini mempunyai waktu yang dapat
ditunda. Waktu yang dapat ditunda di kegiatan tidak kritis disebut dengan slack atau float. Jalur kritis
juga menunjukan waktu paling lama dari penyelesaian proyek , sehingga bila ada satu saja kegiatan
dijalur kritis yang tertunda , maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan juga akan tertunda.
Jalur kritis ini penting karena mempunyai dua alasan yaitu: - Waktu penyelesaian proyek tidak dapat
dikurangi kecuali bila satu atau lebih kegiatan di jalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya. Penundaan kegiatan di jalur kritis akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaian dari proyek ,
sedang penundaan di jalur kritis mungkin tidak akan menunda waktu penyelesaian proyek sejauh
penundaan ini tidak melebihi waktu dari slack untuk masing-masing kegiatan tidak kritis. 3. Algoritma
Untuk Jalur Kritis Jalur kritis memang dapat ditentukan dengan cara menghitung waktu penyelesaian
untuk tiap-tiap jalur. Akan tetapi untuk proyek besar yang memerlukan ratusan bahkan ribuan
kegiatan , cara penentuan seperti ini kurang mengena . penentuan jalur kritis untuk kegiatan yang
banyak akan lebih mengena bila digunakan cara algoritma yang sistematis . algoritma untuk
menetukan jalur kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (ES) dan waktu selesai
terlama (LS)untuk masing-masing kegiatan. Kemudian dapat dituliskan di simpul kejadian yang
bentuknya dapat dikembangkan menjadi: Contoh: Gambar ini menunjukan bahwa : - waktu mulai
tercepat untuk kegiatan B dan C paling cepat dapat dilakukan setelah hari ke 14. - Waktu selesai
terlama untuk kegiatan A adalah sampai dengan hari ke 24. Perhitungan dapat dilakukan dengan
melalui 2 tahap, yaitu: - Tahap pertama disebut dengan forward pass yang digunakan untuk
menghitung waktu mulai tercepat. - Tahap kedua disebut dengan backward pass yang digunakan
untuk menghitung waktu selesai terlama. Forward pass dimulai dengan menghitung simpul awal
maju (forward) sampai dengan simpul yang terakhir. Untuk simpul (kejadian )1: Karena merupakan
awal kejadian, maka waktu mulai tercepat (ES) untuk kegiatan A,B, dan C adalah 0. Untuk simpul
(kejadian) 2: Kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dilakukan, sehingga waktu mulai
tercepat (ES) untuk simpul 2 adalah: ES2= ES1 + waktu kegiatan A = 0 + 10 = 10 Untuk simpul
(kegiatan) 3: Kegiatan E dan F dapat dimulai setelah kegiatan B selesai dilakukan sehingga waktu
mulai tercepat (ES) untuk simpul 3 adalah: ES3=ES1 + kejadian B = 0 + 8 = 8 Untuk simpul (kejadian)
4: Kegiatan G dapat dimulai setelah kegiatan B dan C selesai dilakukan , sehingga waktu mulai
tercepat untuk simpul 4 adalah yang terbesar dari : ES3+ waktu kegiatan D1 = 8 + 0 = 8 Dengan
ES1+waktu kegiatan C = 0 + 12 = 12 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 4 adalah ES 4 =12 Untuk
simpul (kejadian) 5 : Kegiatan H dan J dapat dimulai setelah kegiatan D dan E selesai dilakukan
sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 5 adalah yang terbesar dari : ES2 + waktu kejadian D =
10 + 22 = 3 dengan ES3 + waktu kegiatan E = 8 + 27 =35 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 5
adalah ES 5 = 35 Untuk simpul(kejadian) 6: Kegiatan I dapat dimulai setelah kegiatan F selesai
dilakukan , sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 6 adalah: ES 6 = ES3 + waktu kegiatan F = 8 +
7 = 15 Untuk simpul (kejadian) 7 : Kegiatan J dapat dimulai setelah kegiatan D , E dan G selesai
dilakukan sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 7 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu
kegiatan D2 = 35 + 0 =35 dengan ES4 + waktu kegiatan G = 12 + 15 = 27 Jadi waktu mulai tercepat
untuk simpul 7 adalah ES7 =35 Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul yang terakhir dan
besarnya ES 8 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu kegiatan H = 35 + 8 =43 dengan ES6 + waktu
kegiatan I = 15 +20 = 35 dengan ES7 + waktu kegiatan J = 35 + 15 = 50 jadi waktu mulai tercepat
untuk simpul 8 adalah ES8 =50 Backward pass dimulai dengan menghitung dari simpul terakhir
mundur (backward) sampai ke simpul awal dan digunakan untuk menghitung waktu selesai terlama
(LF). Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul terakhir dan besarnya waktu selesai terlama
untuk simpul ini adalah sama dengan waktu mulai tercepatnya: LF8 = ES8 = 50 Untuk simpul
(kejadian) 7: LF7 = LF8 – waktu kegiatan J = 50 -15 = 35 Untuk simpul (kejadian) 6: LF6 =LF8 – waktu
kegiatan I =50 -20 =30 Untuk simpul (kejadian) 5: LS5 merupakan yang paling minimum diantara : LF8
– waktu kegiatan H = 50 -8 = 42 dengan LF7 ¬– waktu kegiatan D2 = 35 -0 =35 Jadi waktu selesai
