KATA PENGANTAR - Dokumen 1 KTSP edisi revisi kurikulum 2013 terbaru
DOKUMEN 1
KURIKULUM
SMP N 4 Satu Atap
Karangrayung
Alamat : Desa
Gunungtumpeng
Kecamatan Karangrayung
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami seluruh stakeholder
SMPN 4 Satu atap Karangrayung telah dapat menyelesaikan penyusunan SMPN 4
Satu atap Karangrayung tahun pelajaran 2017-2018. Kurikulum ini disusun oleh
seluruh komponen yang ada di sekolah diantaranya Guru, Kepala Sekolah,
Komite Sekolah yang penyusunannya tetap berpedoman pada dasar hukum
pelaksanaan pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendikbud No. 54 tahun
2016 tentang SKL, Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang standard isi ,
Permendikbud No. 22 tahun 2016 ttg Standar Proses, Permendikbud No. 23 tahun
2016
ttg Standar Penilaian. Hal tersebut dikarenakan SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung merupakan sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di SMPN 4 Satu Atap Karangrayung tahun pelajaran 2017-2018, yang
berisikan Pendahuluan ( Rasional, Visi, Misi, Tujuan Pendidikan ), Pengertian
Kurikulum , Analisis SWOT , Struktur
Kurikulum, Kalender Pendidikan,
Pengembangan Silabus dan Penutup.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna dan belum
bisa menjawab semua permasalahan pelaksanaan pembelajaran di SMPN 4 Satu
Atap Karangrayung, oleh karena itu saran dan usul sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan kurikulum pada tahun berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua komponen
sekolah yang telah membantu tersusunnya kurikulum ini semoga Allah SWT
memberkahi kita semua, Amin.
1
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Senin tanggal 9
Agustus Tahun 2017 Dokumen 1 Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
Tahun 2017- 2018 dapat disusun oleh TIM Pengembang Sekolah untuk
mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait.
Karangrayung, 9 Agustus 2017
Komite Sekolah
Pengurus Cabang Lanud Husein S.
Jimin
Kepala Sekolah
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
Marko, S.Pd.
NIP. 19630716 198405 1 001
Mengetahui,
Pengawas Sekolah
Drs.Trisno Haryanto, MM
NIP. 19610327 198803 1 006
Diketahui untuk mendapatkan pengesahan :
KepalaDinasPendidikan
KabupatenGrobogan
Drs PUDJO ALBACHRUN, M.Si
NIP.195711261982031007
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
………………………………………………….
Kata Pengantar
………………………………………………...
1
Halaman Pengesahan
………………………………………
2
Daftar Isi
……………………………………...
3
Bab I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................... 4
1. RASIONAL.............................................................................. 4
2. DASAR.................................................................................... 4
B. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM........................... 7
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM ………………..
8
D. Analisis SWOT
9
……………………………..
Bab II. TUJUAN
A. TUJUAN.
……………………………………….. 12
1. Tujuan Pendidikan Nasional……………….……………….. 12
2. Tujuan
Pendidikan
Dasar……………….………………..
.......12
B. VISI.................................……………………………………….. 12
C. MISI ...... ....
......……………………………………… 12
D. TUJUAN SEKOLAH……………….…….…….…….………… 12
Bab III. MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM………………………………………...14
B. MUATAN KURIKULUM……………………………………….. .17
1. Mata pelajaran.....................................………………………...17
2. Muatan lokaL......................................………………………....17
3. Kegiatan Pengembangan Diri……………...…………………..20
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan kharakter bangsa….....22
5. Beban Belajar…………………………………………………...23
6. Ketuntasan Belajar………………………...…………………....24
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan........…………………………....25
8. Pendidikan Kecakapan Hidup………………………………..... 26
9. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal Global……………… 27
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu.
………………………………………… 28
B. Penetapan Kalender Pendidikan
……………………………. 28
3
Bab V PENUTUP
………………………………………………….. 36
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1. Rasional
a) Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
menyebutkan
bahwa kurikulum
adalah
seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai di sekolah ini pada tahun ajaran
2017/2018 memenuhi kedua dimensi tersebut.
b) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua
berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai
70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
5
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast
Asian
Nations
(ASEAN)
Community,
Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di
dalam studi International Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.
b.
Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihanpilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi
yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
6
4) Pola
pembelajaran
pasif
menjadi
pembelajaran
aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggalmenjadi
pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan
kurikulum
selama
ini
telah
menempatkan
kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013
untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai
dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata
kerja yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan
kemampuan
manajeman
manajemen
sekolah
kepala
melalui
sekolah
penguatan
sebagai
pimpinan
kependidikan (educational leader); dan
3) penguatan s arana dan pras arana untuk kepentingan manaj
emen dan proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
2. Dasar
Pelaksanaan penyusunan Kurikulum SMP Angkasa Lanud Husein
Bandung landasan hukum yang digunakan sebagai pedoman adalah :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
7
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, jo. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2013 tentang standar isi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum;
8. Peraturan Gubernur 57 tahun 2013 tentang Kurikulum Mata
Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendididkan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Negeri
dan Swasta Provinsi
Jawa Barat.
9. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No
420/0295 tentang pedoman penyusunan kalender pendidikan tahun
pelajaran 2017/2018
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung adalah :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian
peserta
didik
secara
utuh.
Kurikulum
dikembangkan yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum
dikembangkan
agar
memungkinkan
pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual,
dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
8
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan dengan teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara
global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan cirikhas SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
8. Kurikulum
dikembangkan
untuk
dijadikan
pedoman
kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMPN 4
Satu Atap Karangrayung termasuk didalamnya untuk penyusunan RPS
dan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
C.
Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungan secara nasional maupun internasional.
Kurikulum
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan
berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab baik nasional maupun internasional.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah,
jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi dan gender secara global
9
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni baik
nasional maupun internasional
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dilakukan
dengan melibatkan stake holders untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan hidup, kalangan dunia usaha dan dunia kerja baik
nasional maupun internasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional, daerah, untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara kedua
kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan sejalan
dengan falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
NKRI
8. Mampu bersaing di dunia Internasional
Kurikulum
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan agar
peserta didik mampu bersaing di dunia internasional secara global dalam
berbagai bidang.
3. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NO. 20, 21, 22 DAN 23 TAHUN 2016
Di SMPN 4 Satu atap Karangrayung
10
No
Fungsi dan Faktor
1
Fungsi Perencanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
Kesiapan
Sia Tida
p
k
Kondisi Ideal
Kondisi Nyata
1.1 Komite Sekolah
Mendukung
Kurang Mendukung v
1.2 Pendidik
Mengajar sesuai
dengan
latar
belakang
Pendidikan dan
jenjang S-1
berpendidikan S-1 v
(100%)
dan
mengajar
sesuai
dengan
latar
belakang
pendidikannya.
1.3 Tenaga
Kependidikan
Berijasah
sekurangkurangnya D-3
1.4 Sarana
Prasarana
Lengkap
dan memadai
1.5 Biaya
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Pendidikan
Kota /Kab.
