PERANCANGAN SMART BIKE SHARING SYSTEM SE

PERANCANGAN SMART BIKE SHARING SYSTEM SEBAGAI
ALTERNATIF MODA TRANSPORTASI DI KOTA BANDUNG
DENGAN PENDEKATAN SERVICE DESIGN THINKING
(STUDI KASUS BANDUNG BIKE SHARING-bike.bdg)

Ditulis oleh
Freddy Chrisswantra
NIM 27114028
Program Studi Magister Desain

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015

Smart Bike sharing System (SBSS)
Bike sharing System pada dasarnya adalah usaha untuk menciptakan sistem transportasi yang
berkelanjutan. BSS menggunakan sistem penyewaan untuk pemakaian sepeda. Berbeda dengan sistem
penyewaan tradisional, BSS lebih dirancang sebagai alternatif moda transportasi yang berkelanjutan
dan terintegrasi dengan sistem transportasi umum kota. BSS menggunakan sistem dengan aplikasi
teknologi yang memungkin untuk diakses secara real time. Pengguna BSS akan dikenai biaya per
pakai dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debit dan bahkan dengan sistem keanggotaan
tahunan. Di negara-negara yang sudah menerapkan BSS menerapkan pelayanan 24/7. Peletakan

shelter BSS pun diatur dengan jarak interval yang sama antar shelter sehingga memudahkan pengguna
untuk mengaksesnya menuju ke terminal transportasi umum, kantor atau pusat perbelanjaan.
Pada penelitian ini, penulis mengajukan beberapa model penerapan bike sharing di berbagai negara
sebagai studi kasus untuk dianalisa berdasarkan karakter pengaplikasian dari program program bike
sharing tersebut. Sebagai perwakilan, penulis akan mengangkat penerapan bike sharing yang ada di
Eropa diwakili oleh Belanda dan Perancis, Asia diwakili oleh Cina, dan di Indonesia atau khususnya
kota Bandung dengan maksud untuk mengetahui perbedaan secara jelas baik karakter dan
pengaplikasian dari program ini dihadapkan dengan karakter kota dan penduduk dari ketiga contoh
studi kasus tersebut.

China Bike sharing Program
Cina merupakan sebuah negara yang memiliki populasi pesepeda terbesar di dunia. Pada tahun 2000
kota Shijiazhuang dan Tianjin memiliki tingkat okupansi pesepeda mencapai 55,75%. Angka tersebut
sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan kota seperti Toronto, New York dan Sydney yang
hanya memiliki tingkat okupansi hanya sebesar 1%. Namun pada tahun 2007, tingkat pemakaian
sepeda di Cina berkurang dari 50% menjadi 23% (Velo City Global, 2012). Tingginya angka tingkat
pemakaian sepeda di Cina dapat dipengaruhi dari sejarah dan latar belakang budaya bersepeda dimana
sepeda sudah menjadi benda pakai (bertransportasi) sehari-hari.

Gambar perbedaan fasilitas program bike sharing di kota Beijing, Shanghai dan Hangzhou

Sumber: Velo City Global 2012

Program bike sharing di Cina sendiri baru diberdayakan pada tahun 2005, tepatnya di kota Beijing.
Namun pada penerapannya, bike sharing ini telah bertumbuh penyebaraannya hingga ke 40 kota di
Cina dengan sistem yang berbeda antara satu dan yang lainnya baik kepemilikan maupun operatornya.
Sebagai contoh, kota Hangzhou, adalah salah satu kota di Cina yang telah menerapkan bike sharing
sejak tahun 2008 dengan 2.800 buah sepeda, 30 halte yang fix dan 30 yang dapat dipindah-pindah.
Program bike sharing di kota Hangzhou terus berkembang pesat, pada tahun 2011 telah tersedia
60.600 sepeda dan 2.416 halte. Kemudian pada tahun 2013 berkembang menjadi 66.500 sepeda dan
2.700 halte.

Amsterdam Bike Rental, Mac bike
Jika kita datang dan melihat kehidupan yang berjalan di kota Amsterdam, kemungkinan yang terjadi
adalah kita akan terkejut dengan jumlah sepeda yang lalu lalang di jalanan kota Amsterdam.
Bersepeda nampaknya sudah menjadi hal yang sangat lazim dilakukan, mulai dari orang berangkat ke
tempat kerja, anak-anak pergi ke sekolah, petugas lalu lintas, walikota dan bahkan Raja WillemAlexander juga sering bersepeda bersama keluarganya. Dikarenakan oleh fakta tersebut, bike sharing
program yang ada di Amsterdam lebih diprioritaskan untuk tujuan pariwisata dengan menggunakan
sistem rental. Kita tidak akan menemukan shelter bike sharing di pinggir jalan, namun kita dapat
menyewa sepeda langsung di toko penyedia jasa penyewaan sepeda untuk keperluan berwisata.


