1.1 Latar Belakang - DOCRPIJM 7ef09c7d09 BAB IBAB 1 Pendahuluan OK

  P E N D A H U L U A N P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

  Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Begitu penting dan besarnya dampak sebuah perencanaan pembangunan daerah bagi kesejahteraan masyarakat, sehingga menjadi keniscayaan untuk disusun, dilaksanakan dan dikendalikan serta dievaluasi dengan baik.

  Sejalan dengan itu, Pasal 260 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan yang dimaksud meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

  Pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada Tanggal 9 Desember 2015 di 260 provinsi dan kabupaten/kota termasuk Kabupaten Kepulauan Meranti, akan membuahkan hasil kepala daerah terpilih akan dilantik. Berdasarkan Pasal 264 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik maka Perda tentang RPJMD harus ditetapkan. yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten, RPJMD Provinsi dan RPJMN.

  Penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 dengan tahun pertama perencanaan 2015, merupakan Tahap II (kedua) RPJPD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2005 - 2025 dan memperhatikan RPJMN Nasional, kondisi lingkungan strategis daerah serta hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan RPJMD sebelumnya, disusun berdasarkan beberapa pendekatan :

  1. Pendekatan Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah sebagai proses penyusunan rencana program, karena ketika rakyat menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang

  I. 1 ditawarkan calon Kepala Daerah. Dalam hal ini rencana pembangunan daerah adalah penjabaran agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan calon Kepala Daerah saat kampanye ke dalam RPJMD.

  2. Pendekatan Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga yang secara fungsional bertugas untuk hal tersebut.

  3. Pendekatan Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

  4. Pendekatan Atas - Bawah (Top - Down) dan Bawah - Atas (Bottom - Up), pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Hasil proses tersebut diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan.

  Pendekatan-pendekatan tersebut secara utuh diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan telah dilaksanakan secara konsiten. Pendekatan Atas - Bawah (Top - Down) dan Bawah - Atas (Bottom - Up) telah dilaksanakan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, sedangkan pendekatan partisipatif dilakukan melalui forum konsultasi publik. Terakhir, pendekatan politis dilakukan melalui pembahasan di DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti. Penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016-2021 melalui berbagai tahapan analisis sektoral, penjaringan aspirasi masyarakat serta dialog yang melibatkan pemangku kepentingan. Adapun proses secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1 Proses Penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti

  Berdasarkan yang dilakukan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 tersebut serta mengakomodasi ketentuan-

  I. 2

  I. 3 ketentuan tentang perencanaan pembangunan lainnya, maka secara jelas menunjukkan bahwa RPJMD memiliki nilai-nilai strategis dan politis sebagai berikut :

  1. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 merupakan media untuk menunaikan janji-janji Kepala dan Wakil Daerah terpilih yang telah disampaikan pada saat kampanye kepada seluruh masyarakat

  2. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 merupakan pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun

  3. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahunnya

  4. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 merupakan alat atau instrumen pengendali bagi Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Bappeda

  5. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 merupakan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD selama 5 (lima) tahun

  6. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 - 2021 merupakan pedoman penilaian keberhasilan pemerintah daerah.

1.2 Dasar Hukum

  Penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti berlandaskan pada:

  1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusidan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

  2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

  3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

  4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

  5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

  6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

  2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

  7. Undang

  • –Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

  8. Undang

  • –Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

  9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti di Propinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4968);

  10. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

  12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

  13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

  14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

  15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

  16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

  I. 4

  17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia N0. 4817);

  18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

  19. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);

  20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019;

  21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

  22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

  23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

  24. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Riau Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2009 Nomor 9);

  25. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014- 2019 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 Nomor 7);

  26. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Meranti 2005-2025;

  27. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan Tugas Pokok Organisasi I. 5

  • – 2021 adalah
  • – 2021 dengan kalimat yang maju dan unngul dalam tatanan masyarakat madani. 1) Menata birokrasi pemerintahan agar menjadi efisien dan efektif dengan didukung peningkatan kualitas aparatur yang profesional dan bermoral;

  I. 6 Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2012 Nomor 18); dan

  28. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan Tugas Pokok Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2012 Nomor 19).

