GAMBARAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA

  BAB GAMBARAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA

  2 2.1. PROFIL KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN PURBALINGGA Kabupaten Purbalingga termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian barat daya, dimana memiliki

posisi 101°11’ – 109°35’ Bujur Timur, dan 7°10’ – 7°29’ Lintang Selatan, memiliki batas administratif

sebagai berikut : Sebelah utara : Kabupaten Pemalang; Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara; Sebelah Timur : Kabupaten Banjarnegara Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas Jarak Ibukota Purbalingga ke Ibukota Propinsi Jawa Tengah yaitu Kota Semarang adalah 191 Km,

Purwokerto 20 Km, Cilacap 60 Km, Banjarnegara 45 Km, dan Wonosobo 75 Km. Luas wilayah Kabupaten

Purbalingga adalah 77.764 Km2 atau sekitar 2,39% dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah. Adapun

lingkup wilayah administrasi Kabupaten Purbalingga meliputi 18 kecamatan, dengan Kecamatan

Rembang sebagai wilayah terluas (9.160 Ha atau 11,79%) dan Kecamatan Purbalingga sebagai wilayah

tersempit (1.473 Ha atau 1,92%). Adapun distribusi luasan dari tiap-tiap wilayah kecamatan ditampilkan

dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Purbalingga

  

Dirinci Tiap Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Luas Daerah (Ha) Prosentase (%)

  1 Kemangkon 4.514

  5.80

  2 Bukateja 4.240

  5.45

  3 Kejobong 3.998

  5.14

  4 Pengadegan 4.174

  5.37

  5 Kaligondang 5.054

  6.45

  6 Purbalingga 1.473

  1.92

  7 Kalimanah 2.251

  2.89

  No Kecamatan Luas Daerah (Ha) Prosentase (%)

  7.23

Gambar 2.1 Grafik Pembagian Dan Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Purbalingga Tahun 2012

  Sumber : Kabupaten Purbalingga Dalam Angka Tahun 2012

  11.79 Jumlah 77.764 100.00

  18 Rembang 9.160

  7.75

  17 Karangmoncol 6.028

  4.34

  16 Kertanegara 3.377

  4.45

  15 Karanganyar 3.459

  14 Karangjambu 5.621

  8 Padamara 1.726

  8.31

  13 Kerangreja 6.459

  4.16

  12 Bobotsari 3.228

  6.16

  11 Mrebet 4.788

  3.76

  10 Bojonsari 2.925

  6.80

  9 Kutasari 5.289

  2.23

  Sumber: Hasil Pengolahan Data Penyusun,2012

Bab 2 | 3

2.2. PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

  Kabupaten Purbalingga memiliki luas wilayah 77.764,122 Ha atau sekitar 2,39 persen dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah secara administratif terbagi dalam 18 kecamatan, 224 desa dan 15 kelurahan. Wilayah Kabupaten Purbalingga dari segi pemanfaatan lahan, sebagian besar berupa lahan sawah yaitu

16.664,0427 Ha (21,42%) serta Hutan 14.722,021 Ha (18,94%). Sedang sisanya terdiri dari perkebunan,

kebun campur, tegalan, lahan usaha perikanan dan lain-lain.

Tabel 2.2 Luas Kabupaten Purbalingga Menurut Penggunaan Tahun 2011 (Ha)

  No Penggunaan Lahan Luas %

  

1 Lahan Pertanian 48579 62.47

  a Lahan Sawah 21209 27.27

  • Pengairan Teknis 5194 6.68
  • Pengairan setengah teknis 7509 9.66
  • pengairan sederhana 3876 4.98
  • pengairan non PU 293 0.38
  • Tadah Hujan 4240 5.45
  • Tanah sawah lebak, polder dll 97 0.12 b Bukan Lahan Sawah 27370 35.20
  • Tegal/Kebun 16654 21.42
  • Perkebunan 820 1.05
  • Hutan Rakyat 5075 6.53
  • Kolam/empang 219 0.28
  • Lainnya (Pekarangan yang diatanami tanaman) 4602 5.92

  

2 Lahan Bukan Pertanian 29185 37.53

  • Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitar 16470 21.18
  • Hutan Negara 9647 12.41
  • Lainnya (Jalan, Sungai, danau, Lahan Tandus dll) 3068 3.95

  

Jumlah/Total 77764 100 Su mber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga, 2012 Dari 18 Kecamatan di wilayah Kabupaten Purbalingga yang terluas adalah Kecamatan Rembang

yaitu 9.160 Ha. Kemudian kecamatan yang terluas kedua adalah Kecamatan Karangreja dengan luas

6.459 Ha, sedangkan kecamatan terluas ketiga adalah Kecamatan Karangmoncol yaitu 6.028 Ha.

Sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah Kecamatan Purbalingga dengan luas 1.473 Ha,

Kecamatan Padamara dengan luas 1.726 Ha dan Kecamatan Kalimanah dengan luas 2.251 Ha. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat di tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Penggunan Lahan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 (Ha)

  Bukan Bukan Lahan

No Kecamatan Lahan Lahan Jumlah

Sawah

  Sawah Pertanian

  1 Kemangkon 2249 697 1567 4513

  2 Bukateja 2005 449 1786 4240

  3 Kejobong 264 1861 1874 3999

  4 Pengadegan 50 2603 1522 4175

  5 Kaligondang 1006 2953 1095 5054

  6 Purbalingga 666 144 662 1472

  7 Kalimanah 1454 7 790 2251

  8 Padamara 1214 98 415 1727

  9 Kutasari 1080 2942 1268 5290

  10 Bojongsari 1279 1096 550 2925

  11 Mrebet 1482 1833 1474 4789

  12 Bobotsari 1286 449 1493 3228

  13 Karangreja 474 4459 2516 7449

  14 Karangjambu 726 1550 2333 4609

  15 Karanganyar 1276 674 1105 3055

  16 Kertanegara 1096 1042 1664 3802

  17 Karangmoncol 1598 1651 2778 6027

  18 Rembang 2004 2862 4293 9159

  

Total 21209 27370 29185 77764

Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga 2012 2.3.

