Bab 2 Tinjauan Pustaka - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Lokasi SPBU di Kota Semarang Berbasis Web Menggunakan Google Maps API

Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian sebelumnya tentang Sistem Informasi Geografis (SIG) telah banyak dilakukan salah satunya yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Kota Salatiga

  Berbasis WebGIS ” (Manuputty, 2008). Pada penelitian ini membahas tentang aplikasi yang menyediakan sebuah sistem pengelolaan dan analisis data spasial yang berguna untuk membantu dan melihat potensi Kota Salatiga. Penelitian ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak dapat melakukan penambahan fitur secara langsung melalui web interface, dan masih membutuhkan aplikasi desktop GIS untuk penambahan fitur, sehingga sulit untuk melakukan update terhadap fitur yang dimiliki.

  Sedangkan pada penelitian sebelumnya yang kedua berjudul “Pemanfaatan

  Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Lokasi Sarana Kesehatan Berbasis Web di Kota Salatiga ” yang membahas mengenai penyediaan informasi dan menampilkan sarana kesehatan yang lebih menarik dan dapat diakses oleh masyarakat umum

  (Kurnianto, 2009). Fitur yang disediakan dapat di-update secara on-the-fly (remote) tanpa menggunakan aplikasi desktop GIS, sehingga mudah dilakukan dan menjadi keakuratan data sesuai dengan perkembangan yang ada.

  Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan teknologi, maka dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang kedua. Akan tetapi, penelitian ini lebih menekankan pada penyediaan Sistem Informasi Pemetaan secara lengkap yang berbasis web untuk lokasi SPBU di kota Semarang menggunakan

  

Google Maps API . Penelitian yang akan dirancang juga dapat memudahkan pengguna

  untuk melakukan pencarian lokasi SPBU berdasarkan kategori kecamatan pada fungsi pencarian.

1.2 Landasan Teori

  Landasan teori yang digunakan menjadi dasar dan pendukung penelitian antara lain:

   Konsep Dasar Sistem

  Murdick dan Ross dalam Hanif Al Fatta (2007:3) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Mc. Lead dalam Hanif Al Fatta (2007:4) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan defenisi yang ada dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan terintegrasinya berbagai unsur-unsur saling terkait untuk menuju satu tujuan. Unsur-unsur disini mencakup komputer itu sendiri, tujuan dari sistem, proses, dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, rekaman, batasan, kontrol, input, output dan umpan balik. Prinsipnya bahwa kehandalan suatu sistem informasi terletak pada keterkaitan antar unsur-unsur yang ada, sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan suatu informasi yang berdaya berguna dan berhasil guna. (John E. Harmon, & Steven J. Anderson, 2003).

  Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001). Sistem juga adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model

  

requirements , function dan interface (Mathiassen, Lars, 2000). Sistem adalah

  sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik (McLeod, 1998).

2.2.2 Website

  Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman untuk

  menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifar statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink. Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.

  Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dan lain-lain. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa di update oleh pengguna maupun pemilik.

2.2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG)

  Pada dasarnya Sistem Informasi Geografis terdiri dari 3 suku kata yaitu: sistem, informasi, dan gografis. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka GIS merupakan salah saru sistem informasi dan GIS merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografis”. Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu persoalan mengenai permukaan bumi. Istilah “Informasi Geografis” mengandung pengertian informasi mengenai keterangan- keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau dikethui. Dengan memperhatikan pengertian Sistem Informasi, maka SIG merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. (Budiyanto, 2002)

  SIG bertujuan untuk menyimpandan memanupulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisa objek serta fenomena yang posisi geografisnya merupakan karakteristik yang penting untuk dianalisis. SIG digunakan untuk membantu manusia dalam memahami

  “dunia nyata” dengan melakukan proses-proses manipulasi dan presentasi data yang direalisasikan dengan lokasi-lokasi geografis di permukaan bumi. (Prahasta, 2001)

2.2.4 Komponen SIG

  Untuk dapat beroperasi, SIG membutuhkan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan juga manusia yang mengoperasikan (brainware). terlihat pada Gambar 2.1. (John E. Harmon, dan Steve J, Anderson, 2003).