2.2
Dewan
Pendidikan
2.3
Organisasi
Profesi
v
berijasah
%)
S1 (100
dan
v
Belum lengkap dan
memadai
Tepenuhi
Belum semuanya
terpenuhi
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
v
Belum mendukung
secara optimal
Mendukung
v
Mendukung
Lingkungan
Masyarakat
2.1 Dinas Pendidikan
Mendukung
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan Mendukung
2.3 Organisasi Profesi Mendukung
v
V
v
2.4
3
2.4 Lingkungan
Masyarakat
Fungsi
Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah
1.2 Pengawas Sekolah
1.3 Sarana
dan
Prasarana
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Terpenuhi
Mendukung
V
Mendukung
v
Belum mendukung
secara optimal
Mendukung
v
Mendukung
v
Mendukung
v
Belum mendukung v
secara optimal
Belum terpenuhi
v
v
1.4 Biaya
2. Faktor Eksternal
11
No
Fungsi dan Faktor
Kondisi Ideal
Kondisi Nyata
2.1 Dinas Pendidikan
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan
2.3 Lingkungan
Masyarakat
Mendukung
Mendukung
Kesiapan
Sia Tida
p
k
V
Mendukung
Terpenuhi
Mendukung
Terpenuhi
v
v
12
BAB II
TUJUAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman,
bertakwa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan
pendidikan
dasar
adalah
meletakkan
dasar
kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.
B. Visi
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung memiliki visi
’’BERFIKIR
CERDAS,
BERPERILAKU
SANTUN
DAN
BERKETERAMPILAN”
C. Misi
a. Menyiapkan generasi yang cerdas dan terampil untuk menyongsong masa
depan.
b. Mempersiapkan siswa menjadi generasi yang santun dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Menanamkan rasa sosial kepada siswa sehingga menjadi manusia yang
peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya.
d. Menyiapkan generasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai di SMP N 4 Satu Atap Karangrayung secara
bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu
3 (satu) tahun. Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai 6,00;
13
b. Meningkatnya persentase lulusan yang diterima di sekolah negeri
(SMA/SMK/MA) sekurang-kurangnya 100 % dari lulusan;
c. Tersedianya media pembelajaran standar yang diperlukan;
d. Terlaksanannya progam 3 S (senyum, salam, sapa);
e. Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, Keindahan,
Kebersihan, Kenyamanan, Kerindangan, Kekeluargaan) sehingga sekolah
menjadi kondusif;
f. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada semua pihak yang
memerlukan berdasarkan SAS (Sistem Administrasi Sekolah);
g. Terjalinnya kerja sama
lingkungkan sekitar ;
antarwarga/keluarga
besar
sekolah
dan
h. memiliki keterampilan di bidang Menjahit sehingga kelak akan sangat
berguna bagi siswa jika sudah masuk ke dunia kerja.
14
BAB III
MUATAN KURIKULUM
A.
Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1 : Kompetensi Inti SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
KOMPETENSI INTI
KELAS VII
1. Menghargai
Menghayati,dan
melaksanakan ajaran
KOMPETENSI INTI
KELAS VIII
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
KOMPETENSI INTI
KELAS IX
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
menghayati perilaku
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
(toleransi, gotong
(toleransi, gotong
royong), santun,
royong), santun,
royong), santun,
percaya diri, dalam
percaya diri, dalam
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
berinteraksi secara
berinteraksi secara
efektif dengan
efektif dengan
efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
alam dalam
pergaulan dan
pergaulan dan
jangkauan pergaulan
keberadaannya
keberadaannya
dan keberadaannya
15
3. Memahami
3. Memahami dan
3. Memahami dan
menerapkan
menerapkan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
konseptual, dan
prosedural)
prosedural)
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
teknologi, seni,
budaya terkait
budaya terkait
fenomena dan
fenomena dan
kejadian tampak mata
kejadian tampak mata
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam
4. Mengolah, menyaji,
4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam
dan menalar dalam
ranah konkret
ranah konkret
(menggunakan,
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
abstrak (menulis,
membaca,
membaca,
menghitung,
menghitung,
menggambar, dan
menggambar, dan
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang)
dengan
sesuai
yang
dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang
sama
dalam
sudut
pandang/teori
mengarang)
sesuai
mengarang)
sesuai
dengan yang dipelajari di
dengan yang dipelajari
sekolah dan sumber lain
di sekolah dan sumber
yang sama dalam sudut
lain yang sama dalam
pandang/teori
sudut pandang/teori
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
16
pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI- 1;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Struktur Kurikulum SMPN 4 Satu atap Karangrayung
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan
Pekerti
2. Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
VII
Budi
dan
VIII
IX
3
2
2
3
2
2
6
4
4
4.
Matematika
5
6
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
6
7
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
3
2
2
3
2
2
12. Bahasa Jawa
2
2
13. TIK/keterampilan
2
2
B. Mata Pelajaran
9. Seni Budaya
10. PendidikanJasmani, Olahj Raga,
dan Kesehatan
11. Prakarya
2
B. Bimbingan Konseling
C. Pengembangan Diri
a. Keagamaan
b. Olahraga dan Seni Budaya
Voli
Drumband
Seni Tari
17
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII
VIII
IX
c. Pramuka
Jumlah
38
36
36
B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang
sesuai
dengan
karakteristik
satuan
pendidikan.
Susunan
matapelajaran dan alokasi waktu untuk SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung sebagaimana tabel berikut.
Struktur Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan
Pekerti
2. Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
VII
Budi
dan
VIII
IX
3
2
2
3
2
2
6
4
4
4.
Matematika
5
6
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
6
7
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
3
2
2
3
2
2
17. Bahasa Jawa *
2
2
18. TIK/keterampilan*
2
2
C. Mata Pelajaran
14. Seni Budaya
15. PendidikanJasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
16. Prakarya
2
D. Bimbingan Konseling
E. Pengembangan Diri
d. Keagamaan
e. Olahraga dan Seni Budaya
Voli
18
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
Drumband
Seni Tari
f. Pramuka
Jumlah
38
36
36
Keterangan:
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam
struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung antara lain Pramuka (Wajib),
Drum band, Voli dan Tari
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Drum
band, Voli dan tari adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap
peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B
yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah karena
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung menambah 2 jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan.
Mata pelajaran TIK/keterampilan hanya diperuntukan untuk kelas 8
dan 9 yang masih menggunakan kurikulum 2006
19
2.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal merupakan
mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Kompetensi inti /Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Matapelajaran Bahasa Jawa adalah muatan lokal Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor. 57 tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal bahasa
tentang
Jawa pada Jenjang Pendididkan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Swasta dan Swasta Provinsi Jawa Tengah
Muatan lokal yang diterapkan di SMP N 4 Satu Atap Karangrayung adalah Bahasa
Jawa sesuai dengan Pergub tersebut . Wajib bagi semua peserta didik kelas 7 sampai
dengan kelas 9. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri
dapat
dilakukan
dalam
bentuk
bimbingan
konseling
dan
kegiatan
ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram.
a.
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan
Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan
pendukung konseling
Individual
Kelompok: tatap muka guru
BP masuk ke kelas
Kepramukaan
Olah raga Voli
Seni budaya/sanggar seni
Ekstrakurikuler
20
Kegiatan
b.
Pelaksanaan
meliputi drum band dan seni
tari
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
sebagai berikut.
