01 Memahami Bahaya risiko dan kerentanan
Hazards adalah fenomena
alam yang luar biasa yang
berpotensi merusak atau
mengancam kehidupan
manusia, kehilangan hartabenda, kehilangan mata
pencaharian, kerusakan
lingkungan. Misal : tanah
longsor, banjir, gempa-bumi,
letusan gunung api,
kebakaran dll;
Jenis Hazard
Origin
Geological Hazard
Natural Hazard
Contoh
Gempa Bumi, Tsunami, Gunung
Berapi, Emisi dll
Hidrometeorological
Hazard
Banjir, Tropical Cyclone,
Typhoon, Wind storm dll
Biological Hazard
Wabah penyakit
Technological Hazard
Kecelakaan industri, aktivitas
nuklir, polusi industri, limbah
racun dll
Environmental Degradation
Hazard
Penurunan kualitas tanah,
penurunan keragaman hayati,
polusi air, ozone, perubahan
iklim dll
Vulnerability (kerentanan) adalah keadaan atau kondisi yang dapat
mengurangi kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk
menghadapi bahaya atau ancaman bencana;
Kondisi umum, yang mencakup faktor fisik, sosio-ekonomi, politik
dan budaya, yang berpotensi menyebabkan sekelompok
masyarakat lebih mudah tertimpa bencana, atau yang
menghambat kemampuan masyarakat untuk melakukan tindakan
terhadap bencana
1. Kerentanan
Phisik
Berkenaan dengan lingkungan infrastruktur, lingkungan
areal
pertanian,
kehutanan,
budidaya
air,
area
pemukiman, konstruksi bangunan dan hasil-hasil
produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerentanan Phisik :
• Potensi kekuatan hazards berdasarkan pola
geographis;
• Keadaan phisik dan topographi wilayah setempat;
• Jumlah dan tingkat kepadatan penduduk;
• Pola tingkah laku masyarakat terhadap
lingkungannya;
• Jenis material yang dipergunakan untuk konstruksi
bangunan;
2. Kerentanan Sosial Budaya
• Jumlah dan kategorisasi terhadap kelompok
rentan :
Wanita orang-tua tunggal, Ibu
Elemen phisik/mental,
yang
berhubungan
hamil, cacad
bayi dan anak
dengan
Kependudukan
balita, lansia;
(Demography concerns) dan
Tingkat Kesadaran Masyarakat
(Community
Awareness)
kepadatan
pemukiman
• Tingkat
penduduk
yang memiliki korelasi yang kuat terhadap
jumlah
korban,
yaitu,
perlu
adanya
penilaian tentang dimana wilayah hazards
dalam hubungannya dengan dimana orang
kerja dan bermukim;
• Persepsi
dan
Kepercayaan
masyarakat
3. Kerentanan Organisasi/Institusional
• Eksistensi
Institusi
setempat
(Pemerintah/Swasta) yang terkait dengan
upaya penanggulangan bencana;
• Pedoman dan Kebijakan Institusi terkait
upaya PB;
• Koordinasi dan Kerjasama antara Institusi
yang terkait tersebut;
• Konsistensi dan komitmen institusi-institusi
terkait dalam upaya PB;
4. Kerentanan Ekonomi
• Menetapkan jenisBerkenaan
mata pencaharian
denganyang
paling mudah terkena
peristiwa
bagaimanadampak
masyarakat
dapat pengemudi
melaksanakan
alam
(perikanan,
becak,
kelangsungan hidupnya dan
pertanian dll);
darimana
mereka
5. Kerentanan Sikap dan
Motivasi
memperoleh
mata
pencahariannya;
• Persepsi masyarakat tentang bencana dan
kemampuan
mereka
untuk
mengurangi/mengatasi dampak bencana –
hal mana juga tercermin dalam penetapan
Prioritas dalam upaya penanggulangan
bencana;
Seperangkat kemampuan yang
memungkinkan masyarakat untuk
meningkatkan daya tahan - terhadap efek
bahaya yang mengancam/merusak, dan
meningkatkan ketahanan serta kemampuan
masyarakat - untuk mengatasi dampak dari
kejadian yang membahayakan.
