M Manajemen Pariwisata Perencanaan dan

MAKALAH MANAJEMEN PARIWISATA
“PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
PARIWISATA”

Disusun Oleh:
Kelompok 3
(20) Az Zumarudin Zulkarnain

(143140607111020)

(21) Shintani Azka Yolandita (143140607111021)
(26) Khusnul Chotimah (143140607111026)

JURUSAN D3 USAHA PERJALANAN WISATA
PROGAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas
berkat


rahmat

dan

hidayah-Nya,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini berjudul “Perencanaan dan Pengembangan
Pariwisata” untuk memenuhi nilai mata kuliah Manajemen
Pariwisata.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini belumlah
sempurna,


baik

isi

maupun

sistematikanya

oleh

karena

terbatasnya bacaan dan kemampuan yang penulis miliki. Dengan
segala kerendahan hati penulis menerima semua saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas karya
ilmiah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat tidak
hanya bagi penulis, tetapi juga bagi para pembaca.

Malang, 8 Oktober
2014


Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1....................................................................................Lat
ar Belakang................................................................. 1
BAB II RUMUSAN MASALAH
2.2 Rumusan Masalah....................................................... 4
2.3 Tujuan Penulisan......................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pentingnya Perencanaan Pariwisata........................... 5
3.2 Komponen-Komponen Perencanaan Pariwisata.......... 9
3.3 Peranan Perencanaan Pariwisata............................... 11
3.4


Faktor-Faktor

Penting

yang

dapat

Mendukung

Perencanaan Pengembangan Pariwisata.................... 13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................. 15
4.2 Saran.......................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada

perkembangannya,

pariwisata

terus-menerus

semakin kompleks tidak hanya berkaitan masalah destinasi
wisata dan wisatawan saja, tetapi sudah berkaitan dengan
komponen-komponen
pendukung,

lain

seperti


kelembagaan,

transportasi,

infrastruktur

pelayanan dan jasa

wisatawan,

akomodasi, aktivitas, daya tarik wisata dan lingkungan fisik dan
sosial sebagai sumber daya pariwisata. Dalam perkembangan
awal pariwisata tidak terpikir mengenai dampak positif dan
negatif dari kegiatan pariwisata yang dilakukan. Serta adanya
kompetisi dan promosi antara destinasi pariwisata yang ada.
Beberapa hal tersebut menjadi dasar perlunya perencanaan
dalam pariwisata. Perencanaan sendiri adalah aktivitas yang
berupaya bekerja dalam satu kesatuan yang mencakup faktorfaktor

sosial,


teknologi

ekonomi,

dengan

politik,

psikologi,

mempertimbangkan

antropologi,

kondisi

masa

dan

lalu,

sekarang, dan yang akan datang (Rose, 1984). Jadi, perencanaan
pariwisata merupakan perencanaan yang mempertimbangkan
semua sumber daya pariwisata, organisasi, pasar, dan program
2

di suatu daerah.
Perencanaan

pariwisata

bertujuan

untuk

mengurangi

dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan pariwisata
atau menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Perkembangan

komponen-komponen pariwisata yang begitu kompleks dapat
menurunkan kualitas lingkungan baik secara fisik maupun sosial.
Ini menjadi salah satu kajian dalam perencanaan pariwisata.
Tidak

hanya

itu,

perencanaan

pariwisata

juga

bertujuan

mempertahankan keunikan yang ada di lokasi wisata agar tetap
menjadi tujuan wisatawan. Tujuan selanjutnya membuat lokasi
wisata menjadi lebih menarik dari keunikan yang ada, baik itu

1

2

swasta

maupun

pemerintah

yang

berinisiatif

melakukan

penambahan atraksi serta infrastruktur lain yang mendukung
agar lebih banyak pilihan dalam lokasi wisata tersebut.
Perencanaan pariwisata sendiri memiliki tingakatan
perencanan, hal ini disesuaikan dengan skala kegiatan secara

spasial.

Perencanaan

membahas
struktural,

mengenai
dan

pariwisata
kebijakan

standar

pada

tingkat

nasional

pelayanan.