Kegiatan
Contoh
Rutin,
yaitu Piket kelas
kegiatan
yang Ibadah
dilakukan terjadwal Berdoa
sebelum
dan
sesudah
pembelajaran di kelas
Bakti sosial
Spontan,
adalah Memberi dan menjawab salam
kegiatan
tidak Meminta maaf
terjadwal
dalam Berterima kasih
kejadian khusus
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
Melerai pertengkaran
Keteladanan,
Performa guru
adalah
kegiatan Mengambil sampah yang berserakan
dalam
bentuk Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-hari Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada
orang tua
Penugasan peserta didik secara
bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat
waktu, taat pada peraturan)
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada
orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
21
Kegiatan
Contoh
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
Antri
Mendamaikan
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis
Pengembangan Nilai-nilai
yang
Strategi
Diri
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling Kemandirian
Pembentukan
(BK)
Percaya diri
karakter
atau
kepribadian
Kerja sama
Pemberian
Demokratis
motivasi
Peduli sosial
Bimbingan karier
Komunikatif
Jujur
B. Kegiatan
Demokratis
Latihan
Ekstrakurikuler:
Disiplin
terprogram
1. Kepramukaan
(kepemimpinan,
Kerja sama
berorganisasi)
Rasa Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2. Olahraga
Sportifitas
Melalui latihan
Menghargai
rutin (antara lain:
bola
voli,
prestasi
Perlombaan olah
Kerja keras
raga
Cinta damai
Disiplin
Jujur
3. Seni
budaya/Sanggar
seni
Disiplin
Jujur
Peduli budaya
Peduli sosial
Cinta tanah air
Semangat
kebangsaan
Latihan rutin
Mengikuti drum
band
Berkompetisi
internal
dan
eksternal
Pagelaran seni
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
22
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru
dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum
2013, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas,
dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah
sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan
karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku
harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan
pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan
melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilainilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan
melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan
mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter,
melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan
suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan
nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan
23
suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan
sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT :Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam
indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila
peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten)
e) Alokasi Waktu
Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit)
Untuk kelas 9 semester II diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara
intensif untuk persiapan menghadapi UN
5. Beban Belajar
a. Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar maksimal
40 jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2013 dan 32 jam pelajaran
untuk kurikulum 2006 dengan maksimal penambahan jam tambahan
wajib 4 jam. Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai
berikut :
Satu
jam
Minggu Minggu Waktu
Jumlah jam
Kela pembelajara
efektif
efektif
pembelajara
pembelajara
s
n
tatap
Semeste Semeste n /jam per
n perminggu
muka/menit
r ganjil
r genap
tahun
VII
40
40
20
20
1600
VIII
IX
40
40
36
36
20
20
20
16
1600
1296
b. Beban belajar di SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
c. Beban belajar satu minggu Kelas VII = 40 jp, VIII dan IX adalah
36 jam pembelajaran termasuk Bahasa Jawa
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
24
f. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
g. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit
14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
h.
Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.
PEMBAGIAN JAM
JA
M
KE1
2
3
4
5
7
SENIN
SELAS
A
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
Senin Jam 7 Upacara bendera rutin
Jumat jam 7 Shalat Jumat Berjamaah
6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru
mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas,
intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Komponen
KKM
Kelas
VII
KKM
Kelas
VIII
KKM
Kelas
IX
Pendidikan Agama
70
70
70
Pendidikan
70
70
70
25
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
70
70
70
Bahasa Inggris
67
67
67
Matematika
67
67
67
Ilmu Pengetahuan Alam
67
67
67
Ilmu Pengetahuan Sosial
70
70
70
Seni Budaya
75
75
75
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
75
75
75
Prakarya
75
75
75
75
75
Keterampilan / Teknologi
Informasi
Muatan lokal
75
Berdasarkan perhitungan Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal dari
masing-masing mata pelajaran, maka pihak sekolah menentukan KKM
untuk Satuan Pendidikan 67. Hal tersebut didasarkan pada KKM terrendah
yang telah ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran
6.
Kenaikan Kelas dan kelulusan
Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Nilai yang tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran dengan memperhatikan
nilai rapor pada semester I dan semester II
d. Kenaikan kelas mempertimbangkan juga kehadiran di kelas mencapai
minimal 90%, kecuali sakit dengan keterangan dokter atau bencana alam.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam point a sampai d akan diputuskan
dalam rapat pleno.
f. Penentuan nilai akhir raport = (NH + m + N)/3
g. NH : rata-rata nilai harian termasuk tugas mandiri terstruktur dan tidak
terstruktur
26
M : Nilai mid
N : nilai ulangan akhir semester
Kriteria kelulusan diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.
d. Mengikuti Ujian Nasional.
e. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 90%.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum SMP N 4 Satu Atap Karangrayung memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
Untuk memperjelas uraian tersebut berikut ini ditampilkan tabel tentang kecakapan
hidup
No.
Kecakapan
Jenis
Mata Pelajaran
1
Hidup
Pribadi
Membaca Al-Quran
Pend.
2
3
Sosial
Sosial
Pengumpulan dana sosial
Membersihkan sampah di sekitar
Islam
IPS
PKn
Vokasional
Vokasional
Vokasional
Vokasional
sekolah
Berpidato
Reportase
Story telling
Bermain band (alat musik)
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Seni Budaya
4
5
6
7
Agama
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
27
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lainlain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum SMP N 4 Satu Atap Karangrayung memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal berupa pendidikan keterampilan menjahit (tata busana) yang
sudah berjalan sejak 2010.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari mata
pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik melalui
kegiatan pembiasaan, ekstrakurikuler, pendidikan dan pelatihan, dan atau dari
satuan pendidikan formal/nonformal lain yang sudah memperoleh akreditasi.
Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel keunggulan lokal dan global yang
dikembangkan di SMP N 4 Satu Atap Karangrayung
Tabel Materi Keunggulan Lokal dan Global
No.
1
Keunggulan Lokal
Keterampilan
tata
Keunggulan Global
Mengakses
internet
busana
untuk siswa kelas IX
aplikasi
pada
Keterangan
taplak meja, menjahit
baju seragam, menjahit
2
3
4
celana seragam
Olahraga bola voli
Drum band
Seni tari
28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum
satuan
pendidikan
pada
setiap
jenis
dan
jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektir belajar, waktu pembelajaran efektir dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pemebelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
melipiti jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang imaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera
pada tabel:
No
Kegiatan
1
Minggu
belajar
efektif
2
Jeda
semester
Jada
semester
tengah
3
4
5
6
Alokasi Waktu Keterangan
antar
39 minggu
Digunakan
untuk
pembelaran efektif
2 minggu
Satu minggu setiap semester
2 minggu
Antara semester I dan II
Libur akhir tahun
4 minggu
pelajaran
Hari
libur
4 minggu
keagamaan
Hari libur umum/
2 minggu
nasional
kegiatan
Digunakan
untuk
penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
Libur awal dan akhir romadon
Libur hari raya idhul fitri
Disesuaikan dengan peraturan
pemerintah
(terlampir)
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan juni tahun berikutnya
29
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Meneri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari
Raya Keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kota, dan Sekolah dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh sekolah
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi
ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah
4. Hari beljar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran 213 (dua ratus
tigabelas) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pemrbelajaran
sesuai kurikulum yamng berlaku.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk
proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif
setiap minggu untuk kelas VII = 40 jam pelajaran untuk kelas VIII dan
kelas IX = 36 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 40 menit per jam
pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas VII =
1404 jam pelajaran. Sedangkan jam belajar efektif untuk kelas VIII dan IX
selama satu tahun 1365 jam pelajaran.