Gambar Penyewaan sepeda Mac bike di Amsterdam
Sumber:http://www.iamsterdam.com/en/visiting/plan-your-trip/getting-around/rental/bike-hire/macbike-waterlooplein

Penyewaan sepeda yang terkenal adalah Mac bike. Perusahaan swasta ini telah melayani kota
Amsterdam selama 25 tahun dan menyediakan berbagai jenis sepeda sesuai denga kebutuhan. Bahkan
Mac bike menyediakan pemandu wisata yang mengajak wisatawan berkeliling kota dengan
menggunakan sepeda.

Paris Bike Share, Velib
Siapa yang tak kenal Paris. Paris merupakan sebuah kota yang terkenal akan keanggunannya sehingga
seringkali dijadikan destinasi wisata favorit secara internasional. Di tengah keanggunannya, Paris pun
tak luput dari perkembangan kota yang berujung pada kemacetan. Akhirnya pada tahun 2007, Velib
bike share program diperkenalkan kepada kota Paris dengan langsung meluncurkan 7.000 sepeda yang
tersebar di 750 titik shelter dengan kapasitas 15 sepeda pada setiap shelternya di seluruh Paris. Pada
tahun berikutnya Velib bertambah menjadi 16.000 sepeda dan 1.200 shelter yang bertebaran dengan
interval jarak antar shelter hanya 300 meter. Hal tersebut menjadikan Velib sebagai bike sharing
program terbesar ketiga di dunia setelah Hangzhou dan Wuhan di Cina. Pada tahun pertama, Velib
mencatat sekitar 2o juta pemakaian dan pada tahun ke enam mencatat total pemakaian sebanyak 160
juta kali.


Gambar Velib bike sharing program di Paris
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/33/Paris_06_2012_Velib_2883.JPG

Bike.bdg
Bike sharing System Bandung atau lebih dikenal dengan bike.bdg diresmikan pada tahun 2011 di
Bandung dan hadir sebagai implementasi alternatif moda transportasi yang baru. Pada awalnya,
bike.bdg telah mengaplikasi bike sharing ini menjadi 10 titik yang tersebar dari Bandung Utara hingga
Bandung Selatan. Pengaturan dari setiap titik penyewaan sepeda ini masih dilakukan secara manual
oleh seorang operator. Pada praktiknya, pengguna sepeda harus menyerahkan kartu identitas dan
dikenai biaya sewa Rp. 3000,- per jam dan harus mengembalikan sepeda pada titik yang sama.
Bike.bdg belum menerapkan fitur teknologi pada sistem rental sepedanya sehingga sangat
menyulitkan dan membatasi pengguna. Selain itu, sepeda yang digunakan adalah sepeda standar tanpa
aplikasi desain tertentu sehingga sangat rentan akan pencurian. Selama masa hadirnya, bike.bdg
banyak digunakan hanya pada saat weekend (ajang car freeday) namun sangat sepi pada hari-hari
kerja.Dikarenakan kondisi tersebut, akhirnya bike.bdg mengurangi titik operasi dari 10 menjadi hanya
3 titik saja.

Gambar Bike sharing di Bandung
Sumber: https://www.itdp.org/bringing-bandungs-bike-share-up-to-speed/


Berdasarkan pemaparan tentang bike.bdg di atas menunjukan bahwa minat para pengguna sepeda
hanya pada weekend yang bertujuan untuk berkeliling kota daripada sebagai pilihan moda transportasi.
Hal ini menunjukan minat dari calon pengguna untuk memanfaatkan fasilitas bike.bdg sebagai
alternatif moda transportasi di kota Bandung masih cenderung rendah.

Analisa
Setelah dilakukan analisa secara merinci tentang karakter dan penerapan bike sharing terhadap
beberapa studi kasus bike sharing program di atas, maka penulis akan mencoba memaparkan karakter
serta kelebihan dan kekurangan dari setiap program bike sharing tersebut:

Bike sharing Program di Cina.
Pada bike sharing program ini sudah mendekati kondisi ideal. Namun masih ditemukan celah
diantaranya adalah operator dan ketersediaan pelayanan. Operator pada bike sharing di Cina belum
terintegrasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada table bahwa operator dibatasi oleh wilayah

pemerintahan atau batas kota. Dengan kata lain setiap wilayah kota memiliki operator dan sistem yang
berbeda. Hal ini merupakan penghambat untuk menjadikan sepeda sebagai moda transportasi kota
karena ruang lingkup yang sempit. Selain itu tingkat ketersediaan sepeda yang tidak 24 jam selama
seminggu. Di sistem bike sharing ini, sepeda hanya dapat digunakan antara jam 6 pagi hingga jam
24.00 malam.


