TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI
TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
KINERJA GURU
Mega Retno Wulandari
Universitas Kristen Satya Wacana
942016029@student.uksw.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan supervisi
kunjungan kelas dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan
melakukan 2 siklus dalam pelaksanan tindakan. Langkah−langkah dalam
penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan langkah−langkah yang ada
didalam penelitian tindakan, yang meliputi refleksi awal, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan dan Observasi, refleksi, dan evaluasi.
Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan menggunakan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dipaparkan
secara diskripsi, sedangkan data kuantitatif di olah menjadi data kualitatif.
Adapun tahapan analisis data kualitatif dalam penelitian ini yaitu Reduksi
Data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan
kinerja guru dalam penggunaan alat peraga pembelajaran dan penggunaan
RPP di kelas.
Kata kunci: Supervisi Kunjungan Kelas, Kinerja Guru
I. PENDAHULUAN
pencapaian tujuan belajar mengajar di
II.
Mutu
pendidikan
merupakan
sekolah (Daryanto, 2011:262). Guru
komponen
yang
penting
bagi
merupakan seorang aktor yang memiliki
keberlangsungan pendidikan. Saat ini di
peranan penting dalam upaya pencapaian
Indonesia juga sedang berusaha untuk
tujuan pendidikan. Oleh karena itu, cara
meningkatkan mutu pendidikan, dimana
guru dalam mencapai tujuan pendidikan
pendidikan mempunyai peranan penting
adalah dengan mengajar di kelas secara
bagi
kehidupan
bangsa.
Untuk
maksimal. Tidak hanya sebatas mengajar
melaksanakan tugas dalam meningkatkan
guru adalah seorang pendidik yang
mutu pendidikan maka diadakan proses
memiliki tanggung jawab memberikan
belajar mengajar dan guru merupakan
layanan belajar kepada peserta didiknya,
seorang figur sentral dalam proses belajar
baik layanan belajar dalam bentuk teori
mengajar, ditangan gurulah terletak
maupun praktik. Hal tersebut yang menjadi
kemungkinan berhasil atau tidaknya
beban guru karena, guru harus menjadi
seorang tenaga pendidik yang profesional
agar lebih baik dalam belajar (Sagala,
(Sagala,
2012: 88−89).
IV.
Guru merupakan sasaran utama
2012:18).
Guru
yang
tidak
profesional sama saja dengan guru yang
masih konvensional dan mereka akan
mengajar
sesuai
(Widyani,
2011).
kemauannya
Kegiatan
sendiri
mengajar
merupakan suatu kegiatan memberikan
layanan
belajar
yang
disadari
dan
direncanakan serta dipersiapkan oleh guru
(Sagala, 2012:29).
III.
Guru yang profesional sebelum
supervisi, maka layanan dan aktivitas
supervisi harus lebih diarahkan pada upaya
memperbaiki
dan
kemampuan
kegiatan
guru
balajar
meningkatkan
dalam
mengelola
mengajar
(Muslim,
2010:39).
Kegiatan
supervisi
dapat
dilakukan
dengan
teknik
supervisi
kunjungan
kelas.
Kegiatan
supervisi
melakukan proses pembelajaran dikelas
kunjungan kelas adalah supervisi yang
akan menyusun dan membuat perencanaan
paling efektif untuk menilai sekaligus
pembelajaran dikelas agar saat proses
mendapatkan gambaran secara objektif
pembelajaran
tidak
kinerja guru dalam kegiatan persiapan
mengajar sesuai kemauannya sendiri. Guru
pembelajaran dan kegiatan pelaksanaan
dalam melaksanakan layanan belajar perlu
pembelajaran (Widodo, 2014). Melalui
memahami konsep belajar dan dilanjutkan
teknik supervisi kunjungan kelas akan
dengan mengembangkan kurikulum dalam
diperoleh data yang objektif mengenai
bentuk penyusunan silabus, penyusunan
kesulitan guru di dalam melaksanakan
RPP, dan mengimplementasikan dalam
proses
bentuk kegiatan belajar dan mengajar
kesulitan itu, guru akan dibantu mencari
dikelas (Sagala, 2012:29). Sehingga, hal
solusi
tersebut juga akan meningkatkan proses
yang dihadapi guru (Widyani, 2011).
