First Movers on Sustainable Banking (First Movers),

  Menuju Keuangan Berkelanjutan

  Laporan Keberlanjutan 2017 BNI @BNI

  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

  Laporan Keberlanjutan 2017

  PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau lebih

  BNI dikenal dengan telah terpilih menjadi salah satu First Movers on Sustainable Banking (First Movers), sebagai bentuk komitmen leadership BNI untuk mulai melaksanakan konsep keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Terpilihnya BNI oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai First Movers menjadikan Perusahaan mulai menerapkan strategi sustainable banking yang saat ini dipersiapkan melalui rencana aksi keuangan berkelanjutan (RAKB).

  BNI mulai mengarah pada portofolio pembiayaan ramah lingkungan yang mendukung Sustainable Development Goals (SGDs). Di samping itu, BNI juga mendukung proyek renewable energy melalui pembelian Reksadana Insight Renewable Energy Fund pada Maret 2017. Pada saat yang sama, BNI juga terus mengembangkan teknologi melalui konsep perbankan digital, salah satunya dengan mengeluarkan produk UnikQu. Keberadaan bank yang semakin mengarah pada konsep digital juga diperkuat dengan ‘Agen46’ yang mulai merambah hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Daftar Isi

  Ringkasan Kinerja Keberlanjutan 2017

  31

  88

  94

  98 102 103

  9

  10

  10

  12

  13

  18

  23

  24

  28

  32

  81

  33

  34

  39

  40

  42

  45

  46

  47

  48

  50

  51

  52

  83

  78

  Tentang Laporan

  Lingkungan Bekerja yang Ramah, Layak, dan Aman Komposisi Pegawai Pelatihan dan Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat Pengelolaan Emisi, Energi, dan Air

  Pengantar Laporan Penentuan Isi dan Kualitas Laporan Topik Materialitas Batasan Dampak Topik Material dan Pendekatan Manajemen

  Sambutan Direktur Utama Profil Perusahaan

  Visi, Misi, dan Tata Nilai Sekilas BNI

  Strategi Keberlanjutan BNI

  Strategi dan Pilar Keberlanjutan BNI Penerapan Pilar Keberlanjutan BNI Konsep Program Keberlanjutan BNI

  Kebijakan dan Prosedur Keuangan Keberlanjutan

  Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko

  Tata Kelola dan Pemangku Kepentingan Good Corporate Governance

  Pelatihan Tata Kelola terkait Keberlanjutan Pendekatan Pemangku Kepentingan Sinergi Kemitraan Untuk Keberlanjutan Komite Sustainable Finance (SF) Anti Fraud (Korupsi) Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

  Mendukung Pembangunan Berkelanjutan untuk Indonesia

  Membangun Budaya Keuangan Berkelanjutan Produk dan Portofolio Kredit Portofolio Kredit Berkualitas Portofolio Kredit terkait Pembangunan Nasional Portofolio Kredit Usaha Rakyat (KUR) Portofolio Kredit Berwawasan Lingkungan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Tanggung Jawab pada Nasabah Digitalisasi Banking Menuju Keuangan Berkelanjutan

  Membangun Sumber Daya Manusia dan Alam Kita

  Pernyataan Verifikasi Independen Referensi POJK dan Indeks GRI Standar Glosarium Lembar Umpan Balik

  76

  4

  55

  56

  57

  60

  62

  62

  64

  66

  67

  70

  75

  53

PENCAPAIAN KINERJA 2017

  Kenaikan Pendapatan Kenaikan Laba Bersih Jumlah Agen46 orang 20,1% 69.589

  12% Green Financing Korporasi terhadap Total Kredit

  Kenaikan Penyaluran KUR

18,31%

33,5%

  Pegawai Mengikuti Pelatihan ESG dan TAL Total Penghematan Kertas ton orang

  1.155

  50 Ringkasan Kinerja Keberlanjutan 2017

ASPEK EKONOMI

  Keberadaan Pasar Jumlah Kantor Bank Kantor cabang luar negeri, sub branch Dalam Negeri (outlet) Osaka, dan kantor perwakilan Yangon

  1.990 1.826

  8

  7 2.150

  

8

2017 2016 2015 2017 2016 2015

  Jumlah Akun termasuk Kartu Kredit / Jumlah Pinjaman (triliun rupiah) Consumer Funding & Lending (juta rupiah)

  22,3 18,5 393.275 326.105

  33,5 441.314

  2017 2016 2015 2017 2016 2015 Jumlah Pendapatan Laba Tahun Berjalan (triliun rupiah) (triliun rupiah)

  59,3 49,1 11,41 9,14 66,6 13,77

  2017 2016 2015 2017 2016 2015 Dividen (triliun rupiah)

  3,9 2,3 2,7 2017 2016 2015

  Pelibatan Pihak Lokal yang Berkaitan dengan Keuangan Berkelanjutan Penyaluran Program Penyaluran Dana Kemitraan (miliar rupiah) Bina Lingkungan (miliar rupiah)

  24,98 23,76 62,75 77,04 71,08 107,76

  2017 2016 2015 2017 2016 2015

ASPEK LINGKUNGAN

  Penggunaan Energi Listrik (KWH) 18.705.217 18.221.820

  18.220.920 2017 2016 2015

3 Air (m )

  160.285 154.794 147.318

  2017 2016 2015 Program Penghijauan Jumlah Hutan/ Luas Hutan/ Jumlah Total Pohon

  2 Taman Kota BNI (unit) Taman Kota BNI (ribu m ) Ditanam (juta) 13 n/a 771,2 n/a 8,14 n/a

  15 811,4 8,15 2017 2016 2015 2017 2016 2015 2017 2016 2015

  Biaya Penanaman Pohon Pengurangan Penggunaan (miliar rupiah) Kertas (ton) 31,06 n/a 2.085 n/a