   PROFIL KONDISI FISIK KABUPATEN PURBALINGGA 2.3.1. Topografi Dan Geomorfologi Fisiografi Kabupaten Purbalingga terletak pada daerah perbatasan antara zona Serayu Utara dan

  • – zona Vulkanik Kwarter. Wilayah Kabupaten Purbalingga memiliki ketinggian tempat antara 23 meter

    3.432 meter dari permukaan laut, dengan klasifikasi ketinggian Kabupaten Purbalingga termasuk dalam

klasifikasi antara 0

  • – 1.500 meter dari permukaan laut. Menurut klasifikasi ketinggian wilayah Kabupaten Purbalingga tersebut masing-masing mempunyai sifat-sifat khusus seperti diuraikan sebagai berikut: a.

  Daerah Ketinggian 7 – 25 meter dpl merupakan daerah potensi persawahan dengan pengairan yang memadai.

  b.

  Daerah Ketinggian 25 – 100 meter dpl merupakan daerah dengan sebagian wilayah masih

berpotensi untuk tanah persawahan dan sebagian wilayah pada ketinggiannya antara 50

  • – 100

    meter dpl berpotensi untuk pertanian tanah kering, mengingat topografi yang lebih besar.

  c.

  Daerah Ketinggian 100 – 500 meter dpl merupakan daerah berpotensi utama untuk pertanian d.

  Daerah Ketinggian 500 – 1.000 meter dpl merupakan daerah berpotensi untuk wilayah perkebunan dan baik untuk dikembangkan budidaya tanaman sayur-sayuran, mengingat wilayah tersebut cukup dingin.

  e.

  Daerah Ketinggian diatas 1.000 meter dpl merupakan daerah yang terbatas untuk usaha pertanian karena topografi wilayah bergelombang. Daerah dengan topografi demikian berpotensi sebagai wilayah non budidaya atau kawasan hutan lindung. Dataran tinggi di Kabupaten Purbalingga meliputi Kecamatan Rembang, Kecamatan Karangmoncol,

Kecamatan Karangreja, Kecamatan Karangjambu, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kertanegara dan

sebagian Kecamatan Kutasari, sebagian Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Mrebet dan Kecamatan

Bobotsari.

  Sedangkan dataran rendah di Kabupaten Purbalingga meliputi Kecamatan Purbalingga, Kecamatan

Kalimanah, Kecamatan Bukateja, Kecamatan Kaligondang, Kecamatan Pengadegan, sebagian Kecamatan

Bojongsari, Kecamatan Kejobong, sebagian Kecamatan Kutasari, Kecamatan Padamara dan Kecamatan

Kemangkon.

  Kabupaten Purbalingga memiliki karakter topografi yang beragam, dari dataran rendah, daerah

perbukitan hingga daerah pegunungan. Karakteristik wilayah berdasarkan kondisi permukaan tanah

menunjukkan sebaran sebagai berikut: a.

  Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit dengan kelerengan >40%. Daerah ini meliputi Kecamatan Karangreja, Karangjambu, Bobotsari, Karanganyar, Kertanegara, Rembang, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet. b.

  Bagian selatan merupakan daerah dengan tingkat kemiringan berkisar antara 0 - 25%. Wilayah ini meliputi Kecamatan Kalimanah, Padamara, Purbalingga, Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Pengadegan, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.

2.3.2. Kondisi Hidrologi

  Pada umumnya, sungai-sungai di Kabupaten Purbalingga belum dimanfaatkan secara optimal, baik

untuk pengairan tanah pertanian maupun untuk kebutuhan lainnya. Tetapi sungai yang memungkinkan

untuk dibuat bendungan, dam dan waduk-waduk kecil lainnya yang tidak banyak mengeluarkan dana,

Debit air sungai itu sendiri dalam setahunnya tidak tetap, karena debit air sungai dipengaruhi oleh

curah hujan di daerah hulu. Sungai di Kabupaten Purbalingga terdiri dari 2 (dua) macam aliran, yaitu

sungai yang mengalir melewati Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya serta sungai yang hanya mengalir

di Kabupaten Purbalingga saja. Sungai yang mengalir melewati Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya,

yaitu:

   Sungai Pekacangan  Sungai Serayu  Sungai Klawing

Sedangkan sungai yang hanya mengalir di Kabupaten Purbalingga dan berpotensi untuk pengairan yaitu:

 Sungai Ponggawa  Sungai Gemuruh  Sungai Kajar  Sungai Lembereng  Sungai Tlahap  Sungai Sosos  Sungai Lebak  Sungai Tungtunggunung  Sungai Laban  Sungai Kuning  Sungai Wotan  Sungai Gintung  Sungai Tambra  Sungai Muli Air tanah dan akuifer di Kabupaten Purbalingga menurut peta hidrogeologi Indonesia dari Direktorat Geologi Tata Lingkungan, terdiri atas:

   Akuifer produktif dengan penyebaran luas Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan sedang, tinggi psiometri atau air tanah diatas atau dekat muka tanah sampai lebih dari 5 m. Debit sumur umumnya 5 – 10 liter/detik.

