Peningkatan dan kepuasan mahasiswa terhadap

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyampaian informasi kini bukanlah hal yang sulit lagi. Informasi dapat
menyebar tanpa memerlukan waktu lama. Hal ini disebabkan oleh bantuan
teknologi. Jika sebelumnya kita harus menyampaikan informasi hanya melalui
mulut ke mulut, papan pengumuman atau media surat yang membutuhkan waktu
lama untuk menyebar, kini sudah banyak teknologi yang bisa digunakan untuk
mempermudah penyampaian informasi, sehingga kita dapat menerima informasi
tanpa terbatas ruang dan waktu.
Namun, kemudahan dalam menyampaikan informasi tersebut sering
menimbulkan masalah. Mudahnya informasi menyebar membuat kita kesulitan
mendapatkan informasi yang benar-benar dibutuhkan. Oleh sebab itu, penyedia
informasi harusnya mengkategorikan informasi sesuai kebutuhan. Sehingga
penerima bisa mendapatkan informasi sesuai kebutuhan sekaligus merasakan
kepuasan terhadap informasi yang didapatkan. Karena informasi yang baik
merupakan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan penerimanya sekaligus
bisa dengan cepat didapatkan.

Bagi mahasiswa, perguruan tinggi merupakan sumber penyedia informasi.
Informasi-informasi penting harus mudah didapatkan. Namun, tak sedikit
mahasiswa yang masih merasa sulit mendapatkan informasi sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini disebabkan karena berbedanya kebutuhan informasi dari tiaptiap prodi dalam suatu perguruan tinggi.

2

Di Universitas Sriwijaya (UNSRI) penyampaian informasi dilakukan
menggunakan website, baik website yang disediakan untuk penyampaian
informasi bagi seluruh civitas akademika UNSRI hingga website dari tiap-tiap
prodi. Mahasiswa yang ingin mencari informasi dapat langsung membuka website
yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan. Selain itu, mahasiswa
harus sering membuka website-website tersebut agar tidak ketinggalan informasi.
Hal tersebut dirasakan masih kurang efektif mengingat harus membutuhkan waktu
khusus untuk mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Sehingga
diperlukan teknologi informasi yang sesuai dengan keaadan tersebut, agar dapat
mempermudah mahasiswa dalam menerima informasi.
Saat ini smartphone sudah menjadi kebutuhan dikalangan masyarakat.
Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas memilikinya. Harganya yang
semakin murah dan dukungan spesifikasi yang baik membuat smartphone terus

berkembang.

Hal ini menyebabkan aplikasi-aplikasi mobile semakin banyak

dikembangkan para developer software.
Aplikasi mobile merupakan perkembangan dari zaman aplikasi web.
Aplikasi mobile dinilai lebih efektif dalam penyampaian informasi karena dapat
diinstal dalam perangkat smartphone kita, sehingga kita bisa menerima informasi
kapan pun dan dimana pun. Selain itu, aplikasi mobile menggunakan jaringan
internet sebagai media komunikasi datanya. Sehingga biaya untuk berkomunikasi
semakin murah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir
dengan judul ”PENINGKATAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
MAHASISWA DALAM MENERIMA INFORMASI MENGGUNAKAN

3

APLIKASI MOBILE

BERBASIS ANDROID PADA UNIVERSITAS


SRIWIJAYA.”

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis sistem penyampaian informasi kepada mahasiswa
Universitas Sriwijaya.
2. Untuk mengembangkan sistem penyampaian informasi kepada mahasiswa
Universitas Sriwijaya.
3. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa dalam menerima
informasi di Universitas Sriwijaya.

1.3 Manfaat
Bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya :
1. Mempermudah mahasiswa dalam menerima informasi.
2. Mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
3. Menghemat waktu dan biaya.
Bagi penulis :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan masa studi di Fakultas Ilmu
Komputer Prodi Sistem Informasi Universitas Sriwijaya.

2. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman.

4

1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan laporan akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan
pokok, maka penulis membatasi ruang lingkup dari permasalahan yang akan
dibahas, yaitu:
1. Informasi-informasi dipilih dan di-input oleh admin ke database server
yang disediakan.
2. Aplikasi Client berbasis android digunakan untuk menerima informasi
prodi yang diambil dari server.
3. Penulis hanya membahas rancangan sistem secara umum menggunakan
rancangan sistem secara terstruktur.
4. Penulis tidak membahas rancangan aplikasi android secara mendetail.
5. Sistem akan diujicobakan pada Prodi Sistem Informasi Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Sriwijaya.
6. Tahap pengembangan sistem hanya dilakukan sampai tahap ujicoba dan
implementasi.
.


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Profil Universitas Sriwijaya (UNSRI)

2.1.1. Sejarah Universitas Sriwijaya (UNSRI)
Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada
sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi
perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa
orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk
"Panitia Fakulteit Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan
berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah
fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera
Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April
1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti".

Pembukaan Fakultas Ekonomi secara resmi di bawah Yayasan Perguruan
Tinggi Sjakhjakirti ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara
yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan),
Letjen. TNI (Purn.) Bambang Utoyo (Panglima TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr
(Ketua DPRD Sumatera Selatan).
Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan
Perguruan Tinggi Sjakhjakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan
Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan

6

Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama
'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".
Pengembangan kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer
Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan
gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti di Bukit Besar (kini
Kampus Unsri Bukit Besar). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada
tanggal 31 Oktober 1957.
Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada

tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain
Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan H.A.
Bastari (Gubernur), hambatan yang masih ada untuk berdirinya universitas negeri
di Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember
1959 menemui Menteri PPK (Mr. Moh Yamin) berhasil memperoleh jaminan
kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan tinggi Sjakhjakirti menjadi
suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960
tanggal 29 Oktober 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya
berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3
November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden
Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta
Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg.
M. Isa yang diangkat dengan Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal
29 Okober 1960.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan
penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan

7

tanah seluas 712 hektar, di Indralaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang

Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada
tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara
fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993.
Gubernur Sumatera Selatan H Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana
menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Indralaya ini pada tanggal 1
September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Indralaya
dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana
ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan
administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus
Indralaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru
dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.

