Pengertian dan Unsur unsur Pendidikan.do

A. PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
A. Definisi Pendidiann Secnan Luns
1.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan hidup.
2.

Karakteristi khusus

a.
Masa mendidik. Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat
selama ada pengaruh lingkungan.
b.
Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan
hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang
ada dengan sendirinya.
c.
Bentuk kegiatan. Terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tidak
sengaja sampai dengan terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam
pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beraneka ragam

bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarangan, kapan dan
dimanapun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.
d.
Tujuan. Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak
ditentukan dari luar tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan adalah sama
dengan tujuan hidup.
3.

Pendukung. Kaum Humanis Romantik

a.
Kaum Humanis romantic (seperti: John Holt, William Glasser,Jonathan kozol
dan sebagainya) dan kaum pragmatic (seperti: John Dewey,William Heard, Kilpatrick
dan sebagainya) cendrung mendefnisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan
mengencam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan pada zamannya.
Karena di sekolah berlangsung dehumanisasi Proses pengikisan Martabat Manusia.
Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid adalah
otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.
b.
Kencaman datang dari ivan illich, dia mempunyai gagasan yang terangterangan mengutuk pendidikan yang dilembagakan dalam bentuk sekolah. Dalam

kencaman itu ivan yakin bahwa sekolah-sekolah dengan sendirinnya menjadi tidak
memadai
dan
hanya
mendorong
kepada
mengasingkan
siswa
dari
hidup.selanjutnya d8ia yakin dengan peniadaan sekolah dalam masyarakat akan
menjamin siswa dapat memperoleh kebebasan dalam belajar tanpa harus
memperjuangkan untuk memperolehnya dari masyarakat. Iva Illich pun
berpendapat bahwa suatu system pendidikan yang baik harus mempunyai tiga
tujuan, yaitu: 1) member kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada setiap saat. 2) memungkinkan semua orang yang
ingin memberikan oengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah

melakukannya, demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya. 3) menjamin
tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.
B.


Definisi Pendidiann Secnan Sempit

1.
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai
lembaga pendidikan Formal dan segala pengaruh yang diupayakan sekolah
terhadap anak didik yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan
yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugastugas social mereka.
2.

Karakteristik khusus

a.
Masa Pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas, yaitu masa
anak dan remaja.
b.
Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan
yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara tekhnis
pendidikan dilakukan di kelas.
c.

Bentuk kegiatan. Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk
kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru sehingga
guru mempunyai peranan yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan
terjadwal, tertentu waktu dan tempatnya.
d.
Tujuan. Tujuan pendidikan pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu
untuk mempersiapkan hidup.
3.

Pendukung. Kaum behavioris.

a.
Kaum behavioris ( misalnya: B.Watson, B.F Skinner,Lester Frank Ward dan
sebagainya) cendrung mendefnisikan pendidikan dalan arti sempit.mereka
mempunyai pandangan yang optimis terhadap peranan sekolah dalam
menyelanggarakan
pendidikan
dan
pesimis
pendidikan

yang
tidak
dilembagakan.selanjutnya ada tiga prinsip utama mendasari sekolah dalam
menyelanggarakan proses rekayasa pengubahan tingkah laku..yaitu: 1.
Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangat kuat dipengaruhi oleh
lingkungan. 2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola tingkah
laku yang terprogram secara cermat. 3. Masa depan sekolah sebagai lembaga
perekayasa pola tingkah laku yang terprogram adalah cerah karena mempunyai
peranan yang besar dalam mencapai kemajuan.skinner menyatakan : pengaruhpengaruh lingkungan membentuk kita seperti apa yang ada sekarang ini. Dia juga
menyatakan bahwa kita, dan sebagian besar lingkungan membentuk kita seperti
apa yang dapat kita capai sekarang ini. Meskipun demikian, kita selalu dapat
mempengaruhi kita. Kita sekaligus di control dan pengontrol. Pada akhirnya kita
mencapai keadaan yang lebih baik apabila kita memahami hal tersebut dan
perilaku kita aktif mengikutinya.

b.
Optimisme kaum behaviorisme terhadap keberadaan dan peranan sekolah
dalam masyarakat modern tidak terlepas dari optimise yang kuat terhadap ilmu dan
ilmu dan tekhnologi dalam membangun masyarakat modern. Mereka adalah
penganut paham scientism yang mempunyai kepercayaan kuat terhadap

keampuhan ilmu dan tekhnologi bagi pembangunan kehidupan manusia yang lebih
baik.sekolah merupakan lingkungan buatan manusia yang diciptakan dan di control
dalam bentuk rekayasa pengubahan pola tingkah laku berdasarkan prinsip-prinsip
kerja ilmiah dan tekhnologi, dengan misi melaksanakan dan mengembangkan
semangat dan konsep-konsep ilmu dan teknologi dalam diri individu sehingga
menghasilkan tenaga-tenaga berkompetensi atau berkemampuan kerja produktif.
Dengan demikian sekolah sebagai lingkungan buatan manusia yang diperlukan di
dalam membangun masyarakat, menuju kehidupan yang lebih baik. Optimisme
terhadap peranan sekolah dinyatakan pula oleh Lester Frank Ward dia
menyatakan: setiap anak dilahirkan di dunia, hendaknya di pandang oleh
masyarakat ibarat bahan mentahan yang harus diolah dalam pabrik alam tidak
dapat di andalkan untuk mengembangkan kemampuan individu. Pengembangan
kemampuan individu harus direncanakan dan sebagian besar rencan tersebut harus
dilaksanakan dalam suatu sekolah yang baik.
C.