Atau
Kekuatan / potensi yang ada pada diri setiap
individu dan kelompok sosial. Kapasitas ini
dapat berkaitan dengan sumberdaya,
keterampilan, pengetahuan, kemampuan
Jenis-Jenis Kapasitas
1.
2.
3.
4.
5.
Kapasitas Fisik
Kemampuan untuk memperoleh barang/benda yang dibutuhkan
untuk membangun kembali struktur dalam masyarakat.
Kapasitas Sosial ekonomi
Pada saat tuntutan akan berbagai barang yang tersedia, ada pula
ada pula kebutuhan akan tenaga yang teroganisir untuk
membangun kembali daerah mereka. Para tenaga ini harus memiliki
berbagai keterampilan khusus.
Kapasitas keorganisasian/kelembagaan
Adanya lembaga berbentuk keluarga dan masyarakat. Mereka
mempunyai pemimpin beserta sistemnya dalam pengambilan
berbagai keputusan.
Kapasitas ekonomi
Adanya kemampuan di sektor bisnis untuk kembali memperbaiki
dan memulihkan masyarakat perekonomian.
Kapasitas bersikap/motivasi
Orang juga memiliki sikap positif dan motivasi kuat seperti misalnya
muncul sebuah tekad untuk bertahan, mencintai atau peduli pada
orang lain, keberanian serta keinginan untuk saling membantu.
Suatu peluang dari timbulnya akibat
buruk atau kemungkinan kerugian
dalam hal kematian, luka-luka,
kehilangan dan kerusakan harta
benda, gangguan kegiatan mata
pencaharian dan ekonomi atau
kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan oleh interaksi antara
ancaman bencana dan kerentan.
Disasters (bencana) adalah kerusakan
yang serius akibat fenomena alam luar
biasa dan/atau disebabkan oleh ulah
manusia yang menyebabkan timbulnya
korban jiwa, kerugian material dan
kerusakan lingkungan yang dampaknya
melampaui kemampuan masyarakat
setempat untuk mengatasinya dan
membutuhkan bantuan dari luar. Disaster
terdiri dari 2(dua) komponen yaitu Hazard
dan Vulnerability;
Kesiapsiagaan
• Mencakup upaya-upaya yang memungkinkan
Pemerintah, masyarakat dan individu merespon
secara cepat situasi bencana secara efektif
dengan menggunakan kapasitas sendiri.
• Kesiapsiagaan mencakup penyusunan rencana
tanggap darurat, pengembangan sistemn
peringatan dini, pemberdayaan personal melalui
pendidikan dan pelatihan penanganan bencana,
pertolongan dan penyelamatan serta
pembentukan mekanisme tanggap darurat yang
sistematis.
Pencegahan
Adalah serangkaian kegiatan yang
direkayasa untuk menyediakan sarana
yang dapat memberikan perlindungan
permanen terhadap dampak peristiwa
alam, yaitu rekayasa teknologi dalam
pembangunan fisik (saluran lahar, kanal
pengendali banjir, dll)
Pencegahan
Melatih Masyarakat tentang
kesiapsiagaan Bencana
Tanggul Penahan Banjir
Apa itu Pengurangan Risiko?
Upaya Terpadu yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan stakeholder setempat
untuk mengurangi kerentanan yang
ada di masyarakat dan meningkatkan
kapasitas masyarakat untuk dapat
menanggulangi dampak dari bencana,
wabah penyakit, masalah kesehatan,
masalah lingkungan dan sebagainya
Komponen UPR
PENENTUAN RISIKO
1. Kemungkinan Terjadinya Bahaya
Kemungkinan terjadinya bahaya alamiah atau bahaya teknologi di suatu
daerah atau lokasi misalnya ; Gempa Bumi
2. Unsur Risiko
Mengidentifikasi serta membuat penemuan tentang data penduduk,
bangunan atau unsur lain yang tertimpa bencana saat terjadi bahaya,
seperti kesehatan masyarakat, sarana infrastruktur hasil pertanian dan
ternak.
