Objek kajian ilmu politik dan

OBJEK KAJIAN ILMU POLITIK

MUH. NAWIR
E12115314
ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLTIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha atas segala
limpahan rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang telah mambawa kita dari
zaman zahiliah ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. DR. Armin

Arsyad M.si sebagai pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Politik
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua
urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan sahabat lainnya, semoga Allah SWT
meridhoinya.

Makassar,
9 September 2015

Muh. Nawir

2
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.1
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.... 2
HALAMAN DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........3
A. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .4
A.1 Gambaran Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
............
A.2 Dalam
Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.....
A.3 Rumusan
Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..
B. PEMBAHASAN BAB I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..........

B.1 Objek
Politk. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
B.1.1 Objek Kajian Ilmu

Politik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.1.2 Objek Materi dan Objek Formal Ilmu-Ilmu
Kenegaraan. . . . . . . . . . . . . . . .
C. PEMBAHASAN BAB II
C.2 Metode Ilmu Politik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.............
C.2.1 Metodologi kajian ilmu
poltik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. KESIMPULAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........

A. PENDAHULUAN
A.1 Gambaran Umum
Ilmu politk adalah salah satu cabangdari ilmu sosial, yang
berdampingan dengan cabang ilmu sosial lainnya yakni sosiologi,
antropologi, dll. Dengan demikian maka ilmu politik berhubungan

erat dengan ilmu-ilmu sosial tersebut yang objeknya adalah

manusia sebagai anggota kelompok ( group ).

A.2 Dalam Pembahasan
A.2.1 Objek Ilmu Politik
Objek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan kata lain, objek
merupakan apa yang akan diamati, diteliti, dipelajari, dan dibahas. Dalam
penjabarannya, objek itu sendiri terdiri dari objek materi dan objek formal. Setiap objek
materi dari sebuah disiplin ilmu bisa saja sama dengan objek materi disiplin ilmu
lainnya, karena bersifat umum dan merupakan topik yang dibahas secara global
tentang pokok persoalan (subject matter). Sedangkan objek formal lebih bersifat khusus
dan spesifik, karena merupakan pusat perhatian (focus of interest) suatu disiplin ilmu
pengetahuan.

A.2.2 Metode Ilmu Politik
Metode pada dasarnya adalah dasarnya berarti cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan. Metode yang berlaku
dalam ilmu politik adalah sama seperti yang berlaku dalamIilmu
Sosial. Maka dalam metode penelitian yang digunakan dalam ilmu
politik juga menyangkut metode induksi dan metode induksi.


A.3 Rumusan Masalah
1. Apa Sajakakah objek kajian dalam ilmu poiltik?
2. Apa Sajakah objek materi dan objek formal dalam ilmu
kenegaraan?
3. Sebutkan dan jelaskan apa-apa yang menjadi metode dalam
ilmu politik?

B. PEMBAHASAN BAB I

B.1 Objek Ilmu Politik
B.1.1 Objek Kajian Ilmu Politik
Politik telah lama diakui sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan sosial yang
berdiri sendiri karena politik dinilai telah memenuhi kriteria sebagai sebuah disiplin ilmu.
Perlu digaris bawahi bahwa salah satu syarat untuk bisa dikatakan sebagai sebuah
disiplin ilmu adalah adanya objek. Sementara itu, objek adalah sesuatu yang menjadi
pokok pembicaraan. Dengan kata lain, objek merupakan apa yang akan diamati, diteliti,
dipelajari, dan dibahas. Dalam penjabarannya, objek itu sendiri terdiri dari objek
materi dan objek formal. Setiap objek materi dari sebuah disiplin ilmu bisa saja
sama dengan objek materi disiplin ilmu lainnya, karena bersifat umum dan merupakan
topik yang dibahas secara global tentang pokok persoalan (subject matter). Sedangkan

objek formal lebih bersifat khusus dan spesifik, karena merupakan pusat perhatian
(focus of interest) suatu disiplin ilmu pengetahuan. Objek formal berbeda pada masingmasing disiplin ilmu karena perbedaan sudut pandang, yaitu meninjau sasarannya
hanya dari suatu sudut pandang dengan caranya yang khas dan khusus. Jadi, yang
membedakan suatu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya adalah objek formalnya,
walaupun objek materinya sama. Berikut ini ilustrasi adanya titik persamaan dan
perbedaan antara ilmu politik dengan ilmu-ilmu kenegaraan lainnya dari perspektif objek
materi dan objek formalnya.
B.1.2. Objek Materi dan Objek Formal Ilmu-ilmu Kenegaraan
No.
1.