   Akuifer dengan produktivitas tinggi dengan penyebaran luas Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah beragam. Debit sumur umumnya lebih dari 5 liter/detik  Akuifer dengan produktivitas kecil setempat berarti Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan rendah sampai sangat rendah. Air tanah setempat dalam jumlah terbatas dapat diperoleh pada daerah lembah atau zona pelapukan.

  1. Kembaran wetan

  1. Pagendangan

  2. Slinga

  10 Air Bersih Penduduk

  2. Sumur Bendung

  2. Sumur Bendung

  10 Air Bersih Penduduk

  1. Kalikidang

  1. Kalikidang

  4 Kaligondang

  10 Air Bersih Penduduk

  4 Air Bersih Penduduk

  1. Banyumudal

  1. Bojongsari

  5. Kedarepan

  5 Air Bersih Penduduk

  1. Cangkring

  1. Kejobong

  4. Kejobong

  1. Pagendangan

  3. Kalikajar

  3. Sigumet

  5 Purbalingga

  1. Karangcegak

  2. Karangcegak

  15 Air Bersih Penduduk

  1. Sikalbut

  1. Belokan

  1. Candinata

  7 Kutasari

  6 Kalimanah

  10 Air Bersih Penduduk

  1. Trengiling

  1. Makam Wangi

  1. Makam wangi

  5. Pagerandong

  10 Air Bersih Penduduk

  1. Sidanegara

  4. Sidanegara 1. sidanegara

  20 Air Bersih Penduduk

  1. Trenggiling

  5 Air Bersih Penduduk

  3. Krenceng kidul

   Daerah air tanah langka

  2 Air Bersih Penduduk

  5 Air Bersih Penduduk

  1. Kreo

  4. Senon

  2 Air Bersih Penduduk

  1. Kali lanang

  3. Bakulan

  2 Air Bersih Penduduk

  2. Mlaten

  1. Tuk Putih

  2 Air Bersih Penduduk

  2. Panican

  3 Air Bersih Penduduk

  2. Kedung betur

  2 Air Bersih Penduduk

  1. Kedung ketur

  1. Pelumutan

  1 Kemangkon

Tabel 2.4 Sumber Mata Air Kabupaten Purbalingga No Kecamatan Desa Dukuh Nama Mata Air Debit (lt/dt) Penggunaan

  2. Kalo lotong

  3. Kali Kuning

  5 Air Bersih Penduduk

  1. Karangsari

  2. Lempong

  2. Lempong

  5 Air Bersih Penduduk

  1. Sibenda

  1. Juranggrawah

  3. Krenceng

  2 Air Bersih Penduduk

  1. Warudoyong

  2. Langgar

  2 Air Bersih Penduduk

  1 Air Bersih Penduduk

  1. Susur Bual

  1. Kontrangan

  1. Sokanegara

  3 Kejobong

  2 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  1. Tuk Kebutuh

  1. Kebutuhan 1. kebutuh

  2 Bukateja

  1. Tuh sirah 300 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  No Kecamatan Desa Dukuh Nama Mata Air Debit (lt/dt) Penggunaan