30
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Libur Semester
13
Pembagian RaportJumlah Hari
SekolahHari Awal Masuk
3
Ulum dan UjianHari Mid Tes,
3
dan Idul FitriLibur Awal Puasa
JULI 2017
AGUSTUS
2017
SEPTEMB
ER 2017
OKTOBER
2017
NOPEMBE
R 2017
DESEMBE
R 2017
JANUARI
2018
FEBRUAR
I 2018
MARET
2018
APRIL
2018
MEI 2018
JUNI 2018
Hari Libur Resmi
1
2
Hari Minggu
BULAN
Minggu Efektif
No
Hari efektif
PERHITUNGAN HARI BELAJAR SEKOLAH EFEKTIF, PENYERAHAN
BUKU LAPORAN, PENILAIAN PERKEMBANGAN LAPORAN HASIL
BELAJAR (RAPOR), HARI LIBUR SEKOLAH, HARI LIBUR BULAN
ROMADHON/HARI RAYA IDHUL FITRI, PERINGATAN HARI BESAR
NASIONAL, DAN PERKIRAAN LIBUR UMUM
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jumlah
Hari
Efektif
31
31
2
5
5
4
1
30
4
4
2
31
3
5
30
5
4
31
0
5
3
5
31
4
4
1
5
28
4
4
1
31
3
4
1
6
20
30
2
5
1
12
12
31
30
365
3
0
35
4
4
52
3
3
16
6
16
5
214
6
10
26
24
20
26
6
1
11
21
23
2
2
17
40
36
1
2
31
HARI-HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, KEGIATAN TENGAH
SEMESTER, ULANGAN UMUM, UJIAN AKHIR NASIONAL,
PENYERAHAN RAPOT, UPACARA HARI NASIONAL, LIBUR
SEKOLAH, LIBUR UMUM, LIBUR BULAN RAMADHAN, IDHUL FITRI
No Tanggal Kegiatan
Kegiatan
1
17 Juli 2017
Hari Pertama Masuk Sekolah
2
17 s.d 22 Juli 2017
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)/PPDB
3
17 Agustus 2017
Upacara Peringatan HUT RI (KBM Libur)
4
1 September 2017
Libur Hari Raya Idul Adha 1438 H
5
25 - 30 September 2017
Ulangan Umum Tengah Semester 1
6
21 Sepetember 2017
Libur Tahun Baru 1438 Hijriyah
7
30 Oktober 2017
Awal Pelaksanaan Pengayaan Kelas IX
28 Oktober 2017
Upacara Hari Sumpah pemuda
10 November 2017
Upacara Hari besar pahlawan
8
1 Desember 2017
Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
9
11 s.d 16 Desember 2017
Penilaian Akhir Semester 1
10 18-22 Desember 2017
Pekan Olah Raga Antar Kelas (PORAK)
12 23 Desember 2017
Pembagian Raport Semester 1
13 25 Desember 2017
Libur Hari Natal
14 25 - 31 Desember 2017
Libur Semester 1
15 1 Januari 2018
Libur Tahun Baru Masehi 2018
16 3 Januari 2018
Hari Pertama Masuk Sekolah Sem. 2
17 8 Januari 2018
Awal Pelaksanaan Pengayaan Sem 2
18 16 Februari 2018
Libur Tahun Baru Imlek 2569
19 26 Feb - 1 Maret 2018
UCUN Ke -1
20 6 - 10 Maret 2018
Perk. Ulangan Umum Tengah Semester 2
21 17 Maret 2018
Libur Hari Raya Nyepi
19 – 11 Maret 2018
UCUN -2
22 30 Maret 2018
Libur Wafat Isa Almasih
23 27 – 29 Maret 2018
Ujian Praktik Kls IX (VII dan VIII KBM)
24 9 - 14 April 2018
Ujian Sekolah dan USBN
25 13 April 2018
Libur Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muihammad
26 23 - 26 April 2018
Ujian Nasional SMP (Utama)
27 1 Mei 2018
Libur Hari Buruh Nasional
28 2-3 Mei 2018
Perpisahan Kelas IX
29 7 - 12 Mei 2018
Pekan Olah Raga Antar Kelas (PORAK)
30 10 Mei 2018
Libur Kenaikan Isa Almasih
31 14-16 Mei 2018
Libur Awal Ramdahan 1439 Hijriyah
32 17 - 19 Mei 2018
Keg Penumbuhan Budi Pekerti Kls VII
33 21-23 Mei 2018
Keg Penumbuhan Budi Pekerti Kls VIII
34 24 - 31 Mei 2018
Penilaian Akhir Semester 2
35 29 Mei 2018
Libur Hari Raya Waisak
36 1 Juni 2018
Libur hari lahir Pancasila
37 8 Juni 2018
Pembagian Raport
38 10 -24 Juni 2018
Libur Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijiriyah
39 25 Juni - 15 Juli 2018
Libur Akhr Tahun Pelajaran
40 Juni Juli 2018
Masa Penerimaan Peserta Didik Baru 2018/2019 (PPDB
2018-2019)
32
Kalender Pendidikan SMP Negeri 4 Satu Atap Karangrayung Tahun
Pelajaran 2017 / 2018
JULI.2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
KALANDER KEGIATAN
SMP NEGERI 4 SATU ATAP KARANGRAYUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
2
9
16
23
30
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
31
AGUSTUS. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
1
2
3
4
6
13
20
27
7
8
9
10
11
14
15
16
17
18
21
22
23
24
25
28
29
30
31
1 s.d. 15
3 s.d. 8
17 s.d 19
Libur semester genap Tahun Pelajaran 2017/2018
PPDB
Masa orientasi peserta didik baru
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
17
Upacara HUT RI
33
Sabtu
5
12
19
26
SEPTEMBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
TANGGAL
3
10
17
24
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
1
25 – 30
21
OKTOBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
TANGGAL
1
8
15
22
29
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
30
31
2 s.d 4
28
30
NOPEMBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
3
4
TANGGAL
5
12
19
26
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30
10
DESEMBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
TANGGAL
3
10
17
24
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
JANUARI. 2018
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
3
4
5
6
31
1
10 s.d 14
23
25 s.d 26
25/12/172/1/2018
TANGGAL
7
14
21
28
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
29
30
31
1
3
8
URAIAN KEGIATAN
Hari raya idul adha
UTS ganjil
Libur Tahun Baru 1438 Hijriyah
URAIAN KEGIATAN
Jeda tengah semester ganjil
Mengikuti Upacara Hari sumpah pemuda
Awal Pelaksanaan Pengayaan Kelas IX
URAIAN KEGIATAN
mengikuti upacara hari besar nasional
URAIAN KEGIATAN
Peringatan maulid nabi
UAS semester 1
penyerahan raport semester 1
Natal dan cuti bersama
Libur akhir semester ganjil
URAIAN KEGIATAN
Libur Tahun Baru 2018
Awal masuk semester genap
Awal kegiatan pengayaan UN semester ganjil
34
PEBRUARI 2018
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
3
TANGGAL
4
11
18
25
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
26
27
28
KURIKULUM
SMP N 4 Satu Atap
Karangrayung
Alamat : Desa
Gunungtumpeng
Kecamatan Karangrayung
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami seluruh stakeholder
SMPN 4 Satu atap Karangrayung telah dapat menyelesaikan penyusunan SMPN 4
Satu atap Karangrayung tahun pelajaran 2017-2018. Kurikulum ini disusun oleh
seluruh komponen yang ada di sekolah diantaranya Guru, Kepala Sekolah,
Komite Sekolah yang penyusunannya tetap berpedoman pada dasar hukum
pelaksanaan pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendikbud No. 54 tahun
2016 tentang SKL, Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang standard isi ,
Permendikbud No. 22 tahun 2016 ttg Standar Proses, Permendikbud No. 23 tahun
2016
ttg Standar Penilaian. Hal tersebut dikarenakan SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung merupakan sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di SMPN 4 Satu Atap Karangrayung tahun pelajaran 2017-2018, yang
berisikan Pendahuluan ( Rasional, Visi, Misi, Tujuan Pendidikan ), Pengertian
Kurikulum , Analisis SWOT , Struktur
Kurikulum, Kalender Pendidikan,
Pengembangan Silabus dan Penutup.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna dan belum
bisa menjawab semua permasalahan pelaksanaan pembelajaran di SMPN 4 Satu
Atap Karangrayung, oleh karena itu saran dan usul sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan kurikulum pada tahun berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua komponen
sekolah yang telah membantu tersusunnya kurikulum ini semoga Allah SWT
memberkahi kita semua, Amin.