Definisi Pendidiann Secnan Alteannti Atnu Luns Teaantns

1.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan

pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung
di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat
dimasa yang akan datang.
2.

Karakteristik khusus

a.
Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatankegiatannya tidak berlangsung sembarang tetapi pada saat tertentu.
b.
Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam sebagian dari
lingkungan hidup. Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang
tergelar dengan sendirinya. Lingkungan alam sekitar yang alami tidak merupakan
lingkungan pendidikan. Pendidikan hanya berlangsung dalam lingkungan hidup
kultural.
c.
Bentuk kegiatan. Pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, pendidikan
informal, dan pendidikan nonformal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk
bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan selalu merupakan usaha dasar yang

tercakup didalamnya usaha pengelolaan pendidikan, baik dalam bentuk
pengelolaan pendidikan nasional maupun satuan pendidikan serta usaha
melaksanakan kegiatan pendidikan.

3.
Tujuan. Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan
yang bersipat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi yang optimal
dengan tujuan-tujuan social yang bersifat manusia seutuhnya yang dapat
memainkan peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan persekutuan
hidup dan kelompok sosial.
4.

Pendukung. Kaum humanis Realistik dan realism kritis

a.
Kaum humanis realistic misalnya: Edgar Faure, Felipe Herrera dan sebagainya
dan juga kaum realism kritis misalnya stella van petten Henderson, Immanuel kant
dan sebagainya cenderung menjawab pertanyaan apakan pendidikan dalam bentuk
defnisi alternative. Mereka cenderung mengambil jalan tengah dari devinisi
pendidikan yang maha luas dan yang sempit, Edgar faure merumuskan makna

pendidikan sebagai usaha memaksimalkan peranan pengajaran disekolah dan
pendidikan diluar sekolah.
b.
Pendekatan dialektis dalam merumuskan makna pendidikan, Henderson
mencoba memadukan pengertian pendidikan sebagai pengembangan potensipotensi yang terdapat dalam diri seseorang, dan pendidikan sebagai warisan social
dari generasi tua kepada generasi muda.
1.
1)

2)

3)

4)

2.

Definisi Pendidiann Beadnsnaann Funssi
Pendidikan Sebagai Proses Transfarmasi Budaya
Sebagai proses transfarmasi budaya dari satu generasi ke generasi yang

lain, nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transfarmasi dari
generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transfarmasi yaitu nilainilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa
tanggung jawab dan lain-lain.
Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi pendidikan diartikan suatu kegiatan
yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa dan oleh mereka
yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha
sendiri.
Pendidikan Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
Diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta
didik agar menjadi warga negara yang baik.
Pendidikan Sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki
bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap,
pengetahuan dan ketrampilan kerja pada calon luaran.
Definisi Pendidiann Menuaut GBHN

GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 108) memberikan batasan tentang pendidikan

nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan
bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan
pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
3.
1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

Pendidiann Menuaut Pnan Ahli
Plato (flosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan
bahwa: “pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari
jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya
kesempurnaan”.
Aristoteles (flosof terbesar Yunani yang lahir pada tahun 384SM-322 SM)
mengatakan bahwa: “ pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk
pengajaran”.
Ibnu muqafa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H143 H) mengatakan bahwa: “pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk
mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti
makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”.
Rousseau (flosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa: “pendidikan
ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita
sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya diwaktu
dewasa”.
James mill (flosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa: “pendidikan itu
harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa
berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang
lain selainnya”.
John dewey (flosof Chicago, 1859 M-1952 M) mengatakan bahwa: “
pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter
dan ftrah, serta dengan mencontoh peninggalan-peninggalan budaya lama
masyarakat manusia”.
Jean-jacques rousseau (flosof swiss 1712-1778) menurutnya: “pendidikan
adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak,
tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa.”
Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda ahli ini
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan adalah
bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dangan
bantuan orang lain”.
Ki hajar dewantara (bapak pendidikan nasional indonesia, 1889-1959)
merumuskan pengertian pandidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya
berarti daya upaya untuk memajukan badi pekerti (karakter, kekuatan

batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dangan alam dan
masyarakatnya”.
10) Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah
pendidikan disekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk
memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang
agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Subyek yang dibimbing (peserta didik).
Orang yang membimbing (pendidik).
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

Penjelasan:
a) Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern cenderung
menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subyek atau pribadi
yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang
perlu dipahami oleh pendidik ialah:
 Individu

yang memiliki potensi fsik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik.
 Individu yang sedang berkembang.
 Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
 Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
b) Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik
mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin
program pembelajaran, latihan dan masyarakat.
c) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian

tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi
intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
d)

Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

 Alat dan metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus
alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efesiensi dan efektiftasnya.
Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
 Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat.