Jihad Akbar Bukan Jihad Sembarangan

  

Khotbah

Jihad Akbar Bukan Jihad Sembarangan

نأ دهشأ ثاعبلا مويلا اهب دوزت نا انرمأو سابللاو دازلا ريخ ىوقتلا لعج ىذلا ه دمدلا

فوصصصوملا هلوصصسرو هدصصبع ادصصمدم نأ دهصصشأو ساصصنلا بر هصصل كيرصصشش هددو ل شا هلاش

نيعمجا هبدصصصو هصصلا ىلعو دصصمدم انديصصس ىلع ملسو لص مهللا .صاخششا ااص لممكب

.دعب اما...اريثم اميلست ملسو Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

  Melalui mimbar ini, khatib mengajak diri sendiri dan segenap jama'ah jum'ah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Sungguh hanya ketaqwaanlah yang dinilai oleh Allah swt. Bukan jumlah harta kekayaan bukan pula kemiskinannya. Inna akromakum indallahi atqokum.

  Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah

  Manusia adalah makhluq ciptaan Allah swt yang paling istimewa. Hanya manusialah yang dipercaya Allah untuk memegang amanat sebagai khalifah di atas bumi. Bukan gunung, bukan malaikat, bukan jin, bukan langit, bukan pula lautan. Padahal dibandingkan mereka semua, manusia adalah makhluk yang paling lemah dan tidak berdaya. Jika semua makhluk itu diberikan kekuatan fisik dan energy yang luar biasa, manusia hanya diberikan oleh Allah swt modal akal dan hawa nafsu.

  Akal dan hawa nafsu bukanlah barang jadi siap pakai bagi manusia, sebagaimana kekuatan bagi malaikat, jin dan alam. Akan tetapi akal dan hawa nafsu adalah barang mentah yang perlu dimasak kembali supaya tercipta keseimbangan antara keduanya. Jika ini terjadi maka kehidupan manusia akan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat. Jika terjadi dominasi satu dari keduanya, maka yang terjadi adalah kekacauan. Manusia harus selalu mampu mengimbangi tuntutan hawa nafsu dengan akalnya, agar hawa nafsu itu terkendali. Dan membubuhi akal dengan hawa nafsunya. Karena sesungguhnya dosis hawa nafsu yang sesuai itulah yang melahirkan berbagai karya dan kreatifitas.

  Hawa nafsu adalah dorongan dan keinginan untuk menguasai, untuk menjadikan sesuatu. Sedangkan akal bertugas mencarikan jalan dan cara bagaimana keinginan itu terwujud. Oleh karena itu al-Qur'an mengibaratkan hawa nafsu sebagai tazyin asesoris atau perhiasan bagi manusia dan kehidupannya. Selayaknya perhiasan tidak selamanya baik jika terlalu banyak. Justru, seringkali perhiasan yang minimalis menambah anggun pemakainya.

  Jama'ah Jum'ah yang Berbahagia

  Oleh karena itu al-Qur'an dengan terang-terangan mengingatkan manusia agar tidak mengikuti hawa nafsunya:

  

اَمِب ٌديِدَش ٌباَذَع ْمُهَل ِ ال ِليِبَس نَع َنوّل ِضَي َنيِذالا انِإ ِ ال ِليِبَس نَع َكال ِضُيَف ى َوَهْلا ِعِباتَت َش َو

ِباَسِدْلا َم ْوَي اوُسَن

Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan

Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang

berat, karena mereka melupakan hari perhitungan (QS. Shad: 26)

  meski demikian, betapa banyaknya sisi kehidupan ini yang dikuasai oleh hawa nafsu. Tindak kekerasan, kasus kejahatan dan pelanggaran norma susila mulai dari korupsi hingga pemerkosaan dan jual-beli manusia. Semua membuktikan betapa hawa nafsu terlalu mendominasi dalam kehidupan mengalahkan fungsi akal. Sekaligus menunjukkan bahwa manusia telah kalah dalam perjuangannya melawan hawa nafsu. Begitu beratnya melawan hawa nafsu hingga Rasulullah menjulukinya sebagai jihad akbar. Sebuah hadits menerangkan;

  

داهج لاقف لل لوسراي ربمكا داهجامو ليقف ربمكا داهجلا ىلا رغصشا داهجلا نم متعجر

سانلا

Kalian semua pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran besar. Lalu

ditanyakan kepada Rasulullah saw. Apakah pertempuran besar wahai Rasulullah? Rasul

menjawab "jihad (memerangi) hawa nafsu.

