BAB I PENGANTAR - PENGANTAR SINGKAT METODOLOGI PENELITIAN 2017

PENGANTAR SINGKAT METODOLOGI PENELITIAN
SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA
Disusun oleh Agustinus Suyoto, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
BAB I PENGANTAR
A. JENIS-JENIS KARYA TULIS
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai laporan penelitian, alangkah baiknya
jika kita lihat kedudukan laporan penelitian dalam keseluruhan karya tulis yang kita
kenal. Secara umum, karya tulis dapat dibagi sebagai berikut :
1. karya sastra
a. imajinatif
1)puisi
2)prosa cerita
a. fiksi
b. drama
b. non-imajinatif 1) surat pribadi
2) esai
3) memoar
4) biografi/otobiografi
5) catatan harian
2. non-karya sastra

a. karya tulis ilmiah

b. karya tulis non-ilmiah

1) laporan penelitian
2) makalah, paper
3) skripsi, disertasi
4) deskripsi kerja mesin
5) artikel ilmiah
1) surat resmi
2) berita, laporan wawancara
3) laporan perjalanan
4) feature
5) resep masakan

Pertanyaannya adalah apa yang membedakan karya sastra dan non-karya sastra?
Secara umum dapat dikatakan bahwa yang membedakan karya sastra dan bukan karya
sastra mencakup tiga aspek, yaitu
1. adanya unsur fiksionalitas/khayal dalam tulisan tersebut
2. adanya unsur-unsur seni/estetika dalam tulisan tersebut

3. adanya penggunaan bahasa yang khas
Jika sebuah tulisan tidak mengandung salahsatu atau ketiga unsur di atas, dapat dikatakan
bahwa tulisan tersebut bukan karya sastra.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang membedakan karya tulis ilmiah dan bukan
karya tulis ilmiah? Secara umum dapat dikatakan bahwa syarat-syarat jika sebuah tulisan
mau disebut sebagai karya ilmiah adalah

1. isinya logis , yaitu mengandung kebenaran baik ditinjau dari segi isinya maupun dari
segi pola penalarannya.
2. obyektif dan bebas prasangka
3. sistematis, artinya karya tulis tersebut menggunakan sistematika penulisan yang benar
(telah disepakati oleh komunitas peneliti)
4. menggunakan prinsip-prinsip analisa yang benar/memenuhi persyaratan akademis.
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
B. KEBENARAN, ILMIAH, NON-ILMIAH
Sebagian besar orang menganggap bahwa sesuatu yang benar pastilah didasarkan
pada hal-hal yang bersifat ilmiah. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya dapat diterima.
Kebenaran dapat diperoleh melalui dua jalur yaitu jalur pendekatan non-ilmiah dan jalur
pendekatan ilmiah.
Pengetahuan yang ditemukan melalui pendekatan non-ilmiah dilakukan tanpa melalui

langkah-langkah yang sistematis dan tidak terkontrol. Argumen atas kesimpulannya pun
berbeda-beda bergantung pada orangnya (subyektif). Ada beberapa cara penemuan
kebenaran dalam pendekatan non-ilmiah, antara lain
a. Penemuan kebenaran secara kebetulan.
b. Penemuan kebenaran dengan akal sehat (common sense).
c. Penemuan kebenaran secara intuitif
d. Penemuan kebenaran melalui coba-coba (trial and error)
e. Penemuan kebenaran karena kewibawaan.
f. Penemuan kebenaran secara spekulasi.
Pengetahuan yang ditemukan melalui mendekatan ilmiah mensyaratkan adanya system
dan langkah-langkah yang pasti sehingga jika pada duatu saat dilakukan penelitian ulang
dengan kondisi yang sama, hasilnya konsisten. Pendekatan ilmiah sendiri merupakan
sesuatu yang berkembang dan melalui beberapa periode, yaitu
a. periode trial and error
b. periode authority and tradition
c. periode speculation and argumentation
d. periode hypothesis and experimentation
C. PENGERTIAN PENELITIAN
Dalam bahasa Inggris “penelitian” disebut research. Re berarti kembali dan to search
berarti mencari. Dengan demikian research berarti mencari kembali.

Ada sejumlah pendapat mengenai definisi penelitian.
a. Soerdjono Soekanto mengartikan penelitian sebagai kegiatan ilmiah yang dilandaskan
pada analisis dan konstruksi yang dilaksanakan secara metodologis, sistematis, dan
konsisten dengan tujuan mengungkapkan kebenaran sebagai salahsatu perwujudan
hasrat manusia untuk mengetahui apa yang dihadapi.
b. Sedangkan Marzuki (1983) mengatakan bahwa penelitian adalah usaha untuk
mencari, mengumpulkan, dan menganalisis fakta-fakta guna menguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
c. Hermawan Wasito, dkkk (1986) mendefinisikan penelitian sebagai usaha untuk
memperoleh fakta atau prinsip (menekukan, mengembangkan, menguji kebenaran)

dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (informasi) yang dilaksanakan
dengan teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggungjawabkan (metode ilmiah)
D. SIKAP DAN SYARAT PENELITI
Seorang peneliti harus memiliki sikap dan cara berpikir sebagai berikut
a. Berpikir skeptis, yaitu peneliti harus selalu menanyakan bukti (fakta) yang dapat
mendukung suatu pernyataan.
b. Berpikir analitis, yaitu peneliti selalu menganalisis setiap persoalan/pernyataan
c. Berpikir kritis, yaitu peneliti harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika
serta menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data dan analisis akal

sehat.
Seorang peneliti juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
a. Kompeten , mampu melaksanakan penelitian dengan metode dan teknik penelitian
tertentu.
b. Obyektif, dapat memisahkan pendapat sendiri dan kenyataan.
c. Jujur, tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data.
d. Faktual, bekerja berdasarkan fakta.
e. Terbuka, bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak
lain tentang hasil penelitiannya.
E. FUNGSI DAN SIFAT PENELITIAN ILMIAH
Pada hakikatnya ada tiga fungsi penelitian,
a. Penjajagan (eksploratif). Penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum
ada.
b. Pengujian (verifikatif). Penelitian berfungsi menguji kebenaran suatu pengetahuan.
c. Pengembangan (developmental). Penelitian berfungsi mengembangkan pengetahuan
yang sudah ada.
Penelitian ilmiah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut,
a. Cermat : mengamati, mencatat, dan menganalisis secara serius terhadap obyek yang
diteliti dan tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan.
b. Tepat : menggunakan alat ukur sesuai dengan obyek yang diukur.

c. Sistematis :menggunakan langkah-langkah yang teratur dan terorganisir dalam
melaksanakan penelitian.
d. Dicatat : data-data penelitian dituangkan dalam bentuk tulisan dan tidak hanya
mengandalkan ingatan.
e. Bersifat obyektif: data-data yang dilaporkan sesuai dengan fakta apa adanya, dan tidak
dipengaruhi oleh subyektivitas peneliti.
f. Dilaksanakan oleh orang yang terlatih (memiliki kompetensi) : memiliki kemampuan
menggunakan metode dan teknik tertentu yang tepat dan sesuai dengan
masalah yang diteliti.
g. Dilaksanakan dalam kondisi terkendali, baik kondisi lingkungan maupun kondisi
peneliti sendiri.

F. JENIS-JENIS PENELITIAN
Secara umum penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu penelitian dasar (basic
research) dan penelitian terapan (applied research). Yang dimaksud penelitian dasar
adalam penelitian yang diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam
pengetahuan secara teoritis. Sedangkan yang dimaksud penelitian terapan adalam
penelitian yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam
kehidupan, untuk menemukan sesuatu yang lebih baik.
Secara khusus penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, tempat, variable

yang diteliti, waktu, dan bidangnya.
1. Berdasarkan tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. Penelitian eksploratif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan menemukan sebabsebab yang mendasari munculnya suatu kasus.
b. Penelitian developmental/pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan
menemukan cara-cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas suatu
institusi atau organisasi.
c. Penelitian verivikatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan menguji kembali
kesimpulan dari penelitian yang pernah dilakukan.
2. Berdasarkan bidangnya.
Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Penelitian social, yaitu penelitian yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi,
hukum, prikologi, dan ilmu-ilmu social lainnya.
b. Penelitian bidang eksata, yaitu penelitian yang mencakup bidang pengetahuan
alam, kimia, dan ilmu eksata lainnya.
3. Berdasarkan tempatnya
Berdasarkan tempatnya, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. penelitian pustaka, yaitu suatu penelitian yang data-datanya diambil dari sumbersumber sekunder berupa tulisan, buku, atau gagasan tertulis lainnya.
b. Penelitian kancah/lapangan, yaitu suatu penelitian yang dataa-datanyaa diambil
dari responden secara langsung (sumber primer).

c. Penelitian laboratoris, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan uji coba di
laboratorium.
4. Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti
Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan satu
variabel.
b. Penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang berusaha membandingkan dua
variabel atau lebih.
c. Penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari hubungan
antara dua fenomena.
5. Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah.
Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah, penelitian dibedakan menjadi dua,
yaitu
a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan
suatu masalah dan keadaan sebenarnya (mendeskripsikan).

b. Penelitian inferensial, yaitu penelitian yang bermaksud mengungkapkan suatu
masalah, keadaan, atau peristiwa dengan memberikan penilaian secara
menyeluruh, luas, dan mendalam sesuai bidang ilmu yang relevan.
6. Berdasarkan pendekatan/responden/waktu

Berdasarkan pendekatan/responden/waktu, penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
a. penelitian longitudinal (bujur), yaitu suatu penelitian dengan cara mengamati
fenomena yang terjadi pada responden untuk kurun waktu yang dibutuhkan tanpa
mengganti responden.
b. Penelitian cross-sectional (silang), yaitu suatu penelitian dengan cara mengamati
fenomena yang terjadi pada responden untuk kurun waktu tertentu dengan cara
menentukan pengganti responden untuk kurun waktu yang lain (yang seharusnya
ditunggu dua tahun diganti dengan usia yang sama tetapi respondennya berbeda).
BAB II PROSES PENELITIAN
A. POLA KERJA PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu proses yang panjang. Penelitian berawal pada minat
untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori,
konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Hasil akhirnya,
pada gilirannya melahirkan gagasan dan teori baru pula sehingga merupakan suatu proses
yang tiada henti-hentinya.
Jadi, hal yang sangat penting bagi peneliti ialah adanya minat untuk mengetahui
masalah sosial atau fenomena sosial tertentu (jika penelitiannya adalah penelitian sosial).
Minat tersebut dapat timbul dan berkembang karena rangsangan bacaan, diskusi, seminar,
atau pengamatan, atau campuran keseluruhan di atas. Titik tolak yang sesungguhnya
bukanlah metode penelitian, tetapi pada kepekaan dan minat, ditopang oleh akal sehat.

