ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA Pengkajian indonesia
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA
Pengkajian
I. Data Umum
Identitas Keluarga
Identitas Kepala Keluarga
1.
Nama
: Tn. M
2.
Jenis Kelamin
: Laki – Laki
3.
Umur
: 62 Tahun
4.
Agama
: Islam
5.
Pendidikan
: SD
6.
Pekerjaan
: Buruh
7.
Alamat
: Ds. Pasirnangka RT 13 RW 09 Ds. Beber Kec. Cimaragas
8.
Komposisi Anggota Keluarga
No
Nama
Umur
L/
1
2
3
Ny.E
An.E
An.Y
60
38
35
P
P
L
P
4
An.S
21
P
Agama
Hub.
Islam
Islam
Islam
dengan KK
Istri
Anak
Anak
Islam
Anak
Pen
Pek
Sudah
SD
SMA
SMP
IRT
Karyawan
IRT
berkeluarga
dan tinggal
terpisah
Genogram
Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
Hubungan Keluarga
Hubungan Pernikahan
Tinggal Satu Rumah meninggal
Orang yang Menderita Penyakit
9.
Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.M termasuk Nuclear Family (keluarga inti) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak.
10. Suku Bangsa
Keluarga Tn.M berasal dari suku sunda dan tinggal dilingkungan orang-orang
bersuku sunda. Tn.M berkomunikasi dengan bahasa sunda baik antara anggota
keluarga maupun lingkungan sekitar.
11. Agama
Keluarga Tn.M beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di
rumah maupun di mesjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat dan
rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah di mesjid, sholat Jumat
di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), pengajian dan kegiatan
keagamaan lainnya.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Saat ini Tn.M bekerjaa sebagai buruh, penghasilan perbulannya ± Rp. 1.500.000.
sedangkan Ny.E bekerja sebagai pedagang makanan, penghasilan perbulannya Rp.
500.000 dan An. S yang tinggal serumah dengan Tn.M dan Ny.E tidak menghasilkan
uang karena masih sekolah. Dari penghasilan Tn.M dan Ny. E digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari dan ditabung sebagian untuk biaya anak sekolah.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn.M mengatakan jarang berpergian ke tempat rekreasi karena sehariharinya pergi bekerja dan kemudian istirahat dirumah. Keluarga Tn.M mengatakan
biasa mengisi waktu luang dengan berbincang-bincang dan berkumpul dengan
tetangga dan saudara dekat. Serta menonton TV bersama pada malam hari.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
14. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.M saat ini berada pada tahap perkembangan dengan anak dewasa,
Tn.M mempunyai 3 orang anak. Anak pertama beusia 38 tahun sudah menikah, hidup
mandiri, tinggal terpisah dari Tn M dan telah mempunya 2 orang anak. Anak kedua
berusia 35 tahun sudah menikah, hidup mandiri, tinggal terpisah dari Tn M tetapi
masih tinggal di lingkungan yang sama dan telah mempunya 1 orang anak. Sedangkan
anak ke tiga berusia 21 tahun tinggal serumah dengan Tn.M dan masih sekolah.
15. Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga Tn.M masih ada yang belum terpenuhi yaitu
keluarga Tn.M belum bisa melepas anak ketiganya untuk hidup mandiri karena masih
sekolah serta masih memerlukan biaya untuk sekolah.
16. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan tidak memiliki
masalah kesehatan.
Ny.E mengatakan tidak mempunyai penyakit menular, Ny. E menderita rematik.
Ia mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya sehingga kaku untuk
berjalan, kadang kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan.
Anak Tn.M (An.S) tidak memiliki masalah kesehatan.
17. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.M adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara. Tn.M mengatakan dalam keluarganya
tidak mempunyai riwayat penyakit menular maupun penyakit keturunan. Sedangkan
Ny.E anak ke 1 dari 7 bersaudara, Ny.E mengatakan dalam keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit menular, tetapi ibu Ny.E memiliki riwayat penyakit
rematik.
III. Data Lingkungan
18. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.M merupakan rumah milik sendiri dengan ukuran 10x6 m2, jenis
rumah permanen, lantai rumah keramik, atap rumah menggunakan genteng. Rumah
cukup bersih. Ny.E dan An.S biasa membersihkan rumah setiap hari. Untuk ventilasi
terdapat jendela dimasing-masing ruangan, sarana penerangan Tn.M menggunakan
listrik, sumber air yang digunakan berasal dari sumur kualitas air tidak berwarna,
tidak bebrabu dan tidak berasa.
Pembuangan sampah dilakukan dengan cara menampung dulu di tong sampah
kemudian dipindahkan dan dibakar didalam lubang penampungan sampah dikebun
belakang rumah, sedangkan pembuangan limbah seperti air bekas cucian dsb dialirkan
ke selokan disamping rumah. Jarak septictank dengan sumur kira-kira ± 10 m.
Denah Rumah
DP
TC
KM
RM
RT
KM II
ST
KM I
10 meter
Keterangan:
KT 1 : Kamar tidur depan
s
: Sumur
KT II : Kamar tidur belakang
: Pintu
RT
: Ruang tamu
: Jendela
RM
: Ruang makan
: Jalan
DP
: Dapur
TC
: Tempat cuci
KM
: Kamar madi
19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
ST
: Septictank
: Selokan kecil
Jarak rumah keluarga Tn.M berdekatan dengan tetangga, tetangga sekitar rumah
Tn.M lebih dominan asli daerah tersebut, namun ada juga yang berasal dari luar
daerah. Sebagian besar tetangga Tn.M bekerja sebagai buruh, petani, dan pedagang.
Hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik. Bila ada masalah antara warga
diselesaikan dengan cara musyawarah. Keadaan jalan tempat tinggal Tn.M sudah di
aspal sehingga memudahkan dalam transportasi. Jarak pasilitas kesehatan seperti
posyandu, klinik, dan puskesmas cukup dekat dari rumah sekita ±100 m.
20. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.M mengatakan sudah lama tinggal di Dsn. Pasirnangka RT 14 RW
04. Ds. Beber. Tn.M tinggal di desa itu dari awal menikah sampai sekarang ±40 tahun
dan tidak pernah berpindah rumah.
21. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Tn.M mengatakan biasa berkumpul dengan keluarga serumahnya sahabis shalat
magrib samil menonton TV. Sedangkan waktu berkumpul bersama semua anggota
keluarga biasanya dilakukan pada hari raya idhul fitri dan idhul adha. Saudara-saudara
Tn.M yang berada di sekitar rumah sering datang berkunjung kerumah ketika
mempunyai waktu luang. Tn.M dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan keagamaan
yang ada dimasyarakat, seperti pengajian.