  Memang jihad akbar bukan sembarang jihad. Jihad akbar ibarat peperangan bukanlah melawan musuh yang bisa diperdaya dengan siasat dan senjata. Yang kekuatannya dapat dipetakan dan dikalkulasi untuk selanjutnya dicari kelemahannya. Jihad akbar adalah peperangan melawan musuh yang tak terlihat, musuh dalam selimut yang siap menikam dari belakang kapanpun kita lengah. Sebagaimana diri kita sering terbujuk untuk melakukan maksiat dan mengumpulkan dosa-dosa kecil. Bagaimana diri kita masih seringkali merenyahkan pergaulan dengan bumbu-bumbu dusta. Atau diri kita terpeleset Akibat pelet dunia dan gendam kemewahannya.

  ُ اَيْنّدلا ُةاَي َدْلا ُمُمان ارُغَت َلَف maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu,

  Jama'ah Jum'ah yang Dimuliakan Allah

  Bahkan lebih dari itu, jihad akbar melawan hawa nafsu adakalanya tidak sekedar melawan musuh dalam selimut, tetapi melawan musuh dalam diri sendiri. Jikalau musuh dalam selimut mengandaikan adanya musuh, seperti yang tadi dicontohkan. Tetapi musuh dalam diri sendiri jauh memiliki level lebih tinggi. Hawa nafsu bermain dalam hati memompa perasaan 'ujub paling berjasa. Terkadang juga riya' berpura-pura khusyu' tetapi ada maunya. Atau lebih dari itu, sudah merasa menjadi hamba Allah yang paling ikhlas dan suci yang belum tentu orang lain bisa melakukannya. Atau Ketika seseorang yang berjihad merasa dirinya telah berjasa besar kepada Islam dan merasa dirinyalah yang berhak mendapatkan surga lengkap dengan bidadarinya. Dan terus meniupkan hal ini dalam hati, sehingga merasa dirinya paling bernilai dan paling dekat dengan Allah. Itu berarti dia belum memenangkan musuh dalam diri sendiri. Walaupun musuhnya dalam dunia nyata telah mati terkena bom yang diledakannya. Musuh diri sendiri adalah hawa nafsu yang membujuk hati dalam beribadah kepada Allah.

  روُرَغْلا ِ اهاِب ْمُمانارُغَي َش َو Dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.

  Betapa hawa nafsu bermain dalam semua tingkat kehidupan. Bahkan dalam ruang ubudiyyah yang palig intens yang sangat individualis sekali, antara seorang hamba dengan Allahpun hawa nafsu masih memiliki kelihaian. Luar biasa. Oleh karena itulah dalam daftar bermacam manusia yang terbujuk nafsu, Imam GHazali dalam kitabnya Ashnaful Maghrurin memposisikan para 'abid sebagai ragam terbanyak kelompok yang terbujuk. Karena dalam tingkatan mereka hawa nafsu bukanlah sekedar musuh dalam selimut, tapi musuh dalam diri sendiri.

  Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah

  Oleh karena itu, mumpung masih ada waktu marilah kita belajar sedikit demi sedikit mengalahkan musuh-musuh kita. walaupun usaha itu nampaknya kurang berhasil, tetapi kita sudah menunjukkan kemauan kita melatih diri dan hati. Dengan demikian Insyaallah dunia ini akan terasa indah. Bukankah selama ini kerusakan dunia akibat senangnya manusia kepada hawa nafsu, senang dipuji, senang disanjung dan senang kepada harta? Sebagaimana sabda rasulullah

  ايندلا بد و ءانثلا بدو ىوهلا عابتاب ىتمأ كله امنإ

  

Bahwasannya kehancuran umatku karena menuruti hawa nafsu, senang dipuji dan cinta

dunia Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

  Akhirnya khutbah ini akan kami tutup dengan potongan Qashidah Burdah Imam Bushiri yang mewanti-wanti manusia agar tidak kalap dan terjerumus dalam jebakan hawa nafsu yang terkadang menjelma seolah nasihat yang bermakna.