terlama untuk simpul 5 adalah LF 5 =35 Untuk simpul (kejadian) 4 : LF 4 = LF 7 - waktu kegiatan G =
35 - 15 = 20 Untuk simpul (kejadian) 3: LS 3 merupakan yang paling minimum diantara : LF5 -waktu
kegiatan E = 35 -27 =8 dengan LS6 – waktu kegiatan F = 30 -7 =23 dengan LS4 – waktu kegiatan D1 =
20-0 =20 Jadi waktu selesai terlama untuk simpul 3 adalah LF3= 8 Untuk simpul (kejadian) 2 : LF2 =
LF5 – waktu kegiatan D = 35 -22 =13 Untuk simpul (kejadian) 1 : LF 1 = ES 1 = 0 Jalur kritis selanjutnya
dapat ditentukan dari kejadian-kejadian yang mempunyai waktu mulai tercepat (ES) yang sama
dengan waktu selesai terlama (LF) yaitu pada kegiatan B, E ,dan J. 4. Slack Slack atau float
menunjukan waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek . Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah
waktu lainnya yang berhubungan dengan masing-masing kegiatan , yaitu waktu mulai terlama dan
waktu selesai tercepat.
Diposkan oleh Nina Astarina di 21.06
Makalah: Testing dan Implementasi Sistem Informasi “Implementasi Sistem dan Teknik
Penjadwalan Proyek” Oleh Nina Astarina STIMIK CATUR SAKTI KENDARI 2012 Kata Pengantar
Assalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karna hanya atas berkat limpahan rahmat dan karunia-NYA lah makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah “Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” adalah salah satu tugas
mata kuliah “Testing dan Implementasi Sistem Informasi” dengan dosen pembimbing Ibu Anita
Puspita Dewi, S.Kom, M.Msi. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai, dalam proses
penyusunannya secara langsung mendorong kami untuk mencari tahu lebih banyak tentang
“Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” yang kami tuangkan dalam bab pembahasan.
Makalah ini dalam penyusunannya masih sangat kurang dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Anita Puspita dewi, S.Kom, M.Msi dan para rekan-rekan
mahasiswa yang memberikan masukan dalam proses penyusunan. Wassalam.
Latihan langsung diperkerjaaan Skedul pelatihan dan pendidikan yang akan dilakukan harus
dirancang terlebih dahulu . skedul ini terdiri dari siapa yang akan dilatih atau dididik, subyek atau
materi pelatihan atau pendidikan , tanggal pelaksanaannya, lokasinya, pendekatan yang akan
digunakan dan siapa instruktornya. - Persiapan tempat dan instalasi perangkat keras dan perankat
lunak Jika peralatan baru akan dimiliki , maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini perlu juga
dipertimbangkan . system computer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih
harus diperhitungkan . langkah selanjutnya setelah persiapan fisik tempat adalah menginstalasi
perangkat keras yang sudah dikirim dan menginstalasi perangkat lunak yang sudah ada . perangkat
keras dan perangkat lunak biasanya dipasang oleh penjual dan dites antara penjual bersama-sama
dengan pembeli. - Pemprograman dan pengetesan program Pemprograman (programming)
merupakan kegiatan menulis kode program yang akan di eksekusi oleh computer . kode program
yang ditulis oleh pemprogram (programmer) harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh
analis system hasil dari desain system secara rinci . hasil program yang sesuai dengan desainnya akan
menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai system. - Pengetesan
system Pengetesan system biasanya dilakukan setelah pengetesan program . Simulasi Pelatihan
tutorial Pelatihan procedural Ceramah /seminar A. Implementasi System Sistem telah dianalisis
dan didesain secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sekarang system
untuk diimplementasikan (diterapkan). Ini merupakan tahap meletakan system supaya siap untuk
dioperasikan . tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket
perangkat lunak aplikasi. Tahap implementasi system dapat terdiri dari langkah – langkah sebagai
berikut: a. Menerapkan rencana implementasi. Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan maka suatu rencana implementasi perlu dibuat terlebih
dahulu . rencana implementasi dengan demikian merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi
system. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan selama tahap implementasi . dalam rencana imolementasakan , semua biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan implementasi ini perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya- biaya yang harus
dikeluarkan . waktu yang diperlukan untuk mrlakukan kegiatan implementasi ini juga perlu diatur
dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu . skedul waktu berfungsi sebagai
pengendalian terhadap waktu implementasi. Gand chart dapat digunakan untuk menggambar waktu
yang direncanakan untuk kegiatan – kegiatan implementasi b. Melakukan kegiatan implementasi .