3. Kerentanan unsur-unsur yang berisiko
Sejauh mana kerusakan bangunan atau manusia atau unsur lain saat
harus mengalami beberapa tingkatan bahaya. Hal ini menunjukkan
hubungan antara parah/kerasnya bahaya dengan tingkat kerusakan
yang timbul.
Penilaian Bahaya
Dampak Bencana yang terjadi karena kondisi yang rawan
berpotensi sekali menjadi bahaya. Oleh sebab itu, langkah
pertama dalam pengambilan tindakan mitigasi adalah
menilai bahaya tersebut. Penilaian bencana bertujuan untuk
mengetahui :
1.
2.
3.
Sifat-sifat, tingkat kekerasan dan frekuensi bahaya
Daerah yang mungkin terkena
Waktu dan lamanya dampak terjadi
Penilaian Bencana menitikberatkan pada jenis bahaya itu
sendiri (misal; angin topan, banjir,longsor dan sebagainya)
Dampak Bencana Bagi Manusia dan Lingkungannya
Jenis Dampak
Dampak Langsung
Fisik/Lingkungan dan
- Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan
kesehatan
- Pengungsisan penduduk yang sering
menyebabkan bencana susulan
- Cidera dan sakit yang dapat mengurangi daya
tahan tubuh
Dampak Tidak Langsung
- Semakin meningkatnya kebutuhan hidup utuk
dapat bertahan dikondisi sulit
- Timbulnya ancaman kedua yang diakibatkan
oleh kurangnya kualitas lingkungan di
pengungsian
- Bertambahnya jumlah anak yang kehilangan
orang tua dan yang menjadi tuna wisma
Kelembagaan/keorga
nisasian
- Lumpuhnya organisasi/lembaga karena rusaknya
aset
- Beban kerja yang berlebihan yang dihadapi
- Mundurnya bahkan gagalnya program kegiatan
yang telah direncanakan sebelum terjadinya
bencana
setelah terjadinya bencana
Sosial/Budaya
- Imigrasi kaum lelaki sebagai penopang hidup
untuk mencari kerja alternatif, kaum ibu terpaksa
- Kekerasan Rumah Tangga dan seksual
meningkat setelah terjadinya bencana
melakukan adaptasi untuk mengurangi beban
misalnya; dengan mengurangi asupan makanan
Ekonomi
- Kerusakan pada aset produktif
- Dampak negatif ekonomi makro termasuk
Dampak Bencana Bagi Manusia dan Lingkungannya
Jenis Dampak
Dampak Langsung
Fisik/Lingkungan
- Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan
dan kesehatan
- Pengungsisan penduduk yang sering
menyebabkan bencana susulan
- Cidera dan sakit yang dapat mengurangi daya
tahan tubuh
Dampak Tidak Langsung
- Semakin meningkatnya kebutuhan hidup utuk
dapat bertahan dikondisi sulit
- Timbulnya ancaman kedua yang diakibatkan
oleh kurangnya kualitas lingkungan di
pengungsian
- Bertambahnya jumlah anak yang kehilangan
orang tua dan yang menjadi tuna wisma
Kelembagaan/keor
ganisasian
- Lumpuhnya organisasi/lembaga karena rusaknya
aset
- Beban kerja yang berlebihan yang dihadapi
- Mundurnya bahkan gagalnya program kegiatan
yang telah direncanakan sebelum terjadinya
bencana
setelah terjadinya bencana
Sosial/Budaya
- Imigrasi kaum lelaki sebagai penopang hidup
untuk mencari kerja alternatif, kaum ibu terpaksa
- Kekerasan Rumah Tangga dan seksual
meningkat setelah terjadinya bencana
melakukan adaptasi untuk mengurangi beban
misalnya; dengan mengurangi asupan makanan
Ekonomi
- Kerusakan pada aset produktif
- Dampak negatif ekonomi makro termasuk
KESIMPULAN
1. Dimanapun anda berada, bahaya/ancaman akan selalu
setia menemani anda
2. setiap orang memiliki risiko/peluang untuk terkena
bahaya yang ada
3. Kerentanan terkena dampak /bahaya berbeda masingmasing orang sesuai kapasitasnya (pria-wanita, tuamuda, sehat-sakit, dsb) Tingkatan/kemungkinan terkena