  مهتاف حصنلا كاضدم امه نإو * امهصعاو ناطيشلاو سانلا صفلاخو

Janganlah kau mengikuti nafsu dan syaitan serta kemaksiatan yang ditawarkannya. Dan tetap

waspadalah sekalipun keduanya membisikkan nasihat yang terkesan baik.

  

ِمْيِم َدْلاِ رْمذلا َو ِ َاييْا َنِم ِهْيفِ اَمبِ ْمُماايإ َو يِنَعَاَن َو ِمْي ِظَعلْا ِنآ ْرُقلْا ْيِف ْمُمَل َو ْيِل ُل َك َراَب

ُمْيِلَعلْا ُعْيِماسلا َوُه ُهانإ ُهَت َوَلِت ْمُمْنِم َو يِنِم َلابَقَت َو

  Khutbah II

  

ُل َو ُل اشِا َهصصَلِا َش ْنَا ُدَه ْصصشَا َو .ِهصصِناَنِتْمِا َو ِهصصِقْيِف ْوَت َىلَع ُهصصَل ُرْم ّصصشلا َو ِهِنا َصصس ْدِا َىلَع ِه ُدْم َدْلَا

ِلَص امُهللا .ِهِنا َو ْض ِر َىلِا ىِعاادلا ُهُل ْوُس َر َو ُهُدْبَع اًدام َدُم اَنَدِيَس انَا ُدَهْشَا َو ُهَل َكْي ِرَش َش ُهَد ْد َو

ا ًرْيثِم اًمْيِل ْسَت ْمِلَس َو ِهِباَدْصَا َو ِهِلَا ىَلَعِو ٍدامَدُم اَنِدِيَس ىَلَع

  

َأَدصصَب ٍرْمَاِب ْمُمَرَمَا ّل انَا ا ْوُمَلْعا َو ىَهَن اامَع ا ْوُهَتْنا َو َرَمَا اَمْيِف َلاوُقاتِا ُساانلا اَهّيَا َايَف ُدْعَب اامَا

آصصي ىِبانلا َىلَع َن ْوّل َصصصُي ُهصصَتَمِئ َم َو َل انِا ىَلَاصصعَت َلاصصَق َو ِه ِصصسْدُقِب ِهِتَمِئ َمِب ىَنصَث َو ِهِسْاَنِب ِهْيِف

ِهصصْيَلَع ُل ىال َصصص ٍدامَدُم اَنِدِيَس ىَلَع ِلَص امُهللا .اًمْيِلْسَت ا ْوُمِلَس َو ِهْيَلَع ا ْوّلَص ا ْوُنَمآ َنْيِذالا اَهّيَا

ِنَع امُهّللا َض ْرا َو َنْيِب ارصصَقُملْا ِةصصَمِئ َم َو َكِل ُصصسُر َو َكِئآيِبْنَا ىَلَع َو ٍدام َدُم َانِدِي َصصس ِلآ ىَلَع َو ْمِلَس َو

يِعِباصصَت َو َنْيِعِبااتلا َو ِةَباَد اصصصلا ِةايِقَب ْنَع َو ىِلَع َو ناصصَمْثُع َورَمُع َو ٍرْمَب ىِبَا َنْيِد ِصصشاارلا ِءاصصَاَلُخلْا

َنْيِمِدا ارلا َم َد ْرَا اَي َكِتَم ْد َرِب ْمُهَعَم اانَع َض ْرا َو ِنْيِدلا ِم ْوَيىَلِا ٍناَس ْدِاِب ْمُهَل َنْيِعِبااتلا

  

امُهللا ِ ا َوصصْمَشْا َو ْمُهْنِم ُءآصصي ْدَشَا ِ اَمِل ْصصسُملْا َو َنْيِمِل ْصصسُملْا َو ِ اصصَنِم ْؤُملْا َو َنْيِنِم ْؤصصُمْلِل ْرِا ْغا امُهللَا

