Cinta tanah air dan politik dalam islam

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Terdiri dari
beribu-ribu pulau. Dari Sabang hingga Merauke. Dipimpin oleh seorang kepala
pemerintahan yang disebut presiden dan dibantu oleh wakil dan menteri-menteri.
Sistem politik yang dipakai adalah sistem politik demokrasi. Yaitu sistem politik
yang mengutamakan musyawarah dan suara rakyat untuk mencapai mufakat.
Akan tetapi, sistem politik dan pemerintahan di Indonesia mempunyai banyak
kekurangan, seperti banyaknya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Maka dari
itu perlu adanya pedoman dalam proses sistem politik dan pemerintah Indonesia
tersebut, yaitu Islam.
Secara etimologi Islam berasal dari bahasa arab, dari asal kata salima
berarti selamat sentosa. Dari asal kata ini dibentuk kata aslama

berarti

memeliharakan dalam keadaan selamat sentosa dan juga berarti menyerahkan dii,
tunduk, patuh, dan taat. Secara bahasa kata Islam juga diambil dari, aslama
yuslimu islaman yaitu menyerah diri, tunduk, patuh, dan pasrah. Yang dimaksud
dengan kalimat tersebut adalah ketundukan, kepatuhan, dan menyerah diri kepada

Allah semata. Sedangkan pengertian secara istilah adalah: “Ketundukan dan
kepatuhan dalam melaksanakan syari’ah serta iltizam kepada apa yang datang dari
Rasulullah”. Istilah lain yang digunakan dalam mendefinisikan Islam adalah
sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhamad bin Abdul Wahab: “Menyerahkan
1

diri kepada Allah dengan tunduk kepadaNya dengan penuh ketaatan dan berlepas
diri dari kesyirikan orang-orang musyrik”. (Fadloli, dkk., 2011: 16)
Sebagaimana disebutkan dalam pengertian Islam secara bahasa dan istilah,
Islam mengandung pengertian berserah diri, tunduk, dan patuh kepada Allah
sebagai satu-satunya Tuhan dan hanya Allah yang berhak diibadahi dalam agama
Islam.
Pemeluk agama Islam terbanyak adalah di negara Indonesia. Mayoritas
warga negaranya juga beragama Islam. Sebagai warga negara Indonesia, tentunya
mereka mencintai tanah airnya. Cinta tanah air merupakan tabiat alami manusia.
Karena di tanah air itulah mereka dilahirkan, dibesarkan, dididik dan disayang.
Perasaan rindu terhadap tanah air menunjukkan adanya cinta dan hubungan batin
antara manusia dan tanah tumpah darahnya. Kecintaan terhadap tanah air akan
menimbulkan sikap nasionalisme, yaitu kesadaran dan semangat cinta tanah air.
(Tim Dosen Agama Islam UM, 2014: 195) Di sisi lain banyak masyarakat

Indonesia yang belum menerapkan 4 pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu wujud cinta tanah
air Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membahas tentang hukum cinta
dan membela tanah air dan sistem politik dan pemerintahan dalam Islam di
Indonesia. Maka penulis memberi judul “Politik dan Cinta Tanah Air di Indonesia
Menurut Islam ” dalam makalahnya.

2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem politik dan pemerintahan di Indonesia menurut Islam?
2. Bagaimana hukum cinta dan membela tanah air di Indonesia menurut Islam?
C. Tujuan
1. Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan sistem politik dan pemerintahan
di Indonesia menurut Islam.
2. Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan hukum cinta dan membela tanah
air di Indonesia menurut Islam.

3


ISI
A. Sistem Politik di Indonesia Menurut Islam
1. Pengertian Politik
Kata “politik” berasal dari bahasa Yunani, polis yang berarti “kota”. Pada
era modern, istilah politik berarti “segala aktivitas atau sikap yang bermaksud
mengatur kehidupan masyarakat. Didalamnya, terkandung unsur kekuasaan untuk
membuat aturan hukum dan menegakkannya dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan”. (Salim 1994: 291 dalam Tim Dosen Pendidikan Islam UM 2009:
266)
Politik sebagai kata benda mencakup 3 pemahaman yaitu: pengetahuan
mengenai kenegaraan, segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan, dan
kebijakan atau cara bertindak dalam menangani suatu masalah. Berdasarkan
pengertian ini maka dalam politik terkandung tugas pemeliharaan (ri’ayah),
perbaikan (islah), pelurusan (taqwim), pemberian petunjuk (Irsyad), dan mendidik
dan membuat orang menjadi beradab (taq’dib).
Berpijak atas pengertian politik di atas, politik Islam dapat dimaknai
“aktivitas politik sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai acuan nilai
dalam solidaritas berkelompok”. Politik Islam juga merupakan penghadapan
Islam dengan kekuasaandan negara yang melahirkan sikap dan perilaku politik

(political behavior)serta budaya politik (political culture) yang berorientasi pada
nilai-nilai Islam.
Dalam Islam, hadis Nabi SAW yang dimaknai sebagai dasar perpolitikan dalam
Islam yang artinya:

4

Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Basysyar, telah bercerita kepada
kami Muhammad bin Ja>far, telah bercerita kepada kami Syu>bah dari
Furat al-Qazaz berkata, aku mendengar Abu Hazim berkata;