dampak
alam yang luar biasa yang
berpotensi merusak atau
mengancam kehidupan
manusia, kehilangan hartabenda, kehilangan mata
pencaharian, kerusakan
lingkungan. Misal : tanah
longsor, banjir, gempa-bumi,
letusan gunung api,
kebakaran dll;
Jenis Hazard
Origin
Geological Hazard
Natural Hazard
Contoh
Gempa Bumi, Tsunami, Gunung
Berapi, Emisi dll
Hidrometeorological
Hazard
Banjir, Tropical Cyclone,
Typhoon, Wind storm dll
Biological Hazard
Wabah penyakit
Technological Hazard
Kecelakaan industri, aktivitas
nuklir, polusi industri, limbah
racun dll
Environmental Degradation
Hazard
Penurunan kualitas tanah,
penurunan keragaman hayati,
polusi air, ozone, perubahan
iklim dll
Vulnerability (kerentanan) adalah keadaan atau kondisi yang dapat
mengurangi kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk
menghadapi bahaya atau ancaman bencana;
Kondisi umum, yang mencakup faktor fisik, sosio-ekonomi, politik
dan budaya, yang berpotensi menyebabkan sekelompok
masyarakat lebih mudah tertimpa bencana, atau yang
menghambat kemampuan masyarakat untuk melakukan tindakan
terhadap bencana
1. Kerentanan
Phisik
Berkenaan dengan lingkungan infrastruktur, lingkungan
areal
pertanian,
kehutanan,
budidaya
air,
area
pemukiman, konstruksi bangunan dan hasil-hasil
produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerentanan Phisik :
• Potensi kekuatan hazards berdasarkan pola
geographis;
• Keadaan phisik dan topographi wilayah setempat;
• Jumlah dan tingkat kepadatan penduduk;
• Pola tingkah laku masyarakat terhadap
lingkungannya;
• Jenis material yang dipergunakan untuk konstruksi
bangunan;
2. Kerentanan Sosial Budaya
• Jumlah dan kategorisasi terhadap kelompok
rentan :
Wanita orang-tua tunggal, Ibu
Elemen phisik/mental,
yang
berhubungan
hamil, cacad
bayi dan anak
dengan
Kependudukan
balita, lansia;
(Demography concerns) dan
Tingkat Kesadaran Masyarakat
(Community
Awareness)
kepadatan
pemukiman
• Tingkat
penduduk
yang memiliki korelasi yang kuat terhadap
jumlah
korban,
yaitu,
perlu
adanya
penilaian tentang dimana wilayah hazards
dalam hubungannya dengan dimana orang
kerja dan bermukim;
• Persepsi
dan
Kepercayaan
masyarakat
3. Kerentanan Organisasi/Institusional
• Eksistensi
Institusi
setempat
(Pemerintah/Swasta) yang terkait dengan
upaya penanggulangan bencana;
• Pedoman dan Kebijakan Institusi terkait
upaya PB;
• Koordinasi dan Kerjasama antara Institusi
yang terkait tersebut;
• Konsistensi dan komitmen institusi-institusi
terkait dalam upaya PB;
4. Kerentanan Ekonomi
• Menetapkan jenisBerkenaan
mata pencaharian
denganyang
paling mudah terkena
peristiwa
bagaimanadampak
masyarakat
dapat pengemudi
melaksanakan
alam
(perikanan,
becak,
kelangsungan hidupnya dan
pertanian dll);
darimana
mereka
5. Kerentanan Sikap dan
Motivasi
memperoleh
mata
pencahariannya;
• Persepsi masyarakat tentang bencana dan
kemampuan
mereka
untuk
mengurangi/mengatasi dampak bencana –
hal mana juga tercermin dalam penetapan
Prioritas dalam upaya penanggulangan
bencana;
Seperangkat kemampuan yang
memungkinkan masyarakat untuk
meningkatkan daya tahan - terhadap efek
bahaya yang mengancam/merusak, dan
meningkatkan ketahanan serta kemampuan
masyarakat - untuk mengatasi dampak dari
kejadian yang membahayakan.