2.1.2. Visi, Misi dan Tujuan
2.1.2.1.

Visi
Visi Universitas Sriwijaya pada tahun 2020 adalah "Universitas

Sriwijaya pada dasawarsa kedua abad ke-21 merupakan perguruan tinggi termuka
di Indonesia yang berbasis riset, memiliki keunggulan di berbagai cabang ilmu,

khususnya di bidang pengembangan sumber daya alam, untuk menghasilkan
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, berakhlak
tinggi,

berbudaya,

bersemangat

ilmiah,

dan

menguasai

serta

mampu

mempergunakan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan kesenian untuk
meningkatkan kesejahteraan umat manusia"


8

2.1.2.2.

Misi
Untuk mewujudkan visinya, Unsri menyusun misi sebagai berikut:

 Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi
dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan iptek dan/atau kesenian;
 menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi
dalam rangka menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep,
metodologi, model, informasi baru atas cara kerja baru, yang memperkaya
ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau kesenian;
 menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada
masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai upaya
memberikan

sumbangsih


demi

kemajuan

masyarakat;

dan

menyelenggarakan pendidikan tinggi yang modern dan efisien.

2.1.2.3.

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mandiri sesuai dengan kebutuhan
masyarakat;
2. menghasilkan tenaga terdidik dan terlatih yang terampil dan andal untuk
menopang pembangunan bangsa;
3. menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, atau
cara kerja baru yang akan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian;
4. menghasilkan teknologi unggulan yang handal, serta teknik produksi teruji
dan tepat guna untuk dimanfaatkan masyarakat;

9

5. menghasilkan kajian kesenian, karya seni serta menyelenggarakan kegiatan
kesenian untuk meningkatkan estetika bangsa;
6. meningkatkan peran sebagai pusat pengembangan dan penafsiran ilmu
pengetahuan, teknologi, informasi, kesenian dan olahraga;
7. meningkatkan peran aktif dalam membantu pemerintah dan masyarakat
melalui lembaga-lembaga terkait di Unsri; dan
8. meningkatkan

kinerja

yang

relevan,

bertanggung

jawab,

terpadu,

berkelanjutan dan efisien dalam melaksanakan otonomi perguruan tinggi.

2.2.

Pengertian Pelayanan
Menurut Kotler dalam [ CITATION Lak08 \l 1033 ] pelayanan adalah

setiap tindakan atau kegiatan yanga dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Sedangkan Gronroos dalam[ CITATION Tji05 \l 1033 ]
menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian
aktivitas intangible yang biasa (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi
antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau barang, dan
sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
Sementara

itu,

menurut

Lovelock,

Petterson

&

Walker

dalam

[ CITATION Tji05 \l 1033 ] mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah
sistem, dimana setiap bisnis jasa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri
atas dua komponen utama: (1) operasai jasa; dan (2) penyampaian jasa.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu

10

diberikan kepada orang lain, dalam hal ini, kebutuhan pelanggan tersebut dapat
terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat
persepsi mereka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pelayanan
yaitu:
a. Adanya rasa cinta dan kasih sayang.
Cinta dan kasih sayang membuat manusia bersedia mengorbankan apa
yang ada padanya sesuai kemampuaanya, diwujudkan menjadi layanan dan
pengorbanan dalam batas ajaran agama, norma, sopan santun, dan kesusilaan yang
hidup dalam masyarakat.
b. Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya.
Rasa tolong menolong merupakan gerak naluri yang sudah melekat pada
manusia. Apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain karena diminta oleh
orang yang membutuhkan pertolongan hakikatnya adalah pelayanan, disamping
ada unsur pengorbanan, namun kata pelayanan tidak pernah digunakan dalam
hubungan ini.
c. Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu
bentuk amal.
Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk
membantu orang yang membutuhkan bantuan, proses ini disebut pelayanan.
Keinginan berbuat baik timbul dari orang lain yang membutuhkan
pertolongan, ini disebut bantuan. Menurut [ CITATION Pay00 \l 1033 ]
mengatakan bahwa layanan pelanggan terdapat pengertian:

11

1.

Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses,
menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindak
lanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan.

2.

Ketepatan waktu dan reabilitas penyampaian produk dan jasa kepada
pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

3.

Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu
untuk menyampaikkan produk dan jasa tersebut sedemikian rupa
sehingga

dipersepsikan

memuaskan

oleh

pelanggan

dan

yang

merealisasikan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
4.

Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan pelanggan.

5.

Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan
tidak lanjut tanggapan keterangan yang akurat. Disamping itu adanya
suatu sistem pelayanan yang baik terdiri dari tiga elemen, yakni:
a. Strategi pelayanan, suatu strategi untuk memberikan layanan dengan
mutu yang sebaik mungkin kepada para pelanggan.
b. Sumber daya manusia yang memberikan layanan.
c. Sistem pelayanan, prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan
kepada para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang
memiliki dan seluruh sumber daya manusia yang ada.
Dalam penetapan sistem pelayanan mencakup strategi yang dilakukan,

dimana pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat merasakan langsung,
agar tidak terjadai distorsi tentang suatu kepuasan yang akan mereka terima.
Sementara secara spesifik adanya peranan pelayanan yang diberikan secara nyata

12

akan memberikan pengaruh bagi semua pihak terhadap manfaat yang dirasakan
pelanggan.