Berbagai tahap harus ditempuh hingga tercapai hasil penelitian yang memenuhi kaidahkaidah ilmiah, dan tiap tahap perlu dilaksanakan dengan kritis, cermat, dan sistematis.
Secara operasional, pola kerja penelitian adalah sebagai berikut
1. Peneliti dihadapkan pada suatu kebutuhan, tantangan, atau masalah. Menghadapi hal
tersebut, peneliti mempunyai ketertarikan untuk mencari jawab atas kebutuhan,
tantangan, atau masalah tadi.
2. Peneliti mempersempit masalah yang akan diteliti sehingga menjadi terfokus.
Selanjutnya peneliti mencoba memikirkan alternatif cara pemecahan masalah tadi.
3. Berdasarkan informasi-informasi awal yang diperolehnya, peneliti mencoba
merumuskan jawaban sementara (hipotesis) atas permasalahan yang diteliti.
4. Peneliti mengumpulkan data untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
5. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang berhasil dikumpulkan, peneliti
merumuskan kesimpulan atas masalah yang diteliti.
6. Setelah diperoleh kesimpulan, peneliti mencoba menyusun suatu generalisasi dari
kesimpulan dan merumuskan implikasi atas hasil penelitian tersebut.
B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Pada umumnya para peneliti sepakat bahwa penelitian biasa dilakukan dengan 11
langkah, yaitu

Tahap penyusunan proposal penelitian
1. Memilih masalah

2. Melakukan studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen pengumpul data
Tahap pelaksanaan penelitian
8. Mengumpulkan data
9. Menganalisis data
10. Menari kesimpulan
Tahap akhir penelitian
11. Menyusun laporan penelitian
MEMILIH MASALAH
Penelitian akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan jika
peneliti betul-betul menghayati masalah yang ditelitinya. Agar peneliti benar-benar
menghayati masalah yang ditelitinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih masalah penelitian, yaitu
1. Masalah yang diteliti hendaknya sesuai dengan minat peneliti.
2. Peneliti dapat melaksanakan penelitian tersebut. Peneliti dapat melaksanakan
penelitian tersebut jika
a. mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah tersebut
b. mempunyai waktu yang cukup untuk meneliti
c. mempunyai tenaga dan kemampuan fisik untuk meneliti
d. mempunyai biaya untuk meneliti masalah tersebut.
3. Tersedia faktor-faktor pendukung. Faktor pendukung tersebut antara lain
a. data bisa disediakan/dicari
b. ada izin dari pihak-pihak terkait
4. Hasil penelitian tersebut benar-benar bermanfaat.
Perumusan masalah penelitian erat hubungannya dengan perumusan judul. Dalam
rumusan judul penelitian diusahakan sudah tercermin lima hal pokok penelitian, yaitu
1. sifat dan jenis penelitian
2. obyek yang diteliti
3. subyek penelitian
4. lokasi/daerah penelitian
5. tahun/waktu terjadinya peristiwa yang diteliti
STUDI PENDAHULUAN
Yang dimaksud studi pendahuluan adalah pencarian informasi-informasi tentang
masalah yang akan diteliti. Tujuan utamanya adalah agar peneliti benar-benar mengetahui
dengan pasti apa yang akan ditelitinya, mengetahui kepada siapa informasi dapat
diperoleh, mengetahui bagaimana cara memperoleh data, dapat menentukan cara yang