  10 Karangreja

  2. Siwarak

  15 Air Bersih

  1. Sikopyah

  2. Kaliurip

  10 Air Bersih Penduduk

  1. Gunungmalang

  1. Gunungmalang

  1. Serang

  15 Irigasi

  15 Air Bersih Penduduk

  2. Larangan

  20 Irigasi

  1. Kalisari

  6. Bobotsari

  45 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  2. Depok

  15 Air Bersih Penduduk

  1. Joho

  5. Gunungkarang

  2. Sipetung

  3. Pejangan

  10 Air Bersih Penduduk

  5. Lampar

  25

  5. Tlahap Kidul 1. sikadu

  20

  2. Watu lumpang

  45

  1. Ondar-andir

  4. Tlahap Lor

  15 Air Bersih Penduduk

  6. Rancah

  25 Air Bersih Penduduk

  30 Air Bersih Penduduk

  4. Rinden

  3 Air Bersih Penduduk

  3. Prumpang II

  5 Air Bersih Penduduk

  2. Prumpang I

  75 Air Bersih Penduduk

  1. Banyumudal

  1. Siaren

  3. Karangreja

  2. Mudal 1000 Irigasi

  1. Siares

  2. Tlaga

  2. Sirah

  15 Irigasi

  1. Tuk Bata Putih

  1. Pangebonan

  1. Cipaku

  8 Mrebet

  1. Tuk Gunung 100 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  1. Kuyukan

  5. Limbangan

  75 Air Bersih Penduduk

  2. Lemah meteng

  1. Karang Tengah

  50 Air Bersih Penduduk

  1. Tuk Pelus

  1. Karangpelus

  4. Semingkir

  1. Teleng 200 Air Bersih Penduduk Pemandian dan irigasi

  3. Kutasari 1. walik

  3. Tuk wringin 100 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  3. Karangpandang

  2. Tlaga 300 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  2. Serayu Larangan

  1. Tlaga 150 Air Bersih penduduk

  4. Dagan

  2. Talagening

  36 Air Bersih Penduduk

  2. Tlaga

  10 Air Bersih Penduduk

  1. Longrang

  3. Tlagayasa

  20 Air Bersih Penduduk

  2. Lemberang

  15 Air Bersih Penduduk

  1. Sambeng

  1. Bandawayu 100 Ari Bersih Penduduk

  2. Putut

  1. Karangduren

  9 Bobotsari

  25 Air Bersih Penduduk

  4. Rachang

  4. Laji

  75 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  3. Pajetan

  3. winong

  2. Tuk arus 200 Air bersih Penduduk dan Irigasi

  2. Pakis Air Bersih Penduduk

  No Kecamatan Desa Dukuh Nama Mata Air Debit (lt/dt) Penggunaan

  15 Air Bersih penduduk

  2. Pelemahan

  5 Air Bersih penduduk

  1. Suteng

  1. Tlaga

  7. Mlahar

  3 Air Bersih penduduk

  1. Pancuran

  1. RT 4 Kadus III

  6. Wanogara wetan

  2. Gunung Putri

  2 Air Bersih penduduk

  9 Air Bersih penduduk

  1. Laban bede

  2. Wanogara Kulon

  10 Air Bersih penduduk

  1. Gunung Payung

  1. Antok jeruk

  5. Wanogara kulon

  25 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  1. Alas Trienon

  2. Batar

  1. Pelemahan

  12 Karanganyar

  1. Curug

  1. Tlagasari

  3. Pancuran

  4 Air Bersih penduduk

  2. Jati

  7 Air Bersih penduduk

  1. Sidok

  1. Kertanegara

  3. Kertanegara

  5 Air Bersih penduduk

  2. Nilamsari

  5 Air Bersih penduduk

  1. Margasana

  1. Kalingi

  2. Margasana

  4 Irigasi

  4. Sigowak

  4 Air Bersih penduduk

  3. Kali apa

  5 Air Bersih penduduk

  2. Cangkring

  4 Air Bersih penduduk

  1. Pendeta Cara

  1. Kaliori

  15 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  1. Jurung

  6. Bondang

  15 Air Bersih Penduduk

  1. Losari

  11 Rembang

  30 Air Bersih Penduduk

  1. Cangkir Pejatan

  11. Jingkang

  20 Air Bersih Penduduk

  1. Gunungmalaya

  10. Sanguwatang

  25 Air Bersih Penduduk

  2. Keburen

  1. Pringgading

  1. Sanaliran

  9. Karang Jambu

  20 Air Bersih Penduduk

  1. Tetek

  8. Purbasari

  1. Wadas

  7. Sirandu

  40

  2. Yastani

  20 Air Bersih Penduduk

  1. Gintung

  1. Balong

  10

  4. Tenalum

  2. Bantarbarang

  5 Air Bersih penduduk

  1. Kali warak

  3 Irigasi 2. Bodaskarangjati

  1. Gohong

  1. Gohong

  3. Bodaskarangjati

  25 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  2. Pancur Alas

  10 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  1. Tuk Trondo

  10 Air Bersih penduduk

  2. Bedahan

  1. Tuk Kali Joko

  1. Sumingkir

  2. Bantarbarang

  15 Irigasi

  2. Tuk Kalisenjang

  15 Air Bersih Penduduk dan Irigasi

  1. Kalibodas

  3. Losari

  10 Irigasi

  1. Salanasu

  5 Air Bersih penduduk

  No Kecamatan Desa Dukuh Nama Mata Air Debit (lt/dt) Penggunaan

  14. Desa Lumpang 1. Lumpang

  1. Siayam

  1. Darma

  16. Darma

  6 Air Bersih penduduk

  2. Blok gai

  8 Air Bersih penduduk

  1. Blok ampel

  1. Brakas

  15. Brakas

  10 Air Bersih penduduk

  1. Blok Beringin

  5 Air Bersih penduduk

  17. Krangean

  2. Belik Larangan

  4 Air Bersih penduduk

  1. Belik Binangun

  1. Martibaya

  13. Maribaya

  9 Air Bersih penduduk

  3. Sungai Arus

  5

  2. Siarus

  5

  1. Lawa Ijo

  5 Air Bersih penduduk

  1. Krangean

  12. Langkap

  1. Bantar benda

  1. Kedung benda

  1. Karangkemiri

  5. Balairaksa

  3 Air Bersih penduduk

  1. Rupak selan

  2. Ketjiban

  3 Air Bersih penduduk

  1. Rawa