1
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Senin tanggal 9
Agustus Tahun 2017 Dokumen 1 Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
Tahun 2017- 2018 dapat disusun oleh TIM Pengembang Sekolah untuk
mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait.
Karangrayung, 9 Agustus 2017
Komite Sekolah
Pengurus Cabang Lanud Husein S.
Jimin
Kepala Sekolah
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
Marko, S.Pd.
NIP. 19630716 198405 1 001
Mengetahui,
Pengawas Sekolah
Drs.Trisno Haryanto, MM
NIP. 19610327 198803 1 006
Diketahui untuk mendapatkan pengesahan :
KepalaDinasPendidikan
KabupatenGrobogan
Drs PUDJO ALBACHRUN, M.Si
NIP.195711261982031007
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
………………………………………………….
Kata Pengantar
………………………………………………...
1
Halaman Pengesahan
………………………………………
2
Daftar Isi
……………………………………...
3
Bab I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................... 4
1. RASIONAL.............................................................................. 4
2. DASAR.................................................................................... 4
B. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM........................... 7
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM ………………..
8
D. Analisis SWOT
9
……………………………..
Bab II. TUJUAN
A. TUJUAN.
……………………………………….. 12
1. Tujuan Pendidikan Nasional……………….……………….. 12
2. Tujuan
Pendidikan
Dasar……………….………………..
.......12
B. VISI.................................……………………………………….. 12
C. MISI ...... ....
......……………………………………… 12
D. TUJUAN SEKOLAH……………….…….…….…….………… 12
Bab III. MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM………………………………………...14
B. MUATAN KURIKULUM……………………………………….. .17
1. Mata pelajaran.....................................………………………...17
2. Muatan lokaL......................................………………………....17
3. Kegiatan Pengembangan Diri……………...…………………..20
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan kharakter bangsa….....22
5. Beban Belajar…………………………………………………...23
6. Ketuntasan Belajar………………………...…………………....24
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan........…………………………....25
8. Pendidikan Kecakapan Hidup………………………………..... 26
9. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal Global……………… 27
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu.
………………………………………… 28
B. Penetapan Kalender Pendidikan
……………………………. 28
3
Bab V PENUTUP
………………………………………………….. 36
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1. Rasional
a) Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
menyebutkan
bahwa kurikulum
adalah
seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai di sekolah ini pada tahun ajaran
2017/2018 memenuhi kedua dimensi tersebut.
b) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua
berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai
70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
5
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast
Asian
Nations
(ASEAN)
Community,
Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di
dalam studi International Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.
b.
Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihanpilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi
yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
6
4) Pola
pembelajaran
pasif
menjadi
pembelajaran
aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggalmenjadi
pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan
kurikulum
selama
ini
telah
menempatkan
kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013
untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai
dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata
kerja yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan
kemampuan
manajeman
manajemen
sekolah
kepala
melalui
sekolah
penguatan
sebagai
pimpinan
kependidikan (educational leader); dan
3) penguatan s arana dan pras arana untuk kepentingan manaj
emen dan proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
2. Dasar
Pelaksanaan penyusunan Kurikulum SMP Angkasa Lanud Husein
Bandung landasan hukum yang digunakan sebagai pedoman adalah :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
7
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, jo. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2013 tentang standar isi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum;
8. Peraturan Gubernur 57 tahun 2013 tentang Kurikulum Mata
Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendididkan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Negeri
dan Swasta Provinsi
Jawa Barat.
9. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No
420/0295 tentang pedoman penyusunan kalender pendidikan tahun
pelajaran 2017/2018
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung adalah :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian
peserta
didik
secara
utuh.
Kurikulum
dikembangkan yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum
dikembangkan
agar
memungkinkan
pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual,
dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
8
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan dengan teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara
global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan cirikhas SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
8. Kurikulum
dikembangkan
untuk
dijadikan
pedoman
kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMPN 4
Satu Atap Karangrayung termasuk didalamnya untuk penyusunan RPS
dan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
C.
Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungan secara nasional maupun internasional.
Kurikulum
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan
berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab baik nasional maupun internasional.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah,
jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi dan gender secara global
9
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni baik
nasional maupun internasional
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dilakukan
dengan melibatkan stake holders untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan hidup, kalangan dunia usaha dan dunia kerja baik
nasional maupun internasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional, daerah, untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara kedua
kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan sejalan
dengan falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
NKRI
8. Mampu bersaing di dunia Internasional
Kurikulum
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dikembangkan agar
peserta didik mampu bersaing di dunia internasional secara global dalam
berbagai bidang.
3. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NO. 20, 21, 22 DAN 23 TAHUN 2016
Di SMPN 4 Satu atap Karangrayung
10
No
Fungsi dan Faktor
1
Fungsi Perencanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
Kesiapan
Sia Tida
p
k
Kondisi Ideal
Kondisi Nyata
1.1 Komite Sekolah
Mendukung
Kurang Mendukung v
1.2 Pendidik
Mengajar sesuai
dengan
latar
belakang
Pendidikan dan
jenjang S-1
berpendidikan S-1 v
(100%)
dan
mengajar
sesuai
dengan
latar
belakang
pendidikannya.
1.3 Tenaga
Kependidikan
Berijasah
sekurangkurangnya D-3
1.4 Sarana
Prasarana
Lengkap
dan memadai
1.5 Biaya
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Pendidikan
Kota /Kab.
