T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Keamanan Komplek Perumahan One Gate System dengan Aplikasi Monitoring dan Sensor Pendeteksi Gerakan T1 BAB IV
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan
analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja
sesuai dengan spesifikasi.
4.1.
Pengujian sensor IR (Infrared)
Pengujian sensor IR (Infrared) untuk mendeteksi penerobos yang melalui pintu
rumah. Pengujian dilakukan untuk mengetahui jarak pembacaan maksimal dari sensor
IR tersebut. Sensor IR terpasang pada bagian pintu rumah. Pengujian dilakukan dengan
memasukkan tangan melewati pintu rumah ketika fungsi alarm sedang aktif sehingga
sensor IR mendeteksi. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan pengujian jarak
antara tangan dan sensor IR yang dibuat bervariasi. Berikut ini adalah data hasil
pengujian terhadap sensor IR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos pada pintu
rumah :
Tabel 4.1. Pengujian jarak deteksi oleh sensor IR
Jarak (cm)
1
Uji Deteksi 1
Uji Deteksi 2
Uji Deteksi 3
1
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
2
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
3
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
4
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
5
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
6
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
7
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
8
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
9
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Gambar 4.1. Pengujian jarak pembacaan sensor IR
Sensor IR yang digunakan memiliki potensiometer yang dapat diatur tingkat
sensitivitas deteksinya. Pada pengujian sensor IR ini dicoba menggunakan tingkat
sensitivitas yang paling tinggi. Setelah melakukan pengujian pada sensor IR didapat
hasil pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.1. Melalui hasil data pada Tabel 4.1
dapat disimpulkan bahwa sensor IR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos pada
pintu rumah memiliki jarak deteksi maksimal sebesar 8 cm.
4.2.
Pengujian sensor PIR SR501
Pengujian sensor PIR (Passive Infrared Receiver) untuk mendeteksi penerobos
yang masuk ke dalam rumah tanpa melalui pintu rumah ketika fungsi alarm sedang
aktif. Sensor PIR terpasang pada bagian dalam rumah. Pengujian dilakukan dengan
membuka bagian atap rumah sehingga sensor PIR akan mendeteksi orang yang berdiri
didepan maket rumah. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan pengujian jarak
antara orang dan sensor PIR yang dibuat bervariasi. Berikut ini adalah data hasil
pengujian terhadap sensor PIR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos pada
bagian dalam rumah :
2
Tabel 4.2. Pengujian jarak deteksi oleh sensor PIR SR501
Jarak (m) Uji Deteksi 1
Uji Deteksi 2
Uji Deteksi 3
1
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
2
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
3
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
4
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
5
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
6
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
7
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
8
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Gambar 4.2. Pengujian jarak pembacaan sensor PIR SR501
Sensor PIR yang digunakan memiliki potensiometer yang dapat diatur tingkat
sensitivitas deteksinya. Pada pengujian sensor PIR ini dicoba menggunakan tingkat
sensitivitas yang paling tinggi. Setelah melakukan pengujian pada sensor PIR didapat
hasil pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.2. Melalui hasil data pada Tabel 4.2
dapat disimpulkan bahwa sensor PIR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos
pada bagian dalam rumah memiliki jarak deteksi maksimal sebesar 6 m.
4.3.
3
Pengujian modul reader RC522
Modul RFID reader RC522 dipasang diteras rumah untuk mengaktifkan atau
menon-aktifkan sensor didalam rumah (menghidupkan atau mematikan fungsi alarm).
Tabel dibawah ini menunjukkan hasil pengujian jarak pembacaan tag RFID oleh modul
RFID reader RC522 dengan jarak yang bervariasi. Berikut ini adalah data hasil
pengujian terhadap modul RFID yang digunakan sebagai pembaca tag RFID pada
bagian teras rumah :
Tabel 4.3. Pengujian jarak pembacaan tag RFID oleh modul reader RC522
Jarak tag (cm)
Uji Pembacaan 1
Uji Pembacaan 2
Uji Pembacaan 3
1
Terbaca
Terbaca
Terbaca
2
Terbaca
Terbaca
Terbaca
3
Terbaca
Terbaca
Terbaca
4
Terbaca
Terbaca
Terbaca
5
Terbaca
Terbaca
Terbaca
6
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Terbaca
7
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Tidak terbaca
8
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Gambar 4.3. Pengujian jarak pembacaan tag RFID oleh modul reader RC522
Setelah melakukan pengujian pada modul reader RC522, didapat hasil
pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.3. Melalui hasil data pada Tabel 4.3 dapat
disimpulkan bahwa modul RFID reader RC522 yang dipasang di teras rumah untuk
4
menyalakan atau mematikan fungsi alarm pada rumah memiliki jarak deteksi maksimal
sebesar 5 cm.
4.4.
Pengujian modul GSM SIM800L
Modul GSM SIM800L pada pos petugas keamanan digunakan untuk
mengirimkan SMS kepada pemilik rumah jika terjadi tindak penerobosan saat kondisi
sensor PIR dan IR sedang aktif (fungsi alarm sedang aktif). Pengujian dilakukan dengan
memasukkan tangan melalui bagian pintu rumah ketika fungsi alarm sedang aktif
sehingga sistem akan mendeteksi tangan tersebut sebagai penerobos. Setelah itu sistem
akan mengirimkan info melalui SMS kepada nomor handphone milik penghuni bahwa
telah terjadi tindak penerobosan pada rumahnya. Dibawah ini merupakan tabel hasil
pengujian pengiriman SMS oleh modul GSM SIM800L saat terdeteksi tindak
penerobosan pada rumah penghuni sesuai dengan nomor rumah dari dipswitch :
Tabel 4.4. Pengujian pengiriman SMS oleh modul GSM SIM800L
Percobaan
Uji Penerobosan 1
Uji Penerobosan 2
Uji Penerobosan 3
1
Terkirim
Terkirim
Terkirim
2
Terkirim
Terkirim
Terkirim
3
Terkirim
Terkirim
Terkirim
pengujian ke-
5
Gambar 4.4. Format SMS pada layar handphone penghuni saat terjadi tindak penerobosan
Setelah melakukan pengujian pada modul GSM SIM800L, didapat hasil
pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.4. Melalui hasil data pada Tabel 4.4 dapat
disimpulkan bahwa modul GSM SIM800L yang dipasang pada pos petugas keamanan
dapat mengirimkan info melalui SMS kepada nomor handphone penghuni rumah saat
terjadi tindak penerobosan.
4.5.
Pengujian aplikasi monitoring
Aplikasi monitoring pada komputer pos petugas keamanan digunakan untuk
menampilkan monitoring kondisi keamanan pada setiap rumah, menampilkan serta
merekam hasil gambar dari kamera monitoring, dan membuat data log jika RFID tag
master milik petugas keamanan digunakan.
4.5.1. Pengujian indikator monitoring rumah saat terjadi penerobosan
Rumah yang dipantau oleh aplikasi monitoring akan berganti sesuai input nomor
rumah dari dipswitch. Jika terjadi tindak penerobosan pada rumah, maka tampilan
indikator keamanan rumah akan berubah menjadi merah pada bagian tampilan indikator
rumah tersebut. Dibawah ini merupakan tabel hasil pengujian indikator keamanan
rumah saat terdeteksi tindak penerobosan pada rumah penghuni :
Tabel 4.5.1. Pengujian indikator keamanan rumah
Percobaan pada
6
Uji indikator keamanan rumah pada percobaan ke-
nomor rumah ke-
1
2
3
1
Berhasil
Berhasil
Berhasil
2
Berhasil
Berhasil
Berhasil
3
Berhasil
Berhasil
Berhasil
4
Berhasil
Berhasil
Berhasil
7
5
Berhasil
Berhasil
Berhasil
6
Berhasil
Berhasil
Berhasil
7
Berhasil
Berhasil
Berhasil
8
Berhasil
Berhasil
Berhasil
9
Berhasil
Berhasil
Berhasil
10
Berhasil
Berhasil
Berhasil
11
Berhasil
Berhasil
Berhasil
12
Berhasil
Berhasil
Berhasil
13
Berhasil
Berhasil
Berhasil
14
Berhasil
Berhasil
Berhasil
15
Berhasil
Berhasil
Berhasil
16
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Gambar 4.5.1.1. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 1.
8
Gambar 4.5.1.2. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 4.
Gambar 4.5.1.3. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 10.
Gambar 4.5.1.4. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 16.
Setelah melakukan pengujian indikator monitoring, didapat hasil pengamatan
yang tercantum pada Tabel 4.5.1. Melalui hasil data pada Tabel 4.5.1. dapat disimpulkan
bahwa indikator keamanan rumah dapat berubah menjadi merah saat terjadi tindak
penerobosan pada rumah sesuai input nomor rumah dari dipswitch.
9
4.5.2.
Pengujian tampilan gambar dan penyimpanan hasil gambar
Aplikasi monitoring dapat menampilkan dan menyimpan video hasil gambar yang
dihasilkan oleh kamera monitoring yang terhubung dengan komputer pos petugas
keamanan. Video yang disimpan oleh aplikasi monitoring memiliki format MPEG.
Pengujian dilakukan dengan menyalakan aplikasi nonitoring selama 30 menit, sehingga
video yang dihasilkan memiliki durasi 30 menit. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.
Berikut ini adalah data hasil uji keberhasilan aplikasi monitoring dalam melakukan
penyimpanan video hasil gambar dari kamera monitoring
Tabel 4.5.2. Pengujian penyimpanan video hasil gambar dari aplikasi monitoring
10
Uji Penyimpanan
Uji
video ke-
Keberhasilan
1
Berhasil
2
Berhasil
3
Berhasil
Gambar 4.5.2. Pengujian penyimpanan hasil gambar pada aplikasi monitoring
Setelah melakukan pengujian penyimpanan hasil gambar, didapat hasil
pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.5.2. Melalui hasil data pada Tabel 4.5.2.
dapat disimpulkan bahwa aplikasi monitoring dapat menampilkan dan menyimpan
hasil gambar dari kamera monitoring.
4.5.3. Pengujian pembuatan data log saat RFID tag master digunakan
Aplikasi monitoring dapat membuat data log dalam bentuk notepad dengan
format ekstensi .txt ketika RFID tag master milik kepala petugas keamanan digunakan
pada modul RFID reader RC522 yang terdapat pada rumah penghuni. Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan RFID tag master. Berikut ini adalah data
hasil uji keberhasilan aplikasi monitoring dalam membuat data log :
Tabel 4.5.3 Pengujian pembuatan data log
11
Uji Pembuatan
Uji
Data log ke-
Keberhasilan
1
Berhasil
2
Berhasil
3
Berhasil
4
Berhasil
5
Berhasil
Gambar 4.5.3. Format data log yang dibuat oleh aplikasi monitoring
Setelah melakukan pengujian pembuatan data log, didapat hasil pengamatan
yang tercantum pada Tabel 4.5.3. Melalui hasil data pada Tabel 4.5.3. dapat disimpulkan
bahwa aplikasi monitoring dapat membuat data log dengan format ekstensi .txt pada
komputer petugas keamanan ketika RFID tag master milik petugas keamanan
digunakan.
12
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan
analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja
sesuai dengan spesifikasi.
4.1.
Pengujian sensor IR (Infrared)
Pengujian sensor IR (Infrared) untuk mendeteksi penerobos yang melalui pintu
rumah. Pengujian dilakukan untuk mengetahui jarak pembacaan maksimal dari sensor
IR tersebut. Sensor IR terpasang pada bagian pintu rumah. Pengujian dilakukan dengan
memasukkan tangan melewati pintu rumah ketika fungsi alarm sedang aktif sehingga
sensor IR mendeteksi. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan pengujian jarak
antara tangan dan sensor IR yang dibuat bervariasi. Berikut ini adalah data hasil
pengujian terhadap sensor IR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos pada pintu
rumah :
Tabel 4.1. Pengujian jarak deteksi oleh sensor IR
Jarak (cm)
1
Uji Deteksi 1
Uji Deteksi 2
Uji Deteksi 3
1
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
2
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
3
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
4
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
5
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
6
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
7
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
8
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
9
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Gambar 4.1. Pengujian jarak pembacaan sensor IR
Sensor IR yang digunakan memiliki potensiometer yang dapat diatur tingkat
sensitivitas deteksinya. Pada pengujian sensor IR ini dicoba menggunakan tingkat
sensitivitas yang paling tinggi. Setelah melakukan pengujian pada sensor IR didapat
hasil pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.1. Melalui hasil data pada Tabel 4.1
dapat disimpulkan bahwa sensor IR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos pada
pintu rumah memiliki jarak deteksi maksimal sebesar 8 cm.
4.2.
