Dzikir Akbar di Tahun Baru Hijriyah

  1 Edisi 10/ Tahun I/ Oktober 2015

  Bidang Penmad :

  Menyongsong Ujian Nasional 2016

  19

  26 Artikel Memaknai Hijrah sebagai Strategi Baru dalam Kehidupan media pemersatu umat

  ISSN : 2460 - 3813 Kemenag Jateng

  Salam Redaksi Penanggung Jawab : Badrus Salam ; Redaktur : Budiawan, Gentur Rachma Indriadi, Suripah, Martina Wulandari, M Fachri ; Penyunting / Editor : Saronji, Muhammad Khoirulloh ; Design Grafis / Fotografer : Hery Basuki, Djati Prasetyo ; Sekretariat : Yudi Prasetyo, Amin Sri Widodo

  Majalah Bulanan SEJAHTERA

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Pada akhirnya kami selaku pengelola dapur Majalah Sejahtera mengucapkan banyak terima kasih kepada khalayak yang telah membantu dalam penerbitan majalah edisi ini, serta kami menyadari semua, bahwa terbitan kali ini masih jauh dari sempurna, sedangkan harapan kami dari dapur redaksi mengharapkan kes- empurnaan maka, kritik dan saran dari para pembaca semua kami harapkan sehingga majalah terbitan berikutnya akan dapat mendekati sempurna, dan untuk selalu dapat memperbaiki terbitan atau edisi berikutnya. Semoga terbitan kali ini dapat berguna untuk kita semua. Aamiin.(bd)

  Dari terbitan media cetak kali ini semoga banyak manfaatnya, namun demikian dari beberapa kali terbitan ini masih banyak kekurangan namun kami berusaha untuk memperbaiki dari segala isi maupun muatan yang ada di dalamnya.

  Naah …Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT.

  Edisi kali ini sebenarnya tidak bermaksud menga- jak berbangga diri, melainkan justru memberikan kontribusi yang sangat banyak dalam pemikiran di dunia informasi.

  Prestasi sering terabaikan bahkan tenggelam dan sirna akibat terdapat kekurangan sisi lainnya, padahal kita seharusnya bisa menempatkan mana Prestasi dan mana kekurangan itu, dengan demikian kita tidak mencampur adukkanPrestasi dan kekurangan itu.

  Edisi kali ini sengaja dan secara khusus akan men- gungkap berbagai Prestasi yang dicapai oleh per- orangan, lembaga dan sebagainya, prestasi adalah sesuatu yang menjadi kebanggaan seseorang dan patut dihargai terlepas dari segala kekurangannya, karena kekurangan adalah juga bahagian dari Prestasi itu.

  lhamdulillah senantiasa selalu kita panjatkan puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. Yang telah beberapa kenikmatan kepada kita sekalian sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menyumbangkan fikiran kita untuk kemaslahatan bersama sehingga kita masih dapat mengamalkan ilmu kita melalui Majalah sejahtera yang kita cintai ini sehingga majalah ini masih bisa terbit dan diman- faatkan untuk kita semua pembaca.

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Bidang PENAiS ................................................... 11 Bimas Kristen ....................................................... 13 Bimas Katolik ....................................................... 14 Bimas Hindu ......................................................... 15 Bimas Buddha ....................................................... 16 Dinamika Daerah ................................................. 19 Artikel .................................................................... 26 KUB ....................................................................... 31 Karya Umat .......................................................... 34 Terapan .................................................................. 38 Lensa Foto ............................................................. 39

  ementerian Agama (Kemenag) merupakan instansi pemerintah yang paling banyak disorot oleh masyarakat di tengah era reformasi birokrasi yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Sebab Kemenag tidak hanya mengatur urusan dun- iawi semata, akan tetapi juga terkait dengan pelayanan ukhrowi. Melalui reformasi birokrasi, Kemenag mulai menunjukkan dirinya sebagai instansi pemerintah yang memiliki kemampuan berubah lebih cepat melihat dari semua aspek yang harus diurusi secara tehnis dan meng- hadapi tantangan zaman.

  Bidang PENMAD .................................................. 7 Bidang PONTREN ................................................ 9 Bidang HAji ......................................................... 10

  emerintah selalu melaksana- kan kajian yang mendalam dalam rangka meningkatkan kualit mutu pendidikan dari penataan ulang kurikulum sampai pada aspek sarana prasarana penun- jang peningkatan kualitas mutu pendidikan. Hal ini untuk mewu- judkan bangsa Indonesia yang memiliki daya saing dengan negara-negara tetangga.

  Salam Redaksi ...................................................... 2 Pembinaan ............................................................ 3 Laporan Utama ..................................................... 5

A

Menyongsong Ujian Nasional 2016

PeNais dan Gerakan Revolusi Mental

  Redaksi SEJAHTERA menerima sumbangan dalam bentuk tulisan, foto ilustrasi dan lainnya yang sesuai dengan misi Majalah SEJAHTERA. Ketikan 1,5 spasi maks 2 hal kuarto, disertai identitas resmi penulis. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa mengurangi substansinya. Demi perbaikan penerbitan, redaksi mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

  Keterangan Cover Depan : Kakanwil Kemenag Prov Jateng, Drs H Ahmadi membuka Kemah Pela- jar Lintas Agama tingkat Jawa Tengah di Umbul Sidomukti, Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2015. daftar isi

  Penerbit: Subbag Informasi & Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Alamat Redaksi : Jalan Sisingamangaraja 5 Semarang - 50232 Telp : 024-8412547, 8412548, 8412552 Fax. 024-8315418, EMAIL : sejahtera_jateng@kemenag.go. i

  Diterbitkan oleh : Subbag Informasi & Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah

Signifikansi Data Dalam Sistem Informasi

  3 Pembinaan

  Usaha-usaha Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam memperbaiki data di lingkungan Kementerian Agama

  Se Jawa Tengah telah melalui verifikasi dan validasi data serta finalisasi sebagai data dukungan pokok secara kelembagaan.