2.3.

Kepuasan Pelanggan

2.3.1

Pengertian Kepuasan Pelanggan
Beberapa pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dapat

dilihat sebagai berikut:
Menurut Kotler dalam [ CITATION Lup09 \l 1033 ] Kepuasan merupakan
tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja
produk (jasa) yang diterima dan yang diharapkan.

Menurut Fonell dalam

[ CITATION Tji07 \l 1033 ] kepuasan pelanggan adalah evaluasi

purnabeli

keseluruhan.
Menurut Tse dan Wilton dalam [ CITATION Tji07 \l 1033 ] bahwa
kepuasan pelanggan adalah respon konsumen pada evaluasi persepsi terhadap
perbedaan antara ekspektasi awal (atau standar kinerja tertentu) dan kinerja aktual
produk sebagaimana dipersepsikan setelah konsumsi produk.
Menurut Cadotte, Woodruff dan Jenkins dalam [ CITATION Tji07 \l 1033
] kepuasan

pelanggan adalah kepuasan yang dikonseptualisasikan sebagai

perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman pemakaian produk.
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kunci
keberhasilan suatu perusahaan sebenarnya sangat tergantung kepada pelanggan/
konsumen, di mana perusahaan dikatakan sukses dan berhasil apabila perusahaan
tersebut dapat memuaskan kebutuhan para pelanggannya.

13

2.3.2

Ukuran kepuasan Pelanggan
Tingkat kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat diharapkan

oleh pengelola jasa. sehingga dengan diketahuinya tingkat kepuasan pelanggan
ini, pihak pengelola jasa dapat membuat perencanaan bagi kemajuan usahanya di
masa yang akan datang.
[ CITATION Kot09 \l 1033 ] mengemukakan empat metode untuk
mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu:
1. Sistem Keluhan dan Saran Pelanggan
Setiap perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan perlu memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi pelanggan untuk menyampaikan saran,
pendapat dan keluhan pelanggan. Adapun metode yang digunakan bisa dikirim
via pos ataupun menyediakan saluran telepon khusus.
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan
dengan metode survei baik melalui pos, telepon maupun dengan wawancara
pribadi. Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Directly report satisfaction : Pengukuran dengan cara ini dilakukan secara
langsung melalui beberapa pertanyaan tentang kepuasan terhadap suatu
produk.
b. Derived dissatisfaction : Yaitu merupakan pertanyaan yang menyangkut
dua hal utama yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu
dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.

14

c. Problem analysis : Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk
mengungkapkan dua hal pokok. Pertama masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawaran dari perusahaan, kedua saran untuk
melakukan perbaikan.
d. Importance performance analysis : Yaitu responden diminta untuk
merangkai beberapa atribut dan

penawaran berdasarkan derajat

pentingnya setiap atribut. Selain itu responden diminta untuk merangkai
seberapa baik kinerja dalam masing-masing atribut tersebut.
3. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang
(ghost shopper) untuk berperan sebagai pembeli/memanfaatkan potensial produk/
jasa

perusahaan dan pesaing. Lalu mereka menyampaikan temuan-temuan

mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing. Dengan
adanya penemuan tersebut diharapkan mampu memperbaiki kualitas pelayanan
yang ada.
4. Lost Customer Analysis
Dalam metode ini perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya
yang telah beralih ke perusahaan lain. Yang diharapkan dari hal ini adalah akan
diperoleh informasi penyebab beralihnya ke perusahaan lain dan akhirnya
perusahaan akan mengevaluasi kekurangan perusahaan dan memperbaikinya.
Telah banyak dilakukan riset untuk menentukan kepuasan pelanggan, walaupun
hal

ini

bukanlah

suatu

pekerjaan

mudah,

namun

perusahaan

harus

melaksanakannya agar pelanggan merasa puas atas pelayanan yang diberikan

15

2.4.

CRM

2.4.1. Pengertian CRM
Menurut [ CITATION Arm07 \l 1033 ], Customer Relationship
Management adalah seluruh proses dalam membangun dan menjaga hubungan
yang menguntungkan dengan pelanggan melalui pengantaran nilai (value) dan
kepuasan (satisfaction) yang tinggi bagi pelanggan. Menurutnya, ini mencakup
seluruh aspek dalam mendapatkan, menjaga, dan meningkatkan jumlah
pelanggan.
Definisi yang lain pada [ CITATION Pee05 \l 1033 ] menyebutkan bahwa
CRM adalah sebuah proses yang meliputi semua aspek dalam mengidentifikasi
pelanggan, menciptakan pengetahuan tentang pelanggan, membangun hubungan
dengan pelanggan, dan membentuk pendapat pelanggan tentang organisasi dan
produknya. Menurutnya, di dalam definisi ini tidak dibahas mengenai peran
teknologi dalam CRM. Definisi ini lebih memperhatikan pelanggan dan sasaran
yang ingin diraih (vis- a- vis the customer).
Menurut [ CITATION Kal01 \l 1033 ] CRM didefinisikan sebagai strategi
penjualan, pemasaran, dan pelayanan terintegrasi yang mencegah terjadinya
pelayanan yang bertumpu pada seseorang. Pelayanan harus bergantung pada
koordinasi dari aksi organisasi secara keseluruhan. Menurutnya, software CRM
membantu organisasi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan secara lebih
baik dengan menelusuri semua tipe interaksi yang dilakukan oleh pelanggan.