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana
implementasi . kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai
berikut: - Pemilihan dan pelatihan personil Pemilihan personil yang dipillih dapat berasal dari dua
sumber , yaitu karyawan-karyawan yang telah ada di perusahaan atau calon karyawan dari luar
perusahaan . pemilihan terhadap karyawan yang sudah ada terlebih dahulu merupakan prioritas
pertama dengan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut ini. 1. Mentransfer karyawan yang
ada keposisi yang baru umumnya lebih mudah dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari
luar. 2. Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan , sedang
karyawan yang baru masih membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari cara-cara perusahaan
beroperasi , 3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik , khususnya
jika menduduki posisi di system yang baru. Personil-personil yang dapat terlibat di system informasi
dapat dikelompok dalam 4 bagian tugas sebagai berikut ini. a) Tugas input-output data (data input –
output jobs ) Personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang menangani
pemasukan data dan distribusi dari output . yang termasuk personil-personil ini dengan deskripsi
tugasnya adalah pengawas pemasuk data ( data entry supervisor) , operator pemasuk kata ( data
entry operator) pengawas pengolah kata ( word processing supervisor ), operator pengolah kata
( word processing operator). b) Tugas-tugas operasi (operation jobs) Personil-personil yang terlibat
dalam tugas ini adalah personil – personil yang menangani jalannya operasi pengolah data yang tidak
terlibat langsung dengan tugas input/output. c) Tugas –tugas pemprograman ( pemprograman jobs).
Personil-personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan menulis program –
program computer . d) Tugas-tugas analisis system (system analisys jobs). Personil – personil yang
terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan mengembangkan system. Personilpersonil analisis system ada didalam suatu organisasi , jika perusahaan akan menerapkan
departemen system di organisasinya . dengan mempunyai departemen system dengan analis system
sendiri , nantinya diharapkan pengembangan system lebih lanjut dapat ditanggapi sendiri oleh
perusahaan tanpa memanggil konsultan dari luar. Untuk pelatihan karyawan (training) dimaksudkan
untuk personil-personil operasi (operating personnel). Beberapa pendekatan dapat dilakukan untuk
melakukan pelatihan dan pendidikan adalah: pengetesan system dilakukan untuk memeriksa
kekompakan antar komponen system yang di implementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah
untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen –komponen dari system telahberfungsi
sesuai dengan yang diharapkan . pengeredan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan
atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi . pengetesan termasuk juga pengetesan
program secara menyeluruh . - Konversi system Merupakan proses untuk meletakan system baru
supaya siap mulai untuk dapat digunakan . terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi
system , yaitu konversi langsung dan konversi parallel, konversi percontohan dan konversi bertahap.
c. Tindak lanjut implementasi. Partisipasi analis system belum berakhir setelah diimplementasikan .
analis system masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya setelah system baru
diimplementasikan. Analis system masih perlu melakukan pengetesan penerimaan system (system
acceptance test) . pengetesan ini berbeda dengan pengetesan system yang telah dilakukan
sebelumnya. Jika pada sebelumnya digunakan data test (test data) dan dilakukan oleh analis system
bersama-sama dengan menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang
dilakukan oleh analis system bersama-sama dengan user . setelah pengetesan penerimaan ini selesai
dilakukan , suatu rapat penerimaan (acceptance meeting) perlu diselenggarakan oleh manajemen.
Rapat ini dih adiri oleh analis system, manajer dan pemakai system untuk menentukan system yang
baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika system yang baru telah disetujui , maka rapat ini
dapat merupakan acara penyerahan system. Tugas dari analis system dapat berakhir sampai disini. B.