  31,23 2.155 2017 2016 2015 2017 2016 2015

  Penghematan energi dari Program Earth Hour (MWh) 6.058,13 n/a

  7.387,67 2017 2016 2015 Ringkasan Kinerja Keberlanjutan 2017

ASPEK SOSIAL

  Penyaluran KUR sejak 2007 Total Penyaluran KUR per Tahun (miliar rupiah) (miliar rupiah) 29.050 18.725 10.325 3.044

  38.795 9.745 2017 2016 2015 2017 2016 2015

  

Jumlah pengusaha Mikro,Kecil, Total penyaluran KUR dibandingkan

dan TKI Penerima KUR (orang) dengan target (%) 275.335 12.236

  86

  86 61.606 81,1

  2017 2016 2015 2017 2016 2015 Jumlah Kampoeng BNI Skor Employee Durasi Pelatihan

  Engagement Survey (%) Pegawai (juta jam)

21 N/A 55,22 n/a 1,7 1,8

  21 51.36 1,7 2017 2016 2015 2017 2016 2015 2017 2016 2015

  Persentase Pegawai Jumlah Remittance Terlatih (%) 99,76 96 133.100 n/a

  98,98 167.073 2017 2016 2015 2017 2016 2015

  Laporan Keberlanjutan 2017

  Tentang Laporan

  1. Identifikasi

  Topik keberlanjutan (sustainability context) yang relevan diidentifikasi berdasarkan karakteristik industri perbankan, terutama terkait dengan konsep keuangan berkelanjutan, serta pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan.

  2. Prioritasi topik

  Melalui survei sejak tanggal 11 hingga 14 Desember 2017, BNI menentukan prioritas

  Laporan Keberlanjutan ini berisi kinerja keberlanjutan periode 1 Januari hingga 31 Desember 2017. Laporan ini diterbitkan setiap tahun dan merupakan kesinambungan dari Laporan Keberlanjutan 2016 yang telah diterbitkan pada tanggal 13 Maret 2017.

  Laporan disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 di bawah payung Keuangan Berkelanjutan. Selain itu, laporan juga dilengkapi dengan standar laporan keberlanjutan atau Sustainability Reporting Standard (SRS) dan Financial Services Sector Supplement yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Laporan ini telah disusun dengan menggunakan acuan GRI Standard: Opsi ‘Core’. Rujukan pada dukungan pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs) juga disampaikan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. [102-54] Dalam laporan ini tidak terdapat pernyataan kembali (restatement) atas data yang signifikan yang telah disampaikan dalam laporan sebelumnya. Laporan Keberlanjutan 2017 ini telah diverifikasi melalui proses penjaminan

  (assurance) oleh pihak independen yaitu

  Social Responsibility Asia (SR Asia). Proses penjaminan dilaksanakan di Kantor Pusat BNI pada tanggal 22 dan 23 Januari 2018 melalui pengambilan sampel bukti dokumentasi dan konfirmasi. Seluruh proses dilakukan di Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP) di bawah Sekretaris Perusahaan. Pemilihan penjamin eksternal sesuai kebijakan

  Perusahaan dan telah dipastikan tidak ada benturan kepentingan dengan pihak manapun. [102-48, 102-56] Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, memberikan saran dan pertanyaan atas Laporan ini, silahkan menghubungi: [102-53]

  Kiryanto Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan BNI Gedung BNI, Lt. 24 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220 Telepon: (62-21) 2511 946, 572 8387 Fax: (62-21) 572 8295, 572 8053 E-mail: investor.relations@bni.co.id

  Proses penentuan isi laporan, termasuk dalam hal materialitas dan batasan topiknya, mengacu pada prinsip keterlibatan pemangku kepentingan, konteks berkelanjutan, materialitas, dan kelengkapan. Kualitas pelaporan memperhatikan prinsip keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan keandalan.

  Tahapan Penetapan Isi Laporan:

  Tentang Laporan Pengantar Laporan [102-50, 102-51, 102-52]

  Penentuan Isi dan Kualitas Laporan [102-46]

10 Menuju Keuangan Berkelanjutan

  topik keberlanjutan yang material dengan

  4. Tinjauan

  skala 1 hingga 4. Kuesioner survei Kajian ulang atas laporan tahun pemangku kepentingan dibagikan kepada sebelumnya dilakukan dengan nasabah, pekerja, akademik dan memperhatikan masukan dari pemangku pemerintah. Selain survei, dilakukan pula kepentingan, baik internal maupun eksplorasi isu untuk identifikasi kebutuhan eksternal (stakeholder inclusiveness). informasi para pemangku kepentingan. [102-43]

  Masukan yang diterima adalah melalui ajang Sustainability Reporting Award (SRA) dan diskusi dengan sustainability

3. Validasi

  reporting expert, sustainable finance

  Seluruh topik material divalidasi dan advisor, serta akademisi. disetujui oleh Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan untuk menjadi prioritas informasi yang akan disampaikan dalam laporan ini.

  Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

IDENTIFIKASI PRIORITAS

  VALIDASI Konteks Materialitas Kelengkapan

  Keberlanjutan Pelibatan Pemangku Kepentingan

  Langkah 4 REVIEW

  Konteks Pelibatan Pemangku Keberlanjutan Kepentingan

  Dalam laporan ini tidak ada perubahan dasar periode laporan dan ruang lingkup. Namun demikian terdapat perubahan pada topik material. Pada laporan 2016, terdapat 15 topik material dan pada laporan ini disajikan 8 topik. Perubahan topik material dikarenakan [102-49] adanya proses prioritas dan melalui survei pemangku kepentingan. Menuju Keuangan Berkelanjutan 11 Tentang Laporan Topik Materialitas

  BNI menetapkan empat informasi material berada pada kategori ‘sangat tinggi’, yaitu: Kinerja Ekonomi, Ketenagakerjaan, Portofolio Produk, serta Pelatihan dan Pendidikan. Informasi lainnya pada kategori ‘tinggi’, yaitu: Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung, Privasi Nasabah, Anti Korupsi dan Fraud, serta Audit Penilaian risiko, yang termasuk di dalamnya adalah penilaian pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial.

  Matriks Prioritas Topik Material y

A

Keterangan :

  A. Kinerja Ekonomi F C

  B. Ketenagakerjaan E G D

  C. Portofolio Produk H

B

  D. Pelatihan dan Pendidikan

  E. Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung

  F. Privasi Nasabah

  G. Anti Korupsi dan Fraud

  H. Audit Penilaian risiko Penting Bagi Pemangku Kepentingan Penting Bagi Perusahaan x

  Topik material disajikan dengan memperhatikan dampak pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan, baik di dalam maupun di luar Perusahaan. Informasi yang disampaikan dalam topik material berasal dari kantor pusat BNI, kecuali kinerja ekonomi dan ketenagakerjaan yang berasal dari seluruh BNI, termasuk anak perusahaan di dalam maupun luar negeri. Batasan Dampak Topik Material dan

[102-46, 102-47, 103-1, 103-2, 103-3]

Pendekatan Manajemen Dampak Pada Pemangku Kepentingan Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

  Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, Pemerintah dan Otoritas Jasa Serikat Pekerja Keuangan, Pemasok, Organisasi Masyarakat/NGO, Media

  Kinerja Ekonomi Pendekatan Manajemen

  Kinerja ekonomi penting bagi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan yang bergerak di layanan jasa keuangan. Selain itu, kinerja ekonomi juga menjadi landasan utama dalam mengambil berbagai keputusan penting dan strategis di seluruh aspek perusahaan.

  Untuk memantau kinerja ekonomi, maka dilakukan audit oleh internal dan eksternal berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting Standard (IFRS). Hasil kinerja dilaporkan secara berkala kepada Direktur Keuangan dan hasil konsolidasi laporan keuangan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan laporan tahunan. Hingga tahun 2017, kami berhasil meningkatkan pertumbuhan laba bersih hingga 20,1% dibandingkan target pertumbuhan laba sektor perbankan sebesar 16,5%, sehingga ROE meningkat menjadi 15,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kami juga meningkatkan pertumbuhan pinjaman sebesar 12,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Tentang Laporan Dampak Pada Pemangku Kepentingan Topik Material

  Dalam Perusahaan Luar Perusahaan Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, Pemasok Serikat Pekerja

  Ketenagakerjaan Pendekatan Manajemen

  Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang menjalankan seluruh kegiatan serta memberikan layanan kepada nasabah dan seluruh mitra Perusahaan. Di samping tenaga kerja internal, yaitu pegawai, serikat pekerja merupakan bagian dari ketenagakerjaan BNI. Dengan demikian, topik ini penting disampaikan dalam laporan. Kinerja ketenagakerjaan dijalankan oleh Divisi Manajemen Modal Manusia yang memantau kinerja ini sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-Undang Tenaga Kerja Republik Indonesia. Indikator pencapaian kinerja diukur melalui earning per employee, yang pada tahun 2017 meningkat sebesar 17,27% dibandingkan tahun sebelumnya.

  Dampak Pada Pemangku Kepentingan Dalam Perusahaan Luar Perusahaan Investor/Pemegang Saham Nasabah, Pemerintah, Organisasi Bisnis

  Pendekatan Manajemen Portofolio Produk

  BNI memberikan layanan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Produk dan jasa BNI dikembangkan oleh produk owner (PDM, TBS, EBK, BSK, CAU, INT, TRS, DLK) dan dipantau Direktur bidang masing-masing terkait produk baru tersebut. Produk ini dievaluasi oleh Komite Produk sebelum dituangkan ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), RBB tersebut diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan produk baru. Pemasaran produk baru dilaksanakan oleh Unit Penjualan di kantor pusat, kantor wilayah dan kantor cabang dan dipantau Direktur bidang pemilik produk. Pemantauan dan evaluasi produk baru yang telah dipasarkan dilaksanakan oleh produk owner. [FS15] Perkembangan portofolio produk penting disampaikan dalam laporan ini seiring dengan perubahan layanan menuju perbankan berbasis digital. Demikian pula, pembiayaan yang berkelanjutan mulai dikembangkan melalui pemberian kredit berisiko rendah, sesuai dengan konsep keuangan berkelanjutan. Hingga tahun 2017, kami telah menyalurkan 18,31% kredit green financing korporasi dibandingkan total kredit (tidak termasuk konsumen). BNI akan segera menetapkan kebijakan terkait aspek lingkungan dan sosial dalam pengembangan produk berkelanjutan. Saat ini, BNI telah memiliki Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi/Menengah dan Kecil. Buku I untuk analisa risiko kredit nasabah sebagai acuan pelaksanaan keuangan berkelanjutan. [FS1]

  Dampak Pada Pemangku Kepentingan Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

Pegawai, Serikat Pekerja Organisasi Masyarakat/NGO

  Pelatihan Pendekatan Manajemen dan Pendidikan

  Kompetensi pegawai BNI ditingkatkan secara berkala melalui pelatihan dan dikoordinasi oleh BNV di bawah pengawasan Senior Executive Vice President Human Capital. Kompetensi pegawai merupakan modal intelektual yang penting bagi keberadaan perseroan, sehingga menjadi salah satu topik yang material dalam laporan ini. Di samping itu, kegiatan pelatihan dan pendidikan juga penting diberikan kepada semua mitra BNI, termasuk masyarakat. Pada tahun 2017, kami berhasil meningkatkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 242.251 orang dibandingkan tahun 2016 sebanyak 179.914 orang. Standar kegiatan pelaksanaan pelatihan dan pendidikan secara internal diatur dalam Standard Operating Procedure BNI, sedangkan pelatihan dan pendidikan untuk para mitra dilakukan sesuai dengan kebutuhan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.

