6 . LAPORAN PRAKTIKUM karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN
Uji Karbohidrat Melalui Fotosintesis

NAMA
: NIA WIDYARSIH
NIM
: F05112062
KELAS B REG A

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

ABSTRAK
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting.
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang

memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Proses fotosintesis
hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya
akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Reaksi fotosintesis dapat
diartikan bahwa enam molekul karbondioksida dan enam molekul air bereaksi
dengan bantuan energi cahaya matahari untuk diubah menjadi satu molekul
glukosa dan enam molekul oksigen. Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri
dari elemen karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdapat dalam tumbuhan dan
terbentuk dari proses asimilisasi dalam tumbuhan. Sehingga tujuan dari percobaan
ini yaitu untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis dipengaruhi oleh jumlah
klorofil dan membuktikan proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat. Dengan
menggunakan larutan iodin sebagai penguji keberadaan kardohidrat pada daun.

Kata kunci: Fotosintesis, Karbohidrat, Klorofil

PENDAHULUAN
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting.
Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk
perkembangan mahluk hidup. Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan

yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat hanya pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada
bagian lain pada tumbuhan. Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga
pada umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun,
tangkai daun dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian
tersebut maka di sebut daun tidak lengkap.
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Klorofil akan memperlihatkan fluoresensi, berwarna merah yang berarti
warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah
tua pada cahaya yang dipantulkan. ( Noggle, 1979 ) .
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman,
Algae dan Cynobacteria.nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno :

choloros = green ( hijau ), and phyllon = leaf ( daun ). Fungsi krolofil pada
tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam
proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis
karbohidrat ( gula menjadi pati ), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari. ( Fransisco, 2000 ) .
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam yaitu klorofil a dan klorofil b.
Perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada
protein. Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya
atom magnesium ( sebagai pengganti besi ) di tengah cincin profirin, serta
samping hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol. ( Santoso, 2004 ) .
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah

karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersamasama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan
antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball,
2002).
Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik ( CO2 dan H2O )
pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari disebut
fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia berikut ini :

6 CO2 + 6 H2O => C6H12O6 + 6 O2
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis
(berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat
dan melepaskan oksigen. ( Nio Song Ai, 2012 ) .
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof (Kimball, 2002).
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari ( dalam bentuk foton )
ditangkap dan diubah menjadi energi kimia ( ATP dan NADPH ). Energi kimia ini
akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi,
seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya
organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri

fotosintetik untuk berfotosintesis. ( Devlin, 1975 ) .
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta
berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup
sebuah lilin menyala dengan sebuah toplesterbalik, nyalanya akan mati sebelum
lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam
toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu,
Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu
dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang
telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga
menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di
dalamnya juga terdapat tumbuhan (Salisbury, 1992).

Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Fotosistem I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan
tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada
fotosistem II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Percobaan Sachs
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang

sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,
dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan
bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan
organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas
makhluk hidup (Malcome, 1990).
Percobaan Ingenhousz
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi,
dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan
memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillatake dalam bejana yang berisi air.
Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi
yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan
adanya oksigen (Kimball, 1993).


METODELOGI
Praktikum mengenai “UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT” pada daun
Caladium bicolor sebagai bukti hasil fotosintesis ini dilaksanakan pada hari
kamis, 24 April 2014 pukul 12.30 WIB. Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu: beaker glass, cawan petri, tabung reaksi, gunting, Bunsen,
tripod, alkohol, pinset, yodium, dan Caladium bicolor
Pertama ambil beberapa helai daun Caladium bicolor, potong daun
berwarna hijau dan putih kemudian diakukan tes dengan lugol. Setelah itu
potongan daun Caladium bicolor dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
alkohol dan dimasukkan ke dalam gelas beaker berisi air yang mendidih selama
beberapa menit sampai layu untuk melarutkan klorofil, lalu daun dicuci dengan air
mengalir dan ditetesi dengan larutan lugol / yodium dan amati perubahan warna
yang terjadi pada daun Caladium bicolor yang berwarna hijau dan berwarna putih
tadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, didapatkan hasil pengamatan:
Warna daun Caladium
Warna setelah ditetesi

bicolor
Hijau
Putih

iodium
Ungu kehitaman
Coklat

Keterangan

Mengandung karbohidrat
Tidak mengandung karbohidrat

Gambar hasil pengamatan:

Fotosintesis merupakan reaksi sintesis glukosa pada organisme autotrof dengan
menggunakan sumber energi cahaya matahari. Jadi, fotosintesis dapat berlangsung
jika ada cahaya, klorofil, CO2, dan H2O. Secara ringkas, reaksi fotosintesis dapat
dituliskan sebagai berikut:
6 CO2 + 12H2O→ C6H12O6 + 6O2 +6H2O

Pada praktikum ini digunakan bahan berupa tumbuhan daun Caladium bicolor
dan ditetesi larutan lugol. Bila dilihat hasil pengamatan yang dilakukan, bahwa
daun yang berwarna hijau menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman, berarti
daun tersebut mengandung dan menghasilkan karbohidrat dari hasil fotosintesis,
sedangkan pada daun yang berwarna putih menghasilkan warna coklat, berarti
daun tersebut tidak mengandung dan tidak menghasilkan karbohidrat. Hal tersebut
dikarenakan bagian daun yang berwarna putih tidak terkena cahaya matahari,
maka tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga tidak membentuk amilum atau
karbohidrat. Dari data tersebut, sesuai dengan literatur yaitu menurut ( Malcome,
1990 )bahwa pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar
yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,
dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan

bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum.

Kiri: warna ungu kehitaman banyak mengandung amilum.
Kanan: warna pucat kecoklatan tidak mengandung amilum.
Dalam daun terdapat amilum ( polisakarida ) yang merupakan hasil proses

fotosintesis. Warna ungu muncul saat daun ditetesi dengan larutan Iodine yang
dibentuk oleh ikatan tara-amilum yang mampu mengikat iodium sehingga
menghasilkan warna ungu. Bagian daun yang tertutupi tidak mampu menyerap
cahaya sehingga tidak terjadi fotosintesis menyebabkan amilum tidak terbentuk.
Fungsi dari air panas, alkohol, dan larutan iodin / lugol pada percobaan tersebut
yaitu pada air panas agar sel-sel pada daun mati, alkohol untuk melarutkan
klorofil, dan fungsi lugol: untuk uji amilum, larutan biuret, untuk uji protein.juga
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau
tidak.

KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa warna daun setelah diberi perlakuan,
warna coklat tua menandakan bahwa terjadi proses fotosintesis yang terbentuk
amilum yang yang berwarna coklat tua bereaksi dengan larutan iodin .
Penggunaan larutan iodin yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum
pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi
iodin akan berubah warna menjadi ungu kehitaman. Pada saat daun yang telah di
rebus dan telah di campur alcohol yang menjadikannya pucat ditetesi dengan iodin
dan didiamkan beberapa menit tampak adanya perubahan, yakni daun yang
berwarna hijau menjadi ungu kehitaman dan bagian daun yang berwarna putih

menjadi kecoklatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bagian daun yang berwarna
kehijauan tersebut terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang tidak
terjadi perubahan, menandakan bahwa pada daun tersebut tidak terdapat amilum.
Dimana amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Devlin. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York: D. Van Nostrand.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Fransisco. 2000. Prosedur standar untuk penentuan klorofil a dengan metode
spektroskopi.http://www.ices.dk/ocean/procedures/timeschl.pdf. diakses
tanggal 1 Mei 2014.
Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung.
Nio Song Ai. 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains Vol
12 nomor 1. Manado: Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Sam
Ratulangi. e-mail: nio_ai@yahoo.com
Noggle. 1979. Introductor Plant Physiology. New Delhi: Mall of India Private
Ilmited
Salisbury. 2000. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: ITB
Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah
Bengkulu.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.