Pengujian sensor PIR SR501
Pengujian sensor PIR (Passive Infrared Receiver) untuk mendeteksi penerobos
yang masuk ke dalam rumah tanpa melalui pintu rumah ketika fungsi alarm sedang
aktif. Sensor PIR terpasang pada bagian dalam rumah. Pengujian dilakukan dengan
membuka bagian atap rumah sehingga sensor PIR akan mendeteksi orang yang berdiri
didepan maket rumah. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan pengujian jarak
antara orang dan sensor PIR yang dibuat bervariasi. Berikut ini adalah data hasil
pengujian terhadap sensor PIR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos pada
bagian dalam rumah :
2
Tabel 4.2. Pengujian jarak deteksi oleh sensor PIR SR501
Jarak (m) Uji Deteksi 1
Uji Deteksi 2
Uji Deteksi 3
1
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
2
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
3
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
4
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
5
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
6
Terdeteksi
Terdeteksi
Terdeteksi
7
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
8
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Tidak Terdeteksi
Gambar 4.2. Pengujian jarak pembacaan sensor PIR SR501
Sensor PIR yang digunakan memiliki potensiometer yang dapat diatur tingkat
sensitivitas deteksinya. Pada pengujian sensor PIR ini dicoba menggunakan tingkat
sensitivitas yang paling tinggi. Setelah melakukan pengujian pada sensor PIR didapat
hasil pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.2. Melalui hasil data pada Tabel 4.2
dapat disimpulkan bahwa sensor PIR yang digunakan sebagai pendeteksi penerobos
pada bagian dalam rumah memiliki jarak deteksi maksimal sebesar 6 m.
4.3.
3
Pengujian modul reader RC522
Modul RFID reader RC522 dipasang diteras rumah untuk mengaktifkan atau
menon-aktifkan sensor didalam rumah (menghidupkan atau mematikan fungsi alarm).
Tabel dibawah ini menunjukkan hasil pengujian jarak pembacaan tag RFID oleh modul
RFID reader RC522 dengan jarak yang bervariasi. Berikut ini adalah data hasil
pengujian terhadap modul RFID yang digunakan sebagai pembaca tag RFID pada
bagian teras rumah :
Tabel 4.3. Pengujian jarak pembacaan tag RFID oleh modul reader RC522
Jarak tag (cm)
Uji Pembacaan 1
Uji Pembacaan 2
Uji Pembacaan 3
1
Terbaca
Terbaca
Terbaca
2
Terbaca
Terbaca
Terbaca
3
Terbaca
Terbaca
Terbaca
4
Terbaca
Terbaca
Terbaca
5
Terbaca
Terbaca
Terbaca
6
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Terbaca
7
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Tidak terbaca
8
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Tidak terbaca
Gambar 4.3. Pengujian jarak pembacaan tag RFID oleh modul reader RC522
Setelah melakukan pengujian pada modul reader RC522, didapat hasil
pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.3. Melalui hasil data pada Tabel 4.3 dapat
disimpulkan bahwa modul RFID reader RC522 yang dipasang di teras rumah untuk
4
menyalakan atau mematikan fungsi alarm pada rumah memiliki jarak deteksi maksimal
sebesar 5 cm.
4.4.
Pengujian modul GSM SIM800L
Modul GSM SIM800L pada pos petugas keamanan digunakan untuk
mengirimkan SMS kepada pemilik rumah jika terjadi tindak penerobosan saat kondisi
sensor PIR dan IR sedang aktif (fungsi alarm sedang aktif). Pengujian dilakukan dengan
memasukkan tangan melalui bagian pintu rumah ketika fungsi alarm sedang aktif
sehingga sistem akan mendeteksi tangan tersebut sebagai penerobos. Setelah itu sistem
akan mengirimkan info melalui SMS kepada nomor handphone milik penghuni bahwa
telah terjadi tindak penerobosan pada rumahnya. Dibawah ini merupakan tabel hasil
pengujian pengiriman SMS oleh modul GSM SIM800L saat terdeteksi tindak
penerobosan pada rumah penghuni sesuai dengan nomor rumah dari dipswitch :
Tabel 4.4. Pengujian pengiriman SMS oleh modul GSM SIM800L
Percobaan
Uji Penerobosan 1
Uji Penerobosan 2
Uji Penerobosan 3
1
Terkirim
Terkirim
Terkirim
2
Terkirim
Terkirim
Terkirim
3
Terkirim
Terkirim
Terkirim
pengujian ke-
5
Gambar 4.4. Format SMS pada layar handphone penghuni saat terjadi tindak penerobosan
Setelah melakukan pengujian pada modul GSM SIM800L, didapat hasil
pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.4. Melalui hasil data pada Tabel 4.4 dapat
disimpulkan bahwa modul GSM SIM800L yang dipasang pada pos petugas keamanan
dapat mengirimkan info melalui SMS kepada nomor handphone penghuni rumah saat
terjadi tindak penerobosan.
4.5.
Pengujian aplikasi monitoring
Aplikasi monitoring pada komputer pos petugas keamanan digunakan untuk
menampilkan monitoring kondisi keamanan pada setiap rumah, menampilkan serta
merekam hasil gambar dari kamera monitoring, dan membuat data log jika RFID tag
master milik petugas keamanan digunakan.
