ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA Pengkajian indonesia

ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA
Pengkajian
I. Data Umum
Identitas Keluarga
Identitas Kepala Keluarga
1.

Nama

: Tn. M

2.

Jenis Kelamin

: Laki – Laki

3.

Umur


: 62 Tahun

4.

Agama

: Islam

5.

Pendidikan

: SD

6.

Pekerjaan

: Buruh


7.

Alamat

: Ds. Pasirnangka RT 13 RW 09 Ds. Beber Kec. Cimaragas

8.

Komposisi Anggota Keluarga
No

Nama

Umur

L/

1
2
3


Ny.E
An.E
An.Y

60
38
35

P
P
L
P

4

An.S

21


P

Agama

Hub.

Islam
Islam
Islam

dengan KK
Istri
Anak
Anak

Islam

Anak

Pen


Pek
Sudah

SD
SMA
SMP

IRT
Karyawan
IRT

berkeluarga
dan tinggal
terpisah

Genogram

Keterangan:


Perempuan
Laki-laki
Hubungan Keluarga
Hubungan Pernikahan
Tinggal Satu Rumah meninggal
Orang yang Menderita Penyakit
9.

Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.M termasuk Nuclear Family (keluarga inti) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak.

10. Suku Bangsa
Keluarga Tn.M berasal dari suku sunda dan tinggal dilingkungan orang-orang
bersuku sunda. Tn.M berkomunikasi dengan bahasa sunda baik antara anggota
keluarga maupun lingkungan sekitar.
11. Agama
Keluarga Tn.M beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di
rumah maupun di mesjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat dan
rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah di mesjid, sholat Jumat

di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), pengajian dan kegiatan
keagamaan lainnya.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Saat ini Tn.M bekerjaa sebagai buruh, penghasilan perbulannya ± Rp. 1.500.000.
sedangkan Ny.E bekerja sebagai pedagang makanan, penghasilan perbulannya Rp.
500.000 dan An. S yang tinggal serumah dengan Tn.M dan Ny.E tidak menghasilkan
uang karena masih sekolah. Dari penghasilan Tn.M dan Ny. E digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari dan ditabung sebagian untuk biaya anak sekolah.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn.M mengatakan jarang berpergian ke tempat rekreasi karena sehariharinya pergi bekerja dan kemudian istirahat dirumah. Keluarga Tn.M mengatakan

biasa mengisi waktu luang dengan berbincang-bincang dan berkumpul dengan
tetangga dan saudara dekat. Serta menonton TV bersama pada malam hari.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
14. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.M saat ini berada pada tahap perkembangan dengan anak dewasa,
Tn.M mempunyai 3 orang anak. Anak pertama beusia 38 tahun sudah menikah, hidup
mandiri, tinggal terpisah dari Tn M dan telah mempunya 2 orang anak. Anak kedua
berusia 35 tahun sudah menikah, hidup mandiri, tinggal terpisah dari Tn M tetapi
masih tinggal di lingkungan yang sama dan telah mempunya 1 orang anak. Sedangkan

anak ke tiga berusia 21 tahun tinggal serumah dengan Tn.M dan masih sekolah.
15. Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga Tn.M masih ada yang belum terpenuhi yaitu
keluarga Tn.M belum bisa melepas anak ketiganya untuk hidup mandiri karena masih
sekolah serta masih memerlukan biaya untuk sekolah.
16. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan tidak memiliki
masalah kesehatan.
Ny.E mengatakan tidak mempunyai penyakit menular, Ny. E menderita rematik.
Ia mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya sehingga kaku untuk
berjalan, kadang kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan.
Anak Tn.M (An.S) tidak memiliki masalah kesehatan.
17. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.M adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara. Tn.M mengatakan dalam keluarganya
tidak mempunyai riwayat penyakit menular maupun penyakit keturunan. Sedangkan
Ny.E anak ke 1 dari 7 bersaudara, Ny.E mengatakan dalam keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit menular, tetapi ibu Ny.E memiliki riwayat penyakit
rematik.
III. Data Lingkungan
18. Karakteristik Rumah