Pada

nasional

wisata,

rencana

tingkat

provinsi

perencanaan pariwisata membahas kebijakan pariwisata di
tingkat provinsi, jaringan transportasi pendukung pariwisata,
fasilitas

dan

jasa

pendukung

pariwisata,

dan

bagaimana

kerterhubungan dengan sektor lain. Dan pada tingkat tapak
perencanaan pariwisata membahas mengenai lokasi bangunan
dan fasilitas yang harus tersedia di lokasi tersebut.
Dalam perjalanan perencanaan pariwisata tidak semulus
yang

dibayangkan,

banyak

prosesnya. Pertama
rencana

bahwa

pengembangan

hambatan
biaya

wisata

yang

timbul

dalam

yang dikeluarkan dalam
cukup

besar,

disinggung

sebelumnya bahwa perencanaan pariwisata yang ada sekarang
bersifat komperhensif. Koordinasi yang kurang karena banyaknya
pihak yang terlibat serta hubungan di antaranya yang begitu
kompleks.

Tidak

semua

produk

pariwisata

sama.

Serta

kepemilikan usaha pariwisata yang sering berganti menyebabkan
perubahan pada produk pariwisata sesuai dengan keingingan
pemilik bisnis pariwisata.

3

Proses perencanaan pariwisata yang meliputi analisis
penyediaan dan permintaan pariwisata, penentuan visi dan misi
strategis pariwisata, penentuan tujuan, sasaran, dan pemilihan
strategi

yang

dilanjutkan

pembuatan

rencana

dan

cara

implementasi, serta membuat tata cara pengawasan, evaluasi
dan perbaikan pariwisata. Dari proses yang ada banyak pihak
yang harus terlibat di dalamnya, antara lain pemerintah pusat

maupun daerah, komunitas lokal, organisasi pariwisata, pelaku
usaha pariwisata, serta konsultan pariwisata.

BAB II
RUMUSAN MASALAH
2.1

Rumusan Masalah

1. Mengapa perencanaan pariwisata itu penting?
2. Apa saja komponen perencanaan pariwisata?
3. Apa saja peranan perencanaan pariwisata?
4. Apa saja faktor-faktor penting yang dapat mendukung
perencanaan pengembangan pariwisata?
2.2

Tujuan Penulisan
Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu,

dengan demikian juga penulisan laporan ini penulis mempunyai
tujuan :
1. Mengetahui pentingnya perencanaan pariwisata.
2. Mengetahui komponen perencanaan pariwisata.
3. Mengetahui peranan perencanaan pariwisata.
4. Mengetahui

faktor-faktor

penting

yang

perencanaan pengembangan pariwisata.

BAB III

4

mendukung

PEMBAHASAN
3.1

Pentingnya Perencanaan Pariwisata
Perencanaan pariwisata perlu dilakukan karena adanya

banyak perubahan dalam industri pariwisata saat ini. Pariwisata
mencakup banyak hal yang melibatkan banyak pihak, maka
dibutuhkan

strategi

tertentu

dalam

perencanaan

kegiatan

pariwisata sehingga dapat berlangsung dengan baik.
Merencanakan sesuatu bila dilakukan dengan baik tentu
akan memberikan manfaat dan dapat pula memperkecil semua
efek

yang

tidak

menguntungkan.

Karena

itu

pentingnya

perencanaan dalam pengembangan pariwisata sebagai suatu
industri agar perkembangan industri pariwisata sesuai dengan
apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yang
dikehendaki, baik itu ditinjau dari segi ekonomi, sosial budaya,
dan lingkungan hidup.
Kita semua menyadari bahwa pengembangan pariwisata
sebagai suatu industri diperlukan biaya yang besar, seperti
perbaikan

jembatan

dan

jalan

menuju

objek

wisata,

pengembangan hotel dengan segala fasilitasnya, angkutan
wisata (darat, laut, dan udara) yang harus dibangun, penyediaan
air bersih yang harus diciptakan dengan baik, sarana komunikasi
yang teratur yang perlu diadakan, bahkan pendidikan karyawan
yang profesional dalam bidangnya. Semuanya itu memerlukan
biaya yang tidak sedikit dan agar uang tidak dihamburkan siasia, maka suatu perencanaan yang matang mutlak diperlukan.
6
Pertumbuhan kepariwisataan yang tidak terkendali sebagai
akibat

dari

perencanaan

yang

tidak

baik,

pasti

akan

menimbulkan dampak yang tidak baik dan tentunya akan tidak
5 Misalnya saja bangunan hotel
menguntungkan semua pihak.