paling tepat untuk menganalisis data, dan mengetahui bagaimana mengambil kesimpulan
serta manfaat dari penelitian yang dilakukan.
Secara umum studi pendahuluan memiliki tiga fungsi, yaitu
1. memperjelas permasalahan yang akan diteliti
2. menjajagi kemungkinan dilanjutkan tidaknya suatu penelitian
3. mengetahui apa saja yang telah dihasilkan orang lain dalam hubungannya dengan
penelitian serupa dan bagian mana dari permasalahan tersebut yang belum
terpecahkan.
Dalam melakukan studi pendahuluan, kita dapat memanfaatkan tiga obyek sumber
informasi. Ketiga sumber informasi tersebut adalah
1. Paper, yaitu dengan membaca literatur baik teori maupun hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
2. Person, yaitu dengan mendatangi ahli atau narasumber untuk berkonsultasi atau
memperoleh informasi.
3. Place, yaitu dengan mengadakan peninjauan tempat atau lokasi penelitian untuk
melihat benda atau peristiwanya.
MERUMUSKAN MASALAH DAN HIPOTESIS
Yang perlu diketahui adalah bahwa masalah penelitian harus dirumuskan secara
eksplisit, lengkap dan terperinci. Perumusan masalah dapat dibagi menjadi dua yaitu
masalah umum dan masalah khusus. Setiap masalah harus dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya.
Di samping merumuskan masalah, peneliti perlu juga merumuskan hipotesis atau
jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan tadi. Ada dua manfaat
dirumuskannya hipotesis, yaitu
1. untuk mempertegas permasalahan
2. untuk membantu peneliti dalam memperjelas penetapan obyek penelitian, wilayah
pengambilan data, dan alat pengumpul data.
Untuk dapat merumuskan hipotesis secara tepat, peneliti harus memperkaya diri dengan
tinjauan pustaka(paper), mendengarkan informasi (person), dan mengunjungi lokasi
(place).
MENENTUKAN SUMBER DATA
Yang dimaksud sumber data adalah responden atau subyek penelitian di mana data
dapat diperoleh. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat, dan
sebagainya. Cakupan data ini sangat menentukan bentuk penelitian yang akan dilakukan.
Jika sumber data mencakup keseluruhan responden yang akan dikenai hasil penelitian,
penelitian tersebut termasuk penelitian populasi. Sedangkan jika sumber data hanya
mencakup sebagian dari keseluruhan responden yang akan dikenai hasil penelitian,
penelitian tersebut merupakan penelitian sampel. Dan apabila penelitian tersebut hanya
diberlakukan pada beberapa responden dan tidak digeneralisasikan, penelitian tersebut
termasuk penelitian kasus.
Jika penelitian tersebut menggunakan bentuk penelitian sampel, penentuan sampel
(sebagian dari populasi) perlu dilakukan sesuai dengan aturan-aturan penentuan sampel
penelitian. Dewasa ini terdapat sejumlah teknik penentuan sampel, yaitu
1. random sampling

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

stratified sampling
area probability sampling
proportional sampling
purposive sampling
quota sampling
cluster sampling
double sampling

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
Pemilihan instrumen pengumpul data dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tujuan
penelitian, sampel penelitian, lokasi penelitian, pelaksana penelitian, biaya dan waktu
yang tersedia, dan cakupan yang akan dicari.
Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu
1. Tes
Yang dimaksud tes adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, inteligensia, dan kemamapuan lain. Tes dapat dibedakan
menjadi
a. tes kepribadian/personality test
b. tes bakat/aptitude test
c. tes inteligensi/inteligence test
d. tes sikap/attitude tes
e. tes proyeksi/projective test
f. tes minat/measures of interest
g. tes prestasi/achievement test
2. Angket atau Kuesioner
Yang dimaksud angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Berdasarkan cara menjawabnya, angket dibedakan menjadi
angket terbuka dan tertutup. Berdasarkan jawaban yang disediakan, angket dibedakan
menjadi angket langsung dan taklangsung. Dilihat dari bentuknya angket dibedakan
menjadi pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.
3. Intervie/wawancara
Yang dimaksud wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Berdasarkan
pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi tiga yaitu wawancara bebas,
wawancara terpimpin, dan wawancara bebas terpimpin.
4. Observasi
Yang dimaksud observasi adalah pemusatan perhatian terhadap suatu obyek.
Observasi dibedakan menjadi dua yaitu observasi non-sistematis dan observasi
sistematis.
DATA
Dalam suatu penelitian, data merupakan sesuatu yang sangat menentukan benar
tidaknya kesimpulan kita. Data yang salang akan mengakibatkan kesimpulan yang kita
ambil tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu diperhatikan syarat-syarat data
yang baik, sebagai berikut
1. Data harus obyektif, maksudnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2.
3.
4.
5.