  BNI akan segera menetapkan kebijakan pengembangan kompetensi pegawai yang mencakup topik risiko sosial dan lingkungan. Saat ini, BNI telah melaksanakan pembelajaran terkait sustainable awareness yaitu BNI Sustainable Banking bagi seluruh pegawai, yang mencakup sustainable development, sustainable business, sustainable finance, sustainable banking serta potensi bisnis berkelanjutan.

  Pembelajaran ini melalui metode mobile learning center yang dapat diunduh lewat [FS4] android playstore.

  Dampak Pada Pemangku Kepentingan Dalam Perusahaan Luar Perusahaan Pegawai Nasabah

  Pendekatan Manajemen Privasi Nasabah Privasi nasabah penting bagi BNI karena terkait dengan kepercayaan nasabah.

  Kepercayaan nasabah dalam dunia perbankan menjadi kunci utama BNI dalam beroperasi. Sebagai bentuk komitmen kami terhadap kerahasiaan data nasabah, pada tahun 2017 kami memiliki Pedoman Perusahaan Pengelolaan Data Nasabah yang mengacu pada POJK No.1/POJK.7/2013.

  Nasabah merupakan salah satu pemangku kepentingan utama bagi perbankan. BNI menjaga privasi nasabah sesuai dengan ketentuan PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. IN/212/BCC/001 tanggal 26 Maret 2015. Data nasabah disimpan dalam database yang hanya dapat diakses oleh pegawai berwenang. Penyalahgunaan data nasabah akan terancam hukum pidana dan semua pelanggaran ini diproses di Satuan Pengawasan Internal yang dipantau langsung oleh Direktur Utama.

  Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BNI memegang prinsip bisnis yang beretika termasuk anti korupsi atau anti fraud. Semua tindak korupsi atau fraud diproses sesuai dengan hukum. Untuk meningkatkan kewaspadaan terkait korupsi dan fraud, BNI memiliki Peraturan Perusahaan nomor IN/138/KPN/001, tanggal 5 Maret 2015, sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Kejadian korupsi atau fraud akan merusak reputasi perbankan, oleh sebab itu BNI tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku tindak korupsi atau fraud. Divisi Kepatuhan akan memantau setiap kejadian tindak pelanggaran dan melaporkannya kepada Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan untuk ditindaklanjuti melalui proses hukum atau non litigasi. BNI selalu berusaha menurunkan jumlah kejadian fraud setiap tahunnya. Realisasi penurunan kejadian fraud pada tahun 2017 sebanyak 13 kasus dibandingkan tahun 2016.

  Dampak Pada Pemangku Kepentingan Pendekatan Manajemen Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

  Investor/Pemegang Saham, Pegawai, Serikat Pekerja Nasabah, Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan, Media

  Anti Korupsi dan Fraud Tentang Laporan

  Bagi BNI, sebagai BUMN maupun Perusahaan Perbankan, kinerja perusahaan diharapkan dapat memberi dampak positif secara tidak langsung bagi ekonomi masyarakat. Untuk itu, BNI melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Kemitraan dipantau oleh Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan, serta Program Bina Lingkungan dipantau oleh Direktur Utama. Pada tahun 2017, realisasi dana bina lingkungan sebesar Rp107,759 miliar dibandingkan target sebesar Rp95 miliar.

  Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan dilakukan berdasarkan ketentuan Perusahaan nomor: (i) PP Bina Lingkungan, No. IN/340/KMP/001; 17 Juli 2017, (ii) PP CSR, No. IN/339/KMP/001; 17 Juli 2017, (iii) PP Pengembangan Komunitas, No: IN/341/KMP/001; 17 Juli 2017.

  Pada tahun 2017, BNI belum memiliki kebijakan intervensi Direksi atau Dewan Komisaris terhadap debitur yang dianggap memberikan dampak negatif dan positif terhadap lingkungan dan sosial. Dalam proses rating debitur, jika ada info terkait permasalahan lingkungan dan buruh, maka rating debitur akan langsung dinilai dan diturunkan 1 grade tanpa menunggu periode review rating. Penurunan grade dapat berdampak pada kebijakan dan prosedur lainnya kepada debitur. [FS12] Pegawai

  Dampak Pada Pemangku Kepentingan Pendekatan Manajemen Dalam Perusahaan Luar Perusahaan

  Nasabah, Organisasi Masyarakat/NGO, Pemerintah, Pemasok Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung Dampak Pada Pemangku Kepentingan Dalam Perusahaan Luar Perusahaan Investor/Pemegang Saham, Pegawai Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan

  Audit Penilaian Pendekatan Manajemen

  Risiko [FS9] BNI mempunyai kewajiban untuk melakukan audit penilaian risiko yang hasilnya dilaporkan secara berkala oleh Satuan Pengawasan Internal kepada Direktur Utama

untuk diteruskan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

  Audit penilaian risiko dilakukan setiap tahun, meliputi semua risiko bisnis, termasuk risiko sosial dan lingkungan. Standar pelaksanaan audit mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank. Pada tahun 2017, BNI belum melakukan audit tematik terkait lingkungan dan sosial secara khusus, namun BNI telah melakukan audit kepada debitur lingkungan sebagai satu kesatuan terhadap unit sentra yang disampling. Khusus untuk debitur sektor minyak dan gas telah dilakukan audit pada segmen korporasi di tahun 2015. Sambutan Direktur Utama