  Dan sebagai sistem database untuk Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam membuat rancangan program kebijakan lembaga, yang bisa dijadikan sebagai salah satu acuan analisa dalam proses pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan di lingkungan Kemenag Jateng.

  eberadaan sistem ini perlu dukungan/shar- ing pasokan data yang berkesinambungan berasal dari Bidang-Bidang dan Pembimas yang bersumber data dukung dari Kemenag se

  Jawa Tengah atau pihak lain yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang bersesuaian dengan data yang dibutuhkan oleh Kementerian Agama.

  Kasubbag Hummas dan Informasi mempunyai peran penting untuk menyediakan validasi data agama dan keagamaan, karena secara tugas dan fungsi kelembagaan adalah mengkoordinasikan, mengkonsultasikan dan mengumpulkan dengan seluruh unit terkait. Tugas dan peran tentang data sebenarnya dalam system pemerintahan telah mun- cul Peraturan Presiden RI Nomor 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasila Nasional (JDSN). Sedangkan di Kementerian Agama dengan adanya Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 13 Tahun 2012 tentang tatalakasana dan organisasi Kementerian Agama di pusat adanya Pinmas, kemudian di Kemenag Provinsi adanya Subbag Humas dan Informasi, diperkuat oleh surat edaran sekjen terkait optimalisasi tugas dan fungsi Subbagian Informasi dan Hubungan masyarakat. Untuk terkait tugas dan wewenangnya diperkuat melalui edaran sekjen tentang pelaksan- aan penyusunan bahan publikasi tingkat provinsi, antara lain; (1) mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan bahan publikasi di tingkat provinsi. (2). Mengkompilasi data hasil sinkronisasi. (3). Mengkonfirmasi ulang ada/tidaknya perbaikan data ke bidang-bidang. (4). Membawa dan me- laporkan data kompilasi hasil sinkronisasi yang telah disepakati pada kegiatan penyusunan bahan publikasi tingkat pusat.

  Menunjang aturan diatas, segala komponen dari seluruh satker di lingkungan Kemenag Jawa Tengah hendaknya secara terus menerus melakukan ko- munikasi, koordinasi untuk memperoleh data agar dapat digunakan secara maksimal sebagai bahan dukungan dari bawah sebagai bentuk tanggung- jawab bersama dalam mencapai keakuratan dan kekinian data yang ada pada database kelembagaan Kementerian Agama.

  Humas Info dan Data

  Akuntabilitas dan keakuratan data dalam kelem- bagaan bisa tercapai, hendaknya harus ada kemam- puan SDM dalam pengelolaan dan pengoperasian Sistem aplikasi yang telah tersedia di masing-mas- ing unit eselon I. Walaupun di Kemenag masing- masing eselon I memiliki system aplikasi sendiri secara prinsip mampu mencakup data di tingkat

  Oleh : H. Badrus Salam, S.Ag, MM Kasubbag Humas dan Informasi Kanwil Kemenag Jateng

K

Pembinaan

  kabupaten/kota secara berjenjang dan berkelan- jutan untuk kepentingan kelembagaan, serta tidak menjadi kendala. Dan secara jelas pada prinsipnya dapat ketersediaan data secara keseluruhann yang kemudian dapat memenuhi prasarat yang dibutuh- kan sebagai salah satu acuan analisa dalam proses pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah inilah yang terpenting dan menjadi model keputusan bersama.

  Meminjam istilah ilmu menejemen sumber daya manusia, terdapat Human Resources Information

  System (HRIS) adalah upaya implementasi teh-

  nologi informasi untuk mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di kelembagaan guna mendukung proses pengambilan keputu- san atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Utamanya saling keterkaitan data dan SDM dalam perencanaan, dan meny- usun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi. Tujuannya adalah mengintegrasikan informasi yang diper- oleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke da- lam satu sistem basis data yang bersifat universal, yakni Kementerian Agama. Supaya data agama dan keagamaan dapat sebagai bahan informasi oleh kelembagaan seharusnya memenuhi kreteria antara lain; timely (tepat waktu), accurate (akurat), concise (ringkas), relevant (relevan) dan complete (lengkap) berdasarkan hasil dari masing-masing aplikasi yang selama ini berjalan.

  Komitmen SDM dalam memberikan pengabdian yang baik, akan mampu memberikan pengaruh hasil kinerja kelembagaan dalam system pelayanan pula, sehingga korelasi SDM untuk menunjang keberhasilan dalam mencapai validasi data ini sangat diperlukan kesadaran yang tinggi bahwa data adalah sumber segala kekuatan kelembagaan. Kementerian Agama secara tehnis masih membu- tuhkan tenaga statistisi sebagai ASN fungsional tertentu di unit Bidang, Pembimas dan Kemenag Kab/Kota se Jawa Tengah, untuk menunjang kelan- caran data, namun melihat realitas kebutuhan ini belum tersedia.

  Langkah yang harus kita lakukan untuk memenuhi kemudahan dalam memperoleh data dan melakukan update data di setiap tahunnya, Kemenag Provinsi Jawa Tengah melakukan beberapa hal sebagai beri- kut; (1). Meminta seluruh satker berperan aktif untuk menindaklanjuti data yang diminta dari unit Bidang, Pembimas melalui Kemenag Kab/Kota Se Jawa Tengah sesuai form untuk bahan update data pertahun. (2). Pimpinan satker menggerakkan untuk memperoleh data kepada masing-masing leading sector sesuai basis eselon I di Kemenag. (3). Menkoordinasikan secara efektif dalam memper- oleh data kepada satker bawahannnya atau dengan lembaga lain beserta petugas pengolah data.(4). Memantau dan merubah data pada setiap ada pe- rubahan. (5). Adanya honor untuk pengelola data sebagai pemacu untuk menyediakan data agama dan keagamaan.

  Dengan demikian, untuk menyesuaikan regulasi edaran sekjen, artinya Kanwil Kementerian Agama mengkoordinir dalam mewujudkan data, hal itu sebagai bahan rujukan dalam menyusun peren- canaan dalam program dan kegiatan di masing- masing satker. Dan tujuannnya adalah agar tidak terdapat perbedaan data dalam angka di setiap unit dan satker di lingkungan Kemenag khususnya Jawa Tengah. (ali) Rapat finalisasi sinkronisasi data tahun 2015.