1.3 Hubungan Antar Dokumen

  Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sebagai berikut: a. RPJMD dan RPJPD

  RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti 2016-2021 merupakan RPJMD Kedua dari tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Kepulauan Meranti 2005-2025. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD selain menjabarkan visi, misi dan program prioritas Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti masa bakti 2016-2021, juga berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan serta sasaran pokok yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Kepulauan Meranti 2005-2025 sebagai berikut :

  1. Adapun Rumusan Visi RPJPD Kabupaten KepulauanMeranti 2005-2025 adalah

  “Terwujudnya Kabupaten Kepulauan MerantiSebagai Kawasan Niaga”,

  sedang Visi daripada RPJMD Tahun 2016

  “Menjadikan Kepulauan Meranti Sebagai Kawasan Niaga yang Maju dan Unggul dalam Tatanan Masyarakat Madani ”. Memaknai kedua visi tersebut hampir sama

  didalam rumusannya, hanya ditambah pada RPJMD tahun 2016

  2) Meningkatkan investasi dalam rangka menumbuhkan perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memperbaiki tingkat pendapatan masyarakat. 3) Menyediakan infrastruktur sosial dan ekonomi secara memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung kegiatan pembangunan. 4) Memperbaiki tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas. 5) Mendorong pengelolaan SDA secara efisien untuk menjamin kelanjutan pembangunan dan menjagake seimbangan lingkungan. 6) Meningkatkan pendayagunaan sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil.

  7) Mewujudkan daerah perbatasan menjadi daerah yang layakhuni, produktif dan mandiri sehingga nantinya menjadikan daerah perbatasan berfungsi sebagai halaman depan wilayah NKRI.

  Sedangan Misi daripada RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti 2016-2021, adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan pembinaan mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berakhlakul kharimah 2) Mewujudkan penataan birokrasi kepemerintahan yang efisien dan efektif 3) Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat dalam rangka pengembangan ekonomi lokal. 4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas dengan mengedepankan IMTAK, IPTEK, kearifan lokal dan khasanah melayu 5) Menurunkan tingkat kemiskinan melalui swasembada hasil-hasil pertanian, perikanan dan peternakan 6) Meningkatkan infrastruktur dasar dalam rangka merangkai pulau, termasuk revitalisasi air bersih dan peningkatan elektrifikasi 7) Mendorong investasi dalam rangka penciptaan lapangan kerja dan penciptaan nilai tambah ekonomi

  Dari hal tersebut diatas terdapat misi yang sama seperti di RPJPD misi 1,2,3,4,5 sedangkan di RPJMD misi 2,3,4,6,7, penekanan tahapan kedua PJPD 2005-2025 yaitu ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh dibidang hukum, pemerintahan dan politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan bidang fisik dan prasarana.

  b. RPJMD dan Rencana Strategis SKPD RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan

  Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berdurasi 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan setiap urusan pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).

  c. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pelaksanaan RPJMD setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja

  Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang memuat prioritas dan sasaran pembangunan serta program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Selanjutnya Rancangan RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan

  I. 7 Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten.

  Selain dokumen-dokumen diatas, penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti juga berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kepulauan Meranti. Namun sampai saat ini dokumen RTRW belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

  d. RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti dengan Perencanaan lainnya Sebagai subsistem, maka berbagai dokumen perencanaan yang erat kaitannya dengan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016-2021 perlu dipelajari sebagai bahan masukan dan pertimbangan baik dokumen pada level nasional, Provinsi Riau, Kabupaten/Kota di sekitar Kabupaten Kepulauan Meranti diantaranya :

  1. Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ;

  2. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

  3. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau (Dalam proses Perda);

  4. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti (Dalam proses Perda);

  5. Rencana Tata Ruang Wilayah dan RPJMD wilayah sekitar Kabupaten Kepulauan Meranti seperti Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau; 6. Dokumen terkait lainnya (yang bersifat perencanaan sektoral).