2.2
Dewan
Pendidikan
2.3
Organisasi
Profesi
v
berijasah
%)
S1 (100
dan
v
Belum lengkap dan
memadai
Tepenuhi
Belum semuanya
terpenuhi
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
v
Belum mendukung
secara optimal
Mendukung
v
Mendukung
Lingkungan
Masyarakat
2.1 Dinas Pendidikan
Mendukung
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan Mendukung
2.3 Organisasi Profesi Mendukung
v
V
v
2.4
3
2.4 Lingkungan
Masyarakat
Fungsi
Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah
1.2 Pengawas Sekolah
1.3 Sarana
dan
Prasarana
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Terpenuhi
Mendukung
V
Mendukung
v
Belum mendukung
secara optimal
Mendukung
v
Mendukung
v
Mendukung
v
Belum mendukung v
secara optimal
Belum terpenuhi
v
v
1.4 Biaya
2. Faktor Eksternal
11
No
Fungsi dan Faktor
Kondisi Ideal
Kondisi Nyata
2.1 Dinas Pendidikan
Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan
2.3 Lingkungan
Masyarakat
Mendukung
Mendukung
Kesiapan
Sia Tida
p
k
V
Mendukung
Terpenuhi
Mendukung
Terpenuhi
v
v
12
BAB II
TUJUAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman,
bertakwa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan
pendidikan
dasar
adalah
meletakkan
dasar
kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.
B. Visi
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung memiliki visi
’’BERFIKIR
CERDAS,
BERPERILAKU
SANTUN
DAN
BERKETERAMPILAN”
C. Misi
a. Menyiapkan generasi yang cerdas dan terampil untuk menyongsong masa
depan.
b. Mempersiapkan siswa menjadi generasi yang santun dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Menanamkan rasa sosial kepada siswa sehingga menjadi manusia yang
peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya.
d. Menyiapkan generasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai di SMP N 4 Satu Atap Karangrayung secara
bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu
3 (satu) tahun. Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai 6,00;
13
b. Meningkatnya persentase lulusan yang diterima di sekolah negeri
(SMA/SMK/MA) sekurang-kurangnya 100 % dari lulusan;
c. Tersedianya media pembelajaran standar yang diperlukan;
d. Terlaksanannya progam 3 S (senyum, salam, sapa);
e. Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, Keindahan,
Kebersihan, Kenyamanan, Kerindangan, Kekeluargaan) sehingga sekolah
menjadi kondusif;
f. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada semua pihak yang
memerlukan berdasarkan SAS (Sistem Administrasi Sekolah);
g. Terjalinnya kerja sama
lingkungkan sekitar ;
antarwarga/keluarga
besar
sekolah
dan
h. memiliki keterampilan di bidang Menjahit sehingga kelak akan sangat
berguna bagi siswa jika sudah masuk ke dunia kerja.
14
BAB III
MUATAN KURIKULUM
A.
Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1 : Kompetensi Inti SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
KOMPETENSI INTI
KELAS VII
1. Menghargai
Menghayati,dan
melaksanakan ajaran
KOMPETENSI INTI
KELAS VIII
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
KOMPETENSI INTI
KELAS IX
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
menghayati perilaku
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
(toleransi, gotong
(toleransi, gotong
royong), santun,
royong), santun,
royong), santun,
percaya diri, dalam
percaya diri, dalam
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
berinteraksi secara
berinteraksi secara
efektif dengan
efektif dengan
efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
alam dalam
pergaulan dan
pergaulan dan
jangkauan pergaulan
keberadaannya
keberadaannya
dan keberadaannya
15
3. Memahami
3. Memahami dan
3. Memahami dan
menerapkan
menerapkan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
konseptual, dan
prosedural)
prosedural)
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
teknologi, seni,
budaya terkait
budaya terkait
fenomena dan
fenomena dan
kejadian tampak mata
kejadian tampak mata
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam
4. Mengolah, menyaji,
4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam
dan menalar dalam
ranah konkret
ranah konkret
(menggunakan,
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
abstrak (menulis,
membaca,
membaca,
menghitung,
menghitung,
menggambar, dan
menggambar, dan
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca,
menghitung,
menggambar, dan
mengarang)
dengan
sesuai
yang
dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang
sama
dalam
sudut
pandang/teori
mengarang)
sesuai
mengarang)
sesuai
dengan yang dipelajari di
dengan yang dipelajari
sekolah dan sumber lain
di sekolah dan sumber
yang sama dalam sudut
lain yang sama dalam
pandang/teori
sudut pandang/teori
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
16
pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI- 1;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Struktur Kurikulum SMPN 4 Satu atap Karangrayung
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan
Pekerti
2. Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
VII
Budi
dan
VIII
IX
3
2
2
3
2
2
6
4
4
4.
Matematika
5
6
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
6
7
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
3
2
2
3
2
2
12. Bahasa Jawa
2
2
13. TIK/keterampilan
2
2
B. Mata Pelajaran
9. Seni Budaya
10. PendidikanJasmani, Olahj Raga,
dan Kesehatan
11. Prakarya
2
B. Bimbingan Konseling
C. Pengembangan Diri
a. Keagamaan
b. Olahraga dan Seni Budaya
Voli
Drumband
Seni Tari
17
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII
VIII
IX
c. Pramuka
Jumlah
38
36
36
B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang
sesuai
dengan
karakteristik
satuan
pendidikan.
Susunan
matapelajaran dan alokasi waktu untuk SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung sebagaimana tabel berikut.
Struktur Kurikulum SMPN 4 Satu Atap Karangrayung
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan
Pekerti
2. Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
VII
Budi
dan
VIII
IX
3
2
2
3
2
2
6
4
4
4.
Matematika
5
6
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
6
7
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
3
2
2
3
2
2
17. Bahasa Jawa *
2
2
18. TIK/keterampilan*
2
2
C. Mata Pelajaran
14. Seni Budaya
15. PendidikanJasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
16. Prakarya
2
D. Bimbingan Konseling
E. Pengembangan Diri
d. Keagamaan
e. Olahraga dan Seni Budaya
Voli
18
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
Drumband
Seni Tari
f. Pramuka
Jumlah
38
36
36
Keterangan:
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam
struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
SMPN 4 Satu Atap Karangrayung antara lain Pramuka (Wajib),
Drum band, Voli dan Tari
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Drum
band, Voli dan tari adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap
peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B
yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah karena
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. SMPN 4 Satu Atap
Karangrayung menambah 2 jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan.
Mata pelajaran TIK/keterampilan hanya diperuntukan untuk kelas 8
dan 9 yang masih menggunakan kurikulum 2006
19
2.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal merupakan
mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Kompetensi inti /Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Matapelajaran Bahasa Jawa adalah muatan lokal Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor. 57 tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal bahasa
tentang
Jawa pada Jenjang Pendididkan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Swasta dan Swasta Provinsi Jawa Tengah
Muatan lokal yang diterapkan di SMP N 4 Satu Atap Karangrayung adalah Bahasa
Jawa sesuai dengan Pergub tersebut . Wajib bagi semua peserta didik kelas 7 sampai
dengan kelas 9. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri
dapat
dilakukan
dalam
bentuk
bimbingan
konseling
dan
kegiatan
ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram.
a.
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan
Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan
pendukung konseling
Individual
Kelompok: tatap muka guru
BP masuk ke kelas
Kepramukaan
Olah raga Voli
Seni budaya/sanggar seni
Ekstrakurikuler
20
Kegiatan
b.
Pelaksanaan
meliputi drum band dan seni
tari
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
sebagai berikut.