2.4.2. Tahapan CRM

16

Peningkatan pelayanan merupakan salah satu tahapan dalam CRM.
Menurut [ CITATION Kal01 \l 1033 ] tahapan CRM ada 3 yaitu :
1. Mendapatkan Pelanggan Baru (Acquire)
Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan
informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
2. Meningkatkan hubungan dengan Pelanggan yang telah ada (Enhance)
Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui
pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service).
Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan
(reduce cost).
3. Mempertahankan Pelanggan (Retain)
Tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan
mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.

2.5.

Informasi

2.5.1. Definisi Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti bagi penerimanya (Raymond McLeod, 1995). Sumber informasi adalah
data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses
pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

17

Selain itu, informasi merupakan hasil dari proses pengolahan data yang
bertambah nilainya atau manfaatnya. Menurut [ CITATION Pan07 \l 1033 ]
informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadiankejadian (event) nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.5.2. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal
berikut.
1) Relevan (relevancy)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan wajib pajak adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik wajib pajak. Sebaliknya informasi mengenai
harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang
relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2) Akurat (accuracy)
Suatu sistem informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan
informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah sesuai, dan pesan
yang disampaikan sudah lengkap.

3) Tepat Waktu (timeliness)

18

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan.

2.6.

Mahasiswa
Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi otomatis dapat

disebut sebagai mahasiswa. Mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya
maha dan siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar
tertinggi,

tentu

mahasiswa

sudah

terpelajar,

sebab

mereka

tinggal

menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang
paripurna.
Menurut [ CITATION Sis07 \l 1033 ] mahasiswa dapat didefinisikan
sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam
berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis serta bertindak dengan
cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri mahasiswa, dan
merupakan prinsip yang saling melengkapi. Mahasiswa adalah manusia yang
tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi.
Menurut [ CITATION Djo04 \l 1033 ] mahasiswa merupakan satu
golongan dari masyarakat yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan
calon intelektual.

Sebagai calon intelektual mahasiswa harus mampu untuk

berpikir kritis terhadap kenyataan sosial.

Sedangkan sebagai manusia muda,

mahasiswa seringkali tidak mengukur resiko yang akan menimpa dirinya.

19

Sedangkan menurut [ CITATION Gan04 \l 1033 ] mahasiswa adalah
individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secara
mantap, dimana didalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh
kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa
ada yang sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan.

2.7.

Aplikasi Mobile
Ada banyak pengertian mengenai aplikasi oleh para ahli yang dikutip

dalam [ CITATION Wah03 \l 1033 ]:
1. Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
kebutuhan akan beberapa aktivitas [ CITATION Buy01 \l 1033 ].
2. Menurut [ CITATION Dha09 \l 1033 ] aplikasi (application) adalah
software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan
tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.
Sedangkan, aplikasi mobile adalah aplikasi yang bisa anda gunakan
melalui perangkat mobile, seperti handphone, tab, PDA dan smartphone. Aplikasi
mobile merupakan perkembangan dari aplikasi web.
internet sebagai jalur komunikasi datanya.

Dengan memanfaatkan

Dengan aplikasi mobile kita bisa

melakukan banyak hal melalui gadget kita mulai dari browsing, chatting,
mendengar musik dan hal lainnya yang dahulu hanya bisa di lakukan dengan
perangkat komputer.

2.8.

Android

20

Android adalah sebuah sistem operasi berbasis linux yang diperuntukkan
untuk telepon seluler (smartphone). Kelebihan Sistem operasi android sendiri
ialah menyediakan sumber terbuka (open source) bagi para pengembang untuk
menciptakan jutaan aplikasi mereka sendiri yang nantinya akan dipergunakan
untuk berbagai macam peranti bergerak (mobile devices).
Menurut [ CITATION Ari11 \l 1033 ] android merupakan perangkat
bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.
Sedangkan menurut [ CITATION Ste11 \l 1033 ] android merupakan OS
(Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang
dewasa ini.

2.9 Statistika Deskriptif
Menurut [ CITATION Sub03 \l 1033 ] yang dimaksud sebagai statistika
deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian,
penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu
hal, disini data akan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau
dibaca. Statistika deskriptif merupakan metode-metode yang berkait dengan
pengumpulan dan penyajian sekumpulan data, sehingga dapat memberikan
informasi yang berguna. Statistika deskriptif memberikan informasi hanya
mengenai data yang ada dan tidak menarik kesimpulan lebih jauh dari data yang
ada. Penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku termasuk dalam
kategori statistika deskriptif. Kegiatan itu dilakukan melalui:
a.

Pendekatan

aritmetika,

yaitu

pendekatan

melalui

pemeriksaan

rangkuman nilai atau ukuran-ukuran penting dari data. Yang dimaksud

21

rangkuman nilai di sini ialah penyederhanaan kumpulan nilai data yang
diamati ke dalam bentuk nilai-nilai tertentu. Setiap rangkuman nilai ini
disebut statistik. Jadi, statistik menerangkan sifat kumpulan data dalam
bentuk nilai yang mudah dipahami, sedangkan statistika adalah suatu ilmu
tentang sekumpulan konsep serta metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta menarik
kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.
b.