V. Penelitian
sebelumnya
yang
berlangsung
guru
pembelajaran yang membawa berdampak
baik bagi peserta didik. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk memantau
proses pembelajaran yang dilakukan guru
adalah dengan cara kegiatan supervisi.
Supervisi adalah usaha untuk memperbaiki
situasi
belajar
mengajar,
dengan
dilaksanakannya supervisi akan membantu
guru
dalam
meningkatkan
kualitas
mengajar untuk membantu peserta didik
pembelajaran.
dari
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan
digunakan sebagai data pendukung adalah
penelitian yang dilakukan oleh Tri Widodo
pada tahun 2014 dengan judul, “Supervisi
Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan
Kinerja
Guru
IPA
SMP
Negeri
1
Bandungan”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui
implementasi
supervisi
kunjungan kelas, dan dampaknya pada
kinerja
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembelajaran guru IPA SMP Negeri 1
mengkajinya melalui penelitian mengenai
Bandungan. Hasil penelitian ini adalah
supervisi kunjungan kelas sebagai upaya
Implementasi supervisi kunjungan kelas di
untuk meningkatkan kinerja guru dalam
SMP Negeri 1 Bandungan telah berjalan
penggunaan RPP di kelas.
VII. METODE PENELITIAN
dengan
baik,
dalam
satu
semester
dilaksanakan dua kali supervisi kunjungan
kelas,
selain
itu
dampak
supervisi
kunjungan kelas pada kinerja perencanaan
terlihat dalam menyusun perencanaan
menjadi
lebih
baik
dan
lengkap
administrasinya dan dampak supervisi
kunjungan kelas pada kinerja pelaksanaan
pembelajaran
dapat
dirasakan
pada
kedisiplinan guru untuk hadir di kelas tepat
waktu, ada interaksi antara guru dan siswa,
pembelajaran
lebih
pembelajaran
runtut,
lebih
metode
bervariasi,
pembelajaran mempergunakan media yang
menarik.
VI.
Berdasarkan
VIII.
Penelitian ini merupakan
Penelitian
Tindakan
Sekolah.
Subjek penelitian meliputi 1 Guru
Mata
Pelajaran
sekolah
swasta.
bertujuan
salah
yang
guru
satu
Penelitian
untuk
peningkatan
kinerja
di
ini
melihat
terjadi
melalui
pada
supervisi
kunjungan kelas. Adapun tahapan
untuk melakukan siklus adalah
sebagai berikut.
1. Refleksi awal.
IX.
Pada tahapan
ini
dilakukan
identifikasi masalah berkaitan dengan
dengan kepala sekolah di salah satu
kinerja guru.
2. Perencanaan tindakan
X.
Masalah yang ditemukan akan
sekolah swasta, permasalahan yang terjadi
diatasi dengan melakukan supervisi
adalah
hasil
sebagian
menyiapkan
besar
RPP
wawancara
guru
namun
sudah
dalam
pelaksanaannya guru tidak menggunakan
RPP sebagai pedoman pembelajaran di
kelas.
Guru
menggunakan
juga
media
masih
jarang
pembelajaran
di
kelas. Dampaknya adalah pembelajaran
menjadi monoton dan kurang kreatif dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu adanya peningkatan
kualitas dari guru terutama dalam proses
pembelajaran.
Sehingga
peneliti
kunjungan kelas.
3. Pelaksanaan tindakan
XI.
Pada tahapan ini akan dilakukan
tindakan supervisi kunjungan kelas.
4. Observasi, refleksi, dan evaluasi
XII.
Tahapan ini dilakukan untuk
mengumpulkan
menganalisisnya
data
untuk
dan
kemudian
diambil kesimpulan dari penelitian ini.