Gambar 2.1 Komponen-Komponen Sistem Informasi Geografis

  2.2.4.1 Hardware Sistem Informasi Geografis membutuhkan perangkat keras berupa komputer

  beserta instrumennya (perangkat pendukungnya) untuk penyimpanan dan pemrosesan data. Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: a. Alat masukan (Input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, CD-ROM.

  b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU,

  disk drive.

  c. Alat keluaran (Output) yang berfungsi menampilkan informasi geogragfis sebagai data dalam proses SIG, contoh: Monitor, plotter, printer.

  2.2.4.2 Software

  Dalam pembuatan SIG diperlukan software untuk menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software 1. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis.

  2. Sistem Manajemen Basis Data.

  3. Tool yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.

  4. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografis.

  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema software pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skema Software (Perangkat Lunak)

2.2.4.3 Data Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data spasial dan data non spasial.

  Data spasial merupakan data representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi (koordinat) dapat berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut (John E. Harmon, dan Steve J. Anderson, 2003). Sedangkan data atribut seperti data lokasi SPBU, catatan survei, atau data statistik lainnya. Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basis data. Jadi dalam SIG juga dikenal adanya basis data yang disebut basis data spasial (spatial database).

  Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, geometri, query, overlay, buffer, join table, dan sebagainya.

2.2.4.5 Brainware (Intelegensi Manusia)

  Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengolahan dan

  pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir.

  Selain itu dibutuhkan juga kemampuan untuk memadukan pengolahan dengan pemanfaatan SIG, sehingga SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien.

2.2.5 HTML

  HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuahyang

  digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuahInternet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format

  

ngan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya

  banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengaStandard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standaryang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh W3C . HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).

  Perkembangan mengenai HTML di tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup

  

Language , sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM

menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language (GML).

  Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi (ISO 8879) yang menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen- dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu(Standard Generalized Markup Language). ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraanSGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML saat ini adalah HTML5.

2.2.6 Peta

  Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan dengan berbagai gaya masing-masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisaikan dunia dengan mudah, informative dan fungsional.

  Peta berbasis komputer (digital) lebih serbaguna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat di ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya.

  update

  2.2.7 Google Maps Google Maps adalah layanan gratis google.inc untuk menampilkan peta dunia

  secara digital pada website yang sedang popular untuk pembuatan sistem informasi pemetaan berbasis web. Untuk memanfaatkan layanan Google Maps dibutuhkan sebuah fitur API (Application Programming Interface) yaitu Google Maps API.

  

Google Maps API adalah library JavaScript dengan 3 jenis tampilan yang bisa dipilih

  yaitu: Maps, Satelit, dan Hybrid. Map menampilkan peta dalam bentuk garis, Satelit menampilkan peta dalam bentuk citra/foto satelit, Hybrid adalah gabungan dari Map dan Satelit. Google Maps menggunakan teknik AJAX yang merupakan gabungan dari teknologi XML dan JavaScript yang dapat digabungkan pada beberapa bahasa pemrograman lainnya seperti: PHP, Perl, CGI, dan lain-lain. Google Maps mengijinkan penggunaannya untuk mengubah atau menambah fitur yang disediakan untuk mempermudah data spasial yang ada. Google Maps API adalah aplikasi yang

  

open source sehingga dapat digunakan secara bebas, legal, dan gratis. Untuk

  menggunakan Google Maps API diperlukan login dengan akun gmail terlebih dahulu dan membuat Create Project pada Console Developer Google untuk mendapatkan

  

API Key dari Google yang digunakan pada kode pemrograman (Purvis, Michael,

Jeffrey, Sambells, & Cameron Turner, 2006).