  5 Laporan UTAMA

  Dalam beberapa bulan terakhir, Bidang Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kantor Wilayah Kementerian

  Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Tengah bertabur prestasi. Para siswa, guru dan pengawas madrasah di provinsi ini memborong berbagai kejuaraan lomba tingkat nasional. Berbagai prestasi tersebut sebagian atas nama personel, sebagian lagi atas nama institusi madrasah.

  ejumlah prestasi yang diraih keluarga besar madrasah dan RA di Jawa Tengah tersebut menjadi kado membahagia- kan bagi provinsi ini di penghujung tahun 2015. Dan, jajaran keluarga besar Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah—tanpa kecuali—patur berbangga hati dan bersyukur atas raihan prestasi tersebut.

  Pertama-tama, keluarga besar ma- drasah Jawa Tengah berhasil menya- bet Juara Umum III Tingkat Nasional Lomba Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga (Aksioma), Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Madrasah Expo di Palembang, Agustus lalu. Kegiatan ini digelar Direktorat Pendidikan Islam

  Kemenag RI.

  Kemudian, baru-baru ini Tim Kanwil Kemenag Jawa Tengah juga meraih prestasi sebagai Juara Umum Tingkat Nasional Kompetisi Guru, Kepala dan Pengawas Madrasah/RA. Perinciannya Kompetisi Kepala MI dan Kepala MA, Jawa Tengah masing-masing meraih Juara I. Disusul Kompetisi Guru RA, Guru MI dan Pengawas Madrasah/ RA, semuanya juga meraih Juara I.

  Adapun Kompetisi Guru MTs dan Kepala RA masing-masing meraih Juara II dan Juara Harapan II.

  Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Dikmad) Kanwil Kemenag Jateng Drs H Jamun Effendi MPdI menyatakan, dengan meraih Juara Umum Kompetisi Guru, Kepala dan

  TIM SENAM IGRA : Tim Senam IGRA Kota Semarang, mewakili Provinsi Jawa Tengah, berdoa dan syukuran terkait lomba di Jakarta dan berhasil meraih Juara Umum I Tingkat Nasional.

Kemenag Jateng

S

Laporan UTAMA

  Kabid Pendidikan Madrasah Jamun Effendi menjelaskan, belum lama ini kontingen madrasah Jawa Tengah juga meraih Juara I Tingkat Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja (LKIR) di Bali.

  Ektra kulikuler MAN II Semarang dalam mempersiapkan anak didiknya bela diri pencak silat juga sarat dengan prestasi.

  (Mohammad Saronji) Jamun Effendi Kabid Dikmad Kanwil Kemenag Jateng Aminuddin Ketua IGRA Kota Semarang

  Jamun Effendi menambahkan, pada tahun depan prestasi madrasah di berbagai bidang perlu terus diting- katkan. Kualitas guru-guru dan siswa madrasah- RA meningkat, penyeleng- garaan pendidikan madrasah juga terus membaik. Dengan demikian, ke depan madrasah menjadi pilihan pertama para orang tua dalam me- nyekolahkan putra-putrinya. Madrasah adalah lembaga pendidikan yang pal- ing tepat dalam membentuk karakter anak-anak bangsa.

  Selain berjaya di tingkat nasional, keluarga besar madrasah/RA Kanwil Kemenag Jwa Tengah juga meraih prestasi di tingkat lokal. Di antaranya Juara I Tingkat Provinsi Jateng Lomba Cerdas Cermat (LCC) Kesehatan. Saat itu Jateng diwakili MAN 2 Sragen. Kemudian, madrasah Jateng juga maju ke tingkat nasional lomba Olimpiade, masing-masing diwakili MAN 2 Kudus dan MAN Magelang.

  Peraih Juara I Nasional dari Jawa Tengah diwakili MTs Yambu’ul Quran Kudus adalah Abndullah Faqih, Moh Nasim Mubarok hapal 30 Juz Alquran, dan Alim Adzkamuha (tahfidz 18 Juz).

  Peserta loma itu adalah seluruh SLTP se-Indonesia. Jadi bukan hanya lingkup madrasah, tetapi lembaga pendidikan di bawah naungan Diknas.

  Pengawas Tingkat Nasional tersebut menunjukkan bahwa penyelengaraan pendidikan madrasah di Jawa Tengah sangat bagus dan sukses. Setidaknya, jika dibanding provinsi-provinsi lain- nya se-Indonesia, penyelenggaraan pendidikan madrasah di Jawa Tengah menjadi barometer. Dan, prestasi mem- banggakan ini ke depan harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.

  “Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada semua pihak yang telah berjasa dalam pengembangan madrasah dan RA di Jawa Tengah,” kata Jamun Effendi.

  Ia menjelaskan, keberhasilan Tim Senam IGRA Kota Semarang den- gan meraih Juara Umum I tidak lepas dari dukungan semua pihak, baik Kasi Dikmad Kota Semarang H Azhar Wibowo SH MPdI, Kabid Dikmad Drs H Jamun Effendi MPdI, serta jaja- ran guru RA se-Jawa Tengah. “Kami berangkat lomba ke Jakarta dengan menggunakan dana swadaya/iuran dari guru-guru RA,” tandasnya.

  Aminuddin SHI MSI, kepada majalah Sejahtera .

  IGRA Jateng mampu mengharumkan nama Jateng dan Semarang dengan meraih Juara Umum I Tingkat Nasional. Kami berharap, prestasi ini menjadi cambuk bagi keluarga besar RA dan madrasah di Jawa Tengah untuk ber- prestasi lagi pada masa mendatang,” kata Ketua PD IGRA Kota Semarang,

  “Alhamdulillah, Tim Senam IGRA Kota Semarang yang mewakili PW

  I. Tim IGRA Jateng diwakili Tim Senam Kota Semarang, karena sebelumnya dalam lomba yang sama Tim Kota Semarang meraih Juara Umum I ting- kat Jateng di Asrama Haji Donohudan dan berhak mewakili Jawa Tengah di Tingkat Nasional.