Data harus representatif (bisa mewakili)
Kesalahan bakunya (standard error) kecil/rendah.
Harus tepat waktu (up to date)
Harus relevan, kamsudnya data tersebut harus ada hubungannya dengan masalah
yang sedang diteliti .
Data dapat dibedakan sesuai dengan unsur-unsur pembedanya.
1. Menurut sifatnya dikenal (a)data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka,
dan (b)data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka.
2. Menurut sumbernya dikenal (a)data internal, yaitu data yang menggambarkan
keadaan dalam suatu organisasi, dan (b)data eksternal, yaitu data yang
menggambarkan keadaan di luar organisasi.
3. Menurut cara memperolehnya dikenal (a) data primer, yaitu data yang dikumpulkan
dan diolah sendiri oleh seseorang langsung dari obyek penelitian, dan (b) data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi atau diolah oleh pihak
lain.
Menurut waktu pengumpulannya dikenal (a) data cross-section, yaitu data yang
dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, dan (b) data berkala, yaitu data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu.
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
PENGERTIAN
Pada umumnya orang menyebut rancangan penelitian sebagai proposal penelitian.
Atau ada juga yang mengatakannya sebagai Usulan Proyek Penelitian (UPP). Usulan
Proyek Penelitian/Rancangan penelitian/proposal penelitian pada prinsipnya memiliki
pengertian yang sama yaitu suatu kerangka kerja penelitian yang menggambarkan proses
penelitian dari munculnya ide penelitian sampai pada tahap pelaksanaan penelitian dan
penyusunan laporan penelitian.
Jika UPP kita hubungkan dengan sebelas langkah penelitian yang telah dikemukakan
pada modul sebelumnya, UPP mencakup langkah pertama (memilih masalah) sampai
dengan langkah ketujuh (menentukan dan menyusun instrumen pengumpul data).
Dalam konteks penelitian, rancangan penelitian sangat menentukan keterpercayaan
hasil penelitian. Seperti diketahui, suatu penelitian haruslah sistematis, terencana, dan
tercatat. Untuk itu, rancangan penelitian menjadi pedoman utama pelaksanaan penelitian.
Jika kita sudah berhasil menyusun rancangan penelitian, pada dasarnya kita sudah
menyelesaikan lebih dari 50% laporan penelitian, karena pada dasarnya, tiga bab dari
sebuah laporan penelitian merupakan rancangan penelitian yang disempurnakan.
G. UNSUR-UNSUR RANCANGAN PENELITIAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Bagian latar belakang masalah berisi
a. Latar belakang dan alasan-alasan mengapa masalah yang akan diajukan perlu
diteliti. Alasan-alasan tersebut disusun secara logis sehingga mengantarkan
pembaca pada masalah yanga kan diteliti. Alasan-alasan tersebut dapat
bersumber dari pengalaman peneliti, teori yang berkaitan dengan masalah,
atau literatur yang membahas masalah tersebut.

b. Selanjutnya peneliti mengungkapkan masalah-masalah yang timbul atau
pertanyaan yang perlu dicari jawabannya. Masalah tersebut baru diungkapkan
secara umum.
c. Secara umum peneliti dapat juga menyebutkan manfaat umum jika masalah
dapat dijawab.
2. RUMUSAN MASALAH
Dalam bagian ini masalah yang akan diteliti dirumuskan secara eksplisit.
Masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam kalimat tanya. Perumusan masalah
dapat dibedakan menjadi dua yaitu perumusan masalah umum dan masalah
khusus.
3. TUJUAN PENELITIAN
Dalam bagian ini peneliti merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan
penelitiannya. Perumusan tujuan perlu disesuaikan dengan perumusan masalah.
Tujuan dapat dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.
4. PEMBATASAN ISTILAH
Dalam bagian ini variabel yang akan diperiksa disebutkan lagi secara eksplisit.
Selain itu, variabel yang sekiranya dapat menimbulkan kekaburan atau perbedaan
penafsiran perlu diberi arti secara jelas dalam bentuk definisi umum dan diberi
arti secara operasional.
5. MANFAAT PENELITIAN
Dalam bagian ini peneliti merumuskan manfaat yang dapat diperoleh dari hasil
penelitiannya secara lebih spesifik. Manfaat di sini adalah manfaat untuk
kepentingan bidang keilmuan atau profesi atau untuk kepentingan kelompok atau
instansi yang berkaitan dengan bidang peneliti.
6. LANDASAN TEORI
Bagian ini biasanya memuat dua unsur
a. Tinjauan Pustaka
Bagian ini memuat uraian sistematik tentang hasil-hasil penelitian terdahulu
yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan, atau dapat juga
memuat pendapat atau hasil kajian teoritis yang relevan dari berbagai ahli.
Dalam uraian tersebut hendaknya ditunjukan bahwa masalah yang akan
diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Fakta yang
dikemukakan depat mungkin diambil dari sumber aslinya. Nama penulis dan
tahun penerbitan dari semua sumber yang dipakai harus disebutkan.
b. Hipotesis
Dalam bagian ini peneliti mengajukan dugaan mengenai jawaban dari masalah yang
diajukan. Dugaan tersebut perlu dibuat dengan alasan yang kuat, yang merupakan
kesimpulan sementara dari semua pengalaman, pendalaman teori, maupun
pendalaman literatur yang telah diperoleh atau dilakukan.
7. METODE PENELITIAN