Kegiatan
Contoh
Rutin,
yaitu Piket kelas
kegiatan
yang Ibadah
dilakukan terjadwal Berdoa
sebelum
dan
sesudah
pembelajaran di kelas
Bakti sosial
Spontan,
adalah Memberi dan menjawab salam
kegiatan
tidak Meminta maaf
terjadwal
dalam Berterima kasih
kejadian khusus
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
Melerai pertengkaran
Keteladanan,
Performa guru
adalah
kegiatan Mengambil sampah yang berserakan
dalam
bentuk Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-hari Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada
orang tua
Penugasan peserta didik secara
bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat
waktu, taat pada peraturan)
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada
orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
21
Kegiatan
Contoh
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
Antri
Mendamaikan
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis
Pengembangan Nilai-nilai
yang
Strategi
Diri
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling Kemandirian
Pembentukan
(BK)
Percaya diri
karakter
atau
kepribadian
Kerja sama
Pemberian
Demokratis
motivasi
Peduli sosial
Bimbingan karier
Komunikatif
Jujur
B. Kegiatan
Demokratis
Latihan
Ekstrakurikuler:
Disiplin
terprogram
1. Kepramukaan
(kepemimpinan,
Kerja sama
berorganisasi)
Rasa Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2. Olahraga
Sportifitas
Melalui latihan
Menghargai
rutin (antara lain:
bola
voli,
prestasi
Perlombaan olah
Kerja keras
raga
Cinta damai
Disiplin
Jujur
3. Seni
budaya/Sanggar
seni
Disiplin
Jujur
Peduli budaya
Peduli sosial
Cinta tanah air
Semangat
kebangsaan
Latihan rutin
Mengikuti drum
band
Berkompetisi
internal
dan
eksternal
Pagelaran seni
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
22
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru
dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum
2013, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas,
dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah
sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan
karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku
harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan
pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan
melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilainilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan
melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan
mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter,
melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan
suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan
nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan
23
suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan
sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT :Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam
indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila
peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten)
e) Alokasi Waktu
Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit)
Untuk kelas 9 semester II diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara
intensif untuk persiapan menghadapi UN
5. Beban Belajar
a. Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar maksimal
40 jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2013 dan 32 jam pelajaran
untuk kurikulum 2006 dengan maksimal penambahan jam tambahan
wajib 4 jam. Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai
berikut :
Satu
jam
Minggu Minggu Waktu
Jumlah jam
Kela pembelajara
efektif
efektif
pembelajara
pembelajara
s
n
tatap
Semeste Semeste n /jam per
n perminggu
muka/menit
r ganjil
r genap
tahun
VII
40
40
20
20
1600
VIII
IX
40
40
36
36
20
20
20
16
1600
1296
b. Beban belajar di SMPN 4 Satu Atap Karangrayung dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
c. Beban belajar satu minggu Kelas VII = 40 jp, VIII dan IX adalah
36 jam pembelajaran termasuk Bahasa Jawa
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
24
f. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
g. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit
14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
h.
Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.
PEMBAGIAN JAM
JA
M
KE1
2
3
4
5
7
SENIN
SELAS
A
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
07.3008.10
08.1008.50
08.5009.30
Istirahat
09.45 10.25
10.25 11.05
Istirahat
11.20 12.00
12.00 12.40
Senin Jam 7 Upacara bendera rutin
Jumat jam 7 Shalat Jumat Berjamaah
6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru
mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas,
intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Komponen
KKM
Kelas
VII
KKM
Kelas
VIII
KKM
Kelas
IX
Pendidikan Agama
70
70
70
Pendidikan
70
70
70
25
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
70
70
70
Bahasa Inggris
67
67
67
Matematika
67
67
67
Ilmu Pengetahuan Alam
67
67
67
Ilmu Pengetahuan Sosial
70
70
70
Seni Budaya
75
75
75
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
75
75
75
Prakarya
75
75
75
75
75
Keterampilan / Teknologi
Informasi
Muatan lokal
75
Berdasarkan perhitungan Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal dari
masing-masing mata pelajaran, maka pihak sekolah menentukan KKM
untuk Satuan Pendidikan 67. Hal tersebut didasarkan pada KKM terrendah
yang telah ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran
6.
Kenaikan Kelas dan kelulusan
Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Nilai yang tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran dengan memperhatikan
nilai rapor pada semester I dan semester II
d. Kenaikan kelas mempertimbangkan juga kehadiran di kelas mencapai
minimal 90%, kecuali sakit dengan keterangan dokter atau bencana alam.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam point a sampai d akan diputuskan
dalam rapat pleno.
f. Penentuan nilai akhir raport = (NH + m + N)/3
g. NH : rata-rata nilai harian termasuk tugas mandiri terstruktur dan tidak
terstruktur
26
M : Nilai mid
N : nilai ulangan akhir semester
Kriteria kelulusan diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.
d. Mengikuti Ujian Nasional.
e. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 90%.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum SMP N 4 Satu Atap Karangrayung memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
Untuk memperjelas uraian tersebut berikut ini ditampilkan tabel tentang kecakapan
hidup
No.
Kecakapan
Jenis
Mata Pelajaran
1
Hidup
Pribadi
Membaca Al-Quran
Pend.
2
3
Sosial
Sosial
Pengumpulan dana sosial
Membersihkan sampah di sekitar
Islam
IPS
PKn
Vokasional
Vokasional
Vokasional
Vokasional
sekolah
Berpidato
Reportase
Story telling
Bermain band (alat musik)
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Seni Budaya
4
5
6
7
Agama
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
27
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lainlain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum SMP N 4 Satu Atap Karangrayung memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal berupa pendidikan keterampilan menjahit (tata busana) yang
sudah berjalan sejak 2010.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari mata
pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik melalui
kegiatan pembiasaan, ekstrakurikuler, pendidikan dan pelatihan, dan atau dari
satuan pendidikan formal/nonformal lain yang sudah memperoleh akreditasi.
Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel keunggulan lokal dan global yang
dikembangkan di SMP N 4 Satu Atap Karangrayung
Tabel Materi Keunggulan Lokal dan Global
No.
1
Keunggulan Lokal
Keterampilan
tata
Keunggulan Global
Mengakses
internet
busana
untuk siswa kelas IX
aplikasi
pada
Keterangan
taplak meja, menjahit
baju seragam, menjahit
2
3
4
celana seragam
Olahraga bola voli
Drum band
Seni tari
28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum
satuan
pendidikan
pada
setiap
jenis
dan
jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektir belajar, waktu pembelajaran efektir dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pemebelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
melipiti jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang imaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera
pada tabel:
No
Kegiatan
1
Minggu
belajar
efektif
2
Jeda
semester
Jada
semester
tengah
3
4
5
6
Alokasi Waktu Keterangan
antar
39 minggu
Digunakan
untuk
pembelaran efektif
2 minggu
Satu minggu setiap semester
2 minggu
Antara semester I dan II
Libur akhir tahun
4 minggu
pelajaran
Hari
libur
4 minggu
keagamaan
Hari libur umum/
2 minggu
nasional
kegiatan
Digunakan
untuk
penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
Libur awal dan akhir romadon
Libur hari raya idhul fitri
Disesuaikan dengan peraturan
pemerintah
(terlampir)
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan juni tahun berikutnya
29
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Meneri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari
Raya Keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kota, dan Sekolah dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh sekolah
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi
ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah
4. Hari beljar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran 213 (dua ratus
tigabelas) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pemrbelajaran
sesuai kurikulum yamng berlaku.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk
proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif
setiap minggu untuk kelas VII = 40 jam pelajaran untuk kelas VIII dan
kelas IX = 36 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 40 menit per jam
pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas VII =
1404 jam pelajaran. Sedangkan jam belajar efektif untuk kelas VIII dan IX
selama satu tahun 1365 jam pelajaran.