Pendekatan geometrik, yaitu melalui penyajian data dalam bentuk
gambar berupa grafik atau diagram. Kedua pendekatan mengakibatkan
pembedaan dalam penyajian datanya. Penyajian data pertama menekankan
angka-angka dan yang kedua menekankan pada gambar.

22

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
.
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Universitas
Sriwijaya dengan meneliti tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan dalam
menyampaikan informasi setelah diterapkannya sistem baru.

3.2

Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam tugas akhir ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara langsung dari
objek yang diteliti, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan
melalui referensi pembacaan buku-buku yang berkaitan erat dengan kajian
masalah yang diteliti.

3.2.2 Sumber Data
Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari
Universitas Sriwijaya dan referensi buku-buku yang berkaitan dengan objek
penelitian.

23

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut [ CITATION Sup06 \l 1033 ] “metode observasi merupakan
metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”.
Observasi dilakukan untuk menentukan kebutuhan fungsional sistem yang
akan dibangun. Dengan mengamati kebutuhan-kebutuhan mahasiswa Universitas
Sriwijaya.
2. Angket (kuesioner)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut [ CITATION
Ari06 \l 1033 ] angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah

(a) untuk memperoleh

informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk
memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu
diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan
yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
Angket atau kuesioner menurut [ CITATION Ari06 \l 1033 ] dapat
dibedakan atas beberapa jenis tergantung pada sudut pandangnya:
1. Dipandang dari cara menjawab, terbagi menjadi:
a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri.

24

b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
2. Dipandang dari jawaban yang diberikan:
a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b. Kuesioner tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang lain.
3. Dipandang dari bentuknya:
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner
tertutup.
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
c. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda
check pada kolom yang sesuai.
d. Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari
sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Angket digunakan untuk evaluasi sistem. Angket akan dibagikan kepada
mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
sesuai batasan masalah yang telah ditentukan. Pembagian angket bertujuan untuk
menentukan tingkat kepuasan mahasiswa setelah diterapkan sistem baru.
3. Studi Pustaka
Menurut [ CITATION Ari06 \l 1033 ] Studi Pustaka adalah metode
pengumpulan data dengan cara mencari informasi melalui buku-buku, Koran,
majalah dan literature lainnya. Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan
membaca dan mempelajari tulisan-tulisan berupa buku, literature dan sumber
bacaan lainnya yang berkaitan dengan objek pembahasan sebagai landasan teori.

25

3.3 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan sistem, penulis menggunakan metode
FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Metode FAST
menggunakan banyak pendekatan dalam analisis sistem yang merupakan
pendekatan populer, sehingga dengan demikian hasil analisis yang diharapkan
akan lebih tajam dan akurat. FAST dapat dikatakan best practice dari metodologimetodologi terdahulu.
Output dari metodologi pengembangan mana pun adalah solusi bisnis
yang dapat membantu memecahkan masalah, peluang, dan lain-lain. Metodologi
FAST mendukung sistem pengembangan dan pendukung siklus hidup sistem.
Menurut [ CITATION Whi041 \l 1033 ] terdapat beberapa fase pengembangan
dalam metode FAST. Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
1. Definisi Lingkup
Tahap ini merupakan tahap awal dari pengembangan sistem. Fase ini
berisikan investigasi awal ketika penulis merancang sistem penyampaian
informasi kepada mahasiswa di Unversitas Sriwijaya. Adapun langkah-langkah
yang akan penulis lakukan pada tahap ini adalah:
a.

Melakukan observasi kebutuhan mahasiswa akan sistem penyampaian
informasi yang ada di Universitas Sriwijaya dengan melihat dan memahami
proses yang ada.

b.

Mendefinisikan

masalah-masalah

dan

menentukan

indikator

permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan sesuai dengan konteks
penelitian yang dilakukan penulis.

26

c.

Mendefinisikan kesempatan-kesempatan yang dapat diterapkan pada
sistem baru untuk memperbaiki kinerja sistem lama.

d.

Mendokumentasikan hasil penelitian dari tahap ini.

2. Analisis Masalah
Analisis Masalah ialah menganalisis masalah-masalah yang terdapat di
lapangan. Pada tahap ini penulis menganalisis masalah-masalah yang di temukan
pada tahap definisi lingkup.

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan

adalah sebagai berikut:
1.

Pembuatan tabel pernyataan masalah.

2.

Pembuatan diagram ishikawa berdasarkan masalah yang ditemukan.

3.

Mendokumentasikan hasil penelitian dari tahap ini.

3. Analisis Persyaratan
Analisis Persyaratan ialah melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem.
Pekerjaan pada tahap ini adalah mendefinisikan apa saja yang perlu dilakukan
oleh sistem. Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu:
1.

Melakukan analisis terhadap informasi dari hasil penelitian
yang telah dilakukan ada tahap sebelumnya untuk menentukan data apa saja
yang dibutuhkan oleh sistem dan data apa saja yang dibutuhkan untuk
membangun perangkat lunak.

2.

Mengklasifikasikan data dan indikator permasalahan serta
proses-proses antara kebutuhan sistem dengan kebutuhan perangkat lunak.

3.

Menentukan input, proses dan output yang akan diterapkan
pada perangkat lunak sesuai dengan konteks permasalahan penelitian penulis.

27

4.

Membuat gambaran atau rancangan alur proses-proses yang
akan diterapkan pada perangkat lunak dalam bentuk gambar.

5.

Mendokumentasikan hasil tahap ini.