  Prestasi madrasah-RA di Jawa Tengah tidak hanya berhenti sampai di situ. Pada Oktober-November lalu, keluarga besar Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Jawa Tengah juga mampu meraih Juara Umum II Lomba Kreativitas Guru RA. Yang lebih mengharumkan lagi, Tim Senam IGRA Jateng meraih Juara Umum

  Tim Senam RA

  Adapun personel Tim Senam IGRA Jawa Tengah adalah Siti Nurhidayah (RA Nurul Falah), Rofiqoh Dhuha (RA Alwathoniyah), Rizkiyah (RA Al- Khoiriyah), Putri Andriani (RA Nawira Aulia), Dewi Hajar Mashitoh (RA Al- Hidayah 3), dan Nur Khasanah (RA Al-Muna).

  7 Pemerintah selalu melaksanakan kajian yang mendalam dalam rangka meningkatkan kualit mutu pendidikan dari penataan ulang kurikulum sampai pada aspek sarana prasarana penunjang peningkatan kualitas mutu pendidikan. Hal ini untuk mewujudkan bangsa

  Indonesia yang memiliki daya saing dengan negara- negara tetangga.

  P emerintah melakukan langkah-langkah untuk merealisasikan tujuan tersebut. Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan

berkualitas diperlukan sistem

penilaian yang dapat dipercaya

(credible), dapat diterima (accept- able ), dan dapat dipertanggung- gugatkan (accountable).

  

BSNP bersama Balitbang

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan serta instansi terkait

lainnya berkomitmen untuk men-

ingkatkan kualitas pelaksanaan

Ujian Nasional berdasarkan ha-

sil evaluasi dan masukan dari

lapangan untuk meningkatkan

mutu pendidikan nasional.

  

UJIAN NASIONAL merupa-

kan amanat Undang Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional,

sebagaimana tertuang pada

  

Pasal 57 ayat (1) yang berbunyi

Evaluasi dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu pendidikan

secara nasional sebagai bentuk

akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  Lebih lanjut disebutkan pada

  pasal 58 ayat (2) yaitu; Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilaku- kan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai penca- paian standar nasional pendidikan Pasal 58 ayat (2).

  Dalam sosialisasi Ujian Nasional tahun 2016 kebijakan yang men- dasar berkaitan dengan Regulasi (Permendikbud) ada beberapa hal yang perlu dicermati, yaitu Masa berlaku Peraturan Menteri ten- tang Ujian Nasional dibuat lebih dari satu tahun, Permendikbud mencakup hal-hal yang generik (norma umum), hal-hal yang spesifik diatur dalam POS UN

  Bidang PENMAD

  (Dr. H. Nur Abadi, S. Ag, M. Pd)

  Menyongsong Ujian Nasional 2016

UJIAN NASIONAL merupakan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagaimana tertuang pada Pasal 57 ayat (1) yang berbunyi : Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

  64 Tahun 2013, dan ketiga Kisi-kisi dikembangkan oleh pakar materi dari perguruan tinggi dan guru ber- pengalaman di bawah koordinasi BSNP dan Puspendik. Ini selang- kah lebih maju untuk meningkat- kan kualitas mutu pendidikan di Indonesia baik untuk masa kini dan masa yang akan datang.

  Adapun Perbedaan yang cukup mendasar Ujian Nasional tahun 2015 adalah hasil UN tidak men- jadikan ketentuan kelulusan, selain itu juga di tahun ini pertama kali diberlakukannya rintisan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang dulu disebut Computer Based Test (CBT), pada tahun yang sa- ma dilakukannya evaluasi sistem Ujian Nasional yang selama ini berjalan.

  Dari catatan ini maka beberapa hal yang akan dilaksanakan UN kedepan yaitu; Perluasan Ujian Nasional Berbasis Komputer, classroom assessment BK, item banking, Sosialisasi scoring den- gan Item Response Theory (IRT), Integrasi Data: Pendataan pe- serta UNPK dari PKBM melalui Dapodik/PDSPK.

  Aspek kajian pada Ujian Nasional 2015 dengan Ujian Nasional 2016 adalah; pertama Kebijakan dasar

  Bidang PENMAD

  

Dinas Pendidikan Provinsi.

  Keempat Sekolah rumah (home schooling) UN tahun 2015 Mengikuti UN melalui jalur pen- didikan nonformal sedangkan tahun 2016 Dapat mengikuti UN melalui; Jalur pendidikan nonfor- mal dan Jalur pendidikan formal. Kelima Pendaftaran peserta tahun 2015 melalui diknas sedangkan tahun 2016 pendataan dengan dua cara yaitu Satuan pendidikan di bawah Kemdikbud melalui PDSPK (Dapodik) dan Satuan pendidikan di bawah Kementrian Agama melalui EMIS.

  yang disusun dan ditetapkan BSNP setiap tahun. Pendataan peserta UNPK diintegrasikan melalui Dapodik/PDSPK

  Jadwal pelaksanaan UN 2016 dimulai UN UN untuk Perbaikan hasil UN 2015 pada tanggal 22 Februari - 5 Maret 2016, UN SMA/ MA sedrajat dilaksanakan pada tanggal 4 April sampai dengan 6 April 2016 dan susulan dimulai pada tanggal 11 - 13 April 2016. UN SMP/MTs sedrajat tanggal 9 - 12 Mei 2016 sedangkan ujian susulannya dilaksanakan tanggal 16 - 19 Mei 2016.

  Kisi kisi UN 2016 adalah pertama Kisi-kisi memuat cakupan materi dan level kognitif untuk setiap mata pelajaran, jenjang, dan jenis pen- didikan. Kedua Materi yang diujikan dalam UN adalah materi yang dia- jarkan pada kurikulum yang berlaku berdasarkan Permendikbud No.

  22 Tahun 2006 dan Permendikbud

  • Peraturan Mendikbud tahun 2015 adalah berlaku satu tahun dan mengatur kriteria lulusan dan penyelenggaraan Ujian Nasional adapun Ujian Nasional 2016 Mengatur kebijakan dasar, ber- laku multi tahun dan Mengatur Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan.

  Akhirnya segenap pemangku kepentingan yang ada dibawah naunagn Kementerian Agama selalu meningkatkan koordinasi dan mensinergikan program- program terkait untuk mensuk- seskan pendidikan madrasah yang berdaya saing. Terutama adalah Kepala Madrasah yang menjadi top leader di satuan pendidikan yang memiliki pen- garuh besar terhadap pelaku- pelaku pendidikan level praktis oprasional.