Metode penelitian meliputi cara dan prosedur yang akan ditempuh oleh peneliti
dalam rangka mencari jawaban atas masalah yang diajukan.
Bagian ini meliputi
a. Jenis penelitian
Pada bagian ini dijelaskan jenis penelitian yang akan dilakukan. Jenis
penelitian dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya saja dari sudut jumlah
variabel yang akan diteliti (deskriptif, korelatif, atau komparatif), dari sudut
sumber data (pustaka, lapangan, laboratoris), dan lain-lain. Peneliti perlu
memberikan penjelasan singkat atas pilihan jenis penelitian tersebut.
b. Populasi dan sampel
Jika penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian sampel, bagian ini
mutlak harus ada. Namun, jika penelitiannya adalah penelitian kasus atau
tanpa sampel, pada bagian ini hanya dijelaskan/dideskripsikan sumber
data/respondennya.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai hasil
penelitian (dikenai generalisasi penelitian). Sedangkan yang dimaksud sampel
adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai representasi atau wakil
populasi yang bersangkutan.
Karena sampel merupakan representasi dari populasi, agar data yang diperoleh
benar-benar akurat atau mendekati populasi, pemilihan sampel perlu
dilakukan dengan teknik yang benar.
Secara umum teknik pemilihan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Rancangan sampel probabilitas (random). Yaitu sampel diambil menurut
hukum probabilitas, yaitu masing-masing anggota dari populasi
mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Yang termasuk
dalam jenis ini adalah (a)teknik random sederhana, (b)teknik random atas
dasar strata, (c)teknik random bertahap atas dasar strata, dan (d)teknik
random atas dasar himpunan.
2. Rancangan sampel non-probabilitas (non-random). Yaitu sampel diambil
tanpa menggunakan teknik random, artinya masing-masing anggota
populasi belum tentu mempunyai kesmepatan sama untuk dipilih menjadi
sampel. Yang termasuk dalam jenis ini adalah (a)teknik pengambilan
sampel purposif, (b)teknik pengambilan sampel aksidental, dan (c) teknik
pengambilan sampel quota.
c. Variabel yang diperiksa, bentuk data
Pada bagian ini dijelaskan secara terperinci variabel-variabel yang akan
diteliti. Di samping itu juga dijelaskan bentuk data yang akan dicari (data
kuantitatif, data kualitatif).
d. Teknik dan alat pengumpul data
Pada bagian ini dijelaskan teknik yang akan dipakai dalam pengumpulan data
dan alat pengumpul data yang akan digunakan. Langkah-langkah
pengumpulan data perlu dijelaskan secara lengkap. Alat pengumpul data juga
dijelaskan secara lengkap dalam bagian ini. Misalnya saja jika kita
menggunakan alat pengumpul data berupa angket, pada bagian ini dijelaskan
beberapa hal, misalnya
1. Jumlah pertanyaannya berapa.

2. Pertanyaannya apa saja.
3. Bagaimana cara menjawabnya.
4. Berapa jumlah angket yang akan disebarkan.
e. Teknik analisis data
Pada dasarnya yang dimaksud teknik analisis data adalah cara-cara yang kita
pakai dalam memperlakukan data setelah data tersebut kita peroleh dari para
responden. Jika kita menggunakan teknik-teknik analisis data berdasarkan
teori analisis yang sudah ada (misalnya teknik analisis statistik), kita tinggal
menjelaskannya sesuai teori tersebut. Sedangkan jika kita tidak menggunakan
teknik analisis yang sudah ada, kita perlu menjelaskan prosedur kerja kita
mulai dari pengelompokan data, penghitungan data, pengubahan data dari toli
data ke prosentase (jika diperlukan), sampai dengan teknik menghubungkan
data tersebut dengan masalah yang kita teliti.
f. Langkah kerja penelitian
Pada bagian ini dijelaskan langkah kerja penelitian mulai dari penyusunana
topik sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Jika penelitian Anda
adalah penelitian pustaka atau penelitian lapangan, langkah kerja penelitian
tidak begitu rumit karena telah tersirat dalam 11 langkah penelitian. Namun,
jika penelitian Anda adalah penelitian laboratoris atau percobaan, bagian ini
perlu dirumuskan dengan cermat dan hati-hati karena jika kita salah langkah
dalam melakukan penelitian, penelitian kita akan gagal.
8. ANGGARAN PENELITIAN
Bagian ini memuat rincian anggaran yang dibutuhkan untuk penelitian. Bagian ini
biasanya ada jika UPP tersebut diajukan pada pihak lain yang diharapkan bersedia
mendanai penelitian tersebut.
RANCANGAN PENELITIAN LAPANGAN
Pada umumnya, rancangan penelitian lapangan terdiri dari tiga bab, yaitu
Bab I PENDAHULUAN
Bagian ini memuat
1. Latar belakang masalah
2. Perumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Perumusan variabel dan pembatasan istilah
5. Manfaat penelitian
Bab II LANDASAN TEORI
Bagian ini memuat
1. Tinjauan pustaka
2. Hipotesis
Bab III METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini memuat
1. Jenis penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Variabel penelitian dan bentuk data
4. Teknik pengumpulan data

5. Alat pengumpul data
6. Teknik analisis data
7. Langkah kerja penelitian
RANCANGAN PENELITIAN LABORATORIS
Pada dasarnya rancangan penelitian lapangan dan rancangan penelitian laboratoris
sama. Hanya saja pada bagian metodologi penelitian laboratoris perlu ditambahkan
subbab peralatan yang dipakai dan bahan yang dipergunakan. Dengan demikian,
rancangan penelitian laboratoris memuat unsur-unsur sebagai berikut
Bab I PENDAHULUAN
Bagian ini memuat
1. Latar belakang masalah
2. Perumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Perumusan variabel dan pembatasan istilah
5. Manfaat penelitian
Bab II LANDASAN TEORI
Bagian ini memuat
1. Landasan teori
2. Hipotesis
Bab III METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini memuat
1. Jenis penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Variabel penelitian dan bentuk data
4. Teknik pengumpulan data
5. Alat pengumpul data
6. Alat dan Bahan
7. Teknik analisis data
8. Langkah kerja penelitian
RANCANGAN PENELITIAN PUSTAKA
Rancangan penelitian pustaka mencakup unsur-unsur yang sama dengan unsur yang
dimuat dalam rancangan penelitian lapangan dan laboratoris. Namun, penelitian pustaka
tidak memerlukan metode penelitian yang rumit dan terinci. Karena itu, semua unsur
tersebut di atas disatukan dalam satu bab. Maka, rancangan penelitian pustaka hanya
terdiri dari satu bab yang memuat unsur-unsur
1. Latar belakang masalah
2. Perumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Perumusan variabel dan pembatasan istilah
5. Manfaat penelitian
6. Landasan Teori/Tinjauan Pustaka
7. Metodologi Penelitian
Bagian ini memuat
a. Jenis penelitian