22. Sistem Pendukung Keluarga
Tn.M memiliki keluarga yang berada di sekitar rumahnya sehingga apabila ada
keluarga yang sakit dapat dimintai bantuannya. Jika ada yang sakit biasanya akan di
bawa ke klinik atau puskesmas yang jaraknya ±100 m dari rumah.
IV. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.M berkomunikasi menggunakan bahasa sunda. Komunikasi yang
terjalin lancar dan terbuka sehingga tidak ada konflik dalam keluarga. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV ataupun
ketika ada waktu luang, keluarga biasanya bertukar pendapat dan menceritakan halhal yang terjadi.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn.M, Tn.M adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah
karena Tn.M dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga.
Untuk anak-anak yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga
masing-masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta pendapat Tn.M. dalam
keluarga kebersamaan sangat penting dan apabila ada masalah biasanya akan
dimusyawarahkan dan kadang langsung diambil keputusan oleh kepala keluarga.
25. Struktur Peran
Dalam keluarga Tn.M, Tn.M berperan sebagai kepala keluarga, sebagai suami
dan ayah, penentu keputusan, dan sebagai pencari nafkah utama. Ny.E berperan
sebagai istri, ibu rumah tangga, dan pencari nafkah tambahan. An.S berperan sebagai
anak yang harus menghormati dan menyayangi orang tuanya.
26. Nilai Dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut dan berlaku di keluarga Tn.M menyesuaikan dengan
nilai dan norma agama islam serta nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tn.M
selalu mengingatkan semua anggota keluarganya untuk selalu saling menyayangi,
menghormati, menghargai dan memperhatikan sesama anggota keluarga
.
IV. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.M mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati, menghargai dan memperhatikan sesama
anggota keluarga. Keluarga Tn.M cukup harmonis dan rukun. Apabila ada anggota
keluarga yang membutuhkan pertolongan atau sakit maka keluarga yang lain akan
berusaha membantu.
Tn.M dan anaknya telah mengetahui keadaan penyakit Ny.E sehingga keluarga
selalu mendukung dan memberikan semangat untuk tetap kuat dan sabar dalam
menghadapi penyakitnya serta selalu mengingatkan Ny.E agar tidak terlalu lelah
dalam melakukan aktifitas.
28. Fungsi Sosialisasi
Tn.M mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik.
Keluarga Tn.M menganut kebudayaan sunda. Keluarga Tn.M berusaha untuk tetap
memenuhi aturan yang ada pada keluarga, misalnya saling menghormati dan
menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma yang ada di masyarakat
sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga
atau masyarakat sekitar.
29. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan tantang penyakit dan penanganannya
a. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan
Ny.E mengatakan keluhan yang dirasakan tidak diketahui penyebabnya.
Namun keluarga menganggap bahwa keluhan yang terjadi karena kelelahan setelah
beraktifitas/ bekerja. Ny.E mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya
sehingga kaku untuk berjalan, kadang kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat
untuk berjalan. Keluarga Tn.M mengatakan kurang mengetahui cara perawatan
penyakit Ny.E.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan dalam mengambil keputusan disesuaikan dengan
keadaan masalah yang dihadapi. Jika tidak terlalu parah maka hanya ditangani di
rumah dengan minum obat warung dan dipijat. Keluarga Tn.M terus mengingatkan
kepada Ny.E untuk tidak banyak melakukan aktivitas dan beristirahat saja. Jika
penyakitnya tidak membaik biasanya akan dibawa ke klinik atau puskesmas.
c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah membeli obat
ke warung, dipijat, dan disarankan bersistirahat. Namun, jika sakitnya tidak
kunjung sembuh akan segera dibawa ke klinik atau ke Puskesmas terdekat.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara/ Memodifikasi Lingkungan Rumah
Keluarga mengatakan setiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya
sehingga terlihat cukup bersih, Sistem pembuangan limbah dialirkan ke selokan.
Sedangkan pembuangan sampah ditampung sementara di tong sampah kemudian di
bakar di lubang pembakaran setiap 1 minggu sekali. Keluarga Tn.M mengetahui
bahwa lingkungan yang bersih dan sehat akan memberikan dampak yang baik bagi
kesehatan.
e. Kemampuan Keluarga dalam Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan jika ada keluarganya yang sakit akan dibawa ke
klinik atau puskesmas terdekat.
30. Fungsi Reproduksi
Tn.M saat ini berusia 62 tahun dan Ny.E 60 tahun, mereka mempunyai 3 orang
anak. Saat ini Ny.E sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi (KB) Karena sudah
menopause.
31. Fungsi Ekonomi
Tn.M bekerja sebagai buruh, penghasilan perbulannya ±Rp.1.500.000 dan Ny.E
bekerja
sebagai
pedagang
makanan,
penghasilan
perbulanya
±Rp.500.000.
Penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya
ditabung untuk biaya anak sekolah.
VI. Stress Dan koping Keluarga
32. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
a. Stresor jangka pendek
Keluarga Tn.M mengatakan sedang menghadapi masalah kesehatan, yaitu
Ny.E menderita penyakit rematik, ketika penyakitnya kambuh Ny.E tidak bisa
melakukan aktifitas dengan baik, Ny.E berharap penyakitnya cepat sembuh dan
tidak kambuh lagi.
b. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn.M mengatakan selain masalah kesehatan, yang menjadi pikiran,
adalah kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.
33. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Tn.M mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antar anggota keluarga sehingga tidak menjadi
beban pikiran dan konflik. Dalam menentukan pengobatan yang harus dijalani salah
satu anggota keluarga, Tn.M pengambil keputusan karena Tn.M dianggap mampu dan
memiliki fisik yang kuat. Namun terkadang Ny.E juga akan mengambil keputusan.
Keluarga Tn.M selalu berpikir positif terhadap segala permasalahan yang ada.
34. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga biasanya akan dibicarakan dan
diselesaikan secara musyawarah.
35. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antara anggota keluarga sehingga tidak menjadi
beban pikiran dan konflik. Dalam mengatasi masalah penyakitnya, Ny.E tidak pernah
melakukan suatu kegiatan yang negatif. Tetapi bila penyakitnya kambuh Ny.E akan
beristirahat dan minum obat secara teratur.