  Selamat menyongsong UN 2016 semoga madrasah kita sukses da- lam perencanaan, sukses dalam penyelenggaraan dan sukses dalam prestasi/hasil hal ini sejalan de- ngan sistem penilaian yang dapat dipercaya (credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat dipertang- gunggugatkan (accountable). *

  Kedua Kisi-kisi Soal Ujian Nasional 2015 sesui kurikulum 2006 sedangkan Ujian Nasional tahun 2016 kisi-kisi Irisan cak- upan materi antara Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2015. Ketiga pelaksanaan UNBK pada tahun 2015 Verifikasi dan penetapan satuan pendidikan pelaksana UNBK dilakukan oleh Panitia UN Pusat sedangkan untuk ta- hun 2016 Melibatkan lima PTN untuk verifikasi calon pelaksana UNBK di Provinsi di Pulau Jawa. Penetapan satuan pendidikan pelaksana UNBK dilakukan oleh

  Keenam peran Perguruan Tinggi UN tahun 2015 Memindai LJUN jenjang SMA sederajat sedangkan di tahun 2016 peran perguruan tinggi diperluas. Ketujuh ten- tang pembobotan nilai ada pen- gaturan pembobotan nilaiakhir sekolah/madrasah sedangkan untuk tahun ini tidak diatur. Kedelapan penyerahan nilai akhir sekolah madrasah nilai ujian akhir sekolah/madrasah dikirim sebelum UN untuk ta- hun ini Paling lambat seminggu sebelum pengumuman kelulusan dari satuan pendidikan.

Santri Pondok Pesantren

  SAATNYA AJARAN CINTA AGAMA, CINTA KERAGAMAN, CINTA DAMAI DAN CINTA NEGARA kita sampaikan dengan “apik” khas SANTRI yang kaya dengan referensi dari Kyai maupun Kitab Kuning. Beliau juga menyam- paikan bahwa Etik dalam Jurnalisme lazimnya bersandar pada 10 Elemen Jurnalistik;

  50% penduduk Indonesia sudah menggunakan internet. Baik meng- gunakan media on line Blogspot, Media Berbayar (…. dst)

  Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengadakan Short Course Jurnalistik Santri Pondok

  Pesantren Angkatan I di Pondok Pesantren Al Hikmah Pedurungan, jum’at 9 Oktober 2015 dengan tema Citizen Jurnalism bagi Santri

  Pondok Pesantren.

  H. Sholikhin, MM berharap, kegiatan semacam ini akan memberikan kontribusi bagi santriwan-santriwati yang mengikuti kegiatan tersebut sejumlah 80 Santri bagi Pondok Pesantren asal mereka, saat memberikan materi dengan tema Kebijakan Kementerian Agama da- lam Pengembangan Jurnalistik Santri Pondok Pesantren.

  Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng, Muhtasit, S.Ag menyampaikan, tradisi menulis dalam dunia pesantren harus mulai dibangun dari tradisi membaca, diskusi, meneliti, dan menu- lis sekaligus mempublikasikan. Kasi Pondok Pesantren juga mengungkap- kan, sejarah mencatat para intelektual pesantren di Nusantara ini telah men- gawali tradisi menulis dalam lingkup dunia pesantren, sederet ulama pe- santren seperti KH Nawawi Al Bantani, KH Mahfudz At Termasy, Hadratus Syaikh Hayim Asy’ari Jombang, KH Asnawi Kudus, KH Sahal Mahfudh Pati, telah membuktikan, bahwa rahim pesantren telah sukses melahirkan para penulis handal. Karya ulama yang juga penulis itu, mampu membantu masyarakat luas untuk berkomunikasi dengan peradaban Islam yang sangat kompleks dan membuat masyarakat semakin mengenal Islam sekaligus memahami ajaran Islam secara lebih komperhensif.

  • Kewajiban utama jurnalisme adalah pada kebenaran.
  • Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara.
  • Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi.
  • Jurnalis harus menjaga indepen- densi dari obyek liputannya.
  • Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan.
  • Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan menemukan kompromi.
  • Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan.
  • Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan propor- sional.
  • Jurnalis harus diperbolehkan men- guji kesadaran personalnya, hati nuraninya.
  • Masyarakat pun punya hak dan kewajiban ketika berhadapan dengan berita.

K epala Bidang PD Pontren Drs

  • DIY dan DKI Jakarta 63-65%
  • 53 juta pengguna internet terkon sentrasi di Pulau Jawa dan Bali * Diestimasika akhir 2015, minimal

  H. Sidiq Sisdiyanto, S.Ag, M.SI yang menyampaikan Peradaban kita diban- gun dari MEMBACA. Karenanya kita harus menyediakan bahan bacaan yang memadai dan BERPIHAK pada KEBENARAN. Bukan pada bacaan yang minor, mendeskreditkan sesama umat islam, merasa benar sendiri, berbahasa nyinyir, provokatif, dan berpeluang memecah belah umat.

  H. Saronji, S.Ag yang juga narasumber dari harian Suara Merdeka menyatakan bahwa pengguna internet 78,5% dari total 88,1 juta pengguna internet di Indonesia, tinggal di wilayah Indonesia bagian barat

  Pelatihan Jurnalistik Angkatan Ke -2 bertempat di PP Al Asror, Patemon, Gunung Pati diksanakan pada hari sabtu, 10 Oktober 2015. Dalam Pelatihan Jurnalistik bagi santri pondok pesantren Angkatan ke-2 yang juga di ikuti 80 Santri Pondok Pesantren Kab. Semarang dan Kota Semarang salah satunya di sampaikan oleh narasumber dari Kasubbid PINMAS Kemenag RI

  H. Hasan Hamid, S.Ag yang merupa- kan Narasumber dari Suara Merdeka mengatakan bahwa Jurnalisme pada dasarnya adalah serangkaian kaidah/ prinsip etik dan serangkaian metode untuk menggali kebenaran/informasi dan menyampaikannya kepada audi- ens. Citizen Journalism atau yang biasa disebut Jurnalisme warga adalah kegia- tan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis,serta penyampaian informasi dan berita. Jurnalisme warga merupakan suatu tren baru yang akan terus berkembang di masyarakat.