Teknik Penjadwalan Proyek: PERT Untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan
suatu system , analisis system sering menggunakan suatu teknik kuantitatif yang disebut dengan
PERT (program evaluation and review technique). PERT dikembangkan pada sekitar tahun 1950 oleh
navy special project office, bekerja sama dengan booz , allen dan Hamilton yang merupakan suatu
konsultan manajemen. Pertama kali pert digunakan untuk merancang dan mengawasi pembuatan
program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250 kontraktor utama dan lebih dari 9.000
subkontraktor. Pekerjaan yang besar ini supaya dapat deselesaikan tepat pada waktunya memerlukan
koordinasi dan prosedur kerja yang baik meliputi: a. Kapan proyek tersebut selesai. b. Bagaimana
urut-urutan pekerjaan untuk tiap-tiap bagian, kapan mulainya dan kapan selesainya. c. Pekerjaanperkerjaan mana sajakah yang merupakan waktu terlama untuk selesainya proyek tersebut (jalur ini
disebut jalur kritis). d. Pekerjaan-pekerjaan mana sajakah yang dapat ditunda dan berapa lamakah
waktu penundaan yang diijinkan. e. Pekerjaan – pekerjaan manakah yang harus mendapat perhatian
khusus. 1. Diagram Jaringan Bila akan menggunakan pert, dua buah informasi diperlukan untuk
masing-masing pekerjaan. Yaitu urutan dari kegiatan masing-masing pekerjaan itu . urutan dari
masing-masing pekerjaan menunjukan pekerjaan mana yang harus dikerjakan lebih dulu sebelum
mengerjakan pekerjaan berikutnya. Urut-urutan pekerjaan ini kemudian dapat digambarkan dalam
bentuk diagram jaringan atau disebut juga dengan diagram panah (arrow diagram). Diagram jaringan
dapat digunakan symbol – symbol sebagai berikut: - Panah (arrow) yang digunakan untuk mewakili
suatu kegiatan (activity). - Simpul (node) yang digunakan untuk mewakili suatu kejadian ( event).
Contoh gambar diagram: 2. Jalur Kritis Aplikasi dari teknik pert ini adalah untuk menghitung waktu
penyelesaian dari suatu proyek. Waktu penyelesaian ini dapat dihitung dari masing-masing
jalur(path) dari kegiatan-kegiatan di jaringan . suatu jalur dapat didefinisikan sebagai suatu urutan
dari kegiatan yang berhubungan didalam proyek . jalur kritis adalah jalur yang menunjukan kegiatan
kritis dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan di diagram jaringan . dengan kata lain, jalur
kritis menunjukan kegiatan-kegiatan kritis didalam proyek. Suatu kegiatan disebut kritis apabila
penundaan waktu di kegiatan ini akan mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan dari proyek .
sedang kegiatan disebut tidak sedang kritis apabila kegiatan ini mempunyai waktu yang dapat
ditunda. Waktu yang dapat ditunda di kegiatan tidak kritis disebut dengan slack atau float. Jalur kritis
juga menunjukan waktu paling lama dari penyelesaian proyek , sehingga bila ada satu saja kegiatan
dijalur kritis yang tertunda , maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan juga akan tertunda.
Jalur kritis ini penting karena mempunyai dua alasan yaitu: - Waktu penyelesaian proyek tidak dapat
dikurangi kecuali bila satu atau lebih kegiatan di jalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya. Penundaan kegiatan di jalur kritis akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaian dari proyek ,
sedang penundaan di jalur kritis mungkin tidak akan menunda waktu penyelesaian proyek sejauh
penundaan ini tidak melebihi waktu dari slack untuk masing-masing kegiatan tidak kritis. 3. Algoritma
Untuk Jalur Kritis Jalur kritis memang dapat ditentukan dengan cara menghitung waktu penyelesaian
untuk tiap-tiap jalur. Akan tetapi untuk proyek besar yang memerlukan ratusan bahkan ribuan
kegiatan , cara penentuan seperti ini kurang mengena . penentuan jalur kritis untuk kegiatan yang
banyak akan lebih mengena bila digunakan cara algoritma yang sistematis . algoritma untuk
menetukan jalur kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (ES) dan waktu selesai
terlama (LS)untuk masing-masing kegiatan. Kemudian dapat dituliskan di simpul kejadian yang
bentuknya dapat dikembangkan menjadi: Contoh: Gambar ini menunjukan bahwa : - waktu mulai
