modul sosiologi konflik kekerasan dan

Bab 4
Konflik, Kekerasan, Dan Upaya Penyelesaian
Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik dan kekerasan merupakan hal yang sering
terjadi, karena setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda dan ketika
kepentingan antara satu individu dengan individu lain ataupun kepentingan kelompok
dengan kelompok lain saling berbenturan maka terjadilah konflik bahkan kekerasan. Pada
dasarnya, munculnya konflik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu masyarakat, karena
konflik adalah merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu
interaksi sosial. Konflik hanya dapat dikendalikan dan diminimalisasi saja, sehingga
konflik yang timbul tidak sampai stadium lanjut yang mengancam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Indonesia yang memiliki keragaman etnis, budaya, dan latar belakang, sangat
berpontrensi untuk terlibat konflik. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran dan kemampuan
untuk dapat mengelola konflik menjadi suatu yang positif, yaitu dengan cara
mengendalikan dan menjaga intergrasi sosial yang harmonis. Namun demikian,
kadangkala pertentangan-pertentangan tidak bisa dihindari. Pertentangan yang timbul dari
perbedaan-perbedaan tersebut bisa mendatangkan konflik. Pertentangan ini bisa saja
disebabkan oleh perbedaan tata cara, adat istiadat, suku bangsa, dan bahkan agama yang
seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. Padahal, apabila dikelola dan ditangai dengan
baik, bisa mendatangkan kemanfaatan baik bagi masyarakat.


1. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
a. Bacalah standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai, hal
ini penting agar anda mengetahui tujuan mempelajari materi yang ada dalam bahan
ajar ini.
b. Pelajarilah kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.
c. Tanyakan kepada guru anda apabila terdapat konsep yang belum bisa dipahami oleh
anda.
d. Kerjakan tugas kegiatan yang terdapat setiap kegiatan belajar yang anda pelajari.
Cocokkan jawaban anda dalam modul ini atau tanyakan pada guru anda. Bila tingkat
penguasaan anda mencapai 80 % dari tugas kegiatan dapat anda kerjakan dengan
benar maka lanjutkan lanjutkan materi pada kegiatan belajar beriktunya, tetapi jika
belum maka materi tersebut diulangi lagi dan kerjakan soal tugas kegiatan kembali
pada jawaban-jawaban yang belum betul sampai anda mampu menjawabnya.
e. Bacalah ringkasan materi.
f. Kerjakan uji kompetensi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan cocokkan
dengan kunci jawaban. Untuk mengetahui ketuntasan belajar anda hitunglah tingkat
penguasaan materi anda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah soal yang dijawab benar X 100
Jumlah seluruh soal

Jika hasilnya 80 persen atau lebih maka silahkan anda melanjutkan kegiatan belajar
berikutnya, tetapi jika belum maka cobalah belajar lagi dan kerjakan pada jawaban
yang salah.
g. Selamat belajar!
2. Isi Materi Bahasan
a. Standar Kompetensi : Memahami Konflik dan berbagai faktor penyebab konflik dan
penyelesaiannya
b. Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik dalam fenomena
kehidupan masyarakat
c. Indikator :
- Mendeskripsikan pengertian Konflik
- Mendeskripsikan pengertian kekerasan
- Mendeskripsikan upaya penyelesaian konflik

I.

URAIAN MATERI
A. Konflik Sosial
1. Pengertian Konflik
Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling

memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan
sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara
sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan,
tidak selaras, dan bertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik lahir dari kenyataan akan adanya perbedaan-perbedaan, misalnya
perbedaan ciri badaniah, emosi, kebudayaan, kebutuhan, kepentingan, atau polapola perilaku antarindividu atau kelompok dalam masyarakat.
2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni perbedaan antarindividu, perbedaan
antarkebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan social
3. Bentuk-Bentuk Konflik.
 Lewis A. Coser membedakan konflik atas dua bentuk.
a. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap
sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
b. Konflik nonrealistic adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan
pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan

dendam lewat ilmu gaib yang dilakukan dalam masyarakat tradisional.
Contoh lain adalah upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam
masyarakat telah maju.
 Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan
yang terjadi dalam masyarakat.
1. Konflik pribadi
2. Konflik rasial
3. Konflik antara kelas-kelas social.
4. Konflik politik
5. Konflik internasional

 Konflik menurut status.
1. Konflik individu merupakan pertentangan atau konflik yang dirasakan oleh
orang yang bersangkutan. Contoh : seorang wanita yang harus memilih
antara bekerja atau mengurus rumah tangga.