4. Analisis Keputusan
Tahapan ini menganalisis solusi terbaik untuk kebutuhan sistem yang akan
dikembangkan. Analisis keputusan bertujuan mengidentifikasi berbagai alternatif
solusi untuk pengembangan sistem. Kandidat solusi sistem akan dibandingkan
berdasarkan karakteristik proses bisnis yang terkomputerisasi, keuntungan,
software dan hardware serta perangkat lunak yang digunakan pendukung sistem
guna memilih kandidat terbaik yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu:
1.

Melakukan survei versi yang kompatibel dengan sistem yang akan
dikembangkan.

2.

Menentukan identifikasi solusi kandidat.

3.

Memberi rekomendasi solusi kandidat yang tepat untuk sistem
yang akan dikembangkan.

4.

Analisis kelayakan Pengembangan sistem.

5.

Dokumentasi hasil tahap ini.

5. Design Phase
Pada tahap ini penulis melakukan perancangan logika berupa pemodelan
proses dan pemodelan data digambarkan menggunakan Data Flow Diagram
(DFD dan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Kegiatan yang
dilakukan penulis pada tahap ini yaitu :

28

1. Membuat rancangan input, proses dan output yang akan dihasilkan dari
perangkat lunak.
2. Membuat rancangan database serta alur data yang berhubungan dengan proses
sistem penyampaian informasi.
3. Membuat rancangan alur setiap proses secara detail dalam dokumen bentuk
gambar agar dapat dipahami ketika akan melakukan proses coding.
4. Membuat rancangan user interface untuk setiap menu atau fitur-fitur yang akan
digunakan pada perangkat lunak.
5. Melengkapi dan menyatukan setiap rancangan yang telah dibuat ke dalam
suatu dokumen sebagai acuan atau panduan dalam proses pembuatan perangkat
lunak.
6. Membuat dokumentasi perancangan perangkat lunak.
6. Construction Phase
Tahapan ini membangun sistem yang akan dikembangkan. Pembuatan dan
penulisan program dilakukan setelah tahap desain selesai. Pada tahap ini juga
dilakukan konversi dari hasil rancangan menjadi source code. Pada tugas akhir
ini, bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah PHP (Personal Hypertext
Preprocesor), JAVA dan MySQL sebagai database server. Setelah sistem
menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dilakukan pengujian dengan
memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal dan
mencari segala kemungkinan masalah, serta memeriksa apakah perangkat lunak
yang dikembangkan sudah sesuai dengan yang diharapkan sebelum perangkat
lunak digunakan. Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu:

29

1.

Membuat user interface atau tampilan halaman perangkat
lunak dalam bahasa pemrograman PHP sesuai dengan rancangan user interface
yang telah ditetapkan.

2.

Membuat database sistem sesuai dengan data dan rancangan
database yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dalam bahasa pemrograman
MySql.

3.

Membuat coding untuk seluruh proses-proses sistem mulai dari
input, proses, dan output sesuai dengan rancangan perangkat lunak dan
rancangan sistem yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya dengan bahasa
pemrograman PHP.

4.

Membuat aplikasi klien menggunakan platform java pada
perangkat mobile berbasis android.

5.

Membuat dokumentasi instalasi dan konfigurasi perangkat
lunak.

7. Implementation Phase
Kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu:
1.

Melakukan instalasi komponen sistem.

2.

Melakukan pengujian dengan mengidentifikasi kesalahan yang
berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak
dalam kesalahan output, sehingga uji coba sistem lebih ditekankan pada
bagaimana fungsi dari sistem yang dioperasikan berjalan sesuai dengan logika
internal, fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan masalah, serta
memeriksa apakah perangkat lunak yang dikembangkan sudah sesuai dengan
yang diharapkan sebelum perangkat lunak digunakan.

30

3.

Membuat dokumentasi hasil uji coba perangkat lunak yang
berguna untuk programmer dalam memperbaiki kesalahan dan kekurangan
perangkat lunak.

4.

Melakukan evaluasi sistem dengan memberikan angket kepada
mahasiswa untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
pelayanan setelah diterapkannya sistem baru.
FAST sendiri berkaitan erat dengan analisis dan desain sistem melalui cara

PIECES

(Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan

Service). PIECES membantu metode FAST pada tahap analisis masalah dan
kebutuhan sistem, meliputi:
1.

Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru
sehingga menjadi lebih efektif diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat
dilakukan pada saat tertentu (throughput) dan response time.

2.

Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang
disajikan.

3.

Economics (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan
atau penurunan biaya yang terjadi.

4.

Control (pengendalian),

peningkatan

terhadap

pengendalian

untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi.
5.

Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.

6.

Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.

31

3.4 Menentukan Tingkat Kepuasan Mahasiswa
Untuk menentukan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap informasi yang
diterima setelah diterapkannya sistem baru, penulis menggunakan angket
(kuesioner) untuk mengumpulkan data kepuasan dan menyajikan hasilnya
menggunakan metode statistika deskriptif.
Angket (kuesioner) akan dibagikan kepada mahasiswa program studi
sistem informasi sebagai responden setelah mencoba sistem baru. Penulis akan
membimbing responden untuk menjawab pertanyaan tersebut secara objektif
sehingga menghasilkan data yang valid.
Setelah data kepuasan mahasiswa didapatkan. Penulis akan menyajikan
hasil dari angket (kuesioner) tersebut menggunakan metode statistika deskriptif.
Penulis menggunakan metode tersebut karena lebih mudah untuk dipahami dan
menghasilkan informasi berdasarkan data yang ada.