Atau
Kekuatan / potensi yang ada pada diri setiap
individu dan kelompok sosial. Kapasitas ini
dapat berkaitan dengan sumberdaya,
keterampilan, pengetahuan, kemampuan
Jenis-Jenis Kapasitas
1.
2.
3.
4.
5.
Kapasitas Fisik
Kemampuan untuk memperoleh barang/benda yang dibutuhkan
untuk membangun kembali struktur dalam masyarakat.
Kapasitas Sosial ekonomi
Pada saat tuntutan akan berbagai barang yang tersedia, ada pula
ada pula kebutuhan akan tenaga yang teroganisir untuk
membangun kembali daerah mereka. Para tenaga ini harus memiliki
berbagai keterampilan khusus.
Kapasitas keorganisasian/kelembagaan
Adanya lembaga berbentuk keluarga dan masyarakat. Mereka
mempunyai pemimpin beserta sistemnya dalam pengambilan
berbagai keputusan.
Kapasitas ekonomi
Adanya kemampuan di sektor bisnis untuk kembali memperbaiki
dan memulihkan masyarakat perekonomian.
Kapasitas bersikap/motivasi
Orang juga memiliki sikap positif dan motivasi kuat seperti misalnya
muncul sebuah tekad untuk bertahan, mencintai atau peduli pada
orang lain, keberanian serta keinginan untuk saling membantu.
Suatu peluang dari timbulnya akibat
buruk atau kemungkinan kerugian
dalam hal kematian, luka-luka,
kehilangan dan kerusakan harta
benda, gangguan kegiatan mata
pencaharian dan ekonomi atau
kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan oleh interaksi antara
ancaman bencana dan kerentan.
Disasters (bencana) adalah kerusakan
yang serius akibat fenomena alam luar
biasa dan/atau disebabkan oleh ulah
manusia yang menyebabkan timbulnya
korban jiwa, kerugian material dan
kerusakan lingkungan yang dampaknya
melampaui kemampuan masyarakat
setempat untuk mengatasinya dan
membutuhkan bantuan dari luar. Disaster
terdiri dari 2(dua) komponen yaitu Hazard
dan Vulnerability;
Kesiapsiagaan
• Mencakup upaya-upaya yang memungkinkan
Pemerintah, masyarakat dan individu merespon
secara cepat situasi bencana secara efektif
dengan menggunakan kapasitas sendiri.
• Kesiapsiagaan mencakup penyusunan rencana
tanggap darurat, pengembangan sistemn
peringatan dini, pemberdayaan personal melalui
pendidikan dan pelatihan penanganan bencana,
pertolongan dan penyelamatan serta
pembentukan mekanisme tanggap darurat yang
sistematis.
Pencegahan
Adalah serangkaian kegiatan yang
direkayasa untuk menyediakan sarana
yang dapat memberikan perlindungan
permanen terhadap dampak peristiwa
alam, yaitu rekayasa teknologi dalam
pembangunan fisik (saluran lahar, kanal
pengendali banjir, dll)
Pencegahan
Melatih Masyarakat tentang
kesiapsiagaan Bencana
Tanggul Penahan Banjir
Apa itu Pengurangan Risiko?
Upaya Terpadu yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan stakeholder setempat
untuk mengurangi kerentanan yang
ada di masyarakat dan meningkatkan
kapasitas masyarakat untuk dapat
menanggulangi dampak dari bencana,
wabah penyakit, masalah kesehatan,
masalah lingkungan dan sebagainya
Komponen UPR
PENENTUAN RISIKO
1. Kemungkinan Terjadinya Bahaya
Kemungkinan terjadinya bahaya alamiah atau bahaya teknologi di suatu
daerah atau lokasi misalnya ; Gempa Bumi
2. Unsur Risiko
Mengidentifikasi serta membuat penemuan tentang data penduduk,
bangunan atau unsur lain yang tertimpa bencana saat terjadi bahaya,
seperti kesehatan masyarakat, sarana infrastruktur hasil pertanian dan
ternak.