tercepat untuk kegiatan B dan C paling cepat dapat dilakukan setelah hari ke 14. - Waktu selesai
terlama untuk kegiatan A adalah sampai dengan hari ke 24. Perhitungan dapat dilakukan dengan
melalui 2 tahap, yaitu: - Tahap pertama disebut dengan forward pass yang digunakan untuk
menghitung waktu mulai tercepat. - Tahap kedua disebut dengan backward pass yang digunakan
untuk menghitung waktu selesai terlama. Forward pass dimulai dengan menghitung simpul awal
maju (forward) sampai dengan simpul yang terakhir. Untuk simpul (kejadian )1: Karena merupakan
awal kejadian, maka waktu mulai tercepat (ES) untuk kegiatan A,B, dan C adalah 0. Untuk simpul
(kejadian) 2: Kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dilakukan, sehingga waktu mulai
tercepat (ES) untuk simpul 2 adalah: ES2= ES1 + waktu kegiatan A = 0 + 10 = 10 Untuk simpul
(kegiatan) 3: Kegiatan E dan F dapat dimulai setelah kegiatan B selesai dilakukan sehingga waktu
mulai tercepat (ES) untuk simpul 3 adalah: ES3=ES1 + kejadian B = 0 + 8 = 8 Untuk simpul (kejadian)
4: Kegiatan G dapat dimulai setelah kegiatan B dan C selesai dilakukan , sehingga waktu mulai
tercepat untuk simpul 4 adalah yang terbesar dari : ES3+ waktu kegiatan D1 = 8 + 0 = 8 Dengan
ES1+waktu kegiatan C = 0 + 12 = 12 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 4 adalah ES 4 =12 Untuk
simpul (kejadian) 5 : Kegiatan H dan J dapat dimulai setelah kegiatan D dan E selesai dilakukan
sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 5 adalah yang terbesar dari : ES2 + waktu kejadian D =
10 + 22 = 3 dengan ES3 + waktu kegiatan E = 8 + 27 =35 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 5
adalah ES 5 = 35 Untuk simpul(kejadian) 6: Kegiatan I dapat dimulai setelah kegiatan F selesai
dilakukan , sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 6 adalah: ES 6 = ES3 + waktu kegiatan F = 8 +
7 = 15 Untuk simpul (kejadian) 7 : Kegiatan J dapat dimulai setelah kegiatan D , E dan G selesai
dilakukan sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 7 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu
kegiatan D2 = 35 + 0 =35 dengan ES4 + waktu kegiatan G = 12 + 15 = 27 Jadi waktu mulai tercepat
untuk simpul 7 adalah ES7 =35 Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul yang terakhir dan
besarnya ES 8 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu kegiatan H = 35 + 8 =43 dengan ES6 + waktu
kegiatan I = 15 +20 = 35 dengan ES7 + waktu kegiatan J = 35 + 15 = 50 jadi waktu mulai tercepat
untuk simpul 8 adalah ES8 =50 Backward pass dimulai dengan menghitung dari simpul terakhir
mundur (backward) sampai ke simpul awal dan digunakan untuk menghitung waktu selesai terlama
(LF). Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul terakhir dan besarnya waktu selesai terlama
untuk simpul ini adalah sama dengan waktu mulai tercepatnya: LF8 = ES8 = 50 Untuk simpul
(kejadian) 7: LF7 = LF8 – waktu kegiatan J = 50 -15 = 35 Untuk simpul (kejadian) 6: LF6 =LF8 – waktu
kegiatan I =50 -20 =30 Untuk simpul (kejadian) 5: LS5 merupakan yang paling minimum diantara : LF8
– waktu kegiatan H = 50 -8 = 42 dengan LF7 ¬– waktu kegiatan D2 = 35 -0 =35 Jadi waktu selesai
terlama untuk simpul 5 adalah LF 5 =35 Untuk simpul (kejadian) 4 : LF 4 = LF 7 - waktu kegiatan G =
35 - 15 = 20 Untuk simpul (kejadian) 3: LS 3 merupakan yang paling minimum diantara : LF5 -waktu
kegiatan E = 35 -27 =8 dengan LS6 – waktu kegiatan F = 30 -7 =23 dengan LS4 – waktu kegiatan D1 =
20-0 =20 Jadi waktu selesai terlama untuk simpul 3 adalah LF3= 8 Untuk simpul (kejadian) 2 : LF2 =
LF5 – waktu kegiatan D = 35 -22 =13 Untuk simpul (kejadian) 1 : LF 1 = ES 1 = 0 Jalur kritis selanjutnya
dapat ditentukan dari kejadian-kejadian yang mempunyai waktu mulai tercepat (ES) yang sama
dengan waktu selesai terlama (LF) yaitu pada kegiatan B, E ,dan J. 4. Slack Slack atau float
menunjukan waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek . Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan dua buah
waktu lainnya yang berhubungan dengan masing-masing kegiatan , yaitu waktu mulai terlama dan
waktu selesai tercepat.
Diposkan oleh Nina Astarina di 21.06