32

BAB IV
ANALISIS SISTEM

4.1 Definisi Lingkup
4.1.1 Tujuan Proyek
Tujuan dari proyek ini adalah untuk membantu Unversitas Sriwijaya,
khususnya setiap prodi dalam menyampaikan informasi kepada mahasiswanya.
Selain itu, diharapkan informasi yang didapatkan mahasiswa lebih cepat diterima,
lebih bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Saat ini, informasi diumumkan melalui website setiap prodi. Hal tersebut
dinilai kurang efektif mengingat tidak semua mahasiswa begitu rajin untuk
memeriksa website tersebut. Sehingga informasi yang disampaikan akan lambat
diterima oleh mahasiswa. Tujuan proyek selengkapnya dijelaskan dalam tabel
4.1.
Tabel 4.1 Tujuan Proyek

33

Business Goal
1.

Project Goal
Mempercepat

proses

penyampaian

kepada

mahasiswa

1.

informasi

dapat

Universitas

penyampaian

Sriwijaya.
2.

Sistem
mempercepat
informasi

dari

admin kepada mahasiswa.
Menilai

tingkat

mahasiswa

terhadap

wa memiliki tingkat kepuasan

pelayanan yang diberikan UNSRI

yang tinggi setelah sistem baru

dalam penyampaian informasi.

diterapkan.

kepuasan

2.

Mahasis

Setelah menetapkan tujuan proyek, tahapan selanjutnya adalah melakukan
pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat kemungkinannya dan ruang
lingkup proyek. Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah
yang ada (problems), kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi
(opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang dibebankan oleh pihak
manajemen atau pemerintah (directives).

4.1.2

Identifikasi Pernyataan Masalah dan Opportunities
Dalam melakukan analisis terhadap berbagai masalah yang ada, dilakukan

kategorisasi

permasalahan-permasalahan

berdasarkan

rangkaian

kerja

(Framework) PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Eficiency,
Service). Dalam melakukan analisis terhadap berbagai masalah yang terdapat pada
sistem penyampaian informasi UNSRI, penulis dapat mengidentifikasi masalah
yang ada yaitu “Informasi yang disampaikan admin lambat diterima oleh
mahasiswa”, Sehingga diharapkan sistem baru dapat mengatasi masalah tersebut.
Masalah yang sudah didefinisikan di atas dapat dituangkan ke dalam tabel
pernyataan masalah berikut ini sesuai dengan hasil yang didapat dari fase yang

34

dilakukan yakni identifikasi masalah, negosiasi lingkup permasalahan, dan
menilai kelayakan proyek. Berikut tabel pernyataan masalah :
Tabel 4.2 Pernyataan Masalah
Pernyataan Singkat
dari Masalah atau Visibilitas
Peluang
Informasi
yang Tinggi

1

disampaikan admin lambat
diterima oleh mahasiswa.

Pering
kat
1

Solusi yang Ditawarkan
Informasi dapat diterima oleh
mahasiswa dari perangkat mobile
mereka. Dengan notifikasi setiap
ada pemberitahuan informasi
baru.

4.1.3 Hambatan Proyek
4.1.3.1 Business Constraints
Berikut adalah business constraints yang ada :
a.

Sistem yang dibangun harus memenuhi technology constrains yang ada.

b.

Sistem yang akan dikembangkan harus tetap sesuai dengan kebijakan atau
prosedur ada.

4.1.3.2 Technology Constrains
Berikut adalah standar teknologi informasi yang harus dipenuhi oleh
sistem :
Server :
- Space 6GB

- Apache2

- B/W 30Gb/Month

- PHP5

- OS CENTOS 5.5 x86_64

- MySQL 5

- cPanel/WHM 11.26.16

35

Perangkat Mobile :
-

Perangkat menggunakan OS Android

minimal gingerbread (versi 2.3)

dengan spesifikasi kebutuhan OS sebagai berikut :
a. CPU 800 MHz
b. RAM 250 MB
c. 3G network HSDPA
-

Terkoneksi dengan jaringan internet

-

Free memory minimal 5MB

4.2.

Analisis Masalah
Yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis secara mendalam

mengenai sistem yang sudah ada.

Hal ini bertujuan untuk mempelajari dan

memahami business process dari sistem yang ada dan problem domain yang
ditemukan pada tahap penganalisisan awal. Dengan memahami business process
dan problem domain dari sistem yang ada pada sistem penyampaian informasi di
Universitas Sriwijaya, maka dihasilkan suatu system improvement yang meliputi
problems, opportunities, dan directives dari sistem yang ada, serta batasan dalam
pengembangan sistem yang baru.

4.2.1.

Domain Permasalahan
Dari Pernyataan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka penulis

melakukan analisis masalah untuk mengetahui penyebab dari masalah - masalah
tersebut. Penulis menggunakan diagram Ishikawa atau fish bone sebagai ‘tools’
untuk menemukan akar dari permasalahan yang ada. “Diagram Fishbone dari

36

Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai di seluruh penjuru
dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah” (Purba, 2008).
Berikut ini adalah diagram Ishikawa berdasarkan pernyataan masalah yang
ada :

Ishikawa Diagram: Informasi yang disampaikan admin lambat diterima oleh
mahasiswa.
Prosedur
Mahasiswa
Harus Membuka
Halaman Website
Informasi tidak langsung
sampai ke mahasiswa
Informasi yang disampaikan
admin lambat diterima
oleh mahasiswa
Tidak ada
notifikasi bagi
mahasiswa jika
ada informasi baru

Mahasiswa tidak sering
mengecek informasi
pada website
Sistem

Manusia

Gambar 4.1 Ishikawa Diagram permasalahan Informasi yang disampaikan admin
lambat diterima oleh mahasiswa
Dapat dilihat dari Gambar 4.2 mengenai permasalahan yang timbul yaitu
informasi

yang

disampaikan

admin

lambat

diterima

oleh

mahasiswa.