4.5.1. Pengujian indikator monitoring rumah saat terjadi penerobosan
Rumah yang dipantau oleh aplikasi monitoring akan berganti sesuai input nomor
rumah dari dipswitch. Jika terjadi tindak penerobosan pada rumah, maka tampilan
indikator keamanan rumah akan berubah menjadi merah pada bagian tampilan indikator
rumah tersebut. Dibawah ini merupakan tabel hasil pengujian indikator keamanan
rumah saat terdeteksi tindak penerobosan pada rumah penghuni :
Tabel 4.5.1. Pengujian indikator keamanan rumah
Percobaan pada
6
Uji indikator keamanan rumah pada percobaan ke-
nomor rumah ke-
1
2
3
1
Berhasil
Berhasil
Berhasil
2
Berhasil
Berhasil
Berhasil
3
Berhasil
Berhasil
Berhasil
4
Berhasil
Berhasil
Berhasil
7
5
Berhasil
Berhasil
Berhasil
6
Berhasil
Berhasil
Berhasil
7
Berhasil
Berhasil
Berhasil
8
Berhasil
Berhasil
Berhasil
9
Berhasil
Berhasil
Berhasil
10
Berhasil
Berhasil
Berhasil
11
Berhasil
Berhasil
Berhasil
12
Berhasil
Berhasil
Berhasil
13
Berhasil
Berhasil
Berhasil
14
Berhasil
Berhasil
Berhasil
15
Berhasil
Berhasil
Berhasil
16
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Gambar 4.5.1.1. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 1.
8
Gambar 4.5.1.2. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 4.
Gambar 4.5.1.3. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 10.
Gambar 4.5.1.4. Pengujian indikator monitoring pada rumah nomor 16.
Setelah melakukan pengujian indikator monitoring, didapat hasil pengamatan
yang tercantum pada Tabel 4.5.1. Melalui hasil data pada Tabel 4.5.1. dapat disimpulkan
bahwa indikator keamanan rumah dapat berubah menjadi merah saat terjadi tindak
penerobosan pada rumah sesuai input nomor rumah dari dipswitch.
9
4.5.2.
Pengujian tampilan gambar dan penyimpanan hasil gambar
Aplikasi monitoring dapat menampilkan dan menyimpan video hasil gambar yang
dihasilkan oleh kamera monitoring yang terhubung dengan komputer pos petugas
keamanan. Video yang disimpan oleh aplikasi monitoring memiliki format MPEG.
Pengujian dilakukan dengan menyalakan aplikasi nonitoring selama 30 menit, sehingga
video yang dihasilkan memiliki durasi 30 menit. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.
Berikut ini adalah data hasil uji keberhasilan aplikasi monitoring dalam melakukan
penyimpanan video hasil gambar dari kamera monitoring
Tabel 4.5.2. Pengujian penyimpanan video hasil gambar dari aplikasi monitoring
10
Uji Penyimpanan
Uji
video ke-
Keberhasilan
1
Berhasil
2
Berhasil
3
Berhasil
Gambar 4.5.2. Pengujian penyimpanan hasil gambar pada aplikasi monitoring
Setelah melakukan pengujian penyimpanan hasil gambar, didapat hasil
pengamatan yang tercantum pada Tabel 4.5.2. Melalui hasil data pada Tabel 4.5.2.
dapat disimpulkan bahwa aplikasi monitoring dapat menampilkan dan menyimpan
hasil gambar dari kamera monitoring.
4.5.3. Pengujian pembuatan data log saat RFID tag master digunakan
Aplikasi monitoring dapat membuat data log dalam bentuk notepad dengan
format ekstensi .txt ketika RFID tag master milik kepala petugas keamanan digunakan
pada modul RFID reader RC522 yang terdapat pada rumah penghuni. Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan RFID tag master. Berikut ini adalah data
hasil uji keberhasilan aplikasi monitoring dalam membuat data log :
Tabel 4.5.3 Pengujian pembuatan data log
11
Uji Pembuatan
Uji
Data log ke-
Keberhasilan
1
Berhasil
2
Berhasil
3
Berhasil
4
Berhasil
5
Berhasil
Gambar 4.5.3. Format data log yang dibuat oleh aplikasi monitoring
Setelah melakukan pengujian pembuatan data log, didapat hasil pengamatan
yang tercantum pada Tabel 4.5.3. Melalui hasil data pada Tabel 4.5.3. dapat disimpulkan
bahwa aplikasi monitoring dapat membuat data log dengan format ekstensi .txt pada
komputer petugas keamanan ketika RFID tag master milik petugas keamanan
digunakan.
12