Nama Disiplin
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Politik

Objek
Materi
Negara

2.


Ilmu Pemerintahan

Negara

4.

Ilmu Hukum Tata
Negara

Negara

5.

Ilmu Administrasi
Negara

Negara

Objek Formal

Kekuasaan,pressure
group(kelompok oposisi), interest
group (kelompok pendukung
pemerintah), elit politik, pendapat
umum (public opinion), partai
politik, dan pemilihan umum
Hubungan-hubungan
pemerintahan, geja-la-gejala
pemerintahan, peristiwa-peristi-wa
pemerintahan
Peraturan-peraturan, undangundang, konvensi, konstitusi,
yurisprudensi, traktat-traktat,
keputusan-keputusan, serta
hukum-hukum lainnya
Administrasi, ketatausahaan,
pelayanan, manajemen,
pengelolaan, pengawasan, dan

koordinasi


C. PEMBAHASAN BAB II
C.1. METODE ILMU POLITIK
C.1.1. Metodologi Kajian Ilmu Politik
Metode pada dasarnya adalah dasarnya berarti cra yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan. Metodologi merupakan ilmu pengetahuan tentang cara untuk
mengerjakan sesuatu agar diperoleh pengertian ilmiah terhadap suatu pengetahuan
yang benar. Prof. Noeng Muhadjir mengatakan bahwa metodologi membahas konsepkonsep teoretis berbagai cara, dengan membicarakan berbagai kelebihan dan
kekurangannyaMenurut Stuart A. Rice dalam Method in Social Sciences, a Case Book
(1931) metode yang berlaku pada ilmu politik adalah sama seperti yang berlaku pada
umumnya dalam ilmu sosial. Maka dalam metode penelitian yang digunakan dalamilmu
politik juga menyangkut metode induksi dan deduksi.
 Induksi Metode
Yaitu suatu metode yang menarik kesimpulan dari data dan fakta yang diperoleh.
Misalnya sebelum mengambil sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan politik,
maka terlebih dahulu kita harus mengumpulkan seperangkat fakta dan data tentang
pengaruh sebuah kekuasaan, sehingga kita dapat menentukan akan dibawa kemana
suatu negara. Biasanya penggunaan metode induksi ini lebih banyak digunakan dalam
penelitian-penelitian kuantitatif. Selanjutnya menurut Iswara (1974: 54) yang termasuk
dalam metode induksi tersebut mencakup metode dekskriptif, metode analisis,metode
evaluatif, metode klasifikasi, dan metode perbandingan.

 Metode Deduksi
Yaitu suatu metode yang menganalisis fakta dan data yang diperoleh dengan cara
menguraikannya. Oleh karena itu, cara penganalisisan fakta dan data dimaksimalkan
potensi akal agar tercipta kerasionalan. Dengan demikian akan dapat ditentukan
apakah kita membutuhkan pemerintahan yang demokratik atau tirani dalam mengatur
suatu negara.

 Metode Dialektis
Yaitu suatu metode tanya jawab untuk mencari pengertian. Jadi, dalam cara yang
memakai teknis komunikasi ini diperoleh hubungan horizontal antara semua pihak,
misalnya antara pemerintah dengan yang diperintah atau antar lembaga negara,

sehingga dengan demikian tidak terjadi ketimpangan. Sebaliknya diharapkan tercipta
saling pengenalan diri, keterbukaan dan akseptabilitas.

 Metode Filosofis
Yaitu suatu metode yang mengkaji sedalam-dalamnya segala sesuatu, sehingga
sampai pada inti hakikatnya. Misalnya cara pengkajian kebenaran ilmu politik, maka
segala sesuatu yang berkenaan dengan keberadaan suatu partai harus ditelusuri
sampai pada substansinya, yang sub-komponennya meliputi: kualitas, kuantitas,

kedudukan, wujud, ruang, waktu, aksi, dan relasi suatu negara.
 Metode Perbandingan
Yaitu suatu metode yang mengukur sesuatu berdasarkan perbedaan dan
persamaan sesuatu tersebut dengan sesuatu yang lain yang sejenis. Misalnya dengan
cara membuat kriteria pengukuran suatu kelompok kepentingan untuk menentukan
berbagai sudut pandang.
Metode Sejarah
Yaitu suatu metode yang menganalisis kenyataan perjalanan waktu. Misalnya
dengan cara mengkaji ulang setiap bagian yang menjadi sifat dan hakikat suatu negara,
lalu membandingkannya antara sistem sekarang yang kita lalui dengan sistem politik
yang pernah ada di waktu yang lampau, atau suatu sistem dikaji perubahannya dari
waktu ke waktu pertumbuhan dan perkembangannya.


Metode Fungsional
Yaitu suatu metode yang dalam proses penyelidikannya membahas tentang objek
dan gejala, dalam hal ini objek atau subjek politik. Misalnya tentang fungsi dan
pengaruh suatu kelompok, baik yang negatif maupun positif terhadap penyelenggaraan
roda politik pemerintahan.


Metode Sistematis
Yaitu suatu metode yang berangkat dari perhimpunan bahan-bahan secara teratur,
berkesinambungan, saling terkait satu sama lain, serta memiliki kesatuan arah tujuan.
Jadi dapat dilukiskan keseluruhan uraian-uraian, mulai dari nilai-nilai luhur pendirian
suatu negara yang pada dasarnya untuk memakmurkan warga negaranya, sampai
pada evaluasi keberadaan negara tersebut ditinjau dari aspek etika, estetika, dan logika
politik.


 Metode Hukum

Yaitu suatu metode yang menitikberatkan pada segi yuridis. Penggunaan cara ini
mengandalkan keserasian dalam negara, sehingga melahirkan kewajiban antara
pemerintah dengan rakyatnya, yang berupa aturan yang harus diikuti, baik dalam
bentuk norma kesusilaan maupun aturan tingkah laku lainnya yang pada gilirannya
nanti akan semakin mengikat keberadaannya dalam kehidupan bernegara.

Metode Sinkretis
Yaitu suatu metode yang menggabungkan berbagai faktor. Dengan cara ini,
berbagai faktor seperti: data, aliran, keilmuan, budaya, dan sistem disatukan untuk
melahirkan pemikiran yang objektif. Misalnya usaha penolakan keras terhadap
sekularisme, yaitu ilmu-ilmu kerohanian di satu pihak, digabung pemakaiannya dengan
ilmu-ilmu kenegaraan di lain pihak.


D. KESIMPULAN
D.1 Objek ilmu politik

objek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan. Dengan kata lain, objek
merupakan apa yang akan diamati, diteliti, dipelajari, dan dibahas. Dalam
penjabarannya, objek itu sendiri terdiri dari objek materi dan objek formal. Setiap objek
materi dari sebuah disiplin ilmu bisa saja sama dengan objek materi disiplin ilmu
lainnya, karena bersifat umum dan merupakan topik yang dibahas secara global
tentang pokok persoalan (subject matter).
D.2 Metode ilmu politik

Metodologi merupakan ilmu pengetahuan tentang cara untuk mengerjakan sesuatu
agar diperoleh pengertian ilmiah terhadap suatu pengetahuan yang benar.

DAFTAR PUSTAKA
Ilmupemerintahannkri.blogspot.com/2013/09/objek-dan-metode-ilmu-politiktugas-iii.html (online web)
Frintiskarianto.blogspot.com/2014/09/metode-ilmu-politik.html (online web)