yang menjulang tinggi, poster iklan yang merusak pemandangan
dan

lingkungan,

pembuangan

sampah

yang

tidak

pada

tempatnya, pengotoran pantai yang tidak terkendali sebagai
akibat banyaknya wisatawan yang berkunjung, semuanya dapat
saja terjadi sebagai akibat dari perencanaan yang tidak baik.
Pengembangan pariwisata yang tidak direncanakan akan
menimbulkan masalah-masalah sosial dan budaya, terutama di
daerah atau tempat yang terdapat perbedaan tingkat sosial
antara pendatang dan penduduk setempat. Hal itu terjadi akibat
tingkah laku penduduk yang suka meniru seperti apa yang
dilakukan wisatawan asing tanpa mengetahui latar belakang
kebudayaan wisatawan asing yang ditirunya. Suatu perencanaan
dan pertumbuhan pembangunan yang tidak direncanakan akan
mengakibatkan degradasi atau penurunan daya tarik suatu
atraksi

wisata,

lingkungan.

bahkan

Hal

yang

dapat
serupa

menimbulkan

masalah-masalah

kepribadian,

mundurnya

menjurus
ini

jika

terjadi

sosial,

kualitas

kepada
seperti

kesenian

kerusakan

akan

dapat

hilangnya
tradisional,

menurunnya kualitas barang-barang kerajinan, pencemaran pada
candi-candi dan monumen yang menjadi objek wisata atau
menurunnya moral kaum muda dengan adanya kebebasan
melakukan sesuatu. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata
sebagai suatu industri perlu dipertimbangkan dalam segala
aspek (tanpa terkecuali) karena pariwisata sebagai suatu industri
tidak dapat berdiri sendiri, pariwisata berkaitan erat dengan
sektor-sektor lainnya, seperti sektor ekonomi, sosial, dan budaya
yang

hidup

dalam

masyarakat.

Apabila

pengembangan

pariwisata tidak terarah dan tidak direncanakan dengan matang,
maka

bukan

perbenturan

manfaat
sosial,

yang

akan

kebudayaan,

diperoleh,

kepentingan

melainkan
yang

akan

menyebabkan kualitas pelayanan kepada wisatawan pun menjadi

7

rendah dan selanjutnya akan mematikan usaha-usaha yang telah
lama dibina dengan susah payah.
Perbenturan sosial serta budaya tentu tidak diinginkan
untuk terjadi, malah sebaliknya kita harus menghindari hal
demikian

sedini

mungkin.

Caranya

dengan

membuat

perencanaan yang terpadu dan sejalan dengan perencanaan
perekonomian negara secara keseluruhan. Dengan perkataan
lain,

pengembangan

pariwisata

harus

sejalan

dengan

pembangunan nasional seperti yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
Perencanaan pariwisata hendaknya harus sejalan dengan
sasaran yang hendak dicapai. Keputusan pertama yang harus
diambil oleh suatu daerah ialah apakah sudah ada kesepakatan
di antara pemuka/pejabat setempat bahwa daerah itu akan
dikembangkan menjadi suatu objek wisata atau suatu Daerah
Tujuan Wisata (DTW), dan apakah manfaat serta keuntungan
langsung bagi penduduk sekitar DTW sehingga pengembangan
pariwisata

selanjutnya

akan

mendapat

dukungan

dari

masyarakat banyak.
Aspek-aspek yang perlu diketahui dalam perencanaan pariwisata
(Sumarwoto, 1997) adalah:
8
1. Wisatawan (tourist), sebagai seorang perencana, kita harus
tahu terlebih dahulu (melalui penelitian atau observasi)
mengenai karakteristik wisatawan yang diharapkan akan
datang (target pasar yang dikehendaki), misalnya dari
daerah atau negara asal wisatawan, usia muda atau tua,
berpenghasilan besar atau kecil, pola perjalanan, apa
motivasi melakukan pariwisata, lama tinggal atau waktu
kunjungan dilakukan.