  2.2.8 XML (Extensible Markup Language) Extensible Markup Language atau disebut XML dikembangkan mulai 1996 dan

  mendapati pengakuan dari W3C pada Februari 1998. XML adalah bahasa pemrograman untuk dokumen yang mempunyai informasi testruktur. Teknologi yang digunakan XML sebenarnya bukan teknologi baru, tetapi turunan dari teknologi

  

SGML yang telah dikembangkan pada awal tahun 1980 dan telah banyak digunakan

  pada dokumentasi teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan

  

SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup

language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML

  XML mendeskripsikan sususan informasi dan berfokus pada informasi itu

  sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standar layaknya heading, paragraph, table, dan lain sebagainya (Fitzgeral, 2004). Sama seperti HTML, file XML berbentuk teks sehingga bila diperlukan kita bisa membacanya tanpa memerlukan bantuan software khusus. Hal ini memudahkan dalam pembuatan aplikasi yang menggunakan teknologi

  

XML untuk mengeksekusi programnya. XML lebih fleksibel dibandingkan dengan

HTML dalam hal kemampuan menyimpan informasi dan data. XML dapat

  menyimpan data baik dalam atribut maupun sebagai isi elemen yang diletakkan di antara tag pembuka dan tag penutup. Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah informasi bisa dipertukarkan dari satu sistem ke sistem lain yang berbeda platform (Fitzgerald, 2004).

2.2.9 JavaScript

  JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada

  awalnya bahasa ini dinamakan “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape 2. Pada masa itu, LiveScript dikritik karena memiliki banyak kekurangan pada keamanan dan tidak menyediakan pesan kesalahan saat membuat program. Kemudian dengan kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman

  “Java”), maka Netscape memberikan nama “JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 Desember 1995 (Sunyoto, 2007).

  JavaScript adalah bahasa yang terbentuk dari kumpulan script yang berfungsi

  untuk menjalankan suatu dokumen HTML, dan sebagai bahasa skrip pertama untuk

  

web . JavaScript adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan

tambahan pada halaman HTML dengan menginjinkan perintah eksekusi dari user.

  bergantung pada browser yang memanggil halaman web yang berisi skrip-

  JavaScript tidak perlu penerjemah khusus untuk menjalankannya (Sunyoto, 2007).

2.2.10 PHP (Hypertext Prepocessor)

  PHP (Hypertext Processor) adalah bahasa pemrograman berbasis web yang

  memiliki kemampuan untuk proses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah

  

server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang

  diberikan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa (Nugrogo, 2004). Aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya memberikan hasil pada web browser, tetapi proses keseluruhan dijalankan di server.

  Pada prinsipnya server bekerja apabila ada permintaan dari client. Client menggunakan kode PHP untuk mengirim permintaan ke server. Ketika menggunakan

  

PHP sebagai server-side embedded sript language, maka server melakukan hal yang

  meliputi: 1. Membaca permintaan dari client/browser.

  2. Mencari halaman di server.

  3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman.

  4. Mengirim kembali halaman kepada client melalui jaringan internet.

  Pada pengunaan PHP dapat mengolah data yang diambil dengan sebuah form, membuat aplikasi sistem informasi pemetaan dalam sebuah web maupun database dalam sebuah web.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Android: studi kasus Rumah Makan Steak Moen-Moen, Surakata

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Message Authentication Code dan Algoritma Solitaire Dalam Aplikasi Otentikasi Data Transkrip Nilai Berbentuk Citra

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sintesa dan Karakterisasi Biokeramik Hidroksiapatit (HAp) dari Kerabang Telur Ayam sebagai Agen Antibakteri Karies Gigi (Lactobacillus acidophilus) = Synthesized and Characterization of Hydroxy

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Serangan Bruteforce Menggunakan Metode IP Traceback

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis dan Implementasi Sistem Akademik JIBAS di SMP N 3 Pabelan: studi kasus SMP N 3 Pabelan

0 1 28

NOTULENSI RUANG SIDANG PARALEL 2

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimasi Rendemen Lemak Algae Cyanophyta (Phormidium foveolarum) Ditinjau dari Waktu Sonikasi dan Nisbah Pelarut Ekstraksi = Lipid Yield Optimation from Cyanophyta Algae (Phormidium foveolarum)

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antioksidan Antosianin Buah Lobi-Lobi (Flacourtia inermis Roxb.) terhadap Kolesterol Total dalam Mencit = Antioxidant Activity of Anthocyanin of Batoko Plum Fruit (Flacourtia inermis

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Air Track Sederhana, Murah, dan Portable

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian di Badan Pertanahan Nasional di Jayapura

0 0 26