EFEKTIVITAS PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI GIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO

EFEKTIVITAS PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI GIZI

  Agus Widodo*, Mutalazimah**, Bana Handaga***

  • Physiotherapy Department of Health Science Faculty **Nutrition Department of Health Science Faculty ***Electro Department of Technic Faculty Muhammadiyah University of Surakarta

  

ABSTRACT

Background. The research was conducted to develop the information system model on nutrition status

  of child monitoring based on information technologi support the plan of increasing the nutrition improvement at the District Health Office, Sukoharjo Regency. This descriptive research was carried out by implementing interview to subjects who were involved in the activity of the monitoring. Observation was also performed to two objects, namely the structure and the procedure of information.

  

Method. The collected data were analysed descriptively by applying result of structure and the

  procedure analysis. The system development was designed by using the approach of FAST (Framework for the Application of System Techniques) and by using the tools of Data Flow Diagram and Entity Relationship Diagram.

  

Results. The observation to the problem, its scope and property as well as the interview with the subjects

  indicate that the research subjects at all levels from top managers to persons in the transactional level as well as those who are at cross section department support the development of monitoring system to the improvement of nutrition status program, and this system is reliable to maping perform of nutrition status of child based on the category as severe malnutrition, under nutrition, normal and overweigt.

  In the future nutrition information based on information technologi have the benefits of the new system in supporting the monitoring activity toward the nutrition improvement program and it also supports the plan.

  Keywords: IT, monitoring, child nutrition status

  References: 15 (1997-2005)

  antropometri. Parameter yang paling mudah dan PENDAHULUAN sesuai untuk mengukur status gizi balita adalah berat Program perbaikan gizi makro diarahkan badan, tinggi badan atau panjang badan dan umur, untuk menurunkan masalah gizi makro yang dengan indeks yang digunakan adalah BB/U, BB/TB utamanya mengatasi masalah kurang energi protein dan TB/U. Metode perhitungan menggunakan rumus terutama di daerah miskin baik di pedesaan maupun z-skor dengan standar median berat badan atau di perkotaan dengan meningkatkan keadaan gizi 2 tinggi badan dibagi dengan simpangan bakunya . keluarga, meningkatkan partisipasi masyarakat,

meningkatkan kualitas pelayanan gizi baik di Secara manual perhitungan z-skor cukup

puskesmas maupun di posyandu, dan meningkatkan 1 rumit untuk dilakukan apalagi bila jumlah balita konsumsi energi dan protein pada balita gizi buruk .

  yang diukur status gizinya tergolong besar.

  Gizi buruk merupakan salah satu bentuk

  Meskipun telah tersedia tabel untuk

  manifestasi dari adanya gangguan pada proses

  memudahkan interpretasi, tetapi tetap saja pada

  pertumbuhan. Pertumbuhan balita dapat diartikan

  proses entry data dalam kegiatan pengolahan

  sebagai perubahan dalam jumlah, ukuran dan fungsi

  data menjadi kendala tersendiri karena harus sel atau organ tubuh yang terjadi pada balita. dua kali bekerja.

  Pertumbuhan diukur dengan ukuran berat (gram,

  Pada era komputerisasi ini kemajuan

  kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang 2

  teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari dan keseimbangan metabolik .

  Indikator paling sederhana untuk segala bidang, karena dengan adanya aplikasi menentukan normal atau tidaknya pertumbuhan

  komputer tersebut dapat meningkatkan kinerja

  balita yakni dengan melihat kondisi fisik atau yang

  sistem informasi, misalnya data yang diolah

  disebut sebagai status gizi dengan metode

  menjadi lebih lengkap, akurat, mudah dan tepat waktu. Dengan demikian informasi yang dihasilkan akan dapat mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajemen mulai dari perencanaan sampai pada evaluasi program gizi.

HASIL DAN PEMBAHASAN A.