XIII.
Pengumpulan
data
dilakukan langsung oleh peneliti
dengan
menggunakan
wawancara,
observasi,
teknik
dan
dokumentasi
yang
kemudian
sekolah
secara
diskripsi,
prakteknya kegiatan supervisi tidak
sedangkan data kuantitatif di olah
dilakukan untuk semua guru. Kegiatan
menjadi data kualitatif. Analisis
supervisi hanya diberlakukan untuk
data dilakukan dengan analisa data
guru yang masih dirasa kurang dalam
kualitatif yang bersumber dari data
proses
primer maupun empiris. Melalui
Berdasarkan hasil supervisi terakhir
analisis
yang
dipaparkan
data
ini
maka
dapat
guru.
Tetapi
pengajarannya
dilakukan
pada
dikelas.
kepala
sekolah
diketahui ada tidaknya peningkatan
ditemukan permasalahan menurunnya
kinerja
supervisi
kreatifitas guru didalam menggunakan
kunjungan kelas. Adapun tahapan
alat peraga dalam proses pembelajaran.
analisis
dalam
Biasanya kreatifitas guru dalam hal
penelitian ini yaitu Reduksi Data,
tersebut akan meningkat lagi pada
penyajian
waktu tahun ajaran baru setelah itu
guru
melalui
data
kualitatif
data
dan
penarikan
kesimpulan. Hasil reduksi data
akan
berupa data hasil pengamatan dan
mengajar pun guru tidak berpedoman
hasil wawancara kepala sekolah.
pada RPP yang mereka susun sebelum
Untuk mengetahui valid tidaknya
mengajar.
2. Perencanaan tindakan
XVII.
Berdasarkan hasil refleksi diatas,
data yang sudah diperoleh maka
dilakukan triangulasi data. Data
kinerja guru dalam proses belajar
mengajar dikelas diperoleh dari
data
hasil
observasi
sebelum
tindakan dan saat tindakan. Adapun
indikator
keberhasilan
dalam
penelitian ini adalah pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas dapat
meningkatkan kinerja guru.
XIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
XV.
dan
Hasil penelitian
1. Refleksi awal.
XVI.
Program supervisi setiap
tahunnya sudah di susun oleh kepala
menurun
maka
peneliti
kembali.
memilih
Ketika
supervisi
kunjungan kelas yang digunakan untuk
melihat
dilakukan
proses
guru
pengajaran
dikelas.
yang
Sebelum
melakukan tindakan, peneliti bersama
kepala sekolah menentukan subjek
yang akan diteliti. Kemudian dilakukan
penentuan jadwal supervisi kunjungan
kelas. Pada tahapan ini peneliti juga
menyusun instrumen
yang akan
digunakan untuk observasi di kelas..
3. Pelaksanaan tindakan
XVIII.
Selain proses guru mengajar, RPP
dan Silabus yang digunakan guru juga
menjadi penilaian dalam pelaksanaan
tindakan. Hasil penelitian dan hasil
masukan kepada guru mengenai alat
pengamatan
peraga dalam pembelajaran.
Pembahasan
selama
proses
pembelajaran diperoleh hasil sebagai
berikut.
XIX.
XX.
XXI.
XXII.
XXIII.
XLII.
XLIII.
Langkah−langkah
dalam
penelitian ini dilaksanakan sesuai
dengan langkah−langkah yang ada
Tabel. Hasil Supervisi Kunjungan
didalam penelitian tindakan, yang
meliputi refleksi awal, perencanaan
Kelas
tindakan, pelaksanaan tindakan dan
XXIV. XXV.
No
XXVIII.XXIX.
XXXII.
XXXIII.
XXVI.
XXVII.
S
S
Observasi, refleksi, dan evaluasi.
iklus 1 iklus 2
Silabu
XXX. XXXI.
8
8
Pada
s
RPP
XXXIV.
menggunakan alat peraga, selain
0
XXXV.