  1. Irisi/merbung

  4. Tamansari

  1. Cahyana Air Bersih penduduk

  3. Grantung

  1. Pingit

  10 Air Bersih penduduk

  1. Kalisinga 1. kramat

  2. Kramat

  2 Air Bersih penduduk

  1. Sumur Pelas

  2. Kadus II

  2 Air Bersih penduduk

  1. Sumur cangring

  1. Kadus II

  1. Pepedan

  13 Karang moncol

  2 Air Bersih penduduk

  1. Langkap

  5

  Blinten

  4 Air Bersih penduduk

  7. Karanggedang

  5 Air Bersih penduduk

  1. Kalimundu

  1. Karanganyar

  6. Karanganyar

  4 Air Bersih penduduk

  8. Belik Palang

  4 Air Bersih penduduk

  7. Belik II

  5 Air Bersih penduduk

  6. Belik hulu

  5. Belik Rukem

  1. Braja

  5 Air Bersih penduduk

  4. Belik K.Jaran

  5 Air Bersih penduduk

  3. Belik Jurig

  3 Air Bersih penduduk

  2. Belik banda I

  3 Air Bersih penduduk

  1. Belik wadas

  7 5. kalijaran 1. kalijaran

  1. Belik Pucung

  1. Kasih

  4. Kasih

  1. Karanggedang

  5 Air Bersih penduduk

  1. Tuk Bawang

  5. Belok Dodong

  1. Ardiasa

  11. Ardiasa

  10 Air Bersih penduduk

  1. Belik Sengon

  1. Karangasem

  10. Karangasem

  8 Air Bersih penduduk

  7. Belik Gasal

  5 Air Bersih penduduk

  6. Belik Bacin

  5 Air Bersih penduduk

  5 Air Bersih penduduk

  8. Jambu desa

  4. Belik Embel

  6 Air Bersih penduduk

  3. Belik Hulu

  5 Air Bersih penduduk

  2. Belik Desapi

  4 Air Bersih penduduk

  1. Belik Depok

  1. Karang tengah

  9. Karang tengah

  4 Air Bersih penduduk

  1. Tuk Balong Tusun

  1. Jambu desa

  5 Air Bersih penduduk

  No Kecamatan Desa Dukuh Nama Mata Air Debit (lt/dt) Penggunaan

  2. RT.18/VIII

  2. RT.03/II

  30 MCK

  1. Keciet

  1. RT.03/I

  4. Karangjoho

  35 MCK

  3. Keciet

  3. RT.20/IX

  40 MCK

  2. Keciet

  30 MCK

  35 MCK

  1. Keciet

  1. RT.12/V

  3. Pasunggingan

  30 MCK

  5. Keciet

  5. RT.19/IX

  30 MCK

  4. Keciet

  4. RT.17/VIII

  60 MCK

  2. Keciet

  3. RT.08/III

  3. RT.13/VII

  45 MCK

   Kondisi Iklim Dan Curah Hujan Curah hujan sangat dipengaruhi oleh ketinggian maupun letak lokasi itu sendiri. Tidak terkecuali untuk wilayah Kabupaten Purbalingga yang memiliki ketinggian kurang lebih 23 meter sampai dengan

  50 Sumber : DPU Bidang Pengairan Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 2.3.3.

  1. Mipiran

  2. Mipiran

  3. K.Pulus 100 Air Bersih/MCK

  75 Air Bersih/MCK

  2. Cupit Urang

  1. Kali Talun 100 Air Bersih/MCK

  1. Karanggambas

  16 Padamara

  Kembangruncang

  3. Keciet

  1. Masjid Al Huda 1.

  7. Petel

  60 MCK

  Kembangruncang

  1. Simabaya 1.

  6. Larangan

  50 MCK

  Kembangruncang

  1. Karanglewas 1.

  5. Tegal pingen

  45 MCK

  3. Keciet

  50 MCK

  6. sirau

  2. Sunggani

  5. Karangbanjar

  10

  1. Bayur

  1. Sawangan

  4. Banjaran

  15 AB untuk RSU

  1. Situ

  1. Karangbolong

  3. Kajongan

  10

  10

  1. Sirah

  1. Pucung

  1. Karangpule

  2. Patemon

  20 Kolam renang

  1. Murga

  1. Banyumudal

  1. Bojongsari

  14 Bojongsari

  5 Air Bersih penduduk

  1. Gintung

  1. Gintung

  1. Munjul luhur

  10 Air Bersih penduduk

  2. Keciet

  2. Gumenggeng

  2. RT.07/IV

  35 MCK

  1. Keciet

  1. RT.05/III

  2. Bedagas

  35 MCK

  3. Keciet

  3. Pengilen

  60 MCK

  2. Keciet

  40 MCK

  6. Mentenggeng

  1. Keciet

  1. Pengadegan

  1. Pengadegan

  15 Pengadegan

  2. Bayur 2,5 Air Bersih penduduk

  10 Air Bersih penduduk

  1. Karangsari 1. cimongah

  7. Punisari

  10 Air Bersih penduduk

  1. Kertaurip

  1. Mentenggeng

  3.432 meter dari permukaan laut serta sebagian wilayahnya terletak pada lereng Gunung Slamet.

  Rata-rata curah hujan pada tahun 2002 sampai dengan Bulan April berkisar antara 286 mm

  • – 360

  o o mm per bulan, suhu udara bervariasi antara 26 C-27

  C. Kondisi alam sangat cocok untuk pengembangan sektor pertanian yang membutuhkan curah hujan rata-rata bulanan di atas 200 mm.

Tabel 2.4 Curah Hujan Kabupaten Purbalingga

  Stasiun 2007 2008 2009 2010 2011

  Purbalingga 2370 2431 3684 4906 2894 Bukateja 2388 1905 2843 13804 7136 Talagening 3039 R R R R Bobotsari 2544 3595 4118 5570 R Serang R R R R R Karangkemiri 2203 1700 2027 3867 4169 Kejobong R R R R R Karangreja R 5277 R R R Bojongsari 2792 3082 3790 6599 R Karanganyar 337 2543 R 4810 3461 Karangmoncol 3107 2826 3378 4774 3589 Rata-Rata 2348 2920 3307 6333 4250

  

Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga 2012

R: Alat Rusak 2.3.4.

   Geologi Komposisi litologi batuan yang terdapat di Kabupaten Purbalingga terdiri atas:

   Alluvium endapan rawa dan danau, terutama tersusun oleh lempung, umumnya bersifat kedap air.  Endapan alluvium gunung api, terdiri dari bahan-bahan tak mengeras, mengandung bongkah-bongkah batuan gunung api, bergaris tengah 10

  • – 15 Cm, tersusun oleh andesit sampai basalt dengan kelulusan terhadap air rendah sampai tinggi.