Rumah Tn.M merupakan rumah milik sendiri dengan ukuran 10x6 m2, jenis
rumah permanen, lantai rumah keramik, atap rumah menggunakan genteng. Rumah
cukup bersih. Ny.E dan An.S biasa membersihkan rumah setiap hari. Untuk ventilasi

terdapat jendela dimasing-masing ruangan, sarana penerangan Tn.M menggunakan
listrik, sumber air yang digunakan berasal dari sumur kualitas air tidak berwarna,
tidak bebrabu dan tidak berasa.
Pembuangan sampah dilakukan dengan cara menampung dulu di tong sampah
kemudian dipindahkan dan dibakar didalam lubang penampungan sampah dikebun
belakang rumah, sedangkan pembuangan limbah seperti air bekas cucian dsb dialirkan
ke selokan disamping rumah. Jarak septictank dengan sumur kira-kira ± 10 m.
Denah Rumah

DP

TC

KM

RM


RT

KM II

ST

KM I

10 meter

Keterangan:
KT 1 : Kamar tidur depan

s

: Sumur

KT II : Kamar tidur belakang


: Pintu

RT

: Ruang tamu

: Jendela

RM

: Ruang makan

: Jalan

DP

: Dapur

TC

: Tempat cuci

KM

: Kamar madi

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

ST

: Septictank
: Selokan kecil

Jarak rumah keluarga Tn.M berdekatan dengan tetangga, tetangga sekitar rumah
Tn.M lebih dominan asli daerah tersebut, namun ada juga yang berasal dari luar
daerah. Sebagian besar tetangga Tn.M bekerja sebagai buruh, petani, dan pedagang.
Hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik. Bila ada masalah antara warga
diselesaikan dengan cara musyawarah. Keadaan jalan tempat tinggal Tn.M sudah di
aspal sehingga memudahkan dalam transportasi. Jarak pasilitas kesehatan seperti
posyandu, klinik, dan puskesmas cukup dekat dari rumah sekita ±100 m.
20. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.M mengatakan sudah lama tinggal di Dsn. Pasirnangka RT 14 RW
04. Ds. Beber. Tn.M tinggal di desa itu dari awal menikah sampai sekarang ±40 tahun
dan tidak pernah berpindah rumah.
21. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Tn.M mengatakan biasa berkumpul dengan keluarga serumahnya sahabis shalat
magrib samil menonton TV. Sedangkan waktu berkumpul bersama semua anggota
keluarga biasanya dilakukan pada hari raya idhul fitri dan idhul adha. Saudara-saudara
Tn.M yang berada di sekitar rumah sering datang berkunjung kerumah ketika
mempunyai waktu luang. Tn.M dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan keagamaan
yang ada dimasyarakat, seperti pengajian.
22. Sistem Pendukung Keluarga
Tn.M memiliki keluarga yang berada di sekitar rumahnya sehingga apabila ada
keluarga yang sakit dapat dimintai bantuannya. Jika ada yang sakit biasanya akan di
bawa ke klinik atau puskesmas yang jaraknya ±100 m dari rumah.
IV. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.M berkomunikasi menggunakan bahasa sunda. Komunikasi yang
terjalin lancar dan terbuka sehingga tidak ada konflik dalam keluarga. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV ataupun
ketika ada waktu luang, keluarga biasanya bertukar pendapat dan menceritakan halhal yang terjadi.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn.M, Tn.M adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah
karena Tn.M dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga.
Untuk anak-anak yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga

masing-masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta pendapat Tn.M. dalam
keluarga kebersamaan sangat penting dan apabila ada masalah biasanya akan
dimusyawarahkan dan kadang langsung diambil keputusan oleh kepala keluarga.
25. Struktur Peran
Dalam keluarga Tn.M, Tn.M berperan sebagai kepala keluarga, sebagai suami
dan ayah, penentu keputusan, dan sebagai pencari nafkah utama. Ny.E berperan
sebagai istri, ibu rumah tangga, dan pencari nafkah tambahan. An.S berperan sebagai
anak yang harus menghormati dan menyayangi orang tuanya.
26. Nilai Dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut dan berlaku di keluarga Tn.M menyesuaikan dengan
nilai dan norma agama islam serta nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tn.M
selalu mengingatkan semua anggota keluarganya untuk selalu saling menyayangi,
menghormati, menghargai dan memperhatikan sesama anggota keluarga
.
IV. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.M mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati, menghargai dan memperhatikan sesama
anggota keluarga. Keluarga Tn.M cukup harmonis dan rukun. Apabila ada anggota
keluarga yang membutuhkan pertolongan atau sakit maka keluarga yang lain akan
berusaha membantu.
Tn.M dan anaknya telah mengetahui keadaan penyakit Ny.E sehingga keluarga
selalu mendukung dan memberikan semangat untuk tetap kuat dan sabar dalam
menghadapi penyakitnya serta selalu mengingatkan Ny.E agar tidak terlalu lelah
dalam melakukan aktifitas.
28. Fungsi Sosialisasi
Tn.M mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik.
Keluarga Tn.M menganut kebudayaan sunda. Keluarga Tn.M berusaha untuk tetap
memenuhi aturan yang ada pada keluarga, misalnya saling menghormati dan
menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma yang ada di masyarakat
sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga
atau masyarakat sekitar.
29. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan tantang penyakit dan penanganannya

a. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan
Ny.E mengatakan keluhan yang dirasakan tidak diketahui penyebabnya.
Namun keluarga menganggap bahwa keluhan yang terjadi karena kelelahan setelah
beraktifitas/ bekerja. Ny.E mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya
sehingga kaku untuk berjalan, kadang kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat
untuk berjalan. Keluarga Tn.M mengatakan kurang mengetahui cara perawatan
penyakit Ny.E.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan dalam mengambil keputusan disesuaikan dengan
keadaan masalah yang dihadapi. Jika tidak terlalu parah maka hanya ditangani di
rumah dengan minum obat warung dan dipijat. Keluarga Tn.M terus mengingatkan
kepada Ny.E untuk tidak banyak melakukan aktivitas dan beristirahat saja. Jika
penyakitnya tidak membaik biasanya akan dibawa ke klinik atau puskesmas.
c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah membeli obat
ke warung, dipijat, dan disarankan bersistirahat. Namun, jika sakitnya tidak
kunjung sembuh akan segera dibawa ke klinik atau ke Puskesmas terdekat.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara/ Memodifikasi Lingkungan Rumah
Keluarga mengatakan setiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya
sehingga terlihat cukup bersih, Sistem pembuangan limbah dialirkan ke selokan.
Sedangkan pembuangan sampah ditampung sementara di tong sampah kemudian di
bakar di lubang pembakaran setiap 1 minggu sekali. Keluarga Tn.M mengetahui
bahwa lingkungan yang bersih dan sehat akan memberikan dampak yang baik bagi
kesehatan.
e. Kemampuan Keluarga dalam Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan jika ada keluarganya yang sakit akan dibawa ke
klinik atau puskesmas terdekat.
30. Fungsi Reproduksi
Tn.M saat ini berusia 62 tahun dan Ny.E 60 tahun, mereka mempunyai 3 orang
anak. Saat ini Ny.E sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi (KB) Karena sudah
menopause.
31. Fungsi Ekonomi
Tn.M bekerja sebagai buruh, penghasilan perbulannya ±Rp.1.500.000 dan Ny.E
bekerja

sebagai

pedagang

makanan,

penghasilan

perbulanya

±Rp.500.000.

Penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya
ditabung untuk biaya anak sekolah.
VI. Stress Dan koping Keluarga
32. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
a. Stresor jangka pendek
Keluarga Tn.M mengatakan sedang menghadapi masalah kesehatan, yaitu
Ny.E menderita penyakit rematik, ketika penyakitnya kambuh Ny.E tidak bisa
melakukan aktifitas dengan baik, Ny.E berharap penyakitnya cepat sembuh dan
tidak kambuh lagi.
b. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn.M mengatakan selain masalah kesehatan, yang menjadi pikiran,
adalah kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.
33. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Tn.M mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antar anggota keluarga sehingga tidak menjadi
beban pikiran dan konflik. Dalam menentukan pengobatan yang harus dijalani salah
satu anggota keluarga, Tn.M pengambil keputusan karena Tn.M dianggap mampu dan
memiliki fisik yang kuat. Namun terkadang Ny.E juga akan mengambil keputusan.
Keluarga Tn.M selalu berpikir positif terhadap segala permasalahan yang ada.
34. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga biasanya akan dibicarakan dan
diselesaikan secara musyawarah.
35. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antara anggota keluarga sehingga tidak menjadi
beban pikiran dan konflik. Dalam mengatasi masalah penyakitnya, Ny.E tidak pernah
melakukan suatu kegiatan yang negatif. Tetapi bila penyakitnya kambuh Ny.E akan
beristirahat dan minum obat secara teratur.
VII. Pemeriksaan Fisik
No