Gambar 1.2 Hubungan antara RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti

  

dengan dokumen perencanaan lainnya

Nasional Provinsi Kabupaten/Kota

RPJPD Riau

  RPJPN 2005 - 2025 RTRW Kep.

  RPJPD Kep. Meranti Meranti

  RPJMN 2015 RPJMD Riau

  • 2019

  RPJMD Kep. Meranti 2016-2021 MP3EI 2011-2025

  RPJMD RTRWD RTRW Riau RTRW Nasional sekitar sekitar

  I. 8 Penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Meranti mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti yang sampai saat ini dalam tahap proses penetapan Peraturan Daerah. Hal ini dimaksudkan untuk penyelarasan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan pemanfaatan pola ruang dan struktur ruang. Selain itu juga ketika pemerintah daerah menyusun program dan kegiatan pembangunan tidak bertentangan dengan arah dan pemanfaatan pola ruang yang sudah ditetapkan.

  Penelahaan terhadap rencana tata ruang bertujuan untuk melihat bagaimana kerangka pemanfaatan ruang daerah selama 5 (lima) tahun yang akan datang yang meliputi : a) Struktur ruang dalam susunan pusat-pusat pemukiman dan sisitem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat b) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang terdiri dari fungsi lindung dan fungsi budidaya c) pemanfaatan ruang melalui program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik ditingkat pusat maupun di daerah secara terintegrasi.

  Dalam penyusunan RPJMD ini juga selain mengacu pada RTRW daerah sendiri juga mempertimbangkan RTRW daerah sekitar, hal ini dimaksudkan agar tercipta penyelarasan dan sinergi program pembangunan jangka menengah daerah antar kabupaten/kota sekitar serta keterpaduan struktur ruang dan pola ruang terutama yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan.

1.4 Sistematika Penulisan

  • 2021 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang terdiri dari 11 (sebelas) bab sebagai berikut ini:

Bab I Pendahuluan

  1.1 Latar Belakang

  1.2 Dasar Hukum Penyusunan

  1.3 Hubungan Antar Dokumen

  1.4 Sistematika Penulisan

  1.5 Maksud dan Tujuan

  Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

  2.1 Aspek Geografi dan Demografi I. 9

  I. 10

  5.3 Tujuan dan Sasaran

  7.3 Program Pembangunan Daerah 2016 - 2021

  7.2 Kebijakan Penataan Ruang Kewilayahan

  7.1 Kebijakan Umum

  

BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah 2016-2021

  6.6 Peningkatan Perekonomian dan Investasi Daerah

  6.5 Peningkatan Sarana dan Prasarana (Infrastruktur Daerah)

  6.4 Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

  6.3 Peningkatan Kesejahteraan Sosial dan Kehidupan Beragama

  6.2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur

  6.1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

  Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

  5.2 Misi

  2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

  5.1 Visi

  Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

  4.2 Isu Strategis

  4.1 Permasalahan Pembangunan

  Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

  3.3 Kerangka Pendanaan

  3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

  3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

  Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

  2.4 Aspek Daya Saing Daerah

  2.3 Aspek Pelayanan Umum

  BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas disertai Kebutuhan Pendanaan BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah BAB X Pedoman Transisi dan Kaedah Pelaksanaan BAB XI Penutup

1.5 Maksud dan Tujuan

  Maksud Penyusunan RPJMD Kepulauan Meranti 2016-2021 adalah untuk memberikan arahan pembangunan jangka menengah (lima tahun ) bagi Kabupaten Kepulauan Meranti. Arah pembangunan ini disusun berdasarkan kondisi terkini dan isu strategis pembangunan serta kemampuan keuangan daerah Kepulauan Meranti lima tahun kedepan.

  Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJMD Kepulauan Meranti 2016- 2021, yaitu:

  1. Menjabarkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati dalam bentuk tujuan, sasaran, arah kebijakan dan program pembangunan dalam kurun waktu lima tahun 2016 - 2021;

  2. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) SKPD dan Perencanaan Anggaran;

  3. Menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

  4. Menjadi instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan;

  I. 11