   Lava andesit berongga asal Gunung Slamet dengan kelulusan terhadap air tinggi sampai sedang.  Endapan vulkanik tua yang terdiri dari aliran lava yang bersifat andesit sampai basalt dan breksi. Kelulusan terhadap air rendah sampai sedang.  Batu pasir tufaan, batupasir, konglomerat, tufa, breksi dan lempung dengan kelulusan terhadap air rendah.

   Napal, napal lempungan dan napal globigerina dengan sisipan tipis tufa pasiran, batu gamping pasiran, batu pasir, batu lempung dan lempung tufaan dengan kelulusan terhadap air rendah.

2.3.5. Jenis Tanah

Tabel 2.5 Jenis Tanah di Kabupaten Purbalingga

  NO Jenis Tanah Luas Wilayah Ha %

  1 Latosol coklat dan Regosol coklat 14.943,750 19,22

  2 Aluvial Coklat tua 13.837,500 17,79

  3 Latosol coklat dari bahan induk Vulkanik 8.490,625 10,92

  4 Latosol merah kuning 4.498,375 5,78

  5 Latosol coklat tua 6.237,500 8,02

  Jenis tanah yang ada di Kabupaten Purbalingga dikategorikan menjadi 9 jenis dengan

karakteristik yang berbeda. Jenis tanah yang mendominasi wilayah Kabupaten Purbalingga adalah

latosol coklat dan regosol coklat seluar 14.943,75 Ha (19,22%) dari seluruh wilayah Kabupaten

Purbalingga dan yang terkecil adalah jenis tanah litosol yang hanya sebesar 568,75 Ha (0,73%). Lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  7 Litosol 568,750 0,73

  8 Padmolik merah kuning 10.050,000 12,92

  9 Gromosol kelabu 13.475,122 17,33

  Jumlah 77.764,122 100 Sumber: RTRW Kabupaten Purbalingga 2011-2031 1.

   Tanah Latosol Di Kabupaten Purbalingga tanah latosol dirinci menjadi:

   Tanah Latosol coklat yang berasosiasi dengan regosol coklat  Tanah Latosol coklat dari bahan induk vulkanik  Tanah latosol merah kuning, dan  Tanah Latosol coklat tua 2.

   Tanah alluvial Tanah ini biasanya berwarna kelabu, coklat, dan hitam, bersifat peka terhadap erosi, karena merupakan endapan tanah liat dan pasir, maka terdapat di sepanjang sungai yang cukup besar,

  6 Andosol coklat 5.662,500 7,28 seperti Sungai Gintung bagian tengah dan hilir, Sungai Klawing, Sungai Pekacangan dan Sungai Serayu bagian tengah dan hilir.

  3. Tanah Andosol Jenis tanah ini berbentuk dari batuan bekuan dan intermedior, mempuyai sifat peka terhadap erosi, berwarna coklat atau hitam kelabu. Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar puncak Gunung Slamet.

  4. Tanah litosol Tanah ini berbentuk dari batuan endapan dan bekuan, sangat peka terhadap erosi, kurang baik 5.

   Tanah Gromosol Tanah ini berbentuk dari endapan liat dan bekuan. Berwarna kelabu sampai hitam, bersifat peka terhadap erosi, dapat dijadikan tanah pertanian dan perkebunan. Jeni tanah ini banyak terdapat di Kecamatan Karangreja, Bobotsari, Karanganyar, Karangmoncol dan Rembang.

Bab 2 | 16

Bab 2 | 17

2.3.6. Daerah Rawan Bencana

  Kawasan rawan bencana di Kabupaten Purbalingga terbagi atas: 1.

  Kawasan rawan bencana longsor Kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Purbalingga terdapat di sebagian kecil Kecamatan Kemangkon (Desa Jetis),sebagian kecil Kecamatan Kaligondang (Desa Sidareja), sebagian Kecamatan Karangjambu, sebagian kecil Kecamatan Karanganyar, sebagian kecil Kecamatan Kertanegara (Desa Karangjambum, Sirandu, Sanguwatang, Purbasari, Jingkang, Danasari), sebagian kecil Kecamatan Bojongsari (Desa Banjaran, sebagian kecil Kecamatan Bobotsari (Desa Banjarsari), sebagian kecil Tangkisan), sebagian Kecamatan Rembang (Desa Wlahar, Tanalum, Bodaskarangjati, Bantarbarang, Wonogarawetan, Panusupan), dan sebagian Kecamatan Karangmoncol (Desa Sirau, Tajug, Pepedan).

  2. Kawasan rawan bencana banjir Kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Purbalingga terdapat di Sungai Klawing, Sungai Serayu, dan Sungai Pekacangan, serta sungai-sungai yang mengalir di dalam Kabupaten Purbalingga. Kawasan rawan bencana banjir yang terdapat di Kabupaten Purbalingga, yaitu Kecamatan Kemangkon (Desa Kalialang, Muntang, Sumilir, Jetis, Gambarsari, Toyareka), Kecamatan Purbalingga (Desa Toyareja, Jatisaba, Bancar), Kecamatan Kaligondang (Desa Lamongan, Penaruban, Tejasari, Cilapar), Kecamatan Kalimanah (Desa Sidakangen, Blater), Kecamatan Bojongsari (Desa Galuh, Banjaran), Kecamatan Bobotsari (Desa Banjarsari), Kecamatan Karanganyar (Desa Kaliori, Margasana, Kalijaran, Ponjen), Kecamatan Mrebet (Desa Sindang, Tangkisan), Kecamatan Bukateja (Desa Bajong, Kedungjati), Kecamatan Kejobong (Desa Lamuk), Kecamatan Rembang (Desa Makam, Sumampir, Bodaskarangjati, Bantarbarang, Wonogarawetan). Kecamatan Karangmoncol (Desa Tajug, Pekiringan, Pepedan, Grantung), dan Kecamatan Kertanegara (Desa Kertanegara).