  Fokus dari pengembangan sistem informasi kesehatan di kabupaten diarahkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen yang diperlukan dalam rangka perbaikan pelayanan dan program kesehatan secara langsung. Sering terjadi pengumpulan data cukup memadai yang dilakukan melalui informasi rutin oleh pemegang program atau melalui survei khusus namun data atau informasi tersebut mungkin tidak dianalisis secara memadai atau tidak dapat diakses secara tepat waktu dan untuk unit pemakai yang benar 3 .

  Di Dinas Kabupaten Sukoharjo khususnya di Seksi Gizi, kegiatan pemantauan pertumbuhan balita mencakup 21 wilayah puskesmas dari 12 kecamatan dengan jumlah desa keseluruhan sebanyak 167 desa. Dari kegiatan tersebut pengolahan dan analisis data hasil masih dilakukan secara manual, mulai dari proses input data, proses penghitungan status gizi, sampai pada interpretasi pengkategorian status gizi yang tentu saja ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, belum lagi kemungkinan kesalahan input data dan kesalahan penghitungan yang akan dapat mempengaruhi hasil analisis dan pengambilan keputusan. Selain itu sistem informasi pemantauan pertumbuhan balita yang ada saat ini belum berdasarkan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) sehingga masih dijumpai adanya redundansi dan disintegrasi data, serta belum bisa dilakukan sharing data antar pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut misalnya dengan seksi-seksi lain seperti seksi Kesehatan Ibu, seksi Kesehatan Anak, seksi Promosi Kesehatan atau seksi terkait lainnya.

  Hasil pengembangan sistem berbasis teknologi informasi yang dilakukan oleh Mutalazimah dan Handaga 4 di Kabupaten

  Sleman menunjukkan adanya perbedaan kinerja sebelum dan sesudah dikembangkan sistem informasi berbasis komputer pada kegiatan pemantauan garam beryodium. Masih dari hasil penelitian Mutalazimah dan Handaga 5 mengenai pengembangan sistem informasi pemantauan status gizi juga menunjukkan hasil adanya perbaikan kinerja sistem. Dengan demikian penelitian ingin dikembangkan pada kegiatan lain yakni pemantauan pertumbuhan balita yang berbasis teknologi informasi.

   Permasalahan Sistem Pemantauan

  Titik penyebab permasalahan pada sistem informasi pemantauan status gizi balita dari hasil analisis masalah meliputi kecepatan, kemudahan, kelengkapan dan aksesibilitas yang berasal dari proses pengolahan data pemantauan status gizi balita serta pada proses penyimpanan data dan informasinya. Proses pengolahan dan penyimpanan data ini menjadi masalah karena sistem lama belum menggunakan pendekatan basis data sehingga mempersulit proses perubahan struktur data.

  B. Analisis Kebutuhan

  1). Analisis entitas eksternal yang terkait Selain entitas internal, dalam proses perancangan juga harus diketahui entitas eksternal yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam sistem tersebut, dengan tujuan agar diketahui sumber dan tujuan arus data yang akan dirancang. Dari hasil observasi dapat diketahui entitas informasi pemantauan status gizi balita adalah:a). Puskesmas b). Seksi Gizi Dinkes c). Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga d). Kepala Dinkes Sukoharjoj e). Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah dan f). Lintas Sektor (Dinas Pertanian, Rumah Sakit, Binsos, Bappeda, Dolog, PKK dan DPRD Komisi IV)

  2). Analisis semua elemen data yang akan dijadikan acuan untuk perancangan basis data. Hasil dari observasi terhadap formulir dan wawancara dengan staf gizi bahwa elemen data yang dibutuhkan meliputi: a). Data balita seperti nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan

  b). Data puskesmas seperti nama puskesmas dan alamat puskesmas 3). Analisis kebutuhan informasi