2. Pengangkutan (transportations), seorang perencana harus
melakukan penelitian lebih dahulu, bagaimana fasilitas
transportasi yang tersedia atau dapat digunakan, baik
untuk membawa wisatawan dari daerah atau negara
asalnya

maupun

transportasi

menuju

ke

DTW

yang

dikehendaki. Selain itu, bagaimana pula transportasi lokal
jika melakukan perjalanan wisata di DTW yang sedang
dikunjungi tersebut.
3. Atraksi/objek

wisata

(atractions),

bagaimana

objek

wisata/atraksi akan dijual, apakah memenuhi tiga syarat,
seperti: “apa yang dilihat” (something to see), “apa yang
dapat dilakukan” (something to do), “apa yang dapat
dibeli” (something to buy) di DTW yang dikunjungi.
4. Fasilitas pelayanan (services fasilities), fasilitas apa saja
yang tersedia di DTW tersebut, bagaimana akomodasi
perhotelan yang ada, restoran, pelayanan umum seperti
bank/money changers, kantor pos, telepon/teleks/faksimili
di DTW yang akan dikunjungi wisatawan.
5. Informasi dan promosi (informations), calon wisatawan
perlu memperoleh informasi tentang DTW yang akan
dikunjunginya.

cara-cara
9
publikasi atau promosi yang akan dilakukan. Kapan iklan
harus

Untuk

dipasang,

itu

perlu

kemana

dipikirkan

leaflets/brochures

harus

disebarkan, sehingga calon wisatawan mengetahui tiap
paket wisata yang akan kita jual sehingga calon wisatawan
lebih cepat mengambil keputusan, berangkat atau tidak ke
DTW yang ditawarkan tersebut.
Kelima aspek tersebut saling berkaitan erat dan tidak
dapat

dipisahkan

antara

satu

dengan

lainnya,

sehingga

memerlukan perhatian secara serius oleh para perencana
pariwisata.
3.2

Komponen-Komponen Perencanaan Pariwisata
Pariwisata sebagai suatu fenomena yang sangat kompleks

sehingga memerlukan rancangan program perencanaan yang
tepat sesuai dengan karakteristik objek dan daya tarik wisata
serta pangsa pasar yang dijadikan sebagai target. Pengetahuan
tentang perencanaan pariwisata adalah sangat penting dalam
menilai fenomena yang terjadi di daerah yang akan direncanakan
sebagai DTW, objek wisata, resort dan sebagainya terutama
perencanaan

tentang

komponen

pariwisata.

Dalam

pengembangan pariwisata, ada dua objek yang menjadi sasaran
perencanaan yaitu bagaimana perencanaan pariwisata dapat
memenuhi kebutuhan wisatawan dan bagaimana pariwisata
dapat meningkatkan penghasilan masyarakat lokal.
Berikut

adalah

komponen

pariwisata

yang

perlu

direncanakan dengan baik dalam mendukung perkembangan
pariwisata baik di tingkat nasional, regional, subregional maupun
tapak.
Komponen-komponen

yang

harus

diperhatikan

perencanaan pariwisata adalah terdiri dari:

dalam
10

1. Atraksi dan kegiatan wisata baik itu alam, budaya, maupun
fitur

khusus

lainnya

yang

menarik

wisatawan

untuk

berkunjung.
2. Akomodasi, sebagai tempat untuk menginap berupa hotel
atau bentuk lainnya dengan fasilitas dan pelayanan yang
diberikan kepada tamu (wisatawan) selama mereka berada
di daerah tujuan wisata.
3. Fasilitas wisata dan pelayanan lainnya, yang termasuk
dalam kelompok ini adalah tour operator, restoran, rumah
makan,

toko

penukaran

handicraft,

uang,

pusat

cenderamata,
informasi

bank,

tempat

pariwisata,

tempat

potong rambut dan kecantikan, fasilitas dan pelayanan
kesehatan, fasilitas keamanan publik dan pelayanan polisi,
pemadam kebakaran dan imigrasi.
4. Transportasi,

sebagai

akses

ke

ODTW

(transportasi

internasional) dan alat transportasi lokal atau internal yang
menghubungkan antara negara asal wisatawan dengan
negara tujuan wisata, daerah atau objek wisata satu
dengan objek wisata atau daerah tujuan wisata lainnya.
5. Infrastruktur lainnya, yaitu bentuk pelayanan publik lain
yang dapat mendukung pengembangan pariwisata seperti,
sarana jalan, bandar udara, pelabuhan laut, terminal bus,
stasiun kereta api, suplai air bersih, sarana penerangan,
tempat penampungan sampah, telepon, drainase yang
baik, dan sebagainya.
6. Elemen-elemen

institusi,

elemen

ini

juga

memegang

peranan penting dalam pengembangan dan pengelolaan
pariwisata yaitu program perencanaan, pendidikan dan
pelatihan,

strategi

pemasaran

dan

program

promosi,
11
organisasi pariwisata baik pemerintah maupun swasta,
peraturan yang menyangkut pariwisata, kebijakan investasi
sektor