2. Konflik antar individu merupakan konflik yang terjadi antara dua orang
atau kelompok dengan kelompok lain. Contoh : siswa yang satu dengan
yang lain berkelahi karena saling mengejek
3. Konflik antar kelompok merupakan konflik atau pertentangan antara

kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.Contoh : tawuran antar
suporter sepak bola

Gambar 4.1 Tawuran antar suporter sepak bola
Sumber : http://www.ridwanfansuri.com/2010_04_01_archive.html
 Konflik menurut hubungannya dengan tujuan organisasinya.
1. konflik fungsional merupakan suatu konflik yang mendukung tujuan
organisasi karena adanya perbedaan pendapat.Contoh : perbedaan
pendapat saat memilih walikota atau presiden
2. konflik disfungional merupakan suatu konflik atau pertentangan yang
menghambat tujuan organisasi yang disebabkan prasaan tidak senang,
benci dan dendam. Contoh : konflik dalam partai politik sehingga
menyebabkan perpecahan
Gambar 4.2 : konflik dalam
sebuah organisasi
Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2015/02/25/14243281/Kubu.Aburizal.Anggap.
Mahkamah.Partai.Tak.Berwenang.Tangani.Konflik.Golkar


 Konflik menurut hubungan dengan posisi pelaku
1. konflik vertical merupakan suatu konflik yang terjadi dalam struktur
komponen masyarakat secara hirarki antara tingkatan atas dan tingkatan
bawah. Contoh : contoh antar buruh dengan pimpinannya karena ingin
mendapat kenaikan gaji

Gambar 4.3 demo buruh
Sumber : https://nadhiv.files.wordpress.com/2007/04/01demo-buruh.gif?
w=497
2. konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antar individu atau
kelompok yang memiliki kedudukan yang sederajad. Contoh : konflik
antar agama di poso

Gambar 4.4 : konflik antar agama
Sumber : https://primadwianto.wordpress.com/2013/03/14/konflik-agamadi-indonesia/

3. konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidak
adilan alokasi sumber daya keseluruh lapisan masyarakat. Contoh : banyak

anak-anak yang menempati tempat yang tidak layak untuk belajar

disekolah

Gambar 4.5 sekolah yang tidak layak ditempati
Sumber :
https://katanyasakti.files.wordpress.com/2014/06/sekolah051208-3.jpg
 Konflik berdasarkan sifatnya
1. konflik desktruktif merupakan suatu konflik yang muncul karena perasaan
tdak senang, benci dan dendam dari dalam diri seseorang terhadap pihak
lain. Contoh : konflik Maluku

Gambar 4.6 konflik karena perasaan dendam dan benci
Sumber : http://ninnaastuti.blogspot.com/2012/12/konflik.html
2. konflik konstruktif merupakan konflik yang terjadi dalam kelompok
karena adanya perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah
tetapikonflik ini melahirkan suatu kebaikan Contoh: konflik pemilihan
antar walikota ternyata memberrikan walikota yang baik

 Konflik berdasarkan sifat pelakunya
1. konflik tertutup merupakan suatu konflik yang hanya diketahui oleh orangorang yang terlibat dalam konflik tersebut. Contoh : konflik dalam rumah
tangga


Gambar 4.7 konflik dalam rumah tangga
Sumber : http://sidomi.com/96992/5-masalah-suami-istri-yang-kerapdisembunyikan/
2. konflik terbuka merupakan suatu konflik yang mana seluruh dunia atau
semua pihak mengetahui terjadinya suatu konflik. Contoh : jalur gaza

Gambar 4.8 konflik Istrael – Palestina
Sumber : https://www.islampos.com/latar-belakang-konflik-israelpalestina-di-gaza-dari-tahun-2002-sampai-sekarang-122383/

4. Dampak Konflik
Konflik dapat memiliki dampak atau akibat positif maupun negative
 Segi positif konflik adalah sebagai berikut :
a. Memperjelas batas-batas nilai dan norma atau memeperjelas aspek-aspek
kehidupan.
b. Mengurangi ketergantungan terhadap individu.
c. Menghidupkan kembali nilai-nilai dan norma dan menciptakan norma baru.