  Dari hasil observasi dan wawancara mengenai kebutuhan informasi dapat dijelaskan secara ringkas kebutuhannya ini era otonomi yang membuat sebagai berikut: setiap daerah kabupaten a). Sistem informasi pemantauan status mempunyai potensi, kemampuan gizi balita yang akan dikembangkan dan kebutuhan yang berbeda dapat menghasilkan informasi sehingga tidak bisa disamaratakan secara cepat, mudah dan lengkap. dengan kabupaten lain. b).Sistem informasi dapat Seandainya ada perangkat lunak menghasilkan laporan berdasarkan di pasaran belum tentu sesuai wilayah puskesmas. dengan kebutuhan kabupaten c).Sistem informasi dapat Sukoharjo. menghasilkan informasi berupa 3). Pemilihan Sistem Operasi Sistem tabel secara otomatis Informasi Baru d).Sistem informasi dapat Pada pengembangan sistem menghasilkan informasi mudah informasi pemantauan status gizi diakses sesuai kebutuhan balita ini digunakan sistem operasi under Windows karena

C. Analisis Keputusan

  sistem operasi ini yang sedang Analisis keputusan ini merupakan digunakan di Dinas Kesehatan tahap pemilihan solusi alternatif yang

  Sukoharjo sehingga operator telah berkaitan dengan pengembangan sistem terbiasa dengan sistem operasi informasi yang baru, adapun solusi tersebut tersebut. adalah sebagai berikut:

  4). Pemilihan Tools Sistem Informasi 1). Pemilihan Model Pengembangan Sistem

  Baru Informasi Baru

  Penelitian ini menggunakan Pendekatan yang digunakan dalam

  Drupal PHP sebagai tools

  model pengembangan sistem ini adalah pengembangan sistem informasi pendekatan kombinasi antara bottom up pemantauan status gizi balita dan dan top down yang dilakukan terhadap

  Postgres SQL sebagai tools untuk staf gizi dan Kepala Seksi Gizi yang pembuatan database. dikombinasikan dengan pendekatan terhadap Kepala Sub Dinas Kesehatan

  D. Perancangan

  Keluarga dan Kepala Dinas Kesehatan, Dari analisis terhadap kebutuhan sehingga dapat mempertemukan kedua informasi, entitas yang terkait dan elemen- unsur tersebut dalam sebuah model elemen data yang dibutuhkan seperti yang pengembangan sistem informasi yang telah diuraikan sebelumnya maka baru. Selain itu pendekatan terhadap selanjutnya dapat dilakukan pengembangan

  Key Success Factor yakni Pemerintah diagram konteks, pengembangan DFD level

  Daerah dan Bappeda sebagai pemegang 0, pengembangan DFD level 1 yang kebijakan dalam bidang keuangan, juga menggambarkan proses pemasukan data, dilakukan berkaitan dengan pengolahan data dan pelaporan. Lebih jelas digulirkannya isu komputerisasi di dapat dilihat pada gambar-gambar berikut. jajaran instansi pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo. 2). Pemilihan Perangkat Lunak

  Sistem Informasi Baru Pemilihan perangkat lunak dapat dilakukan dengan jalan membeli di pasaran atau mengembangkan sendiri, tetapi yang dipilih adalah yang mengembangkan sendiri dengan pertimbangan bahwa dengan mengembangkan sendiri segala sesuatu yang terkait dengan kebutuhan instansi akan dapat dipenuhi, terlebih lagi saat

  1). Diagram Konteks 3). DFD Level 0 PUSKESMAS PUSKESMAS Data_PSG_Balita PEMASUKAN Laporan_Data_PSG_Balita SEKSI DATA GIZI 1 Data_PSG_Balita Umpan Balik Superv isi Hasil_Lap_Data_PSG_Balita DATA PENGOLAHAN 2 Simpan Rekap_Form_PSG Balita KELUARGA KESEHATAN SUBDIN Laporan_PSG_Balita Laporan_PSG_Balita Laporan_PSG_BalitaLaporan_PSG_Balita BALITA PSG INFORMASI SISTEM Umpan Balik Laporan_PSG_Balit a LINTAS Rekap_Form_PSG_Balit a File LAPORAN 3 Rekap SEKTOR KABUPATEN PROVINSI DINAS DINAS KESEHATAN KESEHATAN DINAS DINAS KEPALA KEPALA Laporan_PSG_Balit a Laporan_PSG_Balit a KABUPATEN PROVI NSI KESEHATAN KESEHATAN KEPALA KEPALA Gambar 2. DFD Level 0