Komponen

Tn.M

Ny.E

An.S

1

Penampilan

Sehat

Sakit/meringis

Sehat

2

Kesadaran

3

Tanda tanda TD : 120/80 mmHg TD :120/90 mmHg TD : 120/80mmH
vital

Compos mentis

Compos mentis

Compos mentis

N : 80x/menit

N

: 85x/mnt

N

: 83x/mnt

: 360C

S

: 360C

S

: 360C

S
4

TB

RR : 23x/menit
175 cm

5

BB

77 kg

55 kg

52 kg

6

Kepala

simetris, Rambut

simetris, Rambut

Simetria, Rambut

pendek beruban,

pendek beruban,

hitam pendek, kulit

kulit kepala bersih,

kulit kepala bersih

kepala bersih,

distribusi rambut

distribusi rambut

distribusi rambut

merata, tidak ada

merata, tidak ada

merata, tidak ada

benjolan,dan tidak

benjolan dan tidak

benjolan dan tidak

ada lesi

ada lesi

ada lesi

Simetris, Sklera

Simetris, Sklera

Simetris, Sklera

tidak ikterik,

tidak ikterik,

tidak ikterik,

konjungtiva tidak

konjungtiva tidak

konjungtiva tidak

anemis, tidak ada

anemis, tidak ada

anemis, tidak ada

radang, tidak ada

radang tidak ada

radang tidak ada

lesi, fungsi

lesi, fungsi

lesi, fungsi

penglihatan kurang

penglihatan kurang

penglihatan kurang

baik, karena

baik karena

baik karena

menggunakan kaca

menggunakan kaca

menggunakan

mata ketika sedang

mata ketika sedang

kacamata dalam

membaca

membaca

melakukan aktifitas

Simetris ,Bersih,

Simetris, Bersih,

Simetris, Bersih,

tidak ada benjolan,

tidak ada benjolan,

tidak ada benjolan,

tidak ada serumen,

tidak ada serumen,

tidak ada serumen,

tidak ada lesi, tidak

tidak ada lesi, tidak

tidak ada lesi, tidak

ada tanda-tanda

ada tanda-tanda

ada tanda-tanda

peradangan, fungsi

peradangan, fungsi

peradangan, fungsi

pendengaran baik.

pendengaran baik.

pendengaran baik.

Simetris, Bersih,

simetris,bersih,

Simetris, Bersih,

7

8

9

Mata

Telinga

Hidung

RR : 22x/mnt
150 cm

RR : 21x/mnt
155 cm

10

7.

Mulut

Leher

tidak ada sekret,

tidak ada sekret,

tidak ada sekret,

tidak ada tanda-

tidak ada tanda-

tidak ada tanda-

tanda peradangan,

tanda peradangan,

tanda peradangan,

tidak terdapat lesi, ,

tidak terdapat lesi,

tidak terdapat lesi,

penciuman baik

penciuman baik

penciuman baik

bibir kemerahan,

bibir kemerahan,

bibir kemerahan,

gigi tidak lengkap

gigi tidak lengkap

gigi putih

kekuningan,

kekuningan,

kekuningan,

keadaan mukosa

keadaan mukosa

keadaan mukosa

lembab,

lembab,

lembab,

pengecapan baik

pengecapan baik

pengecapan baik

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

pembesaran

pembesaran

pembesaran

kelenjar limfe dan

kelenjar limfe dan

kelenjar limfe dan

tiroid, tidak ada

tiroid, tidak ada lesi tiroid, tidak ada

lesi
8.

10.

10.

Dada

Abdmen

Ekstremitas

lesi

Bentuk dada

Bentuk dada

Bentuk dada

simetris,

simetris,

simetris,

pergerakan dada

Pergerakan dada

Pergerakan dada

simetris, tidak ada

simetris, tidak ada

simetris, tidak ada

keluhan sesak

tidak ada keluhan

keluhan sesak

nafas, pernapasan

sesak nafas,

nafas pernapasan

normal

pernapasan normal

normal,

Tidak ada nyeri

Tidak ada nyeri

Tidak ada nyeri

tekan pada

tekan pada

tekan pada

abdomen

abdomen

abdomen

Pergerakan normal

Pergerakan

Pergerakan normal

tidak ada

terbatas, terasa

tidak ada

gangguan, tidak

ngilu di persendian

gangguan, tak ada

ada bekas luka,

kaki, kadang terasa

bekas luka

telapak kaki

nyeri serta kaku

mengeras dan tebal

dan berat untuk
berjakan skala

nyeri 3 (nyeri
11.