3. Kerentanan unsur-unsur yang berisiko
Sejauh mana kerusakan bangunan atau manusia atau unsur lain saat
harus mengalami beberapa tingkatan bahaya. Hal ini menunjukkan
hubungan antara parah/kerasnya bahaya dengan tingkat kerusakan
yang timbul.
Penilaian Bahaya
Dampak Bencana yang terjadi karena kondisi yang rawan
berpotensi sekali menjadi bahaya. Oleh sebab itu, langkah
pertama dalam pengambilan tindakan mitigasi adalah
menilai bahaya tersebut. Penilaian bencana bertujuan untuk
mengetahui :
1.
2.
3.
Sifat-sifat, tingkat kekerasan dan frekuensi bahaya
Daerah yang mungkin terkena
Waktu dan lamanya dampak terjadi
Penilaian Bencana menitikberatkan pada jenis bahaya itu
sendiri (misal; angin topan, banjir,longsor dan sebagainya)
Dampak Bencana Bagi Manusia dan Lingkungannya
Jenis Dampak
Dampak Langsung
Fisik/Lingkungan dan
- Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan
kesehatan
- Pengungsisan penduduk yang sering
menyebabkan bencana susulan
- Cidera dan sakit yang dapat mengurangi daya
tahan tubuh
Dampak Tidak Langsung
- Semakin meningkatnya kebutuhan hidup utuk
dapat bertahan dikondisi sulit
- Timbulnya ancaman kedua yang diakibatkan
oleh kurangnya kualitas lingkungan di
pengungsian
- Bertambahnya jumlah anak yang kehilangan
orang tua dan yang menjadi tuna wisma
Kelembagaan/keorga
nisasian
- Lumpuhnya organisasi/lembaga karena rusaknya
aset
- Beban kerja yang berlebihan yang dihadapi
- Mundurnya bahkan gagalnya program kegiatan
yang telah direncanakan sebelum terjadinya
bencana
setelah terjadinya bencana
Sosial/Budaya
- Imigrasi kaum lelaki sebagai penopang hidup
untuk mencari kerja alternatif, kaum ibu terpaksa
- Kekerasan Rumah Tangga dan seksual
meningkat setelah terjadinya bencana
melakukan adaptasi untuk mengurangi beban
misalnya; dengan mengurangi asupan makanan
Ekonomi
- Kerusakan pada aset produktif
- Dampak negatif ekonomi makro termasuk
Dampak Bencana Bagi Manusia dan Lingkungannya
Jenis Dampak
Dampak Langsung
Fisik/Lingkungan
- Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan
dan kesehatan
- Pengungsisan penduduk yang sering
menyebabkan bencana susulan
- Cidera dan sakit yang dapat mengurangi daya
tahan tubuh
Dampak Tidak Langsung
- Semakin meningkatnya kebutuhan hidup utuk
dapat bertahan dikondisi sulit
- Timbulnya ancaman kedua yang diakibatkan
oleh kurangnya kualitas lingkungan di
pengungsian
- Bertambahnya jumlah anak yang kehilangan
orang tua dan yang menjadi tuna wisma
Kelembagaan/keor
ganisasian
- Lumpuhnya organisasi/lembaga karena rusaknya
aset
- Beban kerja yang berlebihan yang dihadapi
- Mundurnya bahkan gagalnya program kegiatan
yang telah direncanakan sebelum terjadinya
bencana
setelah terjadinya bencana
Sosial/Budaya
- Imigrasi kaum lelaki sebagai penopang hidup
untuk mencari kerja alternatif, kaum ibu terpaksa
- Kekerasan Rumah Tangga dan seksual
meningkat setelah terjadinya bencana
melakukan adaptasi untuk mengurangi beban
misalnya; dengan mengurangi asupan makanan
Ekonomi
- Kerusakan pada aset produktif
- Dampak negatif ekonomi makro termasuk
KESIMPULAN
1. Dimanapun anda berada, bahaya/ancaman akan selalu
setia menemani anda
2. setiap orang memiliki risiko/peluang untuk terkena
bahaya yang ada
3. Kerentanan terkena dampak /bahaya berbeda masingmasing orang sesuai kapasitasnya (pria-wanita, tuamuda, sehat-sakit, dsb) Tingkatan/kemungkinan terkena
dampak