d. Memungkinkan adanya penyesuaian terhadap norma dan norma yang
berlaku.
e. Tercapainya keseimbanganantara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

f. Meningkatkan solidaritas sesama anggota masyarakat.
 Segi negative konflik adalah sebagai berikut:
a. Menimbulkan keretakan sesama individu.
b. Munculnya kerusakan harta benda dan korban jiwa
c. Terjadinya perubahan kepribadian individu.
d. Munculnya dominasi atau penaklukan terhadap kelompok lain.
B. Kekerasan
1. Pengertian
Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau
kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan
kerusakan fisik atau barang orang lain.
2. Teori-Teori tentang Kekerasan
a. Teori Faktor Individual
Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan.
Faktor penyebab perilaku kekerasan adalah faktor pribadi dan faktor sosial.
Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, psikoneurosis, frustasi
kronis, serta pengaruh obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain
konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
b. Teori Faktor Kelompok

Terjadi karena benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik
antarsupoter bola
c. Teori Dinamika Kelompok
Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa
memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahanperubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan
tidak mampu ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai
masyarakatnya.

3. Bentuk-bentuk kekerasan
a. kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja,
membunuh, atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering disebut sebagai
kekerasan langsung (direct violence).

Gambar 4.9 direct violent
Sumber : http://fajrinmiladyligor.blogspot.com/2012/12/sentakan-orang-tuaberefek-buruk-bagi.html
b. Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang,
mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan
menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak
langsung (indirect violence)
C. Cara cara mengatasi konflik dan Kekerasan

1) akomodasi merupakan suatu cara untuk mengatasi ketegangan atau perpecahan
untuk mengembalikan keserasian dan kestbilan. Akomodasi di bagi menjadi
beberapa bagian

Gambar 4.10 cara menyelesaikan konflik
Sumber : http://www.hipwee.com/motivasi/mau-lebih-toleran-cobalah-ikutibadah-agama-lain/

a. konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui
lembaga lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan secara adil.
b. mediasi merupakan bentuk pengendalian social dimana keduabelah pihak
sepakat bersama-sama menunjuk pihak ketiga sebgai penasehat
c. arbitrasi merupakan bentuk pengendalian social dimana kedua blah pihak
menunjuk pihak ketiga sebagai pengambil keputusan

d. ajudikasi merupakan bentuk penendalian konflik yang di selesaikan melalui
meja hijau
e. kompromi merupakan upaya meredakan konflik dengan jalan kedua belah
pihak saling mengalah dan mengurangi tuntutan masing-masing
f. segegrasi merupakan upaya pengendalian konflik dimana kedua belah pihak
saling menghindar degan tujuan mengurangi ketegangan
g. koersi merupakan cara pengendalian konflik dengan menggunakan kekerasan
h. persuasi merupakan pengendalian konflik yang dilakukan secara halus
i. gencatan senjata merupakan penangguhan konflik utnuk jangka waktu tertentu
sambil mengupayakan terselenggaranya penyelasaian konflik

Lembar kerja siswa
Pilihlah huruf a, b, c, d, dan e dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang paling
benar!
1. Yang dimaksud dengan konflik konstruktif adalah ...
a. Konflik yang melahirkan kebaikan – kebaikan
b. Konflik yang terjadi antara dua organisasi atau lebih
c. Konflik yang sulit menemukan jalan keluarnya
d. Konflik yang berakibat kerusakan – kerusakan
e. konflik yang berkepanjangan tanpa penyelesaian
2. Bentuk akomodasi konflik yang dibawa ke pengadilan disebut..
a. Mediasi
b. Arbitrasi
c. Ajudikasi
d. Koersi
e. Stalemate
3. Apabila dalam suatu sekolah terjadi konflik antara siswa yang satu dengan yang
lain,maka konflik tersebut termasuk konflik....
a. Horisontal
b. Vertikal
c. Diagonal
d. Politik
e. budaya
4. Salah satu akibat positif konflik adalah….
a. Adanya perbedaan kepribadian atau kepentingan
b. Menerima keputusan sepihak
c. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar sesama anggota
d. Dibentuknya akomodasi
e. merdekanya salah satu pihak
5. Yang bukan merupakan dampak negative dari konflik adalah....
a. Menimbulkan keretakan sesama individu.
b. Munculnya kerusakan harta benda dan korban jiwa
c. Mengurangi ketergantungan terhadap individu.
d. Terjadinya perubahan kepribadian individu.
e. Munculnya dominasi atau penaklukan terhadap kelompok lain.
6. Bapak Yamin berusaha untuk menyelesaikan perselisihan antara Bapak Widi dan
Bapak Zanu. Mau tidak mau mereka bersepakat menerima keputusan bapak Yamin
sebagai pihak ketiga. dalam hal ini telah terjadi bentuk pengendalian ...
a. Arbitrasi
b. Konsiliasi
c. Asimilasi
d. Kompromi
e. kontemplasi
7. Penanggulangan konflik untuk jangka waktu tertentu sambil mengupayakan
terselenggarakannya penyelesaian konflik merupakan pengertian dari…
a. Konsiliasi
b. Segregasi