No

Tujuan

Operator

Lokasi

Revenue

Target User

1

transportasi

Pemerintah

Tersebar di seluruh


Iklan, penyewaan

penduduk

kota 18/7

dan swasta

kota Beijing,

sepeda.

setempat,

Shanghai,

beda wilayah

Hangzhou dengan


beda operator

jumlah 2.416 titik

Jenis Sepeda
Sepeda satu tipe
fully automatic

Tabel karakter bike sharing di Cina

No

Kota

Operator

Lokasi dan

Revenue


Target User

ketersediaan
1

Beijing

swasta lokal

Setiap stasiun metro 18/7

iklan

penduduk

2

Shanghai


Swasta dan

Titik awal dan akhir

Iklan dan bantuan

Hanya pegawai atau

pemerintah

stasiun metro 18/7

pemerintah

pekerja

pemerintah

Halte bus kota 18/7


pemerintah

Penduduk dan turis

3

Hangzhou

Tabel perbedaan karakter 3 program bike sharing di Cina

Tabel di atas adalah penggambaran perbedaan dari 3 program bike sharing yang ada di kota Beijing,
Shanghai dan Hangzhou, yang dapat dikatakan mewakili program yang terbesar yang ada di antara
kota-kota lain. Terdapat perbedaan karakter program bike sharing pada kota kota tersebut baik dari
pengelola, target pengguna, lokasi titik penempatan dan sumber pendapatannya.

Mac bike Amsterdam
Berbeda pula dengan konsep penerapan rental sepeda Mac bike. Sistem ini memang sudah dirancang
dari awal diperuntukan untuk menunjang kegiatan pariwisata saja. Hal ini dikarenakan di Amsterdam
hampir semua penduduk sudah memiliki sepeda pribadi. Oleh dikarenakan hal tersebut, maka Mac
bike belum dapat dikatakan sebagai moda transportasi kota karena masih bersifat leisure.

No

Tujuan

Operator

Lokasi

Revenue

Target User

1

Wisata

swasta lokal

Hanya ada 5 toko

Iklan, penyewaan

wisatawan

12/7

sistem

yang tersebar di

sepeda, pemandu

penyewaan

penjuru kota

wisata

manual
Tabel karakter penyewaan sepeda di Amsterdam

Jenis Sepeda
Tersedia banyak
pilihan sepeda,
bahkan sepeda
khusus anak-anak

Paris bike sharing, Velib
Setelah menelusuri sistem dari Velib peneliti menilai bahwa sampai saat ini untuk kriteria bike sharing
sebagai moda transportasi kota, Velib masih memegang poin tertinggi dibandingkan dengan sistem
yang lain. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pelayanan yang dapat diandalkan dengan frekuensi
pemakaian yang tinggi setiap tahunnya.

No

Tujuan

Operator

Lokasi

Revenue

Target User

1

Wisata dan

Pemerintah

Tersebar di seluruh

Iklan, penyewaan

Wisatawan

transportasi

Sistem

Paris dengan

sepeda.

dan penduduk

kota 24/7

penyewaan

jumlah 1200 titik

Jenis Sepeda
Sepeda satu tipe

full otomatis
Tabel karakter Paris Bike sharing, Velib

Bike.bdg, Bandung
Bike.bdg masih terbatas pada tingkat ketersediaan dan pelayanan dikarenakan keberadaannya masih
bersifat prototype. Hal tersebut dapat dilihat dari masih sedikitnya shelter dan jumlah sepeda yang
tersedia pada titik penyebaran. Kemudian sistem operasional masih mengandalkan operator dan
manual. Hal ini berdampak pada peminjaman dan pengembalian sepeda harus di titik yang sama. Jika
dikaitkan dengan syarat untuk menjadi salah satu moda transportasi kota, maka hal tersebut belum
dapat dipenuhi oleh bike.bdg

No

Tujuan

Operator

Lokasi

Revenue

Target User

1

Wisata 12/2

Swasta,

Tersebar di 10 titik

Sponsor,

Wisatawan

sistem

di Bandung

penyewaan

dan penduduk

penyewaan

Jenis Sepeda
Sepeda satu tipe

sepeda.

masih manual
Tabel karakter Paris Bike sharing, Bike.bdg

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem bike sharing yang ideal
adalah Velib Bike Sharing dikarenakan pelayanan, tingkat ketersediaan yang tinggi dan sistem yang
sudah terintegrasi dengan baik antara teknologi dan penerapannya. Hal tersebut terbukti dapat memicu
tingkat pemakaian yang tinggi setiap tahunnya.