  Pemangku kepentingan yang terhormat, Puji syukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, karena selama 72 tahun BNI terus meningkatkan eksistensinya dalam melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa. Di tahun 2017, eksistensi ini kami perkuat dengan mulai merespon tantangan dan isu global di dunia perbankan, yaitu digitalisasi dan lingkungan hidup. Untuk itu, BNI mulai melangkah dan menetapkan komitmen untuk menjalankan bisnis berdasarkan prinsip keuangan berkelanjutan. [102-14]

  Menghadapi Tantangan

  Tahun 2017 merupakan kelanjutan langkah kami sebagai ‘first mover’ untuk mulai menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan. Rencana aksi ini akan berisi penyesuaian organisasi, pengembangan produk dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mulai menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan. Dalam melangkah, BNI siap menghadapi tantangan melalui penerapan berbagai perubahan. Perubahan yang paling dirasakan adalah implementasi teknologi digital dari berbagai aspek perbankan, terutama pada produk dan layanan. Situasi ini ditunjang dengan mulai masuknya generasi milenial yang ‘dekat’ dengan dunia teknologi. Penerapan teknologi juga sejalan dengan isu global terkait kerusakan alam. Bank, dengan posisi sebagai lembaga keuangan, memegang peran yang sangat penting untuk mendukung kelestarian lingkungan melalui dana yang disalurkannya. Pemahaman atas kinerja lingkungan ini juga harus diiringi dengan kinerja sosial, termasuk penguatan sumber daya manusia, sehingga mampu mendukung kinerja ekonomi. Pemahaman inilah yang memerlukan waktu dan sosialisasi secara bertahap, yang menjadi tantangan BNI di tahun-tahun ke depan.

  Menghadapi tantangan ini, perlahan kami mempersiapkan diri. BNI telah menerapkan kebijakan untuk mengatur pola hidup yang ramah lingkungan bagi seluruh insan BNI, serta pedoman perusahaan untuk mengatur prosedur pelaksanaan keuangan berkelanjutan di lingkungan BNI. Kami juga terus berusaha meminimalkan risiko perusahaan dengan menerapkan empat pilar manajemen risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan.

  Kinerja Ekonomi dan Komitmen Membangun Indonesia

  Sepanjang tahun 2017, BNI mencatat adanya laba bersih konsolidasian sebesar Rp13,62 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2016, yaitu Rp11,34 triliun. Selain itu, pendapatan kami juga mengalami kenaikan menjadi Rp66,6 triliun atau sebesar 12,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Melalui hasil dari kinerja ekonomi, kami juga memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa melalui dukungan pembiayaan yang sejalan dengan tujuan pokok prioritas pembangunan nasional. Kami berusaha menjangkau masyarakat yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) melalui Agen46. Sambutan Sambutan Direktur Utama Direktur Utama

  Dukungan pada pembangunan Indonesia dilakukan melalui pembiayaan infrastruktur negara sebesar Rp99.512 miliar dan pembiayaan pada sektor hijau yang direalisasikan sebesar Rp57.646 miliar. Terkait kinerja sosial kemasyarakatan, kami melaksanakan kegiatan Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan program pemerintah. Pada tahun 2017, kami menyalurkan dana Program Kemitraan sejumlah Rp71,08 miliar dan dana Bina Lingkungan sejumlah Rp107,759 miliar. Selain itu, kami juga telah menyalurkan KUR sebesar Rp9.745 miliar atau sejumlah 81,1% dari target kami sepanjang tahun 2017.

  Inklusi Keuangan serta Inovasi Produk Berbasis Teknologi dan Ramah Lingkungan

  Untuk meningkatkan kinerja program inklusi keuangan, kami meningkatkan layanan melalui keberadaan Agen46. Hingga akhir tahun 2017, sebanyak 69.589 Agen46 atau 137% dari target agen telah tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah transaksi mencapai 35,29 juta transaksi. Angka tersebut meningkat dari yang semula hanya 7,04 juta transaksi di tahun 2016. Selain itu, pengembangan produk keuangan berkelanjutan kami lakukan melalui transformasi digital dengan meluncurkan UnikQu. Pada tahun pertama peluncurannya, UnikQu telah meraih 68,2 ribu akun dan 45,1 ribu transaksi. Dengan dikembangkannya produk digital, kami dapat meningkatkan efisiensi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di mana saja, sekaligus memberikan dampak tidak langsung terhadap penghematan kertas.

  “ Selanjutnya, BNI akan terus melakukan identifikasi penyaluran pembiayaan pada sektor-sektor ramah lingkungan dan mendorong semua debitur untuk mulai menjalankan praktik bisnis yang beretika dengan memperhatikan setiap dampak kegiatan pada manusia dan alam.” Melestarikan lingkungan Apresiasi

  Semua pencapaian kinerja keberlanjutan BNI mencoba menjawab tantangan akan

  BNI selama tahun 2017 tidak luput dari sikap mewujudkan perilaku peduli lingkungan. Komitmen ini, di antaranya kerja keras seluruh insan BNI dan kami wujudkan melalui pembangunan pemangku kepentingan. Atas nama

  green building dan penghematan kertas,

  seluruh jajaran BNI, saya mengucapkan yaitu e-PP dan e-Billing. Kami terima kasih dan apresiasi kepada semua membangun green building di kawasan pemangku kepentingan kami, terutama

  Bumi Serpong Damai (BSD) dengan target bagi nasabah dan insan BNI. sertifikasi platinum dan Tower BNI di Pejompongan yang masih dalam proses

  Kedepannya, pencapaian tahun ini mendapatkan sertifikasi dari Green menjadi landasan bagi BNI untuk

  Building Council Indonesia (GBCI). BNI

  melangkah maju dalam menghadapi juga berhasil melakukan penghematan perubahan yang sangat dinamis dalam biaya cetak dokumen e-PP sejumlah menerapkan perbankan yang

  Rp2.073 miliar dan biaya kertas e-billing berkelanjutan. hingga Rp3,5 miliar setiap tahunnya.