Kulit

Bersih, sawo

ringan).
Bersih, sawo

Bersih, sawo

matang, tidak ada

matang, tidak ada

matang, tidak ada

bekas luka, tampak

bekas luka, tampak

bekas luka

kering

kering

VIII. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga
dapat teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan serta keluarga bisa mendapatkan
informasi kesehatan mengenai penyakit yang diderita oleh Ny.E.
Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No
1.

Data Penunjang

Etiologi
Tanda gejala

DS :
 Ny.E
merasa

mengatakan
linu

di

sering rematik

Masalah
Gangguan

nyaman nyeri

persendian

kakinya, sehingga kaku untuk
berjalan,

kadang

kakinya

merasa senut-senut (nyeri) dan
berat untuk berjalan.
 Ny.E mengatakan

sulit tidur

jika penyakitnya kambuh
DO :
Skala nyeri 3 (nyeri sedang)
Ny.E terlihat menahan sakit
2

ketika duduk lama
DS :


Ketidakmampuan

Kurang

Ny.E mengatakan bahwa keluarga mengenal pengetahuan

keluhan yang dirasakan tidak masalah kesehatan
diketahui penyebabnya, namun
keluarga menganggap penyakit

rasa

biasa yang disebabkan karena
kelelahan setelah beraktifitas.


Ny.E

mengatakan

mengetahui
harus

apa

tidak

saja

dihindari

yang
untuk

mencegah penyakitnya kabuh
DO :
- Ny.E banyak bertanya tentang
penyakit yang dideritanya, serta
makanan apa saja harus dihindari
agar

penyakitnya

tidak

cepat

kambuh
II Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
2. Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
III. Prioritas Masalah Keperawatan keluarga
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
Kriteria
Sifat masalah

Skore
3/3 x 1 = 1

Skala :

Pembenaran
 Ny.E mengatakan

sering

merasa linu di persendian

Aktual

:3

kakinya,

Resiko

:2

untuk

sehingga
berjalan,

kaku
kadang

Sejahrera : 1

kakinya merasa senut-senut

Bobot

(nyeri) dan berat untuk

:1

berjalan.
 Ny.E mengatakan
tidur

jika

sulit

penyakitnya

kambuh
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah

1/2 x 2 = 1

Ny.E mengatakan apabila
dirinya masih bisa

:2

melakukan aktifitas

Sebagian : 1

walaupun pergerakannya

Rendah

:0

terbatas Ny.E biasanya

Bobot

:2

tidak akan pergi ke
klinik/puskesmas tetapi
hanya minum obat warung,
dipijat dan istirahat. Teatpi
apabila penyakitnnya tidak
kunjung sebuh barulah ia
mau pergi ke klinik atau

Potensial masalah untuk dicegah

2/3 x 1 = 0,6

Skala :

puskesmas.
Msalah telah terjadi, tetapi
masih

bisa

dicegah

untuk

Tinggi

:3

anggota keluarga yang lain

Cukup

:2

yang belum terkena penyakit

Rendah

:1

Bobot

:1

Menonjolnya masalah

2/2 x 1 = 1

Skala:

Ny.E mengatakan apabila
penyakitnya kambuh

Masalah

berat,

harus

segera

mengganggu aktifitas dak
kadang susah tidur.

ditangani : 2
Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani : 1
Masalah tidak dirasakan : 0
Bobot : 1
Total

3,6

2. Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria
Sifat masalah
Skala :

-

Pembenaran
ketidak tahuan keluarga
tentang proses penyakit

Aktual

:3

Resiko

:2

Sejahrera : 1
Bobot

Skore
2/3 x 1 = 0,6

:1

dan perawatan penyakit

Kemungkinan

masalah 1/2 x 2 = 1

Ny.E tidak mengetahui

dapat diubah

secara pasti secara pasti

Skala :

hal apa saja yang harus

Mudah

:2

dihindari agar

Sebagian : 1

penyakitnya tidak cepat

Rendah

:0

kambuh

Bobot

:2

Potensial

masalah

untuk 2/3 x 1 = 0,6



Ny.E mengatakan

dicegah

untuk

Skala :

penyakitnya

mengurangi
biasanya

Tinggi

:3

minum obat warung,

Cukup

:2

dipijat dan istirahat

Rendah

:1

Bobot

:1



Ny.E sudah mulai

mengurangi
yang

aktifitas

berat

agar

penyakitnya tidak cepat
Menonjolnya masalah

2/2 x 1 = 1

Skala:
Masalah

kambuh
Keluarga Tn.M kurang
menyadari adanya

berat,

harus

masalah kesehatan
keluarganya. Karena

segera ditangani : 2

keluarga Tn.M

Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani :

menganggap penyakit

1

yang dirasakan karena
kelelahan setelah

Masalah tidak dirasakan

beraktifitas

:0
Bobot : 1
Total

3,2

Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
No Diagnosa Keperawatan
Skore
1
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
3,6
2
Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal 3,2

masalah kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga
No
1

Diagnosa

Tujuan

Kriteria

Gangguan rasa

Setelah dilakukan

klien dan keluarga

nyaman nyeri b.d

tindakan

mampu melakukan

Tanda gejala rematik

keperawatan

tindakan yang

diharapkan dapat

diajarkan perawat

mengurangi rasa

untuk mengurangi

nyeri

rasa sakit

Intervensi
 Kaji skala, durasi,

Rasional
Untuk menentukan

intensitas dan lokasi

intensitas yang

nyeri pada Ny.E

dirasakan klien dan
menentukan tindakan
berikutnya

 Ajarkan tehnik

Untuk mengurangi

distraksi dan relaksasi

rasa nyeri karena
dengan teknik tersebut
bisa mengalikhan rasa
nyeri

 Ajarkan pada klien

Panas dapat

untuk stimulasi

meningkatkan

penghilang rasa nyeri

relaksasi otot, dan

dengan cara

dapat mengurangi rasa

merendam kaki di air

nyeri

hangat.
 Ajarkan ROM aktif
dan pasif



Untuk

mengurangi kekakuan
otot dan sendi.

Keluarga mampu
2

Kurang pengetahuan

Setelah dilakukan

b.d Ketidakmampuan

tindakan

keluarga mengenal

keperawatan

masalah kesehatan

diharapkan klien
dan keluarga
mampu mengetahui
tentang penyakit

menyebutkan secara




Beri penjelasan

sederhana pengertian

kepada klien dan

reumatik dan dapat

keluarga tentang

memahami tentang

pengertian reumatik,

tanda dan gejala,

penyebab, tanda dan

penyebab dan faktor

gejala dari reumatik

resiko dari reumatik

serta faktor resiko

rematik

Dengan diberikan

penjelasan
menimbulkan persepsi
yang positif sehingga
diharapkan dapat
memberi motivasi
kepada keluarga untuk
mengenal masalah
penyakitnya
Dengan diberikan



Beri penjelasan

penjelasan dapat

kepada klien dan

memberikan informasi

keluarga tentang cara

dan pengetahuan

perawatan yang harus

bagaimana cara

dilakukan/diperhatikan

melakukan perawatan

saat ada anggota

yang baik terhadap

keluarganya yang

anggota keluarganya

terkena penyakit

yang terkena penyakit
Untuk meningkatkan



Beri pendidikan

pengetahuan klien

kesehatan tentang diit
rematik

Implementasi Dan Evaluasi
No
1

Diagnosa
Gangguan rasa
nyaman nyeri b.d
Tanda gejala rematik

Implementasi
 Mengkaji skala, durasi,

Evaluasi
S : klien mengatakan

intensitas dan lokasi nyeri

nyeri masih sering

pada Ny.E

muncul didaerah

 Mengajarkan tehnik
distraksi dan relaksasi
 Mengajarkan pada klien

persendian
terutama lutut
O : klien tampak

untuk stimulasi penghilang

menahan sakit

rasa nyeri dengan cara

ketika berdiri dari

merendam kaki di air

duduk lama dan

hangat.

pada saat bangun

 mengajarkan ROM aktif dan
pasif

tidur terasa nyeri
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi

2

dilanjutkan
S : klien mengatakan

Kurang pengetahuan
b.d Ketidakmampuan

 memberkani penjelasan

mengerti dengan

keluarga mengenal

kepada klien dan keluarga

materi yang

masalah kesehatan

tentang pengertian

disampaikan

reumatik, penyebab, tanda

O : Klien dan keluarga

dan gejala dari reumatik

tampak paham dan

serta faktor resiko

memperhatikan

 Memberkan penjelaskan

penjelasan

kepada klien dan keluarga

A : Masalah teratasi

tentang cara perawatan

P : Intervensi

yang harus
dilakukan/diperhatikan saat
ada anggota keluarganya
yang terkena penyakit
 Meberikan pendidikan
kesehatan tentang diit

dihentikan

rematik