ْنَم ْر ُصصصْنا َو َةايِد ِد َوُملْا َكَداصصَبِع ْر ُصصصْنا َو َنْيِم ِر ْصصشُملْا َو َك ْر ِصصشلا الِذَأ َو َنْيِمِل ْصصسُملْا َو َمَلْسِشْا ازِعَا

.ِنْيِدصصلا َم ْوصصَي ىَلِا َكصصِتاَمِلَم ِلصصْعا َو ِنْيِدصصلاَءاَدْعَا ْرِمَد َو َنْيِمِل ْصصسُملْا َلَذَخ ْنَم ْلُذ ْخا َو َنْيِدلا َرَصَن

اصصَم َو اصصَهْنِم َرصصَهَظ اَم َن َدِملْا َو ِةَنْتِالْا َء ْوُس َو َن َدِملْا َو َل ِزَشازلا َو َءاَب َولْا َو َءَلَبلْا اانَع ْعَفْدا امُهللا

  

َاصصنِتآ اَناب َر . َنْيِمَلاَعلْا اب َر اَي ًةامآع َنْيِمِلْسُملْا ِناَدْلُبلْا ِرِئاَس َو ًةاصآخ اايِسْيِنوُدْنِا اَنِدَلَب ْنَع َنَطَب

اصصَنَل ْرصصِا ْغَت ْمَل ْنِا َواَن َصصسُاْنَا اصصَنْمَلَظ اصصَناب َر . ِراانلا َباَذَع اَنِق َو ًةَنَسَد ِةَرِخيْا ىِف َو ًةَنَسَد اَيْنّدلا ىِف

ىِذ ِءآصصتْيِإ َو ِنا َصصس ْدِشْا َو ِلْدصصَعلْاِب اصصَنُرُمْكَي َل انِا ! ِلَداَبِع . َنْي ِر ِصصساَخلْا َنِم انَن ْوصصُمَنَل اصصَنْمَد ْرَت َو

َمْي ِظَعلْا َلاوُرُم ْذا َو َن ْوُرامَذصصصَت ْمُمالَعَل ْمُمُظِعَي ي ْغَبلْا َو ِرصصصَمْنُملْا َو ِءآصصصش ْدَالْا ِنَع ىَهْنَي َو َىب ْرصصصُقلْا

  ْرَبْمَا ِل ُرْمِذَل َو ْمُم ْد ِزَي ِهِمَعِن َىلَع ُه ْوُرُمْشا َو ْمُم ْرُمْذَي

Dokumen yang terkait

Bukan DOKUMEN NEGARA Tidak SANGAT RAHASIA

0 0 58

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh : Akbar Iskandar Email : akbar.iskandar06gmail.com ABSTRAK - Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

0 0 10

MANUAL PENGGUNA SISTEM PENGURUSAN PERTUKARAN KAKITANGAN BUKAN GURU KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA ( e-Tukar Bukan Guru)

0 0 24

Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah Oleh Pegawai Negeri Bukan Bendahara Di Provinsi Lampung

0 0 17

ANALISIS PENGARUH BERWUDHU TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH SESAAT Achmad Akbar Ramadhan

0 0 9

View of Hukum Jihad dan Terorisme: Perspektif Al-Qur’an

0 0 20

Kesintasan Satu Tahun Penderita Karsinoma Paru Bukan Sel Kecil Stadium IIIB IV Usia Lanjut yang Menjalani Kemoterapi Dibandingkan dengan Non-Kemoterapi

0 0 10

PERSEPSI DAN HARAPAN UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI PANGANDARAN PASCA TSUNAMI Taupik Akbar taupikakbargmail.com Sujali sujali49yahoo.co.id Abstract - PERSEPSI DAN HARAPAN UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI PANGANDARAN PASCA TSUNAMI

0 0 9

MODEL PENYELESAIAN KONFLIK LAHAN PERKEBUNAN DI DESA SEJAGUNG KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Akbar Abdurrahman akbar.abdurrahmanmail.ugm.ac.id M. Baiquni baiquni99gmail.com ABSTRACT - MODEL PENYELESAIAN KONFLIK LAHAN PERKEBUNAN DI DESA SEJAG

0 0 10

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Ekonomi Kreatif Dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus Industri Kerajinan Alat Tenun Bukan Mesin di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan)

0 1 9