VII. Pemeriksaan Fisik
No
Komponen
Tn.M
Ny.E
An.S
1
Penampilan
Sehat
Sakit/meringis
Sehat
2
Kesadaran
3
Tanda tanda TD : 120/80 mmHg TD :120/90 mmHg TD : 120/80mmH
vital
Compos mentis
Compos mentis
Compos mentis
N : 80x/menit
N
: 85x/mnt
N
: 83x/mnt
: 360C
S
: 360C
S
: 360C
S
4
TB
RR : 23x/menit
175 cm
5
BB
77 kg
55 kg
52 kg
6
Kepala
simetris, Rambut
simetris, Rambut
Simetria, Rambut
pendek beruban,
pendek beruban,
hitam pendek, kulit
kulit kepala bersih,
kulit kepala bersih
kepala bersih,
distribusi rambut
distribusi rambut
distribusi rambut
merata, tidak ada
merata, tidak ada
merata, tidak ada
benjolan,dan tidak
benjolan dan tidak
benjolan dan tidak
ada lesi
ada lesi
ada lesi
Simetris, Sklera
Simetris, Sklera
Simetris, Sklera
tidak ikterik,
tidak ikterik,
tidak ikterik,
konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
anemis, tidak ada
anemis, tidak ada
anemis, tidak ada
radang, tidak ada
radang tidak ada
radang tidak ada
lesi, fungsi
lesi, fungsi
lesi, fungsi
penglihatan kurang
penglihatan kurang
penglihatan kurang
baik, karena
baik karena
baik karena
menggunakan kaca
menggunakan kaca
menggunakan
mata ketika sedang
mata ketika sedang
kacamata dalam
membaca
membaca
melakukan aktifitas
Simetris ,Bersih,
Simetris, Bersih,
Simetris, Bersih,
tidak ada benjolan,
tidak ada benjolan,
tidak ada benjolan,
tidak ada serumen,
tidak ada serumen,
tidak ada serumen,
tidak ada lesi, tidak
tidak ada lesi, tidak
tidak ada lesi, tidak
ada tanda-tanda
ada tanda-tanda
ada tanda-tanda
peradangan, fungsi
peradangan, fungsi
peradangan, fungsi
pendengaran baik.
pendengaran baik.
pendengaran baik.
Simetris, Bersih,
simetris,bersih,
Simetris, Bersih,
7
8
9
Mata
Telinga
Hidung
RR : 22x/mnt
150 cm
RR : 21x/mnt
155 cm
10
7.
Mulut
Leher
tidak ada sekret,
tidak ada sekret,
tidak ada sekret,
tidak ada tanda-
tidak ada tanda-
tidak ada tanda-
tanda peradangan,
tanda peradangan,
tanda peradangan,
tidak terdapat lesi, ,
tidak terdapat lesi,
tidak terdapat lesi,
penciuman baik
penciuman baik
penciuman baik
bibir kemerahan,
bibir kemerahan,
bibir kemerahan,
gigi tidak lengkap
gigi tidak lengkap
gigi putih
kekuningan,
kekuningan,
kekuningan,
keadaan mukosa
keadaan mukosa
keadaan mukosa
lembab,
lembab,
lembab,
pengecapan baik
pengecapan baik
pengecapan baik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar limfe dan
kelenjar limfe dan
kelenjar limfe dan
tiroid, tidak ada
tiroid, tidak ada lesi tiroid, tidak ada
lesi
8.
10.
10.
Dada
Abdmen
Ekstremitas
lesi
Bentuk dada
Bentuk dada
Bentuk dada
simetris,
simetris,
simetris,
pergerakan dada
Pergerakan dada
Pergerakan dada
simetris, tidak ada
simetris, tidak ada
simetris, tidak ada
keluhan sesak
tidak ada keluhan
keluhan sesak
nafas, pernapasan
sesak nafas,
nafas pernapasan
normal
pernapasan normal
normal,
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
tekan pada
tekan pada
tekan pada
abdomen
abdomen
abdomen
Pergerakan normal
Pergerakan
Pergerakan normal
tidak ada
terbatas, terasa
tidak ada
gangguan, tidak
ngilu di persendian
gangguan, tak ada
ada bekas luka,
kaki, kadang terasa
bekas luka
telapak kaki
nyeri serta kaku
mengeras dan tebal
dan berat untuk
berjakan skala
nyeri 3 (nyeri
11.
Kulit
Bersih, sawo
ringan).
Bersih, sawo
Bersih, sawo
matang, tidak ada
matang, tidak ada
matang, tidak ada
bekas luka, tampak
bekas luka, tampak
bekas luka
kering
kering
VIII. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga
dapat teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan serta keluarga bisa mendapatkan
informasi kesehatan mengenai penyakit yang diderita oleh Ny.E.
Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No
1.
Data Penunjang
Etiologi
Tanda gejala
DS :
Ny.E
merasa
mengatakan
linu
di
sering rematik
Masalah
Gangguan
nyaman nyeri
persendian
kakinya, sehingga kaku untuk
berjalan,
kadang
kakinya
merasa senut-senut (nyeri) dan
berat untuk berjalan.
Ny.E mengatakan
sulit tidur
jika penyakitnya kambuh
DO :
Skala nyeri 3 (nyeri sedang)
Ny.E terlihat menahan sakit
2
ketika duduk lama
DS :
Ketidakmampuan
Kurang
Ny.E mengatakan bahwa keluarga mengenal pengetahuan
keluhan yang dirasakan tidak masalah kesehatan
diketahui penyebabnya, namun
keluarga menganggap penyakit
rasa
biasa yang disebabkan karena
kelelahan setelah beraktifitas.
Ny.E
mengatakan
mengetahui
harus
apa
tidak
saja
dihindari
yang
untuk
mencegah penyakitnya kabuh
DO :
- Ny.E banyak bertanya tentang
penyakit yang dideritanya, serta
makanan apa saja harus dihindari
agar
penyakitnya
tidak
cepat
kambuh
II Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
2. Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
III. Prioritas Masalah Keperawatan keluarga
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
Kriteria
Sifat masalah
Skore
3/3 x 1 = 1
Skala :
Pembenaran
Ny.E mengatakan
sering
merasa linu di persendian
Aktual
:3
kakinya,
Resiko
:2
untuk
sehingga
berjalan,
kaku
kadang
Sejahrera : 1
kakinya merasa senut-senut
Bobot
(nyeri) dan berat untuk
:1
berjalan.
Ny.E mengatakan
tidur
jika
sulit
penyakitnya
kambuh
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
1/2 x 2 = 1
Ny.E mengatakan apabila
dirinya masih bisa
:2
melakukan aktifitas
Sebagian : 1
walaupun pergerakannya
Rendah
:0
terbatas Ny.E biasanya
Bobot
:2
tidak akan pergi ke
klinik/puskesmas tetapi
hanya minum obat warung,
dipijat dan istirahat. Teatpi
apabila penyakitnnya tidak
kunjung sebuh barulah ia
mau pergi ke klinik atau
Potensial masalah untuk dicegah
2/3 x 1 = 0,6
Skala :
puskesmas.
Msalah telah terjadi, tetapi
masih
bisa
dicegah
untuk
Tinggi
:3
anggota keluarga yang lain
Cukup
:2
yang belum terkena penyakit
Rendah
:1
Bobot
:1
Menonjolnya masalah
2/2 x 1 = 1
Skala:
Ny.E mengatakan apabila
penyakitnya kambuh
Masalah
berat,
harus
segera
mengganggu aktifitas dak
kadang susah tidur.
ditangani : 2
Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani : 1
Masalah tidak dirasakan : 0
Bobot : 1
Total
3,6
2. Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria
Sifat masalah
Skala :
-
Pembenaran
ketidak tahuan keluarga
tentang proses penyakit
Aktual
:3
Resiko
:2
Sejahrera : 1
Bobot
Skore
2/3 x 1 = 0,6
:1
dan perawatan penyakit
Kemungkinan
masalah 1/2 x 2 = 1
Ny.E tidak mengetahui
dapat diubah
secara pasti secara pasti
Skala :
hal apa saja yang harus
Mudah
:2
dihindari agar
Sebagian : 1
penyakitnya tidak cepat
Rendah
:0
kambuh
Bobot
:2
Potensial
masalah
untuk 2/3 x 1 = 0,6
Ny.E mengatakan
dicegah
untuk
Skala :
penyakitnya
mengurangi
biasanya
Tinggi
:3
minum obat warung,
Cukup
:2
dipijat dan istirahat
Rendah
:1
Bobot
:1
Ny.E sudah mulai
mengurangi
yang
aktifitas
berat
agar
penyakitnya tidak cepat
Menonjolnya masalah
2/2 x 1 = 1
Skala:
Masalah
kambuh
Keluarga Tn.M kurang
menyadari adanya
berat,
harus
masalah kesehatan
keluarganya. Karena
segera ditangani : 2
keluarga Tn.M
Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani :
menganggap penyakit
1
yang dirasakan karena
kelelahan setelah
Masalah tidak dirasakan
beraktifitas
:0
Bobot : 1
Total
3,2
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
No Diagnosa Keperawatan
Skore
1
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
3,6
2
Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal 3,2
masalah kesehatan
Asuhan Keperawatan Keluarga
No
1
Diagnosa
Tujuan
Kriteria
Gangguan rasa
Setelah dilakukan
klien dan keluarga
nyaman nyeri b.d
tindakan
mampu melakukan
Tanda gejala rematik
keperawatan
tindakan yang
diharapkan dapat
diajarkan perawat
mengurangi rasa
untuk mengurangi
nyeri
rasa sakit
Intervensi
Kaji skala, durasi,
Rasional
Untuk menentukan
intensitas dan lokasi
intensitas yang
nyeri pada Ny.E
dirasakan klien dan
menentukan tindakan
berikutnya
Ajarkan tehnik
Untuk mengurangi
distraksi dan relaksasi
rasa nyeri karena
dengan teknik tersebut
bisa mengalikhan rasa
nyeri
Ajarkan pada klien
Panas dapat
untuk stimulasi
meningkatkan
penghilang rasa nyeri
relaksasi otot, dan
dengan cara
dapat mengurangi rasa
merendam kaki di air
nyeri
hangat.
Ajarkan ROM aktif
dan pasif
Untuk
mengurangi kekakuan
otot dan sendi.
Keluarga mampu
2
Kurang pengetahuan
Setelah dilakukan
b.d Ketidakmampuan
tindakan
keluarga mengenal
keperawatan
masalah kesehatan
diharapkan klien
dan keluarga
mampu mengetahui
tentang penyakit
menyebutkan secara
Beri penjelasan
sederhana pengertian
kepada klien dan
reumatik dan dapat
keluarga tentang
memahami tentang
pengertian reumatik,
tanda dan gejala,
penyebab, tanda dan
penyebab dan faktor
gejala dari reumatik
resiko dari reumatik
serta faktor resiko
rematik
Dengan diberikan
penjelasan
menimbulkan persepsi
yang positif sehingga
diharapkan dapat
memberi motivasi
kepada keluarga untuk
mengenal masalah
penyakitnya
Dengan diberikan
Beri penjelasan
penjelasan dapat
kepada klien dan
memberikan informasi
keluarga tentang cara
dan pengetahuan
perawatan yang harus
bagaimana cara
dilakukan/diperhatikan
melakukan perawatan
saat ada anggota
yang baik terhadap
keluarganya yang
anggota keluarganya
terkena penyakit
yang terkena penyakit
Untuk meningkatkan
Beri pendidikan
pengetahuan klien
kesehatan tentang diit
rematik
Implementasi Dan Evaluasi
No
1
Diagnosa
Gangguan rasa
nyaman nyeri b.d
Tanda gejala rematik
Implementasi
Mengkaji skala, durasi,
Evaluasi
S : klien mengatakan
intensitas dan lokasi nyeri
nyeri masih sering
pada Ny.E
muncul didaerah
Mengajarkan tehnik
distraksi dan relaksasi
Mengajarkan pada klien
persendian
terutama lutut
O : klien tampak
untuk stimulasi penghilang
menahan sakit
rasa nyeri dengan cara
ketika berdiri dari
merendam kaki di air
duduk lama dan
hangat.
pada saat bangun
mengajarkan ROM aktif dan
pasif
tidur terasa nyeri
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
2
dilanjutkan
S : klien mengatakan
Kurang pengetahuan
b.d Ketidakmampuan
memberkani penjelasan
mengerti dengan
keluarga mengenal
kepada klien dan keluarga
materi yang
masalah kesehatan
tentang pengertian
disampaikan
reumatik, penyebab, tanda
O : Klien dan keluarga
dan gejala dari reumatik
tampak paham dan
serta faktor resiko
memperhatikan
Memberkan penjelaskan
penjelasan
kepada klien dan keluarga
A : Masalah teratasi
tentang cara perawatan
P : Intervensi
yang harus
dilakukan/diperhatikan saat
ada anggota keluarganya
yang terkena penyakit
Meberikan pendidikan
kesehatan tentang diit
dihentikan
rematik
Pengkajian
I. Data Umum
Identitas Keluarga
Identitas Kepala Keluarga
1.