  Selain kegiatan internal, kami mewujudkan kontribusi terkait pelestarian lingkungan melalui kegiatan eksternal dengan bekerja

  Jakarta, Februari 2018 sama dengan mitra. Salah satu kegiatan ini adalah pelestarian orang utan dan reboisasi hutan sebagai habitat orang utan. Dari segi pembiayaan, kami juga

  Achmad Baiquni telah menanamkan investasi pada proyek pembangunan energi terbarukan.

  Direktur Utama

  Membangun Sumberdaya Berkelanjutan

  Kami menyadari pentingnya membangun kompetensi sumber daya untuk menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan secara optimal. Menghadapi tantangan perubahan pola pikir, kami terus melakukan pembelajaran terkait sustainable awareness melalui mobile learning BNI Sustainable Banking. Selama tahun 2017, 683 pegawai BNI telah mendapatkan pelatihan tersebut. Kami juga mengikutsertakan pegawai melalui pelatihan eksternal lain, seperti pelatihan inisiatif keuangan berkelanjutan, yaitu Integrasi Economic, Social, and

  Governance (Integrasi ESG) dan Teknik Analisis Lingkungan (TAL).

  Laporan Keberlanjutan 2017

  Profil Perusahaan Profil Perusahaan [102-16]

  Visi, Misi, dan Tata Nilai Visi Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja.

  Misi

  1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama

  2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor

  3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi

  4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas

  5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri

  Tata Nilai

  Prinsip 46 merupakan tata nilai budaya kerja BNI dan sebagai tonggak perilaku teladan yang berlaku bagi seluruh Insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin hingga jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan. Prinsip 46 merupakan akronim dari 4 Nilai Utama dan 6 Perilaku Utama.

  BNI memiliki kode etik sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip dasar yang memandu hubungan di antara semua Insan BNI dalam berbisnis.

  14. Larangan menyalahgunakan Corporate Identity

  5. Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

  4. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Strategis

  3. Disiplin, Konsisten, dan Bertanggung Jawab

  2. Jujur, Tulus, dan Ikhlas

  1. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik

  4. Perbaikan Tiada Henti

  3. Orientasi Pelanggan

  2. Integritas

  1. Profesionalisme

  6 Perilaku Utama Insan BNI

  4 Nilai Budaya Kerja BNI

  14 Kode Etik BNI

  13. Menggunakan dan menjaga aset BNI

  Prinsip 46 Kode Etik

  12. Larangan mengungkapkan informasi yang tidak benar

  11. Larangan menjadi anggota dan donatur parpol

  10. Bertindak sebagai narasumber

  9. Larangan memberi, menerima hadiah atau cinderamata

  8. Mencegah benturan kepentingan

  7. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan

  6. Berkomitmen terhadap lingkungan

  5. Menjaga keamanan kerja

  4. Menjaga kerahasiaan

  3. Menjaga hubungan baik antar Insan BNI

  2. Menjadi panutan dan saling mengingatkan

  1. Bertindak profesional

  6. Kreatif dan Inovatif

  “BNI memiliki kode etik

sebagai pedoman etika yang

menjadi prinsip dasar untuk

memandu hubungan di antara

semua Insan BNI dalam berbisnis.”

  Sekilas BNI [102-1]

  Nama Deksripsi Merk, Produk, [102-2, 102-7] dan Jasa

  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sektor perbankan dengan produk [102-3] simpanan, pinjaman, kartu kredit dan

  Alamat Kantor Pusat e-banking. Selama tahun 2017, tidak ada

  Gedung BNI

  produk dan jasa BNI yang ditarik kembali Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220 dari pasar. Telepon: (62-21) 251 1946 I-Telex: 765185 BNI DLN IA [102-6]

  Pasar Terlayani

  Fax: (62-21) 251 1214 Domestik dan Internasional (New York,

  Email: bni@bni.co.id London, Hong Kong, Singapura, Tokyo,

  Website: www.bni.co.id Osaka dan Seoul). PO Box 1946 Jakarta Mampang 12700

  Sektor dan jenis nasabah terlayani: [102-4] dan menengah. Korporasi, BUMN, Pengusaha mikro, kecil,

  Lokasi Operasi

  Beroperasi di 8 Negara

  Informasi detail mengenai produk, jasa dan sektor yang dilayani dapat ditemukan pada Laporan Tahunan BNI.

  Hingga akhir tahun 2017, BNI menambah

  Indonesia Singapura Hong Kong Jepang

  jaringan sebanyak 31 Kantor Cabang Pembantu, 83 Kantor Kas, 23 Payment Point, 26 BNI Layanan Gerak dan 2 Money Changer, serta tidak ada outlet yang

  London Amerika Korea Selatan Myanmar

  ditutup. Selain itu, tidak ada perubahan struktur kepemilikan saham maupun [102-10] struktur rantai pasokan.