pemerintah

maupun

swasta,

program

kontrol

terhadap dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya.
Selain komponen-komponen utama diatas, faktor lain yang
merupakan pendukung komponen tersebut adalah terdiri dari:
1. Lingkungan alam dan sosial ekonomi, ini berhubungan
dengan tempat yang akan direncanakan sebagai objek
wisata, resort, dan sebagainya.
2. Kelompok

wisatawan

domestik

dan

internasional,

ini

berhubungan dengan segmen pasar.
3. Masyarakat lokal setempat, keterlibatan mereka dalam
perencanaan pariwisata mulai dari tahap praperencanaan,
perencanaan dan operasional.

3.3Peranan Perencanaan Pariwisata
Mengapa

perlu

perencanaan

pariwisata?

Perencanaan

pariwisata sangat diperlukan baik pada tingkat internasional,
nasional, regional, subregional dan resort (kawasan dan tapak),
maupun desain dan perencanaan fasilitas, hal ini karena:


Fenomena pariwisata makin kompleks dari yang pernah
terfikir sebelumnya.



Pariwisata berdampak positif dan negatif.



Pariwisata makin kompetitif dan promosi destinasi wisata
makin gencar.



Pariwisata dapat berakibat buruk pada sumber daya alam
dan budaya.



12

Pariwisata dapat mempengaruhi semua orang dalam
komunitas

tertentu

dan

semua

yang

terlibat

dalam

pariwisata perlu berpartisipasi dalam proses perencanaan
pariwisata.


Pariwisata memerlukan penanganan secara khusus baik
dalam aspek organisasional, marketing, promosi, maupun
regulasi.
Konsekuensi dari pengembangan pariwisata tanpa

perencanaan pasti akan dapat menyebabkan dampak fisik,
dampak sosial budaya (manusia), dampak pemasaran yang
berlebihan atau kurang, dampak pengorganisasian yang kurang
dan dampak lainnya, yakni:


Dampak

fisik,

misalnya

kerusakan

atau

perubahan

permanen lingkungan fisik, kerusakan atau perubahan

permanen monumen sejarah, kepadatan dan penuh sesak,
polusi, masalah lalu lintas dan sebaginya.


Dampak manusia, seperti dinamika kebudayaan, efek
demonstrasi, ketergantungan pada pariwisata, kebencian
terhadap

wisatawan,

kehilangan

identitas

lokal,

kesenjangan sosial, kurangnya kesadaran akan keuntungan
adanya pariwisata di destinasi.


Dampak

pemasaran,

misalnya

kesalahan

memperhitungkan peluang pemasaran, merosotnya saham
wisata karena usaha destinasi saingan, kurang cukup
kesadaran

untuk

memasarkan

di

pasar-pasar

utama,

kurang jelas citra destinasi di pasar-pasar potensial,
kurangnya kerja sama promosi antar aktor pariwisata, tidak
cukup

kemampuan

untuk

melihat

peluang

dalam

menyusun paket wisata.


Dampak

pengorganisasian,

yaitu

terpecah-pecah dalam pemasaran

pendekatan

13
yang

dan pengembangan

pariwisata, sering adanya persaingan di antara kelompok
yang memisahkan diri, tidak ada kerja sama antar aktor
pariwisata, kurangnya segmentasi dalam minat industri
pariwisata, tidak ada dukungan dari pemerintah, tidak
bertindak terhadap isu, problem dan peluang yang ada.


Dampak lainnya, yaitu tidak cukup acara pertunjukan, tidak
banyak atraksi wisata, lama tinggal pendek, mutu fasilitas
dan pelayanan buruk atau menurun, pelayanan informasi
wisata buruk dan tidak cukup.
Jadi

peranan

berikut:

perencanaan

pariwisata

adalah

sebagai



Pentingnya perencanaan dalam sebuah wisata dikarenakan
perencanaan digunakan sebagai pedoman penyelenggara
wisata.



Sebagai

sarana

untuk

memprediksikan

kemungkinan

timbulnya hal-hal di luar dugaan sekaligus alternatif untuk
memecahkanya.