c. Mediasi
d. persuasi
e. genjatan senjata
8.

Suatu upaya mengatasi konflik dengan dibantu oleh pihak ketiga sebagai penasehat
dan keputusannya tidak mengikat disebut.....
a.

Integrasi

b.

Mediasi

c.

Arbitrasi

d.

Konversi

e.
Konsiliasi
9. Suatu pertentangan atau proses social antara dua orang atau lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan disebut…
a. intergrasi social
b. konflik social
c. kelompok social
d. status social
e. peranan social
10. Suatu konfik yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan pendapat dalam
menyelesaikan masalah tetapi konflik ini melahirkan suatu kebaikan….
a. Destruktif
b. Fungsional
c. Konsturktif
d. Disfungsional
e. horizontal
11. Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa memiliki)
yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat merupakan teori kekerasan…
a. Teori factor individual
b. Teori factor kelompok
c. Teori Soejono Soekanto
d. Teori factor dinamika kelompok
e. Teori fungsional
12. berikut adalah Cara cara mengatasi konflik dan Kekerasan, kecuali……
a. Mediasi
b. Ajudikasi
c. Asimilasi
d. Destruktif
e. Segregasi
13. Apa yang dimaksud kompromi ….
a. suatu cara mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak
sanggup mencapainya sendiri
b. bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal, kadang-kadang toleransi timbul
secara tidak sadar dan tanpa direncanakan
c. suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada

d.

Suatu cara mencapai kompromi yang hampir sama dengan arbitrasi. Di dalam
mediasi kedudukan pihak ketiga sebagai penasihat yang bertugas mengusahakan
suatu penyelesaian damai
e. suatu cara penyelesaian perselisihan secara damai dengan keputusan yang
berwenang yang tujuannya mendapat keadilan, contohnya lewat pengadilan
14. upaya pengendalian konflik dimana kedua belah pihak saling menghindar degan
tujuan mengurangi ketegangan…
a. segregasi
b. mediasi
c. persuasi
d. gencatan senjatan
e. ajudikasi
15. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai konflik dan kekerasan adalah...
a. Konflik sama artinya dengan kekerasan
b. Semua konflik berakibat negatif sedangkan kekerasan belum tentu.
c. Cara menyelesaikan konflik bermacam-macam dan tidak selalu dengan kekerasan.
d. Sikap kekerasan merupakan hal yang lumrah dalam jaman modern seperti ini.
e. Sikap penyelesaian konflik dengan kekerasan adalah pilihan terakhir yang ditempuh.

EVALUASI HASIL PENILAIAN
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Soal Latihan 1 yang terdapat pada bagian
belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada kegiatan belajar 1 ;
Rumus
Tingkat penguasaan =

jumlah jawaban anda yang benar
15

x 100

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 - 100 = Baik sekali
80 - 89 = Baik
70 - 79 = Sedang
60 - >69 = Kurang
Kalau tingkat penguasaan Anda 80 ke atas, Anda dapat melanjutkan dengan materi pada
kegiatan belajar 2. Bagus ! tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80, Anda
harus mengulang materi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban

1.
2.
3.
4.
5.

A
C
A
C
A

6. A
7. B
8. B
9. B
10. C
11. D
12. C
13. C
14. A
15. C

16. A
17. C
18. C
19. C
20. A
21. E
22. B

23. B
24. D
25. C
26. D
27. C
28. A
29. C