  Masih dengan tema yang sama, Pelatihan Jurnalistik bagi Pondok Pesantren Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng juga mengadakan Pelatihan Jurnalistik lanjutan Angkatan

  III yang di laksanakan di Pondok Pesantren Al Islah, Mangkangkulon, kota Semarang, pada hari senin 12 Oktober 2015 juga diikuti 80 santri dari sejumlah pondok pesantren di kota Semarang dan kab. Kendal.

  Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. Jateng, H. Andewi Susetyo, SH, yang sekaligus memberikan motivasi dan materi dengan tema citizen jurnalisme ba- gi santri Pondok Pesantren kepada peserta untuk terus berpartisipasi aktif dalam membangkitkan dunia penulisan santri.

  (Huda Pontren) Bidang PONTREN

  9 Short Course Jurnalistik Bagi Bidang PHU Persiapan Pembimbing Manasik Haji

Melalui Sertifikasi Tahun 2015 M /1436 H

  UU no 13 Tahun 2008 pasal mengamanatkan bahwa Pemerintah berkewajiban melakukan

  Pembinaan, Pelayanan dan Perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan

  Ibadah Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan, keamanan, dan hal hal lain yang diperlukan oleh Jamaah Haji.

  ntuk meningkatkan layanan Bimbingan Ibadah haji,

  Asesor dari UIN Walisongo Bapak Dr. H. Abu Rohmad, M.Ag sedang memberikan pen-

  Bidang PHU kantor Wilayah

  jelasan tentang Desain Program Pelaksanaan Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Manasik Kementerian Agama Prov. Haji Tahun 2015.

U Jawa Tengah bekerja sama dengan

  adalah:

  4. Struktur organisasi perhajian di UIN Walisongo Semarang mengada-

  1. Kebijakan Pelunasan biaya Pe- Arab Saudi, dan kan Kegiatan sertifikasi pembimbing nyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)

  5. Penambahan jumlah makan di manasik Ibadah haji. dalam dua tahap. Makkah. Kanwil Kementrian Agama provinsi

  2. Kebijakan kedatangan Jamaah Sedangkan 3 Poin yang harus difor- Jawa Tengah membuat edaran dan pe-

  Haji gelombang pertama melalui mat lagi atau diganti adalah : ngumuman melalui website Kemenag Bandara Amir Muhammad bin 1. Sistim pembinaan manasik haji. Jateng, kemudian diperoleh pendaftar Abdul Aziz Madinah .

  2. Gelang Identitas Jamaah. sebanyak 135 orang. Setelah penelitian

  3. Keberadaan Hotel di Makkah dan

  3. Pengelolaan Calon Jamaah Haji Portofolio yang dilaksanakan oleh

  Madinah minimal setara dengan Sementara Kakanwil Kementerian Assesor UIN Walisongo semarang,

  Hotel Bintang 3. Agama Provinsi Jawa Tengah dalam terjaring 100 peserta yang memenuhi

  4. Upgrade transportasi antar kota sambutannya merasa berbahagia, persyaratan. perhajian, untuk memastikan bus ka rena para peserta sertifikasi

  Peserta yang dinyatakan memenuhi atau kendaraan yang digunakan Pembimbing Manasik Haji sangat syarat dipanggil untuk mengikuti ser- dalam kondisi baik dan bagus. antusias dengan ikut berperan aktif tifikasi pembimbing manasik Haji

  5. Layanan catering yang sudah untuk membenahi Penyelenggaraan yang dilaksanakan di Asrama Haji baik. Ibadah Haji, terbukti dengan ikhlas

  Donohudan. Kegiatan ini dibuka

  6. Karpet dan penyejuk udara di mengikuti sertifikasi Pembimbing oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji Mina. Manasik Haji, Walau waktu pelak- dan Umrah Kementrian Agama RI,

  7. Aplikasi Haji Pintar, ini dapat sanaan cukup panjang. Prof. Dr. H. Abdul Djamil. memberikan kemudahan dalam Harapannya, semoga dengan adan-

  Dalam kesempatan tersebut Dirjen meng-update Informasi. ya sertifikasi Pembimbing Manasik PHU menyampaikan apa yang disebut 5 poin yang harus diperbaiki antara Haji ini dapat mewujudkan para dengan istilah 7-3-5 poin penyeleng- lain : Pembimbing manasik Haji yang garaan ibadah haji tahun 2015. Yaitu 7

  1. Pelayanan visa haji. berkualitas, berkarak ter, berintegritas poin yang harus dipertahankan, 5 poin

  2. Transportasi lokal, yaitu trans- tinggi, mampu mengaktualisasikan yang harus ditingkatkan, dan 3 poin yang portasi dari daerah asal jamaah potensi diri secara profesional dalam harus diperbaiki untuk penyelenggaraan sampai ke embarkasi. Ibadah Haji tahun depan. pembimbingan manasik haji. (*) 3. Peningkatan petugas haji. 7 poin yang dipertahankan

Penais dan Gerakan Revolusi Mental

L

  11 Bidang PENAIS ZAWA

  Kementerian Agama (Kemenag) merupakan instansi pemerintah yang paling banyak disorot oleh masyarakat di tengah era reformasi birokrasi yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Sebab

  Kemenag tidak hanya mengatur urusan duniawi semata, akan tetapi juga terkait dengan pelayanan ukhrowi. Melalui reformasi birokrasi, Kemenag mulai menunjukkan dirinya sebagai instansi pemerintah yang memiliki kemampuan berubah lebih cepat melihat dari semua aspek yang harus diurusi secara tehnis dan menghadapi tantangan zaman.

  ebih-lebih tugas dan fungsi Bidang Penais dan Zawa adalah mempunyai karkater tantangan yang harus dianti- sipasi dan dijawab dengan kerja keras, karena bentuk program dan kegiatan adalah dengan cara menggerakkan system masyarakat melalui dakwah masyarakat heterogen, seperti kepe- nyuluhan/dakwah, zakat dan wakaf, MTQ, peringatan hari besar yang sekaligus menjadi tantangan dan peluang untuk meraih sukses.