Nama
: Tn. M
2.
Jenis Kelamin
: Laki – Laki
3.
Umur
: 62 Tahun
4.
Agama
: Islam
5.
Pendidikan
: SD
6.
Pekerjaan
: Buruh
7.
Alamat
: Ds. Pasirnangka RT 13 RW 09 Ds. Beber Kec. Cimaragas
8.
Komposisi Anggota Keluarga
No
Nama
Umur
L/
1
2
3
Ny.E
An.E
An.Y
60
38
35
P
P
L
P
4
An.S
21
P
Agama
Hub.
Islam
Islam
Islam
dengan KK
Istri
Anak
Anak
Islam
Anak
Pen
Pek
Sudah
SD
SMA
SMP
IRT
Karyawan
IRT
berkeluarga
dan tinggal
terpisah
Genogram
Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
Hubungan Keluarga
Hubungan Pernikahan
Tinggal Satu Rumah meninggal
Orang yang Menderita Penyakit
9.
Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.M termasuk Nuclear Family (keluarga inti) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak.
10. Suku Bangsa
Keluarga Tn.M berasal dari suku sunda dan tinggal dilingkungan orang-orang
bersuku sunda. Tn.M berkomunikasi dengan bahasa sunda baik antara anggota
keluarga maupun lingkungan sekitar.
11. Agama
Keluarga Tn.M beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di
rumah maupun di mesjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat dan
rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah di mesjid, sholat Jumat
di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), pengajian dan kegiatan
keagamaan lainnya.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Saat ini Tn.M bekerjaa sebagai buruh, penghasilan perbulannya ± Rp. 1.500.000.
sedangkan Ny.E bekerja sebagai pedagang makanan, penghasilan perbulannya Rp.
500.000 dan An. S yang tinggal serumah dengan Tn.M dan Ny.E tidak menghasilkan
uang karena masih sekolah. Dari penghasilan Tn.M dan Ny. E digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari dan ditabung sebagian untuk biaya anak sekolah.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn.M mengatakan jarang berpergian ke tempat rekreasi karena sehariharinya pergi bekerja dan kemudian istirahat dirumah. Keluarga Tn.M mengatakan
biasa mengisi waktu luang dengan berbincang-bincang dan berkumpul dengan
tetangga dan saudara dekat. Serta menonton TV bersama pada malam hari.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
14. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.M saat ini berada pada tahap perkembangan dengan anak dewasa,
Tn.M mempunyai 3 orang anak. Anak pertama beusia 38 tahun sudah menikah, hidup
mandiri, tinggal terpisah dari Tn M dan telah mempunya 2 orang anak. Anak kedua
berusia 35 tahun sudah menikah, hidup mandiri, tinggal terpisah dari Tn M tetapi
masih tinggal di lingkungan yang sama dan telah mempunya 1 orang anak. Sedangkan
anak ke tiga berusia 21 tahun tinggal serumah dengan Tn.M dan masih sekolah.
15. Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga Tn.M masih ada yang belum terpenuhi yaitu
keluarga Tn.M belum bisa melepas anak ketiganya untuk hidup mandiri karena masih
sekolah serta masih memerlukan biaya untuk sekolah.
16. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan tidak memiliki
masalah kesehatan.
Ny.E mengatakan tidak mempunyai penyakit menular, Ny. E menderita rematik.
Ia mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya sehingga kaku untuk
berjalan, kadang kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan.
Anak Tn.M (An.S) tidak memiliki masalah kesehatan.
17. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.M adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara. Tn.M mengatakan dalam keluarganya
tidak mempunyai riwayat penyakit menular maupun penyakit keturunan. Sedangkan
Ny.E anak ke 1 dari 7 bersaudara, Ny.E mengatakan dalam keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit menular, tetapi ibu Ny.E memiliki riwayat penyakit
rematik.
III. Data Lingkungan
18. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.M merupakan rumah milik sendiri dengan ukuran 10x6 m2, jenis
rumah permanen, lantai rumah keramik, atap rumah menggunakan genteng. Rumah
cukup bersih. Ny.E dan An.S biasa membersihkan rumah setiap hari. Untuk ventilasi
terdapat jendela dimasing-masing ruangan, sarana penerangan Tn.M menggunakan
listrik, sumber air yang digunakan berasal dari sumur kualitas air tidak berwarna,
tidak bebrabu dan tidak berasa.
Pembuangan sampah dilakukan dengan cara menampung dulu di tong sampah
kemudian dipindahkan dan dibakar didalam lubang penampungan sampah dikebun
belakang rumah, sedangkan pembuangan limbah seperti air bekas cucian dsb dialirkan
ke selokan disamping rumah. Jarak septictank dengan sumur kira-kira ± 10 m.
Denah Rumah
DP
TC
KM
RM
RT
KM II
ST
KM I
10 meter
Keterangan:
KT 1 : Kamar tidur depan
s
: Sumur
KT II : Kamar tidur belakang
: Pintu
RT
: Ruang tamu
: Jendela
RM
: Ruang makan
: Jalan
DP
: Dapur
TC
: Tempat cuci
KM
: Kamar madi
19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
ST
: Septictank
: Selokan kecil
Jarak rumah keluarga Tn.M berdekatan dengan tetangga, tetangga sekitar rumah
Tn.M lebih dominan asli daerah tersebut, namun ada juga yang berasal dari luar
daerah. Sebagian besar tetangga Tn.M bekerja sebagai buruh, petani, dan pedagang.
Hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik. Bila ada masalah antara warga
diselesaikan dengan cara musyawarah. Keadaan jalan tempat tinggal Tn.M sudah di
aspal sehingga memudahkan dalam transportasi. Jarak pasilitas kesehatan seperti
posyandu, klinik, dan puskesmas cukup dekat dari rumah sekita ±100 m.
20. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.M mengatakan sudah lama tinggal di Dsn. Pasirnangka RT 14 RW
04. Ds. Beber. Tn.M tinggal di desa itu dari awal menikah sampai sekarang ±40 tahun
dan tidak pernah berpindah rumah.
21. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Tn.M mengatakan biasa berkumpul dengan keluarga serumahnya sahabis shalat
magrib samil menonton TV. Sedangkan waktu berkumpul bersama semua anggota
keluarga biasanya dilakukan pada hari raya idhul fitri dan idhul adha. Saudara-saudara
Tn.M yang berada di sekitar rumah sering datang berkunjung kerumah ketika
mempunyai waktu luang. Tn.M dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan keagamaan
yang ada dimasyarakat, seperti pengajian.