  3. Kawasan rawan bencana angin ribut Kawasan rawan bencana angin ribut terdapat di Kecamatan Kemangkon (Desa Kedungbenda, Bokol, Mejasem, Senon, Pelumutan, Jetis), Kecamatan Kaligondang (Desa Pagerandong, Sidanegara, Arenan, Sempor Lor, Brecek, Cilapar), Kecamatan Kutasari (Desa Karangreja, Candinata, Karangklesem, Sumingkir, Meri, Kutasari, Munjul), Kecamatan Bojongsari (Desa Pekalongan, Beji, Metenggeng, Karangcegak, Bumisari), Kecamatan Bobotsari (Desa Banjarsari, Tlagayasa, Majapura, Karangduren, Kalapacung, Pakuncen, Gunungkarang), Kecamatan Karangreja (Desa Serang, Kutabawa, Karangreja, Siwarak, Tlahap Lor, Gondang), Kecamatan Karangjambu (Desa Sanguwatang,

  Purbasari, Sirandu, Karangjambu, Jingkang, Danasari), Kecamatan Karanganyar (Desa Ponjen, Krangean, Langkat, Kalijajar, Brakas, Maribaya), Kecamatan Mrebet (Desa Sangkanayu, Pengalusan, Cipaku), Kecamatan Kejobong (Desa Kejobong, Pangempon, Langgar, Nangkod, Kedarpan), Kecamatan Pengadegan (Desa Tetel, Tumanggal, Bedagas, Larangan, Karangjoho), Kecamatan Rembang (Desa Panunggalan, Tegalpingen, Gunungwuled, Losari, Bantarbarang, Wanogara Wetan, Lahar, Tanalun, Panusupan, Wanogara Kulon), Kecamatan Karangmoncol (Desa Kramat, Tunjungmuli, Tamansari), Kecamatan Padamara, (Desa Purbayasa, Bojanegara.

PROFIL DEMOGRAFI KABUPATEN PURBALINGGA

  Gambaran umum yang menjelaskan mengenai profil demografi Kabupaten Purbalingga dapat dijelaskan sebagai berikut, antara lain:

1. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Tahun 2011 Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin (Jiwa)

  9 Kutasari 27886 27793 55679

  Penduduk Kabupaten Purbalingga tahun 2011 berjumlah 863.391 yang terdiri dari 428.887 laki- laki dan 434.504 perempuan dengan demikian rasio jenis kelamin 98,71. Jumlah rumah tangga berjumlah 217.448 atau rata-rata anggota per rumah tangga 4 orang.

  15 Karanganyar 17363 17140 34503

  14 Karangjambu 12000 11721 23721

  13 Karangreja 20016 19838 39854

  12 Bobotsari 23574 23705 47279

  11 Mrebet 33078 33249 66327

  10 Bojongsari 28416 27750 56166

  8 Padamara 19628 20366 39994

  

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

  7 Kalimanah 25157 25454 50611

  Struktur penduduk per kecamatan berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Purbalingga untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  5 Kaligondang 27212 29044 56256

  4 Pengadegan 17617 18081 35698

  3 Kejobong 20881 21950 42831

  2 Bukateja 33063 33368 66431

  1 Kemangkon 26139 26938 53077

  6 Purbalingga 27540 28844 56384

  16 Kertanegara 15031 15349 30380

Tabel 2.7 Kepadatan Penduduk Tahun 2011 Menurut Kecamatan no Kecamatan Luas Daerah (Km

  4 Pengadegan 41.74 35698 855

  3 Kejobong 39.98 42831 1.071

  2 Bukateja 42.4 66431 1.567

  1 Kemangkon 45.13 53077 1.176

  2

  2 ) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Per Km

  2 .

  17 Karangmoncol 25149 25190 50339

  2 dan yang terendah di Kecamatan Karangjambu yang hanya 644 orang per Km

  2

, dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Purbalingga sebesar 3.828 orang per Km

  Dari 863.391 penduduk Kabupaten Purbalingga terdiri dari 863.311 WNI dan 80 WNA. Jika

dilihat dari usianya ternyata penduduk Kabupaten Purbalingga terdiri dari 0-14 tahun sebesar

27,28% dan 15 tahun keatas sebesar 72,72%, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk

Kabupaten Purbalingga tahun 2011 adalah 1,34 % sehingga kepadatan penduduk adalah 1.285 orang

per Km

Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011

  

Total 428887 434504 863391

Sumber: Kabupaten Purbalinggan Dalam Angka Tahun 2012

  18 Rembang 29137 28724 57861

  5 Kaligondang 50.54 56256 1.113

  6 Purbalingga 14.73 56384 3.828

  29,50%. Penduduk yang bekerja sebanyak 94,46% terdiri dari 95,45% laki-laki 2.

  26.69

  28.07

  2 Tidak/Belum Tamat Sd

  4.53

  6.12

  2.86

  1 Tidak/Belum Pernah Sekolah

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Jenis Kelamin Jumlah Laki- Laki Perempuan

  Struktur penduduk Kabupaten Purbalingga berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

  SLTA, 1,32 % tamat D1/D2, 1,63 % tamat DIII (D3)/ diploma IV/ S1 keatas.

   Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dari tabel dibawah ini penduduk usia 10 tahun keatas sebesar 4,53% nya tidak/belum pernah

sekolah, 27,36 % tidak/belum tamat SD, 36,65 % Tamat SD/MI, 19,24% tamat SLTP, 9,27% tamat

  Sumber: Kabupaten Purbalinggan Dalam Angka Tahun 2012 Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2011 persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang

merupakan angkatan kerja sebanyak 70,50 %, sedangkan yang bukan angkatan kerja sebanyak

  7 Kalimanah 22.5 50611 2.249

  

Total 663.18 863391 1.302

2010 663.18 851963 1.285 2009 663.18 844252 1.273 2008 663.18 837267 1.263 2007 663.18 830328 1.252

  18 Rembang 61.88 57861 935

  17 Karangmoncol 45.63 50339 1.103

  16 Kertanegara 26.74 30380 1.136

  15 Karanganyar 29.95 34503 1.152

  14 Karangjambu 36.82 23721 644

  13 Karangreja 49.16 39854 811

  12 Bobotsari 26.05 47279 1.815

  11 Mrebet 44.5 66327 1.490

  10 Bojongsari 29.24 56166 1.921

  9 Kutasari 38.07 55679 1.463

  8 Padamara 18.12 39994 2.207

  27.36

  Jenis Kelamin Pendidikan Tertinggi Yang No Jumlah Laki- Ditamatkan Perempuan Laki

  3 SD/MI

  36.58

  36.72

  36.65

  4 SLTP

  19.33

  19.16

  19.24

  5 SLTA

  10.62

  7.99

  9.27

  6 D1/D2

  0.81

  1.8

  1.32

  7 DIII/DIV/S1,S2,S3

  1.73

  1.52

  1.63 Total 100 100 100

  Sumber: Kabupaten Purbalinggan Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 2.3 Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011

  Sumber: Hasil Pengolahan Data Penyusun,2012

Bab 2 | 23

Bab 2 | 24

2.5. KPROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN PURBALINGGA

2.5.1 Kondisi EKonomi Kabupaten Purbalingga

  Kondisi perekonomian Kabupaten Purbalingga saat ini dapat dilihat dari beberapa indikator

ekonomi seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan regional,

meningkatnya pendapatan per kapita dengan distribusi yang semakin merata, tingkat inflasi yang

terkendali, serta terjadinya pergeseran struktur ekonomi dengan semakin berkurangnya peran sektor

primer sejalan dengan semakin meningkatnya peran sektor sekunder dan tersier.

  Data PDRB menggambarkan kemampuan mengelola sumber daya alam dan sumber daya

dihasilkan oleh Kabupaten Purbalingga tergantung kepada potensi sumber daya alam dan faktor

produksi daerah. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga sejalan dengan kondisi ekonomi

Nasional dan Jawa Tengah pada tahun 2011 yang ditujukan oleh PDRB atas dasar Harga Konstan tahun

2000 dapat tumbuh sebesar 6,03%, pertumbuhan ini lebih tinggi disbanding tahun sebelumnya.

  Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga secara langsung dapat

diperhatikan dari nilai PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku maupun atas dasar

harga konstan. Nilai PDRB Kabupaten Purbalingga dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Purbalingga

  

Tahun 2009-2011 (Jutaan Rupiah)

Lapang Usaha 2009 2010 2011

  1.Pertanian 1,653,354.62 1,803,788.14 1,992.098.21

  2.Pertambangan dan Penggalian 36,453.91 40,495.52 45,896.23

  3.Industri pengolahan 545,342.41 614,589.99 723,023.50

  4.Listrik, Gas dan Air Bersih 45,920.86 51,477.20 55,456.86

  5.Bangunan 417,159.68 462,817.78 517,541.42

  6.Perdagangan, Hotel dan restoran 954,597.23 1,063,274.28 1,208,055.22

  7.Pengangkutan dan Komunikasi 280,121.30 308,640.84 334,437.67

  8.Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 339,923.11 378,642.40 422,622.60

  9.Jasa-Jasa 888,937.08 1,046,409.26 1,222,490.42

  Produk Domestik Regional Bruto 5,161,810.20 5,770,135.41 6,521,622.12 Sumber: BPS Kabupaten Purbalingga Tahun 2012

  Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sektor yang memberikan pendapatan yang

terbesar adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor yang

  

perlu didorong intensitasnya adalah sektor pertambangan dan penggalian. Dominasi sektor primer

(pertanian) dalam perekonomian Kabupaten Purbalingga akibat kurang berkembangnya sektor industri,

perdagangan dan jasa, walaupun terjadi peningkatannya namun belum signifikan. Kondisi tersebut

disebabkan posisi geografis wilayah yang jauh dari jalur lalu lintas besar di Pulau Jawa baik melalui jalur

Utara maupun jalur Selatan. Salah satu pertimbangan investor dalam menanamkan investasi adalah

kemudahan transportasi karena biaya transportasi bahan baku maupun produk akan berpengaruh

terhadap biaya produksi. Struktur ekonomi Kabupaten Purbalingga terus mengalami pergeseran

meskipun tingkat perubahannya masih relatif lambat.

tahun 2011 sektor pertambangan dan penggalian menempati urutan pertama. Urutan kedua adalah

sektor bangunan, ketiga sektor perdagangan, hotel dan restoran dan keempat adalah sektor jasa-jasa.