Permasalahan tersebut timbul dikarenakan faktor manusia, sistem, dan prosedur.

37

Pada faktor manusia diakibatkan karena mahasiswa tidak mengecek informasi
pada halaman website. Untuk faktor sistem diakibatkan karena belum adanya
notifikasi dari sistem jika ada informasi baru. Sedangkan faktor prosedur adalah
informasi yang disampaikan tidak langsung diterima oleh mahasiswa dan
mahasiswa harus membuka halaman website untuk memperoleh informasi.

4.2.2. Cause-Effect Analysis & System Improvement Objective
Setelah memahami lingkup (Scope), Pemasalahan (Problem), dan peluang
(Opportunity) dari sistem yang tengah berjalan, maka dapat dilakukan suatu
perbaikan bagi sistem tersebut. Tabel 4.3 menjelaskan mengenai analisis sebab

Tabel 4.3 Problems, Opportunities, Objectives and Constraints Matrix
Problem and Opportunity
Informasi yang disampaikan admin
lambat diterima oleh mahasiswa
Cause and Effect
1.
M

System Improvement
Objective

Cause And effect Analysis

akibat permasalahan dan kesempatan serta tujuan dan batasan sistem.

ahasiswa
website

2.
3.
4.
System Objective

1.
2.
3.
4.

Constraints

harus

membuka

halaman

Inf
ormasi tidak langsung diterima mahasiswa
Ti
dak ada notifikasi bagi mahasiswa jika ada
informasi baru
M
ahasiswa tidak sering mengecek informasi
pada website
Mahasiswa tidak harus membuka halaman
website untuk mendapatkan informasi
Informasi dikirimkan langsung ke
perangkat mobile mahasiswa
Sistem memberikan notifikasi jika ada
informasi baru
Infomasi diberikan ke perangkat mobile
mahasiswa sehingga mahasiswa tidak
perlu mengecek website

1. Informasi yang disampaikan admin

38

harus dapat diterima oleh semua
mahasiswa
yang
menginstal
aplikasi android yang disediakan
2. Sistem
yang
baru
harus
meningkatkan kepuasan mahasiswa
terhadap pelayanan penyampaian
informasi pada UNSRI

4.3.

Analisis Persyaratan
Setelah penulis mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem

sebelumnya. Pada tahap ini penulis akan menganalisis kebutuhan fungsional dan
non-fungsional sistem yang akan dibangun.

4.3.1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan atau proses yang harus dimiliki
sistem. Dimana jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka sistem tidak akan
berjalan.

Berdasarkan analisis penulis maka kebutuhan fungsional sistem

penyampaian informasi pada UNSRI sebagai berikut :
1.

Sistem harus dapat mengelola data
pengguna.

2.

Sistem

harus

dapat

menyimpan

informasi.
3.

Sistem harus dapat menampilkan
Informasi yang telah disampaikan.

39

4.3.2. Kebutuhan Non-Fungsional
Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak
memiliki input, proses dan output. Namun demikian, kebutuhan non-fungsional
ini sebaiknya dipenuhi, karena akan sangat menentukan apakah sistem ini akan
digunakan user atau tidak. Kebutuhan non-fungsional dikategorikan berdasarkan
rangkaian kerja (framework) PIECES (Performance, Information, Economics,
Control, Efficiency, Service).

Tabel 4.4 Kebutuhan non-fungsional

Jenis Kebutuhan NonFunctional

Penjelasan

Kinerja (Performance)



Sistem diharapkan dapat mempercepat proses penyampaian
informasi kepada mahasiswa.

Informasi (Information)



Ekonomi (Economic)
Pengontrolan
Sistem




dibutuhkan oleh mahasiswa.
Sistem tidak mengeluarkan biaya yang besar.
Autentifikasi pengguna menggunakan nim dan password.

(Control)
Efisiensi



Mahasiswa lebih efisien dalam mendapatkan informasi,

Sistem

(Efficiency)

Informasi

yang

disampaikan

sesuai

dengan

yang

selain itu informasi yang didapatkan sesuai dengan

Pelayanan Sistem (Sevice)



kebutuhan mahasiswa.
Sistem harus user friendly .

4.3.3. Komponen Sistem
a. Mahasiswa : sebagai penerima informasi yang diberikan oleh kepala
prodi.

40

b. Admin prodi: orang yang meng-input informasi dari kepala prodi.
c. Admin sistem : orang yang bertanggung jawab mengelola data adminadmin prodi.
d. Kepala prodi : pemberi informasi yang akan disampakan kepada
mahasiswa.
e. Informasi : pesan atau pengumuman yang diberikan kepala prodi
kepada mahasiswa.

4.4.

Analisis Keputusan
Dalam tahap analisis keputusan ini akan dilakukan pengidentifikasian

berbagai alternatif kandidat solusi untuk membangun sistem penyampaian
informasi pada Universitas Sriwijaya yang akan dibuat, penganalisisan feasibility
dari kandidat solusi-solusi tersebut, sehingga pada akhirnya nanti dipilih satu
solusi yang terbaik untuk mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan
suatu sistem yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Tahapan analisis keputusan ini
terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti :
1.

Identifikasi solusi kandidat atau identify candidate solutions.

2.

Analisis solusi kandidat atau analyze candidate solutions.

3.

Perbandingan solusi kandidat atau compare candidate solutions.

4.

Pemilihan solu