  Gambar 1. Diagram Konteks Sistem Informasi Pemantauan

  4). DFD Level 1 Proses Pemasukan

  Status Gizi Balita

  Data 2). Daftar Kejadian dalam Sistem PEMASU KAN 1.1

  a). Pemasukan data adalah proses N ama_Pus k es mas s impan PU SKESMAS D ATA Alamat _pus kesm as PU SKESMAS pencatatan/entry data dari formulir hasil pemantauan di tingkat puskesmas , seperti D T_N m_bal ita 1.2 data balita dan data puskesmas. D t_J enis _kelamin BALI TA D ATA D t-U mur D t_tgl_lahir s impan PEMASU KAN

  b). Pengolahan data adalah proses D t_ti nggi_badan BALI TA pengolahan data status gizi balita berdasarkan wilayah D t_Berat_Badan D t_bal ita D ata_Balit a puskesmas seperti status gizi buruk, kurang, baik dan lebih. PEMAN TAU AN 1.3

  c). Pelaporan adalah kegiatan STATU S GIZ I BALI TA D t_Pus k es mas melaporkan hasil pemantauan status gizi balita yang meliputi rekapitulasipemasukan data, D t_Pant au laporan rekap puskesmas, laporan rekap kabupaten dan pemetaan status gizi per puskesmas dan kabupaten.

  Gambar 3. DFD Level 1

  Pemasukan Data 5). DFD Level 1 Proses Rekapitulasi Data

  Gambar 4. DFD Level 1 Rekapitulasi Data

  6). DFD Level 1 Proses Pelaporan Gambar 5. DFD Level 1 Pelaporan

  7). Rancangan Input

  Pada pengembangan sistem pemantauan status gizi balita ini selain data balita dan data puskesmas yang merukan elemen data utama, maka juga digunakan juga data input seperti indikator pemantauan seperta indeks BB/U, BB/TB, dan TB/U, sedangkan data standar rujukan menggunakan baku

  WHO/NCHS yang telah terstandarisasi. Data target atau pencapaian menyesuaikan dengan Departemen Kesehatan yakni untuk gizi baik minimal 80 % dan gizi buruk maksimal 0,5 %.

  E.

   Membangun Sistem Baru 1). Pemrograman

  a). Perancangan Basis Data, tabel- tabel basis data dibuat menggunakan bahasa pemrograman dengan Postgre SQL.

  b). Perancangan Form input data yang digunakan untuk pemasukan data dibuat menggunakan bahasa pemrograman dengan drupal php dan model menu push button

  interactive , yakni dengan cara

  menekan tombol-tombol interaktif yang telah tersedia.

  c). Pembuatan laporan, dengan menghubungkan masing-masing tabel dalam basis data dan siap di cetak langsung dari form pemasukan data.