22. Sistem Pendukung Keluarga
Tn.M memiliki keluarga yang berada di sekitar rumahnya sehingga apabila ada
keluarga yang sakit dapat dimintai bantuannya. Jika ada yang sakit biasanya akan di
bawa ke klinik atau puskesmas yang jaraknya ±100 m dari rumah.
IV. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.M berkomunikasi menggunakan bahasa sunda. Komunikasi yang
terjalin lancar dan terbuka sehingga tidak ada konflik dalam keluarga. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV ataupun
ketika ada waktu luang, keluarga biasanya bertukar pendapat dan menceritakan halhal yang terjadi.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn.M, Tn.M adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah
karena Tn.M dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga.
Untuk anak-anak yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga
masing-masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta pendapat Tn.M. dalam
keluarga kebersamaan sangat penting dan apabila ada masalah biasanya akan
dimusyawarahkan dan kadang langsung diambil keputusan oleh kepala keluarga.
25. Struktur Peran
Dalam keluarga Tn.M, Tn.M berperan sebagai kepala keluarga, sebagai suami
dan ayah, penentu keputusan, dan sebagai pencari nafkah utama. Ny.E berperan
sebagai istri, ibu rumah tangga, dan pencari nafkah tambahan. An.S berperan sebagai
anak yang harus menghormati dan menyayangi orang tuanya.
26. Nilai Dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut dan berlaku di keluarga Tn.M menyesuaikan dengan
nilai dan norma agama islam serta nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tn.M
selalu mengingatkan semua anggota keluarganya untuk selalu saling menyayangi,
menghormati, menghargai dan memperhatikan sesama anggota keluarga
.
IV. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.M mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati, menghargai dan memperhatikan sesama
anggota keluarga. Keluarga Tn.M cukup harmonis dan rukun. Apabila ada anggota
keluarga yang membutuhkan pertolongan atau sakit maka keluarga yang lain akan
berusaha membantu.
Tn.M dan anaknya telah mengetahui keadaan penyakit Ny.E sehingga keluarga
selalu mendukung dan memberikan semangat untuk tetap kuat dan sabar dalam
menghadapi penyakitnya serta selalu mengingatkan Ny.E agar tidak terlalu lelah
dalam melakukan aktifitas.
28. Fungsi Sosialisasi
Tn.M mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik.
Keluarga Tn.M menganut kebudayaan sunda. Keluarga Tn.M berusaha untuk tetap
memenuhi aturan yang ada pada keluarga, misalnya saling menghormati dan
menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma yang ada di masyarakat
sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga
atau masyarakat sekitar.
29. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan tantang penyakit dan penanganannya
a. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan
Ny.E mengatakan keluhan yang dirasakan tidak diketahui penyebabnya.
Namun keluarga menganggap bahwa keluhan yang terjadi karena kelelahan setelah
beraktifitas/ bekerja. Ny.E mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya
sehingga kaku untuk berjalan, kadang kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat
untuk berjalan. Keluarga Tn.M mengatakan kurang mengetahui cara perawatan
penyakit Ny.E.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan dalam mengambil keputusan disesuaikan dengan
keadaan masalah yang dihadapi. Jika tidak terlalu parah maka hanya ditangani di
rumah dengan minum obat warung dan dipijat. Keluarga Tn.M terus mengingatkan
kepada Ny.E untuk tidak banyak melakukan aktivitas dan beristirahat saja. Jika
penyakitnya tidak membaik biasanya akan dibawa ke klinik atau puskesmas.
c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah membeli obat
ke warung, dipijat, dan disarankan bersistirahat. Namun, jika sakitnya tidak
kunjung sembuh akan segera dibawa ke klinik atau ke Puskesmas terdekat.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara/ Memodifikasi Lingkungan Rumah
Keluarga mengatakan setiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya
sehingga terlihat cukup bersih, Sistem pembuangan limbah dialirkan ke selokan.
Sedangkan pembuangan sampah ditampung sementara di tong sampah kemudian di
bakar di lubang pembakaran setiap 1 minggu sekali. Keluarga Tn.M mengetahui
bahwa lingkungan yang bersih dan sehat akan memberikan dampak yang baik bagi
kesehatan.
e. Kemampuan Keluarga dalam Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn.M mengatakan jika ada keluarganya yang sakit akan dibawa ke
klinik atau puskesmas terdekat.
30. Fungsi Reproduksi
Tn.M saat ini berusia 62 tahun dan Ny.E 60 tahun, mereka mempunyai 3 orang
anak. Saat ini Ny.E sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi (KB) Karena sudah
menopause.
31. Fungsi Ekonomi
Tn.M bekerja sebagai buruh, penghasilan perbulannya ±Rp.1.500.000 dan Ny.E
bekerja
sebagai
pedagang
makanan,
penghasilan
perbulanya
±Rp.500.000.
Penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya
ditabung untuk biaya anak sekolah.
VI. Stress Dan koping Keluarga
32. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
a. Stresor jangka pendek
Keluarga Tn.M mengatakan sedang menghadapi masalah kesehatan, yaitu
Ny.E menderita penyakit rematik, ketika penyakitnya kambuh Ny.E tidak bisa
melakukan aktifitas dengan baik, Ny.E berharap penyakitnya cepat sembuh dan
tidak kambuh lagi.
b. Stresor jangka panjang
Keluarga Tn.M mengatakan selain masalah kesehatan, yang menjadi pikiran,
adalah kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.
33. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Tn.M mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antar anggota keluarga sehingga tidak menjadi
beban pikiran dan konflik. Dalam menentukan pengobatan yang harus dijalani salah
satu anggota keluarga, Tn.M pengambil keputusan karena Tn.M dianggap mampu dan
memiliki fisik yang kuat. Namun terkadang Ny.E juga akan mengambil keputusan.
Keluarga Tn.M selalu berpikir positif terhadap segala permasalahan yang ada.
34. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga biasanya akan dibicarakan dan
diselesaikan secara musyawarah.
35. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antara anggota keluarga sehingga tidak menjadi
beban pikiran dan konflik. Dalam mengatasi masalah penyakitnya, Ny.E tidak pernah
melakukan suatu kegiatan yang negatif. Tetapi bila penyakitnya kambuh Ny.E akan
beristirahat dan minum obat secara teratur.
