LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH HANDBOR

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
MODUL 7
HAND BORING

KELOMPOK 17
Aulia Rizky Tansir

(1106009816)

Firdaus

(1106067835)

Martha Destri Arsari

(1106005042)

Tanggal Praktikum
Tanggal Pengumpulan
Asisten Praktikum
Paraf

Nilai

: 6 Oktober 2013
:
: Sandy Sanjaya
:
:

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2013

MODUL 7
HAND BORING

I.

TUJUAN PERCOBAAN

 Untuk memeriksa karakteristik tanah secara visual mengenai warna,


ukuran butiran dan jenis tanah.
Untuk mengambil contoh tanah undisturbed yang akan digunakan dalam
praktikum selanjutnya.

II.

ALAT DAN BAHAN
 2 buah kunci inggris
 Tabung 2 buah
 Hammer
 Oli
 Auger iwan
 2 buah batang
 1 buah kepala pemutar
 Batang pemegang
 Socket
 Kantong plastik

 Cangkul

III.

DASAR TEORI
Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) dan
contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Disturbed sample adalah
contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha yang dilakukan untuk melindungi
struktur asli tanah tersebut. Undisturbed sample adalah contoh tanah yang masih
menunjukkan sifat asli tanah. Contoh undisturbed ini secara ideal tidak
mengalami perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia. Contoh tanah yang
benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan yang baik
maka kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin. Tabung yang dipakai
untuk mengambil contoh tanah undisturbed harus memenuhi ketentuan :

dimana :
D1 = diameter tabung bagian dalam

D2 = diameter tabung bagian luar


IV.

PROSEDUR PRAKTIKUM
Persiapan praktikum:
 Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum ke tempat akan



melakukan pengeboran
Menentukan titik yang akan dilakukakn pengeboran
Membersihkan rumput dan batuan kecil di sekitar titik pengeboran
dengan alat cangkul

Jalannya praktikum:


Memasang alat auger iwan pada batang bor lalu diletakkan diatas titik




yang akan dilakukan pengeboran
Batang bor diletakkan tegak lurus di atas titik pengeboran, mengusahakan





tetap tegak lurus selama pengeboran terjadi.
Memutar bor searah jarum jam sambil dibebani.
Melakukan pengeboran sampai kedalaman lubang bor sedalam 30 cm.
Setelah kedalaman mencapai 30 cm, auger iwan diganti dengan socket
dan tabung, lalu memasang hammer kemudian di angkat keatas lalu
dilepaskan sehingga socket dan tabung tertekan ke bawah, hal ini
dilakukan hingga kedalaman 1 m.

Gambar 4.1 menekan socket dan tabung dengan hammer



Setelah tabung terisi tanah, tabung diangkat dan dilepas kemudian tutup

kedua ujung tabung ditutup dengan plastik dan diikat dengan karet.

Gambar 4.2 tabung yang sudah terisi tanah



Lalu hal yang sama dilakukan pada titik kedua

V.

DATA PRAKTIKUM
Titik
bor

Kedalaman
(m)

Jenis
tanah


Warna

1

0-0,3

Lempung

Coklat
kemerahan

0,3-1

Lempung

Coklat
kemerahan

1,3


Lempung

Coklat
kemerahan

0-0,3

Lempung

Coklat
kemerahan

0,3-1

Lempung

Coklat
kemerahan

1,3


Lempung

Coklat
kemerahan

2

Uraian
Tanah mengandung
sedikit humus, tidak
terdapat unsur air
Tanah mengandung
humus, tidak
terdapat unsur air
Kandungan humus
lebih banyak
dibandingkan
kedalaman 0,3-1 m,
tidak terdapat unsur

air , tidak terlihat
mikroorganisme
(cacing, dll)
Tanah mengandung
sedikit humus, tidak
terdapat unsur air
Tanah mengandung
humus, tidak
terdapat unsur air
Kandungan humus
lebih banyak
dibandingkan
kedalaman 0,3-1 m,
tidak terdapat unsur
air , tidak terlihat
mikroorganisme
(cacing, dll)

VI.


ANALISA
 Analisa praktikum
Praktikum Hand Boring bertujuan untuk memeriksa karakteristik tanah
secara visual mengenai warna, ukuran butiran dan jenis tanah. Sebelum memulai
praktikum, praktikan memastikan dulu apakah semua alat sudah lengkap dan
dicek keadaannya agar jalannya praktikum tidak terhambat. Setelah itu membawa
peralatan ke tempat akan dilakukan praktikum handboring. Titik pengeboran
ditentukan oleh asisten praktikum karena harus menghindari akar pohon di
sekitar tempat praktikum. Setelah titik ditentukan, tanah dibersihkan seperti
mencabut rumput-rumput di sekitar tanah dengan tangan serta membersihkan
bebatuan kecil di sekitar titik. Hal ini bertujuan agar pengeboran langsung pada
tanahnya dan sampah di sekitar tidak dapat masuk dalam lubang pengeboran.
Kemudian auger iwan dipasang pada batang bor lalu alat diletakkan tegak lurus
diatas titik bor yang telah ditentukan. Setelah semua alat terpasang lengkap,
pengeboran dimulai searah jarum jam, lalu membebani batang bor untuk
mempercepat proses pengeboran yang dilakukan oleh salah satu praktikan,
dengan cara duduk atau bergantung di batang bor. Dalam melakukan pengeboran,
alat diusahakan tegak lurus dan tidak miring.
Pengeboran dilakukan hingga kedalam 30 cm. Praktikan tidak mengukur
kedalaman lubang karena tidak membawa mistar sehingga kedalaman lubang
dihitung dengan menggunakan perkiraan. Setelah kedalaman dikira sudah
mencapai 30 cm, auger iwan diganti dengan socket dan tabung. Tabung yang
akan digunakan tidak lupa diolesi dengan oli untuk mempermudah pengambilan
sampel tanah dengan extrude. Setelah itu memasang hammer dengan cara
diangkat lalu dilepaskan kembali dengan bantuan gravitasi sehingga hammer
akan memberi gaya ke alat agar terjadi tekanan pada socket sehingga socket bisa
masuk ke dalam tanah. Pengambilan tanah yang dilakukan adalah pengambilan
sampel tanah undisturbed. Pengeboran dengan socket dan tabung dilakukan
hingga kondisi tabung terisi penuh dengan sampel tanah.
Setelah sampel berhasil diambil, kemudian sampel dibungkus dengan plastik
dan diikat dengan karet, hal ini dilakukan agar sampel yang baru diambil tidak
tercemari dan kadar air tidak berubah oleh keadaan sekitar (sampel undisturbed).
Hal yang sama diulangi pada titik kedua yang telah ditentukan dan mengambil
sampel

tanah

yang

kedua

agar

dapat

digunakan

untuk

praktikum

selanjutnya.Namun saat akan melepas tabung dari batang bor pada pengeboran

titik 1, praktikan agak kesulitan karena mur pada batang sulit dilepaskan
sehingga meminta bantuan kepada staf laborarturium mekanika tanah untuk
melepaskannya.


Analisa hasil
Dari praktikum kali ini didapat sampel tanah hingga 1 m. Dengan uraian

sebagai berikut :
Titik
bor
1

2

Kedalaman
(m)

Jenis tanah

Warna

0-0,3

Lempung

Coklat kemerahan

0,3-1

Lempung

Coklat kemerahan

1,3

Lempung

Coklat kemerahan

0-0,3

Lempung

Coklat kemerahan

0,3-1

1,3

Lempung

Lempung

Uraian

Tanah mengandung
sedikit humus, tidak
terdapat unsur air
Tanah mengandung
humus, tidak terdapat
unsur air
Kandungan humus lebih
banyak dibandingkan
kedalaman 0,3-1 m,
tidak terdapat unsur
air , tidak terlihat
mikroorganisme
(cacing, dll)
Tanah mengandung
sedikit humus, tidak
terdapat unsur air

Coklat kemerahan

Tanah mengandung
humus, tidak terdapat
unsur air

Coklat kemerahan

Kandungan humus lebih
banyak dibandingkan
kedalaman 0,3-1 m,
tidak terdapat unsur
air , tidak terlihat
mikroorganisme
(cacing, dll)

Dari hasil praktikum ini dapat dilihat bahwa jenis tanah yang ada di daerah
tempat melakukan praktikum adalah tanah lempung. Hal ini dapat diketahui dari
pengamatan secara visual, lewat penglihatan dan perabaan tanah. Secara
penglihatan, warna tanah hasil bor titik satu maupun titik dua memiliki

kesamaan, yaitu berwarna coklat kemerahan, terdapat humus namun tidak terlihat
mikroorganisme (cacing, dll). Secara perabaan, tanah cenderung lunak berbutir
agak halus, namun sampai kedalaman satu meter belum ada unsur air.
Untuk lebih memastikan lagi, dapat kita lihat pada tabel sistem klasifikasi
tanah USCS (Unified Soil Clasification System).

Sumber : http://www.scribd.com/doc/2011/09/sistem-klasifikasi-tanah.html

Sumber : http://www.scribd.com/doc/2011/09/sistem-klasifikasi-tanah.html

Serta dapat dilihat dari kelompok tanah berdasarkan perbandingan kandungan
mineral hara dan bahan organiknya :

Sumber : Hal. 68 Buku Geografi : Membuka Cakrawala Dunia



Analisa Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan praktikan selama praktikum antara lain :
1. Pengeboran yang dilakukan kurang tegak lurus
2. Tidak adanya pengukuran kedalaman menggunakan mistar

VII.

KESIMPULAN
Didapatkan karakteristik tanah secara visual dengan warna coklat kemerahan,
ukuran butiran bila dilihat dari tabel klasifikasi USCS yaitu tanah berbutir halus
dan jenis tanah adalah tanah lempung.

VIII. DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/2011/09/sistem-klasifikasi-tanah.html
Bowles, Joseph E. 1989. Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. Edisi Kedua.
trans. Johan K. Hainim. Jakarta: Erlangga.
Utoyo, Bambang. 2006. Geografi : Membuka Cakrawala Dunia. Hal. 68-69.
Bandung: PT. Setia Purna Inves.

IX.

LAMPIRAN

Hasil Bor Titik 1

Hasil Bor Titik 2