8
0
5
8
5
XXXVII.
tahap
refleksi
diketahui
bahwa guru masih kurang dalam
itu ketika proses mengajar guru
tidak berpedoman dengan RPP
Kegiatan
XXXVI.
XXXVIII. XXXIX.
7
Pem
8
belaj
8
yang
7
karena itu, peneliti melakukan
tindakan
aran
disusunnya.
dengan
Oleh
menggunakan
teknik supervisi kunjungan kelas
XL.
4. Observasi, refleksi, dan evaluasi
XLI.
Tahapan ini dilakukan untuk
menarik
sudah
kesimpulan
serta
yang bertujuan untuk memperbaiki
permasalahan
pelaksanaan
tersebut.
tindakan
Dari
supervisi
mengevaluasi terhadap tindakan yang
kunjungan kelas, pada siklus 1
sudah dilakukan yang berguna untuk
guru masih kurang dalam hal
menjadi
penggunaan alat peraga, setelah
pedoman
dalam
merencanakan
tindakan
berikutnya.
Pada
1
siklus
diperoleh
hasil
pelaksanaan
mengingatkan
tindakan
peneliti
dan
memberi
pengamatan bahwa guru masih kurang
masukan kepada guru bahwa masih
didalam menggunakan alat peraga
kurang dalam penggunaan alat
dalam pembelajaran. Sehingga setelah
peraga. Pada siklus 2 hasilnya
dilakukannya
tindakan
terjadi perubahan. Dalam kegiatan
pada siklus 1, peneliti memberikan
pembelajaran dikelas guru sudah
pelaksanaan
berpedoman pada RPP dan silabus,
selain itu guru juga menggunakan
alat peraga dalam menjelaskan
materi, alat peraga yang digunakan
nyata dapat dilihat dan setiap siswa
memilikinya, sehingga siswa lebih
mudah memahami dan mengingat
materi pembelajaran yang sudah
dijelaskan guru. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa, kegiatan
supervisi
dapat
meningkatkan
kinerja guru dalam hal penggunaan
alat peraga serta terjadi perubahan
proses pengajaran yang dilakukan
guru
yaitu
saat
melakukan
pengajaran guru berpedoman pada
RPP yang telah disusunnya.
XLIV.
XLV. KESIMPULAN DAN SARAN
XLVI.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan
dapat
disimpulkan
LIII.
Teknik
bahwa
Kelas
supervisi kunjungan kelas sebagai upaya
10
penggunaan alat peraga dan penggunaan
XLVIII.
XLIX.
Daftar Pustaka
Daryanto.
2011.
Penelitian
Tindakan Kelas Dan Penelitian
tindakan
L.
sekolah.
Gava Media.
Muslim,
Sri
Yogyakarta:
Banun.
Supervisi
2010.
Pendidikan
Meningkatkan
Kualitas
Profesionalisme Guru. Bandung:
LI.
LII.
Alfabeta
Sagala Syaiful.
2012.
Supervisi
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Tri Widodo. 2014. Supervisi
Kunjungan
Kelas
dalam
Meningkatkan Kinerja Guru IPA
SMP Negeri 1 Bandungan. Tesis.
Program
Studi
S2
Magister
Manajemen Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Kristen Satya Wacana.
Sebagai
Kunjungan
Upaya
Kesiman
Denpasar.
Teknologi Vol. 11 No. 1 Agustus
2011
peneliti kepada kepala sekolah yaitu
pengajarannya.
Supervisi
2011.
WIDYATECH Jurnal Sains dan
RPP dalam proses pembelajaran dikelas.
XLVII.
Adapun saran yang dapat diberikan
meningkatkan kinerja guru dalam proses
Nengah.
Profesionalisme Guru SD 3 Dan
meningkatkan kinerja guru dalam hal
supervisi kunjungan kelas dalam upaya
Ni
Meningkatkan Kemampuan Dan
untuk meningkatkan kinerja guru dapat
kepala sekolah dapat menggunakan teknik
Widyani,
LIV.
KINERJA GURU
Mega Retno Wulandari
Universitas Kristen Satya Wacana
942016029@student.uksw.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan supervisi
kunjungan kelas dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan
melakukan 2 siklus dalam pelaksanan tindakan. Langkah−langkah dalam
penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan langkah−langkah yang ada
didalam penelitian tindakan, yang meliputi refleksi awal, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan dan Observasi, refleksi, dan evaluasi.
Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan menggunakan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dipaparkan
secara diskripsi, sedangkan data kuantitatif di olah menjadi data kualitatif.
Adapun tahapan analisis data kualitatif dalam penelitian ini yaitu Reduksi
Data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan
kinerja guru dalam penggunaan alat peraga pembelajaran dan penggunaan
RPP di kelas.
Kata kunci: Supervisi Kunjungan Kelas, Kinerja Guru
I. PENDAHULUAN
pencapaian tujuan belajar mengajar di
II.
Mutu
pendidikan
merupakan
sekolah (Daryanto, 2011:262). Guru
komponen
yang
penting
bagi
merupakan seorang aktor yang memiliki
keberlangsungan pendidikan. Saat ini di
peranan penting dalam upaya pencapaian
Indonesia juga sedang berusaha untuk
tujuan pendidikan. Oleh karena itu, cara
meningkatkan mutu pendidikan, dimana
guru dalam mencapai tujuan pendidikan
pendidikan mempunyai peranan penting
adalah dengan mengajar di kelas secara
bagi
kehidupan
bangsa.
Untuk
maksimal. Tidak hanya sebatas mengajar
melaksanakan tugas dalam meningkatkan
guru adalah seorang pendidik yang
mutu pendidikan maka diadakan proses
memiliki tanggung jawab memberikan
belajar mengajar dan guru merupakan
layanan belajar kepada peserta didiknya,
seorang figur sentral dalam proses belajar
baik layanan belajar dalam bentuk teori
mengajar, ditangan gurulah terletak
maupun praktik. Hal tersebut yang menjadi
kemungkinan berhasil atau tidaknya
beban guru karena, guru harus menjadi
seorang tenaga pendidik yang profesional
agar lebih baik dalam belajar (Sagala,
(Sagala,
2012: 88−89).
IV.
Guru merupakan sasaran utama
2012:18).
Guru
yang
tidak
profesional sama saja dengan guru yang
masih konvensional dan mereka akan
mengajar
sesuai
(Widyani,
2011).
kemauannya
Kegiatan
sendiri
mengajar
merupakan suatu kegiatan memberikan
layanan
belajar
yang
disadari
dan
direncanakan serta dipersiapkan oleh guru
(Sagala, 2012:29).
III.
Guru yang profesional sebelum
supervisi, maka layanan dan aktivitas
supervisi harus lebih diarahkan pada upaya
memperbaiki
dan
kemampuan
kegiatan
guru
balajar
meningkatkan
dalam
mengelola
mengajar
(Muslim,
2010:39).
Kegiatan
supervisi
dapat
dilakukan
dengan
teknik
supervisi
kunjungan
kelas.
Kegiatan
supervisi
melakukan proses pembelajaran dikelas
kunjungan kelas adalah supervisi yang
akan menyusun dan membuat perencanaan
paling efektif untuk menilai sekaligus
pembelajaran dikelas agar saat proses
mendapatkan gambaran secara objektif
pembelajaran
tidak
kinerja guru dalam kegiatan persiapan
mengajar sesuai kemauannya sendiri. Guru
pembelajaran dan kegiatan pelaksanaan
dalam melaksanakan layanan belajar perlu
pembelajaran (Widodo, 2014). Melalui
memahami konsep belajar dan dilanjutkan
teknik supervisi kunjungan kelas akan
dengan mengembangkan kurikulum dalam
diperoleh data yang objektif mengenai
bentuk penyusunan silabus, penyusunan
kesulitan guru di dalam melaksanakan
RPP, dan mengimplementasikan dalam
proses
bentuk kegiatan belajar dan mengajar
kesulitan itu, guru akan dibantu mencari
dikelas (Sagala, 2012:29). Sehingga, hal
solusi
tersebut juga akan meningkatkan proses
yang dihadapi guru (Widyani, 2011).
V. Penelitian
sebelumnya
yang
berlangsung
guru
pembelajaran yang membawa berdampak
baik bagi peserta didik. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk memantau
proses pembelajaran yang dilakukan guru
adalah dengan cara kegiatan supervisi.
Supervisi adalah usaha untuk memperbaiki
situasi
belajar
mengajar,
dengan
dilaksanakannya supervisi akan membantu
guru
dalam
meningkatkan
kualitas
mengajar untuk membantu peserta didik
pembelajaran.
dari
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan
digunakan sebagai data pendukung adalah
penelitian yang dilakukan oleh Tri Widodo
pada tahun 2014 dengan judul, “Supervisi
Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan
Kinerja
Guru
IPA
SMP
Negeri
1
Bandungan”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui
implementasi
supervisi
kunjungan kelas, dan dampaknya pada
kinerja
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembelajaran guru IPA SMP Negeri 1
mengkajinya melalui penelitian mengenai
Bandungan. Hasil penelitian ini adalah
supervisi kunjungan kelas sebagai upaya
Implementasi supervisi kunjungan kelas di
untuk meningkatkan kinerja guru dalam
SMP Negeri 1 Bandungan telah berjalan
penggunaan RPP di kelas.
VII. METODE PENELITIAN
dengan
baik,
dalam
satu
semester
dilaksanakan dua kali supervisi kunjungan
kelas,
selain
itu
dampak
supervisi
kunjungan kelas pada kinerja perencanaan
terlihat dalam menyusun perencanaan
menjadi
lebih
baik
dan
lengkap
administrasinya dan dampak supervisi
kunjungan kelas pada kinerja pelaksanaan
pembelajaran
dapat
dirasakan
pada
kedisiplinan guru untuk hadir di kelas tepat
waktu, ada interaksi antara guru dan siswa,
pembelajaran
lebih
pembelajaran
runtut,
lebih
metode
bervariasi,
pembelajaran mempergunakan media yang
menarik.
VI.
Berdasarkan
VIII.
Penelitian ini merupakan
Penelitian
Tindakan
Sekolah.
Subjek penelitian meliputi 1 Guru
Mata
Pelajaran
sekolah
swasta.
bertujuan
salah
yang
guru
satu
Penelitian
untuk
peningkatan
kinerja
di
ini
melihat
terjadi
melalui
pada
supervisi
kunjungan kelas. Adapun tahapan
untuk melakukan siklus adalah
sebagai berikut.
1. Refleksi awal.
IX.
Pada tahapan
ini
dilakukan
identifikasi masalah berkaitan dengan
dengan kepala sekolah di salah satu
kinerja guru.
2. Perencanaan tindakan
X.
Masalah yang ditemukan akan
sekolah swasta, permasalahan yang terjadi
diatasi dengan melakukan supervisi
adalah
hasil
sebagian
menyiapkan
besar
RPP
wawancara
guru
namun
sudah
dalam
pelaksanaannya guru tidak menggunakan
RPP sebagai pedoman pembelajaran di
kelas.
Guru
menggunakan
juga
media
masih
jarang
pembelajaran
di
kelas. Dampaknya adalah pembelajaran
menjadi monoton dan kurang kreatif dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu adanya peningkatan
kualitas dari guru terutama dalam proses
pembelajaran.
Sehingga
peneliti
kunjungan kelas.
3. Pelaksanaan tindakan
XI.
Pada tahapan ini akan dilakukan
tindakan supervisi kunjungan kelas.
4. Observasi, refleksi, dan evaluasi
XII.
Tahapan ini dilakukan untuk
mengumpulkan
menganalisisnya
data
untuk
dan
kemudian
diambil kesimpulan dari penelitian ini.