  Sebagai modal untuk mengger- akkan Kemenag sebagai institusi yang paling dasar adalah mampu memberikan keteladanan dalam masyarakat. Selaras pemerintah dengan gerakan revolusi mental yaitu gerakan untuk menciptakan manusia Indonesia agar menjadi manusia yang baik bermentalitas, bermoral, berkemauan, bersemangat, sebagai bekal membangun integri- tas dan komitmen sesuai program pemerintah. Meneladani perilaku revolusi mental sebenarnya telah dilakukan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan

  17 Agustus 1956, dengan kondisi revolusi nasional Indonesia sedang mandek, padahal tujuan revolusi adalah meraih emerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai. Penjajahan selama 350 tahun su- dah dilalui yang terpenting adalah para pemimpin bangsa membangun mental manusia Indonesia dengan cara gerakan revolusi mental itu.

  Implementasi system kelem- bagaan bagi Kemenag termasuk pen- guatan, peningkatan kompetensi termasuk melakukan revolusi sys- tem tatakelola para pejabat-pejabat Kemenag dituntut berkreasi dalam mengurai visi dan misi Kemenag. Termasuk mengelola menejemen dakwah dengan kondisi social masyarakat, pengelolaan zakat dan wakaf secara professional, mem- fasilitasi penguatan pemahaman qur’an melalui syiar kegiatan MTQ, STQ, peringatan hari besar adalah sebagai modal Kemenag dalam memajukan pendidikan masyarakat melalui kegiatan .

  Kemenag dan Revolusi

  Revolusi di jaman kemerdekaan Zulfadil Anhari juara MTQ Nasional saat tampil membacakan ayat-ayat suci Alquran.

Bidang PENAIS ZAWA

  adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan se- kutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini, 70 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuan- gan itu belum, dan tak akan pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi men- gangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa. Akan tetapi membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia atas dasar akhlaq mulia.

  Bahkan Soekarno mengatakan bahwa masa depan suatu bangsa amat tergantung dengan kemam- puan mereka menjaga kebersihan dan kekuatan jiwanya. Dengan de- mikian, modal utama membangun suatu negara, adalah membangun jiwa bangsa. Tentu saja diperlukan keahlian, atau menguasai keilmuan, namun tanpa dilandasi jiwa yang merdeka, pembangunan tidak akan mencapai tujuannya.

  Melihat istilah revolusi mental justru Kemenag mempunyai tugas yang sangat berat dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dan institusinya. Karena Kemanag meru- pakan lembaga yang mempunyai peran penting dalam mengelola agama untuk aspek pendidikan, bermasyarakat, bernegara dan ber- bangsa. Maka merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional agama sebe- narnya mempunyai peran penting dalam membawa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan ber- daulat serta agama sebagai sumber dan nilai dalam mengembangkan bangsa Indonesia.

  Praktek kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental Kemenag secara tidak langsung dan langsung bagaimana menjadikan manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, menjaga ukhuwah, keruku- nan, gotong royong. Dan Kemenag menjadi pelopor gerakan revolusi mental kepada masyarakat agar menjadi gerakan sosial, karena pelaku revolusi mental adalah se- luruh rakyat Indonesia yang tetap menjadi tanggung jawab lembaga Negara. Sebagai pelopor gerakan revolusi mental, Kemenag harus melakukan tiga hal utama yaitu; bersinergi, membangun manajemen isu, dan terakhir penguatan kapasitas aparat negara. Setelah pembenahan ke dalam, dilakukan juga pembe- nahan ke luar lewat edukasi dan keterlibatan masyarakat. Gerakan revolusi mental terbukti berdampak positif di internal aparat Kemenag dan masyarakat dalam waktu yang tidak terlalu lama, ada banyak prestasi yang diraih berkat semangat integri- tas yang bertumpu agama menjadi sumber dan bekal dalam kehidupan sosial.

  Korelasi Nawa Cita Pemerintah dan Kemenag bisa disinkronisasi terutama dalam aspek pembangu- nan bidang agama yang berfungsi untuk mendukung gerakan nasional untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang be- daulat, mandiri dan berkepribadian. Revolusi Mental dengan kata lain dapat dikatakan sebagai Gerakan Hidup Baru bangsa Indonesia.

  Revolusi Mental bertumpu pada tiga nilai-nilai dasar, yaitu integritas, kerja keras dan gotong-royong. Nilai integ- ritas antara lain jujur, dapat dipercaya, berkarakter, bertanggungjawab, dan konsisten. Nilai etos kerja antara lain daya saing, optimis, inovatif, dan produktif. Nilai gotong royong antara lain kerjasama, solidaritas, tolong menolong, peka, komunal, dan berorientasi pada kemaslaha- tan. Apabila dikaitkan dengan visi dan misi Kemenag tumpuan mental sebagai dorongan untuk menjadi pembangunan bangsa. Sebagaimana tujuan revolusi mental yaitu : (1). mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernansehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. (2).membangkitkan kesadaran danmembangun sikap optimistis dalam menantap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk ber- pestasi tinggi produktif dan ber- potensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti. (3). mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia yang unggul.

  Revolusi mental di Kementerian Agama utamanya dalam bidang Penais Zawa mempunyai peran penting dalam memberikan kon- tribusi dalam pengembangan dela- pan prinsip pemerintah dimana; (1) Berfokus pada gerakan sosial untuk mendorong kemajuan Indonesia, yakni Kemenag dalam hal ini mem- berikan dorongan dan mengawal dalam menanamkan nilai-nilai agama dapat sebagai bekal. (2). Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah, Kemenag bisa meminta dalam segala regulasi tetap sinergis saling mendukung misalnya zakat ddan pengembangan Unit Pengelola Zakat (UPZ).(3).harus bersifat lin- tas sektoral. (4). Kolaborasi antara pemerintah,masyarakat sipil, sektor privat dan akademisi. (5). diawali oleh progam pemicu untuk men- gubah perilaku masyarakat secara kongkret dan cepat. (6). Desain pro- gram harus user -friendly, popular, menjadi bagian dari gaya hidup dan sistematik-holistik. (7). Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan men- gatur kehidupan sosial (moralitas publik). (8). Dampaknya dapat diukur.