VII. Pemeriksaan Fisik
No
Komponen
Tn.M
Ny.E
An.S
1
Penampilan
Sehat
Sakit/meringis
Sehat
2
Kesadaran
3
Tanda tanda TD : 120/80 mmHg TD :120/90 mmHg TD : 120/80mmH
vital
Compos mentis
Compos mentis
Compos mentis
N : 80x/menit
N
: 85x/mnt
N
: 83x/mnt
: 360C
S
: 360C
S
: 360C
S
4
TB
RR : 23x/menit
175 cm
5
BB
77 kg
55 kg
52 kg
6
Kepala
simetris, Rambut
simetris, Rambut
Simetria, Rambut
pendek beruban,
pendek beruban,
hitam pendek, kulit
kulit kepala bersih,
kulit kepala bersih
kepala bersih,
distribusi rambut
distribusi rambut
distribusi rambut
merata, tidak ada
merata, tidak ada
merata, tidak ada
benjolan,dan tidak
benjolan dan tidak
benjolan dan tidak
ada lesi
ada lesi
ada lesi
Simetris, Sklera
Simetris, Sklera
Simetris, Sklera
tidak ikterik,
tidak ikterik,
tidak ikterik,
konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
anemis, tidak ada
anemis, tidak ada
anemis, tidak ada
radang, tidak ada
radang tidak ada
radang tidak ada
lesi, fungsi
lesi, fungsi
lesi, fungsi
penglihatan kurang
penglihatan kurang
penglihatan kurang
baik, karena
baik karena
baik karena
menggunakan kaca
menggunakan kaca
menggunakan
mata ketika sedang
mata ketika sedang
kacamata dalam
membaca
membaca
melakukan aktifitas
Simetris ,Bersih,
Simetris, Bersih,
Simetris, Bersih,
tidak ada benjolan,
tidak ada benjolan,
tidak ada benjolan,
tidak ada serumen,
tidak ada serumen,
tidak ada serumen,
tidak ada lesi, tidak
tidak ada lesi, tidak
tidak ada lesi, tidak
ada tanda-tanda
ada tanda-tanda
ada tanda-tanda
peradangan, fungsi
peradangan, fungsi
peradangan, fungsi
pendengaran baik.
pendengaran baik.
pendengaran baik.
Simetris, Bersih,
simetris,bersih,
Simetris, Bersih,
7
8
9
Mata
Telinga
Hidung
RR : 22x/mnt
150 cm
RR : 21x/mnt
155 cm
10
7.
Mulut
Leher
tidak ada sekret,
tidak ada sekret,
tidak ada sekret,
tidak ada tanda-
tidak ada tanda-
tidak ada tanda-
tanda peradangan,
tanda peradangan,
tanda peradangan,
tidak terdapat lesi, ,
tidak terdapat lesi,
tidak terdapat lesi,
penciuman baik
penciuman baik
penciuman baik
bibir kemerahan,
bibir kemerahan,
bibir kemerahan,
gigi tidak lengkap
gigi tidak lengkap
gigi putih
kekuningan,
kekuningan,
kekuningan,
keadaan mukosa
keadaan mukosa
keadaan mukosa
lembab,
lembab,
lembab,
pengecapan baik
pengecapan baik
pengecapan baik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar limfe dan
kelenjar limfe dan
kelenjar limfe dan
tiroid, tidak ada
tiroid, tidak ada lesi tiroid, tidak ada
lesi
8.
10.
10.
Dada
Abdmen
Ekstremitas
lesi
Bentuk dada
Bentuk dada
Bentuk dada
simetris,
simetris,
simetris,
pergerakan dada
Pergerakan dada
Pergerakan dada
simetris, tidak ada
simetris, tidak ada
simetris, tidak ada
keluhan sesak
tidak ada keluhan
keluhan sesak
nafas, pernapasan
sesak nafas,
nafas pernapasan
normal
pernapasan normal
normal,
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
tekan pada
tekan pada
tekan pada
abdomen
abdomen
abdomen
Pergerakan normal
Pergerakan
Pergerakan normal
tidak ada
terbatas, terasa
tidak ada
gangguan, tidak
ngilu di persendian
gangguan, tak ada
ada bekas luka,
kaki, kadang terasa
bekas luka
telapak kaki
nyeri serta kaku
mengeras dan tebal
dan berat untuk
berjakan skala
nyeri 3 (nyeri
11.
Kulit
Bersih, sawo
ringan).
Bersih, sawo
Bersih, sawo
matang, tidak ada
matang, tidak ada
matang, tidak ada
bekas luka, tampak
bekas luka, tampak
bekas luka
kering
kering
VIII. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga
dapat teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan serta keluarga bisa mendapatkan
informasi kesehatan mengenai penyakit yang diderita oleh Ny.E.
Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No
1.
Data Penunjang
Etiologi
Tanda gejala
DS :
Ny.E
merasa
mengatakan
linu
di
sering rematik
Masalah
Gangguan
nyaman nyeri
persendian
kakinya, sehingga kaku untuk
berjalan,
kadang
kakinya
merasa senut-senut (nyeri) dan
berat untuk berjalan.
Ny.E mengatakan
sulit tidur
jika penyakitnya kambuh
DO :
Skala nyeri 3 (nyeri sedang)
Ny.E terlihat menahan sakit
2
ketika duduk lama
DS :
Ketidakmampuan
Kurang
Ny.E mengatakan bahwa keluarga mengenal pengetahuan
keluhan yang dirasakan tidak masalah kesehatan
diketahui penyebabnya, namun
keluarga menganggap penyakit
rasa
biasa yang disebabkan karena
kelelahan setelah beraktifitas.
Ny.E
mengatakan
mengetahui
harus
apa
tidak
saja
dihindari
yang
untuk
mencegah penyakitnya kabuh
DO :
- Ny.E banyak bertanya tentang
penyakit yang dideritanya, serta
makanan apa saja harus dihindari
agar
penyakitnya
tidak
cepat
kambuh
II Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
2. Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
III. Prioritas Masalah Keperawatan keluarga
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
Kriteria
Sifat masalah
Skore
3/3 x 1 = 1
Skala :
Pembenaran
Ny.E mengatakan
sering
merasa linu di persendian
Aktual
:3
kakinya,
Resiko
:2
untuk
sehingga
berjalan,
kaku
kadang
Sejahrera : 1
kakinya merasa senut-senut
Bobot
(nyeri) dan berat untuk
:1
berjalan.