XIII.
Pengumpulan
data
dilakukan langsung oleh peneliti
dengan
menggunakan
wawancara,
observasi,
teknik
dan
dokumentasi
yang
kemudian
sekolah
secara
diskripsi,
prakteknya kegiatan supervisi tidak
sedangkan data kuantitatif di olah
dilakukan untuk semua guru. Kegiatan
menjadi data kualitatif. Analisis
supervisi hanya diberlakukan untuk
data dilakukan dengan analisa data
guru yang masih dirasa kurang dalam
kualitatif yang bersumber dari data
proses
primer maupun empiris. Melalui
Berdasarkan hasil supervisi terakhir
analisis
yang
dipaparkan
data
ini
maka
dapat
guru.
Tetapi
pengajarannya
dilakukan
pada
dikelas.
kepala
sekolah
diketahui ada tidaknya peningkatan
ditemukan permasalahan menurunnya
kinerja
supervisi
kreatifitas guru didalam menggunakan
kunjungan kelas. Adapun tahapan
alat peraga dalam proses pembelajaran.
analisis
dalam
Biasanya kreatifitas guru dalam hal
penelitian ini yaitu Reduksi Data,
tersebut akan meningkat lagi pada
penyajian
waktu tahun ajaran baru setelah itu
guru
melalui
data
kualitatif
data
dan
penarikan
kesimpulan. Hasil reduksi data
akan
berupa data hasil pengamatan dan
mengajar pun guru tidak berpedoman
hasil wawancara kepala sekolah.
pada RPP yang mereka susun sebelum
Untuk mengetahui valid tidaknya
mengajar.
2. Perencanaan tindakan
XVII.
Berdasarkan hasil refleksi diatas,
data yang sudah diperoleh maka
dilakukan triangulasi data. Data
kinerja guru dalam proses belajar
mengajar dikelas diperoleh dari
data
hasil
observasi
sebelum
tindakan dan saat tindakan. Adapun
indikator
keberhasilan
dalam
penelitian ini adalah pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas dapat
meningkatkan kinerja guru.
XIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
XV.
dan
Hasil penelitian
1. Refleksi awal.
XVI.
Program supervisi setiap
tahunnya sudah di susun oleh kepala
menurun
maka
peneliti
kembali.
memilih
Ketika
supervisi
kunjungan kelas yang digunakan untuk
melihat
dilakukan
proses
guru
pengajaran
dikelas.
yang
Sebelum
melakukan tindakan, peneliti bersama
kepala sekolah menentukan subjek
yang akan diteliti. Kemudian dilakukan
penentuan jadwal supervisi kunjungan
kelas. Pada tahapan ini peneliti juga
menyusun instrumen
yang akan
digunakan untuk observasi di kelas..
3. Pelaksanaan tindakan
XVIII.
Selain proses guru mengajar, RPP
dan Silabus yang digunakan guru juga
menjadi penilaian dalam pelaksanaan
tindakan. Hasil penelitian dan hasil
masukan kepada guru mengenai alat
pengamatan
peraga dalam pembelajaran.
Pembahasan
selama
proses
pembelajaran diperoleh hasil sebagai
berikut.
XIX.
XX.
XXI.
XXII.
XXIII.
XLII.
XLIII.
Langkah−langkah
dalam
penelitian ini dilaksanakan sesuai
dengan langkah−langkah yang ada
Tabel. Hasil Supervisi Kunjungan
didalam penelitian tindakan, yang
meliputi refleksi awal, perencanaan
Kelas
tindakan, pelaksanaan tindakan dan
XXIV. XXV.
No
XXVIII.XXIX.
XXXII.
XXXIII.
XXVI.
XXVII.
S
S
Observasi, refleksi, dan evaluasi.
iklus 1 iklus 2
Silabu
XXX. XXXI.
8
8
Pada
s
RPP
XXXIV.
menggunakan alat peraga, selain
0
XXXV.