  Kepemilikan Saham dan [102-5] Bentuk Perusahaan

  Badan Usaha Milik Negara, Perseroan Terbatas

  60% Negara Republik Indonesia Masyarakat 40%

  28

  29 Skala Organisasi (triliun rupiah) 2017 2016 2015 Total Aset Gaji dan Tunjangan Pegawai Pembayaran Kepada Pemerintah ( pajak ) Pendapatan Total Kapitalisasi (miliar rupiah) Jumlah Pegawai (orang) Jumlah ATM (unit)

  29 September 2018 SAI Global Certification Services Quality Management System on Card Business Division

  21 September 2016 -

  10 Oktober 2019 SGS United Kingdom Ltd BNI Corporate University Quality Management System on Inhouse Learning & e-Learning/Digital Learning

  10 Oktober 2016 -

  26 September 2019 Preparation and Verification Process on Published Financial Statements

  26 September 2016 -

  26 September 2019 SGS SGS Quality Management System on IT Security Management

  26 September 2016 -

  26 Juni 2018 Lloyd’s Quality Management System on IT Operation Services

  27 Juni 2003 -

  30 September 2009 -

  709,33 9,3 3,4 66,6 59,3 49,1

  Inisiatif Eskternal dan Sertifikasi [102-12] Quality Management System on Trade Processing Center

  ISO 9001 Keterangan Masa Berlaku Dari 2008 2008 2008 2008 2015 2015

  Direksi menjabat sebagai Ketua UNEP-FI Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Perhimpunan Bank Nasional Himpunan Bank Milik Negara

  Internasional Anggota Anggota Anggota Anggota

  Nasional Nasional Nasional Nasional

  IBCSD Founder Nasional

  Asosiasi Peran Lingkup

  Skala Organisasi [102-7] Keanggotaan Perusahaan Dalam Asosiasi Industri [102-13]

  184,621 103,033 92,307 27.209 28.184 26.875 17.968 17.056 16.071

  2,9 2,3 8,8 7,4 603,03 508,59

  20 September 2019 Societe Generale de Surveillance (SGS S.A.) Geneva

  Laporan Keberlanjutan 2017

  Strategi Keberlanjutan BNI Strategi Keberlanjutan BNI Strategi dan Pilar Keberlanjutan BNI

  Pengelolaan keberlanjutan bagi BNI adalah memberikan nilai kepada pemangku kepentingan dan menjadikannya sebagai keunggulan bersaing. Untuk mencapai nilai keberlanjutan ini, BNI menerapkan sustainability compass secara konsisten sejak tahun 2009 dengan mengelola empat stream utama.

  Empat Stream Utama Pencapaian Keberlanjutan Nature BNI menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

  Economy BNI meningkatkan kinerja bisnis secara berkelanjutan. Society

  BNI mendukung program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta turut menggerakkan sektor riil melalui pembangunan ekonomi dan fungsi intermediary perbankan.

  Well Being Menyejahterakan insan BNI dan melakukan internalisasi budaya peduli lingkungan.

  Sebagai sebuah institusi perbankan, tantangan dan risiko utama adalah pengelolaan keuangan yang sehat dengan sumber daya yang kuat. Nasabah menjadi pemangku kepentingan utama kami dan untuk mencapai target menjadi salah satu bank yang menuju sustainable finance, maka BNI menjalankan Empat Strategi dan Lima Pilar Keberlanjutan.

  2

  3 Mengakomodasi Senior Leader aktif whistleblower bagi berkomunikasi dengan kepentingan workforce dan menjadi

perusahaan role model

  1

  4 Pelaksanaan risk Aktif memperbaharui management yang ketentuan, peraturan,

4 Strategi

  terpadu dengan serta melaksanakan- mengacu kepada nya secara disiplin

  Keberlanjutan Basel III dan tersistem. BNI untuk Nasabah

  BNI menerapkan konsep responsible investment. Kami sadar sepenuhnya bahwa investasi dari nasabah harus kami kelola dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu, BNI menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan melalui penerapan tata kelola yang baik.

  BNI untuk Pegawai

  Merupakan komitmen BNI untuk menyediakan tempat kerja yang membanggakan dan mampu mendorong semua pegawai untuk meningkatkan kinerja dan potensi yang dimilikinya.

  BNI untuk Masyarakat

  Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka sesuai dengan Misi Perusahaan, BNI menjalankan peran tanggung jawab sosial (CSR) yang mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup mereka.

  BNI untuk Lingkungan Hidup

  Kami menerapkan program ‘BNI Go Green’ untuk ikut serta melestarikan lingkungan hidup dan menciptakan gerakan cinta lingkungan.

  BNI menciptakan nilai (creating value) bagi kelima pemangku kepentingan utama melalui pelaksanaan pilar keberlanjutan, baik secara internal dan eksternal:

  BNI untuk Indonesia

  Merupakan kegiatan BNI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, melalui pelestarian lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi mitra BNI.

  Penerapan Pilar Keberlanjutan BNI

  5 Pilar Keberlanjutan BNI BNI

  Untuk Indonesia BNI Untuk Masyarakat

  BNI Untuk Lingkungan Hidup

  BNI Untuk Nasabah BNI Untuk Pegawai Strategi Keberlanjutan BNI Konsep Program Keberlanjutan BNI

  BNI mengembangkan sebuah Matriks Konsep Program Keberlanjutan sejak 2014 dan hingga saat ini masih terus dijalankan. Matriks ini memiliki empat kuadran dengan dua sumbu, yaitu bisnis - non bisnis dan internal - eksternal.