  Demikian dalam pola pengemban- gan sebagai bekal revolusi mental yang berlandaskan agama bersama masyarakat, dalam hal ini Kemenag sebagai lemabaga Negara mempu- nyai tanggungjawab secara kolektif bersama masyarakat.

  (rof-ali).

Persaudaraan yang Rukun

R

  Kemudian yang menjadi inti dari keg- iatan ini adalah lomba paduan suara itu sendiri, dimana lomba paduan su- ara digelar selama 4 hari dimulai pada Senin-Kamis, 5-8 Oktober 2015 dengan dua belas tangkai lomba yaitu Paduan Suara Wanita, Lomba Paduan Suara Anak, Vocal Group, Solo Anak Usia 7 - 9 Tahun Putra/Putri, Paduan Suara Pria, Paduan Suara Remaja/Pemuda, Musik Pop Gerejawi, Solo Anak 10-13 Tahun Putra/ Putri, Paduan Suara Dewasa Campuran, Solo Remaja Putra, Solo Remaja Putri dan Musik Etnik/Daerah.

  Bimas Kristen

  Maluku selaku tuan rumah, kali ini bagaikan bintang yang bersinar terang pada Pesparawi Nasional XI di Ambon. Ada dua kesuksesan yang didulang oleh Maluku, yang pertama adalah sukses menggelar acara ak- bar tiga tahunan umat Kristiani ini di Ambon, dan sukses yang kedua adalah berhasil menjadi juara umum di Pesparawi Nasional XI. Sehingga berhak mendapatkan Piala Bergilir Presiden RI. Maluku berhasil meraih gelar juara umum setelah menjadi champion atau memperoleh nilai tertinggi di tiga kategori lomba, yaitu Solo Anak Usia 7-9 tahun, Musik Pop Gerejawi dan Paduan Suara Pria. dina

  Dalam sambutannya Presiden merasa gembira mendengar persaudaraan yang terjadi di Ambon, “Saya sangat gembira ketika mendengar banyak peserta Pesparawi tinggal di rumah- rumah warga yang berbeda agama di Ambon. Ini sesuai dengan tema Pesparawi tahun 2015 ini: Indahnya hidup bersaudara dalam kerukunan.” Beliau juga mengharapkan keharmo- nian selalu terjadi di Indonesia, “Kita lahir dari rahim yang sama. Kita lahir dengan wajah yang berbeda, seperti paduan suara yang hadir dengan jenis sopran, alto, bass dan tenor. Namun, apabila itu dibawakan, bergerak ber- sama maka akan menciptakan har- moni yang indah. Jadilah seperti itu di Indonesia.” Selesai memberikan sambutannya, Presiden membunyi- kan sirine sebagai tanda Pembukaan Pesparawi Nasional XI.

  6 Oktober 2015. Presiden Jokowi Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, Menkopolhukan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir juga dalam acara Pembukaan Gubernur Maluku, Said Assagaff, Wakil Gubernur sekaligus Ketua Umum Pesparawi XI Maluku Zeth Sahubura dan para pejabat Pemerintah Provinsi Maluku.

  Sementara itu di tengah kepadatan jadwal Presiden RI, Joko Widodo, beliau menyempatkan hadir secara khusus di Kota Ambon. Jokowi membuka secara resmi Pesparawi Nasional XI di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Ambon pada hari Selasa,

  13 Alangkah Indahnya Hidup dalam

  Pada bulan Oktober ini umat Kristiani mengadakan sebuah perhelatan berskala nasional. Bertempat di kota

  4 Oktober 2015 Panitia Penyelenggara Pesparawi Nasional XI dan Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional (LPPN) mengadakan technical meet- ing sebagai persiapan pelaksaaan perlombaan yang dipertandingkan.

  Sedangkan pada hari Minggu,

  Workshop dilaksanakan di Gedung Islamic Center di Kota Ambon, Maluku dan diikuti 250 peserta yang terdiri dari perwakilan setiap kontingen Pesparawi propinsi. Seminar dan Workshop ini mengusung tema yang sama dengan tema besar pelaksanaan PESPARAWI : “Sungguh Alangkah Baik Dan Indahnya Hidup Dalam Persaudaraan Yang Rukun (Mazmur 133:1-3)” dengan Subtema: “Melalui Puji-Pujian Kita Mempererat Kasih Persaudaraan da- lam rangka Mewujudkan Indonesia yang Adil, Sejahtera, Demokratis serta menghargai Kemajemukan.”

  angkaian kegiatannya dimulai dengan menggelar Seminar dan Workshop Pesparawi Nasional XI. Seminar dan

  Oktober 2015.

  Ambon dilaksanakan Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Nasional XI. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 2 s/d 12

  Kegiatan ini berlangsung di ruang pertemuan Lantai 7 Kantor Gubernur Maluku. Acara ini dihadiri oleh seluruh perwakilan kontingen dan para juri yang akan bertugas pada perlombaan Pesparawi XI. Acara ini juga dihadiri Sekum LPPN, Drs. Andar Gultom, M.Pd yang secara langsung meninjau pelaksanaan technical meeting.

Alam

  adalah

Mitra Peziarahan Kepada Allah

  Pada waktu waktu tertentu manusia ingin dekat dengan alam, hal ini tampak pada akhir pecan tempat tempat wisata bernuansa alam dipadati orang-orang yang hendak piknik untuk melepas kepenatan dan mencari penghiburan.

  ereka berpikir kalau sejenak menepi di tempat tersebut, beban pikirannya bisa di- ringankan. Dengan demikian, ia bisa beraktivitas kembali dengan segar.

M

  Kalau dicermati orang-orang terse- but berpindah sesaat dari alam yang sudah rusak beralih ketempat yang relative lebih baik dengan alam yang masih terjaga . Dengan demikian, orang-orang tersebut menyadari bahwa untuk hidup baik manusia membutuhkan tempat/alam yang baik pula. Namun yang terjadi adalah demi meraih keuntungan ekonomi, manusia dengan mudah merusak alam. Demi mengejar gengsi, manu- sia memakai perangkat/alat yang tak ramah lingkungan . Akibatnya adalah alam makin rusak. Sayang , manusia manusia tidak konsekuen dengan tindakannya . Semestinya mereka berbuat, berani tanggung jawab.