8
0
5
8
5
XXXVII.
tahap
refleksi
diketahui
bahwa guru masih kurang dalam
itu ketika proses mengajar guru
tidak berpedoman dengan RPP
Kegiatan
XXXVI.
XXXVIII. XXXIX.
7
Pem
8
belaj
8
yang
7
karena itu, peneliti melakukan
tindakan
aran
disusunnya.
dengan
Oleh
menggunakan
teknik supervisi kunjungan kelas
XL.
4. Observasi, refleksi, dan evaluasi
XLI.
Tahapan ini dilakukan untuk
menarik
sudah
kesimpulan
serta
yang bertujuan untuk memperbaiki
permasalahan
pelaksanaan
tersebut.
tindakan
Dari
supervisi
mengevaluasi terhadap tindakan yang
kunjungan kelas, pada siklus 1
sudah dilakukan yang berguna untuk
guru masih kurang dalam hal
menjadi
penggunaan alat peraga, setelah
pedoman
dalam
merencanakan
tindakan
berikutnya.
Pada
1
siklus
diperoleh
hasil
pelaksanaan
mengingatkan
tindakan
peneliti
dan
memberi
pengamatan bahwa guru masih kurang
masukan kepada guru bahwa masih
didalam menggunakan alat peraga
kurang dalam penggunaan alat
dalam pembelajaran. Sehingga setelah
peraga. Pada siklus 2 hasilnya
dilakukannya
tindakan
terjadi perubahan. Dalam kegiatan
pada siklus 1, peneliti memberikan
pembelajaran dikelas guru sudah
pelaksanaan
berpedoman pada RPP dan silabus,
selain itu guru juga menggunakan
alat peraga dalam menjelaskan
materi, alat peraga yang digunakan
nyata dapat dilihat dan setiap siswa
memilikinya, sehingga siswa lebih
mudah memahami dan mengingat
materi pembelajaran yang sudah
dijelaskan guru. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa, kegiatan
supervisi
dapat
meningkatkan
kinerja guru dalam hal penggunaan
alat peraga serta terjadi perubahan
proses pengajaran yang dilakukan
guru
yaitu
saat
melakukan
pengajaran guru berpedoman pada
RPP yang telah disusunnya.
XLIV.
XLV. KESIMPULAN DAN SARAN
XLVI.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan
dapat
disimpulkan
LIII.
Teknik
bahwa
Kelas
supervisi kunjungan kelas sebagai upaya
10
penggunaan alat peraga dan penggunaan
XLVIII.
XLIX.
Daftar Pustaka
Daryanto.
2011.
Penelitian
Tindakan Kelas Dan Penelitian
tindakan
L.
sekolah.
Gava Media.
Muslim,
Sri
Yogyakarta:
Banun.
Supervisi
2010.
Pendidikan
Meningkatkan
Kualitas
Profesionalisme Guru. Bandung:
LI.
LII.
Alfabeta
Sagala Syaiful.
2012.
Supervisi
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Tri Widodo. 2014. Supervisi
Kunjungan
Kelas
dalam
Meningkatkan Kinerja Guru IPA
SMP Negeri 1 Bandungan. Tesis.
Program
Studi
S2
Magister
Manajemen Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Kristen Satya Wacana.
Sebagai
Kunjungan
Upaya
Kesiman
Denpasar.
Teknologi Vol. 11 No. 1 Agustus
2011
peneliti kepada kepala sekolah yaitu
pengajarannya.
Supervisi
2011.
WIDYATECH Jurnal Sains dan
RPP dalam proses pembelajaran dikelas.
XLVII.
Adapun saran yang dapat diberikan
meningkatkan kinerja guru dalam proses
Nengah.
Profesionalisme Guru SD 3 Dan
meningkatkan kinerja guru dalam hal
supervisi kunjungan kelas dalam upaya
Ni
Meningkatkan Kemampuan Dan
untuk meningkatkan kinerja guru dapat
kepala sekolah dapat menggunakan teknik
Widyani,
LIV.