  Sustainability Programs Green Lending Economic Development

  Community Development Cross Selling Networking External

  Green Funding Sponsorship Corporate Sustainability Product Development

  Role Modeling Improvement of SOP Green Attitude

  Internal Capacity Building

Non Business Business

  Kuadran Non Bisnis - Eksternal

  BNI mendukung kegiatan yang melibatkan masyarakat, serta aktivitas peduli lingkungan, mengalokasikan dana CSR untuk sektor pendidikan, kesehatan, keagamaan, infrastruktur, lingkungan dan bencana alam, serta pendampingan dan penyaluran pinjaman lunak untuk pemberdayaan masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL. Pengembangan ekonomi masyarakat dilakukan melalui konsep engagement and

  empowerment. Saat ini terdapat 21

  Kampoeng BNI yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sumber daya setempat. Kuadran Non Bisnis – Internal

  BNI membentuk green champion dari berbagai divisi di Kantor Pusat yang ke depan akan diperluas ke seluruh pegawai BNI. Melalui green champion, BNI meningkatkan kapasitas, mendorong perilaku pegawai yang ramah lingkungan, seperti hemat kertas, hemat energi dan air, pemilahan sampah, program Bike to Work, green attitude, pelatihan Integrasi ESG, dan pelatihan Teknik Analisis Lingkungan (TAL).

  Kuadran Bisnis – Eksternal

  BNI mendukung investasi ramah lingkungan melalui pembiayaan hijau (green financing), seperti proyek geothermal, mini hidro, pengolahan sampah dan kelapa sawit ramah lingkungan (green lending), meningkatkan kerja sama internasional melalui pendanaan

  two step loan untuk proyek ramah lingkungan (green funding), serta memberikan layanan

  perbankan pada organisasi/instansi/LSM yang bergerak/berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat (cross-selling).

  Kuadran Bisnis – Internal

  BNI menyempurnakan prosedur untuk mendukung dan memberikan edukasi kepada debitur agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial. BNI juga melakukan pengembangan produk yang ecofriendly sekaligus business friendly. Produk yang sudah ada: paperless product (melakukan struk cetak transaksi ATM hanya berdasarkan permintaan), e-banking dan e-billing untuk tagihan kartu kredit, menggunakan kertas bolak-balik (reused paper), green mortgage. Strategi Keberlanjutan BNI [102-11]

  Produk baru: UnikQu

  Produk UnikQu diluncurkan setelah melalui uji coba berdasarkan teknologi smartphone berbasis iOS dan Android. Produk yang merupakan dompet elektronik ini dilengkapi dengan fitur pembayaran online yang dapat digunakan oleh nasabah maupun bukan nasabah BNI. Dalam memperkenalkan produk UnikQu, BNI memberikan informasi pentingnya menjaga keberadaan smartphone sebagai alat pembayaran agar tidak digunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

36 Menuju Keuangan Berkelanjutan

  Berkelanjutan 37 Menuju Keuangan “BNI mengembangkan Matriks Konsep Program

  Berkelanjutan dengan memperhatikan aspek bisnis dan non bisnis serta pengaruhnya terhadap internal dan eksternal BNI.”

  Laporan Keberlanjutan 2017

  Kebijakan dan Prosedur Keuangan Berkelanjutan Kebijakan dan Prosedur Keuangan Berkelanjutan

  Sebagai Perusahaan yang mendukung keuangan berkelanjutan, BNI memperhatikan delapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan yang ditentukan POJK.

  8 PRINSIP KEUANGAN BERKELANJUTAN

  1. Prinsip investasi bertanggung jawab

  2. Prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan

  3. Prinsip pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup

  4. Prinsip tata kelola

  5. Prinsip komunikasi yang informatif

  6. Prinsip inklusif

  7. Prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas

  8. Prinsip koordinasi dan kolaborasi penyusunan laporan [FS2,FS3]

  Kebijakan dan Prosedur

  BNI memiliki Pedoman Perusahaan Pola Hidup Ramah Lingkungan yang diperuntukkan bagi seluruh insan BNI. Dasar hukum pembentukan pedoman perusahaan ini ialah UU No.

  32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu, pedoman ini dibuat berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). Pola hidup ramah lingkungan di BNI secara umum terbagi menjadi 4 kategori utama, yaitu:

  Efisiensi Sumber Daya Alam (Resource Efficiency)

  Yakni perilaku yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya secara hemat (efisien) dan bertanggung jawab.

  Pencegahan dari Pencemaran Lingkungan

  Yakni mencakup pola pikir dan perilaku yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.

  Perilaku Non-Karbon

  Merujuk kepada kebiasaan untuk mencegah pemborosan emisi karbon di atmosfer yang bertujuan untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim.

  Perilaku Pertemanan Ramah Lingkungan (Environment-friendly Collegial Relationship)

  Merujuk kepada orientasi aktivitas pertemanan di lingkungan kerja yang mendukung upaya keberlanjutan lingkungan. Prosedur pelaksanaan keuangan berkelanjutan dilakukan oleh BNI dengan mengacu kepada Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi Buku I untuk analisa risiko kredit nasabah. Analisis kredit ini merupakan penilaian yang ditujukan untuk debitur dengan melihat faktor kepedulian mereka terhadap kualitas lingkungan hidup dan dampaknya terhadap kelangsungan usaha atau kemampuan first way out debitur. Kepedulian terhadap lingkungan hidup tersebut memperhatikan dampak dari proses produksi/operasional atau produk/jasa yang dihasilkan perusahaan, di antaranya adalah persyaratan AMDAL (jika relevan), produk/jasa perusahaan bersifat eco-friendly, serta kegiatan meminimalkan dampak negatif produksi terhadap lingkungan hidup. Penyesuaian (down grading) dilakukan apabila ketidakpedulian terhadap faktor lingkungan hidup berdampak pada kelangsungan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  Asessment terhadap potensi maupun risiko dari debitur/calon debitur, termasuk aspek mengenai Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dilakukan secara umum adalah identifikasi dan mendapatkan peluang bisnis (Unit Bisnis), identifikasi risiko dan mitigasinya (Unit Risiko) dan penilaian kepatuhan (Unit Kepatuhan). Alur proses asessment tergambar sebagai berikut:

  Unit Administrasi Unit Bisnis Unit Risiko Unit Kepatuhan Komite Kredit Kredit