Sebagai
wisata

sarana

untuk

sehingga

mengarahkan

dapat

mencapai

penyelenggaran
tujuannya,

yaitu

mewujudkan wisata secara efektif dan efisien, dan sebagai
alat ukur tingkat keberhasilan wisata sebagai upaya
pengawasan atau evaluasi dalam rangka memberikan
umpan balik bagi penyelenggaraan wisata selanjutnya.
3.4

Faktor-faktor

penting

yang

dapat

mendukung

perencanaan pengembangan pariwisata
1. Marketing research
Marketing

14

research

pengembangan

untuk

pariwisata

membuat
haruslah

perencanaan
dibuat

secara

terperinci
2. Situational analysis tempat wisata tersebut harus baik
Bahwa suatu tempat wisata dapat dikatan tempat wisata
yang baik bila memiliki:
 Aspek daya tarik


(something

to

see,

something to do, something to buy)
Aspek sosial ekonomi dan budaya (mengenai mata
pencaharian
angkatan
masyarakat




wisata

penduduk,
kerja,
sekitar,

latar
dan

dalam suatu wilayah)
Aspek aksesibilitas
Aspek aktivitas dan fasilitas

komposisi

penduduk,

belakang

pendidikan

penyebaran

penduduk

3. Marketing target yang tepat
Bahwa kegiatan marketing haruslah sesuai target yang
telah ditentukan dan dapat benar-benar mengena dan
tepat sasaran.
4. Tourism Promotion yang baik
Untuk mendukung perencanaan pengembangan pariwisata
promosi juga menjadi faktor yang sangat penting.
5. Pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam promosi dan
marketing
Pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam promosi dan
marketing sangatlah membantu dalam segala sisi dari
masyarakat

atau

swasta

itu

sendiri

atau

pun

dari

perencanaan pengembangan pariwisata yang akan kita
lakukan.

BAB IV
PENUTUP
4.1

KESIMPULAN

1. Perencanaan pariwisata penting karena perkembangan
industri

pariwisata

dirumuskan

dan

sesuai

dengan

berhasil

apa

mencapai

yang

telah

sasaran

yang

dikehendaki, baik itu ditinjau dari segi ekonomi, sosial
budaya, dan lingkungan hidup.
2. Komponen perencanaan pariwisata adalah atraksi dan
kegiatan wisata, akomodasi, fasilitas wisata dan pelayanan,
transportasi, infrastruktur lainnya, serta elemen-elemen
institusi.
3. Peranan perencanaan pariwisata adalah:
a. Pentingnya

perencanaan

dalam

sebuah

wisata

dikarenakan perencanaan digunakan sebagai pedoman
penyelenggara wisata.
b. Sebagai sarana untuk memprediksikan kemungkinan
timbulnya hal-hal di luar dugaan sekaligus alternatif
untuk memecahkanya.
c. Sebagai sarana untuk mengarahkan penyelenggaran
wisata

sehingga

dapat

mencapai

tujuannya,

yaitu

mewujudkan wisata secara efektif dan efisien, dan
sebagai alat ukur tingkat keberhasilan wisata sebagai
upaya

pengawasan

atau

evaluasi

dalam

rangka

memberikan umpan balik bagi penyelenggaraan wisata
selanjutnya.

4. Faktor-faktor penting yang dapat mendukung perencanaan
16
pengembangan pariwisata adalah faktor kelangkaan, faktor
kealamiahan, faktor keunikan, dan faktor pemberdayaan
masyarakat.
4.2

SARAN
Gunakanlah

15
perencanaan

pariwisata

ketika

Anda

melakukan kegiatan wisata, karena rencana pariwisata ini
memiliki fungsi penting untuk memberikan manfaat dan dapat
pula memperkecil semua efek yang tidak menguntungkan dalam
berwisata.

DAFTAR PUSTAKA
http://pariwisata.rejanglebongkab.go.id/mengapa-perencanaan
pariwisata-perlu-dilakukan-di-lingkup-destinasi/

diakses

pada Jumat, 3 Oktober 2014. 19.50
http://keliwarsaid.blogspot.com/2013/03/perencanaan
pariwisata.html diakses pada Jumat, 3 0ktober 2014. 5.36
geosferkita.blogspot.com/2011/05/perencanaan-pariwisata.html
diakses pada Jumat, 3 Oktober 2014. 5.58
keliwersaid.blogspot.com/2013/03/perencanaan-pariwisata.html
diakses pada Jumat, 3 Oktober 2014. 22.01
file://A.KonsepPengembanganPariwisataPengembanganPariwisata
Merupakan.htm diakses pada Selasa, 7 Oktober 2014.
10.14