30
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Libur Semester
13
Pembagian RaportJumlah Hari
SekolahHari Awal Masuk
3
Ulum dan UjianHari Mid Tes,
3
dan Idul FitriLibur Awal Puasa
JULI 2017
AGUSTUS
2017
SEPTEMB
ER 2017
OKTOBER
2017
NOPEMBE
R 2017
DESEMBE
R 2017
JANUARI
2018
FEBRUAR
I 2018
MARET
2018
APRIL
2018
MEI 2018
JUNI 2018
Hari Libur Resmi
1
2
Hari Minggu
BULAN
Minggu Efektif
No
Hari efektif
PERHITUNGAN HARI BELAJAR SEKOLAH EFEKTIF, PENYERAHAN
BUKU LAPORAN, PENILAIAN PERKEMBANGAN LAPORAN HASIL
BELAJAR (RAPOR), HARI LIBUR SEKOLAH, HARI LIBUR BULAN
ROMADHON/HARI RAYA IDHUL FITRI, PERINGATAN HARI BESAR
NASIONAL, DAN PERKIRAAN LIBUR UMUM
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jumlah
Hari
Efektif
31
31
2
5
5
4
1
30
4
4
2
31
3
5
30
5
4
31
0
5
3
5
31
4
4
1
5
28
4
4
1
31
3
4
1
6
20
30
2
5
1
12
12
31
30
365
3
0
35
4
4
52
3
3
16
6
16
5
214
6
10
26
24
20
26
6
1
11
21
23
2
2
17
40
36
1
2
31
HARI-HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, KEGIATAN TENGAH
SEMESTER, ULANGAN UMUM, UJIAN AKHIR NASIONAL,
PENYERAHAN RAPOT, UPACARA HARI NASIONAL, LIBUR
SEKOLAH, LIBUR UMUM, LIBUR BULAN RAMADHAN, IDHUL FITRI
No Tanggal Kegiatan
Kegiatan
1
17 Juli 2017
Hari Pertama Masuk Sekolah
2
17 s.d 22 Juli 2017
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)/PPDB
3
17 Agustus 2017
Upacara Peringatan HUT RI (KBM Libur)
4
1 September 2017
Libur Hari Raya Idul Adha 1438 H
5
25 - 30 September 2017
Ulangan Umum Tengah Semester 1
6
21 Sepetember 2017
Libur Tahun Baru 1438 Hijriyah
7
30 Oktober 2017
Awal Pelaksanaan Pengayaan Kelas IX
28 Oktober 2017
Upacara Hari Sumpah pemuda
10 November 2017
Upacara Hari besar pahlawan
8
1 Desember 2017
Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
9
11 s.d 16 Desember 2017
Penilaian Akhir Semester 1
10 18-22 Desember 2017
Pekan Olah Raga Antar Kelas (PORAK)
12 23 Desember 2017
Pembagian Raport Semester 1
13 25 Desember 2017
Libur Hari Natal
14 25 - 31 Desember 2017
Libur Semester 1
15 1 Januari 2018
Libur Tahun Baru Masehi 2018
16 3 Januari 2018
Hari Pertama Masuk Sekolah Sem. 2
17 8 Januari 2018
Awal Pelaksanaan Pengayaan Sem 2
18 16 Februari 2018
Libur Tahun Baru Imlek 2569
19 26 Feb - 1 Maret 2018
UCUN Ke -1
20 6 - 10 Maret 2018
Perk. Ulangan Umum Tengah Semester 2
21 17 Maret 2018
Libur Hari Raya Nyepi
19 – 11 Maret 2018
UCUN -2
22 30 Maret 2018
Libur Wafat Isa Almasih
23 27 – 29 Maret 2018
Ujian Praktik Kls IX (VII dan VIII KBM)
24 9 - 14 April 2018
Ujian Sekolah dan USBN
25 13 April 2018
Libur Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muihammad
26 23 - 26 April 2018
Ujian Nasional SMP (Utama)
27 1 Mei 2018
Libur Hari Buruh Nasional
28 2-3 Mei 2018
Perpisahan Kelas IX
29 7 - 12 Mei 2018
Pekan Olah Raga Antar Kelas (PORAK)
30 10 Mei 2018
Libur Kenaikan Isa Almasih
31 14-16 Mei 2018
Libur Awal Ramdahan 1439 Hijriyah
32 17 - 19 Mei 2018
Keg Penumbuhan Budi Pekerti Kls VII
33 21-23 Mei 2018
Keg Penumbuhan Budi Pekerti Kls VIII
34 24 - 31 Mei 2018
Penilaian Akhir Semester 2
35 29 Mei 2018
Libur Hari Raya Waisak
36 1 Juni 2018
Libur hari lahir Pancasila
37 8 Juni 2018
Pembagian Raport
38 10 -24 Juni 2018
Libur Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijiriyah
39 25 Juni - 15 Juli 2018
Libur Akhr Tahun Pelajaran
40 Juni Juli 2018
Masa Penerimaan Peserta Didik Baru 2018/2019 (PPDB
2018-2019)
32
Kalender Pendidikan SMP Negeri 4 Satu Atap Karangrayung Tahun
Pelajaran 2017 / 2018
JULI.2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
KALANDER KEGIATAN
SMP NEGERI 4 SATU ATAP KARANGRAYUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
2
9
16
23
30
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
31
AGUSTUS. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
1
2
3
4
6
13
20
27
7
8
9
10
11
14
15
16
17
18
21
22
23
24
25
28
29
30
31
1 s.d. 15
3 s.d. 8
17 s.d 19
Libur semester genap Tahun Pelajaran 2017/2018
PPDB
Masa orientasi peserta didik baru
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
17
Upacara HUT RI
33
Sabtu
5
12
19
26
SEPTEMBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
TANGGAL
3
10
17
24
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
1
25 – 30
21
OKTOBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
TANGGAL
1
8
15
22
29
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
30
31
2 s.d 4
28
30
NOPEMBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
3
4
TANGGAL
5
12
19
26
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30
10
DESEMBER. 2017
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
TANGGAL
3
10
17
24
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
JANUARI. 2018
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
3
4
5
6
31
1
10 s.d 14
23
25 s.d 26
25/12/172/1/2018
TANGGAL
7
14
21
28
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
29
30
31
1
3
8
URAIAN KEGIATAN
Hari raya idul adha
UTS ganjil
Libur Tahun Baru 1438 Hijriyah
URAIAN KEGIATAN
Jeda tengah semester ganjil
Mengikuti Upacara Hari sumpah pemuda
Awal Pelaksanaan Pengayaan Kelas IX
URAIAN KEGIATAN
mengikuti upacara hari besar nasional
URAIAN KEGIATAN
Peringatan maulid nabi
UAS semester 1
penyerahan raport semester 1
Natal dan cuti bersama
Libur akhir semester ganjil
URAIAN KEGIATAN
Libur Tahun Baru 2018
Awal masuk semester genap
Awal kegiatan pengayaan UN semester ganjil
34
PEBRUARI 2018
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
1
2
3
TANGGAL
4
11
18
25
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
26
27
28