  Pengujian yang dilakukan adalah pengujian sistem, yang dilakukan dengan menguji sistem secara keseluruhan untuk memastikan sistem dapat bekerja sesuai fungsi dan kebutuhan yang diharapkan. Pengujian sistem ini dilakukan dengan melakukan simulasi pemasukan data-data balita yang meliputi nama, tanggal, bulan dan tahun kelahiran, jenis kelamin, dan ukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan. Selain itu juga simulasi pemasukan data tanggal, bulan dan tahun penimbangan dan nama puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengujian fungsional sIstem informasi pada proses perhitungan status gizi, rekapitulasi hasil yang sesuai dengan hasil analisis. Seksi Gizi 2.1 PEMASUKAN DATA File Data 2.2 Rekapitulasi File Rekap Seksi Gizi 2.3 Pem buatan Tabel&Pet a geograf is 2.4 Penghitungan Indikat or 2.5 Analisis Data Subdin kesehatan Keluarga Analisis_hsl_PSG Dt_Puskesmas Dt_Balita simpan Dt_Per_Puskesmas Update_dt Simpan Tabel_Rekap_Form_PSG Analisis rekap Hsl_Rekap_ Form_PSG Hit ung Hasil_hit ung simpan 3.1 Rakor Internal DKK 3.2 Laporan Dinas Kes ehat an Kabupat en Sub Dinas Kes ehat an Kabupat en Kepala Dinas Kes ehat an Kabupat en Kepala Dinas Kes ehat an Priv ins i Pus k es mas Lintas Sek t or Hs l_PSG Bahan_Laporan Umpan_Balik Sinkronis asi_Program Us ulan_Prog _Bersama Lap_PSG Lap_PSG Lap_PSG Analisis_PSG Balita

  4). Rancangan Dialog Antar Muka

  3). Hasil Tampilan

a. Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Tahun

  1). Rancangan Dialog Antar Muka Penimbangan Input Data Secara Umum

  Gambar 9. Rancangan Dialog Antar Gambar 6. Rancangan Dialog Antar

  Muka Input Data Tahun Penimbangan Muka

  5). Rancangan Dialog Antar Muka 2). Rancangan Dialog Antar Muka

  Input Data Nama Puskesmas Input Data Tanggal Penimbangan

  Gambar 10. Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Nama Puskesmas

  Gambar 7. Rancangan Dialog Antar 6). Rancangan Dialog Antar Muka

  Muka Input Data Tanggal Input Data Tanggal Lahir Balita Penimbangan

  3). Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Bulan Penimbangan

  Gambar 11. Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Tanggal Lahir Balita

  Gambar 8. Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Bulan Penimbangan

  7). Rancangan Dialog Antar Muka Input 2). Rancangan Rekapitulasi Data Bulan Lahir Balita Pemasukan Data Status Gizi

  Balita dan Anak Gambar 12. Rancangan Dialog Antar

  Muka Input Data Bulan Lahir Balita

   Gambar 15. Rancangan

  8). Rancangan Dialog Antar Muka Input Rekapitulasi Pemasukan Data Status

  Data Tahun Lahir Balita Gizi Balita

  3). Rancangan Rekapitulasi Analisa Hasil Pemantauan Satus Gizi Balita

  Gambar 13. Rancangan Dialog Antar Muka Input Data Tahun Lahir Balita

b. Rancangan Output

  Gambar 16. Rancangan Rekapitulasi 1). Rancangan Rekapitulasi Data

  Analisa Hasil Pemantauan Satus Gizi Status Gizi Balita

  Balita 4). Rancangan Rekapitulasi Tabel

  Status Gizi Balita dan Anak Gambar 14. Rancangan Rekapitulasi

  Data Status Gizi Balita Gambar 17. Rancangan Rekapitulasi

  Tabel Status Gizi Balita

  5). Rancangan Download status gizi balita sedangkan struktur basis Rekapitulasi Tabel Status Gizi data tersusun dari diagram aliran data.

  Balita dan Anak

  8. Saran bagi Dinas Kesehatan sebaiknya mengembangKan sistem informasi berbasis IT pada kegiatan kesehatan lainnya. Bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan berbagai program kesehatan berbasis wilayah guna memperbaiki kinerja dan tampilan sistem agar semakin baik, efektif dan efisien

  Gambar 18. Rancangan

DAFTAR PUSTAKA

  Download Rekapitulasi Tabel Status Gizi Balita

  1. Depkes RI. 2002. Pedoman

  Pemantauan Status Gizi . Direktorat KESIMPULAN DAN SARAN Bina Gizi Masyarakat Depkes RI.