b. Variabel penelitian dan bentuk data
c. Teknik pengumpulan data
d. Teknik analisis data
8. Langkah kerja penelitian
9. Anggaran Penelitian
TATA TEKNIS PENULISAN RANCANGAN PENELITIAN
1. Di samping unsur-unsur di atas (isi rancangan penelitian), sebuah Rancangan
Penelitian (UPP) perlu dilengkapi dengan unsur-unsur lain yaitu
a. Halaman judul
b. Halaman persetujuan pembimbing
c. Daftar Pustaka
d. Rancangan angket (jika menggunakan angket).
2. Jenis kertas yang digunakan adalah HVS Kuarto 70 gr
3. Diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12).
4. Jarak pengetikannya adalah dua spasi
5. Batas kiri dan atas 4 cm sedangkan batas kanan dan bawah 3 cm.
6. Diberi nomor halaman (Halaman judul dan pengesahan tidak dinomori)
BAB IV LAPORAN PENELITIAN
A. PENGANTAR
Laporan penelitian merupakan uraian lengkap tentang kegiatan penelitian. Dalam
laporan penelitian dijelaskan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan penelitian
mulai dari latar belakang diadakannya penelitian sampai hasil yang diperoleh dari
penelitian.
Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam hubungannya dengan laporan
penelitian.
Pertama, laporan penelitian merupakan sarana mengkomunikasikan hasil penelitian
dengan pihak lain. Hasil penelitian baru bermanfaat jika diberitahukan pada orang
lain. Cara pemberitahuannya pun berbeda-beda, namun pada intinya tetap sama,
yaitu laporan penelitian (laporan penelitian formal, laporan penelitian populer,
jurnal penelitian, artikel penelitian, kertas kerja, dll).
Kedua, laporan penelitian merupakan wujud pertanggungjawaban ilmiah seorang peneliti.
Artinya, peneliti menunjukkan secara obyektif apa yang telah dilakukannya.
Dengan demikian, semua pihak mempunyai peluang untuk menerima, menolak,
atau mungkin menguji kembali hasil penelitian tersebut.
Ketiga, laporan penelitian merupakan wujud pertanggungjawaban pada atasan atau pihak
yang memberi tugas. Dalam hal ini, laporan penelitian berkaitan erat dengan
pemakaian sejumlah dana penelitian dari pihak lain yang tentu saja membutuhkan
pertanggungjawaban tertulis.
B. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN PENELITIAN FORMAL
Secara umum, laporan penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
1. Bagian pengantar teks
2. Bagian teks (isi laporan)

3. Bagian pelengkap teks
BAGIAN PENGANTAR TEKS
Yang dimaksud bagian pengantar teks adalah bagian dari suatu laporan penelitian yang
menjadi pendukung saja (tidak berhubungan langsung dengan teks/isi penelitian). Bagian
ini meliputi:
1. Halaman judul
Halaman judul berisi
a. judul penelitian,
b. identitas penulis,
c. maksud penulisan,
d. lambang sekolah,
e. identitas sekolah, dan
f. tahun pembuatan.
2. Halaman persetujuan pembimbing
Halaman ini memuat pernyataan bahwa penelitian ini telah disetujui oleh
pembimbing/guru pengampu.
Bagian ini berisi
a. judul penelitian,
b. pernyataan persetujuan,
c. tanggal persetujuan,
d. nama guru pembimbing,
e. tanda tangan guru pembimbing.
3. Halaman kata pengantar
Bagian ini berisi :
a. uraian singkat tentang dalam ranagka apa laporan penelitian tersebut ditulis.
b. Pernyataan terima kasih kepada pembimbing dan orang atau lembaga yang
dipandang telah membantu terlaksananya penelitian.
c. Pernyataan yang menunjukkan keterbukaan penulis terhadap kekurangan dan rasa
tanggung jawab terhadap setiap kesalahan yang ada pada laporan penelitian
d. Kata “penulis” pada bagian bawah.
4. Halaman daftar isi
Halaman daftar isi memuat daftar isi seluruh bagian laporan mulai dari halaman judul
sampai dengan lampiran-lampirannya. Dalam menulis daftar isi penulis perlu
menggunakan format tertentu secara konsisten.
5. Halaman daftar tabel (jika ada)
6. Halaman abstraksi
Halaman abstraksi berisi uraian singkat tentang
a. permasalahan yanag dijadikan topik penelitian,
b. tujuan penelitian,
c. hipotesis penelitian (jika ada),
d. metode penelitian,
e. temuan dan kesimpulan /hasil penelitian.
Abstraksi ditulis paling banyak dua halaman dengan jarak pengetikan satu spasi.