Ny.E mengatakan
tidur
jika
sulit
penyakitnya
kambuh
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah
1/2 x 2 = 1
Ny.E mengatakan apabila
dirinya masih bisa
:2
melakukan aktifitas
Sebagian : 1
walaupun pergerakannya
Rendah
:0
terbatas Ny.E biasanya
Bobot
:2
tidak akan pergi ke
klinik/puskesmas tetapi
hanya minum obat warung,
dipijat dan istirahat. Teatpi
apabila penyakitnnya tidak
kunjung sebuh barulah ia
mau pergi ke klinik atau
Potensial masalah untuk dicegah
2/3 x 1 = 0,6
Skala :
puskesmas.
Msalah telah terjadi, tetapi
masih
bisa
dicegah
untuk
Tinggi
:3
anggota keluarga yang lain
Cukup
:2
yang belum terkena penyakit
Rendah
:1
Bobot
:1
Menonjolnya masalah
2/2 x 1 = 1
Skala:
Ny.E mengatakan apabila
penyakitnya kambuh
Masalah
berat,
harus
segera
mengganggu aktifitas dak
kadang susah tidur.
ditangani : 2
Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani : 1
Masalah tidak dirasakan : 0
Bobot : 1
Total
3,6
2. Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria
Sifat masalah
Skala :
-
Pembenaran
ketidak tahuan keluarga
tentang proses penyakit
Aktual
:3
Resiko
:2
Sejahrera : 1
Bobot
Skore
2/3 x 1 = 0,6
:1
dan perawatan penyakit
Kemungkinan
masalah 1/2 x 2 = 1
Ny.E tidak mengetahui
dapat diubah
secara pasti secara pasti
Skala :
hal apa saja yang harus
Mudah
:2
dihindari agar
Sebagian : 1
penyakitnya tidak cepat
Rendah
:0
kambuh
Bobot
:2
Potensial
masalah
untuk 2/3 x 1 = 0,6
Ny.E mengatakan
dicegah
untuk
Skala :
penyakitnya
mengurangi
biasanya
Tinggi
:3
minum obat warung,
Cukup
:2
dipijat dan istirahat
Rendah
:1
Bobot
:1
Ny.E sudah mulai
mengurangi
yang
aktifitas
berat
agar
penyakitnya tidak cepat
Menonjolnya masalah
2/2 x 1 = 1
Skala:
Masalah
kambuh
Keluarga Tn.M kurang
menyadari adanya
berat,
harus
masalah kesehatan
keluarganya. Karena
segera ditangani : 2
keluarga Tn.M
Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani :
menganggap penyakit
1
yang dirasakan karena
kelelahan setelah
Masalah tidak dirasakan
beraktifitas
:0
Bobot : 1
Total
3,2
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
No Diagnosa Keperawatan
Skore
1
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Tanda gejala rematik
3,6
2
Kurang pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal 3,2
masalah kesehatan
Asuhan Keperawatan Keluarga
No
1
Diagnosa
Tujuan
Kriteria
Gangguan rasa
Setelah dilakukan
klien dan keluarga
nyaman nyeri b.d
tindakan
mampu melakukan
Tanda gejala rematik
keperawatan
tindakan yang
diharapkan dapat
diajarkan perawat
mengurangi rasa
untuk mengurangi
nyeri
rasa sakit
Intervensi
Kaji skala, durasi,
Rasional
Untuk menentukan
intensitas dan lokasi
intensitas yang
nyeri pada Ny.E
dirasakan klien dan
menentukan tindakan
berikutnya
Ajarkan tehnik
Untuk mengurangi
distraksi dan relaksasi
rasa nyeri karena
dengan teknik tersebut
bisa mengalikhan rasa
nyeri
Ajarkan pada klien
Panas dapat
untuk stimulasi
meningkatkan
penghilang rasa nyeri
relaksasi otot, dan
dengan cara
dapat mengurangi rasa
merendam kaki di air
nyeri
hangat.
Ajarkan ROM aktif
dan pasif
Untuk
mengurangi kekakuan
otot dan sendi.
Keluarga mampu
2
Kurang pengetahuan
Setelah dilakukan
b.d Ketidakmampuan
tindakan
keluarga mengenal
keperawatan
masalah kesehatan
diharapkan klien
dan keluarga
mampu mengetahui
tentang penyakit
menyebutkan secara
Beri penjelasan
sederhana pengertian
kepada klien dan
reumatik dan dapat
keluarga tentang
memahami tentang
pengertian reumatik,
tanda dan gejala,
penyebab, tanda dan
penyebab dan faktor
gejala dari reumatik
resiko dari reumatik
serta faktor resiko
rematik
Dengan diberikan
penjelasan
menimbulkan persepsi
yang positif sehingga
diharapkan dapat
memberi motivasi
kepada keluarga untuk
mengenal masalah
penyakitnya
Dengan diberikan
Beri penjelasan
penjelasan dapat
kepada klien dan
memberikan informasi
keluarga tentang cara
dan pengetahuan
perawatan yang harus
bagaimana cara
dilakukan/diperhatikan
melakukan perawatan
saat ada anggota
yang baik terhadap
keluarganya yang
anggota keluarganya
terkena penyakit
yang terkena penyakit
Untuk meningkatkan
Beri pendidikan
pengetahuan klien
kesehatan tentang diit
rematik
Implementasi Dan Evaluasi
No
1
Diagnosa
Gangguan rasa
nyaman nyeri b.d
Tanda gejala rematik
Implementasi
Mengkaji skala, durasi,
Evaluasi
S : klien mengatakan
intensitas dan lokasi nyeri
nyeri masih sering
pada Ny.E
muncul didaerah
Mengajarkan tehnik
distraksi dan relaksasi
Mengajarkan pada klien
persendian
terutama lutut
O : klien tampak
untuk stimulasi penghilang
menahan sakit
rasa nyeri dengan cara
ketika berdiri dari
merendam kaki di air
duduk lama dan
hangat.
pada saat bangun
mengajarkan ROM aktif dan
pasif
tidur terasa nyeri
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi
2
dilanjutkan
S : klien mengatakan
Kurang pengetahuan
b.d Ketidakmampuan
memberkani penjelasan
mengerti dengan
keluarga mengenal
kepada klien dan keluarga
materi yang
masalah kesehatan
tentang pengertian
disampaikan
reumatik, penyebab, tanda
O : Klien dan keluarga
dan gejala dari reumatik
tampak paham dan
serta faktor resiko
memperhatikan
Memberkan penjelaskan
penjelasan
kepada klien dan keluarga
A : Masalah teratasi
tentang cara perawatan
P : Intervensi
yang harus
dilakukan/diperhatikan saat
ada anggota keluarganya
yang terkena penyakit
Meberikan pendidikan
kesehatan tentang diit
dihentikan
rematik