  1. Kegiatan pemantauan status gizi balita di Jakarta.

  Kabupaten Sukoharjo yang dilakukan oleh

  2. Supariasa, I Nyoman Dewa. Bakri, Seksi Gizi Dinas Kesehatan Sukoharjo

  Bachyar. Fajar, Ibnu. 2002. Penilaian telah mempunyai struktur dan prosedur Status Gizi. EGC Penerbit Buku yang jelas mulai dari subyek pelaksana, kedokteran, Jakarta. proses pengumpulan, pengolahan dan

  3. Depkes RI. 2001. Dukungan Informasi pelaporan data dan semua masih dilakukan

  Untuk Manajemen Kesehatan di secara konvensional. Kabupaten/Kotamadya , Pusat Data

  2. Penyebab permasalahan pada kegiatan Kesehatan Depkes RI, Jakarta. pemantauan status gizi balita adalah

  4. Mutalazimah; Handaga, Bana, 2005, kurangnya kecepatan, kemudahan,

  Pengembangan Sistem Informasi

  kelengkapan dan aksesibilitas yang

  Manajemen Pemantauan Status Gizi

  bertumpu pada masalah proses pengolahan

  Balita, Laporan Penelitian, UMS dan penyimpanan data.

  3. Ruang lingkup yang terdiri dari sistem,

  5. Mutalazimah; Handaga, Bana, 2006, pengguna, proses dan output pada kegiatan Pengembangan Sistem Informasi pemantauan status gizi balita di Dinas Manajemen Berbasis Komputer Pada Kesehatan Sukoharjo memadai untuk Kegiatan Pemantauan Garam pengembangan sIstem berbasis IT. Beryodium, Laporan Penelitian, UMS

  4. Secara teknis, operasional, jadual dan ekonomi pengembangan sistem informasi pemantauan status gizi balita di Dinas Kesehatan Sukoharjo layak untuk dilakukan.

  5. Pengembangan sistem informasi pemantauan status gizi balita yang dibutuhkan di Dinas Kesehatan Sukoharjo yaitu yang memenuhi kriteria mudah, cepat, informatif dan pemetaan.

  6. Analisis keputusan menghasilkan pemilihan sistem operasi windows berbasis

  web server , tools aplikasi drupal php dan

  tools database postgre SQL

  7. Aliran data dirancang berdasarkan prosedur dan aliran informasi yang berasal dari diagram konteks kegiatan pemantauan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMUNIKASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Kecamatan Gayamsari Kota Semarang) Effect of Competence and Motivation to the Performance of Employees with Communication as Moderating Var

0 0 21

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012 (Effect of Corporate Social Responsibility Disclosure on Financial Performance Companies Listed in Indonesia St

0 0 20

PENGARUH LEVEL TRANSPARANSI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI (The Effect of Good Corporate Governance Transparancy Level and Board of Comisioner Characteristic on

0 0 21

PENGARUH ANALISIS DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA), STOCHASTIC FRONTIER APPROACH (SFA), DISTRIBUTION FREE APPROACH (DFA), DERIVASI FUNGSI PROFIT DAN BOPO TERHADAP PERBANDINGAN EFISIENSI KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 0 24

KERAGAMAN PAKET LAYANAN UBI JALAR SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DALAM MEMBANGUN DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI JAMBI

0 0 7

KONTRIBUSI ASAP KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA JAMBI

0 0 10

POTENSI PROTEIN IKAN GABUS DALAM MENCEGAH KWASHIORKOR PADA BALITA DI PROVINSI JAMBI

0 0 12

A. Anatomi dan Fisiologi Otak Manusia - KESEHATAN OTAK MODAL DASAR HASILKAN SDM HANDAL

0 0 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN DEMAM PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI DESA BAKALAN BANJARSARI SURAKARTA

0 1 9

KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE

2 4 7