BAGIAN TEKS
Bagian teks merupakan bagian inti suatu laporan penelitian. Pada bagian ini diuraikan isi
penelitian secara lengkap mulai dari pendahuluan sampai dengan kesimpulan.
Bagian teks laporan penelitian terdiri dari:
a. Latar belakang masalah
(lihat modul III)
b. Perumusan masalah
(lihat modul III)
c. Tujuan penelitian
(lihat modul III)
d. Perumusan variabel dan pembatasan istilah
(lihat modul III)
e. Manfaat penelitian
(lihat modul III)
f. Landasan teori/tinjauan pustaka
(lihat modul III)
g. Metode penelitian
(lihat modul III)
h. Hasil penelitian (deskripsi data dan analisis)
Bagian ini memuat
(a) data-data yang diperoleh dalam penelitian,
(b) analisis data atau pembahasan masalah penelitian.
i. Penutup
Bagian ini memuat
(a) kesimpulan dan
(b) saran.
BAGIAN PELENGKAP TEKS
Bagian pelengkap teks merupakan bagian laporan penelitian yang memuat informasiinformasi pendukung penelitian.
Bagian akhir teks meliputi
(a) daftar pustaka,
(b) ampiran-lampiran seperti alat pengumpul data (angket), daftar responden, surat-surat,
dll.
C. FORMAT LAPORAN PENELITIAN FORMAL
Ciri umum laporan penelitian formal adalah
a. berbentuk buku lengkap
b. terdiri dari beberapa bab
c. menggunakan bahasa Indonesia ragam formal
d. memuat seluruh bagian karya tulis (pengantar teks, teks, dan pelengkap teks)
e. disahkan oleh pihak tertentu
Format laporan penelitian formal dapat dikelompokkan ke dalam tiga variasi, yaitu
a. Format Laporan Penelitian Pustaka

Laporan penelitian pustaka terdiri dari beberapa bab, yaitu
Bab I Pendahuluan
Bagian ini merupakan hasil penyempurnaan terhadap proposal penelitian yang
telah diajukan (lihat kembali modul II untuk format proposal penelitian pustaka). Bagian
ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan
istilah, manfaat penelitian, landasan teori, hipotesis, dan metode penelitian.
Bab II Pembahasan terhadap masalah pertama. Judul bab ini disesuaikan dengan
rumusan masalah pertama.
Bab III Pembahasan terhadap masalah kedua. Judul bab ini disesuaikan dengan
rumusan masalah kedua.
*) Bagian ini (bab II, III, dst) dapat ditambah sesuai dengan jumlah masalah
yang diteliti (dirumuskan dalam rumusan masalah).
Bab IV. Penutup
Bagian ini berisi (a) kesimpulan dan (b) saran. Bagian kesimpulan berisi
kesimpulan dari penelitian. Jumlah kesimpulan disesuaikan dengan jumlah
masalah yang dirumuskan. Sedangkan saran penelitian lebih mengacu pada
saran untuk penelitian lanjut (catatan : bukan saran untuk pihak lain atau
saran/pesan untuk pembaca.
b. Format Laporan Penelitian Lapangan
Laporan penelitian lapangan terdiri dari lima (atau mungkin enam) bab. Tiga bab
pertama merupakan penyempurnaan dari proposal penelitian. Sedangkan tiga bab
berikutnya merupakan laporan pelaksanaan dan hasil penelitian. Bab terakhir (bab 6)
merupakan bagian yang fakultatif (boleh ada boleh tidak ada). Keenam bab tersebut
adalah
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
pembatasan istilah, dan manfaat penelitian.
Bab II Landasan Teori
Bagian ini berisi (a) landasan teori dan (b) hipotesis (jika ada)
Bab III Metode Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik
analisis data, variabel yang diteliti, dan langkah kerja penelitian.
Bab IV Deskripsi Data dan Analisis
Bagian ini memuat data-data yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan
atas masalah yang telah dirumuskan.
Bab V. Penutup
Bagian ini berisi (a) kesimpulan, dan (b) saran
c. Format laporan penelitian laboratoris
Pada dasarnya format laporan penelitian laboratoris sama dengan format laporan
penelitian lapangan. Kekhususannya bergantung pada topik/masalah yang diteliti.

D. FORMAT LAPORAN PENELITIAN POPULER
Ciri umum laporan penelitian populer adalah
1. Bagian pengantar teks tidak perlu ditulis.
2. Daftar pustaka perlu ditulis tetapi tidak perlu diberi lampiran.
3. Judul, abstraksi, dan nama peneliti diintegrasikan dengan bagian teks.
4. Yang dipakai adalah subbab-subbab bukan bab-bab.
Dengan demikian, laporan populer (karya ilmiah populer) merupakan satu kesatuan
wacana yang terdiri dari subbab-subbab. Secara garis besar, formatnya sebagai berikut
1. Judul penelitian
2. Nama peneliti
3. Abstraksi
4. Pendahuluan
5. Landasan teori
6. Metode penelitian
7. Hasil penelitian
8. Kesimpulan
9. Daftar pustaka